Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136820 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khoirinnisa El Karimah
"Skripsi ini membahas hubungan stres terhadap stres karyawan di tiga Direktorat Operasional PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif. Data dikumpulkan melalui survei dengan teknik sampel probabilita cluster terhadap karyawan Direktorat Operasional Jawa-Bali, Direktorat Operasional Indonesia Barat, dan Direktorat Operasional Indonesia Timur berjumlah 59 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres memiliki hubungan negatif yang signifikan kinerja karyawan. Hubungan negatif yang terbentuk adalah rendahnya stres berakibat pada tingginya kepuasan kerja yang dirasakan karyawan di tiga Direktorat Operasional PT PLN (Persero).

The focus of this study is the relationship between occupational stress and job satisfaction among employees in three Operational Directorates of PT PLN (Persero). The purpose of this study is to understand the relationship between occupational stress and job satisfaction among employees. This research is quantitative explanative. The data were collected by means of survey with a probability sampling technique that is cluster to 59 of the employees in the Operational Directorate of Java-Bali, the Operational Directorate of Western Indonesia, and the Operational Directorate of Eastern Indonesia. The results showed that there was a significant negative relationship between occupational stress and job satisfaction among employees. The relationship strength between the two variables is medium."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eureka Arifiani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah pemikiran berulang terkait pekerjaan
memediasi hubungan antara stres kerja dan kualitas tidur pada sampel karyawan startup.
Penelitian sebelumnya menemukan pemikiran berulang signifikan memediasi hubungan
antara kelelahan bekerja dan kualitas tidur hanya pada dimensi affective rumination saja.
Responden penelitian ini berjumlah 150 orang karyawan perusahaan startup dengan
lokasi kantor yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Sebagai perusahaan baru, jumlah
karyawan startup masih tergolong sedikit dengan beban kerja yang cukup tinggi karena
harus selalu mengikuti perkembangan pasar dan teknologi. Kualitas tidur diukur dengan
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), stres kerja diukur melalui Job Stress Survey
(JSS), dan pemikiran berulang diukur dengan Work-Related Rumination Questionnaire
(WRRQ). Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa terdapat indirect effect (ab =
0,036, p < 0,05) dan direct effect (c’ = 0,114, p < 0,05) hanya pada dimensi affective
rumination saja.

This study aims to see whether work-related rumination mediate the relationship
between work stress and sleep quality in a sample of startup employees. Previous
research has found that work-related rumination significantly mediates the relationship
between work fatigue and sleep quality only in the affective rumination dimension. The
respondents of this study were 150 startup company employees with offices located in
the Greater Jakarta area. As a new company, the number of startup employees is still
relatively small with a fairly high workload because they because they have to follow
the development of markets and technology. Sleep quality is measured by the Pittsburgh
Sleep Quality Index (PSQI), work stress is measured through the Job Stress Survey
(JSS), and work-related rumination is measured by Work-Related Rumination
Questionnaire (WRRQ). The results of the mediation analysis showed that there were
indirect effects (ab = 0.036, p <0.05) and direct effects (c' = 0.114, p <0.05) only in the
affective rumination dimension.
"
Depok: 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini berfokus pada kepuasan kerja pada polisi wanita yang berdinas di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Aspek yang ingin dilihat dari penelitian ini adalah hubungan stres dan kepuasan kerja. Stres dalam penelitian ini ada dua, yaitu stres kerja dan work-family conflict. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner dengan menitipkannya kepada rekan yang memiliki kenalan polisi wanita dan memberikan kuisioner di empat Polres, yaitu Polres Jakarta Timur, Polres Jakarta Pusat, Polres Jakarta Barat, dan Polres Depok. Dari 126 kuisioner yang disebar, hanya 88 partisipan yang datanya dapat diolah karena memenuhi kriteria partisipan dalam penelitian ini. Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Pearson, yang betujuan untuk melihat adanya hubungan yang berarti dari dua variabel (Guilford & Frutcher, 1978).
Dari analisis terhadap hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang negatif signifikan antara stres kerja dan kepuasan kerja. Hal ini berarti, semakin tinggi stres kerja yang dialami oleh polisi wanita maka semakin rendah kepuasan kerjanya dan sebaliknya; 2) Terdapat hubungan yang negatif signifikan antara work-family conflict dan kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi work-family conflict maka semakin rendah kepuasan kerjanya dan sebaliknya.

This research focused on job satisfaction in policewomen works in Jakarta and surrounds. There are two aspects of stress this research seeks, the effect of work stress and work-family conflict on job satisfaction. The information acquired from questionnaire given to policewomen in two ways. First way is by giving them through some contact persons. Secondly, researcher came directly to four Police Resorts (Three Police Resorts in Jakarta and one Police Resort in Depok). From 126 questionnaires given, only 88 can be counted statistically because they met the requirements of this study. By using Pearson's Product Moment Correlation, researcher can find out the correlation between two variables (Guilford & Frutcher, 1978).
The following are two research results: 1) there are negative and significant correlations between stress work and job satisfaction. This means higher stress work correlated with lower job satisfaction and reverse; 2) there are negative and significant correlations between work-family conflict and job satisfaction. It refers that higher work-family conflict correlated with lower job satisfaction and reverse."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
158.7 MAG h
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasudungan, Gerald Nicholas
"Dimulainya revolusi industri 5.0 memaksa perusahaan dari seluruh industri bisnis di Indonesia untuk menyesuaikan diri. Berbagai perusahaan pun berusaha melakukan penyesuaian dengan melakukan transformasi digital. Penyesuaian yang dilakukan perusahaan pun memberikan dampak kepada para karyawan yang memiliki perubahan beban kerja dan sistem kerja. Survei di Indonesia menemukan bahwa 40% dari karyawan di Indonesia mengalami stres kerja. Stres kerja dari tiap individu pun dapat dirasakan berbeda-beda karena terdapat persepsi subyektif individu yang muncul dari kepribadian yang dimiliki oleh individu. Agreeableness dianggap sebagai salah satu aspek yang dianggap paling berpengaruh bagi tingkat stres individu. Namun, hubungan antara agreeableness dengan stres kerja masih cenderung inkonsisten. Penelitian ini hadir untuk menguji efek moderasi resiliensi pada hubungan agreeableness dengan stres kerja. Penelitian ini memiliki 499 responden yang merupakan karyawan berusia 22-40 tahun dan berasal dari berbagai sektor bisnis. Seluruh responden telah mengisi tiga skala pengukuran, yaitu skala agreeableness, skala stres kerja, dan skala resiliensi. Pengambilan data dilakukan melalui survei daring menggunakan Google form. Penelitian ini melakukan analisis moderasi menggunakan macro process Hayes model 1 untuk menguji model penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat efek moderasi yang positif dari resiliensi pada hubungan antara kepribadian dengan stres kerja karyawan. Resiliensi akan mampu mengurangi stres kerja yang dirasakan oleh individu dan memproteksi individu dari dampak stres kerja. Perusahaan perlu memberikan bantuan untuk melatih kemampuan resiliensi para karyawan agar dapat mengurangi efek stres kerja yang dirasakan pada pekerjaan sehari-hari.

The start of industrial revolution 5.0 forces companies from every business industry to adjust to the situation. A lot of companies try to adjust by doing digital transformation. The adjustments that each company makes impact all employees which changes employee workload and work system. Survey in Indonesia finds that 40% of Indonesian employees experience work stress. Work stress felt by each employee differs because of the subjective perception which comes from individual personality. The survey said that agreeableness is the aspect of personality which influences work stress the most. But various research finds inconsistent result about the correlation. This research examines the moderation effect of resilience towards the relationship between agreeableness and work stress. This survey has 499 respondents, workers aged 22-40 years from various business sectors. Every respondent filled out three measurement scales, namely agreeableness scale, work stress scale, and resilience scale. Data collection was collected through an online survey using the Google form. This research performs moderation analysis using the Hayes macro process model 1 to test this research model. The results showed that resilience can positively moderate the negative relationship between personality and work stress. Personal resilience can decrease work stress and protects employees from the effect of work stress. Companies need to provide help to train their employees resilience, so the effect of the work stress in daily work will decrease."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idawati K.N.
"Penelitian ini untuk melihat hubungan beban kerja, stres kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja perawat pelaksana. Pengumpulan data menggunakan lembar angket. Analisa data menggunakan metode univariat dengan uji statistik prosentase, chi square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian didapat Sebagian besar perawat pelaksana 65 orang (63,5%) memiliki kinerja yang baik, sebagian besar perawat pelaksana memiliki beban kerja yang berat 103 orang (57,9%), stres kerja relatif lebih tinggi pada kategori tidak stres sebesar 117 orang (65,7%), sebagian besar perawat pelaksana puas dalam bekerja sebesar 126 orang (70,8%). Hasil uji chi square ada hubungan beban kerja (p value = 0,039), ada hubungan stres kerja (p value = 0,030), ada hubungan kepuasan kerja (0,001) dengan kinerja perawat pelaksana. Hasil uji statistik regresi logistik berganda variabel kepuasan kerja merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Implikasi bagi keperawatan hasil ini dapat memperkaya referensi keilmuan dalam bidang manajemen keperawatan khususnya dalam pengelolaan kinerja perawat pelaksana.

The purpose of this study was to determine the correlation between the work load, work stress, and work satisfaction with working performance of staff nurse. Data were analyzed using univariate, chi square, and multiple logistic regressions. The result revealed that majority of staff nurses have a good working performance (63.5%), a high workload (57%), no work stress (65.7%), a high work satisfaction (70.8%). The chi square showed there was a significant correlation between the work load (p = 0,039), work stress (p = 0,030), and work satisfaction (p =0,001) with working performance of staff nurses. The multiple logistic regression revealed that work satisfaction was the most dominant variable for staff nurse working performance. Implication for treatment result of this can enrich science reference in the field of management of treatment especially in management of treatment working performance of staff nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42492
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restika
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara workplace wellbeing dan work locus of control pada karyawan perusahaan manufaktur yang memproduksi oli. Workplace well-being merupakan rasa sejahtera yang diperoleh karyawan dari pekerjaan mereka, yang terkait dengan perasaan karyawan secara umum (core affect) dan nilai intrinsik maupun ekstrinsik dari pekerjaan (Page, 2005), yang diukur dengan Workplace Wellbeing Index (WWBI).
Work locus of control merupakan kepercayaan individu tentang pekerjaan yang dikendalikan oleh tindakan atau perilaku individu (internal) ataupun sebab di luar pengaruh individu itu sendiri (eksternal) (Spector, 1988), diukur melalui alat ukur Work Locus of Control Scale (WLCS). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 133 karyawan di PT. X, diperoleh secara accidental. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara workplace well-being dengan work locus of control pada karyawan perusahaan manufaktur (r = 0,558, p < 0,01, two tailed).

The research’s purpose is to analyse the correlation between workplace wellbeing and work locus of control on manufacture employees which produce oil. Workplace well-being is defined as a sense of well-being derived from the work of their employees, which is associated with feelings of general employees (core Affect) and the intrinsic and extrinsic value of work (Page, 2005), measured through the Workplace Well-being Index (WWBI).
Work locus of control is an individual's belief about the job that is controlled by the actions or behavior of the individual (internal) or causes beyond the influence of the individual (external) (Spector, 1988), was measured by gauges Work Locus of Control Scale (WLCS). The sample in this study included 133 employees at PT. X, using accidental sampling. The results show that there is a significant relationship between workplace wellbeing with work locus of control on the manufacturing company's employees (r = 0.558, p <0.01, two-tailed).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heny D. Mayawati
"Stres terjadi pada hampir semua pekerja, baik tingkat pimpinan maupun pelaksana. Tempat kerja yang lingkungannya tidak baik, sangat potensial untuk menimbulkan stres bagi karyawannya. Slres di Iingkungan kerja memang tidak dapat dihindarkan, yang dapat dilakukan adaiah bagaimana mengclola, mengatasi atau menoegah tenjadinya stres tersebut sehingga tidak mengganggu pekerjaan. Untuk dapat mengelola dan mengatasi stres, perlu dilakukan identifikasi terhadap sumber atau penyebab stres atau stressor. Maka dalam penelitian ini ditujukan untuk mengctahui pengamh strcsor faktor fisik di lingkungan kerja terhadap stres kezja. Tujuan penelitian ini untuk diketahuinya hubungan Pajanan faktor Hsika di Iingkungan kerja dengan stnes kerja pada karyawan di bagian Spining PT. SCTI. Populasi penclitian ini meliputi karyawan di PT. SCTI, dan sebagai sampel yaitu karyawan yang bekenja di bagian spinning PT. SCTI dengan masa keja kurang dari 6 bulan dan berumur lebih dari 20 tahun berjumlah 95 responden, sampel diambil secara .Sjrsrem Random Sampling (SRS). Rancangan desain studi yaitu cross-sectional dengan menggunakan deskriptif analitik. Data diambil dengan 2 (dua) cara yaitu melakukan pengukuran dan wawancara dengan kuesioner. Analisa data pada penelitian ini menggunakan program analisis yang ada di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Hasil penelitian ini adalah Prevalensi stres kerja 64,7 %, Pajanan intensitas kebisingan lebih dari 90 dB berhubungan bermakna dengan stress kerja dan tidak menggunakan Alat Pelindung telinga berhubungan bermakna terhadap pcningkatau stres keda. Model akhir regresi Iogistik ganda menunjukkan kebisingan Iebih dari 90 dB mempunyai potensi 4 (empat kali) terhadap kejadian stres kerja dan tenaga kelja yang tidak menggunakan alat pelindung telinga mempunyai potensi 2 (dua kali) terhadap kejadian stres kenja. Simpulan dari penelitian ini adalah, pekerja yang terpajan kebisingan lebih berisiko terhadap stress kerja dari pada yang terpajan panas maupun yang pencahayaan di tempat kerjanya kurang. Penggunaan Alat Pelindung Telinga mampu mengurangi stres keja akibat kebisingan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membanw perusahaan untuk mengambil kebiiakan terutama bidang kesehatan kerja, khususnya penyediaan sarana penunjang lingkungan kexja yang nyaman dan aman sehingga mampu mengurangi dampak akibat pajanzm faktor fisika di lingkungan kelja, memberikan masukan kepada pemerintah terutama pengaruh pajanan kebisingan, pencahayaan dan iklim kerja panas bagi tenaga kerja sehingga dapat digunakan sebagai tambahan acuan dalam penyusunan program perlindungan terhadap tenaga kerja dan pengawasan pelaksanaan peraturan perundangan ketenagakerjaan.

Stress has occurred almost in all workers, from executive level to administrative level. A work place having unstable environment may be potential to cause stress for its workers. Stress occurred in a work environment indeed cannot be avoided, something that can be done is how to manage, cope with or avoid stress in order not to impinge on any work. To manage and cope with such stress, it requires the identification of stress sources or causes or stressor. ln this research, it is aimed at the knowledge of stressor effect to physical factors in the work environment towards the work stress. The intention of this research is to know the existence of Physical Factors Exposure relation in the work environment with occupational sttrw to the workers of Spinning division at PT. SCTI. The population of this research involves workers of PT. SCH, and the samples are workers of Spinning division, PT. SCTI. The respondents totaled ninety-five must have worked more than six (6) months and be more than twenty (20) years of age. Samples were drawn by System Random Sampling (SRS). The study design is cross-sectional by means of analytic description. Data was gathered by two methods, viz. carrying out measurement and interview by questionnaires. Data analysis to this research used analysis program existing in Faculty of Publich Health The results of research are as follows Prevalence stress at work 64,7 %, the noise intensity of more than 90 dB is in significant relation with work stress and the use of car Protective Equipment is in significant relation with the reduction in work stress. The latest model of double logistic regression indicating the noise of more than 90 dB has a four-time potency to work stress and workers who do not use ear protectors have a two- time potency to work stress. The conclusion of this research is workers exposed by noise have more work stress risks than that exposed by heat and less illumination. The use of Ear Protective Equipment is able to reduce work stress caused by noise. The result of this research can aid the company to take a policy in the field of work health, especially providing the support equipments for comfortable and peace working environment, therefore it can decrease the impact of exposure effect on physical factor at work environment, to give input to the govemment mainly the influence of noise exposure, shining and heat for the workers, then it can be used as the additional reference in arranging the protection program towards the workers and inspecting the performance of the rules and regulation of the workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34356
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meitriani Dian Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari kepuasan kerja, beban kerja berlebih dan job embeddedness terhadap intensi turnover pada karyawan PT. XYZ. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui apakah intervensi Team Building dapat menurunkan intensi turnover pada karyawan PT. XYZ. Adapun gejala yang ditemukan di PT. XYZ adalah tingginya tingkat turnover, dan terkait dengan masalah kejelasan pengembangan karir dan pemanfaatan ketrampilan, supervisi yang efektif, serta beban kerja.
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepuasan kerja, beban kerja dan job embeddedness dengan intensi turnover, peneliti mengukurnya dengan menggunakan korelasi Pearson. Selanjutnya dilakukan analisis regresi berjenjang dengan data jenis kelamin dijadikan sebagai kontrol. Hasilnya adalah terdapat pengaruh negatif kepuasan kerja serta dimensi fit pada job embeddness terhadap intensi turnover. Hal ini berarti jika kepuasan kerja dan dimensi fit pada job embeddedness ditingkatkan, maka intensi karyawan untuk meninggalkan pekerjaan dapat diturunkan.
Dalam penelitian ini, kepuasan kerja serta dimensi fit pada job embeddedness ditingkatkan dengan membuat rancangan intervensi program Team Building. Efek intervensi akan diukur dengan membandingkan data pre dan post-test pada variabel kepuasan kerja serta dimensi fit pada job embeddedness dan intensi turnover.

The purpose of this study is to determine the effect of job satisfaction, work overload, and job embeddedness towards turnover intention of employee at PT. XYZ. Furthermore, researcher also wanted to find out whether team building intervention can reduce employee turnover intention at PT. XYZ. The symptoms found in PT. XYZ is the high rate of turnover, and issues related to the clarity of career development and skills utilization, effective supervision as well as workload.
To determine whether there are relationships among job satisfaction, work overload and job embeddedness with turnover intention, researchers tested the correlation using Pearson correlation. Further, using regression analysis to determine the effect of job satisfaction, work overload and job embeddedness toward turnover intention. The result shows that there are significant influences of job satisfaction and fit dimension of job embeddedness toward turnover intention. It means, increasing job satisfaction and fit dimension of job embeddedness could reduce turnover intention.
In this study, job satisfaction and fit dimension of job embeddedness are increased through Team Building intervention program. The effects of intervention will be measured by comparing pre and post-test survey data on job satisfaction, fit dimension of job embeddedness, and turnover intention.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Pramudya W.
"Pekerjaan sebagai perawat secara umum merupakan pekerjaan yang dapat menimbulkan stres. Perawat merupakan profesi tenaga medis yang paling sering berinteraksi dengan pasien, dan mereka mempunyai potensi yang lebih besar untuk terpapar dengan produk biologik yang bersifat infeksius. Rumah Sakit Ketergantungan obat merupakan rumah sakit pemerintah yang berbeda dengan rumah sakit milik pemerintah umumnya, dimana rumah sakit ketergantungan obat dikhususkan untuk menangani pasien dengan ketergantungan zat. Banyak dari pasien ketergantungan zat tersebut merupakan pengguna zat dengan menggunakan jarum suntik (intra venous drug user) dimana penggunaan zat menggunakan jarum suntik berpotensi menularkan penyakit infeksius yang sangat berbahaya seperti hepatitis, dan infeksi HIV yang sampai sekarang belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkannya. Selain itu, kebanyakan pasien di RSKO merupakan pasien dengan dual diagnosis yaitu selain mempunyai masalah dengan penyalahgunaan zat, juga terdapat gangguan mental lainnya, misalnya: gangguan kepribadian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran faktor-faktor pekerjaan yang berhubungan dengan stres pada perawat di RSKO. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional Non Experimental Descriptive Research. Pengukuran data menggunakan kuesioner berdasarkan life event scale. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian didapatkan 15 responden (20,8%) mengalami stres, dan 57 responden (79,2%) tidak mengalami stres. Dari hasil uji statistik yang telah dilakukan, maka didapatkan bahwa faktor yang mempunyai hubungan bermakna dengan terjadinya stres adalah persepsi perawat terhadap faktor kondisi lingkungan, terutama persepsi terhadap bahaya biologi.

Job as a nurse basically is a stressful job. Nurse is a medical profession that spent most of the time interacting with the patient, and they have larger opportunity to have contact with infectious biological products. Rumah Sakit Ketergantungan Obat is a government owned hospital that different with the other hospitals, where the Rumah Sakit Ketergantungan Obat is specialized to caring patient with drug dependency. Most of the patients are intra venous drug user, whereas the using of needle stick has potency to transmitting infectious diseases like hepatitis, and HIV infection which there is no cure for. Besides, most of the patients in RSKO are patients with dual diagnosis, which instead of they have problem with drug abusing, they also have mentally disorder, i.e: personality disorder.
This research aimed to obtain the description of factors related with work stress in nurse. This research is cross sectional non-experimental descriptive research with analytic survey. Primary data collected with questionnaires based on life event scale. The analysis of this research applies the univariate and bivariate approach. The result of the research is 15 respondents (20,8%) are stress, and 57 respondents (79,2%) are not stress. Bivariate analysis using correlation test shown that the nurses perception of their environment conditions has significant correlation with the stress, especially their perceptions of biological hazards in their workplace."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T30817
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tita Rohita
"ABSTRAK
Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, diantaranya adalah jenis pekerjaan lebih menantang, imbalan yang dirasakan sesuai dengan harapan , kondisi lingkungan kerja yang nyaman, dan keseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan (worklife balance) (Robbin, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengaturan jadwal shift dan worklife balance perawat dengan kepuasan kerja pada perawat perempuan. Desain penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif korelasional dengan pendekatan pendekatan cross sectional. Proportionate stratified random sampling adalah teknik sampel yang digunakan dengan jumlah sampel 100 orang. Uji bivariat menggunakan chi-square menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kepuasan kerja (p value = 0,008 & OR = 1,40), Pengaturan jadwal shift dengan kepuasan kerja (p value = 0,006 & OR = 3,083), worklife balance dengan kepuasan kerja (p value = 0,016 & OR = 2,827). Organisasi juga dapat membantu karyawan agar memiliki work life balance yang lebih baik dengan cara memberlakukan kebijakan organisasi yang bersifat ramah keluarga (family friendly) seperti jam kerja fleksibel dan sebagainya.

ABSTRACT
Many factors affect job satisfaction, among others are more challenging job types, rewards that are felt in accordance with expectations, comfortable working environment conditions, and balance of personal life and work (Robbin, 2012).The aim of this study was to recognize relationship between setting schedule shift and worklife balance nurse with job satisfaction at female nurse. The research design used is quantitative method with approach of cross sectional approach. Proportionate stratified random sampling is a sample technique used with a sample size of 100 people. Bivariate test using chi-square showed a significant correlation between level of education with job satisfaction (p value = 0,008 and OR = 1,40), shift schedule with job satisfaction (p value = 0,006 and OR = 3.083), Worklife Balance with job satisfaction (p value = 0,016 and OR = 2,827).Organizations can also help employees to have a better work life balance by enacting family friendly organization policies such as flexible working hours and so on"
2017
T48613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>