Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98322 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sammy Fattah Hidayat
"ABSTRAK
Rumah Sakit Islam Sari Asih Ar Rahmah (RSISAA) adalah Rumah Sakit
non profit yang didirikan dalam rangka melayani kaum dhuafa yang ada di kota
Tangerang. Sebagai rumah sakit yang baru beroperasi pada bulan November 2011
maka RSISAA dituntut untuk meningkatkan kinerjanya dengan baik. Banyak
studi (Denison, 1990; Goffee & Jones, 1998, Robins, 1996) mengindikasikan
bahwa perbaikan budaya organisasi akan meningkatkan efektivitas suatu
organisasi. Berdasarkan wawancara singkat penulis dengan direktur rumah sakit
didapatkan beberapa masalah seperti ketidakdisiplinan pegawai yang berulang dan
teguran surat peringatan yang dirasakan tidak adil mengindikasikan adanya
masalah budaya di RSISAA.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan budaya organisasi yang
disepakati oleh seluruh stakeholder dengan menggunakan pendekatan kerangka
persaingan nilai (Competing Value Framework) di RSISAA. Selain itu juga untuk
melihat apakah ada inkongruensi budaya organisasi antara tenaga manajerial dan
tenaga medis juga antar kriteria budaya. Penelitian ini merupakan suatu studi
survei penelitian analitik dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Sebagai subyek penelitian adalah yang termasuk kategori tenaga medis dan
manajerial di RSISAA dengan jumlah sampel minimal 20% dari populasi yang
dianggap dapat mewakili seluruh populasi dengan kriteria inklusi dan eksklusi
untuk memastikan keabsahan penelitian. Instrumen penelitian menggunakan
kuesioner Organization Culture Assessment Instrument (OCAI) menilai 6 kriteria budaya yaitu 1.) Karakter Dominan, 2.) Kepemimpinan Organisasi, 3.)
Manajemen Personel, 4.) Perekat Organisasi, 5.)Strategi yang ditekankan dan
6)Kriteria Keberhasilan secara kuantitatif dan disajikan dalam bentuk grafik serta
dummy table mengikuti kerangka persaingan nilai (Competing Value Framework)
meliputi 4 tipe budaya dominan yaitu : 1.) Budaya Klan, 2.) Budaya Adhokrasi,
3.) Budaya Pasar dan 4.) Budaya Hierarki. Lalu hasil analisa meliputi : 1.)
Kekuatan Budaya, 2.) Kesenjangan budaya saat ini dan yang diharapkan dan 3.)
Kongruensi Budaya.
Dari penelitian ini ditemukan adanya dominasi budaya klan pada seluruh
pegawai juga pada tenaga medis dan manajerial dengan kekuatan budaya yang
lemah. Tampak adanya kecenderungan menuju budaya klan yang lebih kuat
sebagai tipe budaya yang kuat korelasinya dengan efektivitas organisasi. Untuk
memperkuat budaya klan dapat memanfaatkan nilai sesuai konsep budaya
organisasi islami (Alamsyah 2002) yang berkorelasi dengan budaya klan meliputi
ikhlas, jujur, menuntut ilmu, sabar, ta?awun (kerja tim) dan lain-lain Kongruensi
budaya cukup baik antara tenaga medis dan manajerial akan tetapi yang perlu
diwaspadai adalah makin melebarnya jarak budaya terutama pada budaya
adhokrasi dan hierarki mengindikasikan potensi konflik. Didapatkan juga
miskomunikasi antara persepsi direktur dan seluruh pegawai tentang budaya
organisasi. Hasil dari OCAI ini dapat dijadikan bahan masukan untuk RSISAA
memperbaiki budaya organisasi agar lebih menunjang efektivitas organisasi .

ABSTRACT
Sari Asih Ar Rahmah Islamic Hospital is a non profit hospital for the poor
in the city of Tangerang. As a new hospital that operate since November 2011, it
needs to make an improvement in its performance. Based on many studies
(Denison, 1990; Goffee & Jones, 1998, Robins, 1996) indicate that improvement
in organization culture will result in improvement on the organization
performance. From the short interview taken from the Director of Sari Asih Ar
Rahmah Islamic Hospital there are many problems found including repeated
employee indisciplinary act and notification letter that the employee think its
unjust indicate that there is a cultural problem in that hospital.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan budaya organisasi yang
disepakati oleh seluruh stakeholder dengan menggunakan pendekatan kerangka
persaingan nilai (Competing Value Framework) di RSISAA. Selain itu juga untuk
melihat apakah ada inkongruensi budaya organisasi antara tenaga manajerial dan
tenaga medis juga antar kriteria budaya.
The goal of this research is to found proper set of organization culture that
can be agreed upon all stakeholder using Competing Value Framework in Sari
Asih Ar Rahmah Islamic hospital. It also tried to find organization culture
incongruency between management and medical employee, and also
incongruency between various cultural criteria. This research can be categorized
as an analytic survey study with quantitative method. Chosen for the study subject
are those that can be categorized as medical and management employee in Sari
Asir Ar Rahmah Islamic Hospital with minimum sampel of 20% from population.
Inclusion and Exclution Criteria is also made to make sure the validity of this
research. Organization Culture Assesment Instrument (OCAI) Questionaire is used to assess 6 cultural criteria including : 1.) Dominant Characteristic, 2.)
Organization Leadership, 3.) Personel Management, 4,) Organization Glue, 5.)
Strategic Emphasis and 6.) Success Criteria quantitatively and shown in graphic
and dummy table according to Competing Value Framework into 4 culture type
that is : 1.) Clan Culture, 2.) Adhocracy Culture, 3.) Market Culture and 4.)
Hierarchy Culture. Analysis of organization culture including 1.) Culture Power,
2.) Discrepancey between Present Culture and Prefered Culuter and 3.) Culture
Congruency.
This study found that Clan Culture is dominant in all employee also
including medical and management employee with a weak culture power. Also it
shown tendency toward a stronger Clan Culture as a Culture type that have strong
correlation to organization effectiveness. To strengthen the Clan Culture it is
possible to used values based on Islamic Organization Culture (Alamsyah 2002)
tha correlate strongly to Clan Culture including Ikhlas (Sincerity), Honesty,
Science development, Patience, Ta?awun (teamworka) etc. There is a good
Culture congruency between medical and management employee but there is a
tendency toward widening cultural distance mainly in adhocracy and hierarchy
culture that have a potential to cause a conflict that needs to be anticipated. Also it
found a miscommunication problem between the perception of the director with
all the employee about the organization culture. The result of OCAI can be made
as an tools for RSISAA to fix its organization culture and supporting the
organization effectiveness."
2011
T30115
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tisan Meily Runtu
"ABSTRAK
Budaya organisasi merupakan elemen kunci pelaksanaan koordinasi perawatan. Tesis inimembahas tentang penerapan koordinasi perawatan berpusat pada pasien dan gambaranbudaya yang dimiliki perawat di unit perawatan intensif RS di Jakarta. Fokus utama dalampenelitian ini yaitu untuk melihat kesesuaian budaya yang dimiliki dengan penerapankoordinasi perawatan yang dilakukan untuk pasien kritis saat ini. Tujuan penelitian iniyaitu melihat hubungan jenis budaya organisasi dengan koordinasi perawatan di 4 RSpemerintah dan swasta di Jakarta dilihat dari perspektif perawat ICU. Penelitian ini adalahpenelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dengan melibatkan 221 perawatsebagai responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner OCAI danKoordinasi perawatan di ICU. Hasil penelitian menunjukkan jenis budaya clan 0,005 danbudaya market 0,000 berhubungan dengan koordinasi perawatan p < 0,005 . Budayaclan memiliki hubungan yang positif yang lemah dengan koordinasi perawatan r=0,172 .Sedangkan, budaya market memiliki hubungan yang negatif dan lemah dengan koordinasiperawatan r=-0,262 . Jenis budaya organisasi mana yang paling berhubungan dengankoordinasi perawatan adalah budaya market. OR budaya market 0,984 artinyakemungkinan perawat yang bekerja di budaya market dominan melakukan koordinasi yangkurang baik 0,984 kali kemungkinan perawat yang bekerja di budaya market tidakdominan. Setiap peningkatan budaya market sebesar 1 poin akan memberikan perubahan0,984 dalam koordinasi perawatan. Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi RS untukmempertahankan budaya clan sebagai budaya dominan di unit perawatan intensif yangmembutuhkan koordinasi perawatan lebih baik dibandingkan ruangan lainnya. Selain itu,temuan ini juga memberi informasi bahwa implementasi budaya market yang berkembangdi tengah persaingan RS saat ini kurang sesuai dengan pelaksanaan koordinasi perawatanyang baik di unit perawatan intensif.

ABSTRACT
Organizational culture is a key element in the implementation of care coordination. Thisthesis discusses the application of care coordination in patient centered care and the nurse 39 scultural features in the intensive care unit of the hospital in Jakarta. The main focus in thisstudy is to see the suitability of the culture that is possessed by the implementation of carecoordination done for the critical patient at this time. The purpose of this study is to lookat the relationship of the type of organizational culture with the care coordination in 4public and private hospitals in Jakarta from the perspective of ICU nurses. This research isa quantitative research with cross sectional design involving 221 nurses as respondents.Data were collected using the OCAI questionnaire and Coordination of care in the ICU.The results showed that clan culture type 0.005 and market culture 0.000 wereassociated with care coordination p "
2018
T49793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif M Fitriansyah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik responden penelitianterhadap variabel budaya organisasi, kepuasan kerja, motivasi kerja, dan kualitaspelayanan pada satpas di daerah Tangerang Raya; mengkaji deskripsi variabelbudaya organisasi, kepuasan kerja, motivasi kerja, dan kualitas pelayanan padasatpas di daerah Tangerang Raya; dan menguji pengaruh variabel budayaorganisasi, kepuasan kerja, motivasi kerja, terhadap kualitas pelayanan padasatpas di daerah Tangerang Raya.Populasi dari penelitian ini adalah seluruh anggota Satuan Lalu Lintas PolrestaTangerang, Polres Metro Tangerang Kota, dan Polres Tangerang Selatan yangbergerak di bidang pelayanan SIM dan serta masyarakat yang menggunakanpelayanan SIM sebagai pembuatan atau penerbitan maupun perpanjangan SIM didaerah Tangerang Raya. Sedangkan sample penelitian ini adalah partisipanpenelitian yang dipilih melalui metode convenience sampling Gall, Borg Gall,1996:57 , dimana anggota yang sedang melaksanakan tugas dan masyarakat yangtelah mendapatkan pelayanan SIM diminta untuk berpartisipasi dalam pengisiankuesioner. Serta, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 110responden.Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel budaya organisasimemiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel kepuasan kerja anggotayang melayani masyarakat di Satpas daerah Tangerang Raya; variabel budayaorganisasi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel motivasi kerjaanggota yang melayani masyarakat di Satpas daerah Tangerang Raya; variabelbudaya organisasi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel kualitaspelayanan SIM di Satpas daerah Tangerang Raya; variabel kepuasan kerjamemiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel motivasi kerja anggota diSatpas daerah Tangerang Raya.; variabel kepuasan kerja memiliki pengaruhsecara signifikan terhadap variabel kualitas pelayanan SIM di Satpas daerahTangerang Raya; dan variabel motivasi kerja memiliki pengaruh secara signifikanterhadap variabel kualitas pelayanan SIM di Satpas daerah Tangerang Raya.

ABSTRACT
This study aims to examine the characteristics of respondents to the variables oforganizational culture, job satisfaction, work motivation, and service quality atSatpas in Tangerang Raya To examine description of organizational culture, jobsatisfaction, work motivation, and service quality at Satpas in Tangerang Rayaarea And work satisfaction, work motivation, service quality at Satpas inTangerang Raya area.The population of this research are all members of Tangerang Police Traffic Unit,Tangerang City Police Station, and South Tangerang Police Station which isengaged in SIM services and the public who use SIM services as the manufactureor extension of driver 39 s license in Tangerang Raya area. Research participantsselected via convenience sampling method Gall, Borg Gall, 1996 57 , wheremembers who are on duty and people who have SIM are asked to participate infilling in the questionnaire. And, the number of samples in this study were 110respondents.The results in this study indicate the existence of organizational culture thatsignificantly influence the variable of job satisfaction of members serving thecommunity in Satpas area of Tangerang Raya Organizational culture variable hasa significant influence on work motivation in Satpas area Tangerang Raya Organizational culture variable has significant influence to the variable of servicequality of SIM in Satpas area of Tangerang Raya Job satisfaction variable hassignificant influence to work motivation variable of member in Satpas area ofTangerang Raya Job satisfaction variable has significant influence to the variableof service quality of SIM in Satpas area of Tangerang Raya And variable of workmotivation have influence significantly to variable of service quality of SIM inSatpas area of Tangerang Raya."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Trisdamayanti
"Skripsi ini menganalisis pengaruh budaya organisasi, strategi persaingan, dan perilaku peran terhadap kinerja organisasi pada sektor usaha kecil dan menengah di DKI Jakarta. Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua dari empat karakteristik budaya organisasi, yaitu budaya Apollo dan Athena, dua dari empat karakteristik strategi persaingan, yaitu Defender dan Prospector, dan perilaku Entrepreneur dan Conservative. Keenam variabel bebas tersebut dianalisis untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel terikat, kinerja organisasi.
Sebanyak 70 total kuesioner survei dari para responden yang kebetulan tengah melakukan pameran hasil produksi usaha mereka dan yang juga para pelaku usaha bertempat tinggal di sekitar tempat tinggal peneliti telah berhasil diproses dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi Apollo, perilaku Conservative, dan perilaku Entrepreneur secara signifikan mempengaruhi kinerja organisasi sektor usaha kecil dan menengah, namun tidak demikian halnya dengan budaya Athena dan strategi persaingan, baik strategi Defender maupun strategi Prospector.

This paper analyses an organizational culture, competitive strategy, and role behavior, and its impact on organizational performance in the Small and Medium Enterprises located in Jakarta. In this research, the researcher used two of four characteristics of organizational culture, Apollo and Athena culture, and in addition, used two of four characteristics of competitive strategy, Defender and Prospector. Those four independent variables were analyzed along with the other two independent variables, Entrepreneur and Conservative behaviors, to see its impact on organizational performance as dependent variable.
Researcher has successfully processed the total of 70 questionnaires from respondents who were participated in the exhibition held in Jakarta, as well as those who lived in Tebet, South Jakarta area. Using multiple regression analyses, the result shows that Apollo culture and two type of role behavior, Entrepreneur and Conservative, have significantly impacted organizational performance in the Small and Medium Enterprises; however, Athena culture and two types of competitive strategies, Defender and Prospector, did not have any impact towards the organizational performance in the Small and Medium Enterprises located in DKI Jakarta.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melisa Bunga Altamira
"Budaya organisasi dalam sebuah perusahaan/institusi/organisasi tak hanya berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas perusahaan/institusi/organisasi, tetapi juga sebagai pedoman dan nilai-nilai berperilaku para anggota perusahaan/institusi/organisasi dalam beraktivitas seharihari. Sebagai fakultas kedokteran nomor satu di Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) merumuskan I?Ve Care sebagai budaya organisasinya. Studi ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pembentukan budaya organisasi I?Ve Care, faktor-faktor yang menghambatnya dan evaluasi yang dibutuhkan FKUI ke depannya. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif, studi kasus melalui wawancara mendalam.
Hasil yang didapat dari penelitian ini, bahwa pembentukan budaya organisasi belum optimal dikarenakan adanya faktor-faktor: pengkisahan, komunikasi, penyelesaian masalah yang positif, pengkisahan mengenai pendiri dan pemimpin, kepemimpinan, contoh role model, norma-norma, pengharapan, nilai-nilai, sistem penghargaan, manajemen karier, rekrutmen dan penempatan staf, sosialisasi kepada staf baru, pelatihan dan pengembangan, kontak anggota organisasi, partisipasi dalam pengambilan keputusan, koordinasi antar grup, dan perubahan personal. Diperlukan evaluasi dan saran yang holistis dalam pembentukan budaya organisasi di FKUI.

Organizational culture is a tool to increasing the qualities of the organization, and further as guidance and values for their daily activities as well. Faculty of Medicine, Universitas Indonesia (FKUI) as the leading medical faculty in Indonesia, is required to adapt with its external environment also. FKUI then formulate ?I?Ve Care? as its organizational culture. This study aim to analyze and describe the formation of I?Ve Care as the organizational culture, the factors that holded up, and the evaluation most needed. The research method is qualitative, by case study, through in depth interview.
The results obtained from this study, that the formation of organizational culture is not yet optimal embedded due to these factors: story telling, communication, positive problem solving, story telling about the founder and the leader, leadership, role models, norms, expectation, values, rewards system, career management, recruitment and staff placement, socialization to a new staff, training and workshop, organization contact number, participation in decision making, coordinating between groups, and personal transformation. However, FKUI needs a holistic evaluation regarding the formation of organizational culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safri Nurmantu
"The empirical research confirms that organizational culture has its positive impacts on the performance in business administration. The literature, however, revealed that the impact of organization culture in public administration remains limited, most study has been conducted outside Indonesia, and there is a challenge to public administration community to integrate values into structure, process and system of public organization. This dissertation examines to what extent do the organization cultural values impacts on the taxpayers service quality. By applying instrumental and terminal values theorized by Rockeah and Jones and service quality theorized by Zetihaml et al., Bergman and Kelfsjo, and by using quantitive approach which apply factor analysis, the research reveals 9 factors as dominant organization cultural values on Large Taxpayer Regional Office (LTRO) that is taxpayer Service quality, responsive, intelligent, obey to the superordinate, economy, learning, innovative, efficient and pluralism. Based on focus group discussion, the most dominant value is responsive at first level, follows by intelligent, obey to the superordinate, economy, learning, pluralism and taxpayer service quality at the second level and innovative and efficient at the third level. These level of values is regarded as a value system.
By applying regression analysis, the research reveal that there is a positive impact between efficient, innovative and responsive on the taxpayer service quality, while a negative impact between obey to the superordinate on taxpayer service quality. As in the focus group discussion the informants confirm that the values system has been used in the climate of organization especially in decision making process and reward punishment system on LTRO, this research concluded that LTRO becomes a value driven organization.
Findings of this research is that LTRO as a public organization has integrated values in the system and processes in the organization life, which is a theoretical implication of this research. lt is the advisable that the LTRO will maintain the value system by making it viable, balance, congruence and authenticity."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
D732
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dezar Aldiansyah Indrakesuma
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruhbudaya organisasiterhadap kinerja karyawan kantor area PT. Bank X, Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah31 karyawan kantor area PT. Bank X, Tangerangdengan menggunakan metodeTotal Sampling.Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan linear regression.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekuatan hubungan antar variabel pada penelitian ini adalah sedang menujukuat, dengan angka koefisien sebesar 0.452. Budaya organisasi yang dimiliki PT. Bank X mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 20.5%, sedangkan sisanya sebesar 79.5% dipengaruhi oleh faktor lain.

The objective of this research is to analyze the effect of organizational culture toward employee preformance in PT. Bank X, area office, Tangerang Area. This research applied quantitative approach. The samples of this research are31 employees of PT. Bank X’s office, collected using total sampling. This research used questionnaire as research instrument and analyzed with linear regression.
The result of this research indicates that the correlation between two variables is moderate to strong. Organizational culture effects employee’s performanceis equal to 20.5%, and the residue equal to 79.5% affected by other factor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Indra Chandra
"ABSTRAK
Sejak tahun 1985 berbagai perubahan telah dilakukan untuk membenahi BUMN. Ini dilakukan karena ketidakefisienan BUMN dalarn menghadapi Iingkungan yang terus berubah. Terutama dalam mencapai sasaran laba dalam terminologi ekonomi BUMN sendiri mempunyai muatan misi yang bersifat dilematis sebab di satu sisi berkewajiban untuk menghasilkan laba dalam arti ekonomis, di sisi lain juga menghasilkan laba dalam arti sosial dan politis.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai budaya organisasi di PT. Krakatau Steel. Penggambaran budaya organisasi melalui penelusuran mendalam atas shared assumptions yang terjabarkan pula dalam shared things, shared doings, shared sayings dan shared feelings. Unsur-unsur budaya organisasi dipahami dalam hubungannya dengan sistem sosiokultural PT. Krakatau Steel yang terdiri dari tujuan dan sasaran formal, struktur dan proses-proses manajemen yang luas baik dalam menghadapi situasi-situasi intern maupun ekstern.
Tujuan kedua adalah untuk memahami bagaimana kepuasan kerja karyawan tingkat manajer-bawah dalarn situasi deregulasi yang menyebabkan munculnya perusahaan swasta dengan sistem imbalan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan pula untuk melihat apakah budaya organisasi mempunyai hubungan dengan kepuasan kerja disana.
Informasi mengenai unsur-unsur budaya organisasi diperoleh dengan metode pengumpulan data observasi dan survai. Informasi mengenai kepuasan kerja diperoleh melalui survai. Informasi mengenai sistem sosiokultural diperoleh melalui metode observasi dan studi dokumen tidak terstruktur yang meliputi berbagai jenis dokumen perusahaan. Sedangkan informasi mengenai situasi makro diperoleh melalui penelusuran berbagai media cetak yang ada.
Dari pengolahan informasi secara interpretatif diperoleh pemahaman bahwa unsur-unsur budaya organisasi di PT. Krakatau Steel membentuk konfigurasi yang berasal dari unsur-unsur Budaya Rasional, Budaya Konsensus, Budaya Hirarkis dan Budaya Ideologis. Sejauh ini, budaya rasional dan ideologis sedikit lebih menonjol unsur-unsurnya dalam konfigurasi tersebut.
Diperoleh pemahaman juga bahwa tingkat kepuasan kerja disana termasuk rendah pada waktu penelitian dilakukan, hal ini kemungkinan besar berkaitan dengan pembentukan dua direktorat baru dan penggabungan PT. CRM1 ke dalam perusahaan. Dari analisis statistik diperoleh kesimpulan terdapat hubungan antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja. Hubungan kedua variabel itu berkaitan agak rendah dengan variabel umur dan pendidikan, sedangkan dengan bidang pekerjaan tidak berkaitan.
Dari pemahaman tersebut diperoleh catatan teoritis bahwa persepsi dan perilaku (dan hasilnya) dari para anggota perusahaan berkaitan dengan sistem sosiokultural dan sistem budaya perusahaan dalam konteks lingkungan eksternal perusahaan."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wing lspurwanto
"ABSTRAK
PT IMF adalah perusahaan pembiayaan dalam IdMb Group. Tiga tahun terakhir PT IMF tidak mampu mencapai sasaran yang ditetapkan. Penelitian ini untuk mengetahui kondisi saat ini (current condition) dan kondisi ideal yang seharusnya terjadi {intended). dan mencoba untuk mengukur gab yang ada. Metode yang digunakan adalah wawancara terfokus (focw; interview); diskusi kelompok terfocus (focus group discussion); dan data sekunder yang dimiliki perusahaan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan disain deskriptif. Sebelurn tahun 2007 PT IMF hanya mernpunyai satu jenis produk, yaitu pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor roda dua (R2) dan roda empat (R4), khusus untuk produk yang didistribusikan atau dirakit oleh perusahaan yang bernaung di dalam kelompok IdMb Group. Pada tahun 2007 perusahaan melakukan pembenahan, dengan : meningkatkan utilitas sarana dan prasarana yang yang dimiliki; menekan biaya operasional (cost efficiency): menekan tingkat keterlambatan pembayaran oleh pelanggan; menambah jumlah produk , yaitu produk pembiayaan kendaraan bermotor di luar produk ldMb Group; menetapkan refleksi perusahaan di masa depan; dan meJakukan generate learning and growth, khususnya program­ program pelatihan. Penelitian berfokus pada budaya organisasi sebagai fondasi organisasi melukukan aktivitas usabanya, khususnya budaya organisasi yang berorientasi pada pelanggan. Hal ini sesuai dengan Visi, Misi dan Strategi
Organisasi sebagai customer driven company. Budaya organisasi, sebagai salah satu asset tak berwujud (intangible asset) mempunyai peran yang sangat significan terhadap proses internal organisasi, yaitu mengelola pelanggan (Customer Management). Budaya organisasi dianalisis berdasarkan teori Schein yang membagi budaya organisasi atas tiga unsur yaitu Artifacts (Artefak) ; Espouse Beliefs and Values (Kepercayaan dan Nilai-nilai) ; serta Basic Assumption (Asumsi Dasar). Adanya gab diintervensi dengan melakukan perubahan kultur (culture change) dengan menggunakan teori Kurt Lewin, bahwa proses perubahan melalui tiga tahap, yaitu Unfreezing (pencairan) ; Cogntive Restructuring (perubahan) ; dan Refreezing (pembekuan kembali). Intervensi diawali dengan merubah unsur asumsi dasar, kemudian kepercayaan dan nilai-nilai, serta diakhiri pada unsur artefak.
"
2007
T20908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Felicia
"Skripsi ini membahas tentang cara-cara yang dilakukan Bank Indonesia dalam memperkuat budaya organisasi KITA-K.Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Hasilnya menunjukkan bahwa budaya KITA-K belum berjalan maksimal walaupun telah dilakukan beberapa program sebagai berikut : ujian tentang KITA-K kepada calon pegawai baru, sosialisasi KITA-K, penerbitan majalah KITA-K, program penyelarasan kultur wajib dan program penyelarasan kultur pilihan. Masalah krusial dalam proses penguatan KITA-K, di antaranya (1) keterbatasan kuantitas sumber daya manusia di Tim Kultur; (2) pimpinan Satuan Kerja belum sepenuhnya mendukung program dari mitra perubahan; dan (3) mitra perubahan tiap Satuan Kerja belum melakukan tugasnya secara maksimal.

This research discuss about the empowering organization culture of KITAK made in Bank Indonesia. This research is done by qualitative approach with descriptive type. The results showed that empowering organization culture KITAK at Bank Indonesia still not optimal although several program has been done such as : the exam about KITA-K for new employees candidates, socialization about KITA-K, publishing the KITA-K cultural organization magazine, mandatory culture harmonization program and optional culture harmonization program. In fact, there are some crucial problems in the process of empowering organization culture which is (1) the limited quantity of human resources in the Culture Team; (2) the leaders have not fully support the programs of agent change; and (3) agent of changes are not doing their job well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>