Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180359 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Kunti Saptoworini
"Anak merupakan salah satu tujuan perkawinan yang dianggap penting oleh pasangan yang menikah. Sepasang suami istri umumnya merasakan dorongan yang kuat untuk memiliki anak karena anak memiliki berbagai peran (Samsulhadi, 1996). Selain dorongan yang dirasakan sepasang suami istri dari diri mereka sendiri, masyarakat juga memiliki pandangan bahwa anak merupakan hal yang penting dalam perkawinan dan umumnya mempertanyakan jika sepasang suami istri belum dikaruniai anak. Pasangan yang disebut infertil (tidak subur) dan sulit mendapat anak, serta pasangan yang memang sudah mendapat vonis tidak dapat memiliki anak biasanya berpaling ke adopsi setelah berbagai usaha mereka yang mereka lakukan tidak menunjukkan hasil.
Ketika dihadapkan pada pilihan untuk melakukan adopsi, individu kemungkinan merasakan kebimbangan. Kebimbangan ini dapat disebut sebagai konflik dimana konflik didefinisikan sebagai kondisi yang kita alami ketika kita dihadapkan pada berbagai dorongan yang saling bertentangan dan sama kuatnya (Lewin, 1935). Maka dari itu penelitian ini ingin mengungkapkan tentang konflik yang dialami pihak istri ketika dihadapkan pada pilihan untuk melakukan adopsi dan kemudian bagaimana proses pengambilan keputusan yang dilakukannya sehingga sampai pada keputusan untuk mengadopsi anak. Menurut Janis dan Mann (1977), dalam proses pengambilan keputusan seseorang biasanya melalui lima tahapan, yaitu menilai masalah, mensurvei altematif, menimbang altematif, membuat komitmen, dan tetap bertahan pada keputusan meskipun mendapat umpan balik negatif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifkarena peneliti ingin melihat gambaran konflik dan proses pengambilan keputusan yang dihayati secara subyektif oleh individu. Penelitian dilakukan terhadap tiga orang istri, yang telah menikah lebihdari limatahun, berusia lebih dari 30 tahun, dantelah mengadopsi anak maksimal dua tahun yang lalu. Pihak istri dipilih sebagai subyek penelitian karena menurut beberapa penelitian, dalam hal masalah kondisi tidak memiliki anak dikatakan bahwa perempuan mengambil peranan sebagai pengambil keputusan yang lebih besar daripada laki-laki (Greil & Leitko dalam Davidson & Moore, 1996).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para subyek mengalami konflik mendekat menjauh {approach avoidance) karena di satu sisi mereka merasakan dorongan untuk mengadopsi {approach tendency)^ namun di sisi lain mereka juga merasakan dorongan untuk menjauh {avoidance tendency). Hal-hal yang menyebabkan mereka ingin mengadopsi antara lain adalah persepsi mereka tentang pentingnya anak dalam perkawinan, perasaan kesepian, tidak adanya tujuein masa depan, dan juga menuruti keinginan suami. Sedeingkan hal-hal yang menyebabkan keraguan untuk mengadopsi antara lain adalah karena takut tidak dapat menyayangi anak, takut anak kelak akan meninggalkan, dan juga takut akan perkembangan jiwa anak jika anak tahu ia adalah anak adopsi.
Selain mengalami konflik personal, para istri juga mengalami konflik interpersonal dengan pasangan mereka. Semua subyek pada awalnya belum menyetujui niat untuk mengadopsi sedangkan pasangan mereka sudah siap untuk mengadopsi. Semua subyek juga melalui proses pengambilan keputusan seperti yang dikemukakan oleh Janis dan Mann (1977) walaupun mereka melakukannya tidak secara sadar dan sistematis. Mereka awalnya melakukan penilaian masalah terhadap kondisi mereka, melihat altematif apa saja yang ada dan menilai altematif yang paling baik dan kemudian membuat komitmen serta menjalankannya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T38026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nidya Chandra Muji Utami
"Permasalahan remaja yang terlibat penggunaan narkoba khususnya di kota kota besar sekarang ini sangatlah meresahkan keluarga sebagai orangtua dan masyarakat. Adanya kasus seorang anak yang memakai narkoba dalam suatu keluarga oleh masyarakat kita seringkali dimaknai sebagai cerminan keluarga yang tidak bahagia, berantakan dan gagal di mama pasangan suami dan istri dalam keluarga tersebut dianggap sebagai orangtua yang tidak mampu mendidik anak-anaknya secara baik.
Dalam kenyataannya mempunyai seorang anak remaja yang terlibat pemakaian dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang bagi kebanyakan pasangan suami dan istri sebagai pasangan orangtua seringkali menimbulkan konflik dashyat yang bisa merupakan ancaman yang sangat serius bagi keutuhan rumah tangga. mereka jika tidak dikelola secara tepat.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah mengetahui, menjelaskan dan menganalisa komunikasi yang terjadi antara pasangan suami istri saat mengetahui bahwa anak mereka terlibat dalam pemakaian obat-obatan terlarang (narkoba) Serta manajemen konflik yang dipakai pasangan suami istri informan penelitian dalam penanganan konflik sebagai upaya pengembalian keharmonisan dan peningkatan hubungan antarpribadi diantara mereka.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dengan paradigma kontruktivis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Komunikasi dan konflik tidak dapat dilepaskan dari segala aspek kehidupan rumah tangga. Perkawinan yang bahagia tidak ditentukan oleh ada atau tidaknya konflik, melainkan pada bagaimana cara pihak-pihak yang berkonflik dalam mengelola konflik. Hal ini menegaskan bahwa apakah suatu konflik akan bersifat konstruktif ataukah destruktif sangatlah tergantung kepada cam-cam atau strategi-strategi pengelolaan dan penyelesaian konflik yang digunakan. Dan cara pasangan suami istri dalam keluarga, dalam mengelola konflik sangatlah tergantung kepada sistem keluarga di mana pasangan suami istri tersebut berasal.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konflik bisa dikelola secara konstruktif dengan meningkatkan kualitas dari komunikasi dua arah (dialog) yang di dalamnya melibatkan keterbukaan. Keterbukaan akan memungkinkan pasangan suami istri untuk mereduksi ketidakpastian mereka akan reaksi pasangan, mengevaluasi hubungan mereka berdasarkan costs and rewards secara fair dan bersikap positif dalam menyingkapi masalah yang hadir dalam rumah tangga. Dalam penelitian ini, pasangan suami istri informan penelitian yang menggunakan keterbukaan dalam berkomunikasi dengan pasangannya, memperlihatkan rasa puas yang lebih tinggi dalam hubungan interpersonalnya dengan mempergunakan caracara penanganan konflik yang memuaskan kedua belah pihak seperti akomodasi, kolaborasi dan kompromi daripada mempergunakan cara-cara penanganan konflik kompetisi maupun penghindaran.
Akhirnya, hasil penelitian ini menujukkan bahwa penanganan konflik dengan cara-cara atau strategi-strategi yang tepat akan meningkatkan suatu hubungan dan mendatangkan kebahagiaan bagi pasangan suami-istri yang mengalami konflik dalam keluarga."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musleh Herry
Malang: UIN-Malik Press, 2012
346.04 MUS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Bernadeth
"ABSTRAK
Rumah tangga adalah salah satu area terjadinya kekerasan terhadap perempuan; baik dalam bentuk fisik, emosi, finansial dan seksual. Beberapa pilihan respons yang tersedia yaitu tetap merasa tersakiti, menuntut pembalasan,
berpura - pura tidak ada masalah, atau menghindar. Sebagai makhluk yang mempunyai berbagai kapasitas dan potensi dalam berhubungan dengan diri sendiri, sesama, alam, dan Tuhan, bagi manusia - dalam hal ini perempuan yang mengalami kekerasan- terbuka pilihan untuk memaafkan, dengan kesejahteraan spiritualnya sebagai fasilitator pemaafan (Pargament, dalam Worthington, 1998) Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan metode studi kasus (N = 1). Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan mempelajari catatan responden. Responden pada kasus ini memiliki beberapa karakteristik khusus berupa menderita penyakit jantung koroner dan kanker. Kedua penyakit yang berkaitan
erat dengan stress ini (Sarafino, 1998) dialami dalam jangka waktu ia menjalani kehidupan rumah tangganya. Perilaku menyakitkan dari suami beragam dan dimulai sejak awal masa pernikahan. Responden adalah seorang individu yang mengembangkan spiritualitas dalam dirinya. Mengacu pada indikator spiritualitas yang diungkapkan Danesh (1994),
responden sejahtera secara spiritual. Hal ini beserta berbagai belief yang dipegang responden mendukung proses menuju pemaafan total (Baumeister, Exline & Sommcr dalam Worthington 1998). Saran untuk penelitian selanjutnya adalah
mengembangkan alat ukur kesejahteraan spiritual yang telah ada dengan mengintegrasikan indikator - indikator lain, terutama dalam kaitannya dengan fenomena pemaafan."
2004
S3503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenggo Ariany
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5358
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Bambang Soediadi Adi Purwanto
"Harmony is highly praises in Japanese Society. This social value is a key to develop in which achieving of mutual understanding rather than a clear cut of analysis on conflicting views. Therefore, committee work or consultating negotiation, or even consensus become common goals, not by majority votes.
In this case, group system will affect the whole of interpersonal relations than individual. The system will operate consultation or negotiation on such as conflicts situation avoiding open confrontation. Discussion bridging agreement as to the sense of the meeting, even though the negotiation somehow can be confusing.
Avoiding open conflict is believed to be maintaining group solidarity at all by taking consultative situation than one-man decided. On this study, ie is chosen to overview on such as conflicts. Conflict is seen to be a phenomena of how self interest of the ie's members and how conflict developed in that social setting, like recruitment conflict, man and wife conflict or succession conflict.
The result than, perform that conflict is believed can be actually Support the group empathy to develop solidarity of the group. On the other hand, conflict also placed on such as social situation depends on how they took it into their mind.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T12564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuningsih Subekti
"Di dalam sebuah hubungan interpersonal berlaku pendekatan - pendekatan social exchange (Thibaut & Kelley, 1959, 1978; Foa & Foa, 1993) dimana masing - masing pihak saling mempertukarkan sumberdaya yang mereka miliki. Masing - masing pihak akan melakukan evaluasi dengan membandingkan pertukaran yang mereka lakukan, jika individu merasakan adanya ketidakseimbangan dalam pertukaran tersebut maka ia akan mulai melihat perbandingan diluar hubungan yang ia jalin. Ketidakseimbangan dalam perkawinan yang dirasakan oleh individu, bila berkelanjutan, akan dapat menyebabkan perceraian. Tetapi ternyata tidak semua perkawinan yang mengalami ketidakseimbangan tersebut berakhir dengan perceraian karena sebenamya masing - masing pihak melakukan penilaian terhadap hubungan. Untuk menilai hubungan mereka, saya mencoba untuk menganalisa berdasarkan pada pendekatan - pendekatan cognitive appraisal (Lazarus & Folkman, 1984; Bird & Melville, 1994) dimana salah satu cara untuk mengatasi keadaan yang dirasakan sebagai sebuah ancaman dan menimbulkan stres adalah dengan coping. Strategi coping yang dilakukan oleh masing - masing pihak sangat berbeda, dilihat dari faktor individu dan stressornya.
Metode penelitian yang saya lakukan dengan menggunakan kualitatif karena metode kualitatif sesuai untuk memahami meaning, interpretasi, dan pengalaman subjektif dari anggota - anggota keluarga. Dan hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa strategi coping yang banyak adalah coping religius."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18110
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelin
"Tesis ini membahas pembagian waris terhadap istri dari perkawinan kedua yang perkawinannya baru dicatatkan setelah pewaris meninggal dunia. Latar belakangnya yaitu tidak semua masyarakat mengerti betapa pentingnya pencatatan perkawinan yang berdampak pada pewarisan atas objek peninggalan pewaris. Dalam tesis ini Penulis memfokuskan pada waris barat. Penulis mengangkat (dua) permasalahan yaitu yang pertama analisa pembagian waris berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 1522 K/PDT/2003 ditinjau dari Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Yurisprudensi Hukum Waris di Indonesia, dan permasalahan yang kedua yaitu bagaimanakah status Akta Jual Beli yang sudah berpindah tangan.
Analisa yang Penulis dapatkan bahwa perkawinan antara pewaris dengan istri kedua tidak sah, maka seharusnya istri kedua tersebut tidak berhak mendapatkan warisan, yang seharusnya berhak adalah ahli sah dari pewaris, sehingga putusan hakim tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan Indonesia. Kepemilikan objek peninggalan pewaris berupa tanah yang sudah berpindah tangan tidak dapat dibatalkan, namun anak sah dapat menggugat istri kedua untuk penggantian ganti rugi, bukan pembatalan Sertipikat Hak Milik dan Akta Jual Beli.

This thesis discusses about the division of inheritance to wife from second marriage who registered her marriage after the testator dies. The background is not all people understand the importance of registration of marriages that have impact the object of inheritance. In this thesis, the author focuses on western inheritance. Author lifting 2 (two) problems in this thesis, the first problem is analysis of the division of inheritance based on the Supreme Court of the Republic of Indonesia Number 1522 K / PDT / 2003 in terms of the Book of the Law of Civil Law and Jurisprudence Inheritance Law in Indonesia, and the second problem is how the status of Sale and Purchase Agreements that are already changing hands.
The analysis of the writer that marriage between the heir with the second wife is not valid, then it should be the second wife is not entitled with the inheritance, so the daughter who is entitled with the all inheritance, which is the judge's ruling is not in accordance with the legislation Indonesia. The ownership of inheritance objects such as land that have changed hand can not be canceled, but the daughter can sue to the second wife for reimbursement of damages, not the cancellation of Certificate of Ownership and Sale and Purchase Agreements.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T45653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Novarisa
"Penelitian ini membahas bagaimana kekerasan simbolik beroperasi dalam sinetron Catatan Hati Seorang Istri dengan membongkar ideology patriarki sebagai ideology dominan dalam sinetron tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis wacana Sara Mills dan teknik pengumpulan data melalui analisis teks, serta studi literatur. Konsep kekerasan simbolik yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagaimana dominasi yang dilakukan laki-laki terhadap perempuan melahirkan kekerasan simbolik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sinetron Catatan Hati Seorang Istri menampilkan dominasi laki-laki terhadap perempuan berupa dominasi mengatas namakan kewajiban wilayah domestik, dominasi dengan menutup mulut perempuan, dominasi menempatkan perempuan sebagai objek seksual. dan dominasi menyebabkan perempuan bersuara. Dominasi inilah yang mendasari kekerasan simbolik pada sinetron Catatan Hati Seorang Istri.

This research explain how symbolic violence operates in the soap opera "Catatan Hati Seorang Istri" with expose the patriarchal ideology as the dominant ideology in the soap opera. This is a qualitative research with discourse by Sara Millls as the method to analyze the text and text analysis technique along with literature study to collect the data. The concept of symbolic violence, that is used in this research, assumes that domination by men against women produce symbolic violence.
The result of this research indicates "Catatan Hati Seorang Istri" showing domination of men over women in the form of dominance grouped under the obligation of the domestic, dominance with shut mouth women, domination of putting women as sexual objects. And the dominance of the female-voiced cause. The dominance of underlying symbolic violence on soap opera "Catatan Hati Seorang istri".
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>