Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116509 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rini Ariviani Frijanti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan pelatihan
di DJA dapat memenuhi kebutuhan kompetensi para pegawai . Penelitian
dilakukan di Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan RI,
pada bulan April sampai dengan Mei 2012.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif eksplanasi, dengan
melibatkan 12 orang informan yang dipilih berdasarkan kebutuhan penelitian.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam
dengan pegawai DJA yang telah mengikuti pelatihan dan Bagian Kepegawaian
sebagai pihak penyelenggara pelatihan. Keabsahan data dilakukan dengan metode
tianggulasi, yaitu dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum menyelenggarakan pelatihan,
Bagian Kepegawaian telah melakukan analisis kebutuhan pelatihan yang
disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi. Menurut wawancara yang dilakukan
penulis kepada informan ditemukan bahwa pelatihan diselenggarakan di DJA
telah dilakukan dapat memenuhi kebutuhan pegawai DJA untuk pelatihan yang
menunjang kemampuan softskills namun masih kurang untuk pelatihan yang
menunjang kemampuan hardskills.
Penelitian diharapkan dapat memperkaya hasil-hasil penelitian mengenai
pelatihan dan bagaimana kontribusinya terhadap peningkatan pengetahuan dan
keterampilan pegawai khususnya pegawai pada sektor publik.

ABSTRACT
This research aims to determine the contribution of training against
performance achiever of Directorate General of Budget.The research was
conducted at Directorate General of Budget (DGB), Ministry of Finance of the
Republic of Indonesia from April to May 2011. The method chosen is
qualitative explanatory with 12 informants specifically chosen to the
research?s requirement. In depth interviews were conducted with DGB employees
who had attended trainings and officers from HR Division who organized them.
The result indicates that training that implemented in DGB do the training need
analysis based on competency. A number of softskill trainings that serve purpose
in the employees? but no serve for hardskills yet.
This research is hoped to be able to enrich existing researches on training and its
relation to performance, especially in public sector. Further reasearches
should employ explorative method to provide deeper understanding about
factors affecting the commitment of public sector employees."
2012
T30325
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priyanti
"Mengelola karir merupakan strategi yang harus diputuskan oleh setiap instansi pemerintah, karena melalui pengelolaan karir yang baik akan diperoleh sumber daya manusia PNS yang berkualitas yang mampu memenuhi kebutuhan sumber daya manusia bagi organisasi di masa yang akan clatang. Agar pengelolaan karir dapat efektif maka top manajemen harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Melalui penelitian ini akan dijelaskan bagaimana mewujudkan suatu pengelolaan karir yang efektif dan faktor~faktor apa yang menyebabkanlmempengaruhi pengelolaan karir.
Tujuan penelltian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengernbangan karir pada Direktorat Jenderal Kebudayaan serta untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara faktor-faktor struktur organisasi, komitmen pimpinan/organisasi, budaya organisasi serta power and poiitics dengan penge|o1aan karir. Tipe peneltian ini adalah deskriptif yang rnenggunakn teknis analisis data gabungan antara kualitatif dan kuantitatif, yaitu dengan tabel frekuensi atau "modus" dan "who Spearman's".
Penelitian dilakukan pada Kantor eks Direktoral Jenderai Kebudayaan Jakarta dengan mengambil sample sebanyak 83 orang responden yang masing-masing mewakili enam unit kerja yang ada di lingkungan eks Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata terdapat hubungan yang cukup kuat antara faktor-faktor struktur organisasi, komitmen pimpinanlorganisasi, budaya organisasi serta power and politics dengan pengelolaan karir. Dari keempat faktor yang mempengaruhi pengelolaan karir tersebut ternyata tidak ada faktor yang paling dominan_ rata-rata memiliki kekuatan hubungan yang sama yailu ?cukup kuat", kecuali variabel power and politics mempunyai tingkat korelasi "rendah" pengelolaan karir. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan karir adalah struklur organisasi, komitmen pimpinanlorganisasi, budaya organisasi serta power and politics."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T5489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fahleza Tri Hendi
"Globalisasi dan liberalisasi di industri jasa angkutan udara membuat tingkat kompetisi semakin tinggi dan bisnis berubah lebih cepat dari sebelumnya. Setiap perusahaan dituntut untuk bisa beradaptasi terhadap perubahan ini secara cepat. Perubahan tidak hanya berdampak pada keberhasilan untuk bertahan atau memenangkan persaingan bisnis, tetapi juga akan mempengaruhi cara dalam menjalankan bisnis. Perubahan ini mencakup perbaikan proses bisnis baik untuk proses yang berhubungan dengan penanganan pelanggan, proses penciptaan produk-produk baru berupa layanan penerbangan, maupun perubahan dalam pengorganisasian dan pengelolaan perusahaan. Perencanaan SI/TI yang dilakukan secara strategis memungkinkan semua perubahan tersebut terwujud bagi terciptanya percepatan proses bisnis dan sebagai pemberdaya kegiatan bisnis. Demikian pula halnya dengan PT. XYZ sebagai salah satu maskapai penerbangan di Indonesia yang melayani jalur penerbangan domestik dan internasional dituntut agar dapat beradaptasi terhadap setiap perubahan bisnis dengan tangkas. Setiap tahun unit bisnis menyampaikan kebutuhan SI/TI untuk dimasukkan kedalam rencana kerja SI/TI. Dengan cara seperti ini akan membuat perencanaan SI/TI menjadi tidak terintegrasi, bersifat parsial, hanya memenuhi kebutuhan satu unit. Sebagai contoh Reservation system dibangun hanya untuk memenuhi kebutuhan unit niaga, sedangkan aplikasi Revenue Accounting dibangun hanya untuk keperluan unit keuangan tanpa memperhatikan kebutuhan di unit lain dengan seksama. Saat ini ditengah perubahan yang datang dengan cepat, pengambilan keputusan harus ditentutkan dalam hitungan jam, seperti pembukaan atau penutupan rute penerbangan. Namun dengan kondisi sistem informasi yang stand alone dan tightly coupled biasanya dibutuhkan usaha yang lebih besar, demikian juga dengan data yang tidak akurat membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih lama. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan perencanaan strategis sistem informasi dengan menggunakan metodologi yang umum. Proyek Akhir ini bertujuan untuk membuat perencanaan strategis sistem informasi untuk PT. XYZ, yang sejalan dan searah dengan strategi bisnis untuk mendapatkan competitive advantage dengan menggunakan kerangka kerja 'Ward dan Pepard'. Dengan tujuan akhir agar PT. XYZ dapat memenangkan persaingan bisnis dalam industri jasa angkutan udara.

Globalization and liberalization in the airline industry has made competition level higher and business is changed faster than before. Companies must adapt to respon the changes rapidly. Changes not only impact to sustain their success or win the business competition but also affect the way of doing business such as how the business interacts with customers, how it produces products like services in airline business, and how it is organized and managed. IS/IT planned strategically can make all this changes happen to accelerate business procesess and enabling business activity. XYZ as one of Indonesian airline which serves domestic and international flights needs to adapt the business changes more agile. Annually each unit will submit its business requirements to be consolidated in an IS/IT plan. This way of planning will create an IS/IT plan as non integrated plan, it may only give solution to a number or even single unit. For example Reservation System developed to meet the requirement of commercials business unit and Revenue Accounting was developed for financial unit with limited consideration about the data needs for other process in other system. Nowdays, in couping with the rapid changes, business decisions should be taken within hours such as to open or close flight route. However the use of stand alone and tightly coupled system usually requires extra effort, creates inaccurate data that leads to slow down the decission making process. Therefore, IS/IT needs to be planned and managed strategically through strategic planning of information system using common methodology. The objective of this 'Final Project' is to propose the strategic planning for information systems using Ward and Pepard framework for XYZ that align with the business strategy to gain competitive advantage to win the competition in the airline industry."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S8494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Juniarta L.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S9245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komaruddin Sastradipoera
Bandung : Kappa-Sigma, 2006
658.3 KOM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oemar Hamalik, 1936-
Jakarta: Bumi Aksara, 2005
658.403 51 OEM o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widodo
"Dinas Kesehatan Lampung Utara dalam penjabaran tujuan pembangunan kesehatan telah menerapkan suatu kebijakan unit swadana di Puskesmas Bukit Kemuning dengan tujuan memberikan keleluasan Puskesmas dalam mengelola pendapatan fungsionalnya untuk meningkatkan mutu pelayanannya. Selanjutnya untuk menentukan kebijakan lebih lanjut Puskesmas unit swadana yang sudah di uji cobakan di Puskesmas Bukit Kemuning selama 3 tahun ini perlu dievaluasi.
Berkaitan itu dilakukan penelitian yang bertujuan mendapatkan informasi mengenai pengelolaan sumber daya manusia dan sumber daya keuangan sebelum dan sesudah diterapkannya kebijakan unit swadana di Puskesmas Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara tahun 2002 dengan pendekatan input ,proses dan out put.
Penelitian ini adalah studi kasus dengan disain potong lintang di Puskesmas Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara. Data diperoleh dari wawancara, dan observasi, dan penelusuran data sekunder. Wawancara mendalam dilakukan pada 12 informan yang terlibat dan memahami proses keswadanaan, tidak melibatkan pengguna Puskesmas.
Hasil Penelitian menunjukkan dalam hal pengelolaan sumber daya manusia sesudah swadana dengan adanya kebijakan untuk dapat menggunakan pendapatan fungsional untuk menunjang pengelolaan sumber daya manusia menyebabkan telah diberikannya insentif sebagai sistem reward, dilakukannya kegiatan pendidikan dan ketrampilan secara mandiri serta dilakukannya kegiatan peningkatan kedisiplinan.
Hasil kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pendapatan karyawan dari Rp 8.974.523 (tahun 1999) sampai Rp 35.580.745 (tahun 2001), adanya kegiatan peningkatan pengetahuan karyawan yang dilaksanakan secara mandiri sebanyak 6 kali dan adanya peningkatan jumlah hari kerja dari 93,72 % ke 96,05 % dibandingkan sebelum swadana.
Permasalahan yang ada adalah masa depan tenaga honorer, belum adanya konsep perhitungan insentif dan standar pelaksanaan pelatihan.
Dalam hal pengelolaan keuangan menunjukkan bahwa sesudah swadana dengan adanya sumber dana dari seluruh pendapatan fungsional Puskesmas dan kebijakan mengelola semua pendapatan fungsionalnya sehingga menyebabkan penganggaran keuangan dilakukan terpadu dengan botom up system, penerimaan dari semua pelayanan dengan sistem satu pintu, penggunaan keuangan berdasarkan pedoman yang telah disahkan dan pelaporan keuangan yang dilaksanakan tiap bulan dan akhir tahun yang terdokumentasi lengkap dibandingkan sebelum swadana.
Permasalahan yang ada sesudah swadana adalah administrasi yang rinci dengan tidak didukungnya penyelenggara keuangan dengan pendidikan dan pelatihan yang sesuai.
Puskesmas swadana membawa manfaat terutama dalam bidang pengelolaan sumber daya manusia dan pengelolaan keuangan untuk meningkatkan pelayanan, sehingga dapat diterapkan pada Puskesmas lain yang telah memenuhi kriteria. Puskesmas swadana juga merupakan salah satu solusi mengurangi beban pemerintah daerah dalam rangka menyediakan kebutuhan dana untuk operasional Puskesmas namun harus disesuaikan dengan kondisi daerah dimana Puskesmas berada.

Financial and Human Resources Management before and after Implementation of Swadana Policy (A Case Study in Bukit Kemuning Health Center, North Lampung District, 2002)To achieve the goal of health development, the District Health Office of North Lampung has decided Bukit Kemuning Health Center to be transformed as an Swadana Health Center. The Health Center has a more flexibility in managing its revenue and uses it to improve the quality of care. Bukit Kemuning Swadana Health Center has been set up as a trial Health Center three years ago and need to be evaluated as lesson learned and further policy making.
A study is conducted to obtain the information on the management of financial and human resources before and after implementation swadana policy the input, process and out-put approach.
This study is a cross-sectional study. The data were obtained from in-depth interview, observation, and analysis of the secondary data. In-depth interview is conducted, 12 informants that related and understand to the process of swadana policy were interview.
The result of study showed that there was improvement on management of human resources after implementation of the policy where they could use their revenue for incentive as part of the reward system. Education and training activities were also undertaken to improve staff skills. There was also improvement in discipline on staff.
The employees? income has increased from Rp. 8.974.523 in 1999 to Rp. 35.580.745 in 2001, as well as the knowledge of employee and productive working days increase from 93.72% to 96.05%. However, sustainability for providing honoraria of the staff remains questionable. The employment status has not cleared yet, since there is no concept of incentive formula and standard of training for the employee.
After implementation of the policy swadana unit, Bukit Kemuning Health Center managed its revenue from all source of funds. The budget is allocation process is conducted integrated leg using bottom up approach, one door policy. Monthly and annual income statements were documented regularly. However, the financial administration in detail remain a problem, it is not supported by training on financial management.
After implementation of swadana Health Center, the management of financial and human resources at Bukit Kemuning Health Center has been improving. The policy might be applied to other Health Centers, as long as is the criteria could be met. District Health office could consider this policy to reduce financial burden without scarifying the community."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>