Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144589 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S8851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S8858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wieke Gurnita Widyanti Muharam
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindyah Sri Ekawati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Patar
"Industri perbankan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kebijakan pemerintah dibidang perbankan yang terkenal dengan pakto 88, merupakan deregulasi dibidang perbankan yang telah memberi kesempatan lahirnya bank baru sementara bank yang telah berdiri, secara ekspansif memperluas kantor cabangnya. Hal ini menimbulkan situasi kompetitif tinggi yang terjadi diantara bank dalam rangka menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.
Tulisan ini menganalisis strategi pemasaran produk tabungan bank oleh PT. Bank Rahastama, yang merupakan salah satu Bank Swasta Nasional Non Devisa. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankan, Bank Rahastama menghadapi berbagai masalah pemasaran diantaranya persaingan yang semakin kompetitif karena banyaknya peserta yang ikut didalam arus persaingan.
PT. Bank Rahastama mulai beroperasi pada tanggal 28 Januari 1994, lahir didalam era pasca booming dunia perbankan. Pada saat itu terjadi lonjakan kuantitas bank dari 111 bank pada tahun 1988 menjadi 220 bank pada akhir tahun 1994. Keseluruhan bank tersebut, sesuai dengan Undang-Undang Perbankan No. 7/1992 melakukan aktivitas usaha perbankan dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Banyak bank yang bangkrut karena melakukan strategi yang tidak tepat dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Pada usia yang relatif muda Bank Rahastama menunjukkan prestasinya dengan berhasil menghimpun dana masyarakat sebesar lebih dari 33,3 milyar sampai akhir tahun 1995. Namun demikian strategi pemasaran tabungan sebagai salah satu sumber dananya, harus terus ditingkatkan untuk menghadapi pesaing di industri yang sama dengan produk yang sama pula.
Tulisan ini menguraikan strategi pemasaran tabungan yang sesuai dengan posisi perusahaan dalam situasi persaingannya. Untuk mengetahui posisi persaingannya digunakan pendekatan daur hidup produk dan analisis portofolio perusahaan.
Dalam menganalisis SWOT, digunakan perhitungan metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dari hasil analisis strategi pemasaran dapat diketahui pilihan strategi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan posisi perusahaan diharapkan dapat mempertahankan produk tabungannya di pasaran, dan meningkatkannya secara bertahap. Kemungkinan untuk memperluas pasar dengan cara yang sesuai dengan kekuatan yang dimiliki.
Disarankan perusahaan melakukan:
· Mempertahankan pasar
· Meningkatkan modal
· Melakukan program promosi yang maksimal
· Memperluas saluran pemasaran"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ince Anggraini B.
"Semakin besar suatu perusahaan, maka semakin besar pula tantangan yang dihadapi baik bersifat internal maupun eksternal. Kekuatan bisnis yang semakin besar ini pula yang mendorong tumbuhnya harapan-harapan dari publik dan komunitas yang menuntut agar setiap perusahaan semakin bertanggungjawab dalam setiap perilakunya. Berkaitan dengan tanggungjawab ini PT Pertamina mewujudkannya dalam strategi Corporate Social Responsibility (CSR). Menyadari bahwa bisnis Pertamina rentan terhadap timbulnya gesekan dengan komunitas terutama komunitas lokal dengan unit-unit operasional, maka perusahaan perlu mempertimbangakan keberadaan komunitas tersebut dengan menjalin hubungan sebaik mungkin dengan komunitas sebagai stakeholders perusahaan (corporate community relations). Sebagai implementasi dari kegiatan community relations perusahaan, maka Pertamina melaksanakan program community development sebagai bagian dari strategi CSR Program ini menjadi tanggungjawab Divisi Hupmas Pertamina, yang dalam pelaksanaannya mengandung resiko terhadap citra dan reputasi perusahaan, karena disamping perusahaan dituntut untuk mengatasi permasalahan sosial komunitas setempat, perusahaan juga mengeluarkan dana yang tidak sedikit dalam kegiatan ini. Hupmas Pertamina sebagai penanggungjawab kegiatan CSR dan community relations tentunya harus mengembangkan strategi yang efektif dan sesuai agar perusahaan mendapat imbal balik semaksimal mungkin dengan prinsip kemaslahatan bersama antara perusahaan dan komunitasnya sebagai landasan. Sehingga diperlukan suatu langkahlangkah terencana dan sistematis yang harus dilakukan dalam proses kegiatan program community development tersebut, dengan pertimbangan terhadap berbagai aspek yang disesuaikan dengann karakter dan eksistensi perusahaan baik dalam perspektif internal maupun eksternal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji langkah-langkah kegiatan community relations PT Pertamina melalui program community development sebagai salah satu strategi CSR. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Unit observasi adalah Divisi Hupmas PT Pertamina sedangkan unit analisisnya adalah individu informan bagian extemal Hupmas PT Pertamina. Untuk pengumpulan data primer, penulis melakukan wawancara dengan dua orang informan Hupmas Pertamina, yakni yang berada di kantor pusat Pertamina yang khusus menangani program CSR PT Pertamina. Pada temuan dan analisis data, peneliti menerima dan menggunakan teori rancangan organisasional yang telah ada dengan suatu disiplin yang berkaitan dengan community relations. Mengacu pada konsep Scoot M.Cutlip Center mengenai langkah-langkah kegiatan community relations, maka dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari lima langkah-langkah kegiatan community relations, Hupmas Pertamina melakukan semua langkah kecuali evaluasi. Hasil penelitian tersebut sekaligus menunjukkan bahwa Hupmas Pertamina belum optimal melaksanakan kegiatan community relations khususnya dalam program community development sebagai salah satu strategi CSR. Untuk mencapai tujuan program community development yaitu mencegah terjadinya benturan budaya lokal dan kesenjangan sosial ekonomi, disini Hupmas Pertamina dapat menerapkan strategi CSR yang sampai saat ini masih terus dikembangkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, sudah saatnya bagi praktisi humas atau public relations memandang program community development sebagai bagian dari strategi CSR yang bertujuan untuk membangun hubungan yang harmonis dan menciptakan kondisi yang kondusif guna mendukung pertumbuhan perusahaan, serta bagian dari upaya membangun citra perusahaan. Hal ini sangat penting, apalagi divisi hupmas mampu memberikan kontribusi dalam upaya-upaya perusahaan yang bersifat strategis atau jangka panjang, terutama perusahaan BUMN seperti Pertamina ini."
2005
S3710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universita Indonesia. Fakultas Ekonomi, 1991
S18136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusli
"Dalam menetapkan harga seringkali manajer terjebak dengan hanya semata-mata mengandalkan pada intuisinya saja. Penetapan harga sesungguhnya melalui proses dimana teori ekonomi mikro, akuntansi manajemen dan manajemen pemasaran memberikan sumbangannya. Dalam skripsi ini dicoba untuk diuraikan sistematisasi faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut. Penelitian dilakukan baik melalui kepustakaan maupun studi kasus pada PT X. Harga ditetapkan berdasarkan bertemunya demand dan supply atau persisnya ketika marginal revenue sama dengan marginal cost. Fungsi marginal revenue didapat dari riset pemasaran. Pada tahapan ini manajemen pemasaran sangat memberikan peranan,-sedangkan fungsi marginal cost disum-bangkan oleh akuntansi manajemen, dalam hal ini yang patut dipergunakan adalah standard cost. Bertemunya fungsi demand dan supply ini membentuk suatu harga dan kwantitas yang optimal untuk dijual, tetapi penetapan harga akhir masih ditentukan oleh strategi perusahaan, baik strategi tingkat business level maupun tingkat fungsional (pemasaran). Strategi perusahaan diformulasikan melalui suatu proses yang .disebut sebagai strategic management, PT X harus mulai melakukan perencanaan karena situasi yang penuh ketidakpastian yang dihadapi. Banyaknya faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menetapkan harga bukanlah menjadi alasan untuk hanya mengandalkan intuisi belaka. Dengan memformulasikan faktor-faktor tersebut secara sistematis, PT X bisa menetapkan harga dengan lebih baik. Selain itu PT X dalam proses menetapkan harga tersebut akan bannyak mengetahui konsep-konsep yang berguna bagi dirinya dalam meningkatkan daya saingnya antara lain konsep value added activities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djulia Maryati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>