Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94025 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tutur Furqon
"Penelitian ini menjelaskan tentang reformasi kebudayaan yang terjadi pada awal Republik Turki berdiri. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode sejarah yang meliputi proses pengumpulan dan pencarian sumber kemudian mengolah data sehingga menemukan fakta. Temuan dari penelitian ini adalah adanya tiga bidang kebudayaan yang menjadi fokus utama dalam reformasi kebudayaan di Turki yaitu bidang agama, sosial dan pendidikan. Reformasi dalam bidang agama lebih terfokus kepada pemisahan agama dalam urusan pemerintahan. Reformasi dalam bidang sosial terfokus kepada penggantian simbol kebudayaan lama dengan kebudayaan barat. Reformasi dalam bidang pendidikan lebih terfokus kepada pendidikan barat yang mengesampingkan pendidikan agama. Tokoh-tokoh reformasi yang berpengaruh dalam terjadinya proses reformasi kebudayaan di Turki yaitu Ziya Gokalp, Mustafa Kemal Ataturk dan Ismet Inönü.

This research describe the culture reform that occurred in the beginning of Republic of Turkey. The method use in in this research is historical method that include the process of collecting and searching data to find the fact. This research found three sectors that become the main focus of cultural reform in Republic of Turkey. There are Religious, social and education sector. Reform in religious sector is more focused on separate the government with religion. Reform in the social sector is more focused on replace old cultural symbol with western symbol. Reform in education sector is more focused on changing the education system with western system and exclude religious subject in education system. Influential reform figures in the process of cultural reform in Turkey are Ziya Gokalp, Mustaka Kemal Pasha and Ismet Inönü."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1941
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Solikhun
"Pusat kekuasaan terbesar pada abad ke 15-an adalah kekuasaan Turki Osmani. Kekuasannya membentang dari Asia sampai eropa. Setelah tujuh abad berkuasa, terjadi kegoncangan di dalam kekuasaan ottoman. Pada akhir perang dunia I (1914-1918) dimana kekuatan imperium Eropa mulai menggerogoti kekuasaan Ottoman baik yang berada di dataran Asia maupun Eropa. Perlahan, sedikit demi sedikit imperium Eropa memcah kekuasaan Ottoman. Mulai dari Afrika, Asia dan Eropa melepaskan diri dari bagian dari Ottoman. Sejak saat itu Turki sendiri telah dikepung oleh Inggris. Keadaan Turki mencekam, sultan tidak bisa berbuat apa-apa. Muncullah tokoh pembaharu dengan mengusung nasionalisme. Tokoh tersebut adalah Mustafa Pasha Kemal Attaturk. Ia dijuluki sebagai bapak Turki dan dijuluki sebagai sang penakluk, karena telah berhasil mengusir orang asing dari wilayah Turki. Mustafa Kemal Attaturk membawa pembaharuan dengan nasionalisme, sekulerisme dan westernisasi. Mustafa Kemal ingin menyelamatkan sisa-sisa pemerintahan Ottoman dengan mengubah status Kesultanan Ottoman dengan NegaraTurki. Di dalam makalah ini akan dijelaskan Negara Turki pada masa pemerintahan Mustafa Kemal Attaturk. Model pemerintahan apa yang digunakan serta perkembangan-perkembangan yang terjadi pada masa pemerintahan Mustafa Kemal. Beralihnya Kesultanan Ottoman menjadi Negara Turki menjadi kejadian luar biasa tidak hanya oleh orang-orang Turki saja tetapi juga seluruh kawasan Dunia.

The largest power center in the 15th century is the Turks Osmani. Its extended from Asia to Europe. After seven centuries came, there was has in the ottoman rule. At the end of World War I (1914-1918) in where the strength of the European empires began to undermine the Ottoman authority both in the plains of Asia and Europe. Slowly, gradually, Europe split the Ottoman empire. Starting from Africa, Asia and Europe spitted from the part of the Ottoman. Since then Turkey itself has been besieged by the British. Turkey tense circumstances, the sovereign could not do anything. Than, nationalist reformers came. The figure is Mustafa Kemal Pasha Ataturk. He is stated as the father of Turkish and the conqueror, because he managed to expel foreigners from the territory of Turkey. Mustafa Kemal Ataturk brought renewal to nationalism, secularism and Westernization. Mustafa Kemal wanted to save the remnants of Ottoman rule to change the status of the state.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Axel Giovanni
"Kebudayaan Turki merupakan hasil dari percampuran dua peradaban. Turki memiliki keunikan budaya yang menjadi sorotan manca negara. Keunikan tersebut didasari oleh faktor lokasi geografis Turki dan revolusi yang dilakukan oleh Mustafa Kemal. Hadirnya kebudayaan Turki di Indonesia dimulai sejak adanya hubungan diplomasi antar kedua negara. Era globalisasi yang sedang terjadi menjadi faktor terpenting menyebarnya budaya setiap bangsa. Situasi Turki selama pemerintahan Mustafa Kemal dan pengaruhnya terhadap kebudayaan Turki, kebudayaan Turki yang ada di Indonesia dan perkembangannya diuraikan dalam makalah ini.

Turkish culture is a result of the mixing of the two civilizations. Turkey has a unique culture that became the spotlight abroad. The uniqueness is based on the geographical location of Turkey and the factors of the revolution carried out by Mustafa Kemal. The presence of Turkish culture in Indonesia began from the diplomatic relations between two countries. The Era of globalization is going to be the most important factor in the widespread culture of every nation. The situation of Turkey during the reign of Mustafa Kemal and its effects on the culture of Turkey, Turkish culture that exists in Indonesia and its development are outlined in this paper."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Indraswari
"Skripsi ini membahas reformasi birokrasi di Departemen Keuangan dan strategi untuk menjalankan reformasi yang terdiri dari penataan organisasi, perbaikan bisnis proses, dan peningkatan MSDM, dalam rangka meningkatkan public service sekaligus mewujudkan good governance. Fokus penelitian ini adalah implementasi dari strategi tersebut dan kesesuaiannya dengan road map reformasi yang ada. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode ilustratif. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa perlu adanya sosialisasi strategi reformasi dan program akuntabilitas dalam pelaksanaan strategi reformasi birokrasi di Departemen Keuangan.

The focus of this study is bureaucratic reform at the Monetary Department and their strategy to implement the reform, whereas it is containing of reinventing organization, business process reengineering and improvement of MSDM, in regards to increase the public service and to generate good governance. The purpose of this study is to understand the implementation of the strategy and its adjustment towards the available road map. This research is qualitative research with illustrative method. Result of this research is to advice on the importance of socialization of the reformation strategy and accountability program for the implementation of bureaucratic reform strategy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jones, Tod
Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015
320.959 8 JON k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Umair Shiddiq Yahsy
"Etnis Kurdi sebagai etnis yang heterogen telah terbagi ke dalam dua kelompok dengan identitas yang berbeda. Kelompok yang pertama adalah etnis Kurdi dengan identitas berdasarkan pendekatan objektif atas asal-usul kebangsaan yang statis. Kelompok yang kedua adalah etnis Kurdi dengan identitas berdasarkan pendekatan subjektif yang dinamis bagi setiap anggotanya untuk dapat berubah dan menentukan hidupnya sendiri. Sebagian kelompok Etnis Kurdi dengan karakteristik asal-usul kebangsaan yang berbeda dengan negara dimana tempat mereka tinggal, melalui semangat etnisitasnya tersebut melahirkan konsep etnonasionalisme untuk dapat mempertahankan eksistensi identitas mereka. Di Turki, konsep nasionalisme etnik yang mereka gunakan telah melahirkan konflik, perlawanan dan pemberontakan kepada pemerintah untuk melakukan gerakan separatis dan untuk membentuk negara sendiri dalam satu kesatuan etnisitas yang absolut. Karakteristik etnis berdasarkan asal-usul kebangsaan yang dimilikinya kerap menjadikan komunitas etnis sebagai sebuah kesatuan kelompok yang memisahkan diri dari segala perbedaan. Konsep etnisitas dengan ciri-ciri budaya yang mencakup bahasa, agama dan adat istiadat yang mutlak merupakan cara bagi setiap etnis untuk mengidentifikasi identitas mereka. Namun, identitas etnis tidaklah statis dan akan selau berproses berdasarkan perubahan ciri-ciri kutural yang dinamis. Maka, identitas etnis sesungguhnya juga bergantung pada keinginan setiap anggotanya untuk dapat menentukan nasibnya sendiri.

Kurdish as a heterogeneous ethnic that has been divided into two groups with distinctive identities. The first group is Kurdish who identity based on an objective approach on a static national origin. The second group is Kurdish whose identity is based on a dynamic subjective approach for each member to change and define his own life as a nation or as an ethnic groups. Some groups of Kurds with the characteristics of national origin which differs from the country where they live, through their ethnic spirit gave birth to ethnonasionalism concept to maintain the existence of their identity. In Turkey, the concept of ethnic nationalism that they use has created conflict, resistance and rebellion to the government being a separatist movement and aiming to form their own country in a single ethnicity as a sovereign nation. Ethnicity which is based on nation identity tend to separate from all the differences as an aethnic community. Ethnicity concepts which contain cultural traits including language, religion and customs are absolutely a way for each ethnic to identify themselves. However, ethnic identity is not static and always develops, based on dynamic cultural changes. Therefore, ethnic identity also depends on the willingness of each member in determining their own destiny."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13363
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heng, Liang
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1989
951 HEN r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shafira Ratu Sajida
"Penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan Instagram sebagai media promosi di Perpustakaan Kemendikbud RI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pemanfaatan Instagram sebagai media promosi di Perpustakaan kemendikbud RI melalui konten yang diunggah dan fitur yang dimiliki Instagram sehingga informasi yang dipromosikan dapat tersampaikan kepada followers, yang mana dengan pemanfaatan Instagram oleh Perpustakaan tersebut diharapkan dapat memberitahu pengguna mengenai informasi seperti koleksi terbaru, layanan, dan juga kegiatan lain yang dimilikinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini melalui wawancara online, observasi online, dan analisis dokumen. Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jauh sebelum pandemi COVID-19, Perpustakaan Kemendikbud RI sering memposting konten promosi seperti kegiatan komunitas, workshop, dan mendongeng di perpustakaan. Akan tetapi, pandemi Covid-19 berdampak besar pada kegiatan promosi melalui Instagram perpustakaan sehingga sebagian besar konten yang diposting saat ini adalah promosi koleksi digital. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Perpustakaan Kemendikbud RI aktif dalam memposting kegiatan promosi perpustakaan karena memiliki tema untuk setiap konten yang diposting setiap harinya. Dalam hal fitur, mereka telah menggunakan hampir semuanya, namun mereka harus belajar dan improvisasi lagi dalam menggunakan fitur seperti fitur live streaming yang belum pernah digunakan.

This research discusses Instagram utilization as a promotion media at Kemendikbud RI Library. The purpose of this study is to identify Instagram utilization as a promotion media at the Kemendikbud RI Library through the posted content and features of Instagram so that the promoted information can be conveyed to followers, which with the use of Instagram by the library is expected to inform users about information such as collections. updates, services, and other activities that it provide. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data collection was carried out in this study through online interview, online observation, and document analysis. This method is conducted to reduce the spread of COVID-19. The results of this study indicate that long before the COVID-19 pandemic, the Kemendikbud RI Library often posted promotion content such as community activities, workshops, and storytelling in the library. However, the Covid-19 pandemic had a major impact on promotional activities through the library's Instagram so that most of the content posted today is the promotion of digital collections. The conclusion of this study is that the Kemendikbud RI Library is active in posting library promotional activities because it has a theme for every content posted every day. In terms of features, they have used almost everything. However, they have to learn and improvise again in using features such as the live streaming feature that has never been used."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amat Darsono
"Presiden Soeharto membangun imperium kekuasaan politik yang dipraktikan secara otoriter dan totaliter. Sistem politik yang dibangun dalam paradigma homogenitas dan oligarkis dengan jaringan patronase, menjadikan monolitik dan mandul, sebagai akibatnya adalah tidak ada kekuatan pengontrol yang efektif sehingga menjauh dari proses-proses yang demokratis, adil dan tegaknya hukum. Akibatnya pelaksanaan kebijakan terjadi distorsi dan deviasi yang menimbulkan masalah ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hukum dan Dwifungsi ABRI. Badai krisis moneter dan ekonomi menambah beban rakyat sehingga memicu gerakan perlawanan terutama dari mahasiswa yang menuntut reformasi total segala bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, menjelaskan dan menganalisa perlawanan politik dengan menjawab mengapa, siapa dan bagaimana kecenderungan resistensi terhadap Soeharto dan konflik elit Golkar yang mengakibatkan Soeharto berhenti sebagai Presiden RI. Untuk itu data dikumpulkan lewat wawancara, buku, surat kabar, dan dokumen yang relevan dan kemudian dianalisis hingga memperoleh data dan informasi yang valid mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Soeharto berhenti sebagai Presiden RI. Kerangka pemikiran yang melandasi tesis ini yaitu otoriter dan totaliter, Kuntowijoyo, Charles F. Andrain, Franz Magnis Suseno, legitimasi Ramlan Surbakti, Habermas, transisi ke arah demokrasi Huntington, perlawanan politik Mullin, Genovesse, Scott, kelompok kepentingan Gabriel A. Almond, suksesi Peter Calvert. Elit politik Robert D. Putnam, C. Wright Mills, konflik elit Kartini Kartono, Maurice Duverger, Lewis A. Cocer, Paul Conn.
Masyarakat bertekad menuntut perubahan tidak terlepas dari isu global mengenai demokratisasi, lingkungan hidup, hak asasi manusia, pasar babas dan tegaknya hukum. Sebaliknya penguasa menerapkan sistem politik yang telah usang dalam perilaku defesif dan konservatif, sehingga semakin membuat jarak kepentingan yang tajam antara penguasa dengan rakyatnya. Akibatnya semakin mempertinggi krisis kepercayaan rakyat terhadap penguasa hingga memperkuat tekad untuk melengserkan Soeharto dari kursi presiden.
Gelombang reformasi yang tinggi menimbulkan suasana darurat politik dan memicu terjadinya konflik elit politik Golkar dalam menyikapi gerakan reformasi yang menuntut Soeharto mundur. Akhirnya, Soeharto sadar tidak lagi didukung rakyat dan para elit politik pemegang kekuasaan, sehingga is mengundurkan diri dari kursi kepresidenan. Tampaknya berlaku pemikiran Huntington mengenai prahara gelombang reformasi mengakibatkan tumbangnya (collaps) kekuasaan Soeharto, dan Surbakti mengenai tidak bekerjanya institusionalisasi politik yang tepat, sehingga pandangan Peter Calvert menjadi relevan karena terjadi peralihan kekuasaan yang tidak beraturan (irregular) dan menjadi preseden buruk bagi peta sejarah politik Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>