Ditemukan 60013 dokumen yang sesuai dengan query
Wally, John Manangsang
Jayapura: Yayasan Gratia Papua, 2009
995.4 JOH P
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ven, Cornelis van de
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991
R 723 VEN r
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Ratna Erika Mawarrani Suwarno
"Tesis ini membahas Tokyo Cancelled karya Rana Dasgupta sebagai karya bertemakan globalisasi. Waktu tundaan perjalanan di bandara menjadi latar penceritaan bingkai naratif tingkat pertama. Struktur pengisahan dan kepentingan perjalanan melewati ruang-waktu terceritakan lewat bingkai cerita dalam cerita yang disampaikan ketiga belas penumpang dalam ruang-waktu bandara di malam hari. Regangan dan kompresi ruang-waktu dalam penceritaan menyajikan beragam ruang-waktu dunia yang berbeda. Hasil pemetaan pola penceritaan dihubungkan kepentingan eksperimentasi ruang-waktu dan tema globalisasi dalam bandara sebagai tempat non-place. Tokyo Cancelled memberikan tawaran estetika baru bagi karya bertemakan globalisasi yang menyajikan sikap terbuka dan mendukung kemajemukan.
This thesis analyzes Rana Dasgupta's Tokyo Cancelled as novel with globalization theme. The duration of passanger’s flight delay functions as setting of the first level narrative frame. Story patterns and and significance of travel within story time-space are narrated through second level framed stories that were shared by thirteen passangers. Time-space expansion and compression in story represent variety of global time-space related situations. Further analysis will connect the significance of time-space experimentation and globalization theme in an airport as a non-place. Tokyo Cancelled thus presents a new globalization aesthetic with supportive attitude toward plurality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42443
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Ilham Arsyansyah
"Manusia beraktivitas dalam satuan waktu pada suatu ruang dan memberikan makna baru ke dalam ruangnya. Makna tersebut dapat direpresentasikan dan dapat disampaikan melalui berbagai media, salah satunya adalah komik. Komik merupakan representasi persepsi komikus yang disampaikan melalui susunan gambar untuk menyampaikan informasi kepada pembaca. Komik menyampaikan informasi dengan gambar dan kata yang disatukan dalam sebuah panel yang kemudian disusun agar informasinya dapat terhubung. Informasi yang didapatkan merupakan isyarat terhadap pembentukan ruang dan waktu yang disampaikan komikus dalam komik. Keterhubungan informasi pada panel komik dapat dibaca dengan prinsip Gestalt.
Prinsip Gestalt membantu pembentukan persepsi ruang dan waktu dalam komik agar informasi dalam setiap panelnya dapat menjadi satu kesatuan informasi. Dalam aplikasinya terhadap panel dalam komik, prinsip Gestalt yang dominan digunakan adalah figure-ground untuk memisahkan antara karakter dengan latarnya, proximity yang mengelompokkan informasi dari figure-ground sesuai dengan penyusunan panelnya, dan closure yang menghubungkan keseluruhan informasi dari panelnya sehingga terbaca sebagai ruang dan waktu yang utuh dari komik. Sehingga dalam merepresentasikan ruang dan waktu, bagian dari informasinya dapat disampaikan ke dalam media dengan aplikasi prinsip Gestalt khususnya figure-ground, proximity, dan closure agar persepsi visualnya dapat terbentuk.
Humans activities occured in units of time in a space and give new meaning to the space. These meanings can be represented and can be conveyed through various media, one of which is comics. Comics are representations of comic artists' perceptions conveyed through the arrangement of images to convey information to readers. Comics convey information with pictures and words that are put together in a panel which is then arranged so that the information can be connected. The information obtained is a sign of the formation of space and time delivered by comics in the comic. The connection of information in the comic panel can be read with the Gestalt principle. The Gestalt principle helps to form perceptions of space and time in comics so that the information in each panel can become a single unit of information. In its application to the panel in comics, the dominant Gestalt principle used is figure-ground to separate characters from background, proximity which groups information from figure-ground according to the arrangement of panels, and closure that connects all information from the panel so that it reads space and time complete from comics. So that in representing space and time, part of the information can be conveyed into the media with the application of the principle of Gestalt specifically figure-ground, proximity, and closure so that visual perception can be formed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Singapore : Cambridge University Press, 2012
523.1 SPA
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Rizqy Mulya Alfiyanti
"Slack Space merupakan jenis ruang yang tidak memiliki kerangka kerja tertentu. Sehingga ruang dapat mengakomodasi aktivitas dan kebutuhan ruang pengguna yang berubah seiring waktu dan situasi, dalam berbagai fungsi ruang. Dalam pemukiman yang padat penduduk, seperti Gang Ampiun, ruang begitu terbatas. Sehingga seringkali dilakukan penjangkauan ranah privat ke publik public sphere private encroachment atau privatisasi ruang publik yang dapat menimbulkan penumpukan fungsi ruang. Sifat ruang yang slack memungkinkan hal ini terjadi. Dilakukan pengamatan melalui pengumpulan data kualitatif dan wawancara, dilanjutkan dengan analisis kualitatif-deskriptif, untuk memahami: apakah Gang Ampiun termasuk kedalam ruang yang slack, bagaimana ruang yang slack dapat menimbulkan penumpukan ruang, dan mengetahui apa yang terjadi dalam slack space. dalam segi publik-privat ruang. Serta bagaimana implikasi terhadap aktivitas yang saling berkaitan.
Slack space is a type of space that does not have any specific frameworks. It can accommodate activities and spatial needs through the change of time and situation in various spatial functions. In dense settlements, like in Gang Ampiun, space is limited. So the inhabitants fulfill their spatial needs through public sphere private encroachment or privatization of public space, that creates overlapping of spatial functions. This might happen in slack space. To understand what is Gang Ampiun considered slack, how slack space can create overlapping of spatial functions and what happens in a slack space in public private matter or the implication in activities that occur in it. Observation be done through qualitative descriptive analysis and data collection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Grace Natasya
"Aroma merupakan salah satu substansi ruang yang selalu dirasakan oleh manusia, namun kehadirannya dalam ruang yang dirancang tidak selalu dimanfaatkan dengan baik. Skripsi ini membahas peran dan pengaruh aroma di dalam ruang, khususnya ruang ritel. Aroma diyakini memiliki peran dalam memberikan karakter terhadap sebuah ruang, dan dapat dijadikan sebagai alat penentu ambang dan dimensi ruang, serta mampu menjadi sensasi yang memicu perilaku dan gerak tertentu manusia. Dalam ruang ritel, hadirnya aroma dapat memberikan identitas terhadap merek tertentu, membuat merek tersebut lebih mudah dikenali. Aroma juga mengekspansi ruang secara tidak kasat mata dan mampu menggugah perasaan manusia terhadap ruang yang dialaminya. Perasaan-perasaan yang timbul lalu memicu gerak dan perilaku beli yang bersifat reflek dan impulsif.
Scent is one of many space substances that is always experienced by humans, but its presence in a designed space is not always put to a good use. This thesis discussed how far the presence of scents can enrich someone rsquo s experience in retail spaces. Scent is believed to have a role in providing character to a space. It can be used as a determinant of threshold and dimension of a space, and capable to triggers certain human behavior and motion. In retail spaces, the presence of fragrance can provide identity to a particular brand, making it easier to remembered. It has the ability to expand spaces in intangible way and able to arouse human certain feelings to the space experienced. Later these feelings that arise through experiencing spaces can trigger movements and buying behavior that is impulsive."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68529
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nadhila Adelina
"Dalam pembicaraan mengenai arsitektur di tengah-tengah banyaknya pandangan etika statis, ruang flow dan ruang still merupakan hal yang menarik untuk dibahas karena relasi kedua ruang tersebut dengan gerakan manusia. Gerakan manusia dan arsitektur merupakan dua hal yang berkaitan. Kaitan keduanya dapat terlihat pada ruang flow dan ruang still.
Skripsi ini membahas karakter ruang flow dan ruang still dan bagaimana kedua ruang tersebut berperan dalam arsitektur. Karakter dan peran ruang flow dan ruang still ditunjukkan dari perbedaan antar ruang dan kaitan ruang satu dengan yang lain. Pemahaman akan karakter ruang flow dan ruang still dapat menggugah pandangan baru dalam hal perancangan arsitektur.
In the talks about architecture in the midst of plentiful ethics of statics’ view, space of flow and space of still are interesting things to be discussed, because of their relation to human movement. Human movement and architecture are two things related to each other. Relation berween them can be seen on space of flow and space of still.This tesis discusses characters of space of flow and space of still, and how these spaces have a role in architecture. Space of flow and space of still’s characters and role are shown by differences and relation between each other. Comprehension of spaces of flow and space of still’s characters could inspire new view on architectural design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47311
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ganishtasya Endhys Saputri
"Tulisan ini membahas proses sebuah in-between space yang awalnya dianggap sebagai ruang sisa dapat beralih sebagai sebuah place yang memiliki nilai di dalamnya. Tujuan dari penulisan ini untuk memahami bahwa hadirnya manusia dan kualitas ruang fisik memengaruhi transformasi tersebut. In-between space sebagai ruang sisa sendiri merupakan ruang yang terbentuk secara tidak terencana dan berada diantara elemen urban lain. Uniknya, ruang tersebut tetap memungkinkan beragam aktivitas hadir. Kehadiran makna dan sense of place lah yang memicu proses place-making. Dalam memahami konsep transformasi in-between space, skripsi ini menggunakan kasus Kolong Jembatan Slipi yang dianalisis berdasarkan tiga aspek: 1) identifikasi kualitas fisik dan ruang in-between space sebagai ruang sisa; 2) proses kehadiran aktivitas manusia di dalam in-between space; 3) sense of place yang hadir melalui beragam aktivitas. Melalui analisis tersebut menunjukkan bahwa kualitas ruang in-between space dan hadirnya aktivitas manusia memicu perubahan in-between space dari ruang sisa menjadi sebuah place.
This paper discusses about an in-between space that was originally considered as a lost space can turn into a place that has meaning and value in it. The purpose of this paper is to understand that the presence of humans and the quality of physical space influence the transformation. In-between space as lost space is a space that is formed unplanned and is located between other urban elements. These activities are influenced by the characteristics of the physical space between spaces as lost space and also by different human perceptions. In understanding the concept of transformation of the in-between space, this paper uses the case of Kolong Jembatan Slipi, which determines based on three aspects: 1) identification of the physical quality of the in-between space as lost space; 2) the process of the presence of human activities in the in-between space; 3) the emergence of meaning and a sense of place from the connection between human activity and the physical space between spaces. So, it can be said that this paper wants to show that the quality of the in-between space and the presence of human activity triggers the change in the in-between space from as lost space to a place."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nasution, Talita Yakin Putri
"Arsitektur tidak terlepas dari kebutuhan manusia akan ruang untuk beraktivitas. Seiring waktu, tubuh manusia yang hidup akan terus tumbuh dan berubah. Ruang domestik sebagai tempat terjadinya keseharian, secara langsung merespon kebutuhan dan keinginan manusia yang berubah seiring waktu. Dengan demikian, ruang domestik perlu dapat bersifat terbuka serta fleksibel penggunaannya agar dapat beradaptasi dengan baik terhadap manusia sebagai penggunanya.
Dalam beradaptasi, ruang domestik tidak perlu untuk berubah seluruhnya. Penyesuaian dapat dilakukan pada ruang dan furnitur yang memudahkan proses adaptasi. Skripsi ini mencoba mengamati bagaimana perubahan ruang domestik, yang hidup dan tumbuh beriringan dengan penghuninya seiring waktu. Terdapat dua metode pengamatan, yaitu mengamati bagaimana perubahan yang terjadi pada sebuah keluarga sebagai penghuni ruang domestik dan mengamati bagaimana penyesuaian ruang yang dilakukan untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan ruang yang timbul.
Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa ketika merancang, arsitek tidaklah menjadi yang paling tahu. Perubahan kebutuhan dan keinginan dalam penggunaan ruang merupakan sesuatu yang tidak terlelakkan, sehingga fleksibilitas dalam penggunaan ruang di waktu yang berbeda menjadi penting untuk dipertimbangkan ketika merancang. Arsitek sebaiknya tidak secara kaku menentukan penggunaan ruang yang dirancangnya untuk orang lain, tetapi memfasilitasinya agar kehidupan seutuhnya dapat bergulir di dalam ruang yang dirancang.
Architecture cannot be separated from human spatial needs. Human body as living things are always changing and grow over time. Domestic space, where everyday happens, responses directly to human needs and desires that always change. According to that, domestic space needs to be open for adaptation by inhabitants and enable flexible use by the user.To adapt, domestic space doesn?t need to change completely. Adjustments can be made in space plan and furniture placement to adapt at minimum cost. The purpose of this study is to observe how domestic space changes, lives and grows with its inhabitants over time. There are two methods of observation in this writing. Firstly, observing how the family as domestic space?s inhabitants changes over time. Secondly, observing how the adjustments of space and furnitures in domestic space are done to accommodate the changing needs and desires of its inhabitants.From these observations, it can be concluded that in designing architect is only based on limited information of the inhabitants? lives. The inhabitants? changing needs and desires in using space are inherent. The flexibility of spatial use in different times is important in designing domestic space. Architect should not strictly determines the spatial use of his/her design, but instead facilitates it so the life of the inhabitants can unfolds over time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44634
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library