Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139671 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Melisa Sandrianti
"Skripsi ini merupakan penelitian mengenai pemahaman public relations pada PT. Helu Trans, dimana penekanannya adalah bag imana pemahaman tersebut menyebabkan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan public rela~ions dalam manajemen. Penelitian ·ini menggunakan met0de penelitia kualitatif yang bersifat deskriptif Sementara metode analisa yang digunakan adalah analisa..studi kasus, dengan
unit analisisnya adalah pimpinan, direksi, manajer, karyawan, dan klien P elu Trans.
Data diperoleh melalm pengumpulan dokumen, observasi langsung dan wawancara sistematik.
Peneliti juga berusaha menyeimbangkan pero ehan data dari para karyawan dengan menca · informasi kepada mantan k ryawan perusahaan yang keluar karena adanya ketidakcocokan dengan arakteristi!C pimpinan. Hal ini· · dilakii an dengan maksud memperoleh keterangan yang sesungguhnya karena terindikasi · bahwa karyawan yang masih Beketja di Helu Trans tidak bisa memberikan informasi yang jujur
mengenai kekurangan-kekurangan aalam manajemen perusahaan.
Helu Trans memiliki karakterisitik perusahaan yaNg oleh Rhenald Kasali digolongkan dalam jenis perusahaan muda, yakni perusahaan yang mumi dikuasai oleh satu orang yang pemilik sekatigus pimpinan dan sulit untuk menerima masuhn dari pihak lain. Dengan karakteristik yan dimih ri, Helu Trans sebenamya sangat membutuhkan keberadaan PR, namun temyata titlak memilikinya sampai sekarang.
Bahkan perusahaan ini tidak pemah menggunakan jasa konsultan PR.
Penelitian ini dilakukan untuk mencari faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan top management Helu Trans untuk tidak memiliki divisi PR. Dengan melakukan analisa berdasarkan wawancara dan dokumen perusahaan, ditemukan ada empat faktor yaitu: pertama, kesalahpahaman mengenai definisi dan fungsi PR~ kedua,
anggapan bahwa PR bisa dilakukan oleh siapa saja dalam perusahaan; ketiga, tidak adanya pengalaman kerja dengan PR lain; dan keempat, faktor kepemilikan. Terbukti bahwa kesalahpahaman mengenai definisi dan fungsi PR membuat banyaknya hambatan-hambatan dalam pelaksanaan fungsi PR dalam manajemen perusahaan.
Selanjutnya dengan tidak adanya PR Internal tersebut, didapati bahwa
pelaksanaan fungsi-fungsi PR dalam sesungguhnya betjalan secara kurang maksimal
dan bahkan mengalami kekurangan. Apabila kekurangan tersebut dianalisa dari segi
kerangka pernikiran penelitian maka dapat pula diprediksi keadaaan fungsi PR Helu
Trans jika prak.-tisi PR tidak ada dalam perusahaan.
Masalah pada hubungan dengan karyawan sekaligus bagaimana bentuk
komunikasi dua arah bisa berjalan dalam perusahaan adalah hambatan yang paling besar
dihadapi perusahaan . Kedua hal ini temyata banyak menimbulkan permasalahan namun
belum disadari oleh pimpinan. Masalah sebagian besar disebabkan oleh ciri-ciri
pimpinan yang one man show, tidak bisa menepati janji kesejahteraan kepada pegawai,
dorninasi dalam penerimaan pegawai baru, dan tidak diperlengkapinya Helu Trans
dengan sarana komunikasi dua arah yang baik.
Padahal dengan karaki:er pimpinan ·yang sulit untuk menerima masukan maka
adanya sarana akan mempermudah komunikasi dua arah tersebut. Akibatnya banyak
pegawai bermutu Helu Trans yaiig-·feluar karena inenemukan bahwa lingkungan kerja
di Helu Trans kurang sehat karena masalah komunikasi terse but.
Kalaupun ada masalah pada kaq,awan, tidak berani dikemukan kepada
pimpinan. Hal ini dibuki:ikan dari perbedaan jawaban antara respond en yang merupakan
karyaw·an dan responden yang merupakan mantan karyawan. Berarti bagi karyawan
yang bermasalah namun tidak mernililh pilihan lain selain tetap bekerja, akan terjadi
konflik batin yang pas · berpengaruh dengan produk-tifitas pegawai tersebut.
Pada akhimya dengan serangkaian jawaban atas permasalahan yang ada maka
peneliti hendak mep1berikan saran kepada PT. Helu Trans secara khusus dan secara
umum kepada Rerusahaan muda lainnya bahw·a keberadaan PR Internal sangat penting
dalam perus aan. PR juga yang akan membantu pelaksa aan komu il(asi lainnya
dalam perusahaan yang setelah diteliti temyata kurang maksi al.
Temyata sangat terbuk-ti bahwa jika suatu perusahaan merniliki divisi R ,maka
yang perlu diberikan hanyalah kesempatan untuk bisa melaksanakan fungsinya
semaksimal mungkin. Kesempatan akan sangat ljerarti karena ruang lingkup gerak PR
dalam setiap kegia ya akan sangat dipengaJ i oleh dukungan dari pihak eksekutif
atas, dan bila dibatasi maka tidak akan berfUI1gsi sebagaimana mesti.ny,"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S4062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Juniarty
"Pada kenyataannya menunjukkan bahwa usaha bank dalam melakukan pembiayaan suatu proyek yang bernilai besar dibatasi oleh peraturan Batas Maksimum Pemberian Kredit yang dikeluarkan oleh Bank lndonesia, walaupun bank yang bersangkutan mampu untuk melakukan pembiayaan secara tunggal. Menyadari hal tersebut, Bank Indonesia memberikan kelonggaran melalui Paket Deregulasi 28 Februari 1991 mengenai kredit-kredit yang tidak terkena Batas Maksimum Pemberian Kredit, salah satunya adalah bagian kredit yang dijamin oleh bank lain dalam rangka risk sharing. Dengan melakukan pembiayaan secara risk sharing, kreditur idak kehilangan peluang dalam memberikan pembiayaan yang menguntungkan yang disebabkan adanya pembatasan ketentuan BMPK oleh karena porsi yang diberikan pada bank yang menjadi penanggung tidak diperhitungkan sebagai "pinjaman yang diberikan" dalam laporan kredit ke Bank Indonesia. Dengan demikian pembiayaan yang besar tetap dapat dilakukan oleh kreditur tanpa melanggar ketentuan BMPK."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1994
S20637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Dwinarso Oentoro
"Salah satu dampak dari liberalisasi perdagangan dunia mendatang adalah meningkatnya persaingan di pasar internasional. Untuk menjadi perusahaan yang siap memasuki era globalisasi tahun 2000, ternyata ASEI masih menghadapi beberapa masalah dan kendala baik berasal dari intern maupun ekstern, antara lain, masalah SDM, budaya kerja, kondisi pasar yang telah berubah dari captive market menjadi non captive market, dan deregulasi pemerintah yang kurang menguntungkan, sehingga ASEI merasa perlu berbenah untuk dapat melepaskan diri dari masalah dan kendala yang dihadapi.
Penelitian ini dilakukan secara studi literatur dan wawancara dilapangan dengan para eksekutif ASEI dan bertujuan untuk melihat bagaimana ASEI melakukan pembenahan dalam perusahaannya dengan cara transformasi organisasi, sehingga dapat menjadi sebuah perusahaan yang siap untuk memasuki era globalisasi tahun 2000 yang diwarnai ketatnya persaingan ditingkat global. Dari hasil penelitian ini, diperoleh gambaran bahwa apa yang dilakukan oleh ASEI pada saat ini ternyata telah sinkron dengan isi konsep Identifikasi Kompetensi Inti dari Prahalad dan Konsep Transformasi Organisasi (4 R's) dari Gouillart, sehingga dapat terlihat bagaimana kinerja bisnis dan pasar ASEI pada saat ini, dan bagaimana langkah selanjutnya yang dapat disarankan pada ASEI untuk membenahi dirinya sesuai isi konsep tersebut.
Dan manfaat penulisan ini bagi ASEI adalah sebagai bahan masukan positip dalam proses pembenahan perusahaannya dan bagi akademis konsep ilmiah ini akan menjadi suatu bahan studi ilmu terapan yang telah diaplikasikan, sehingga dapat dijadikan suatu model penelitian ilmiah bagi industri atau perusahaan lainnya yang memerlukan suatu pembenahan atau perubahan pada perusahaannya."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudi Agung RA
"Situasi dan perkembangan external suatu entitas bisnis seperti pasar dan pelanggan, serta kondisi internal - nya akan saling mempengaruhi. Hal ini sangat terkait dengan perkembangan ekonomi, sosial, bahkan politik dan keamanan. Perubahan situasi dan perkembangan pasar dan pelanggan menjadi suatu keniscayaan. Dampak dari hal tersebut, change (perubahan) pada entitas bisnis menjadi strategic objective (kebutuhan strategis). Agar pertumbuhan kinerja suatu entitas bisnis dapat berlangsung dalam kurun waktu jangka panjang, maka diperlukan perencanaan, persiapan dan pengelolaan sumber daya dan setiap faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Memanfaatkan historical data proses dan pelaksanaan perubahan entitas bisnis lain sebagai lessons learned untuk merencanakan, menyiapkan, dan mengelola sumber daya dan faktor - faktor tersebut menjadi salah satu altematif solusi. Penelitian berikut merupakan studi kasus atas pelaksanaan proses perubahan atau transformasi perusahaan yang bergerak di bidang EPC (Engineering, Procurement, and Construction). Tujuan perubahan perusahaan tersebut adalah perbaikan kinerja keuangan dan peruuasan pangsa pasar dalam kerangka perbaikan posisi bisnisnya dari survival menuju stability and growth. Dengan menggunakan data historis pelaksanaan perubahan organisasi bisnis di Amerika dan Eropa serta hasil penelitian faktor keberhasilan dan kegagalannya (Lee, 1995) dilakukan pemetaan organization's change character (karakter) dan organization's change condition (kondisi aktual) perubahan, dalam rangka identifikasi dan rencana penanggulangan resiko. Faktor leadership (kepemimpinan), resistance (penolakan), serta system management change (perubahan sistem pengelolaan) perusahaan merupakan prioritas untuk pencapaian kinerja perubahan.

Business entities internal condition significantly be effected by its external market and customer situation and changes. Economic, social, politics, and security are driven aspects of market and customer change. Changing then is a natural and continuous event. In this situation business entities have their own strategic objective and necessities to change. Considering long term company performance the change must be planned, prepared, and managed property on company's resources and every influence factors. Change process and implementation of some business organizations which documented as historical data could be utilized as lessons learned by other company in planning, preparing, and managing its resources and influence factors to change. This research is a case study of an EPC company change implementation and transformation. The objective of its change is to improve financial performance, market expanding and its business position from survival to stability and growth. Historical data of American and European business organization change process and implementation and research on change success and failure factors (Lee, 1995) is utilize in recognizing and determining organization's change character and condition to identify and manage risk factors. Leadership, resistance, and system management change are identified as prioritize aspects to manage in order to achieve company performance improvement in change."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14992
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wasil Thaib
"Membangun merupakan tanda awal untuk meningkatkan derajat sebuah kota. Namun pembangunan tersebut harus selalu mengikuti kaidah-kaidah administrasi, teknik dan perijinan yang berlaku untuk menghindari resiko-resiko yang tidak perlu terjadi ataupun meminimalkan kalaupun tidak bisa dihindari. Salah satu resiko yang akan terjadi pada saat pembangunan adalah resiko pembangunan mendahului ijin yang berakibat pada pengeluaran biaya tambahan karena denda ataupun dilakukan tindakan pembongkaran apabila telah mendapat ijin membangun terdapat bagian-bagian bangunan melanggar dan tidak dapat diberikan ijin tambahan / perubahan. Pelaksanaan kegiatan membangun bangunan tinggi di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 50% telah terjadi pelaksanaan mendahului ijin membangun. Hal ini merupakan kendala baik bagi pemerintah ataupun bagi owner atau kontraktor sebagai pelaksanaan dilapangan, karena akan mengganggu jadwal pelaksanaan kegiatan pembangunan. Dalam tesis ini akan dilakukan analisa dengan melakukan identifikasi resiko (risk identification) terhadap semua activity yang mengakibatkan terjadi resiko pelaksanaan terhadap pembangunan gedung bertingkat yang mendahului ijin membangun, dengan pendekatan risk assesment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Simulya
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai peran atribut consumer durable goods untuk planetary mixer SM-201 dalam menyusun strategi bauran pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksploratori (teknik in-depth-interview) dan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan kepada 100 responden melalui teknik probability sampling. Berdasarkan hasil in-depth interview didapatkan 12 atribut consumer durable goods planetary mixer yang dibagi menjadi 2 kategori yaitu atribut instrinsik (tahan lama, reliabilitas mixer, kemudahan penggunaan, performansi, kemudahan servis, fitur, desain) dan atribut ekstrinsik (harga, merek, negara asal pembuat, garansi dan brand image). 12 atribut ini akan diuji hubungannya dengan karakteristik demografi responden.
Penelitian ini menghasilkan 4 cluster pelanggan yaitu cluster 1 (warranty-lover), cluster 2 (durable-lover), cluster 3 (price economic-lover) dan cluster 4 (comfortlover). Strategi bauran pemasaran produk yang akan dilakukan yaitu menerapkan proses produk augmented dan memprioritaskan atribut yang diinginkan pelanggan berdasarkan cluster pelanggan. Strategi bauran pemasaran distribusi dilakukan dengan sistem distribusi hibrid dan terpusat di kantor Jakarta. Strategi bauran pemasaran promosi dilakukan dengan pameran bakery, demo bakery dan sales door-to-door. Strategi bauran pemasaran harga dilakukan dengan pemberian diskon khusus dan pembayaran mesin secara kredit.

ABSTRACT
This thesis discusses the role of consumer durable goods attributes for planetary mixer SM-201 in developing marketing mix strategy. This research uses exploratory research (technical in-depth-interviews) and descriptive research method. The research is conducted with 100 respondents through probability sampling technique. Based on the results of in-depth interviews found 12 attributes of consumer durable goods planetary mixers are divided into 2 categories: intrinsic attributes (durability, reliability mixer, ease of use, performance, serviceability, features, design) and extrinsic attributes (price, brand, county-of-origin, warranty and brand image). 12 attributes will be tested which are related to the demographic characteristics of respondents.
This research resulted in four clusters, namely cluster 1 (warranty-lover), cluster 2 (durablelover), cluster 3 (price economic-lover) and cluster 4 (comfort-lover). Marketing mix strategy will be applied the augmented product process and prioritize attributes desired based on customer clusters. Marketing mix strategy distribution will be applied with hybrid and centralized distribution system in the Jakarta office. Marketing mix promotion will be applied by the bakery exhibition, bakery demos and sales door-to-door. Price marketing mix will be applied by assigning a special discount and on credit-payment machines.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudo Satrio
"Proyek merupakan sekumpulan kegiatan yang kompleks dan dinamis serta banyak mengandung unsur ketidakpastian baik dari faktor luar maupun dari dalam proyek yang dapat berkembang menjadi resiko-resiko di luar harapan, khususnya resiko yang timbul pada tahap pelaksanaan proyek. Proyek konstruksi memiliki banyak resiko, kontraktor mengatasi resiko tersebut dan pemilik membayar resiko tersebut. Sedangkan di era globalisasi sekarang ini pihak yang terlibat dalam proyek khususnya kontraktor sebagai pihak yang akan melaksanakan jalannya suatu proyek harus mengantisipasi dan memperkecil faktor resiko yang ada sehingga dapat memperoleh tingkat kinerja proyek yang bersaing dengan kontraktor lain, terutama kontraktor asing.
Penelitian ini difokuskan pada identifikasi resiko pada pelaksanaan teknis di lapangan dari 3 metode pelaksanaan konstruksi dermaga. Ketiga metode tersebut adalah metode deck on piles dengan L shape, metode deck on piles dengan dinding penahan tanah, dan metode dinding penahan disisi laut.
Dari data-data yang didapat berdasarkan hasil kuisioner yang disebar ke Departemen Perhubungan Laut dan Pelabuhan Indonesia II dioleh secara kualitatif dengan melihat persentase resiko yang terjadi di lapangan dari proyek yang telah dilaksanakan. Kemudian resiko pelaksanaan teknis dari tiap metode diurutkan berdasarkan kriteria frekuensi dan kriteria dampak. Hasil penelitian ini berdasarkan identifikasi pelaksanaan teknis di lapangan menunjukkan bahwa metode dinding penahan tanah sisi laut memiliki tingkat resiko kesulitas terkecil dalam pelaksanaan di lapangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Henky Eko Sriyantono
"Dalam era globalisasi dunia usaha pada umumnya, maka dunia konstruksi dituntut untuk dapat meningkatkan profesionalisme di dalam menangani proyek-proyek infrastruktur baik di wilayah regional maupun di internasional. Salah satu pembangunan infrastruktur yang sampai saat ini masih diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia adalah pembangunan jalan tol. Apabila dicermati permasalahan yang ada di dalam pembangunan jalan tol di Indonesia sangatlah komplek. Kontraktor pelaksana pembangunan jalan tol dituntut untuk handal di biding manajemen pengendalian waktu, mutu serta biaya. Untuk itu salah satu alat untuk mengatasi permasalahan diatas dicoba melakukan manajemen resiko pada proses pelaksanaan.
Manajemen Resiko dapat digunakan sebagai aplikasi secara sistematis untuk mengatasi kebijakan manajemen, prosedur dan aplikasi pada proses pelaksanaan. Dimulai dengan penetapan konteks, identifikasi resiko, analisa resiko, evaluasi resiko, penanganan resiko serta monitoring berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori, maka dapat disusun hipotesis: Dengan melakukan Identifikasi Resiko pada proses pelaksanaan pembangunan/peningkatan jalan tol dapat meningkatkan kinerja waktu pelaksanaan. Dengan melakukan langkah-langkah manajemen resiko maka akan dapat diketahui resiko mana yang dapat mengganggu kinerja waktu proyek secara keseluruhan, sehingga sejauh mungkin dapat dicarikan penanganan yang tepat. Dalam rangka pembuktian terhadap hipotesa, maka penelitian dilakukan terhadap 20 sampel proyek pembangunan/peningkatan jalan tol di Indonesia dengan menggunakan 26 variabel bebas (mewakili kualitas manajemen resiko) dan 1 variabel terikat (kinerja waktu).
Dari hasil analisa terhadap sampel dan variabel diatas yang dibantu dengan program SPSS versi 10, diperoleh 2 variabel penentu untuk model persamaan linier yaitu "Ketepatan waktu pembayaran kontraktor kepada supplier / subkontraktor" dan " ketepatan waktu penyerahan lahan".
Dari hasil analisa juga diperoleh bahwa kualitas analisis identifikasi resiko berkorelasi positif terhadap kinerja waktu, atau dengan kata lain analisis identiiikasi resiko pada tahap pelaksanaan pembangunan/peningkatan jalan tol di Indonesia dapat meningkatkan kinerja waktu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>