Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119997 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Suciati D.B.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rachman Achdiat
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat representasi struktur media dan respon wartawan dalam pemberitaan kasus dugaan penggelapan pajak PT. Asian Agri di MBM Tempo. Dengan perspektif teori strukturasi dan penelitian kualitatif, khususnya analisis semiotika sosial M.K. Halliday (tenor of discourse, mode of discourse, dan field of discourse). Persinggungan semiotika sosial dengan teori strukturisasi, di antaranya konsep agen dengan unsur pelibat wacana. Pada pemberitaan Asian Agri, MBM Tempo menggunakan sejumlah pelibat wacana/agen, yaitu: sumber daya favorable dan unfavorabfe terhadap garis kebijaksanaan redaksional. Mode of discourse yang digunakan membentuk field of discourse, sebagai berikut: perlindungan saksi, hak jawab, penelitian pemberitaan Tempo, putusan pengadilan Vincent, whistle blower, penyadapan, dan putusan pengadilan Tempo.
Struktur sumber daya tersebut merepresentasikan dua hal. Pertama, sumber daya alokatif merepresentasikan: (a) akan hilangnya sumber daya terpenting untuk melakukan jumalistik investigasi: mengingat aparat kepolisian tidak melihat Vincent merupakan whistle blower dan aparat kehakiman tidak mengetahui status Vincent sebagal whistle blower; (b) praktik pemupukan modal (capital) media melalui ritual objektivitas yang menjadi dasar rasionalisasi masyarakat industri dan kapital. Kedua, sumberdaya otoritatif merepresentasikan kebebasan pers sebagai struktur signifikansi yang dibangun dan berusaha dilanggengkan struktur media dan UU Pers adalah Lax spesialist. Kesimpulannya dipandang dari sudut struktur media MBM Tempo pemberitaan kasus dugaan penggelapan pajak PT. Asian Agri di MBM Tempo tidak melanggar kode etik jurnalistik maupun UU Pers No. 40 1999.

The research aims to see the representation of the media structure and the agen responed in media productions (case of the news of the suspect of tax manipulation in Asian Agri in Tempo weekly). The analysis of the theory of structurasion and qualitative research, the analysis of MK. Halliday’s social semiotics (tenor of discourse, mode of discourse, and field of discourse). Between the sosial semiotics and structuration theory, among other is the agent concept and the element of discourse. In making news of Asian Agri, the Tempo weekly used a number of agents, the resources of favourable and unfavourable toward the line of “redaksional” policy. The mode of discourse formed the field of discourse; the protection of witness, the right of answer, the research on Tempo news making, the court decision on Vincent, whistleblower , tapping and the court decision on the Tempo.
The resources structure represented two things. First, the allocative resources did: a). The lost of the most important resource to journalism investigation. The policy didn’t see Vincent as whistleblower and the court didn’t recognize Vincent of whistleblower; b) The act of collective capital media throught ritual objectivity which based the rationalized of the industry society and capital. Second, the authoritative resource represented the press freedom as significancy structure the press law is lex specialist.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33965
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S5071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Adriennawati
"ABSTRACT
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana Tempo sebagai pionir konvergensi ruang berita di Indonesia melakukan proses dekonvergensi ruang berita disertai alasannya. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini ingin mengetahui bagaimana peran budaya ruang berita Tempo dalam menerapkan dekonvergensi ruang berita. Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara mendalam pada tiga informan dan melakukan studi dokumen yang dapat menunjang penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa Tempo kesulitan untuk mengadaptasikan value yang mereka miliki dengan perkembangan zaman, termasuk perubahan ruang berita itu sendiri. Hal ini menjadikan Tempo cenderung resisten terhadap perubahan yang terjadi di dalam organisasi mereka sendiri.

ABSTRACT
This research seeks to find out how Tempo as a pioneer of newsroom convergence in Indonesia performs deconvergence of their newsroom. Using a case study method, this study explores the role of Tempo newsroom culture in performing newsroom deconvergence through three in depth interviews with the newsroom personnels and conducting relevant document studies to support the research. This research has found that Tempo has difficulties to adapt their values with the change of time, including the change of newsroom itself. This difficulties make Tempo tend to be resistant to changes that occur within their own organization. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kusumah Winahyu
"Penelitian ini membahas argumen dalam teks opini Majalah TEMPO tahun 2010 dengan topik Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Teori argumen Toulmin yang dimodifikasi oleh Ramage dan Bean diterapkan sebagai alat analisis utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulis opini menggunakan elemen-elemen argumen dengan lengkap, yaitu claim, ground, warrant, backing, rebuttal, dan qualifier. Elemen-elemen tersebut saling berhubungan dan membentuk pola argumen. Hubungan itu terlihat dari adanya kohesi antartopik-komen dalam elemen-elemen argumen. Dengan demikian, terjadi kesatuan argumen yang menampakkan inti pikiran penulis tentang topik tulisan. Di samping itu, dari hasil penelitian dapat diketahui pula bahwa delapan teks opini Majalah TEMPO yang digunakan sebagai data penelitian ini merupakan teks argumentatif. Hal itu ditunjukkan dengan adanya ciri-ciri teks argumentatif, seperti pembuka, isi, dan penutup; penggunaan penalaran deduktif dan induktif; serta adanya usaha penulis mengarahkan pembaca untuk 'menyetujui' pikirannya tentang topik tulisan melalui argumen-argumen yang disampaikannya itu.

This study discusses the argument in the opinion texts of TEMPO in 2010 with the topic of the 6th President of the Republic of Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Toulmin argument theory which are modified by Ramage and Bean is applied as the main analytical tool. The results of this study show that the writers of opinions use complete elements of an argument, which are claim, ground, warrant, backing, qualifier, and rebuttal. These elements are interconnected to form a pattern of an argument. Relationships are seen from the cohesion between topic-comment in the elements of the argumen. Thereby, these elements occurred the unity argument, which reveal the author's core ideas about the topic of writing. In addition, this research can also show that the eight opinion texts of TEMPO which are used as research data are argumentative texts. This was indicated by the characteristics of argumentative texts, such as introduction, contents, and conclusion; the use of deductive and inductive reasoning; and writers effort to influence the reader to 'accept' his thoughts about the subject through the arguments which it conveys."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28933
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suita Kusumawardhani
"Seiring dengan perkembangan zaman, persaingan dalam pemasaran dewasa ini tidak sekedar merupakan persaingan antar produk, tetapi telah menjadi persaingan antar merek. Sehingga dalam implementasinya persaingan tidak sekedar memperebutkan pangsa pasar (market share) tetapi juga memperebutkan pangsa pikiran (mind share) sehingga dibutuhkan strategi pengelolaan merek yang tepat agar produk dapat bertahan di dalam industri. Sehubungan dengan hal di atas, maka ekuitas merek menjadi sangat penting. Ekuitas merek (Brand Equity) yang terdiri dari lima dimensi (kesadaran merek, kesetiaan merek, kesan kualitas, asosiasi terhadap merek dan aset milik merek Iainnya) merupakan aspek penting dalam mengelola merek. Ekuitas merek yang kuat memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan mereknya melalui berbagai cara, salah satunya dengan melakukan perluasan merek (Brand Extension) yaitu menggunakan nama merek yang sudah ada pada produk baru.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, di mana data diperoleh melalui survei. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 150 orang dengan cara quota sampling, dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu warga DKI Jakarta yang berusia 20 tahun atau lebih dengan tingkat pendidikan minimal SMA. Data yang terkumpul kemudian disusun untuk menjawab permasalahan penelitian yang berkaitan dengan ekuitas merek Tempo. Sebagai salah satu perusahaan media terbesar di tanah air, PT. Tempo Inti Media Tbk, (TIM) dewasa ini semakin gencar melakukan pengembangan mereknya. Saat ini tercatat ada lima produk yang menggunakan nama Tempo : Majalah Tempo, Tempo Interaktif, Tempo edisi bahasa Inggris, Koran Tempo dan Kantor Berita Tempo. Semua ini didasari atas keinginan TIM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap berita yang semakin meningkat dan terns berkembang. Berbagai langkah strategis pun diambil oleh TIM untuk memenuhi ambisinya dengan mengandalkan kekuatan merek. Bahkan, dalam jangka panjang direncanakan, TIM akan masuk dalam industri radio dan televisi.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa bila dilihat dari ekuitas mereknya, posisi Tempo saat ini cukup kuat. Namun ternyata merek yang kuat saja tidak cukup, dibutuhkan sumber daya yang memadai serta waktu persiapan yang cukup panjang agar perluasan merek yang dilakukan dapat berhasil. Keberhasilan maupun kegagalan dari perluasan merek, pada akhirnya tidak hanya terkait dengan produk hasil perluasan namun juga bagi merek secara keseluruhan. Oleh karena itu, disarankan agar TIM lebih fokus untuk mengelola produk yang sudah ada seb
"
2001
T3589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Hartanto
"Kita mengetahui bahwa setiap media massa memiliki kecenderungan untuk membuat aturan-aturan bahasa sendiri, baik itu sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau tidak. Pembuatan aturan-aturan yang berbeda-beda itu merupakan ciri khas sebuah media. Sejauh pembuatan aturan tersebut tidak terlalu menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia dan dilakukan dengan konsisten, hal tersebut sah-sah saja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiremmer, Hendriko L.
"Dalam persaingan bisnis yang kian menajam, komunikasi pemasaran memiliki peran penting untuk pemasaran produk. Hal serupa juga bertaku untuk penusahaan media massa. Unsurunsure penting yang biasa dipakai dalam marketing communication mix adalah: selling, advertising, sales promotion, direct marketing, pub/city and public relations, sponsorship, exhibition, corporate identity, packaging, point of sale and merchandising, dan word of mouth.
Tesis ini kemudian berusaha membahas strategi, alasan-alasan dan pelaksanaan berbagai elemen marketing communication mix dengan mengambil studi kasus majalah berita mingguan Tempo dan Gatra. Dua media hi diambil karena merupakan pemimpin pasar majalah berita mingguan. Agar dapat sampai pada pambahasan mengenai studi kasus tersebut digunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data ini kemudian akan dianalisis dengan pattern matching yang dilengkapi dengan analisis evaluatif.
Setelah penelitian dilakukan tampak ada kesesuaian pola-pola strategi komunikasi yang dilakukan Tempo dan Gatra dengan pola-pola berdasarkan teed yang dipakai. Kesesuaian itu juga terlihat pada elemen yang menyangkut pengorganisasian perusahaan. Meski demikian, setelah dikontraskan ada perbedaan yang terlihat pada output (performa) dua majalah ini.
Diketahui kemudian strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Tempo adalah bauran komunikasi pemasaran yang telah dilakukan secara terencana dan terpadu. Dalam program kerja itu jetas terjabar bentuk kegiatan, intensitas dan hasil akhir yang disasar. Hampir semua unsur strategi komunikasi pemasaran dilakukan oleh majalah Tempo. Adapun Gatra, terlihat kurang terencana dan terpadu dalam melakukan kegiatan komunikasi pemasaran. Intensitas pelaksanaan program komunikasi pemasaran yang dilakukan juga tak sebesar majalah Tempo. Dengan demikian ada kemungkinan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang sedikit berbeda itu pada akhimya akan mempengaruhi pula kinerja perusahaan.
Temuan ini akhirnya menjawab pertanyaan penelitian untuk mengetahui peran strategi komunikasi pemasaran dalam kesuksesan pemasaran perusahaan secara keseluruhan. Terbukti bahwa dengari strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan terpadu, terencana dengan baik akan memperbesar peluang suksesnya pemasaran. Tentu saja faktor-faktor lain di luarkomunikasi pemasaran seperti strategi produksi dan penetapan harga juga ikut menentukan hasil akhir (output)nya. Dengan demikian, disarankan agar perusahaan media massa umumnya untuk memberikan perhatian lebih pada strategi komunikasi pemasaran yang terpadu dan terencana dengan baik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14303
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>