Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 229248 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Mujoko
"Globalisasi memang arus yang tidak bisa ditangkal. Airlines menghadapi masalah besar pada saat ini dan hari-hari mendatang. Manajemen yang terbias lambat mengambil keputusan dipastikan hanya akan membawa perusahaannya stall. Diperlukan kecepatan dalam mengeksekusi bisnis, agar kesempatan dapat diraih lebih banyak. Selain kecepatan, diperlukan juga ketepatan pengambilan keputusan, berdasarkan analisa perhitungan yang rasional dan matang. Persaingan mengkondisikan bisnis airlines dalam kondisi perang total. Informasi yang sekecil apapun tetapi relevan dimanfaatkan sebagai sebuah peluang untuk meningkatkan pendapatan. Prinsipnya adalah bagaimana memenuhi kapasitas angkut pesawat secara maksimal dan sesering mungkin. Dalam konteks memenangkan persaingan ini perpaduan antara gaya manajemen yang fleksibel dan peran teknologi informasi menjadi amat vital.
Setiap bisnis akan tetap eksis jika dia memiliki customer. Untuk mendapatkan customer, pelaku bisnis melakukan berbagai strategi dan inovasi yang akan mempengaruhi ketertarikan orang dan memutuskan menggunakan layanan yang ditawarkan oleh penyedia layanan jasa/barang, dalam hal ini layanan angkutan penerbangan. Loyality program semacam Garuda Frequent Flyer (GFF), memegang peranan penting untuk membidik core customer, customer yang paling banyak memberikan benefit bagi perusahaan.
Sistem operasional GFF yang menyimpan data anggota dan transaksi penerbangan, perlu dikumpulkan dalam satu bentuk data warehouse dan secara periodik di-update, sehingga reporting dapat dieksekusi dari data warehouse tanpa mempengaruhi kinerja operasional. Penggunaan data yang ekstensif dengan menggunakan teknik data mining dapat membantu managemen dalam mengambil kebijakan yang tepat berdasar data-data historical. Agar data mining dapat mempengaruhi bisnis, maka data mining sendiri harus relevan dan menjadi bagian dari bisnis proses.

Globalization is now inevitable, which causes airlines to face a major problem nowadays. Time becomes major influence in decission making. If the management takes a lot of time in decision making, then company will be stagnant or even decline. There are needs to execute business decision with little time consuming, so that more opportunities can be captured with less cost. In addition to time consuming, accuracy is also a vital necessity for mature analysis and rational calculation. Any information from the insignificant one, as long as it is relevance and accurate can be used as an opportunity for increasing revenue. The main principle is how to optimize aircraft load to its maximum capacity as often as possible. In the context of winning a competition, the combination of a flexible management style and utilization of Information Technology become a vital element.
Any business entity can survive depends on the existence of its customer. In order to gain more customer, business player has to execute strategy and innovation. This is necessary to influence people in choosing services provider. In this case, the context is airline service business. Any kind of Loyality Program such as Garuda Frequent Flyer (GFF), has important role in targeting core customer, i.e. customer that give the highest revenue to the company.
GFF operational system that keeps information of customer profile and flight transaction, needs to be collected into a single form of data warehouse and updated periodically, so that reporting function can be executed without affecting operational performance. The extensive use of data with datamining technique could assist management in making the right decision based on historical data. Additionally, datamining has to be relevance and being part of business process in order to improve business performance. The focus of this research is to develop initial phase of datamining that can be scaled up in future, not a practical solution that can be directly used.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Poetra Indra Sakti, auhtor
"Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan diperlukan suatu perencanaan yang baik, terukur, dan dapat terealisasi. Demikian juga pada PT. Garuda Indonesia sebagai perusahaan jasa transportasi udara, telah melaksanakan hal tersebut dengan membuat Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 1998-2003. Perencanaan ini disusun dalam suasana krisis ekonomi dengan kondisi yang tidak menentu dan meliputi sasaran, strategi, dan kebijakan perusahaan dan selanjutnya penjabaran pada fungsi-fungsi yang ada seperti produksi, armada (fleet planning), pemasaran, manajemen keuangan dan organisasi.
Dengan visi menjadi world class airline Garuda Indonesia harus dapat meningkatkan citranya. Untuk itu rencana pemasaran menyebutkan bahwa Garuda Indonesia akan meluncurkan Frequent Flyer Program (FFP) yang merupakan produk airline dalam memberikan penghargaan lebih kepada penumpang yang sering bepergian. FFP ini merupakan alat pemasaran yang bersifat worldwide dan dapat digunakan dalam kerjasama dengan airline atau institusi jasa lainnya yang memberikan stimultan kepada anggotanya dalam membuat keputusan untuk selalu terbang bersama airline yang bersangkutan yang tentu saja akan meningkatkan jumlah penumpang. Sehingga dengan program ini selain akan meningkatkan citra juga akan meningkatkan pendapatan perusahaan.
Pada karya akhir ini akan dibahas Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan akan dilanjutkan dengan pembahasan pada strategi marketing terutama implementasi Frequent Flyer Program dimulai dari survey dan latar belakang pemikirannya sampai dengan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan kondisi krisis ekonomi seperti sekarang ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Nurcahyani
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Gifano
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh customer relationship management (CRM) terhadap loyalitas pelanggan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 anggota GFF pada maskapai Garuda Indonesia di Jakarta dengan menggunakan metode non-probability sampling serta teknik purposive. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan simple regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CRM memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan. CRM mempengaruhi loyalitas pelanggan sebesar 6%, dan sisanya sebesar 94% dipengaruhi oleh faktor lain. Dapat dikatakan bahwa pengaruh CRM terhadap loyalitas pelanggan sangat kecil.

The objective of this research is to analyze how the effect of customer relationship management toward customer loyalty. This research applied quantitative approach. The sample of this research is 100 GFF members from Garuda Indonesia Airlines in Jakarta, collected using non-probability sampling and purposive technique. This research used questionnaire as research instrument and analyzed with simple regression. The result of this research indicate that customer relationship management does not have have a significant effect toward customer loyalty. Customer relationship management affect customer loyalty by 6%, and the rest 94% effected by some other factor. The conclusion is, the effect of CRM toward customer loyalty is very low."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Jonathan D. J.
"Tesis ini membahas tentang membangun merek pada sebuah produk loyalty program. Terdapat banyak teori mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam membangun sebuah merek menurut beberapa pakar pemasaran. Salah satunya adalah Brand Asset Valuator oleh Young & Rubicam, menurutnya faktor-faktor yang mempengaruhi ekuitas merek adalah, differentiation, releveance, esteem, dan knowledge. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada produk Garuda Frequent Flyer (GFF) milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., brand differentiation, relevance dan esteem cukup signifikan dalam mempengaruhi ekuitas merek dari GFF
This thesis discusses about brand building on a loyalty program product. There are many factors which affect brand equity according to some marketing experts. One popular theory is Brand Asset Valuator (BAV) by Young and Rubicam, the theory stated that the necessary factors that influence brand equity are differentiation, relevance, esteem, and knowledge. Based on the results of research conducted on the Garuda Frequent Flyer (GFF) product of by PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., , differentiation, relevance, and esteem is significant in influencing the formation of brand equity of GFF."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Setiadi
"A frequent flyer program is a tool for the airline, especially full-service airline, to gain customer loyalty with given special privileges for their member. As a loyal customer created, the repetitive purchase behaviour will also create. Frequent flyer program has several tier statuses that differentiate and segmented member with their loyalty to the airline. Garuda Indonesia has GarudaMiles as its frequent flyer program that offers special benefits and privileges based on the tier level that member has.
This research will make Customer Lifetime Value profiling of each GarudaMiles member Gold and Platinum as the top tier of GarudaMiles. Profiling will be conducted for each Garuda Indonesia compartment that consists of First Class, Business Class and Economy Class. The analysis will be conducted to assess whether the benefits of GarudaMiles Gold and Platinum already suitable for the CLV profiling that they have.
Data needed to calculate the CLV was drawn from historical ticket purchase among GarudaMiles member for each tier from January until December 2017.

Program frequent flyer merupakan alat bagi perusahaan penerbangan khususnya perusahaan penerbangan full-service untuk mendapatkan loyalitas dari pelanggan dengan cara memberikan keistimewaan bagi anggotanya. Jika tercipta pelanggan yang loyal maka akan tercipat pula pembelian yang berulang. Program frequent flyer memiliki beberapa tingkat keanggotaan yang membedakan dan men-segmentasi pelanggan berdasarkan tingkat loyalitasnya kepada perusahaan penerbangan. Garuda Indonesia memiliki GarudaMiles sebagai program frequent flyer mereka yang menawarkan keuntungan dan keistimewaan spesial berdasarkan tingkat keanggotaan tersebut. Penelitian ini akan melakukan profiling atas Customer Lifetime Value (CV) dari setiap anggota GarudaMiles Gold dan Platinum sebagai tingkat keanggotaan teratas GarudaMiles. Profiling CLV dilakukan untuk setiap kompartemen yang terdiri dari Kelas Utama, Kelas Bisnis dan Kelas Ekonomi. Analisis juga dilakukan untuk menilai apakah keistimewaan yang diterima oleh GarudaMiles Gold dan Platinum sesuai dengan profiling CLV yang mereka miliki. Data yang dibutuhkan untuk menghitung CLV dikumpulkan dari histori data pembelian tiket yang dilakukan oleh anggota GarudaMiles untuk setiap tingkat keanggotaan sejak Januari hingga Desember 2017.
"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Thanthowy Syamsuddin
"Dewasa ini program loyalitas menjadi cara yang efektif untuk menjaga loyalitas pelanggan dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Salah satu bentuk program loyalitas adalah frequent flyer program di industri penerbangan. Penelitian ini membahas tentang pengaruh perceived benefits dari program loyalitas terhadap relationship quality pada maskapai penerbangan dengan menggunakan studi anggota Garuda Frequent Flyer. Pengolahan data menggunakan Structural Equation Modeling dengan program LISREL 8.5.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi entertainment dan social benefits mempengaruhi perceived relationship investment dan perceived relationship investment mempengaruhi relationship quality. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan meningkatkan manfaat entertainment dan social benefits dalam penawaran program maka kualitas relasional anggota GFF kepada perusahaan juga akan meningkat.

Nowadays, loyalty program becomes an effective way to keep loyalty of customers and increasing financial performance of the company. One of the form of loyalty program is frequent flyer program which is a loyalty program in airline industry. This thesis examining the role of perceived benefits of loyalty programs on relationship quality in the airline using Garuda Frequent Flyer members as study case. Data processed by Structural Equation Modeling with LISREL 8.5 program.
The results indicate that entertainment and social dimensions affect the perceived benefits and perceived relationship investment affects relationship quality. This indicates that increasing benefits in entertainment and social benefits of the program would also increase relational quality of GFF members toward company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwito
"ABSTRAK
Meningkatnya persaingan di antara perusahaan penerbangan baik di pasar domestik maupun internasional sebagai akibat deregulasi di sektor penerbangan telah mendorong beberapa perusahaan penerbangan untuk selalu mengembangkan produknya agar bisa memiliki keunggulan kompetitif, yang pada gilirannya mampu menarik penumpang yang lebih banyak secara terus menerus.
Program frequent flyer adalah salah satu produk yang dikembangkan oleh banyak perusahaan penerbangan di dunia saat ini. Salah satu tujuan utama dikembangkannya program ini adalah menarik penumpang yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan sekaligus mampu membayar tiket dengan harga yang Iebih tinggi dari kelompok penumpang lainnya.
Program Frequent Flyer ditawarkan kepada bussines travellers melalui sistem keanggotaan. Dengan menjadi anggota program tersebut, penumpang dapat menikmati beberapa keistimewaan yang ditawarkan penyelenggaranya. Penghargaan (award) tersebut umumnya berupa pemberian tiket cuma-cuma atau menempati tempat duduk di kelas yang lebih tinggi (upgrade) bagi yang telah mencapai akumulasi jarak (mileage) tertentu. Selain itu, program tersebut juga menawarkan beberapa fasilitas lain seperti lain seperti tambahan bagasi cuma-cuma (extra baggage allowance), ruang tunggu ekslusif, dan pelayanan lain yang dianggap kompetitif.
Untuk menambah daya kompetitif dari program ini, beberapa perusahaan melaksanakan satu program frequent flyer bersama-sama. Selain itu, penyelenggara program ini juga bekerja sama dengan perusahaan jasa yang memiliki hubungan erat dengan jasa transportasi udara seperti hotel, restoran dan pusat- pusat perbelanjaan.
Garuda Executive Credit Card (GECC) adalah salah satu produk yang dikeluarkan PT Garuda Indonesia bekerja sama dengan Bank Duta. Salah satu tujuannya adalah untuk menjaring penumpang kelas utama dan bisnis yang sering bepergian dengan pesawat udara.
Pada dasarnya GECC merupakan salah satu bentuk program frequent flyer. Perbedaan utama GECC dengan program Frequent Flyer yang umumnya dikembangkan oleh perusahaan penerbangan pada saat ini adalah pada sistem pemberian fasilitas, keuntungan, atau manfaatnya. GECC tidak menawarkan tiket cuma-cuma, fasilitas upgrade atau hadiah barang, melainkan menawarkan beberapa fasilitas seperti kemudahan transaksi, keistimewaan pelayanan, tambahan fasilitas, dan asuransi perjalanan.
Sejak dikeluarkannya pada tahun 1989, GECC banyak mengalami hambatan/ kendala yang perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh. Salah satu diantaranya adalah masalah jumlah keanggotannya semakin menurun.
Dari penelitian terhadap anggota GECC dan non Anggota serta wawancara dengan pengelola GECC, Penulis menyimpulkan bahwa perlu diadakan perbaikan atau pengembangan terhadap GECC, baik yang menyangkut jenis pelayanan, kualitas pelayanan yang ditawarkan, maupun sistem pengelolaannya.
Beberapa jenis pelayanan seperti limousine service, telex, reservasi hotel, dan pengantaran tiket masih sangat jarang dimanfaatkan oleh para anggota GECC. Kualitas pelayanan untuk fasilitas yang sering digunakan anggota GECC seperti prioritas reservasi dan GECC Van temyata masih perlu ditingkatkan.
Dari sistem pengelolaan dapat disimpulkan bahwa GECC center yang dihararapkan akan menjadi pusat pengelolaan GECC pada kenyataannya tidak berjalan dengan baik. Promosi yang sementara ini dilakukan masih belum berhasil. Member gathering dan majalah GECC yang seharusnya bisa dijadikan alat untuk meningkatkan komunikasi diantara anggota dan pengelola GECC kegiatannya mulai dihentikan. Keadaan ini menunjukkan bahwa produk GECC ini belum digarap dengan baik.
Melihat besarya potensi frequent flyer yang ada di kawasan Indonesia, maka sebaiknya Garuda Indonesia lebih memperhatikan produk GECC ini dengan melakukan beberapa hal berikut:
a. Meninjau kembali kerja samanya dengan Bank Duta, sehingga pengelolaannya dapat berjalan lebih baik.
b. Mengadakan pengembangan atau perubahan yang dianggap perlu atau bahkan bisa menggantikannya dengan produk frequent flyer yang saat ini dikembangkan oleh seluruh perusahaan penerbangan lain. Dalam mengembangkan I mengganti produk tersebut, Garuda Indonesia bisa melakukannya dengan berbagai cara, yang salah satunya adalah bergabung dengan salah satu program frequent flyer yang dikembangkan perusahaan penerbangan lain."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beryl Masdiary
"Nation branding adalah konsep baru yang didefinisikan sebagai campuran elemen multi-dimensi yang unik dan menunjukkan diferensiasi budaya dan relevansinya untuk semua khalayak sasaran.Penerapan teknik merek ini terutama dilakukan untuk menghadapi persaingan global yang sekarang dihadapi oleh negara terutama dalam pasar eksternal. Kondisi ini menyadarkan negara untuk memperkuat brand mereka dengan tujuan utama untuk menarik wisatawan, mendorong investasi masuk dan meningkatkan ekspor. Salah satuupaya pembentukan Nation Branding dapat ditempuh melalui suatu langkah manajemen brand yaitu corporate branding, yang memungkinkan suatu perusahaan menawarkan produk atau jasa yang diekspor, menjadi duta Negara tersebut di pasar internasional, sebagai pemain global.
Penelitian kualitatif ini berupaya untuk menganalisis bagaimana peran corporate branding dalam pembentukan Nation Branding, dengan studi kasus Service ExcellencePT Garuda Indonesia. Penelitian ini menggunakanperspektif konsumen internasional melihat service excellence dari layanan jasa yang diekspor sebagai upaya pembentukan nation branding. Dari penelitian ini terlihat bahwa penerapan corporate branding dapat membantu suatu negara membentuk nation branding, namun masih dibutuhkan upaya jangka panjang dan konsistensi pesan serta kualitas layanan agar dapat dipahami oleh target konsumen yang dituju.

Nation branding is a new concept which is defined as a mixture of multi-dimensional element that is unique and shows the cultural differentiation and relevance for all target audiences. Application of brand management is mainly done to face the global competition that now faced by the country, especially in the external market. This condition requires countries to strengthen their brand with the main objective to attract tourists, encourage inward investment and boost exports. One of the efforts to establish the Nation Branding can be reached through corporate branding, which allows a company that offers products or services exported, be an ambassador of the country in the international market, as a global player.
This qualitative study seeks to analyze how corporate branding role in the formation of Nation Branding, with Service Excellence of PT Garuda Indonesia as the case study. This researchfocuses on international consumer perspective of the exported service as the formation of nation branding attempts. Study showed that the application of corporate branding can help a country establish nation branding, but it still takes a long-term effort and consistency of the message and the quality of products that can be understood by the intended target consumers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>