Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170686 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Aldoko Cahyono
"Investasi saham memerlukan dana yang besar dan kemampuan yang memadai untuk suatu pengeiolaan yang optimal. Salah satu caranya adalah dengan strategi pasif (Passive strategy), yang menyatakan bahwa kita tidak dapat mengalahkan portofolio pasar karena merupakan penggabungan seluruh saham yang beredar di pasar sehingga terdiversifikasi dengan balk (well-diversified) dan memiliki tingkat risiko yang minimum. Strategi ini dilaksanakan dengan membentuk portofolio yang menyerupai portofolio pasar atau dengan membeli saham suatu perusahaan Reksa Dana. Untuk meyakinkan bahwa dana telah diinvestasikan dengan baik diperlukan suatu evaluasi kinerja atas portofolio dari saham Reksa Dana tersebut dengan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan sebagai standar pembanding. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode Jensen yang berusaha mencari signifikansi excess return. Metode ini didasarkan atas Capital Asset Pricing Model dengan mereformulasikan persamaan regresi Characteristic Line menggunakan variabel acak risk premium. Dari hasil penelitian yang dilakukan atas Sertifikat Dana Unit Saham 1, 2 dan 3 PT (Persero) Danareksa memiliki hubungan yang erat dengan pasar dan bergerak mengikuti pergerakan pasar. Selain itu, terbukti ketiganya belum mampu memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar daripada tingkat pengembalian Indeks Harga Saham Gabungan. Hal tersebut diimbangi oleh fluktuasi yang lebih kecil. Dengan melihat jarak vertikal saham terhadap Security Market Line, dapat diketahui secara jelas peringkat ketiga saham Reksa Dana tersebut, yaitu Sertifikat Dana Unit Saham 2 terbaik, diikuti oleh Sertifikat Dana Unit 3 dan 1. Jadi, perusahaan Reksa Dana mampu memberikan kemudahan dan keamanan dalam investasi saham, terutama bagi investor kecil sehingga dapat meningkatkan penghimpunan dana masyarakat melalui pasar modal. Oleh karena itu, pemerintah perlu mendukung kelahiran perusahaan-perusahaan Reksa Dana di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evan Ferdian Basri
"[Penelitian ini membahas dua pokok permasalahan: Pertama, bagaimana kelengkapan pengaturan mengenai pengawasan Shariah compliance pada pengelolaan Reksa Dana Syariah di Indonesia. Kedua, bagaimana penerapan pengawasan Shariah compliance pada pengelolaan Reksa Dana Danareksa Syariah Saham. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Pembahasan dimulai dari urgensi dari pengawasan shariah compliance di reksa dana syariah. Penerapan prinsip syariah harus dapat dijalankan dengan baik agar tujuan dari reksa dana syariah tersebut tercapai. Penerapan prinsip syariah tersebut diantaranya proses pemilihan instrumen yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah (screening), proses pemisahan unsur haram dari penghasilan yang halal (proses cleansing, pengelolaan yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, serta dijalankan oleh Manajer Investasi dan bank Kustodian yang mengerti tindakan yang bertentangan dengan prinsip syariah. Pengawasan tersebut dilakukan secara bertingkat oleh Bank Kustodian dan Otoritas Jasa Kustodian, namun dengan kurangnya pengaturan lebih lanjut di tataran teknis, dibutuhkan opini dari dewan pengawas syariah yang hingga saat ini keberadaannya di manajer investasi reksa dana syariah belum di legitimasi oleh peraturan perundang-undangan. Pada pelaksanaannya, keberadaan DPS telah menajadi common practice bagi manajer investasi reksa dana syariah termasuk PT. Danareksa Investment Management.
This research analyzes, (1) How is the completeness of Shariah compliance Supervision Regulation in the Islamic Mutual Fund. (2) How is the Implementation of shariah compliance supervison to Danareksa Syariah Saham. This research employs the normative legal research method. Initially, this research analyzed the urgency of shariah compliance supervision on Islamic Mutual Fund. The Shariah principles should be able to applied well, in order to the purposed of the Islamic Mutual Fund is achieved. the Focus of Shariah compliance on Islamic Mutual Fund are the process of investment instrument screening, the process of cleansing, management of which is not contrary to the shariah principles, as well run by the investment manager and custodian bank who well understand about shariah compliance. The supervision is carried out- rise by the Custodian Bank and Financial Services Authority. but with the lack of the further reguation in the technical level, there should be an opinion of shariah supervisory board, which its presence in Islamic Mutual Fund is not on the legitimacy of the law. In practice, the presence of DPS has become common practice for Investment Manager of Islamic Mutual Fund, including PT. Danareksa Investment Managemen.;This research analyzes, (1) How is the completeness of Shariah compliance Supervision Regulation in the Islamic Mutual Fund. (2) How is the Implementation of shariah compliance supervison to Danareksa Syariah Saham. This research employs the normative legal research method. Initially, this research analyzed the urgency of shariah compliance supervision on Islamic Mutual Fund. The Shariah principles should be able to applied well, in order to the purposed of the Islamic Mutual Fund is achieved. the Focus of Shariah compliance on Islamic Mutual Fund are the process of investment instrument screening, the process of cleansing, management of which is not contrary to the shariah principles, as well run by the investment manager and custodian bank who well understand about shariah compliance. The supervision is carried out- rise by the Custodian Bank and Financial Services Authority. but with the lack of the further reguation in the technical level, there should be an opinion of shariah supervisory board, which its presence in Islamic Mutual Fund is not on the legitimacy of the law. In practice, the presence of DPS has become common practice for Investment Manager of Islamic Mutual Fund, including PT. Danareksa Investment Managemen.
, This research analyzes, (1) How is the completeness of Shariah compliance Supervision Regulation in the Islamic Mutual Fund. (2) How is the Implementation of shariah compliance supervison to Danareksa Syariah Saham. This research employs the normative legal research method. Initially, this research analyzed the urgency of shariah compliance supervision on Islamic Mutual Fund. The Shariah principles should be able to applied well, in order to the purposed of the Islamic Mutual Fund is achieved. the Focus of Shariah compliance on Islamic Mutual Fund are the process of investment instrument screening, the process of cleansing, management of which is not contrary to the shariah principles, as well run by the investment manager and custodian bank who well understand about shariah compliance. The supervision is carried out- rise by the Custodian Bank and Financial Services Authority. but with the lack of the further reguation in the technical level, there should be an opinion of shariah supervisory board, which its presence in Islamic Mutual Fund is not on the legitimacy of the law. In practice, the presence of DPS has become common practice for Investment Manager of Islamic Mutual Fund, including PT. Danareksa Investment Managemen.
]
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S57648
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qurratu A. Amran
"Tesis ini membahas kinerja reksa dana syariah dan non-syariah berdasarkan Jensen Alpha dan Market Timing pada periode 2007-2013. Perhitungan kinerja Jensen Alpha dan Market Timing menggunakan model multifaktor Carhart. Setelah dihitung kinerja masing-masing reksa dana, dilakukan uji beda dua mean untuk melihat apakah terdapat perbedaan terhadap kinerja reksa dana syariah dan non-syariah, serta melihat apakah kinerja reksa dana syariah lebih baik daripada reksa dana non-syariah.
Hasil penelitian menunjukan pada periode 2007-2013, terdapat 2 reksa dana syariah dan 18 reksa dana non-syariah yang memiliki superior selection skill, berdasarkan Jensen Alpha. Sedangkan, berdasarkan kinerja market timing, terdapat 7 reksa dana non-syariah yang memiliki kemampuan market timing pad a periode 2007-2013.
Berdasarkan uji beda dua mean, terdapat perbedaan kinerja reksa dana syariah dan non-syariah berdasarkan Jensen Alpha pada periode 2007-2013. Selain itu, kinerja reksa dana non-syariah secara signifikan, lebih baik dibandingka reksa dana syariah. Berdasarkan uji beda dua mean, tidak terdapat perbedaan kinerja reksa dana syariah dan non-syariah berdasarkan Market timing pada periode 2007-2013.

The objective of this thesis is to analyze the performance of Islamic mutual fund and non-islamic mutual fund using Jensen Alpha and Market Timing ability in 2007-2013. Jensen Alpha and Market Timing ability are calculated using Carhart multifactor model. Two mean difference test is being used to analyze the difference between the performance of Islamic mutual fund and non-islamic mutual fund.
This thesis finds that, there are 2 islamic mutual funds and 16 nonislamic mutual funds that have superior selection skill, based on Jensen Alpha. Meanwhile, there are 7 non-islamic mutual funds that have market timing ability in 2007-2013. Using the two mean difference test, on Jensen Alpha, there?s significance difference between islamic and non-islamic mutual fund performance in 2007-2013.
In addition, non-islamic mutual fund performance, is significantly, better than Islamic mutual fund based on Jensen Alpha. Based on two mean difference test, on Market Timing ability, there?s no difference between islamic and non-islamic mutual fund performance in 2007-2013."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Vaji Vitrada
"Reksa Dana Terproteksi merupakan turunan produk baru dari Reksa Dana yang merupakan bagian dari Capital Structured Fund yang sedang berkembang di Indonesia. Jumlah Reksa Dana Terproteksi aktif yang tercatat di Bapepam hingga Juni 2006 adalah 31 Reksa Dana.
Dalam perkembangan Reksa Dana Terproteksi yang masih relatif baru di Indonesia, penulis merasa perlu untuk melakukan analisis mengenai kinerja Reksa Dana tersebut untuk menilai apakah investasi dalam instrumen tersebut dapat memberikan hasil (return) yang lebih baik dibandingkan Reksa Dana Pendapatan Tetap.
Analisis mengenai kinerja Reksa Dana Terproteksi merupakan tahapan yang harus diperhatikan investor sebelum menanamkan modalnya. Salah satu indikator untuk menganalis kinerja Reksa Dana Terproteksi adalah keberhasilan strategi manajer investasi dalam mengelola portfolio Reksa Dana-nya, yang tercermin dari Nilai Aktiva Bersih (NAB).
DaIam penulisan ini penulis menganalisis kinerja Reksa Dana Terproteksi dengan membandingkan return NAB dan return dari Reksa Dana Pendapatan Tetap, indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap, deposito berjangka 1 bulan yang dikeluarkan Bank Swasta sebagai perbandingan.
Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan informasi bagi para investor mengenai kinerja Reksa Dana Terproteksi yang selanjutnya dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi jangka panjang. Diharapkan penulisan ini dapat memberi masukan kepada para investor Reksa Dana mana yang memberikan hasil paling baik dan sebaliknya.
Hasil kinerja Reksa Dana Terproteksi dibandingkan Reksa Dana Pendapatan Tetap periode Oktober 2005 sampai dengan 30 Juni 2006 secara umum belum bisa menunjukkan kinerjanya secara utuh tetapi penulis tetap berusaha apa yang menggambarkan secara akurat dan tepat. Hal ini ditunjukkan dengan kinerja yang menjadi sample dalam penulisan ini cukup performed, baik dengan metode time-weighted maupun dengan pengukuran kinerja Sharpe, Treynor, dan Jensen. Dengan hasil ini dapat dikatakan bahwa hasil Reksa Dana Terproteksi yang diteliti dapat dikatakan menguntungkan untuk investasi jangka panjang dengan risiko yang relatif kecil karena dana pokok yang disetor dijamin dengan metode proteksi. Meskipun begini total NAB yang ada belum mencapai masa keemasan pada saat Reksa Dana beberapa waktu Ialu yang mencapai 103 trilyun rupiah.
Dalam penulisan ini terdapat hambatan dengan periode yang relatif pendek karena terbitnya Reksa Dana terproteksi yang barn dimulai Oktober 2005. Kiranya untuk penelitian lebih lanjut dapat dilakukan kondisi dengan periode yang lebih panjang dan menggunakan parameter-parameter lain yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja Reksa Dana Terproteksi di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Trisna Handaka
"ABSTRAK
Reksa Dana yang merupakan mesin penggerak pertumbuhan pasar modal di banyak negara
maju merupakan suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal dan selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk portofolio efek. Kendala dalam
pertumbuhan pasar modal indonesia selain hanya memiliki jumlah dana dan waktu yang
terbatas adalah keterbatasan pengetahuan dan kemampuan untuk mengakses informasi tentang
pasar modal itu sendiri. Sehingga diharapkan perkembangan Reksa Dana di Indonesia dapat
mengatasi kendala tersebut.
Reksa Dana Syariah adalah salah satu jenis dari Reksa Dana yaitu Reksa Dana Saham. Karya
Akhìr ini meneliti tentang kinerja dan ukuran resiko dari Reksa Dana Syariah dibandingkan
dengan Reksa Dana Konvensional dengan menggunakan pemodelan Arch/Garch. Reksa Dana
yang dijadikan objek penelitian adalah Reksa Dana Danareksa Syariah dan pembandingnya
adalah Reksa Dana Danareksa Mawar. Kedua Reksa Dana tersebut merupakan produk Reksa
Dana dari PT. Danareksa dan termasuk dalam kategori Reksa Dana Saham. Perbandingan
kinerja kedua Reksa Dana tersebut menggunakan dua model yaltu model Perfomance single
Index, dimana IHSG merupakan benchmark dan kedua Reksa Dana, dari Multiple Index
dengan Ill sebagai bénchmark dan Reksa Dana Syaniah dan IHSG sebagal benchmark Reksa
Dana Mawar.
Metodologi penelitian dan karya akhir ini diawali dengan pengambilan data. Langkah
selanjutnya adalab mengkonversikan data NAB dan IHSG serta Jll kedalam bentuk return.
Kemudian data return tersebut di uji kestationerannya dengan menggunakan pengujian unit
root-Augment Dickey Fueller (ADF). Langkah berikutnya adalah melakukan pemodelan
dengan metode Arch/Garch Persamaan regresi yang dihasilkan adalah Persamaan regresi
antara NAB Reksa Dana Syariah dengan IHSG, NAB Reksa Dana Syariah dengan Jll dan
NAB Reksa Dana Mawar dengan IHSG. Kemudian persamaan-persamaan tersebut diuji
kembali dengan menggunakan pengujian ADF dan Correlogram Setelah melewati kedua
pengujian tersebut maka hasiInya dapat dipergunakan untuk menganalisa ukuran resiko dan
kinerja dari kedua Reksa Dana tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Reksa Dana Mawar mempunyai tingkat volatilitas
yang cukup tinggi. Sedangkan Reksa Dana Syariah dengan mengunakan JII sebagai
benchmark menduduki peringkat ketiga setelah Reksa Dana Syariah dengan benchmark
IHSG. Hasil perbandingan kinerja dengan menggunakan perfomance single index dan
multiple index memperlihatkan keunggulan dari Reksa Dana Syariah dibandingkan Reksa
Dana Mawar.
Terjadinya Variance clustering pada kedua Reksa Dana tersebut mengindikasikan bahwa
penggunaan pemodelan Arch/Garch pada penelitian ini cukup tepat. Sehingga diharapkan
apabila Variance Clustering yang sama teijadi dimasa datang, pengalokasian asset investasi
oleb investor dapat disesualkan dengan jangka waktu investasi tersebut.
Sebagai saran bagi investor, balk yang sangat memperhatikan kaidah syaniah maupun tidak,
kinerja Reksa Dana Syaniah dimasa lalu ini dapat dijadikan acuan untuk dijadikan asset
dimasa datang Kami mengharapkan bahwa dimasa datang penelitian ini dapat dijadikan
referensi dalam penelitian lanjutan profil resiko Reksa dana Syariah. Mengingat bahwa
investasi Reksa Dana termasuk dalam kategori investasi jangka menengah dan panjang, maka
penelitian lanjutan mengenai profil resiko Reksa Dana dengan jangka waktu periode
pengamatan sepanjang 5 tahun atau lebih akan sangat berguna bag investor untuk melihat
bagaimana profil resiko dan Reksa dana Syaniah dibandingkan Reksa dana konvensional
lainnya.
"
2002
T2384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Suwasono
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsistensi Risk Adjusted Return meliputi indeks Sharpe; Treynor dan Jensen sebagai pengukur kinerja Reksa Dana Saham Syariah dan menganalisis konsistensi kinerja 8 (delapan) Reksa Dana Saham Syariah di Indonesia (Batavia Dana Saham Syariah; BNP Paribas Pesona Amanah; PNM Ekuitas Syariah; Manulife Syariah Sektoral Amanah; Trim Syariah Saham; CIMB Principal Islamic Equity; Mandiri Investa Atraktif Syariah dan Cipta Syariah Equity). Metode yang digunakan adalah dengan mengukur kinerja masing-masing Reksa Dana berdasarkan ketiga indeks pengukur yang selanjutnya diklasifikasi menjadi kinerja yang superior dan inferior. Superior bila berkinerja diatas rata-rata atau inferior bila berkinerja dibawah rata-rata. Kemunculan superior atau inferior diuji konsistensinya menggunakan Chi Square yang membandingkan nilai Chi Square tabel dengan Chi Square hitung. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan metode risk adjusted return meliputi indeks Sharpe; Treynor dan Jensen tidak konsistensi sebagai pengukur kinerja Reksa Dana Saham Syariah. Hasil pengujian lainnya diketahui kinerja Reksa Dana Saham Syariah tidak konsisten selama periode pengamatan yakni Januari 2009 hingga Desember 2012 di Indonesia.

This research aims to analyze the consistency of Risk Adjusted Return Sharpe covering index; Treynor and Jensen as a measure of the performance of Shariah Equity Fund and the performance consistency of 8 (eight) Shariah Equity Fund in Indonesia (Batavia Dana Saham Syariah; BNP Paribas Pesona Amanah; PNM Ekuitas Syariah; Manulife Syariah Sektoral Amanah; Trim Syariah Saham; CIMB Principal Islamic Equity; Mandiri Investa Atraktif Syariah and Cipta Syariah Equity). The method is to measure the performance of Fund by three indexes measuring further classified into superior and inferior performance. Superior when performing above average or inferior when performing below average. The emergence of superior or inferior tested for consistency using the Chi Square test by compares the value of Chi Square with Chi Square table. The results have shown that risk adjusted return method includes the Sharpe index; Treynor and Jensen is not consistency as a measure of the performance of Shariah Equity Fund. The other results is Shariah Equity Fund performance is not consistent over the observation period January 2009 to December 2012 in Indonesia."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Asytuti
"John C Bogle dalam bukunya Bogle on Mutual Fund tahun 1998 mengemukakan bahwa terdapat empat dimensi dari kinerja Investasi yaitu reward risk cost dan timing. Dari survei yang dilakukan oleh Investment Company Institute di Amerika, 70 % responden menyatakan bahwa faktor kinerja historis Reksa Dana adalah pertimbangan utama investor untuk berinvestasi di Reksa Dana selain faktor-faktor lain seperti biaya, profil manajer investasi dan lain-lain. Berdasarkan hal di atas, maka diperlukan standarisasi pengukuran kinerja Reksa Dana, sehingga investor dapat membandingkan kinerja Reksa Dana sebelum melakukan investasi.
Penelitian Iggi Ahcsien dan Elghary di Malaysia tentang Kinerja Reksa Dana Syariah menyimpulkan keadaaan yang berbeda. Di dapat dari penelitian tersebut ternyata kinerja Reksa Dana Syariah lebih baik dari Reksa Dana Konvensional. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengetahui kinerja Reksa Dana Syariah di Indonesia tahun 2001-2002 dimana tahun-tahun tersebut merupakan tahun berkembangnya Reksa Dana di Indonesia.
Dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2001, Kinerja Reksa Dana Syariah masih dibawah kinerja pasar JII kecuali Danareksa Syariah (Saham). Pada Tahun 2002 Kinerja Reksa Dana Syariah berkembang lebih baik. PNM Syariah (Campuran) mempunyai kinerja outperformed dibandingkan kinerja pasar JII begitu pula Danareksa Syariah (saham). Untuk Dana Reksa Syariah Berimbang kinerjanya masih di bawah dari kinerja JII.
Dengan menggunakan pendekatan risk adjusted return kinerja Danareksa syariah tahun 2001 memiliki index Sharpe sebesar-0,0009635, nilai Treynor sebesar 3,86698E-05 dan nilai Treynor sebesar -1,1 16E-04. Danareksa syariah memiliki ratio Sharpe dan Treynor paling tinggi dibandingkan dengan Reksa Dana konvensional yang diperbandingkan. Namun untuk index Jensen hanya lebih kecil daripada Niaga Sahara.
Dengan menggunakan pendekatan return yang tidak diadjusted, return yang dihasilkan lebih kecil daripada ABN Amro, Rencana Cerdas, Panin Dana Maksima, Phinisi Dana Saham, Bahana Dana Prima dan Si Dana Saham.
Pada Tahun 2002 Kinerja Danareksa Syariah mengalami penurunan. Untuk Reksa Dana Syariah campuran hanya PNM Syariah yang membukukan return lebih baik. Dengan menggunakan pendekatan risk adjusted return, index Sharpe Danareksa Syariah masih lebih baik dibandingkan dengan Reksa Dana konvensional akan tetapi memiliki index Treynor dan index Jensen lebih kecil. Sedangkan index Sharpe PNM Syariah lebih kecil dari Reksa Dana konvensional yang dibandingkan kecuali dibandingkan dengan Danareksa Anggrek. Index Treynor PNM Syariah hanya lebih kecil bila dibandingkan dengan DUIT.
Dari hasil penelitian di atas terlihat bahwa kinerja Reksa Dana Syariah masih belum melampaui kinerja Reksa Dana konvensional yang dibandingkan. Penulis menyarankan agar portfolio Reksa Dana syariah campuran lebih menempatkan proporsi dananya pada sektor obligasi syariah. Selanjutnya memperkuat jalinan kerjasama antar unit bisnis syariah baik perbankan, asuransi dan dana pension, untuk mengembangkan Reksa Dana Syariah.
Comparative Analysis of Islamic Investment Funds and Conventional Investment Funds' Exertion in Gaining Optimal Return at 2001-2002John C Bogle in his book Bogle on Mutual Fund (1998) conveyed about four dimensions of investment: reward, risk, cost and timing. In the survey done by Investment Company Institute in America, 70% of respondent said that historical exertion factors of the Investment Funds is the investor's main consideration to invest in Investment Funds besides other factors like cost, investment manager's profile and etc. Based on that, measurement standardization of the Investment Funds' exertion is needed, so that investor can evaluate the Investment Funds exertion before investing.
Iggi Ahcsien and Elghary's research in Malaysia about Islamic Investment Funds exertion conclude a different condition. The research resulted that Islamic Investment Funds exertion is better than conventional Investment Funds. Therefore the researcher is interested to know about the Islamic Investment Funds exertion in Indonesia at 2001-2002, years of the Investment Funds development in Indonesia.
From the research performed at 2001, Islamic Investment Funds exertion was below El market exertion except Danareksa Syariah (stock). At 2002 Islamic Investment Funds exertion developed better. PNM Syariah (mixed) had an outperformed exertion as compared to ill market's exertion as well as Danareksa syariah (stock). Danareksa Syariah Berimbang's exertion is below JII's exertion.
By using risk adjusted return approach, Danareksa Syariah's exertion at 2001 had Sharpe index of 0,0009635. Treynor rate of -3,86698E-05 and Treynor rate of -1.116E-04. Danareksa Syariah got the highest Sharpe and Treynor ratio than conventional Investment Funds. But the Jensen index was lower than Niaga Saham. By using unadjusted return approach, the return gained was lower than ABN Amro, Rencana Cerdas, Panin Dana Maksirna, Phinisi Dana Sahara, Bahana Dana Prima dan Si Dana Saham
On 2002 Danareksa Syariah's exertion endured a deprivation. Only PNM Syariah got a better return for the mix Islamic Investment Funds. By using risk adjusted return, Sharpe index of Danareksa Syariah was better than the conventional Investment Funds, nevertheless it had a lower Treynor index and Jensen index. While Sharpe index of PNM Syariah was lower than conventional Investment Funds except as compared to Danareksa Anggrek. Trey nor Index of PNM Syariah was a little bit lower than DUIT.
Form the above research we know that Islamic Investment Funds exertion was not beyond the compared conventional Investment Funds. The researcher suggested that the mixed Islamic Investment Funds portfolio place the funds more on Islamic bonds. Later on, it strengthens the cooperation among Islamic business units: bank, assurance and retirement fund, to develop Islamic Investment Funds.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T 11845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vini Astriani
"Perkembangan pasar modal menjadi daya tarik tersendiri bagi investor untuk menanamkan modalnya di bursa. Namun untuk dapat berinvestasi secara langsung, ada beberapa kendala yang dihadapi para investor. Kendala tersebut biasanya meliputi keterbatasan pengetahuan, informasi dan waktu. Salah satu alternatif instrumen keuangan yang dapat menjadi solusi atas kendala tersebut adalah reksa dana. Reksa dana merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Belakangan ini, reksa dana mulai menerapkan prinsip syariah dalam sistem operasionalnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kinerja reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional periode 2009-2011 dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Serta menggunakan metode baru yaitu DEA dan RAR.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kinerja reksa dana syariah lebih baik dibandingkan reksa dana konvensional. Lalu, jika dibandingkan berdasarkan masing-masing manajer investasi, dari 3 manajer investasi yang diteliti 2 diantaranya menunjukkan bahwa kinerja reksa dana konvensionalnya lebih baik dibandingkan reksa dana syariahnya. Namun setelah dilakukan pengujian secara statistik dengan mengunakan pengujian independent sample t-test diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja Reksa Dana syariah dengan konvensional.

The development of the capital market sucessfully attracted many investors to invest. But to invest directly, there are several obstacles faced by investors. These constraints include a limited knowledge, information and time. An alternative of financial instruments that could be a solution is Mutual Funds. Mutual funds is an instrument used to collect funds from investor and then invested in a portfolio of securities by investment managers. Lately, mutual funds began to apply the principles of sharia.
The purpose of this research is to analyze the comparison between the performance of sharia mutual funds and conventional from 2009 to 2011 measures by Sharpe, Treynor and Jensen. Then by new method, there are Data Envelopment Analysis and Risk Adjusted Return.
The result showed that overall, islamic mutual fund performance is better than conventional. And then, when compared by each investment managers, from 3 investment managers, 2 of them showed that conventional mutual funds performance was higher than sharia mutual funds. However, proved by independent sample t-test, the result showed that there was no significant difference between the performance of islamic mutual funds and conventional.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>