Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46512 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendi
"ABSTRAK
Stabilitas struktur turbin angin terapung lepas pantai diperlukan agar turbin angin bisa bekerja di laut lepas. Pembatasan pergerakan rotasi pitch bisa dijadikan kategori stabilitas struktur. Stabilitas struktur bisa ditentukan apabila respon struktur terhadap gaya eksitasi diketahui. Analisa untuk mengetahui respon struktur bisa dilakukan dengan coupled atau uncoupled. Analisa coupled memakan banyak waktu dan biaya. Untuk menganalisa respon struktur juga bisa dilakukan dengan analisa uncoupled dengan analisa frekuensi domain yang cukup efisien dan murah.
Pada penelitian ini dilakukan tiga simulasi untuk mengetahui pengaruh parameter tersebut terhadap respon struktur. Simulasi pertama adalah simulasi model struktur tension leg platform MIT dan NREL, kedua adalah simulasi kondisi lingkungan laut atau sea state, dan ketiga adalah simulasi kedalaman laut.
Analisa coupled dengan metode frekuensi domain menunjukkan hasil yang cukup akurat untuk kondisi laut nornal. Pada simulasi pertama menunjukkan tension leg platform NREL mempunyai stabilitas yang lebih baik dari tension leg platform MIT. Semakin meningkat sea state, pengaruh gaya gelombang terhadap stabilitas rotasi pitch semakin besar sedangkan pengaruh gaya angin semakin kecil.
Stabilitas tension leg platform NREL dapat dikategorikan sangat baik, Hal ini dilihat dari semua simulasi dan variasi, kategori stabilitas tension leg platform NREL masuk dalam kategori operating, kecuali pada variasi sea state 8 yang dalam kategori survival.

ABSTRACT
Structure's stability is needed by floating offshore wind turbine so its can be operated in the open sea. Limitation in pitch motion can be the categorization of structure stability. The stability of structure can be defined by knowing the structural responses. Analysis for structural responses can be done by coupled or uncoupled. Coupled analysis will consume more time and cost. So, uncoupled analysis with frequency domain can be choosen to make the analysis efficient and
cheaper.
In this research, uncoupled analysis with frequency domain will be used in the calculation of structural responses. The first simulation is tension leg platform MIT and NREL structure model. Second, simulation of sea state, and the last one is simulation of depth of sea.
Uncoupled analysis with frequency domain method have good accuracy for normal sea state. In the first simulation, tension leg platform NREL have more stability in pitch than tension leg platform MIT. Increasing sea state affected the increase influence of wave force on pitch, and the decrease the influence of wind and current force on pitch. Tension leg platform NREL have good stability in pitch. This can be seen from the result of all simulation and variation, the tension leg platfrom NREL in operating category beside the variation of sea state 8 which
ic catagorized as survival."
2011
T31672
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Fitrah Aulia Nurpalah
"Studi analisis ini merupakan suatu kegiatan untuk menganalisis dan menghitung kekuatan tegangan tendon dan besar beban ekternal dari lingkungan untuk menghindari terjadinya failure pada perencanaan dan perancangan TLP agar mendapatkan hasil yang optimal serta bangunan dapat bertahan dalam jangka waktu 100 tahun (lifetime design). Guna mencapai tujuan yang dimaksud, harus dilakukan analisis terhadap pembebanan pada struktur TLP sendiri, beban angin, arus, jenis soil, dan beban ombak yang diderita TLP dalam kondisi kritis yaitu pada kondisi badai 100 tahunan di tempat operasional. Adapun hasil analisis ini menyatakan bahwa kekuatan tegangan tendon pada TLP yaitu 239.105.642,12 N/m2 dan hal ini sesuai dengan standar sehingga mampu diterapkan di laut dalam Wilayah Timur Kalimantan, Indonesia.

This analysis study is an activity to analyze and calculate about the tendon tensile strength of Tension Leg Platform (TLP) and the value of external load to avoid a failure in planning and designing it in order to obtain optimal results, and this building can survive within period 100 years (lifetime design). To achieve this intended goal, should be analyzed internal load on the structure, wind load, currents load, soil type, and wave load in critical condition (100 years storm condition) of operational place. The result of this analysis states the tendon tensile strength is 239.105.642,12 N/m2, it shall be appropriate with the standards an regulations, so the TLP can be applied for deep water on Eastern Region of Kalimantan, Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S66583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartadi Lukman
"Stabilitas struktur turbin angin terapung lepas pantai diperlukan agar turbin angin bisa bekerja di laut lepas. Stabilitas struktur dapat dikategorikan dengan pembatasan pergerakan rotasi pitch. Stabilitas struktur bisa ditentukan apabila respon struktur terhadap gaya eksitasi diketahui. Analisa untuk mengetahui respon struktur bisa dilakukan dengan metoda coupled atau uncoupled. Analisa coupled memakan banyak waktu dan biaya sehingga respon struktur dianalisa secara uncoupled dengan analisa frekuensi domain yang cukup efisien dan murah.
Pada penelitian ini dilakukan dua simulasi untuk mengetahui pengaruh parameter tersebut terhadap respon dari dua jenis struktur turbin angin terapung lepas pantai, yaitu simulasi respon turbin angin terapung lepas pantai tipe HyWind dan tipe SWAY terhadap perubahan lingkungan laut atau sea state. Hasil dari simulasi ini akan kemudian dipergunakan sebagai pembanding antara respon kedua jenis sistem dengan parameter yang disamakan.
Analisa coupled dengan metode frekuensi domain menunjukkan hasil yang cukup akurat untuk kondisi laut norrnal. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem SWAY mempunyai stabilitas yang lebih baik dari sistem HyWind. Pengaruh gaya gelombang terhadap rotasi arah pitch akan semakin meningkat dengan meningkatnya kondisi lingkungan laut, sedangkan pengaruh gaya angin dan arus semakin menurun. Stabilitas sistem turbin angin terapung lepas pantai tipe SWAY dalam arah pitch dapat dikategorikan sangat baik, hal ini dilihat dari hasil simulasi yang menunjukkan bahwa hingga sea state 6, sistem SWAY masuk dalam kategori operating.

Structural stability is needed by floating offshore wind turbine so it can be operated in the open sea. Structural stability can be categorized by the limitation in pitch motion. The stability of structure can be defined by knowing the structural responses. The analysis for structural responses can be done by coupled or uncoupled analysis. Coupled analysis will consume more time and cost. So, uncoupled analysis with frequency domain was choosen to make the analysis efficient and cheaper.
In this research, two simulations were done in order to calculate the response of two SPAR system floating offshore wind turbine, HyWind and SWAY with a variation of sea state. The results will then be used to compare the response of the two system with the same parameters.
Uncoupled analysis with frequency domain method have good accuracy for normal sea state. The simulation shows that the SWAY system have a better stability than the HyWind system. The influence of wave forces on pitch will increase by increasing the sea state, whereas the influence of wind and current forces will decrease. SWAY system has a good stability in pitch. This can be seen from the result of simulation that shows that SWAY system stays within the operating category for sea state 1 until 6.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T45506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djarot Wahju Santoso
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi pesawat Tanpa Awak untuk kepentingan pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia. Salah satu permasalahan utama pertanian di Indonesia adalah tingginya biaya pertanian khususnya penggunaaan bahan kimia, pupuk hingga ke tenaga kerja. Selama ini petani menghabiskan sumber daya seperti pupuk untuk ke semua tanaman tanpa porsi yang dibutuhkan, pemakaian tenaga kerja yang relatif besar untuk proses penyemprotan hama area yang luas. Sehingga harus diupayakan rekayasa yang mampu melakukan kegiatan pemupukan dan penyemprotan hama secara cepat, efisien, dan akurat. Metode yang akan digunakan untuk permasalahan tersebut adalah membuat sebuah prototipe sistem penyemprotan hama dengan menggunakan media cair pada platform Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dengan basis quadcopter. Tahapan dalam penelitian ini meliputi: desk assessment, pembuatan design requirement objective, pembuatan konsepsual dan rancangan dasar serta pembuatan riil prototipe UAV. Sedangkan untuk mengetahui unjuk kerja hasil penyemprotan dilakukan uji stabilitas terbang dan performa penyemprotan hama. Hasil pengujian menunjukkan bahwa prototipe platform UAV yang menggunakan media cair 0,5 liter, mampu melakukan penyemprotan ara seluas 2 m2 dengan waktu terbang 10 menit pada ketinggian 70 cm dari tanah. Hasil pengujian ini nantinya akan dikembangkan lebih lanjut untuk dibuat platform yang lebih besar dimensinya serta kemampuan angkutnya."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) STTA, 2017
600 JIA 9:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Thalita Audi
"ABSTRACT
Latar belakang: Overjet dan overbite diluar batas normal dapat meningkatkan kontraksi otot mastikasi yang merupakan salah satu kemungkinan penyebab dari tension-type headache TTH . Tujuan: Mendapatkan informasi mengenai proporsi masalah overjet dan overbite pada remaja kelas XI yang mengalami TTH di SMAN 81 Jakarta. Metode: 324 murid kelas XI mengisi kuesioner nyeri kepala mengunakan metode wawancara terpimpin. Didapatkan 112 subjek penelitian dan diperiksa overjet dan overbite menggunakan periodontal probe. Hasil: Sebanyak 43,4 remaja mengalami TTH. Diantaranya, 40,2 mengalami masalah overjet 26,8 overjet berlebih, 13,4 crossbite anterior dan 30,4 mengalami masalah overbite berupa deepbite. Kesimpulan: Jumlah subjek dengan TTH yang memiliki masalah overjet dan overbite lebih sedikit dibandingkan jumlah subjek dengan overjet dan overbite normal.Kata kunci: tension-type headache, overjet berlebih, crossbite anterior, deepbite.

ABSTRACT
Background Overjet and overbite beyond normal limits can lead to increased contraction of masticatory muscle which expected as one of the causes of tension type headache TTH . Objective To attain the proportion of overjet and overbite problems in adolescents on 11th grade at SMAN 81 Jakarta who sustain TTH. Methods 324 students on 11th grade were given headache questionnaires with guided interview. 112 subjects, who were chosen, were examined to measure their overjet and overbite using periodontal probes. Result 43,4 students experience TTH. From all of them, 40.2 having an overjet problems 26.8 of excessive overjet, 13.4 of anterior crossbite . Besides, 30.4 having an overbite problem as deepbite. Conclusion The number of adolescents with TTH who were having overjet and overbite problems is fewer than the number of adolescents with normal overjet and overbite.Keywords tension type headache, excessive overjet, anterior crossbite, deepbite."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Swadani Ekasari
"Rendahnya tingkat keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia serta besarnya potensi pemanfaatan Massive Open Online Course di Indonesia, mendorong PT ABC untuk mengembangkan suatu platform pelatihan secara daring yang diberi nama Pijar Mahir. Untuk mampu bersaing dengan platform pelatihan sejenis, PT ABC telah menyusun target berupa Monthly Active User (MAU), Gross Merchandise Value (GMV), serta nilai pangsa pasar (market share) dari Pijar Mahir. Namun, berdasarkan data pada tahun 2021 diketahui bahwa target Pijar Mahir tidak tercapai. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi kepada pengguna Pijar Mahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat yang dapat memengaruhi niat pengguna dalam mengadopsi platform Pijar Mahir serta memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian. Model penelitian dibangun dengan menggunakan gabungan konstruk dari teori Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) dengan konstruk Contents of Platform, Lack of Accessibility, Lack of Interactivity, serta Tradition Barrier. Sebanyak 106 data terkumpul dari hasil survei secara daring dengan menggunakan kuesioner, yang kemudian diolah dengan menggunakan PLS-SEM. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat dua faktor yang dapat mendorong niat pengguna untuk mengadopsi Pijar Mahir yaitu Contents of Platform dan Performance Expectancy. Selain itu juga terdapat dua faktor penghambat yang berpengaruh secara signifikan terhadap niat pengguna untuk mengadopsi Pijar Mahir yaitu Price Value dan Lack of Interaction. Berdasarkan faktor-faktor tersebut disusun tujuh rekomendasi bagi penyedia Pijar Mahir yang diharapkan dapat membantu untuk meningkatkan niat adopsi dari para pengguna.

The low level of hard skills and soft skills possessed by the Indonesia and also the large potential for the use of Massive Open Online Courses in Indonesia, trigerred PT ABC to develop online training platform called Pijar Mahir. To be able to compete with similar training platforms, PT ABC has set targets including Monthly Active User (MAU), Gross Merchandise Value (GMV), and market share value from Pijar Mahir. However, based on the data, in 2021, it is known that the targets have not been achieved. Therefore, it is necessary to evaluate the users of Pijar Mahir. This study aims to identify the drivers and barriers faced by users of Pijar Mahir, and examine how these factors influence the intention of Pijar Mahir adoption. Moreover, this study also provides recommendations based on research results. The research model was built using a combination of constructs from the theory of Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) with the Content of Platform, Lack of Accessibility, Lack of Interactivity, and Tradition Barrier. By conducting online survey, 106 data were collected and analyzed using PLS-SEM. The results indicate that there are two factors that drive user’s intention to adopt Pijar Mahir namely Contents of Platform and Performance Expectancy. While the factors that become barrier are Price Value and Lack of Interaction. Based on these factors, seven recommendations were made for Pijar Mahir’s provider which are expected to help increase the adoption rate of Pijar Mahir."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wira Herucakra
"ABSTRAK
Produksi minyak dan gas di Indonesia telah dilakukan lebih dari tiga puluh
tahun, lebih dari 70% anjungan lepas pantai di Indonesia telah malampaui umur
desainnya dan akan terus meningkat jumlahnya seiring berjalannya waktu serta
biaya dekomisionig dan membangun platform baru yang relatif mahal. Platform
yang mengalami penuaan dan penurunan akibat korosi, kerusakan dan anomali
lainnya akan memunculkan masalah terhadap integritas struktur kecuali dikelola
dan dirawat dengan baik dengan program inspeksi, perawatan, perbaikan serta
metode analisis struktural yang baik. Program inspeksi bawah air rutin telah diatur
pemerintah dalam keputusan Ditjen Migas No. 21.K/38/DJM/1999, dan sejak
tahun 2013 pemerintah telah mengeluarkan persetujuan penerapan rencana
inspeksi bawah air berbasis risiko dalam surat edaran Ditjen Migas no
8433/18.01/DMT/2013 yang memberikan kesempatan kepada operator untuk
mengoptimalkan sumber daya untuk program peningkatan integritas struktural.
Salah satu faktor yang menentukan risiko suatu platform adalah kemungkinan
kegagalan yang selama ini dinilai dengan pendekatan semikuantitatif. Tulisan ini
akan membahas pendekatan kuantitatif terhadap penilaian kemungkinan
kegagalan anjungan lepas pantai berdasarkan tingkat robustness melalui analisa
kekuatan ultimit yang akan meningkatkan konfidensi dalam penilaian
kemungkinan kegagalan sesuai dengan karakter struktur, metocean, serta anomali
platform di wilayah perairan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
metode semikuantitatif yang selama ini diterapkan dalam perencanaan inspeksi
berbasis risiko untuk menyusun kemungkinan kegagalan platform telah cukup
mengidentifikasi sejumlah faktor yang berpotensi memperngaruhi kemunduran
struktur, namun tidak cukup memberikan gambaran pengaruhnya terhadap tingkat
kemunduran platform. Pendekatan kuantitaif dapat memberikan gambaran
pengaruh anomali terhadap kemunduran platform yang lebih baik.

ABSTRACT
Production of oil and gas in Indonesia has been performed over thirty
years, more than 70% of offshore platforms in Indonesia has exceed of design life
and will continue increase in number over time since decommisioning cost and
build a new platform is relatively expensive. Agein and deteriorated offshore
platforms as a result of corrosion, damage and other anomalies would bring up the
issue of the structural integrity unless managed by inspection, maintenance, repair
program and good structural analysis methods. Routine underwater inspection
program has been regulated by the government on Keputusan Ditjen Migas No.
21.K/3/DJM/1999, since 2013 the government has issued approval of the
implementation risk-based underwater inspection planning on Surat Edaran Ditjen
Migas No. 8433/18.01/DMT/2013, which provides the opportunity for the
operator to optimize the resources to improve the structural integrity. One of the
factor that determine the risk of an offshore platform is the Likelihood of Failure
(LoF) that assessed by semiquantitative approach. This paper will discuss the
quantitative approach as a tools to assess the Likelihood of Failure of offshore
platforms based on the level of robustness through ultimate strength analysis that
will increase confidence to assess the Likeihood of Failure in accordance with the
character of the structure, metocean, as well as anomalies of offshore platforms in
the territorial waters of Indonesia. Result shown that the recent semiquantitative
approach to identifiy likelihood of failure is enough to capture some potential
factor affecting platform deterioration, however can not present level of platform
deterioration for each factor. Quantitative approach give better acknowledge about
the effect of anomaly to platform deterioration."
2016
T46641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Areska Ramadhan
"ABSTRAK
Studi literatur menemukan bahwa parameter gait telah stabil di umur 20 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetauhi apakah ada hubungan antara panjang kaki dan panjang langkah pada orang dewasa muda. Desain potong-melintang digunakan untuk penelitian ini, dengan menggunakan data primer dari subyek di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia di usia 18-22. Subyek akan diminta untuk menandatangani informed consent, dan diukur berat badan, tinggi badan, panjang langkah, dan panjang tungkai. Semua data akan dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 23. Hasil analisis menemukan laki-laki memiliki ukuran panjang tungkai lebih panjang dari perempuan 89.42 4.42 cm, 85.14 3.40 cm; p 0,05 . Peneliti menemukan hubungan yang signifikan antara panjang langkah dan panjang kaki dalam kelompok laki-laki p 0,05, r = 0,142 . Peneliatan ini menemukan korelasi antara panjang langkah dan panjang tungkai pada laki-laki, namun tidak pada perempuan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil adalah kecepatan berjalan bebas di tanah dan obesitas.

ABSTRACT
Literature study found that the gait parameters are already stabilized in the age of 20. This study aims to see whether there is correlation between leg length and step length in young adult. Cross sectional study design is used in this study using primary data from subjects in Faculty of Medicine, Universitas Indonesia in the age of 18 22. Subjects will be asked to sign the informed consent, then researcher will measure the weight, height, step length, and leg length. Data will be analyzed using SPSS version 23. Data obtained shows male have a higher leg length measurement than female 89.42 4.42 cm, 85.14 3.40 cm p 0.05 and male step length is not differ than female 62.31 6.90 cm, 61.79 6.43 cm p 0.05 . Researcher found a significant relationship between step length and leg length in male p 0.05, r 0.414 . In contrary, female shows no correlation between the two variables p 0.05, r 0.142 . Correlation between step length and leg length was found in male, however not in female. Factors that may contributed to the results could be due to free walking speed ground and overweight. "
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dewi Purnama Sari
"Perkembangan teknologi sangat pesat dan memberikan kemudahan pada berbagai bidang kehidupan, salah satunya kemudahan dalam melakukan donasi secara online. Saat ini terdapat sebuat metode penggalangan dana dari sejumlah orang untuk sebuah proyek tertentu melalui internet yang dikenal dengan istilah crowdfunding. Salah satu situs crowdfunding yang popular di Indonesia yaitu Kitabisa.com. Namun, saat ini penyaluran dana per bulan melalui Kitabisa.com belum sesuai target. Ternyata hanya 37 dari total campaign yang penggalangan dananya terdanai atau dinyatakan sukses, dengan rincian total penggalangan dana yang mencapai target hanya 6 . Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keinginan donasi online.Analisis data pada penelitian ini menggunakan Varian Based SEM VB-SEM yaitu PLS-SEM dengan alat bantu SmartPLS 3.2.6 terhadap 494 responden yang merupakan pengguna internet. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keinginan untuk melakukan donasi online ditentukan oleh keterikatan emosional pada campaign emotional attachment toward campaign , ketergantungan fungsional pada platform functional dependence on platform , dan kepercayaan pada campaigner trust toward campaigner yang dipengaruhi oleh faktor sosial identifikasi dan faktor-faktor teknologi personalisasi, sistem achievement, dan fitur teknologi internet . Faktor kepercayaan pada campaigner memberikan pengaruh paling signifikan terhadap keinginan melakukan donasi online. Semakin tinggi kepercayaan pengguna pada campaigner maka keinginan melakukan donasi semakin meningkat.

The development of technology is very rapid and provide convenience to various areas of life, one of which ease to donate online. Currently there is a method of fundraising from a number of people for a particular project over the internet known as crowdfunding. One of the most popular crowdfunding sites in Indonesia is Kitabisa.com. However, the current monthly distribution of funds through Kitabisa.com has not been on target. It turns out that only 37 of the total campaign fund raising is funded or declared successful, with details of total fundraising achieve the target of only 6 . Therefore, this research aims to determine the factors affect the intention to donate online.The data analysis in this research is using Varian Based SEM VB SEM with SmartPLS 3.2.6 toward 494 respondents who are internet users. The results of this research indicate the intention to donate online is determined by emotional attachment toward campaign, functional dependence on platform, and trust toward campaigner, which are influenced by social factors identification and technological factors personalization, achievement system, and internet technology features . Trust to campaigner gives the most significant influence intention to donate online. The higher user 39 s trust to campaigner, then the more intention to donate online."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Ilona
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengelolaan marah dengan pendekatan kognitif perilaku pada penderita nyeri kepala tegang Tension Type Headache . Ditemukan bahwa penderita nyeri kepala tegang memliki kecenderungan menahan emosi marah secara berlebihan. Selain itu, ditemukan bahwa para penderita nyeri kepala tegang berpotensi mengalami penurunan produktivitas dan waktu untuk bekerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi- eksperimental dalam bentuk within-subject design, dengan satu kelompok partisipan yang terdiri dari 6 subyek. Masing-masing partisipan mengikuti sesi sebanyak lima kali, disertai satu kali pra-sesi dan satu kali sesi post test. Selanjutnya, analisis dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan kualitatif dari hasil pre-test dan post-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan emosi marah dengan pendekatan kognitif dapat mengurangi gejala nyeri kepala pada penderita Tension Type Headache. Seluruh partisipan menunjukkan pengurangan perilaku menahan marah Anger Expression-In dalam STAXI-2 dan penurunan gejala nyeri kepala secara frekuensi, durasi dan intensitas.

ABSTRACT
The purpose of this research is to the effect of anger management by using cognitive behavioral approach in Tension Type Headache TTH sufferers. Tension Type Headache sufferers tend to suppress their anger exceedingly. Tension Type Headache also can decreased productivity and amount of time to work the individual who has Tension Type Headache. This research is a form of quasi experiment, one group consists of six participants. Each participants attended five sessions, followed by one pre session and one post test session. After that, the analysis will be done by comparing quantitative and qualitative data from the result of the pre test and post test session. Results suggest that anger management by using cognitive behavioral approach reduced symptoms in Tension Type Headache sufferers. All participant reduced their Anger Expression In STAXI 2 and reported a decreasing in the frequency, intensity and duration of their headaches. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>