Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126411 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rinaldi
"Kegiatan komunikasi pemasaran terpadu (imc) dalam mengelola komunikasi merek Studi Deskriptif Pada Kegiatan Pilar IMC dalam Mengelola Komunikasi Merek "12 Jalur Destinasi" Wisata Pesisir Jakarta Utara.

Integrated marketing communication (imc) on strategic management of brand communications programmes Descriptive Studies IMC Pilars on Strategic Management of Brand Communications "12 Jalur Destinasi" North Jakarta Coastal Tourism.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31046
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Filriady Kusmara
"Tesis ini membahas tentang strategi kegiatan marketing tim management JKT48 yang dinilai cukup berhasil dalam persaingan industri musik Indonesia. Terutama melihat fakta bahwa industri musik mengalami tekanan yang sangat berat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu aspek penting yang menjadi andalan adalah peran komunitas yang sangat kuat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan pendekatan konstruktivis . Hasil penelitian menyarankan bahwa untuk bisa survive di era persaingan industri musik yang semakin ketat maka setiap management perlu membuat strategi dan langkah yang bisa mengkombinasikan aspek off air dan on air.

This study explain about the marketing strategy of JKT48 management, whom considered quite successful in the competition of Indonesia?s music industry. Especially with the fact that there were some heavy pressure to the industry in recent years. One of the important aspect is the role of the community. This research is qualitative descriptive interpretive with constructivist approach. The result of this research suggest that there has to be some kind of comprehensive marketing strategy in order to survive in the tough competition of the music industry. The strategy combine on air aspect as well as off air.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harianto
"Radio Republik Indonesia (RRI) sejak tahun 2000 menyatakan sebagai radio publik (PP. 37 tahun 2000) dengan bentuk perusahaan jawatan dan sejak tahun 2005 (PP. 12 tahun 2005) menjadi Lembaga Penyiaran Publik. Perubahan ini membawa konsekwensi pada keterpaduan langkah-langkah komunikasi pemasaran RRI dalam membangun merek radio publik. Jika keterpaduan komunikasi pemasaran tidak dilakukan maka merek RRI sebagai corongnya pemerintah seperti halnya ketika era Orde Baru akan terns melekat dibenak publik.
Studi ini menganalisis komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan RRI dalam membangun merek Radio Publik. Sebuah studi kualitatif yang berupaya mernahami bagaimana para narasumber penentu kebijakan dilingkungan Direktorat dan pelaku operasional di Kantor Cabang membangun merek radio publik melalui proses-proses kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Penelitian ini dilakukan melalui metode wawancara mendalam ( indepth interview) dengan 7 orang narasumber terdiri dari kalangan Dewan Pengawas RRI, Direksi RRI, dan Senior Manajer RRI Cabang Utama Jakarta. Unit analisisnya kasus Banda dengan multi level analisis. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri (obeserver as a participant) dan kredibilitas penelitian didukung oleh penyertaan langsung beberapa pemyataan (statement) narasumber.
Dengan analisis Komunikasi Pemasaran Terpadu maka akan dapat memperlihatkan secara komprihensif alur proses yang dilakukan untuk membangun merek dimana masing-masing langkah tidak ada yang kontraproduktif Merek yang sukses adalah merek yang mampu mengikat konsumen dan mendorong lahimya hubungan yang mendalam. Kemampuan mengikat konsumen ini harus dimiliki oleh perusahaan dalarn fungsional silang organisasi (cross fungsional organization) dan seluruh bagian organisasi harus memahami visi yang merupakan daya dorong dalam melakukan kegiatan membangun merek. Visi adalah esensi merek.
Dalam membangun merek, kegiatan komunikasi pemasaran terpadu yang meliputi segmentasi, target pasar, positioning, diferensiasi, bauran pemasaran, dan pelayanan adalah mempakan variabel yang dilakukan secara menyeluruh. Langkah-langkah kegiatan komunikasi pemasaran terpadu yang konsisten pada visi selain mampu menentukan arah dalam membangun merek juga menjadi wahana untuk memenangkan persaingan.
Penelitian ini mengamati kondisi faktor-faktor yang mendukung dalam membangun merek radio publik (pengamatan sejak September 2005 hingga April 2006) yakni fungsional silang organisasi (pemahaman personality dan antara divisilbagian dalam organisasi atas prinsip radio publik), pentingnya membangun hubungan dengan konsumen dan mitra bisnis, menentukan segmentasi dan target pasar sesuai radio publik, konsistensi muatan dan kualitas produk maupun unsur lainnya dalam bauran pemasaran yanag sesuai dengan visi sebagai radio publik, pelayanan RRI sebagai radio publik yang memuaskan keinginan serta memenuhi kebutuhan konsumen dan mitra bisnis.
Dari proses kajian terhadap kegiatan pemasaran terpadu yang dilakukan RRI dalam membangun merek radio publik ditemukan bahwa budaya perusahaan dan perusahaan pembelajar yang tercermin dari bagaimana karyawan bekerja dan bagaimana karyawan berinteraksi satu sama lain termasuk kepada mitra kerja belum maksimal dilaksanakan. Kinerja karyawan LPP RRI ketika penelitian dilakukan, memiliki status Pegawai Negeri Sipil yang "belum terbiasa" menyesuaikan diri terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen_ Selain itu, kebijakan operasional dan sistem alokasi serta penggunaan anggaran yang terikat oleh aturan perundang-undangan yang berlaku menyebabkan belum maksirnalnya langkah-langkah kegiatan komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan RRI dalam membangun merek Radio Publik.
Fenomena dan basil temuan ini diharapkan dapat dijadikan bukti dan masukan akademis untuk dimanfaatkan sebagai kajian yang lebih seksama terhadap penelitian komunikasi pemasaran terpadu dalam membangun merek terutama dilingkungan organisasi yang memiliki karyawan dengan status Pegawai Negeri Sipil dan alokasi serta penggunaan anggarannya tidak sesuai dengan kebutuhan bentuk organisasinya. Seperti yang terjadi di LPP RRI; alokasi dan penggunaan anggaran tidak sesuai dengan RRI sebagai media massa. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan entry point bagi peneliti lain yang akan mengkaji komunikasi pemasaran terpadu dalam membangun merek tidak hanya ditinjau dari sisi identitas nilai raja dan diharapkan penelitian ini juga memiliki masukan praktis untuk dimanfaatkan oleh RRI dalam membangun merek radio publik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti Keke
"Perguruan Tinggi memiliki peran penting dalam kemajuan suatu negara. Maraknya jasa pendidikan yang menawarkan begitu banyak program studi dengan keunggulan masing-masing membuat para konsumen harus lebih selektif dalam memilih perguruan tinggi lanjutan bagi mereka. Hal tersebut terlihat dengan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat terhadap pendidikan, akan tetapi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini masih kurang dikenal oleh konsumen. Tingginya permintaan akan tenaga kerja dibidang transportasi dan logistik, membuat peneliti ingin mengetahui sejauh mana konsumen mengenal program studi transportasi dan logistik, dan sejauh mana pengaruh komunikasi pemasaran terpadu yang telah dilakukan terhadap kesadartahuan konsumen akan brand ini.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimanakah pengaruh Komunikasi Pemasran Terpadu yang terdiri dari advertising, personal selling, sales promotion, public relations & publicity serta direct marketing, terhadap Brand Awareness konsumen pada Program Studi Manajemen Transportasi dan Logistik. Adapun objek penelitian ini adalah mahasiswa STMT Trisakti dan metode penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanatif. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang didapat dari kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku teks, internet dan jurnal.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu dengan teknik judgment sampling atau juga disebut purposive sampling selanjutnya dengan multi stage cluster sampling dengan populasi mahasiwa STMT Trisakti kurang lebih 3000 mahasiswa dan sampel total sebayak 169 orang adalah mahasiswa STMT Trisakti Semester 6 dengan asal SMA wilayah Jakarta Timur. Kemudian untuk mengukur besarnya pengaruh komunikasi pemasaran terpadu terhadap brand awareness perguruan tinggi, digunakan teknik analisis data regresi dengan menggunakan software SPSS versi 19.
Dari hasil analisis yang diuji didapat public relations berpengaruh positif dan paling mempengaruhi terhadap peningkatan Brand Awareness konsumen pada Program Studi Manajemen Transportasi dan Logistik. Sedangkan advertising, personal selling, sales promotion serta direct marketing juga berpengaruh positif terhadap Brand Awareness konsumen pada Program Studi Manajemen Transportasi dan Logistik tetapi tidak setinggi pengaruh public relations. Hal iniberarti peningkatan Brand Awareness konsumen pada Program Studi Manajemen Transportasi dan Logistik lebih dipengaruhi oleh public relations.

University has an important role in the progress of a country. The rise of educational services offering so many courses with their respective advantages make the consumers should be more selective in choosing College advanced to them. It looks with the increasing level of public awareness of education, but education that is appropriate to the needs of the moment still less known by consumers. The high demand for labor in the field of transport and logistics, making researchers want to find out the extent to which consumers know the course of transport and logistics, and the extent of the influence of integrated marketing communications that have been made against consumer brand awareness about this brand.
The aims of this study is to examine how the effect of Integrated Marketing Communication (IMC) which consisting of advertising, personal selling, sales promotion, public relations and publicity, and also direct marketing, can increase brand awareness of consumer on transportation and logistics management programs. The object of this research are students of STMT Trisakti and using quantitative research methods with eksplanatif research. The Data used in this research is the primary data obtained from questionnaires, while secondary data obtained from textbooks, journals and the internet.
Sampling technique used is the nonprobability sampling technique that judgment sampling or purposive sampling is also called next with multi stage cluster sampling with a population of STMT Trisakti students approximately 3000 students and a total sample about 169 people are students of Trisakti STMT Semester 6 with high school’s origin area, East Jakarta. Then to measure the magnitude of the effect of the integrated marketing communications to brand awareness to College, used techniques of data analysis regression using SPSS software version 19.
From the results of analysis which has been tested in the end, we obtained findings public relations, have most positive influence increasing brand aweareness of transportation and logistics management programs. While advertising, personal selling, sales promotion and direct marketing are also a positive influence on increasing brand awareness of transportation and logistics management programs but not as high as public relations. This means that the increasing of brand awareness on transportation and logistics management programs is more influenced by public relations.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Fairuz Hardiyanti
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas kegiatan komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh The Body Shop Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang memelopori green marketing, serta dampak kegiatan tersebut terhadap ekuitas mereknya. Beberapa saluran komunikasi pemasaran terpadu yang terlihat digunakan secara signifikan oleh The Body Shop Indonesia sebagai perusahaan kosmetik yang menerapkan green marketing dalam pemasarannya yaitu periklanan advertising , hubungan masyarakat dan publisitas public relations/publicity , pemasaran langsung direct marketing , sales promotion, dan interactive/internet marketing. Komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh The Body Shop Indonesia akan berpengaruh pada ekuitas merek perusahaannya. Di antara dimensi-dimensi dari ekuitas merek yang ada, brand awareness dan brand association/image adalah dimensi yang paling dipengaruhi oleh kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

ABSTRACT
This journal discusses the integrated marketing communications IMC activities conducted by The Body Shop Indonesia, as one of the pioneers of green marketing, and its impact on the company 39 s brand equity. The IMC tools used by The Body Shop Indonesia to implement the green marketing are advertising, public relations publicity, direct marketing, sales promotion, and interactive internet marketing. The integrated marketing communications will affect the brand equity of The Body Shop Indonesia. The result of the analysis shows that brand awareness and brand association image are the dimensions most influenced by the IMC activities conducted by the company. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Setiawati
"Studi kasus ini penulis lakukan terhadap satu-satunya Taman Rekreasi Laut/pantai yang ada di Jakarta. Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada 1997, maka taman Taman Rekreasi Jaya Ancol ini tidak terkecuali mengalami imbasnya. Akibat dari ini, maka Taman Rekreasi ini mengalami penurunan jumlah pengunjungnya, walaupun upaya untuk meningkatkan jumlah pengunjung telah dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui promosi media, namun hasilnya masih jauh dari apa yang diharapkan. Tidak itu saja, manajemen Taman Rekreasi Jaya Ancol juga mencoba menggerakkan para peminat dari segala umur, pendidikan dan kawasan.
Dilihat dari pokok permasalahannya, disamping karena imbas krisis ekonomi, Taman Impian Jaya Ancol juga terlalu banyak yang ingin ditangani, sementara daya dukung dana masih terbatas. Sementara itu Strategi Komunikasi Pemasarannya kurang atau sama sekali belum terintegrasi, sehingga ada kecenderungan manajemen TIJA hanya mengkonsentrasikan atau percaya kepada satu kekuatan medium saja. Dalam promosi pemasarannya, kurang memperhatikan inovasi-inovasi dalam teknik-teknik komunikasi pemasaran terpadu, kemudian juga promosi melalui pelayanan marketing Public Relations hampir sama sekali tidak disentuh.
Dalam membahas hasil penelitian ini, penulis menggunakan alat analisisnya yang dituangkan sebagian besar dalam kerangka pikir dan memanfaatkan beberapa konsep dan teori yang berkaitan langsung dengan komunikasi pemasaran, antara lain penulis meminjam kerangka pikir dari Schultz cs tentang komunikasi pemasaran terpadu, sementara komunikasi pemasarannya sendiri menggunakan karya dari Cohen yang menggunakan konsep SOSTAC Untuk memahami ini semua, karena studi ini bobotnya lebih kepada manajemen komunikasi, maka pemahaman tentang proses komunikasi pemasaran juga merupakan awal dari semua analisis yang dilakukan dengan meminjam kerangka konsep atau model komunikasinya Lasswell yang diaplikasikan ke dalam proses komunikasi pemasaran sampai kepada bagaimana -pecan yang efektif itu hares disusun. Teori-teori lain yang mendukung kerangka pikir ini penulis juga pergunakan antara lain yang berkaitan dengan pemasaran (seperti dari Stanton, Mowen dan dan Henry Assel tentang consumer behavior dan marketing action). Sementara yang berkaitan dengan manajemen pemasaran penulis iebih banyak meminjam dari pemikirannya Kotler. Karena tesis ini bicara tentang perencanaan, maka teori perencanaan dari Alan Hankock, terutama dari John Middleton dan Stephen Robins. Teori-teori motivasi dan media exposure juga disinggung.
Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metnda yang biasa dilakukan dalam penelitian social. Sifatnya kuantitatif, namun analisisnya penulis tempuh dengan Cara deskriptif. Tanpa menggunakan pembuktian suatu hipotesis tertentu dan pula tidak menggunakan analisis statistik. Disinilah letak dari kelemahan penelitian ini, karena baru disadari kemudian bahwa dalam penentuan populasi dan sampelnya kurang memperhatikan unsur-unsur kelompok di antara para pengunjung.
Sebagai akhir dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ternyata para peminat untuk berekreasi adalah kelompok usia muda, dan umumnya prang Indonesia mempunyai budaya untuk berekreasi sebagai bagian dari kebutuhan hidupnya. Kendala utamanya adalah rendahnya penghasilan hidup rata-rata perbulannya. Motivasi ke Ancol sebagian besar karena butuh rekreasi pada hari-hari besar/libur. Sementara TIJA perlu mengoptimalkan promosi pemasarannya melalui pendekatan komunikasi pemasaran terpadu, marketing public relations dan perlu suatu perencanaan yang lebih matang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspitasari
"Telekomunikasi mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Teknologi Voice over Internet Protocol sebagai salah satu aplikasi dalam internet yang digunakan untuk berkomunikasi melalui telepon mulai dikenal di Indonesia, di antaranya melalui produk yang menggunakan kartu, balk prabayar maupun pascabayar, dan juga produk VoIP bernama TELKOMGloba| 017, yang dlluncurkan sebagai varian geneiasi baru setelah TELKOMSave, yang diposisikan sebagal VoIP kelas Premium.
Kehadiran TELKOMGlobal 017 secara langsung dihadapkan pada SLI 001 dan SLI 008 yang selama bertahun-tahun eksis melayani sambungan Iangsung internasional. Dengan positioning produk hemat dan berkualitas, TELK0MGIobal mulai meraih pangsa pasar sebesar 20%, dan bertujuan untuk meraih sebesar 40% dari total pangsa pasar berdasarkan menit call.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan oleh PT Telkom sebagai suatu bentuk kesadaran merespons pasar yang sangat kompetitif dan mulai mengarah pada quality-sensitive. Penelitian dilakukan di Jakarta, yang masuk dalam lingkup Divisi Regional II. Metode penelitian merupakan penggabungan dari metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatlf dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner melalui teknik penarikan sampel yang non random yaitu snowball sampling.
Responden adalah pengguna 017 yang sekaligus memiliki referensi pengalaman menggunakan SLI 001 dan/atau SLI 008. Penulis tidak memiliki kerangka sampel, dan sekaligus sulit menemukan responden yang memenuhi kriteria tersebut di atas, sehingga snowball sampling menjadi pilihan.
Metode pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan cara wawancara mendalam kepada sejumlah subjek penelitian, baik mereka yang mengenal produk ini maupun yang sudah mengenal dan menggunakan produk ini. Wawancara mendalam juga dilakukan terhadap manajemen Telkom dan Indosat untuk mendapat gambaran mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan.
Kerangka pemikiran menggunakan konsep komunikasi pemasaran terpadu (KPT atau Integrated Marketing Communication) yang dikemukakan terutama oleh Joseph Sirgy, yang mengatakan bahwa karakteristik utama dari konsep ini adalah keterpaduan dan koordinasi yang mengarahkan semua tujuan darl komunikasi pemasaran. Sirgy mengalakan perlunya ada orientasl strategis yang diacu oleh semua fungsi komunikasi pemasaran, baik iklan, personal selling, promosi penjualan, penjualan langsung, maupun humas. Selain itu Sirgy menambahkan perlu ada kontinuitas dari keseluruhan aktivitas komunikasi pemasaran, kontinuitas itu menyangkut fisik maupun dalam term psikologis.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa ternyata tools komunikasi pemasaran relatif tidak efektif, mengacu pada temuan data yang menyebutkan bahwa sebagian terbesar responden belum pernah mendapatkan atau terpapar oleh alat komunikasi pemasaran.
Temuan berikutnya mengatakan bahwa sebagian besar responden menggunakan TG-017 karena itu merupakan kebijakan di kantor mereka. Pertanyaan lebih mendalam kepada sejumlah responden menghasilkan temuan bahwa kebijakan di kantor didorong oleh aktivilas kunjungan personal (presentasi personal, Sebagai bagian dan personal selling) yang dilakukan petugas Telkom ke sejumlah perusahaan. Inl berarti bahwa alat komunikasi pemasauan dalam bentuk personal selling menghasilkan efek tidak langsung yang relatif signifikan dibandingkan dengan alat komunikasi pemasaran lainnya.
Kemudian ditemukan sejumlah informasi menarik, bahwa sekretaris berperan penting sebagai inisiator dari penggunaan produk ini, pada beberapa perusahaan bahkan ditemukan bahwa sekretaris juga berfungsi sebagai influencer terhadap penggunaan produk ini. Pada beberapa perusahaan berskala kecll-menengah, sekretaris bahkan berfungsi sekaligus sebagai decision maker dan user.
Sejumlah alat komunikasi pemasaran seperti iklan baik di media lini alas maupun lini bawah, nampaknya memang belum menjadi priorltas bagi Telkom, sehingga tidak mengherankan apabila sebagian besar orang tidak mengenal produk ini, atau pengenalannya akan produk ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kebijakan kantor.
Ditemukan bahwa perlu ada pengkajian ulang terhadap penetapan strategi segmentasi, targeting dan pengaturan positioning produk ini. Berikutnya juga ditemukan bahwa kesulitan untuk masalah koordinasi gerak dan keterpaduan dikarenakan struktur organisasi yang relatif rumit. Implikasi teoritis dari tiadanya koordlnasi dan garis komando yang jelas, menurut Sirgy dapat membuat terbatasnya cakupan dan frekuensi penyerapan pasar seoara optimum. Ini dapat dipahami mengingat koordinasi dalam setiap langkah komunikasi menyebabkan setiap pihak yang terlibat mengacu pada satu orientasi strategis yang sama, sehingga masing-masing plhak dapat berjalan bersama, dan tidak pergi ke arah yang berbeda. Keterarahan, menurut Sirgy membuat hasil dari komunikasi pemasaran menjadi maksimal.
Rekomendasi teoritls, melakukan penelilian lanjutan mengenai persepsi konsumen pada level yang lebih Ianjut dengan mellbatkan cakupan sampel yang lebih luas, selain juga mengukur efektivitas setiap alat komunikasi yang dijalankan oleh Telkom. Rekomendasi praktis, Telkom perlu mengkaji ulang strategi segmentasi, targeting dan positioning yang ada, menglngat SLI O08 sekarang menjadi ancaman yang sangat nyala dalam positioning ?hemat" yang dilekatkan pada TG-017. Semenlara itu kehadiran Telkom SLI 007 juga harus diantisipasl lebih hati-hati, agar pertama produk ini dapat diserap pasar, kedua, agar produk ini tidak justru mematikan TG-017."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Ika Hendrani
"Musik merupakan salah satu jenis hiburan yang sclalu dibuluhkan olch masyarakat apapun Tatar belakang ckonomi dan budayanya. Masyarakat dapat mcnikmali musik secara massal salah satunya berkat adanya perusahaan rekaman yang inencari penyanyi atau artis potensial, merekam dan mempcrbanyak album, ialu mendistribusikan dan rnempromosikan album tersebut. Kcgiatan operasional demikian dilakukan baik oleh perusahaan rekaman besar (nactjor label) maupun perusahaan rekaman independen (ludic label) dalam skala kecil. Industri rekaman merupakan industri yang menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat, mulai dari perubahan sclera masyarakat, masalah penibajakan yang semakin ]nerajalela, perkembangan intemet, digitalisasi musik, banyak dan beragamnya antis-antis pendatang bale, dan lain sebagainya.
Selain itu, industri rekaman juga menghadapi masalah internal seperti talent scouting dan keterbatasan anggaran. Khusus untuk perusahaan rekaman independen juga menghadapi masalah minimnya kapabilitas distribusi dan promosi serta keeilnya pangsa pasar. Dengan pcrn-iasalahan-permasalahan di atas, bagaimana sebuah perusahaan rekaman dapat membangun ekuitas mcrcknya? Untuk itu penulis menggunakan Aksara Records. sebuah perusahaan rekaman independen yang berbasis di Jakarta. sebagai studi kasus. Aksara Records bcrsikap aktif, kreatif, selcktif, dan Fleksibel dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran untuk membangun ekuitas mereknya.
Berkaitan dengan karya akhir ini memlliki dua tjuan, Tujuan pertama adalah rnelihat dan menganalisa strategi komunikasi pemasaran atau Integrated Marketing Communication yang telah dan sedan; dilakukan olch Aksara Records untuk membangun ekuitas merek. Tujuan berikutnya adalah menemukan aitemati f strategi komunikasi pemasaran lain yang dapat membantu meningkatkan ekuitas merek Aksara Records.
Unluk mencapai tujuan tersehul. karva akhir iiri nlcnggunakan meiotic kualitati I yang mcliputi studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kcpustakaan dilakukan dengan nlcmpelajari buku-buku, artikel-artikel jurnalistik, karva-karya ilmiah, dokunlentasi pcrusahaan, dan bahan-bahan bacaan lain yang berhubungan dengan masalall yang diteliti untuk nlenlperolch dasar pcmbahasan masalah. Studi lapangan yang nleliputi proses wawancara dengan manajemen Aksara Records, observasi terhadap aktivitas komunikasi pemasaran Aksara Records, serta wawancara dengan pihak media, nlusisi, dan pemerhati musik.
Untuk menganalisa strategi komunikasi pemasaran yang telah dan sedang dilakukan oleh Aksara Records serta bagaimana ckuitas mereknya, penulis melakukan wawancara dengan manajemen Aksara Records dan pihak media yang diwakili olch majalah Trax, majalah bulanan khusus musik. Untuk mendapatkan fakta-fakta yang obyeklif, penulis juga mengumpulkan dan membaca berbagai artiket di media massa dan inlemet tentang aktivitas komunikasi pemasaran Aksara Records. Selain itu, penulis juga melakukan kunjungan langsung dan pengamalan pada saat Aksara Records melakukan kegiatan komunikasi pemasarannya seperti kegiatan konferensi pcrs, perilisan album. listening session, dan perrunjukan musik. Penulis pun berdiskusi dengan ahli pemasaran dan nlcrck untuk nlengetahui pendapatnya mengenai strategi komunikasi pemasaran yang Mal) dan sebaiknya dilakukan Aksara Records dalam menlbangun ekuitas mereknya.
Di dalam upaya meneinukan altematif strategi komunikasi pemasaran, penulis memperluas lingkup bahan bacaan dengan mencari artikel-artikel yang berkaitan dengan industri musik secara keseluruhan, yang mencakup pengaruh pembajakan terhadap industri musik, pcrkembangan digitalisasi musik, penggunaan internet sebagai media penlasaran, potensi kerja Santa dengan perusahaan non-musik, dan aktivitas komunikasi pemasaran perusahaan rekaman lain. Penulis juga melakukan pengamatan langsung terhadap perilaku pasar sasaran Aksara Records mclalui kunjungan kc hagian musik toko buku Aksara dan kcgiatan musik yang diselenggarakan Aksara Records. Di sawing itu, penulis juga mcmperluas lopik pertanyaan yang diajukan kepada ruanajemen, media, musisi, pcmcrhati musik dan ahli branding tentang peluang-peluang yang bclum digarap dengan scrius olch perusahaan rekaman di Indonesia pada umumnya.
Hasil penulisan karya akhir ini diharapkan akan memberikan masukan berharga bagi manajemen Aksara Records, memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang industri musik bagi rnasyarakat umum dan akademisi. scrta memberikan pencerahan bail( ihnu dan spiritualitas kepada penulis. Bagi manajemen Aksara Records, karya akhir ini dapat menjadi bahan kajian tcrhadap apa yang telah dan sedang dilakukan dalam aktivitas komunikasi pernasaran serta bahan masukan untuk mengembangkan strategi komunikasi pemasaran guna meningkatkan ekuitas nierek mereka. Bagi masyarakat umum, karya akhir ini diharapkan dapat membuka mata mereka tentang proses di balik pembuatan dan promosi album serta membuat mereka lebih menghargai karya cipta. Bagi akademisi, karya akhir ini dapat menjadi bahan rujukan tentang industri rekaman dan bagaimana suatu pcrusahaan rekaman dapat bertahan dan membangun ekuitas mereknya di tengah lingkungan yang `keras' dan di dalam ketcrbamsan slumber daya. Bagi penulis, karya akhir ini memberikan pengetahuan tentang praktek aktivitas komunikasi pcmasaran dalam membangun ckuitas merek serta memberikan contoh konkret untuk tidak menyerah dalam rncnghadapi persaingan ketat.

Music is one kind entertainment that people always needs. Whatever their economic and cultural background. People can listen to mass-produced music because of the record label's role. The record label searches the new and potential talents. records and manufactures the album, then distributes and promotes it. The operational activities are done by both of major label and independent (Indies) label in smaller scale. The recording industry faces the revolutionary environment changes such as the changing-taste of people, the never-ending music piracy, the increasing usage of intimate, music digitalization, the rising of many new talents and soon.
Beside that, the recording industry also faces some internal problems like talent scouting and limited budget. Independent record label even also has unsolved distribution and promotion problems and stocks in niche market. With the problems above, how could a record label build its brand equity? To answer this, the writer did research on Aksara Records, an independent record label based on Jakarta, as a case study. Aksara Records dots integrated marketing communication strategy actively, creatively, selectively and flexible to build its brand equity.
Related to these problems, this research has two goals. The first goal is to see and to analyze the integrated marketing communication strategy that has been done by Aksara Records for building the brand equity. The next goal is to find the other alternative integrated marketing communication strategy that will be helpful in developing the brand equity.
In order to reach the goals, this research uses qualitative method consists of the library research and the field research. The writer does library research by studying the books, news articles, journals, company's documentation and other literatures that relates to the problems to gel the basic of the problems. The field research is consisting of' interviewing Aksara Records' management, observing their integrated marketing communication activities and interviewing the mass-media people, musician and music lover.
To analyze the integrated marketing communication strategy of Aksara Records and its brand equity, the writer did the interview with Aksara Records' management and Trax music magazine's journalist. In order to get the objective facts, the writer collected and read the mass-media and internet articles about Aksara Records' marketing communication activities. In addition, the writer visited and observed Aksara Records' marketing communication activities such as press conference, album launching, listening session and music events. The writer also discussed with the marketing and branding expert to get his opinions about Aksara Records' integrated marketing communication strategy for building the brand equity.
To find the alternative marketing communication strategy, the writer enlarged the subject of literature by studying the articles about music industry in overall. Such as music piracy effects. music digitalization, internet as the marketing tool, partnership potency with non-music organization and other record labels' marketing communication activities. The writer also did direct observation to the target market behavior of Aksara Records through visiting Aksara's music section and Aksara Records' music events. Besides, the writer expanding the subject of questions asked to the management, journalist, musician, music lover and branding expert about the opportunities that have not been done seriously by Indonesian record labels in general.
The result of this research hopefully will give valuable inputs to Aksara Records' management, give knowledge and understanding about music industry to ordinary people and to academic society, and give enlightenment in knowledge and spirituality to the writer. For Aksara Records Management. The research could be used to review their integrated marketing communication they have done and to get inputs for developing the integrated marketing communication strategy to build their brand equity. For the common people. The research hopefully would open their eyes about the album making and promotion process and would make them appreciating the intellectual property. For academic society, the research could become the academic resource about recording industry and how a recording company could survive and build his brand equity in a tight external environment and limited internal resources. For the writer, the research gives knowledge about the implementation of integrated marketing communication activities to build brand equity and also gives ideal example not to give up fighting in the tight competition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Hermawan
Jakarta: Erlangga, 2012
658.802 AGU k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Al Muhajjir
"Penelitian ini menguaikan proses pembentukan brand awareness menggunakan formulasi Integrated Marketing Communication, beserta persyaratan ideal pemanfaatan saluran-saluran komunikasi, pada perusahaan jasa asuransi yang brand awareness nya rendah dan mempunyai masalah kredibelitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus pada dua perusahaan jasa asuransi di Jakarta.
Hasil penelitian menguraikan proses pembentukan brand awareness dimulai dari sasaran brand awareness yangdituju, hingga penyusunan IMC yang mendukung faktor penunjang brand awareness. Selain itu ditemukan persyaratan ideal penerapan IMC pada kegiatan komunikasi pemasaran jasa asuransi.

This study describes the process of creating brand awareness by using the formulation of Integrated Marketing Communications, along with the requirements of the ideal utilization of communication channels of life insurance company that the commodity currently still has rather low brand awareness and have credibility problems. This study uses a qualitative case study on two insurance companies in Jakarta.
The results of the study outlines the process of brand awareness creation, starting from the intended target brand awareness to the formulation of Integrated Marketing Communications strategy, which became a major contributory factor creating brand awareness. Hence, on this study there is also the ideal requirement of the application of Integrated Marketing Communications on life insurance communication activities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42316
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>