Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148095 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fransiska Irma
"Akatisia adalah efek samping pengobatan antipsikotik yang ditandai dengan kegelisahan subjektif dan dapat terlihat secara objektif. Efek samping ini mengganggu dan paling sering ditemukan. Prince Henry Hospital Akathisia Rating Scale merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mendeteksi akatisia. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang meneliti kesahihan dan keandalan instrumen Prince Henry Hospital Akathisia Rating Scale versi Bahasa Indonesia dalam mendeteksi akatasia pada pasien skizofrenia. Hasil penelitian menunjukan bahwa instrumen Prince Henry Hospital Akathisia Rating Scale versi bahasa Indonesia yang diuji dalam penelitian ini telah terbukti kesahihan dan keandalannya untuk mendeteksi akatisia pada pasien skizofrenia di Indonesia.

Akathisia is a side effect of antipsychotic treatment that is characterized by subjective restlessness feeling and can be observed objectively. Akathisia is a distressing side effect and the most common found. Prince Henry Hospital Akathisia Rating Scale is an instrument that is used to detect akathisia. This research is a cross sectional study that evaluate the validity and reliability of the Indonesian version of the instrument on detecting akathisia at Indonesian schizophrenic patients. The result shows that the Indonesian version of the instrument which had been evaluated in this study is valid and reliable to be applied in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31433
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kasmianto Abadi
"Latar Belakang: Penilaian kepatuhan minum obat adalah hal yang penting dalam tatalaksana pengobatan pasien psikosis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan instrumen untuk menilai kepatuhan minum obat pasien psikosis, yaitu MARS versi Bahasa Indonesia dan melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen tersebut.
Metode: Penelitian potong lintang, diagnosis psikosis ditegakkan dengan SCID (Structured Clinical Interview and Diagnosis DSM IV di Unit Rawat Jalan Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Januari hingga Juli 2017 (N= 100, usia 18 hingga 59 tahun) dengan sampling konsekutif dan sampling sistematik untuk tes ulang (N=35), melakukan penerjemahan yang disesuaikan dengan budaya Indonesia, perjemahan balik, uji validitas isi dan reliabilitas instrumen MARS versi Bahasa Indonesia.
Hasil: Uji validitas isi memperoleh koefisien 0,90 yang menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan dalam instrumen sesuai dengan teori. Uji validitas konstruksi membuktikan bahwa butir-butir pertanyaan dalam instrumen mewakili konstruksi teoritis dan konseptual. Uji reliabilitas dengan penghitungan koefisien Cronbach's Alpha memperoleh hasil 0,80 dan test-retest 0.798 yang menunjukkan konsistensi internal instrumen adalah baik. Penelitian ini menghasilkan instrumen MARS versi Bahasa Indonesia yang sahih dan andal dalam menilai kepatuhan minum obat pasien psikosis.
Diskusi: Belum ada instrumen pembanding kepatuhan minum obat pada pasien psikosis di Indonesia.

Background: -Assessment of medication adherence is an important part of pharmacological treatment of psychotic disorders. This study aims to obtain an instrument to assess medication adherence in psychotic patients, MARS -- -Bahasa Indonesia version, - and to evaluate the validity and reliability of the instrument. -
Methods: This is a cross-sectional study conducted in the Psychiatric Clinic of Cipto Mangunkusumo Hospital from January to July 2017. Subjects were recruited through consecutive sampling (N = 100, aged 18-59 years old). Psychotic disorders were diagnosed using SCID (Structured Clinical Interview and Diagnosis DSM-IV). The instrument was translated, adapted to Indonesian culture, and back-translated. Content validity and test- retest reliability (N = 35 using systematic sampling) of MARS -- -Bahasa Indonesia version- were evaluated.
Results-: All items in the instrument are relevant to theory, as evidenced by content validity coefficient of 0,90. Construct validity test showed that the items represent theoretical as well as conceptual construction of medication adherence. Internal consistency reliability -was good, with Cronbach’s alpha of 0,80 and 0,798 in the test--retest evaluation. This study produced a valid and reliable MARS -- -Bahasa Indonesia Version. -
Discussion-: Currently there is no other instrument assessing medication adherence in psychotic patients in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geraldien Noiscelly
"Latar Belakang: Disabilitas fungsi sosial perlu menjadi perhatian dalam tatalaksana orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan instrumen yang dapat menilai fungsi sosial dan masalah kesehatan ODGJ, yaitu instrumen Health of the Nation Outcome Scale (HoNOS) versi Bahasa Indonesia serta melakukan uji validitas dan reliabilitas intrumen tersebut.
Metode: Penelitian potong lintang pada 100 pasien gangguan jiwa berat, berusia 18 hingga 59 tahun, di unit rawat inap psikiatri Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi dan Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit, dengan pengambilan subjek penelitian menggunakan metode konsekutif, melakukan penerjemahan disesuaikan dengan budaya Indonesia, penerjemahan balik, uji validitas isi, konstruk dan reliabilitas konsistensi internal, test-retest instrumen HoNOS versi Bahasa Indonesia.
Hasil: Uji validitas isi memperoleh I-CVI sebesar 0,98, S-CVI sebesar 0,83 dan CVR sebesar 0,96. Pada uji validitas konstruk, Exploratory Factor Analysis menghasilkan HoNOS dengan 11 butir yang dikelompokkan pada 4 faktor baru. Confirmatory Factor Analysis mengonfirmasi kecocokan model tersebut, dengan RMSEA 0,00, GFI 0,94, dan CFI 1,00. Uji reliabilitas konsistensi internal menghasilkan nilai Cronbachs Alpha sebesar 0,175.
Simpulan: HoNOS versi Bahasa Indonesia memiliki validitas yang sangat baik namun dengan reliabilitas yang kurang baik.

Background: Disability of social functioning needs to be attention in the management of people with mental disorders. This study aims to obtain an instrument to assess social function and health problems in people with mental disorders, Health of the Nation Outcome Scale (HoNOS) Indonesian version, and to evaluate the validity and reliability of the instrument. Methods: This is a cross-sectional study on 100 severely mental illness patients, aged 18 to 59 years old, in the psychiatric inpatient unit of Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Dr. H. Marzoeki Mahdi Hospital and Duren Sawit Hospital. The instrument was translated, adapted to Indonesian culture and back-translated. Content validity, construct validity, internal consistency and test-retest reliability of HoNOS Indonesian version were evaluated. Results: I-CVI is 0.98, S-CVI is 0.83 and CVR is 0.96. Exploratory Factor Analysis modelled HoNOS with 11 items grouped into 4 new factors. Confirmatory Factor Analysis confirms the suitability of the model, with RMSEA 0.00, GFI 0.94, and CFI 1.00. For reliability test, Cronbachs Alpha is 0.175. Conclusion: Indonesian version of HoNOS has very good validity but with poor reliability."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T58946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasanti Yuniar
"ABSTRACT
Abbreviated Conners' Teacher Rating Scale (ACTRS) diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diuji validitasnya sebagai penyaring Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktivitas (GPPH), serta reliabilitasnya untuk digunakan oleh guru Sekolah Dasar. Diperiksa 66 anak Sekolah Dasar sebagai subjek penelitian, yang terbagi atas kelompok GPPH sebanyak 33 orang dan kelompok kelola dalam jumlah yang sama. ACTRS terbukti sahib sebagai alat penyaring GPPH, pada "cutoff score" 12 dan 13 dengan sensitivitas ? 90%. ACTRS juga terbukti dapat dipercaya ("reliable") untuk digunakan oleh guru Sekolah Dasar. llntuk penggunaan secara umum dianjurkan memakai "cutoff score" 13, karena jarak kesalahannya, baik yang "false positive" maupun yang "false negative" masing-masing kurang dari 10%.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Gracia Gani
"Bonding antara ibu dengan anak merupakan proses yang bersifat dinamik dan dua arah. Bonding berperan sangat penting pada masa awal kehidupan seorang anak. Bonding yang terbentuk akan mempengaruhi sikap pengasuhan ibu terhadap anak yang masih bergantung penuh pada dirinya. Bonding juga mempengaruhi perkembangan sensorik dan motorik anak. Dalam jangka panjang, gangguan bonding dapat menyebabkan berbagai gangguan emosi dan perilaku pada anak. Diperlukan alat ukur untuk menilai bonding antara ibu dengan anak, sehingga jika terdapat masalah maka dapat dilakukan intervensi segera.
Penelitian ini dilakukan untuk mengelaborasi kesahihan dan keandalan instrumen Mother-Infant Bonding Scale dalam Bahasa Indonesia. Kesahihan instrumen ini dalam Bahasa Indonesia baik, dibuktikan oleh uji validitas isi. Keandalan instrumen Mother-Infant Bonding Scale versi Bahasa Indonesia menurut nilai Cronbach?s alpha untuk keseluruhan butir instrumen adalah 0,4; untuk faktor lack of affection adalah 0,4; sedangkan untuk faktor anger and rejection adalah 0,5.

Bonding between a mother to her infant is a dynamic and bidirectional process, it play a very important role in the first days of life. Bonding create nurturing behavior of a mother to her infant that fully dependent to others to fulfill its need. Bonding also has important role in sensory motor development of the baby. In a long term, disorder of mother-infant bonding affect child?s emotional regulation and behavior. Assessment tools is needed to assess the quality of mother-infant bonding, so if there was problem, intervention should be done soon.
We did this research to evaluate validity and reliability of Mother-Infant Bonding Scale in Indonesian version. The validity of these instruments in Indonesian version tested with content validity by experts worth 1.00. Reliability of Mother-Infant Bonding Scale in Indonesian version according to Cronbach's alpha values for whole item is 0.4; for lack of affection factor is 0.4; whereas for anger and rejection factor is 0.2.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Putri Kusuma
"Latar Belakang. Excessive Daytime Sleepiness EDS merupakan salah satu gangguan kesehatan kerja dan merupakan indikator pengukuran rasa kantuk yang telah teruji pada sejumlah studi berkaitan dengan peningkatan resiko kecelakaan, hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol, obesitas, late life memory impairment, gangguan tidur dan sleep-disordered breathing. Berkaitan dengan hal tersebut, penting adanya suatu instrumen untuk menilai EDS, sayangnya belum terdapat instrumen penilaian EDS dalam Bahasa Indonesia. Epworth Sleepiness Scale ESS adalah instrumen potensial untuk diadaptasi berkaitan dengan pengukuran subjektif untuk mengukur daytime sleepiness yang telah digunakan secara luas sebagai instrumen screening Obstructive Sleep Apnea OSA pada pekerja. ESS memiliki validitas dan reliabilitas yang baik dimana ESS telah diadaptasi secara transkultural ke dalam berbagai bahasa di dunia.
Tujuan. Mendapatkan ESS Versi Bahasa Indonesia yang valid dan reliabel dari versi asli yang berbahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.
Metode. Penelitian ini dilakukan dengan metode adaptasi transkultural 10 langkah dari ISPOR International Society of Pharmacoeconomics and Outcome Research diikuti dengan uji validitas serta uji reliabilitas terhadap 90 karyawan perusahaan di Jakarta.
Hasil. Didapatkan kuesioner ESS Versi Bahasa Indonesia yang terdiri atas 8 butir dimana semuanya dinyatakan valid dengan nilai r 0.490 hingga 0.770. Nilai Cronbach ESS Versi Bahasa Indonesia pada saat tes adalah 0,645, pada saat retes 0,654 dan uji Intraclass Correlation ICC terhadap total skor tes dan retes didapatkan hasil r 0.996 p < 0.001 . Hal ini berarti ESS Versi Bahasa Indonesia memiliki stabilitas internal yang dapat diterima.
Kesimpulan. ESS versi Bahasa Indonesia terbukti memiliki validitas, reliabilitas dan stabilitas internal yang baik sebagai instrumen penilaian daytime sleepiness terhadap karyawan kantor di Indonesia.

Background. Excessive daytime sleepiness EDS is one of the potential occupational health problems and one of the most reliable indicators of sleepiness measurements in a number of studies related to increased risk of accident, uncontrolled hypertension and diabetes, obesity, late life memory impairment, sleep disturbances and sleep disordered breathing. Therefore the instrument in detecting the EDS is important to present as there was no valid instrument in Bahasa Indonesia to measure this. Epworth Sleepiness Scale ESS is a potential tools to be adapted for subjectively measuring daytime sleepiness which is widely used as an Obstructive Sleep Apnea OSA screening instrument for workers. ESS has good validity and reliability in which ESS has been transculturally adapted into various languages of the world.
Aim. To get a valid and reliable ESS Indonesian version by adapting from its original English to Bahasa Indonesia.
Methods. This research was conducted with transcultural adaptation of 10 step methods from ISPOR International Society of Pharmacoeconomics and Outcome Research followed by validity test and reliability test. Tests conducted on 90 employees in a company in Jakarta.
Result. The result of this research is ESS Indonesian Version questionnaire which consists of 8 items which are valid with r 0.490 to 0.770. The result of reliability test using Cronbach at the time of the test is 0.645, at the time of retest is 0.654 and Intraclass correlation test result of total test and retes score is r 0.996 p
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Sanjaya
"Latar Belakang: Gangguan psikologis pada pekerja dapat berdampak pada gangguan kesehatan fisik, penurunan produktivitas kerja hingga kecelakaan kerja. Kuesioner yang digunakan di beberapa dunia untuk menilai gangguan psikologis adalah kuesioner Brief Symptom Rating Scale-5 (BSRS-5). Namun kuesioner tersebut masih belum ada versi Bahasa Indonesia. Pada penelitian ini dilakukan validitas transkultural (adaptasi lintas budaya), uji validitas dan reliabilitas agar kuesioner dapat digunakan sebagai instrumen penilaian gangguan psikologis pada pekerja di Indonesia.
Metode: Penelitian ini diawali dengan penerjemahan dan penyesuaian kultural dari kuesioner asli. Tim peneliti melakukan modifikasi kuesioner asli yang berbahasa asing diterjemahkan ke Bahasa Indonesia agar kuesioner dapat digunakan di lingkungan kerja. Penelitian dilanjutkan dengan pengumpulan data menggunakkan kuesioner BSRS-5 versi Bahasa Indonesia yang sudah melewati validitas transkultural kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji validitas konstruk, validitas eksternal dengan Depression, Anxiety dan Stress Scale-21 (DASS-21), analisa faktor dan uji reliabilitas.
Hasil: Kuesioner BRS-5 dihasilkan dari validasi transkultural dengan metode ISPOR. Hasil dari uji validitas konstruk semua pertanyaan (0.634-0.781) dengan tingkat signifikansi < 0.05. Kemudian dilakukan analisa faktor semua pernyataan > 0.3 dan didapatkan kelima item dengan nilai Eigenvalue 1. Cronbach's Alpha adalah 0.770. Nilai Corrected Item Total Correlation semua pernyataan antara 0.634-0.781. Hasil uji validitas eskternal dengan DASS-21 didapatkan BSRS-5 berkolerasi dengan DASS-21 dimensi depresi dan dimensi stres dengan nilai korelasi 0.397 dan 0.399. Sedangkan untuk BSRS-5 dengan DASS-21 dimensi anxiety menunjukkan tidak adanya korelasi dengan nilai korelasi 0.237. Oleh karena itu, diperlukan penilaian kuesioner gold standard lainnya apabila terbukti mengalami gangguan psikologis dari setiap komponen yang terdapat di BSRS-5.
Kesimpulan: Penelitian menghasilkan kuesioner Brief Symptom Rating Scale-5 (BSRS-5) yang valid dan reliable untuk digunakan oleh pekerja khususnya tenaga medis umum di Indonesia. Namun, untuk menindaklanjuti gangguan psikologis yang didapat setelah mengisi kuesioner BRSS-5 versi Bahasa Indonesia diperlukan gold standard kuesioner lain atau bantuan profesional untuk evaluasi lebih lanjut.

Background: Psychological distress in workers is associated with physical health problems and decreased work productivity costing the impact of workplace accidents. One of the questionnaires used in several countries to assess psychological distress is the Brief Symptom Rating Scale - 5 (BSRS-5). However, the BSRS-5 is not available in the Indonesian version. In this study, researchers do transcultural (cross-cultural adaptation), construct validity, external validity and reliability tests. To make BSRS-5 provide an instrument for assessing psychological distress for workers in Indonesia. Methods: This study started with the cultural adaptation of the original questionnaire. The research team modified the original questionnaire in a foreign language and translated it into Indonesian language so that the questionnaire could use in the work environment. The study continued with data collection using the Indonesian version of the BSRS-5 questionnaire, which had passed transcultural validity. Then it continued with construct validity tests, factor analysis, external validity with Depression, Anxiety and Stress Scale-21 (DASS-21), and reliability testing. Results: The BSRS-5 questionnaire was produced from transcultural validation using the ISPOR method. The results of the construct validity test for all questions between (0.634-0.781) with a significance level < 0.05. The factor analysis values for all statements > 0.3 were all items having Eigenvalues > 1. The Corrected Item Total Correlation value for all statements is between 0.634-0.781. Cronbach's Alpha score is 0.770. The external validity test results with DASS-21 showed that BSRS-5 correlated with the DASS-21 dimensions of depression and stress with correlation values of 0.397 and 0.399. In opposition to correlated BSRS-5 with the dimension of anxiety in DASS-21 showed no correlation with a correlation value of 0.237. Therefore, another standard gold questionnaire is required to evaluate physiological distress based on each item in BSRS-5. Conclusion: The absence of correlation with anxiety in this assessment tool need another gold standard questionnaire or professional assistance is required for further evaluation to follow up on psychological disorders. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidian Sari
"ABSTRAK
Latar Belakang: Gangguan Bipolar (GB) merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan satu atau beberapa episode mood yang muncul bergantian secara dramatis. Presentasi klinis yang beragam, seringkali membuat GB salah didiagnosis di awal, terutama untuk GB-II yang datang dengan keluhan depresi berat, karena episode hipomania yang tidak terdeteksi. Oleh karena itu diperlukan suatu instrumen yang dapat mendeteksi hipomania sebagai penanda penting adanya bipolaritas pada pasien dengan gangguan mood.
Metode: Penelitian ini adalah uji validitas dan reliabilitas instrumen Hypomania Checklist-33 dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknikconsecutive sampling pada 111 penyandang gangguan mood dengan diagnosis Gangguan Bipolar I, Gangguan Bipolar II, dan Gangguan Depresi Berat di Poli Rawat Jalan Psikiatri RSCM dan di Komunitas Bipolar Care Indonesia dari bulan April hingga November 2015.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen Hypomania Checklist-33 versi Bahasa Indonesia, terbukti sahih dan handal untuk menilai episode hipomania yang sering tidak terdiagnosis dalam praktik klinis.
Simpulan: Instrumen Hypomania Checklist-33 versi Bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai alat skrining rutin untuk mendeteksi bipolaritas pada pasien gangguan mood.

ABSTRACT
Background: Bipolar disorder is characterized by one or more of mood episode that change dramatically. The wide variation of clinical presentation of bipolar disorder often make this disorder wrongly diagnosed initially, especially for Bipolar Disorder Type II, who came with depression, because of the underdetection of hypomania episode. Therefore, there is an increasingly need for an instrument to help detecting hypomania episode as an important sign of bipolarity in patient with mood disorders.
Method: This study is a validity and reability testing of Hypomania Checklist-33 applying cross sectional study design. The samples were recruited using consecutive sampling technique towards 111 respondents with mood disorders, including Bipolar Disorder Type I, Bipolar Disorder Type II, and Major Depressive Disorder, in RSCM Psychiatry Outpatient Unit and Bipolar Care Indonesia Community from April to November 2015.
Results: The result of this study, shows that the Hypomania Checklist-33 Indonesian Version is valid and reliable to assess the episode of hypomania which often underdiagnosed in clinical setting.
Conclusion: Hypomania Checklist-33 Indonesian version can be use as a routine screening tool in detecting bipolarity among patients with mood disorders.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Aditya
"Latar belakang: Teori attachment telah terbukti menjadi suatu dasar dalam mempelajari regulasi emosi dan kesehatan jiwa. Pola attachment yang tidak aman merupakan suatu keadaan yang berisiko dan rentan untuk terjadi gangguan jiwa, sedangkan peningkatan keamanan dalam attachment memberikan dampak perbaikan terhadap psikopatologi yang dimiliki seseorang. Pengenalan terhadap pola attachment ini penting untuk menentukan intervensi yang tepat untuk pasien. Pengenalan ini dapat dilakukan dengan melakukan wawancara psikiatri yang mendalam atau dengan menggunakan kuesioner. Menilai pola attachment menggunakan kuesioner membantu psikiater mengetahui pola attachment pasien lebih cepat.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan instrumen Relationship Questionnaire RQ versi Bahasa Indonesia serta menguji kesahihan dan keandalan instrumen Relationship Questionnaire dalam Bahasa Indonesia.
Metode: Penelitian ini menggunakan disain uji validitas isi dan uji validitas konstruksi. Uji reliabilitas yang dilakukan adalah reliabilitas konsistensi internal dengan mengukur koefisien korelasi dengan nilai Cronbach's ?.
Hasil: Koefisian validitas isi instrumen RQ versi Bahasa Indonesia adalah 1.00. Keandalan instrumen Relationship Questionnaire versi Bahasa Indonesia menurut nilai Cronbach's ? untuk keseluruhan butir instrumen adalah 0,577. Nilai Cronbach's ? untuk pola A secure adalah 0,279; untuk pola B preoccupied adalah 0,619, untuk pola C fearful adalah 0,659, dan untuk pola D dismissing adalah 0,615.
Simpulan: Instrumen RQ versi Bahasa Indonesia memiliki kesahihan yang baik dan dinilai cukup andal.

Background: Attachment theory has proven as one basic to learn emotional regulation and mental health. Insecure attachment styles were risky and vulnerable condition to grow become mental illness, meanwhile attachment security improvement have good healing effect in psychopathology. Detection for someone's attachment styles is important so a psychiatrist can decide which intervention fit the best for the patients. We can know someone's attachment styles through detail psychiatic interview or use an instrument. Using an instrument can help psychiatrist to know the patients'attachment styles faster.
Aims: We did this research to get and to evaluate validity and reliability of Relationship Questionnaire in Bahasa Indonesian version.
Methods: This research use content validity test and construct validity test to evaluate validity of the questionnaire and use Cronbach's to evaluate the reliability.
Results: Construct validity coefisien of the RQ in Bahasa Indonesia version is 1.00. The reliability according to Cronbanch's values for whole item is 0,577 for secure attachment is 0,279 for preoccupied attachment 0,619, for fearful attachment is 0,659, and for dismissing attachment is 0,615.
Conclusion: Relationship Questionnaire in Bahasa Indonesia version have good validity dan reliability.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasto Harsono
"Stres kerja merupakan masalah kesehatan serius di abad ke-21 dikarenakan angka kejadiannya yang tinggi dan dampaknya yang besar. Perawat diketahui merupakan sebuah profesi yang memiliki risiko stres tinggi dan memiliki karakteristik khas dan karenanya membutuhkan instrumen penilaian stres kerja yang sesuai dengan kekhasannya. Expanded Nursing Stress Scale ENSS adalah instrumen penilaian stres kerja khusus perawat yang memiliki validitas dan reliabilitas tinggi ? Cronbach = 0,96 dan banyak dipergunakan secara luas di berbagai negara namun belum ada dalam versi Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ENSS versi Bahasa Indonesia dengan mengadaptasi ENSS dari versi aslinya yang berbahasa Inggris ke versi Bahasa Indonesia dengan metode 10 langkah dari ISPOR International Society of Pharmacoeconomics and Outcome Research diikuti dengan uji validitas butir serta uji reliabilitas. Pengujian dilakukan terhadap 104 perawat di Rumah Sakit X di Jakarta. Hasil dari penelitian ini didapatkan kuesioner ENSS versi Bahasa Indonesia yang terdiri atas 57 butir dan kesemuanya dinyatakan valid dengan nilai r 0,362 hingga 0,793 pada degree of freedom 102 n-2 . Nilai ? Cronbach ENSS versi Bahasa Indonesia adalah 0,956. Pada uji reliabilitas tes-retes didapatkan nilai Intra-Class Correlation 0,939 yang berarti ENSS versi Bahasa Indonesia memiliki stabilitas internal baik. Pada penelitian ini juga telah dilakukan uji validitas konvergensi dan divergensi masing-masing subskala dengan uji korelasi bivariat Spearman-Rho. ENSS versi Bahasa Indonesia terbukti memiliki validitas, reliabilitas dan stabilitas internal amat baik,.sebagai instrumen yang dapat dipergunakan untuk menilai stres kerja pada perawat di Indonesia.

Job stress has been declared as an important health problem in 21th century because of its high prevalence and serious impacts. Nurses are known to have stressful job with specific characteristics. Therefore, we need a specific instrument to measure job stress among nurses in Indonesia. Expanded Nursing Stress Scale ENSS is well known as a job stress assessment tool with excellent validity and reliability Cronbach 0,96 and widely used in various country. However, the Indonesian version of ENSS has not been available yet. This research aim to develop an Indonesian version of ENSS and assess its validity and reliability using the 10 steps of ISPOR International Society of Pharmacoeconomics and Outcomes Research translation and cultural adaption guidelines, followed with validity and reliability test. There were 104 nurses at Hospital X, Jakarta recruited as subjects in this research. The 57 items of Indonesian version of ENSS were valid r 0,362 0,793, degree of freedom 102 with Cronbach was 0,956 excellent and tes retest reliability with Intra Class Correlation measured 0,939. The convergence and divergence within each subscales also had been tested. In this research, we obtained the Indonesian version of ENSS with excellent validity, reliability and internal stability to measure job stress among nurses in Indonesia. Key words. ENSS Indonesia questionnaire job stress nurse.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T55718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>