Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121627 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Enok Mamah Siti Murtasimah
"Tanpa dipengaruhi pengalaman sebelumnya, primigravida sering mengalami kebingungan dan kecemasan dalam melalui adaptasi kehamilan dan memilih penolong persalinan. Penolong persalinan memegang peranan penting dalam membantu primigravida menjaga kehamilan dan persalinan yang aman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran karakteristik penolong persalinan yang dipilih primigravida. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif sederhana. Sebanyak 47 kuesioner disebarkan. Hampir seluruh primigravida telah memilih tenaga kesehatan (bidan dan dokter kandungan) sebagai penolong persalinan namun tidak ada primigravida yang memilih perawat maternitas. Masih ditemukan primigravida yang memilih dukun beranak. Usia penolong persalinan tidak menjadi alasan primigravida memilih penolongnya. Pengalaman dan jenis kelamin perempuan menjadi faktor utama dalam memilih penolong persalinan. Tempat praktik pribadi penolong persalinan menjadi pilihan primigravida. Serta pelayanan yang memuaskan menjadi pilihan dari karakteristik sikap penolong persalinan. Kualitas pelayanan penolong persalinan perlu ditingkatkan untuk meningkatkan rasa aman pada primigravida.

Regardless of previous experience, primigravid often experience confusion and anxiety through pregnancy adaptation and choosing labor helper. Labor helper play an important role to help primigravid to maintain maternal and labor safety. The purpose of this study was to identify the characteristics of labor helper selected by primigravid. This study used simple descriptive approach. As many as 47 questionnaires were distributed. Almost all primigravida had chosen health workers (midwives and obstetricians) as a labor helper. However, there is no primigvida who choose maternal health nurse. There are some primigavida who were still choosing witchdoctor. The age of labor helper didn't bother promigavid in choosing their helper. Experience and female gender were major factors in choosing labor helper. The practice place of helpers and satisfy service became primigravid options. Labor helper service quality need to be improved to provide more secure feeling among primigravid.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42785
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ella Ayu Septia Mustika
"Hipertensi menyebabkan 9,4 juta kematian/tahun di dunia. Prevalensi hipertensi di UPT Puskesmas Kecamatan Beji tahun 2016 di peringkat kedua dengan jumlah total kasus baru sebanyak 5.406 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kasus hipertensi pada pasien rawat jalan di UPT Puskesmas Kecamatan Beji Tahun 2017 ditinjau dari faktor risiko usia, jenis kelamin, riwayat hipertensi dalam keluarga, pekerjaan, status gizi, kadar kolesterol total dan kadar trigliserida. Penelitian menggunakan desain potong lintang, menggunakan data sekunder berupa rekam medis. Populasi penelitian sebesar 1.198 pasien. Kriteria inklusi yaitu pasien rawat jalan di UPT Puskesmas Beji, berusia >18 tahun dan telah didiagnosa hipertensi. Kriteria eksklusi yaitu pasien yang dengan kunjungan ulang, tidak memenuhi variabel yang diteliti. Sampel penelitian sebesar 97 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,58 pasien kategori hipertensi stadium2. Prevalensi tertinggi pada usia 50-59 tahun yaitu 39,18 . 70,10 pasien berjenis kelamin perempuan. 78,35 pasien tidak bekerja, 53,61 memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga, 39,20 pasien obesitas, 61,86 memiliki kadar kolesterol >200 mg/dL, dan 63,92 memiliki kadar trigliserida normal. Kesimpulan pada penelitian adalah sebagian besar pasien kategori hipertensi stadium 2, perempuan, memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga, tidak bekerja, kadar kolesterol total di atas batas normal, namun kadar trigliserida normal. Prevalensi hipertensi naik seiring peningkatan usia.

Hypertension causes 9.4 million deaths year in the world. Prevalence of hypertension in Beji District Primary Health Care 2016 is second ranked with total number of new cases as 5,406 cases. The purpose of this study is to depict hypertension cases of outpatients based on age, sex, family hypertension, occupational, nutritional status, total cholesterol and triglyceride levels. The study was cross sectional, using secondary data of oupatient rsquo s medical record. Population of study was 1,198 patients. Inclusion criteria were outpatients of Beji District Primary Health Care, 18 years old and being diagnosed with hypertension. Exclusion criteria are patients who revisit, did not meet the variables studied. Sample was 97 patients. Results showed that 52.58 patients are on hypertension stage 2. Prevalence at age 50 59 years is 39.18 . 70.10 of patients are female. 78.35 of patients were unemployee, 53.61 had a family history of hypertension, 39.20 patients obesity, 61.86 had cholesterol 200 mg dL, and 63.92 had normal triglyceride levels. The conclusion was that most patients in the category of hypertension stage 2, women, had a family history of hypertension, unemployee, total cholesterol levels above normal, but normal triglyceride levels. The prevalence of hypertension increases with age.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hidayah
"Era globalisasi menuntut penyedia layanan kesehatan memberikan pelayanan yang berkualitas dan mampu bersaing dengan penyedia layanan kesehatan lain. Kenyataan lapangan menunjukkan bahwa umumnya fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah masih kurang/tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah bahwa umumnya mutu layanan kesehatan yang diselenggarakan oleh fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah masih belum atau tidak memenuhi harapan pasien dan/atau masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan tingkat kepuasan dengan keinginan memanfaatkan kembali pelayanan pada 170 responden di UPT Puskesmas Kecamatan Beji, dan telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2017. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan pasien sebesar 41,8. Hubungan karakteristik pasien dan tingkat kepuasan dan dengan keinginan memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan adalah semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin kritis penilaian kepuasan yang diberikan terhadap kinerja pelayanan kesehatan, cara pemabayaran asuransi lebih cenderung mempunyai keinginan tinggi memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan, semakin tua usia akan lebih cenderung mempunyai keinginan tinggi memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan, dan pasien yang puas terhadap kinerja pelayanan kesehatan cenderung mempunyai keinginan tinggi memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan.

The era of globalization requires healthcare providers to provide quality services and be able to compete with other health care providers. The reality of the field shows that most government owned health care facilities are still under utilized by the community. One reason is that generally the quality of health services administered by health care facilities owned by the government still has not or does not meet the expectations of patients and or the community.
This study aims to determine the characteristics and level of satisfaction with the desire to reuse the service to 170 respondents in UPT Puskesmas Beji District, and has been implemented in May June 2017. The research design used is descriptive quantitative with cross sectional approach.
The results showed the patient satisfaction level of 41.8 . The relationship of patient characteristics and level of satisfaction and with the desire to reuse health services is the higher the level of education the more critical the assessment of satisfaction given to the performance of health services, the way of insurance delivery is more likely to have high desire to reuse health services, the older age will be more likely to have High desire to re utilize health services, and patients who are satisfied with the performance of health services tend to have a high desire to reuse health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Afriani
"Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer yang sangat efektif untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi pada anak. Belum ada data yang jelas mengenai cakupan Imunisasi dasar di Puskesmas dan Posyandu Kecamatan Beji Kota Depok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar anak serta pengelolaan vaksin di Puskesmas dan Posyandu Kecamatan Beji Kota Depok.
Metode penelitian Cross-sectional dengan sampel sebesar 140 orang tua anak umur lebih 9 bulan, alat pengumpul data adalah kuesioner dan KMS, data dikumpulkan pada bulan Desember 2012-Mei 2013. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square dan analisis regresi logistic bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terbesar orang tua adalah berumur <30 tahun, berpendidikan lanjutan, tidak bekerja, memiliki pengetahuan yang rendah mengenai imunisasi. Kelengkapan imunisasi dasar sebesar (82.9%), tidak lengkap terbesar pada imunisasi campak (15%). Faktor-faktor karakteristik orangtua yang diteliti menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna dengan kelengkapan imunisasi dasar anak. Pengelolaan vaksin di puskemas dan posyandu untuk penyimpanan setelah penggunaan vaksin di posyandu tidak dikembalikan ke Puskesmas, pencatatan dan pelaporan tidak dilakukan pada buku pencatatan sehingga besar kemungkinan tercecer atau hilang, penannggungjawab dan pengelola vaksin tidak dikerjanakan oleh Apoteker ataupun tenaga kefarmasian.

Immunization is an effective efforts to prevent vaccines preventable diseases. There is no clear data on the scope of the basic immunization in Beji public health care Depok. This study was to determine the related factors to the Complete of Basic Immunization on children and vaccine management at Beji public primary health care Depok.
Methods Cross-sectional study with a sample of 140 parents of children aged over 9 months, the data collection tool was a questionnaire and KMS, the data collected in December 2012-May 2013.
Data analysis was performed the largest percentage of respondents were aged <30 years, advanced education, it does not work, have a low knowledge about immunization. Completeness of basic immunization in chikdren (82.9%), incomplete biggest measles immunization (15%). With Chi-square test and logistic regression analysis of bivariate factors examined respondent characteristics there was no statisticacally significant correlation with the completeness of basic immunization in chikdren.Vaccine management for storage after use of vaccines in Posyandu not be returned to the Public Primary Health Care, recording and reporting is not done on the book of the records so that the possibility of scattered or lost, and the manager in charge of the vaccine was not done by a pharmacist or pharmacy personnel.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T36051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avi Rahmadiah
"Populasi lanjut usia lebih rentan terhadap berbagai macam penyakit sehingga mendapatkan terapi obat yang beragam. Hal tersebut memperbesar timbulnya kejadian interaksi obat pada lanjut usia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis interaksi obat yang diresepkan pada pasien lanjut usia di Puskesmas Beji Kota Depok. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain penelitian potong lintang cross sectional . Data yang digunakan adalah resep pasien lanjut usia dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif pada bulan Juli hingga Desember 2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode systematic stratified random sampling.
Hasil analisis dari 353 lembar resep diperoleh bahwa terdapat 85 lembar resep 24,08 yang memiliki interaksi obat. Kasus interaksi obat yang terjadi sebesar 93 kasus dari total lembar resep yang diambil. Jenis obat yang paling sering diresepkan adalah amlodipin 18,02 dengan hipertensi sebagai penyakit yang paling banyak didertita oleh pasien lanjut usia di Puskesmas Beji Kota Depok, yaitu sebesar 55,08. Interaksi yang paling sering terjadi adalah kombinasi natrium diklofenak dengan deksametason, yaitu sebesar 35,56. Tingkat keparahan terbanyak adalah mayor sebesar 72,04. Prevalensi kejadian interaksi obat pada pasien lanjut usia di Puskesmas Beji sebesar 24,08.

The elderly population more susceptible to various diseases so that geriatric patients require various drug therapy. Due to various drug therapy geriatric patients tend to have a greater chance of drug interaction. The purpose of this research is to analyze drug interactions in geriatric patients at Beji Primary Health Care Depok. The study design was cross sectional and descriptive. The data used was secondary data obained from geriatric patient prescription with a retrospective method in the period July December 2016. Sampling technique using systematic stratified random sampling.
The result of analysis, 85 24,08 out of 353 prescriptions experience drug interaction. Drug interactions result was 93 events out of 353 prescription. The most frequently prescribed drug type is amlodipine 18,02 with hypertension 55,08 as the most common disease in geriatric patient at Beji Primary Health Care Depok. The most frequent interaction is a combination of diclofenac sodium with dexamethasone 35.56 . The most severity that occurs frequently is major 72,04 . The prevalence of drug interaction occurence in geriatric patient at Beji Primary Health Care Depok is 24,08.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S67989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Puspitaningtyas
"Kebutuhan gizi busui meningkat tetapi busui kerap gagal untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi penurunan asupan makan busui. Penelitian ini bertujuan untuk menggali berbagai faktor predisposisi, pemungkin, dan pendorong yang berkaitan dengan penurunan asupan makan busui di Puskesmas Beji, Depok. Disain studi adalah kualitatif. Informan yang dipilih adalah 24 ibu bayi yang berusia >6 bulan dan dibagi berdasarkan pola menyusuinya. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam serta dilakukan triangulasi sumber data pada suami/ibu, bidan, dan petugas gizi serta triangulasi metode dengan observasi. Ibu yang ASI predominan asupan makannya lebih banyak. Umumnya busui tidak mengkonsumsi susu dan suplemen. Ibu yang ASI predominan umurnya lebih tua, lebih tinggi paritasnya, dan lebih sedikit mempunyai pantangan makan daripada ibu yang ASI parsial. Pengetahuan, motivasi, sikap, dan kepercayaan ibu adalah faktor predisposisi yang berpengaruh pada penurunan asupan makan ibu menyusui sedangkan perawatan kehamilan menjadi faktor pemungkin yang tampak menyebabkan asupan makan busui menurun. Dari faktor pendorong, tenaga kesehatan dan media tampak berpengaruh pada penurunan asupan makan busui. Orang tua memberikan pengaruh yang besar terkait kepercayaan dan pola makan makan busui. Perlu bantuan tenaga kesehatan untuk memberikan informasi peningkatan kebutuhan gizi kepada busui dan keluarganya serta melakukan promosi tentang gizi menyusui lewat berbagai media.

The nutrient needs of lactating mother is higher than non-lactating mother, but they often failed to meet their recommended nutrient intake. This study aims at digging information on predisposing, enabling, and reinforcing factors associated with decrease of lactating mother intake in Beji community health center, Depok. Design of the study is qualitative with 24 informants that are mothers with infant age more than 6 months and divided based on the pattern of breastfeeding implementation. Data was collected through in-depth interviews and were triangulated based on data sources including midwifes, nutritionists, husbands/mother’s parents as well as observation. Predominant breastfeeding mothers intake were better than partial breastfeeding mother and have less food restrictions. Most of mothers didn’t consume milk and supplements when breastfeed. Knowledge, motivation, attitude, and food beliefs are predisposing factors that influence the dietary practices of lactating mother, antenatal care is a strong enabling factor, lack of information from health personnel and media are reinforcing factors that influence the decrease of intake toward lactating mother. It is suggested to increase mother’s knowledge about lactating mother nutrient needs during antenatal care. Health personnel should educate mothers and their families about lactating mother nutrient needs and decrease the harmful beliefs through mass-media.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khiyarotun Nisa
"Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan obesitas sentral pada kader kesehatan di wilayah UPT Puskesmas Kecamatan Sawangan tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi cross-sectional menggunakan data primer terhadap 108 responden.
Hasil penelitian menunjukkan 58,3% responden mengalami obesitas sentral. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara IMT, riwayat keluarga, asupan energi, karbohidrat, protein, lemak, dan aktivitas fisik dengan obesitas sentral (lingkar pinggang). Analisis multivariat menunjukkkan aktivitas fisik ringan sebagai faktor dominan terhadap obesitas sentral. Peneliti menyarankan adanya pemantauan status gizi secara rutin, peningkatan aktivitas fisik, penurunan asupan makan berupa gorengan, pengaturan pola makan, dan pengurangan porsi makan.

The aimed of this study was to determine the dominant factors associated with central obesity on health cadres in Regional UPT Puskesmas Sawangan in 2013. This study is a descriptive cross-sectional study design using primary data on 108 respondents.
The results showed 58,3% of respondents had central obesity. Bivariate analysis showed association between BMI, family history, intake of energy, carbohydrate, protein, fat, and physical activity with central obesity (waist circumference). Multivariate analysis indicating light physical activity as a dominant factor for central obesity. Researchers suggest the routine monitoring of nutritional status, increased physical activity, decreased food intake in the form of fried foods, dietary adjustments, and reduced portions.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Cucu Sumintardi
"ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka kematian Bayi (AKB) di Indonesia
masih masih cukup tinggi di banding dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan hasil Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2007, di Indonesia masih rendah yaitu 73%, cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Sukabumi 77,9%
(Profil Dinas Kesehatan Kab. Sukabumi tahun 2009) dan di wilayah kerja
Puskesmas Kalibunder Kabupaten Sukabumi penolong persalinan oleh tenaga
kesehatan 77,1% (Profil Puskesmas Kalibunder tahun 2011), ini memperlihatkan
bahwa pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan masih di bawah Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yaitu pada tahun 2015 harus mencapai
95%.
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan studi cross sectional. Data
dikumpulkan dengan cara wawancara terhadap ibu yang melahirkan pada bulan
Meret 2011 sampai dengan bulan Februari 2012. Hasil penelitian mendapatkan
sikap terhadap penolong persalinan dan dukungan keluarga berhubungan dengan
pemilihan penolong persalinan, sikap merupakan faktor yang paling dominan
dimana ibu yang bersikap positif terhadap penolong persalinan 58,64 kali memilih
tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dibanding yang bersikap negatif
setelah dikontrol oleh dukungan keluarga, umur, paritas, dan pengetahuan ibu
tentang persalinan.

ABSTRACT
Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant mortality rate (IMR) in
Indonesia is considered as high compared with other countries in Southeast Asia.
Coverage of deliveries by skilled medical personnel based on 2007 Indonesia
Demographic and Health Survey (IDHS) is still at 73%, the coverage of delivery
assistance by health personnel in the Sukabumi District is at 77.9% (2009
Sukabumi District Health Office Profile) and in the work area of Kalibunder
health center, Sukabumi district delivery helped by health personnel is at 77.1%
(2011 Kalibunder Health Center Profile), This shows that the delivery assistance
by medical personnel is still far below the Minimum Service Standard for the
Health Sector which is around 95% by the year 2015
The study was a cross section quantitative study. The data collected are the
primary data, obtained by interviewing mothers giving birth in March 2011 until
February 2012.The results obtained from this study concluded that the attitude and
family support factors were significantly associated with the selection of delivery
helper, Attitude is the most dominant factor where 58.64% of mother with
positive attitude with the delivery helper choose medical personnel as their
delivery helper compared with the negative one, followed by control and support
by family, age, parity, and knowledge about delivery."
2012
T31677
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Aidha Rahmalia
"Persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian ibu. Persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja puskesmas Caringin sebesar 83,3% masih di bawah target Kabupaten Bogor sebesar 90%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Caringin Kabupaten Bogor tahun 2015.
Penelitian ini menggunakan dua design penelitian yaitu kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dengan design potong lintang (cross-sectional) serta penelitian kualitatif untuk mendukung hasil penelitian kuantitatif. Variabel yang diteliti sebagai variabel dependen adalah pemilihan penolong persalinan sedangkan variabel independen adalah umur, paritas, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap ibu, akses ke fasilitas kesehatan, ketersediaan fasilitas persalinan, riwayat ANC, biaya persalinan, dukungan suami, peranan dari tenaga kesehatan dan peranan kader.
Cara pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh ibu yang bersalin di bulan April 2015 dan wawancara mendalam pada 3 ibu yang bersalin oleh tenaga kesehatan dan 3 ibu yang bersalin oleh dukun. Analisis data menggunakan univariat serta bivariat dengan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 83% persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan 17% ditolong oleh tenaga non kesehatan. Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel yang secara statistik berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan adalah paritas, pengetahuan, sikap ibu, akses ke fasilitas kesehatan, biaya persalinan, dukungan suami, dan peranan tenaga kesehatan.

Deliveries by health personnel is an important factor in efforts to reduce maternal mortality. Deliveries by health personnel in the work area by 83,3% Caringin health centers are still below the target of 90% Bogor regency. The purpose of this study was to determine the factors associated with the selection of birth attendants in the work area Caringin Health Center Bogor in 2015.
This study uses two (2) design, namely quantitative and qualitative researh. Quantitative research with cross sectional and qualitative research to support the result of quantitative research. Variables examined as the dependent variable is the birth attendants while independent variables are age, parity, education, work, knowledge, mother's attitude, distance/access to health care facilities, availability of maternity facilities, prenatal care, cost, husband support, role of health personnel, and role of health volunteers.
Data collection by using a questionnaire given to mothers who labor in April 2015 and by dept interviews with three mothers who labor by health personnel and three mothers who labor by traditional birth attendant. Analysis of data using univariate and bivariate test with chi square test.
The results showed that 83% of births attended by skilled health and 17% are not helped by medical personnel. The results of the bivariate analysis showed a statistically significant variables associated with the selection of auxiliary labor is parity, knowledge, mother's attitude, distance/access to health care facilities, cost, husband support and role of health professional.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>