Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184077 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hosea Ocbrianto
"Skripsi ini membahas partisipasi masyarakat terhadap posyandu dalam upaya pelayanan kesehatan balita dengan melakukan studi kasus pada Posyandu Nusa Indah II RW 11 Kelurahan Meruyung Kecamatan Limo, Depok. Tujuannya untuk memberikan gambaran bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan balita serta faktor-faktor apa yang mempengaruhinya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa bentuk partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat, seperti partisipasi tenaga, uang dan ikut dalam pelaksanaan program. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal, seperti pengetahuan, lama tinggal, usia, pekerjaan, kebiasaan, kebutuhan, keluarga, lokasi posyandu, serta manfaat yang telah dirasakan dari posyandu.

This research reviews about ommunity participation in an effort to posyandu child health service children health by doing case study in posyandu nusa indah II RW 11, Meruyung Village, Limo Subdistricts, Depok City. The objective is to present description about the way of community giving their participation and predisposing factors. This research conducts qualitative method with descriptive design.
The result shows that there are some form participation by the community, as participation exertion, money and get in program execution. It is influenced by some internal and external factors, as knowledge, length of stay, age, job, habits, needs, family, location of posyandu, as well as benefit that has been perceived of posyandu.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Priskila Putri
"Skripsi ini membahas partisipasi lansia sebagai kader di posyandu lansia RW 011, Kelurahan Malaka Jaya, Jakarta Timur. Tujuannya adalah memberikan gambaran partisipasi yang dilakukan kader lansia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan ada tiga faktor yang melatarbelakangi partisipasi kader lansia di posyandu yaitu kemauan, kemampuan, dan kesempatan, selain itu ada dua bentuk partisipasi kader lansia di posyandu yaitu partisipasi subyektif dan partisipasi obyektif. Partisipasi tersebut didukung oleh beberapa faktor serta terdapat pula penghambat partisipasi.

This research reviews about the elderly participation as cadre in posyandu elderly service RW 011, Malaka Jaya Village, East Jakarta. The goal is to give everyone idea about the participation of the elderly. As known that elderly are often regarded as a weak object. This research was qualitative research with descriptive design.
The result showed that there are three factors which aspect influenced the participation of elderly cadres that is willingness, ability, opportunity. And two forms of participation of elderly cadres that is participation subjectively and objectively. It is supported by many factors and there are hinder factors of participation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin
"Tingginya angka kejadian rawat inap pasien gagal jantung memiliki resiko kejadian rawat ulang yang sama bila manajemen diri pasien gagal jantung tidak baik. Manajemen diri dipengaruhi oleh berbagai faktor yang beragam dan penelitian ingin mengetahui faktor yang berhubungan dengan manajemen diri pasien gagal jantung. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan metode pengambilan data retrospektif pada 70 pasien gagal jantung di ruang rawat jalan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dukungan keluarga dan faktor aktifitas pelayanan keperawatan merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kemampuan manajemen diri pasien gagal jantung (p value=0.000, OR=50.1, CI 95% dan p value=0.013, OR=7.3, CI 95%). Hasil penelitian menyarankan agar pelayanan keperawatan pasien gagal jantung mengutamakan program manajemen diri baik di institusi pelayanan kesehatan hingga sampai di rumah sehingga dukungan keluarga lebih optimal.

The high incidence of hospitalized patients with heart failure will have a risk of re-hospitalization rate if the self-management of patiens with heart failure is insufficient. Self-management is influenced by many factors. This study investigated factors associated with self-management of patients with heart failure.The study used a cross-sectional approach with retrospective data collection method in 70 respondents in outpatient clinics.
The results found that the factor of family support and nursing care activities are the most dominant factors influencing the ability of self-management in patients with heart failure (p value=0.000, OR=50.1, 95%CI and p value=0.013, OR=7.3, 95%CI). The results of this study suggested that in providing care of patients with heart failure, a self-management program should become a priority both for health care institutions and patients at home so that the family support is more optimal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zurjawan Isvandiar Zoebir
"Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seringkali partisipasi masyarakat dalam pembangunan hanya dipandang sebagai suatu pendekatan (approach) dan bukan sebagai tujuan (objective) (Rifkin,1988).
Sebagai pendekatan maka partisipasi masyarakat hanya dijadikan sarana untuk mencapai tujuan tertentu (as a means), bukan studi mengenai bagaimana menganalisis partisipasi masyarakat itu sendiri, yaitu dengan cara melihat atau menelaah partisipasi masyarakat sebagai tujuannya sendiri (as an end in it self). Akibatnya studi-studi yang dilakukan acapkali berputar-putar disekitar bagaimana menumbuhkan dan melaksanakan partisipasi.
Indikator yang digunakan dalam telaah partisipasi masyarakat pun seringkali hanya mampu menterjemahkan partisipasi masyarakat sebagai wujud pemberian kontribusi tenaga dan finansial masyarakat dalam program pembangunan, sehingga pada akhirnya keterlibatan masyarakat dianggap terbatas hanya pada tahap implementasi pelaksanaan program saja.
Dari hasil penelitian ini diupayakan dibangun suatu persamaan persepsi mengenai arti partisipasi masyarakat dalam wujudnya yang lebih dalam, sehingga pada akhirnya dapat diususun indikator-indikator yang relatif ideal yang dapat dipergunakan sebagai sarana pemantauan dan penilaian perkembangan partisipasi masyarakat dalam program posyandu.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui indikator partisipasi masyarakat pada program posyandu secara menyeluruh. Secara konseptual program posyandu mempergunakan pendekatan partisipasi masyarakat, berbagai kelompok dalam masyarakat ikut terlibat. Program posyandu relatif telah lama dilaksanakan, sehingga besar kemungkinan seluruh komponen partisipasi masyarakat akan teridentifikasi.
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian dengan pendekatan cross-sectional, yaitu dilakukan melalui tahapan eksploratif, yang bertujuan mengidentifikasi indikator partisipasi masyarakat pada program posyandu, yang mencakup dua kegiatan utama, yaitu :
a. telaah dokumen dan kepustakaan, untuk mendapatkan gambaran mengenai program kesehatan dan menentukan variabel-variabel tentatif yang dapat dipakai sebagai indikator dari partisipasi masyarakat; dan
b. studi di lapangan, yang bertujuan untuk mengidentifikasikan apakah indikator tentatif telaah kepustakaan tersebut memang terdapat dalam kegiatan program kesehatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Bila kegiatan tersebut dilakukan, dalam bentuk apakah wujud kegiatan tersebut. Dari melihat wujud kegiatan, kemudian dapat ditentukan karakteristik dan dimensi tiap indikator.
Arnstein (1969) mengatakan bahwa adanya partisipasi masyarakat dapat ditunjukkan oleh terjadinya pembagian ulang kekuasaan yang adil (redistribution of power) antara penyedia kegiatan dan kelompok masyarakat penerima kegiatan. Partisipasi masyarakat tersebut bertingkat, sesuai dengan gradasi derajat wewenang dan tanggungjawab yang dapat dilihat dalam proses pengambilan keputusan.
Uphoff dan Cohen mengemukakan bahwa adanya partisipasi masyarakat ditunjukkan oleh adanya keterlibatan masyarakat setempat termasuk tokoh masyarakatnya pada setiap tahap kegiatan pembangunan kesehatan dalam hal : (1) Proses pengambilan keputusan; (2) Proses pelaksanaan program yang dapat berupa kontribusi sumber daya (resources) dalam wujud tenaga, finansial, serta kegiatan administratif; dan (3) proses pemanfaatan hasil program.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga kelompok anggota masyarakat yang terlibat dalam kegiatan posyandu, yaitu (1) kelompok tokoh masyarakat, sebagai pemimpin dan pembina semua kegiatan pembangunan di wilayahnya, (2) kelompok leader, sebagai pelaksana kegiatan, dan (3) kelompok balita, ibu hamil dan ibu dalam periode menyusui sebagai pemanfaat pelayanan posyandu.
Didapatkan lima indikator yang merupakan komponen partisipasi masyarakat sebagai hasil analisis peran ketiga kelompok tersebut pada program posyandu, yaitu: (1) indikator pengelolaan, yang menilai partisipasi masyarakat pada aspek proses pengambilan keputusan, pembinaan, dan pengorganisasian, (2) indikator administrasi, yang menilai aspek pencatatan dan pelaporan, (3) indikator kontribusi, yang menilai besar kontribusi anggota masyarakat baik kontribusi tenaga, finansial, material dan saran, (4) indikator pemanfaatan, yang menilai tingkat pemanfaatan posyandu oleh kelompok sasaran, dan (5) indikator pendukung kegiatan, yang menilai berbagai kegiatan sebagai pendukung kegiatan yang mengarah pada perkembangan posyandu.
Dari semua uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa partisipasi masyarakat merupakan suatu hal yang sangat kompleks, dan untuk melakukan analisis terhadap partisipasi masyarakat tidak cukup hanya dengan melihat ada atau tidak adanya partisipasi tersebut tetapi perlu pula melihat derajat kepartisipasian masyarakat atau kelompok individu atau tiap individu di dalam masyarakat tersebut. Permasalahan partisipasi masyarakat akhirnya bukan hanya pada pentingnya partisipasi masyarakat dalam program pembangunan, tetapi juga pada 'telaah partisipasi' itu melalui pembuatan 'construct' partisipasi. Dengan kesamaan persepsi mengenai partisipasi, akan dapat ditelaah indikator yang dapat dipakai sebagai sarana pemantauan dan penilaian perkembangan partisipasi masyarakat dalam berbagai program kesehatan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Juwitasari
"ABSTRAK
Nama : Vina JuwitasariProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul Tesis : Analisis Budaya Keselamatan Pasien Sebagai Salah Satu Upaya DalamMewujudkan Visi Misi Rumah Sakit Pondok Indah Puri IndahBudaya keselamatan menjadi hal yang diutamakan dalam melaksanakanpelayanan pasien terutama di RS. Penelitian mengenai budaya keselamatan pasien diRumah Sakit Pondok Indah Puri Indah dilakukan untuk memenuhi temuan JCI padatrianneal survey tahun 2016 yaitu belum dilaksanakannya evaluasi terhadap persepsi stafmengenai budaya keselamatan pasien. Metode penelitian ini memakai mix methodexplanatory dengan menganalisis outcome dari hasil survei AHRQ dengan menggunakanpendekatan sistemik Malcolm Baldrige. Instrumen penelitian yang dipakai adalah denganmenggunakan kuesioner HSOPC Hospital Survey of Patient Safety Culture dari AHRQ Agency for Health Research and Quality yang terdiri dari 42 pertanyaan dandikelompokkan dalam 12 dimensi dan dilanjutkan dengan wawancara terstrukturmenggunakan pendekatan 7 aspek dari Malcolm Baldrige yaitu Kepemimpinan, RencanaStartegis, Fokus pada Tim, Fokus pada Pelanggan, Fokus pada Proses, Pengukuran,Analisisdan Manajemen Pengetahuan serta Hasil. Hasil penelitian ini mendapatkan dimensiPembelajaran Organisasi dan Peningkatan Berkelanjutan 77 dan dimensi KerjasamaDalam Unit 76 memiliki hasil persepsi positif yang tertinggi dan digolongkan dalamkategori Baik. Dimensi Respon non-punitive terhadap kesalahan, Staffing dan Serah terimadan transisi mempunyai hasil persepsi positif terendah dan masuk dalam kategori Kurang.Rencana tindakan yang akan dilakukan adalah perbaikan kebijakan dan prosedur mengenaipenanganan pelaporan insiden yang menjelaskan mengenai respon non-punitif serta RSakan membuat program mengenai budaya keselamatan pasien yang akan dievaluasi secaraberkala.Kata Kunci : Budaya Keselamatan Pasien, AHRQ, Malcolm Baldrige

ABSTRACT
Name Vina JuwitasariStudy Program Hospital Administration, Public Health Faculty, University of IndonesiaJudul Tesis Patient Safety Culture Analysis As An Effort To Actualize Vision and Missionof Pondok Indah Puri Indah HospitalPatient safety culture is a priority to implement a good patient care especiallyin hospital. Research of patient safety culture in Pondok Indah Puri Indah Hospital wasconducted to accomplish JCI Not Met finding in 2016 trianneal survey ldquo there is noevaluation of staf perception on patient safety culture being conducted rdquo . This research isusing a mix method explanatory that analyse the outcome of the survey with sistemicapproach of Malcolm Baldrige. The tool used for this research is HSOPC Hospital Surveyof Patient Safety Culture from AHRQ Agency for Health Research and Quality thatconsist of 42 questions and grouped to 12 dimention then will be continue with structuredinterview using 7 aspect from Malcolm Baldrige Leadership, Strategic Planning, Focus onTeam, Focus on customer, Focus on Process, Measurement, Analysis and KnowledgeManagement and Outcome. The outcome of this research are Organization Learning andContinous Improvement dimention 77 and Teamwork Within Unit 76 dimention hasthe highest results of positive perceptions and classified to Good category. And dimention ofNon punitive respond to error, Staffing and Handoffs and Transition has the lowest resultsof positive perceptions and classified to Poor category. Actions plans and recommendationsfor the hospital are to review the policy and procedure of incident report handling andmanagement that will explain more about the incident management and non punitiveresponds and to create a program that support patient safety culture and will be evaluatedperiodically.Keywords Patient Safety Culture, AHRQ, Malcolm Baldrige,"
2016
T46979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husnah Maryati
"Data Kematian Bayi di Kota Bogor mengalami peningkatan dari 26 menjadi 62 kasus pada tahun 2013. Posyandu merupakan salah satu salah satu wadah dalam masyarakat yang menjalankan program kesehatan dimana salah satu tujuannya adalah melaksanakan kegiatan untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Permasalahan pada posyandu di Kota Bogor adalah jumlah kader aktif yang terus menurun kemudian kaderisasi untuk kader sendiri kurang maksimal, belum berfungsinya pokja dan pokjanal posyandu.
Hasil perhitungan laporan kematian bayi tahun 2013 dan 2014 mendapatkan bahwa lebih dari separuh (55% dan 52,7%) posyandu yang wilayah kerjanya mengalami kasus kematian bayi adalah posyandu yang tingkat perkembangannya pratama dan madya. Penelitian ini ingin melihat bagaimana efektivitas UKBM Posyandu melalui faktor kepemimpinan (komunikasi, kompetensi), fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian), lingkungan kerja (dukungan sistem, ketersediaan sarana penunjang dan insentif) serta karakteristik responden (klasifikasi posyandu, umur, lama menjabat dan pekerjaan).
Penelitian ini menggunakan unit analisis posyandu dan sebagai respondennya adalah ketua kader posyandu sebanyak 70 posyandu. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional metode kuantitatif. Uji yang digunakan korelasi regresi untuk melihat hubungan faktor kepemimpinan, fungsi manajemen, lingkungan kerja dan karakteristik responden terhadap efektivitas posyandu. Analisis regresi linier ganda digunakan untuk melihat faktor yang paling menentukan efektivitas posyandu.
Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan faktor kepemimpinan, fungsi manajemen, lingkungan kerja dan karakteristik responden terhadap efektivitas posyandu. Hubungan berpola positif yang artinya semakin baik faktor kepemimpinan, fungsi manajemen, lingkungan kerja dan karakteristik responden semakin efektif posyandu. Tidak ada hubungan faktor kepemimpinan (kompetensi), karakteristik responden (klasifikasi posyandu, lama menjabat ketua posyandu) terhadap efektivitas posyandu. Peningkatan intervensi kompetensi dan pengorganisasian akan meningkatkan efektivitas posyandu dengan mengontrol variabel umur dan pekerjaan.

Data infant mortality in the city of Bogor has increased from 26 to 62 cases in 2013. IHC is one of one of the containers in a society that runs the health program where one of his goals is to carry out activities to accelerate the reduction in maternal and infant mortality. Problems on the Posyandu in Bogor is the number of active cadres who continued to decline then regeneration for their own cadres less than the maximum, not the functioning of working groups and Pokjanal Posyandu.
Report the results of the calculation of infant mortality in 2013 and 2014 found that more than half (55% and 52.7%) Posyandu whose jurisdiction experienced cases of infant mortality is Posyandu Pratama and middle level of development. This study wanted to see how the effectiveness UKBM Posyandu through leadership factors (communication, competence), the functions of management (planning, organizing, implementation and control) and working environment (support system, the availability of supporting infrastructure and incentives).
This study uses the unit of analysis is the Posyandu and as chairman of the cadre's respondents were 70 Posyandu. The design of the study using cross sectional quantitative methods. Correlation regression test used to see the relationship between leadership, management functions and working environment on the effectiveness of the Posyandu. Multiple linear regression analysis was used to look at the factors which most determine the effectiveness of the Posyandu.
The analysis shows that there is a correlation between leadership (communications), management functions (planning, organizing, implementation and control) and working environment (support system, the availability of supporting infrastructure and incentives) on the effectiveness of Posyandu. Patterned positive relationship means the better the leadership factor (communications), management functions (planning, organizing, implementation and control) and working environment (support system, the availability of supporting infrastructure and incentives) more effective Posyandu. There is no correlation between leadership (competence) on the effectiveness of Posyandu. Determinants of the efectiveness of Posyandu is organising and controlling. Improved organization and control interventions will improve the effectiveness of Posyandu.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Gunawan
"Tingkat partisipasi masyarakat berkunjung ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas Air Putih 18,2%. Cakupan tersebut dibawah cakupan Kota Samarinda 24,38% dan Provinsi Kaltim 39,81%. Kondisi tersebut membuat banyak balita yang ada tidak terpantau status gizinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku kunjungan Posyandu pada ibu balita. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, pengumpulan data dilakukan melalui kunjungan rumah dengan pengisian kuesioner secara mandiri oleh responden. Sampel penelitian berjumlah 139 Ibu balita yang dipilih secara acak pada 13 Posyandu. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 74,8% Ibu balita memiliki kunjungan rutin ke Posyandu. Faktor yang berhubungan signifikan terhadap perilaku kunjungan ke Posyandu pada ibu balita adalah pekerjaan (p=0,08), pengetahuan (p=0,001), dan sikap (p=0,005). Pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan pada penelitian ini, Ibu balita dengan pengetahuan tinggi memiliki peluang 4,5 kali lebih besar melakukan kunjungan rutin ke Posyandu setelah dikontrol variabel pekerjaan dan sikap. Saran bagi Tim Pokjanal Posyandu Kota Samarinda agar melakukan evaluasi capaian D/S dan mengusulkan anggaran Probebaya untuk sosialisasi pentingnya kunjungan rutin ke Posyandu setiap bulan.

The level of community participation in visiting posyandu in the working area of the Puskesmas Air Putih is 18.2%. This coverage is below the coverage of Samarinda City 24.38% and East Kalimantan Province 39.81%. This condition makes many children under five whose nutritional status is not monitored. This study aims to determine the behavioral determinants of Posyandu visits to Toddler mothers. This study used a cross-sectional design, data collection was carried out through home visits by filling out the questionnaires independently by the respondents. The research sample was 139 Toddler mothers who were randomly selected at 13 Posyandu. Multivariate analysis using multiple logistic regression. The results showed that 74.8% of Toddler mothers had regular visits to Posyandu. Factors that were significantly related to the behavior of visiting Posyandu on Toddler mothers were work (p=0.08), knowledge (p=0.001), and attitude (p=0.005). Knowledge is the most dominant factor in this study. Mothers with high knowledge have a 4.5 times greater chance of making routine visits to Posyandu after controlling for work and attitude variables. Suggestions for the Samarinda City Posyandu Pokjanal Team to evaluate D/S achievements and propose a Probebaya budget for socializing the importance of routine visits to Posyandu every month."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviyanti Wahyuni
"Skripsi ini membahas tentang peran Posyandu dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak, khususnya di Jawa Barat. Masih tingginya angka kematian bayi dan balita serta angka kelahiran yang belum didukung dengan sistem pelayanan kesehatan yang efektif, mendorong Pemerintah Orde Baru mencanangkan program Posyandu. Di sisi lain, digalakkannya program ini juga menjadi wujud kebijakan pemerintah untuk mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
Pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama menjelaskan beberapa upaya program kesehatan yang dilakukan di bawah kepemimpinan Soeharto. Bagian kedua menjelaskan kondisi masyarakat dan perkembangan Posyandu di Jawa Barat, serta dibahas pula masalah kesehatan ibu dan anak di daerah tersebut. Bagian ketiga menjelaskan pelaksanaan Posyandu dan kendala yang dihadapi, serta pencapaiannya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan Posyandu nyatanya telah berhasil menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan angka harapan hidup, serta memperoleh tanggapan positif dari berbagai pihak. Skripsi ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian sejarah dan berbagai sumber primer, sumber sekunder, serta sumber lisan.

This undergraduate thesis discusses about the role of Posyandu which sought to improve Maternal and Child Health (MCH), especially ones located in West Java. Caused by increasing growth of mortality rate of infants and children under five, as well as birth rate that had not been supported by an effective health care system, New Order government had encouraged to proclaim Posyandu program. On the other hand, this program also promoted to be a manifestation of government?s policy to encourage people?s participation in health development.
This research contains of three sections. The first one explains several efforts of health programs implemented under Soeharto?s regime. The second one explains the condition of society and development of Posyandu in West Java, thus discuss MCH issue on the region. The last section explains implementation of Posyandu and obstacles encountered, as well as the achievement.
The result of this research indicate that the existence of Posyandu certainly had gained successful decreasing infant mortality rate and increasing life expectation. Not to mention Posyandu had gained positive responses from various parties as well. This research defined as qualitative studies using historical research method with some primary sources, secondary sources, and verbal sources.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1997
WS141 Sug N97T
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miptahul Janah
"ABSTRAK
Banyaknya iklan dan makanan cepat saji yang menjamur di lingkungan perkotaan menjadi permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia sekolah karena pada periode ini anak sudah mengenal jajan dan bisa memilih makanannya sendiri. Kebiasaan jajan ini akan berbahaya bagi anak apabila jajanan yang dikonsumsi tidak sehat dan juga tidak bergizi. Upaya yang dilakukan untuk menangani masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat perkotaan menggunakan pendekatan keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan. Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menggambarkan hasil intervensi yang dilakukan pada keluarga di perkotaan dengan masalah gizi kurang pada anak usia sekolah. Tindakan asuhan keperawatan keluarga yang difokuskan pada pemenuhan lima tugas kesehatan keluarga merupakan upaya penanganan masalah gizi kurang pada anak usia sekolah. Intervensi diberikan pada keluarga di Kelurahan Curug, Depok. Intervensi keperawatan unggulan yang dilakukan berupa penyusunan menu makan dengan gizi seimbang. Intervensi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak melalui pemberian edukasi terkait gizi seimbang. Intervensi dilakukan selama kurang lebih 7 minggu dengan hasil status gizi anak meningkat.

ABSTRACT
The number of ads and fast food that sold in urban environments is a problem in the fulfillment of nutritional needs of children because in the school age period, the child is familiar with the snack and can choose his own food. This snacking habits will be harmful to children when the snacks that consumed unhealthy and also not nutritious. Solution to solve urban problems using urban community health nursing rsquo s approach. This scientific paper is described the result of intervention to family with undernutrition for school aged children. Family care nursing that focused on the fulfillment of five family health tasks is a solution to solve the problem of malnutrition in school aged children. Nursing intervention are given to family at Curug district, Depok which the preparation of a diet with balanced nutrition is a superior intervention. Intervention rsquo s goals is to improve the nutritional status of children through education related nutritionally balanced. Intervention was done for approximately 7 weeks with the result of increased child nutritional status."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>