Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108057 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iin Muthmainah Suhendar
"Perawat ICU khusus cardiothoraxic rentan mengalami stres kerja. Kondisi kritis pasien dengan gangguan sistem kardiovaskular memicu terjadinya stres kerja di ruangan ICU PJT RSCM. Penelitian ini dilakukan menggunakan teknik total sampling dengan desain deskriptif sederhana. Hasil penelitian diperoleh gambaran 60.7% perawat mengalami stres kerja ringan dan 39.3% mengalami stres kerja sedang. Faktor instrinsik pekerjaan berupa beban kerja yang dipersepsikan berat merupakan faktor penyebab terjadinya stres kerja yang dominan. Sehingga diperlukan adanya penilaian kembali beban kerja secara lebih objektif sesuai dengan kompetensi perawat ICU khusus cardiothoraxic.

Cardiothoraxic critical care nurses are susceptible to occupational distress. Critical patient with cardiovascular disorders in ICU PJT RSCM can create occupational disstress to their nurse. This study used simple descriptive design with total sampling as their sampling method. The result was described 60.7% nurses had mild occupational distress and 39.3% had moderate occupational distress with the instrinsic job stress factor's as a dominan factor's. So with that result needed workload reappraisal more objectively according to the cardiothoraxic critical care nurses competences."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43774
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie
"Penggunaan antibiotik yang tidak rasional menyebabkan resistensi antibiotik di seluruh dunia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi hubungan antara penggunaan antibiotik sesuai rekomendasi Pedoman Penggunaan Antibiotik (PPAB) dengan luaran klinis, luaran laboratorium, lama rawat dan luaran sekunder yang membaik pada anak dengan infeksi yang di rawat di ruang intensif anak. Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif pada anak usia 1-18 tahun yang mendapat terapi antibiotik. Hasil penelitian, dari 85 anak, terdapat 126 penggunaan antibiotik, rerata usia 4,9 tahun, sebaran profil bakteri Gram negatif lebih banyak dibanding Gram positif, sebaran penggunaan antibiotik empiris sesuai rekomendasi PPAB (69,8%) menurut alur Gyssens merupakan kategori 0 (penggunaan antibiotik tepat). Berdasarkan analisis bivariat, variabel luaran klinis, luaran laboratorium, lama rawat dan luaran sekunder tidak  memiliki hubungan bermakna dengan penggunaan antibiotik sesuai PPAB (p>0,05). Sebagai saran, sosialisasi rutin oleh tim PPRA, evaluasi panduan PPAB terus diperbarui tiap 3-6 bulan sesuai data uji kepekaan antibiotik terbaru. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk evaluasi penggunaan antibiotik, secara prospektif dengan subyek yang lebih banyak, durasi lebih lama, kriteria inklusi yang lebih spesifik tanpa komorbid untuk memperkuat rekomendasi penggunaan antibiotik yang sesuai PPAB.

The irrational use of antibiotics causes antibiotic resistance worldwide. Various attempts have been made to prevent antibiotic resistance. This study aims to evaluate the relationship between the use of antibiotics according to PPAB recommendations and improved clinical outcomes, laboratory outcomes, length of stay and secondary outcomes in children with infections treated in the pediatric intensive care unit. This study used a retrospective cohort design in children aged 1-18 years who received antibiotic therapy. The results of the study, of 85 children, there are 126 antibiotic use, the mean age was 4,9 years, the distribution of Gram-negative bacteria profiles was more than Gram-positive, the distribution of empirical antibiotic use according to PPAB recommendations 69.8% according to the Gyssens flow is category 0 (appropriate use of antibiotics). Based on bivariate analysis, the clinical outcome variables, length of stay, laboratory outcomes and secondary outcomes had a p value > 0.05 which were statistically not significantly different to have a relationship with the use of antibiotics according to PPAB. As a suggestion, regular socialization by the PPRA team and evaluation of the PPAB guidelines are continuously updated every 6 months according to the latest antibiotic sensitivity test data. Further research is needed to evaluate the use of antibiotics, prospectively with more subjects, longer duration, more specific inclusion criteria without comorbidities to strengthen recommendations for the use of antibiotics according to PPAB."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Zaid Alherisyah
"Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem informasi pemenuhan kebutuhan tenaga perawat ICU berdasarkan analisis beban kerja yang sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan, dan berdasarkan kualifikasi standar minimal perawat ICU. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle) yang berbasis prototyping. Pengembangan sistem dimulai dari tahap perencanaan dengan analisis kelayakan, analisis sistem informasi, desain interface dan perancangan database, serta implementasi yang dibatasi sampai pada uji coba prototipe sistem informasi yang menghasilkan informasi hasil analisis ABK, analisis pemenuhan kualifikasi standar minimal perawat ICU dan perawat pelamar. Dari hasil simulasi prototipe sistem informasi ini membantu memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi kebutuhan jumlah tenaga berdasarkan beban kerja ril berdasarkan ABK dan informasi pemenuhan kualifikasi standar minimal perawat ICU. Untuk implementasi yang berkelanjutan diperlukan peningkatan kemampuan dari pengguna dan dukungan manajemen seperti adanya aspek legal dan ketersediaan insfratruktur.

This study aims to develop an information system for the fulfillment of ICU nurses based on workload analysis according to recommendation of the Ministry of Health, and based on the minimum standard qualifications of ICU nurses. System development method used is SDLC (System Development Life Cycle) based on prototyping. The development of the system starts from the planning phase with feasibility analysis, information system analysis phase, interface design and database design, and implementation is limited to the prototype test of information system that produces workload analysi information, the analysis of fulfillment with minimum qualification of ICU nurses and applicant nurses. From the simulation it showed that this information system help the users to obtain information needs of the number of personnel based on the real workload based and information on the fulfillment of minimum qualifications of ICU nurses. For the implementation it will need user capabilities and management support as legal aspects and infrastructures.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hany Wihardja
"Beban kerja mental perawat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perawat. Faktor internal meliputi karakteristik individu dan motivasi perawat, serta faktor eksternal yang meliputi organisasi dan pekerjaan perawat. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor yang paling berhubungan dengan beban kerja mental perawat saat berinteraksi dalam asuhan keperawatan di ruang perawatan intensif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pendekatan Cross Sectional. Analisis data menggunakan Chi-Square dan regresi logistik ganda. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total population sampling dan melibatkan sampel sebanyak 129 perawat pelaksana yang bekerja di ruang perawatan intensif. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa faktor motivasi merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap beban kerja mental perawat dibandingkan variabel lainnya p=0,022; ?=0,05. Rumah sakit dapat mengoptimalkan dan melakukan resosialisasi regulasi pemberian reward bagi perawat, serta membuat program pengembangan kompetensi dan soft skill perawat.

The mental workload of nurses is influenced by internal and external factors. Internal factor are nurse individual characteristic and motivation, also external factor such as organization and nurse task. The aim of this research is to identify the factors most closely related to the mental workload of nurses during interactions in nursing care in intensive care unit. This research is a quantitative research with data collection with questionnaire using Cross Sectional approach. Data analysis using Chi Square and multiple logistic regression. Sampling in this study used total population sampling and involved a sample of 129 implementing nurses working in the intensive care unit. The result of logistic regression test shows that motivation factor is the most influential variable to the mental workload of the nurse compared to other variables p 0,022 0,05 . Hospitals can optimize and resocialization regulation of reward for nurse, and make competence development program and soft skill of nurse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Yuniar
"Anak yang dirawat di ICU cenderung mengalami malnutrisi sejak masuk atau selama perawatan yang dapat memperberat penyakit dasar, memperpanjang lama rawat serta meningkatkan mortalitas. Baik underfeeding atapun overfeeding dapat terjadi di ICU Anak selama perawatan. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang, menggunakan data rekam medis. Selama 3 bulan penelitian. didapatkan 45 subjek penelitian. Dari 45 data pasien didapatkan 127 peresepan untuk menilai keseuaian peresepan dengan pemberian nutrisi pada pasien. Pemberian nutrisi pada pasien yang dirawat di ICU Anak merupakan hal yang sangat penting. Perlu perhitungan kebutuhan nutrisi yang cermat, pemberian nutrisi tepat yang sesuai kebutuhan pasien agar tidak terjadi malnutrisi yang lebih berat lagi.

Children admitted to the Pediatric Intensive Care Unit (PICU) are at risk for poor and potentially worsening nutritional status, a factor that further increases comorbidities and complications, prolongs the hospital stay, increases cost and increases mortality. Both underfeeding and overfeeding are prevalent in PICU and may result in large energy imbalance. This was cross sectional study design, with 3 month consecutive sampling in PICU which met 45 patients as the subject and 127 prescription of nutrition. Nutrition support therapies in PICU is very important .Adequate nutrition therapy is essential to improve nutrition outcomes in critically ill children."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Azizah
"ABSTRAK
Dokumentasi keperawatan merupakan komponen dalam praktik keperawatan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran kelengkapan pendokumentasaian
asuhan keperawatan di ruang rawat Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) RSUPN dr. Cipto
Mangunkusumo (RSCM). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain
deskriptif sederhana yang melibatkan 35 perawat dan 11 dokumen keperawatan. Uji
statistik menunjukkan kelengkapan dokumentasi keperawatan 100% tidak lengkap.
Hasil penelitian menyarankan untuk melakukan supervisi dari pimpinan ruangan guna
meningkatkan kualitas perawatan di PJT RSCM

ABSTRACT
Nursing documentation is an important component of nursing practice. The purpose of
this study is to identify nursing care documentation completeness in Integrated
Cardiovascular Service Ward Dr. Cipto Mangunkusumo Hopital, Jakarta?. This is a
quantitative study with simple descriptive design that recruited 35 nurses and 118
nursing documents. The result of study showed taht all of nursing document is not
completely documented (100%). The results suggest to supervise and study need to be
done by head nurse to review the quality of nursing care in Integrated Cardiovascular
Service Ward Dr. Cipto Mangunkusumo Hopital."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42253
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Suerni
"Survei tentang stres perawat menunjukkan hasil bahwa mayoritas perawat ICU pernah mengalami stres. Perawat yang bertugas di ICU dituntut harus mampu berpikir dan bertindak cepat dalam situasi stres tinggi. Secara keseluruhan, perawat ICU mengalami berbagai hambatan kinerja dalam pekerjaan mereka setiap hari karena dampak stres.
Tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stres perawat ICU di RSU di Jawa Tengah. Desain penelitian Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada 76 responden secara total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin, beban kerja, tuntutan kerja, dukungan sosial dengan tingkat stres perawat (p-value<α 0,05). Rekomendasi hasil penelitian adalah perlunya evaluasi penyebab stres perawat secara periodik, pelatihan teknik manajemen stres dan pelatihan ICU.

Survey about the stress of nurses showed the majority ICU nurses experienced stress. Nurses working in the ICU is required to be able to think and act quickly and criticaly in high stress situations. Overall, ICU nurses experience a variety of difficulties in the performance of their jobs every day because of the effects of stress.
The purpose of the study was to determine the factors assosiated with stress levels in the public hospital ICU nurses in Central Java. The quantitative research method with cross sectional approach was used. The research was conducted to 76 respondents.
The results showed that there was a relationship between the factors of sex, workload, work demands, social support with stress level nurses (p-value < α 0,05). This research recomended that there was a need for psychological evaluation and regular nursing technical skills training and stress management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31305
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Pramudita
"Latar Belakang: Resusitasi cairan merupakan terapi yang sering diberikan pada ruang rawat intensif untuk mengembalikan perfusi jaringan. Namun, seringkali terapi resusitasi cairan menyebabkan kelebihan cairan yang memiliki efek buruk terhadap pasien termasuk kematian.
Tujuan: Penelitian retrospektif ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mortalitas dengan durasi kelebihan cairan di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo.
Metode: Sebanyak 194 pasien yang mengalami kelebihan cairan dan berada di ruang rawat intensif selama 7 hari atau lebih, diperoleh melalui teknik consecutive sampling, dievaluasi. Durasi kelebihan cairan dan kematian 28 hari dicatat. Sampel yang diperoleh dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pasien yang mengalami kelebihan cairan kurang dari sama dengan 4 hari dan pasien yang mengalami kelebihan cairan lebih dari 4 hari. Sampel kemudian dianalisis menggunakan uji bivariat Chi square untuk diketahui hubungannya dengan kematian.
Hasil: Terdapat hubungan antara kematian dengan durasi kelebihan cairan dengan nilai P.

Background: Fluid resuscitation is a common therapy given at the Intensive Care Unit ICU to maintain tissue perfusions. However, this therapy usually results in fluid overload that has adverse outcome including death.
Objective: This retrospective study aimed to assess the association between mortality and fluid overload duration in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital's.
Methods: A total of 194 ICU patients with fluid overload and stayed for 7 days or more that obtained by consecutive sampling, were evaluated. Fluid overload duration and 28 days mortality were recorded. Samples were divided into two groups, patients with fluid overload less than or equal to 4 days and patients with fluid overload more than 4 days. A bivariate analysis Chi square were perform to assess the association of mortality and fluid overload duration.
Results: Mortality and fluid overload duration were significantly associated P.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Kurniati
"Tujuan penelitian ini mengembangkan model asuhan keperawatan berbasis spiritual pada klien penyakit fisik kronis serta dampaknya pada mutu asuhan keperawatan. Disain penelitian menggunakan action research, terdiri dari tiga tahap. Tahap awal, mengidentifikasi masalah menggunakan metode riset kualitatif bersifat fenomenologi. Hasil berupa kesenjangan antara kebutuhan dan harapan klien tentang asuhan keperawatan spiritual selama dirawat dan kemampuan serta motivasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan berbasis spiritual. Tahap kedua mengembangkan draft model asuhan keperawatan berbasis spiritual dan modul pelatihan bagi perawat. Tahap ketiga, memvalidasi model dan modul. Penelitian Tahap tiga menggunakan quasi experiment dengan rancangan Non equivalen (pretest and posttest) control group. Responden adalah perawat dari 3 RSIJ berjumlah 131 orang terbagi menjadi 3 kelompok, kelompok pelatihan 59 orang, membaca modul 38 orang dan kontrol 34 orang. Analisis data mengunakan paired t test, anova dan GLM. Hasil Penelitian menunjukan peningkatan kemampuan perawat yang bermakna antara sebelum dan sesudah pelatihan p<0,05. Terjadi Peningkatan kemampuan dan penurunan motivasi pada ketiga kelompok perawat dalam memberikan asuhan keperawatan berbasis spiritual setelah 3 bulan pelatihan dengan p<0,000. Selanjutnya, untuk mengetahui efektifitas implementasi hasil pelatihan telah digunakan disain penelitian preexperimental, rancangan alternative treatment posttest only with nonequivalen groups. Seratus orang klien dengan DM menjadi subjek penelitian. Analisis data menggunakan Chi-Square dan GLM. Hasil analisis GLM multivariat menunjukkan kemampuan perawat berpengaruh terhadap mutu asuhan keperawatan khususnya layanan spiritualitas dan kepuasan klien (p<0,05). Kesimpulan; model dan modul asuhan keperawatan berbasis spiritual pada klien rawat inap dengan penyakit fisik kronis meningkatkan kemampuan dan motivasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan berbasis spiritual dan berdampak positif pada mutu asuhan keperawatan. Selain itu, diinstitusi pendidikan, model ini juga dapat diintegrasikan dalam kurikulum keperawatan baik keperawatan dasar maupun keperawatan klinik. Sedangkan pada tatanan layanan, model dan modul ini dapat digunakan untuk melakukan pelatihan pada perawat.;

The purpose of this study was to develop nursing care model based on chronic illness patient spiritual need and to investigate the impact of model toward nursing care quality. This study utilized an action research, consisted of three stages; first stage was to identify the problem using qualitative research method with a fenomenology approach. The result, demostrated that there were differences between patient need and nurse competence to fulfill spiritual care; second stage was to develop a draft of model and study guide for nurses training and the third stage was to evaluate the effectiveness of study guide and its implementation based on the training. This study uses a quasi experiment with non equivalent pre-post test with control group design. One hundred and thirty one nurses were selected from three hospital and divided into three groups, 59 samples as training group, 38 samples as study guide readers and 34 samples as control group. The data was analyse by paired t test, anova and GLM. The result revealed that there were ability alteration before and after training p<0.05. There was an improvement of ability and reduction of motivation in spiritually nursing care in all groups three month after training, p<0.000. The next step was to evaluated the effectiveness of implementation of training with pre-experimental, alternative treatment post test only with nonequivalent groups approach. Using 100 diabetic mellitus patient, the data was analysed by chi-square and GLM. The GLM multivariat analisys illustrated nurse competence related to nursing care quality particularly to spiritual care and patient satisfaction, p<0.05. Model and module of nursing spiritual care to inpatient patient with chronic illness was capable to improve nurses competence and motivation to provide spiritual based nursing care and had possitive impact to quality of nursing care. Moreover, in educational institutions, this model can also be integrated in the nursing curriculum of both fundamental and clinical. While in the order of service, this model and module can be used to conduct training for nurses.
Key words : nurses competency, motivation."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
D1951
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harpendewisasmita
"Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan dalam memberikan asuhan keperawatan, khususnya di ruang intensive care. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis perawat di ruang intensive care. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi, dengan pendekatan cross sectional dengan melibatkan 112 orang perawat yang diambil berdasarkan consecutive non probability sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dengan analisa univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis adalah umur, pengalaman klinis, level kompetensi, motivasi dan ketidakrutinan dalam kerja (p = 0.000-0,05). Variabel yang paling berpengaruh adalah ketidakrutinan dalam kerja (p = 0,000). Faktor-faktor tersebut perlu mendapat perhatian pimpinan di rumah sakit dengan tetap melakukan evaluasi terhadap faktor lain sehingga dapat meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan.

Critical thinking skills are indispensable in providing nursing care especially in the intensive care unit. This study aims to identify factors that affect the ability of critical thinking in the intensive care nurses. The correlation descriptive study design, with cross sectional approach involving 112 nurses were taken by non probability consecutive sampling. The data collecting used questionnaires with univariate, bivariate and multivariate analyzes.
The results showed that the factor of affect the ability of critical thinking are age, clinical experience, the level of competences, motivation and unroutines in labor (p= 0,000 to 0,05). The most influential variable is unroutines in labor (p=0,000). These factors need an attention by hospital manager to keep evaluating the other factors in order to improve the nursing care services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>