Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179510 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanna Dwi Chrismastuty
"Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan terhadap pekerja kusen di UD X Tangerang Selatan untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi pada pekerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penulisan cross sectional yang bersifat deskriptif analitik. Penulis melakukan observasi dan analisis risiko MSDs menggunakan metode REBA. Hasilnya, tahapan aktivitas pekerjaan pembuatan kusen, daun pintu dan daun jendela di UD X Tangerang Selatan memiliki tingkat risiko MSDs sedang sampai tinggi sehingga harus segera dilakukan tindakan perbaikan. Hal ini terjadi karena kombinasi beberapa faktor yang ada dalam pekerjaanya, yaitu postur janggal, frekuensi, durasi, dan beban kerja.

This research is conducted on the sills workers in UD X South Tangerang to determine the ergonomic risk level on the workers. This research is a quantitative research with a cross sectional descriptive analytical design. Authors conducted observations and MSDs risk analysis using REBA method. The result, the sills, doors, and shutters making activity stages in UD X South Tangerang have a level of moderate to high risk of MSDs so the corrective action must be done immediately. This happens because there is a combination of several factors at work, which is awkward postures, frequency, duration, and workload."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Osni
"Di zaman modern seperti sekarang ini, perkembangan dunia industri fashion memang sangat menjanjikan. Tingginya permintaan akan fashion ini membuat banyak pemilik modal untuk merintis usaha industri di bidang pakaian atau konveksi pakaian. Jenis usaha ini dikerjakan dengan bantuan mesin jahit dan mesin potong serta masih membutukan tenaga manusia untuk menggerakkannya. Pekerjaan tersebut dapat menimbulkan banyak masalah keluhan kesehatan dan berisiko terjadinya gangguan musculoskeletal disorders (MSDs).
Penelitian ini dilakukan pada pekerja informal di kawasan home industry pakaian di kecamatan larangan kota tangerang pada tahun 2012. Responden berjumlah sebanyak 261 orang pekerja atau sekitar 45%. Tingkat risiko ergonomi dinilai dengan menggunakan REBA dan didapat hasil bahwa untuk pekerjaan membuat dan memotong pola pakaian dengan menggunakan mesin potong, tingkat risiko ergonominya adalah sangat tinggi (very high), untuk pekerjaan membuat dan memotong pola pakaian dengan menggunakan gunting biasa, tingkat risiko ergonominnya adalah tinggi (high) sedangkan untuk pekerjaan menjahit dengan menggunakan mesin listrik, tingkat risiko ergonomi yang diperoleh adalah tingkat risiko sedang (medium). Sedangkan untuk keluhan pegal-pegal dan nyeri otot pada pekerja yang mengindikasikan terjadinya musculoskeletal disorders (MSDs) dari 41 responden pada bagian membuat dan memotong pola pakaian terdapat sebanyak 88% pekerja mengalami keluhan pada bagian leher bagian atas dan pada bagian menjahit dari 220 responden terdapat 96% atai 212 responden mengalami keluhan pada bagian punggung.
Hasil penelitian ini dilihat dari hasil kuesioner noric body maps. Namun, penelitian ini tidak mempertimbangkan faktor lain seperti karakteristik individu (umur, riwayat penyakit, tingkat pendidikan, masa tubuh, kebiasaan merokok dan lama bekerja) dan karakteristik pekerjaan seperti pencahayaan, temperatur, debu dan lain-lain yang menjadi faktor penunjang terjadinya keluhan subjektif musculoskeletal disorders (MSDs) tersebut.

In modern times, as now, the development of the world's fashion industry is very promising. The high demand for fashion is making a lot of owners of capital for the industry pioneering effort in the field of apparel or clothing convection. This type of business done with the help of sewing machines and cutting machines as well as still manual system to move it. Such work can lead to many problems of health complaints and musculoskeletal disorders at risk of disorders (MSDs).
The research was conducted on informal workers in the apparel industry in the home indutry at Tangerang City in 2012. Respondents numbered as many as 261 workers or about 45%. Ergonomic risk level assessed by using the REBA and got the result that in order to create and cut a dress pattern by using a cutting machine, ergonomic risk level is very high (very high), to create and cut a dress pattern by using scissors, ergonomic risk level is high, while tailoring the use of electric machines, the level of ergonomic risk is the risk level medium. As for the complaints of fatigue and muscle pain in workers who indicated the occurrence of musculoskeletal disorders (MSDs) of 41 respondents in the apparel pattern making and cutting as many as 88% of workers had complaints in the neck at the top and sew part of the 220 respondents there were 96 or 212% of respondents had complaints on the back.
The results seen from the results of the questionnaire noric body maps. However, this study did not consider other factors such as individual characteristics (age, history of illness, education level, body mass, smoking habits and duration of work) and job characteristics such as lighting, temperature, dust and other factors supporting the subjective complaints of musculoskeletal disorders (MSDs) is.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Habib Qalby AL Zhahir
"Skripsi ini membahas terkait gambaran mengenai faktor risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada karyawan di kantor pusat PT. X Jakarta tahun 2012. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian case study yaitu dilakukan dengan cara meneliti pada kelompok pekerja yang mengalami MSDs secara mendalam dari beberapa hal yang berhubungan dengan kasus tersebut dengan tools berupa dengan tool berupa RULA (Rapid Upper Limb Assessment) dalam menilai postur kerja responden, wawancara mendalam pada responden, check-list desain tempat kerja pada responden, dan medical record responden tahun 2012.
Hasil yang didapatkan adalah postur kerja, desain tempat kerja dan karakteristik personal merupakan faktor-faktor terjadinya MSDs. Sehingga dibutuhkan pengendalian terhadap risiko ini berupa memperbaiki desain tempat kerja sesuai standar OSHA dan memberikan pelatihan/pendidikan terkait pencegahan MSDs.

This research describes about risk factors associated Musculoskeletal Disorders (MSDs) in the central office employees at PT. X Jakarta in 2012. The research was conducted using case study design is done by examining the groups of workers experiencing MSDs in depth from a few matters relating to the case with the tools such as the form of RULA (Rapid Upper Limb Assessment) in assessing the working posture of respondents, interviews depth on the respondents, check-list design work on the respondent, and the medical records of 2012 respondents.
The results obtained are working posture, workplace design and personal characteristics are all factors of MSDs. So, it takes control of this risk in the form of improving the design of the workplace according to OSHA standards and provides training/education related to prevention of MSDs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agnestifa Dinar
"Perkembangan teknologi membuat perubahan aktifitas pekerja kantor beralih menggunakan Visual Display Unit (VDU) dan berpotensi Muscoloskeletal Disorders (MSDs). MSDs dapat menimbulkan penurunan produktifitas dan kerugian ekonomi. Aktifitas pekerja di PT. X menggunakan VDU selama 8 jam setiap hari. Tidak banyak penelitian yang dilakukan PT X terkait dengan MSDs di perkantoran selama ini. Oleh karena itu tujuan dari tesis ini adalah mengkaji faktor-faktor risiko yang menyebabkan keluhan gejala MSDs antara lain faktor individu, lingkungan, peralatan, organisasi kerja dan psikososial pada pekerja perkantoran. Metode penelitian ini adalah cross-sectional dengan metode proportionale stratifiled random sampling pada 95 orang.
Hasil penelitian ini adalah sebagian besar responden mempunyai keluhan MSDs sebanyak 83,16% dengan rincian keluhan kronis sebanyak 70,52%, keluhan akut sebanyak 1,37%, keluhan keduanya sebanyak 6,71%. Sedangkan 16.84% responden yang tidak mempunyai keluhan MSDs. Faktor yang berhubungan dengan keluhan MSDs adalah BMI (p<0.05), masa kerja (p<0.05), persepsi job stress (p<0.01) dan postur kerja (p<0.05). Postur kerja berhubungan dengan panjang alas duduk (p<0.01) dan tinggi kursi (p<0.05) persepsi job stress berhubungan dengan rincian tugas (p<0.05), durasi kerja (p<0.05), durasi istirahat (p<0.01), tuntutan kerja (p<0.05), dan job control (p<0.01). Faktor dominan dari risiko ergonomi terhadap keluhan keluhan gejala MSDs adalah durasi istirahat (p=0.002), postur tubuh (p=0.017), dan persepsi job stress (p=0.005). Hasil penelitian mengkonfirmasi bahwa durasi istirahat, postur tubuh dan job stress berhubungan dengan keluhan MSDs pekerja perkantoran.

The developments of technology, the office worker change their activity by using Visual Display Unit (VDU) and it potentially causes Muscoloskeletal Disorders (MSDs). MSDs can decrease the productivity and cause economic losses. Employee activities at PT. X use VDU for 8 hours every day. So far, not much research which is related with MSDs in the office conducted by PT X. This thesis aimed to review the risk factors that asosiate with MSDs symptoms include individual, environment, equipment, work organization and psychosocial factor on office workers. The method of this research is cross-sectional with proportionale stratifiled random sampling method in 95 office workers.
The result of this research is most of respondents have MSDs complaint as much as 83,16% with details chronic complaint is 70,52%, acute complaint is 1,37%, both complaint is 6,71%. While 16,84% of respondents did not have MSDs complaints. Related factors to MSDs complaints were BMI (p <0.05), length of service (p <0.05), job stress perception (p <0.01) and work posture (p <0.05). Work posture relates to seat length (p <0.05) and height of chair (p <0.01) job stress perception related to job description (p <0.05), duration of work (p <0.05), duration of rest (p <0.01), work demands (p <0.05), and job control (p <0.01). The dominant factors of ergonomic risk to complaints of symptoms of MSDs were duration of rest (p = 0.002), work posture (p = 0.017), and job stress perception (p = 0.005). The results are confirmed that the duration of rest, posture and job stress associated with MSDs complaints office workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faisyal Nur Rahman
"Skripsi ini membahas penilaian faktor risiko ergonomi dan keluhan subjektif MSDs pada pekerja pengguna komputer di BPMA UI Depok tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode RULA, software ErgoEASER, dan pengisian kuesioner Nordic Body Map. Hasil penelitian berdasarkan RULA menunjukkan pekerja berisiko pada lengan atas, pergelangan tangan, leher dan tulang belakang. Berdasarkan ErgoEASER, pekerja berisiko pada mata, leher, pergelangan tangan, bahu, punggung atas, punggung bawah, bokong, paha dan betis. Keluhan berdasarkan NBM menunjukkan bahwa keluhan sejalan dengan hasil RULA dan ErgoEASER kecuali pada kaki.

The focus of this study is assessment of ergonomic risk factors and subjective complaint of MSDs of personal computer users in BPMA UI Depok year 2013. This study is a descriptive quantitative study with the use of RULA method, ErgoEASER software and filling Nordic Body Map questionnaire. Result of study based on RULA shows that employees are at risk at upper arms, wrists, neck and trunk. Based on ErgoEASER, employees are at risk at eyes, neck, wrists, shoulders, upper back, lower back, buttock, thigh and calf. Complaints based on NBM shows that complaints are in line with the results of RULA and ErgoEASER except at foot."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendi Supiana
"Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor risiko dan keluhan Musculoskeletal Disorders dari pekerja pengguna komputer di Pusdiklat BPS tahun 2014. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat deskriptif dengan desain studi cross sectional. Dari penilaian Rapid Upper Limb Assessment (RULA) didapatkan risiko tinggi dengan skor range 5 hingga 7. Dari sampel penelitian yang berjumlah 40 orang, sebanyak 37 orang memiliki keluhan MSDs, dengan keluhan terbanyak pada leher bagian atas 27 orang (67,5%), leher bagian bawah 24 orang (60%), punggung 26 orang (65%), dan pinggang 21 orang (52,5%). Disarankan adanya program edukasi kesehatan kerja perihal bekerja dengan komputer yang benar, perbaikan desain workstation, dan perlunya istirahat setiap ≤2 jam sekali dari bekerja menggunakan komputer.

This thesis discusses the risk factors and complaints of Musculoskeletal Disorders from workers computer users in Pusdiklat BPS 2014. Study was a descriptive quantitative research with a cross-sectional study design. Assessment from the Rapid Upper Limb Assessment (RULA) scores obtained with the high-risk range 5 to 7. From the sample of 40 people, as many as 37 people have complaints MSDs, with most complaints in the upper neck 27 people (67.5%), lower neck 24 people (60%), back of 26 people (65%), and waist 21 people (52.5%). It is recommended to make health education programs regarding working with the correct use of a computer, workstation design improvements, and need a break every once ≤2 hours of work using a computer."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Annisa Faradilla Puteri
"Penggunaan visual display unit dapat menyebabkan Musculoskeletal Disorders pada pekerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor risiko ergonomi untuk Musculoskeletal Disorders dari faktor pekerjaan, faktor individu, dan faktor lingkungan pada karyawan pengguna visual display unit di Engineering Center PT.Pertamina (Persero), Jakarta tahun 2012. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif. Sampel penelitian adalah seluruh karyawan Engineering Center PT.Pertamina, Jakarta berjumlah 33 orang. Analisis yang digunakan untuk mengetahui distribusi masing-masing variabel adalah menggunakan uji distribusi frekuensi Hasil penelitian ini adalah bahwa dari tiap variabel memang terdapat kecenderungan responden terkena Musculoskeletal Disorders."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agfa Al-Latief Hadi Putra
"Seiring dengan berkembangnya teknologi, kini pegawai dituntut untuk bekerja dan menghabiskan sebagian waktunya duduk fokus memandang komputer dan menggunakan mouse. Penggunaan komputer memiliki risiko ergonomic yang apabila dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan masalah kesehatan salah satunya gangguan muskoloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara risiko ergonomi dengan gangguan muskoloskeletal pada pekerja kantoran di PT. X. Metode yang digunakan adalah desain studi cross sectional dengan menggunakan instrument penelitian berupa Nordic Body Map dan Rapid Office Strain Assessment (ROSA). Penelitian ini dilakukan kepada 48 pekerja kantoran di PT. X. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat risiko ergonomi, dan keluhan muskoloskeletal dengan analisis univariat, dan bivariat. Dari 48 responden didapatkan 39 orang mengalami keluhan muskoloskeletal dengan keluhan terbanyak ada pada bagian leher atas, punggung, dan pinggang. Hasil penelitian menunjukan tidak adanya hubungan antara risiko ergonomi dengan usia, masa kerja dan jenis kelamin (p-value=1). Akan tetapi, terdapat hubungan yang berarti antara risiko ergonomic dengan gangguan muskoloskeletal (p-value=0,039).

Along with the development of technology, employees are now required to work and spend some of their time sitting focused on looking at computers and using mouse. The use of computers has ergonomic risks which if done continuously can cause health problems, one of which is musculoskeletal disorders. This study aims to analyze the relationship between ergonomic risks and musculoskeletal disorders in office workers at PT. X. The method used is a cross-sectional study design using research instruments in the form of Nordic Body Map and Rapid Office Strain Assessment (ROSA). This research was conducted on 48 office workers at PT. X. The variables studied in this study were age, gender, length of service, level of ergonomic risk, and musculoskeletal complaints with univariate, and bivariate analysis. From 48 respondents, 39 people experienced musculoskeletal complaints with the most complaints in the upper neck, back, and waist. The results showed no relationship between ergonomic risk with age, length of service and gender (p-value = 1). However, there was a significant association between ergonomic risk and musculoskeletal disorders (p-value = 0.039)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Nur Hidayat
"Perkembangan teknologi yang pesat membuat hampir semua aktifitas pekerjaan manusia berhubungan erat dengan berbagai macam alat dan mesin. Tidak terkecuali dalam dunia industri yang saat ini terus berkembang dengan pesatnya. Namun dalam interaksi antara manusia, mesin dan lingkungan kerja terdapat berbagai risiko yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kecelakaan kerja bagi manusia. Salah satu penyakit akibat kerja yang kerap diderita oleh pekerja adalah penyakit yang berkaitan dengan otot serta rangka, atau lebih dikenal dengan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Penelitian ini dilakukan pada pekerja furnitur di PT. X di Klender, Jakarta Timur pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor risiko MSDs pada bagian tubuh dan gejala MSDs yang dialami oleh pekerja. metode penelitiain ini adalah kualitatif dengan desain studi observasional. Responden berjumlah 8 orang, dan tingkat risiko ergonomi dinilai menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA). Penilaian menggunakan REBA mendapatkan hasil 1 tahapan pekerjaan (25%) termasuk dalam kategori medium risk (action level 3), dan 3 tahapan pekerjaan (75%) termasuk dalam kategori high risk (action level 4). Nordic Body Map (NBM) digunakan untuk mengetahui keluhan MSDs yang dirasakan pekerja dan didapatkan hasil 100% pekerja mengeluhkan gejala MSDs. Keluhan terbanyak dirasakan adalah pegal dan rasa sakit pada tubuh bagian pinggang, leher bagian bawah, dan betis.

Technological developments that grow rapidly make almost human activities are closely related to tools and machinery. Industrial sectors is one of many sectors that grow rapidly as the human development. However, the interaction between human, machine and workplace environment have many risks that can make occupational disease or injury to the workers. One of the occupational diseases that often suffered by workers is a disease associated with muscle, bonesand joints, or known as Musculoskeletal Disorders (MSDs). This research was conducted on Furniture Workers PT. X, Klender, East Jakarta, in 2014. This research’s purpose are to know the musculoskeletal disorders risk factor in the body and symptoms experienced by workers. This research method is qualitative with observasional design. Respondents of this research were 8 production workers. Ergonomic risk level assessed using the Rapid Entire Body Assessment (REBA). The result from assessment using REBA are 1 task (25%) included medium risk category (action level 3), and 3 task (75%) include high risk category (action level 4). Nordic Body Map (NBM) is used to know the complaints about MSDs from workers, and the result is 100% of worker said that they have some symptoms of MSDs. Most of complaints are on the hip, lower neck, and calves."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvina Murniati
"Penelitian aktivitas pembuatan kerupuk bertujuan mengetahui tingkat risiko ergonomi terhadap keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang dirasakan oleh perajin kerupuk di Pabrik Mekar Jaya Sektor Informal di Jakarta Selatan menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan penyebaran kuesioner dengan total responden 16 orang. Tahapan pembuatan kerupuk terdiri dari enam proses yang terdiri dari 32 task dengan tingkat risiko tertinggi terdapat pada kegiatan mengeluarkan adonan dari mesin penggilingan tahap satu, memindahkan adonan ke mesin penggilingan tahap dua, dan memisahkan trimming dari sarang plastik yang berarti harus segera diperbaiki karena potensi MSDs semakin besar. Keluhan subjektif paling banyak dirasakan adalah pinggang.

This research purposes to detect risk level and musculoskeletal disorders (MSDs) complaint in cracker workers in Factory Mekar Jaya informal sector in South Jakarta using REBA and questionaires with 16 total respondent. Stages of making crackers consist of six process which consist of 32 task with the highest level of risk is in the activity of the issuing dough of the milling machine stage one, move the dough to the milling machine stage two, and separate trimming of plastic nest which means three of these activities must be repaired immediately because the greater potential MSDs. The most subjective complaint is in the waist."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>