Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192775 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Desi Purwanti
"Kelengkapan dokumen asuhan keperawatan sangat mempengaruhi mutu rekam medis dan mutu pelayanan rumah sakit, tetapi RS. Haji Jakarta belum mencapai target minimal 80% kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan pasien rawat inap. Tujuan dari penelitian ini mengetahui gambaran kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan dan karakterstiknya pada pasien rawat inap dewasa non kebidanan RS Haji Jakarta tahun 2012 melalui variabel pengetahuan perawat, pelatihan, jumlah ketenagaan perawat, sarana, manajemen keperawatan, dan proses pelaksanaan pendokumentasian.
Metode yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif bersifat deskriptif dan didukung pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan observasi dokumen asuhan keperawatan pada status pasien rawat inap pada bulan Mei 2012 dan terpilih secara acak kemudian di observasi dengan lembar checklist, wawancara perawat dan bagian rekam medis, serta studi pustaka.
Hasil penelitian didapatkan kelengkapan dokumentasi askep hanya 63%, pengetahuan perawat terhadap dokumentasi asuhan keperawatan cukup, pelatihan dokumentasi asuhan keperawatan pernah dilakukan tetapi tidak rutin, jumlah perawat di beberapa ruangan masih kurang, sarana pendokumentasian askep mencukupi, manajemen sistem penugasan dan pengawasan sudah diterapkan, namun proses pelaksanaan pendokumentasian askep belum semuanya sesuai dengan SPO yang ada di RS Haji Jakarta.
Disarankan agar manajemen RS Haji Jakarta mengadakan pelatihan rutin, membuat petunjuk teknis pengisian dokumentasi asuhan keperawatan atau merevisi SPO yang ada, menerapkan sistem reward dan punishment, serta membakukan format formulir diagnosa dan rencana intervensi.
The completeness of the document greatly affects the quality of nursing care and quality of medical records in hospital services, but the RS. Haji Jakarta has not reached the minimum target of 80% completeness of documentation of nursing care of inpatients. The purpose of this study is to know the description of the completeness of documentation of nursing care and its characteristics in adult nonobstetric inpatient in RS Haji Jakarta 2012 through the variables such as nursing knowledge, training, the nurse workforce, facilities, nursing management, documentation and implementation process.
This thesis focused on descriptive quantitative research which supported by the observation of a qualitative approach to document of the status of nursing care in inpatients in May 2012 and was selected at random then observe it with a checklist sheet, interview, and study literature. The results obtained completeness of nursing documentation is only 63% and implementation of nursing documenting is not in accordance with the SPO's in RS Haji Jakarta.
It is suggested that RS Haji Jakarta should to conduct routine management training, establish the fulfillment of technical guidance documentation of nursing care or revising the existing of the SPO, adjust a system of reward and punishment, and standardize the forms of diagnosis and intervention plan.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Purwandari
"Dokumentasi keperawatan merupakan bentuk profesionalisme perawat. Kelengkapan dokumentasi diperlukan dalam menjamin kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. Tujuan riset untuk identifikasi pengaruh penerapan SIMPRO terhadap kelengkapan dan aspek legal dokumentasi asuhan keperawatan.
Metode penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi experiment, pretest-posttest designs with comparison group. Sampel penelitian 68 dokumentasi asuhan keperawatan.
Hasil menunjukkan peningkatan kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan sebesar 10,39 % setelah diterapkan SIMPRO (p = 0,0001), ada perbedaan kelengkapan dan aspek legal dokumentasi asuhan keperawatan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah penerapan SIMPRO (p = 0,0001). Penerapan SIMPRO perlu memperhatikan kesiapan perawat, dukungan manajemen, dukungan IT dan teknologi komputer yang baik.
Rekomendasi bagi pihak manajemen untuk monitoring rutin pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan sebagai proses evaluasi dokumentasi dan penggunaan bahasa terstandarisasi dalam dokumentasi keperawatan.

Nursing documentation is a part of nurses’ professionalism. Document completeness is needed to reassuring the quality of nursing care given. The purpose of this research was to identify the influence of SIMPRO application towards completeness and legal aspect of nursing care documentation.
The method was quantitative research with quasi experiment, pretest -posttest designs with comparison group. The sample of this research was 68 nursing care documentations.
After applying SIMPRO, it has showed 10, 39% of increase in nursing care documentations completeness (p = 0, 0001). In addition, there were differences of completeness and legal aspects of nursing care documentation between intervention group and control group (p = 0, 0001). Therefore, we could conclude that, to apply SIMPRO we need to observe the nurses’ readiness, managerial encouragement, also proper technology and computer support.
Finally, we recommends to the managerial level of the Hospital to make a routine monitoring of nursing care documentation implementation as evaluation process of documentation and the usage of standardized language in nursing documentations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Agus Suarsana
"Pemberian pelayanan kesehatan memerlukan sumber daya berkualitas agar menghasilkan luaran yang baik. Dengan demikian, sumber daya manusia harus dipandang sebagai aset bahkan investasi rumah sakit. Perawat yang merupakan proporsi ketenagaan terbesar dalam layanan kesehatan akan memberikan sumbangan bagi keberhasilan pelayanan bila dapat melakukan tugas dan fungsinya sesuai standar. Perawat yang memiliki kemampuan dan motivasi yang baik akan berkontribusi terhadap tugas penyelenggaraan pelayanan kesehatan rumah sakit melalui layanan keperawatan. Sebaliknya, perawat yang tidak melakukan asuhan keperawatan dengan baik dan benar dapat menimbulkan masalah pada pelayanan terhadap pasien. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk melihat hubungan antara kemampuan, motivasi dan supervisi perawat terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat RSU Imanuel Sumba. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional kuantitatif dengan metode pengambilan data potong lintang yaitu dengan melakukan pengamatan atau pengukuran terhadap setiap variabel penelitian satu kali dalam satu waktu. Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah perawat di RSU Imanuel. Subjek diminta mengisi kuesioner kemampuan, motivasi dan supervisi. Skor untuk setiap item kuesioner dijumlahkan. Nilai total adalah 100%, nilai 65% atau lebih dianggap baik sedangkan nilai < 65% dianggap kurang. Dari 22 responden perawat yang bertugas di ruang rawat inap RSU Imanuel Sumba, yang kemudian ditelusuri asuhan keperawatannya, didapatkan 8 orang (36,4 % ) perawat yang kelengkapan asuhan keperawatannya termasuk katagori baik, dan sisanya 14 orang (63,6% ) kelengkapan asuhan keperawatannya termasuk katagori kurang baik. Perawat yang memiliki pengetahuan yang baik 17 (77,3%) dan kurang baik 5 (22.7%). Perawat yang mempunyai keterampilan baik 16 (72,7%) dan kurang baik 6 (27,3%). Perawat dengan motivasi baik 5 (22,7%) dan kurang 17 (77,3%). Perawat yang menyatakan supervisi baik 9 (40,9%) dan kurang 13 (59,1%). Tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan (p value=0,613) dan keterampilan (p value =0,624) dengan kelengkapan asuhan keperawatan. Ada hubungan yang bermakna antara motivasi (p value=0,039) dan supervisi (p value=0,043) dengan kelengkapan asuhan keperawatan.

Providing health services requires quality resources to produce a good outcome. Thus, human resources should be viewed as assets and even hospital investments. Nurses who are the largest proportion of workforce in health services will contribute to the success of the service if they can perform their duties and functions according to standards. Nurses who have good ability and motivation will contribute to the task of administering hospital health services through nursing services. Conversely, nurses who do not perform nursing care properly and correctly can cause problems in patient care. Therefore, this research was conducted with the aim of looking at the relationship between the abilities, motivation and supervision of nurses on the completeness of nursing care documentation in the Imanuel Hospital Sumba ward. This study used a quantitative observational research design with cross-sectional data collection methods by observing or measuring each research variable once at a time. In this study, the research subjects were nurses at Imanuel General Hospital. Subjects were asked to fill out a questionnaire on ability, motivation and supervision. The scores for each questionnaire item are summed. A total score is 100%, a score of 65% or more is considered good, while a score less than 65 is considered insufficient. Of the 22 nurse respondents who served in the inpatient room of Imanuel Sumba Hospital, whose nursing care was then traced, there were 8 nurses (36.4%) whose complete nursing care was categorized as good, and the remaining 14 people (63.6%) had complete care. nursing is in a poor category. Nurses who have good knowledge 17 (77.3%) and less good 5 (22.7%). Nurses who have good skills are 16 (72.7%) and less good 6 (27.3%). Nurses with good motivation are 5 (22.7%) and less 17 (77.3%). Nurses who stated good supervision were 9 (40.9%) and less 13 (59.1%). There is no significant relationship between knowledge (p value = 0.613) and skills (p value = 0.624) with the completeness of nursing care. There is a significant relationship between motivation (p value = 0.039) and supervision (p value = 0.043) with the completeness of nursing care."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunisa Saraswati Hakim
"Dokumentasi keperawatan adalah catatan yang merekam bagaimana proses keperawatan dilakukan dan merupakan salah satu indikator mutu asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan di RS X tahun 2011-2014 berdasarkan rincian aspek-aspek dari proses keperawatan. Metode pada penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan instrumen baku yang diterbitkan oleh Kemenkes RI, yaitu Instrumen Studi Dokumentasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan (Instrumen A). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai kelengkapan Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan dan Evaluasi Asuhan Keperawatan RS X 2011-2014 masih dibawah standar Kemenkes RI. Sedangkan variabel Implementasi Asuhan Keperawatan, kelengkapan catatan asuhan keperawatan sudah mencapai standar Kemenkes RI.

Nursing documentation is a record that records how the nursing process is done and is one indicator of the quality of nursing care. This study aims to analyze the complete overview of the documentation of nursing care in the hospital X in 2011-2014 based on the details of the aspects of the nursing process. The method in this research is quantitative using standard instruments issued by Ministry of Health of Indonesia, namely Instrumen Studi Dokumentasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan (Instrument A). These results indicate that the value of the completeness of the Assessment, Diagnosis, Planning and Evaluation Nursing in X hospital at 2011-2014 was below the standard of Ministry of Health Affairs. While the variable implementation of Nursing, the completeness of the record of nursing care has reached the standard of Ministry of Health Affairs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
E.A. Sani
"Dunia usaha perumah sakitan nasional dewasa ini tidak terpisahkan dari situasi pasar global dan kondisi krisis ekonomi dimana tingkat persaingan yang ketat dan tingginya biaya pelayanan kesehatan. Hal tersebut berpengaruh terhadap kelangsungan operasionalnya rumah sakit.
Pengaruh tersebut perlu diantisipasi dengan pengelolaan sumber daya yang dimiliki secara efsien dan efektif. Salah satu sumber pendapatan yang cukup besar berasal dari pelayanan pasien rawat inap. Namun transaksi pelayanan pasien rawat inap ini tidak seluruhnya dibayar tunai/kas, melainkan sebagian pembayarannya ditagih kemudian yang tercermin dalam saldo kumulatif piutang pelayanan.
Data keuangan yang diolah dari Neraca dan Rugi Laba Rumah Sakit Haji Jakarta tahun 1999 dan 2000 menunjukkan bahwa pendapatan rumah sakit meningkat secara bermakna sebesar 149,71 % pada tahun 2000. Sekitar 40 % dari pendapatan rumah sakit berasal dari pendapatan rawat inap. Sedang pendapatan rawat inap meningkat sebesar 156,46 % tetapi piutang pelayanan meningkatnya jauh lebih besar mencapai 245,98 %. Proporsi piutang pasien rawat inap terhadap pendapatan rawat inap ternyata meningkat secara drastis dari hanya 9,64 % pada tahun 1999 menjadi 15,16 % pada tahun 2000.
Sehubungan dengan meningkatnya saldo piutang pelayanan pasien rawat inap tersebut, maka perlu mendapat perhatian khusus dan ditangani secara profesional. Hal ini mengingat bahwa piutang pelayanan adalah sumber dana likuid untuk mendukung operasional rumah sakit dan apabila tidak dikelola dengan baik, tentu akan mempengaruhi modal kerja yang dibutuhkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran penyebab dari besarnya jumlah piutang pelayanan pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta dengan pendekatan sistem yaitu input, proses dan output. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan melakukan pengamatan langsung dan wawancara secara mendalam.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyebab besarnya saldo piutang pelayanan pasien rawat inap karena lamanya waktu dalam proses penyampaian surat tagihan kepada para debitur. Akibatnya tingkat pembayaran yang diterima rendah yaitu rata-rata 23;30% dan masih cukup tingginya jumlah saldo piutang yang tidak terbayar yang terakumulasi pada total piutang pelayanan bulan berikutnya rata-rata sebesar 76,70%. Disamping itu pula terdapat piutang yang berumur lebih dari 90 hari mencapai sebesar 39,75% dan total piutang pelayanan pasien rawat inap per 31 Maret 2000.
Saran yang dapat diberikan adalah perlunya diingatkan para dokter dalam melakukan pemeriksaan wajib untuk mengisi hasil pemeriksaannya pada resume medik, dan dilakukannya evaluasi terhadap tingkat kepatuhannya. Dengan demikian penataan rekening harian dan invoice tagihan pasien rawat inap dapat dikerjakan secara cepat dan akurat. Petugas penagihan dapat lebih cepat menyampaikan surat tagihan kepada para debitur yang jumlahnya mencapai 178 perusahaan. Selanjutnya perlu dipertimbangkan adanya batasan waktu dalam penyampaian surat tagihan, penambahan petugas dan kendaraan operasional roda dua agar dapat menjangkau lebih banyak debitur yang lokasinya tersebar di wilayah Jabotabek.

Analysis on Management of Collection Account Receivables of Third Party Inpatient Care at RS Haji Jakarta for the Year of 2000Nowadays, the business word of national hospitality can not he separated from global market situation and the economic crisis condition, in the full competition and the high prices of health services. It is fluencies to the sustainability hospital operations.
We need to anticipate the influence in order to process the resources that we have efficiently and effectively. One of the biggest resources of incoming is from in patient services. Unfortunately, not all of the transactions of patient are paid in cash, but a half of the payment is collected latter, which could be shown up in cumulative service debt balance.
The financial data was derived from the balance sheet and income statement of Haji Hospital Jakarta for the period of 1999 and 2000, It showed that hospital revenue has substantially increased for 149,71 % in the year 2000. Approximately 40 % of the revenues generated from inpatient care. Although revenue increased by 156, 46 %, however the balance of account receivable also increase by 245, 98 %. The proportion of account receivable as compared to patient?s revenue.
Because of the increase of the debt balance of the patient services, it is necessary to handle it professionally. It reminds that the debt service is a liquid resource to back the operationally of the hospital up, because if it didn't be proceed well, it would influence the work capital that we need.
This observation aims to get a description of the causal of the high total debt of the patient at Haji Hospital Jakarta with several approach systems are input, process and output. This observation is analytic descriptive which doing direct observation and making several interviews deeply.
From the result of the observation could be concluding that the causal of the high debt balance of patient was because of a very long process time giving the letter for the payment of the debt to the debtor. So, the total received payment from the debtor was still low, and the arrange or it was around 23,30 % and because the unpaid debt balance was still in high number which accumulated in total debt service for the next month would be around 76,70 %. Beside there were debts which had been more than 90 days, about 39,75 % of the total debt service of in patient per march, 31, 2000
The suggestions could be given are the extent necessary to remind the doctors when they do the obligation examine, the have to fill the result of the examination in to a medical status recorded card and to evaluate the level of the obedience. By doing that, the arrangement of daily payment and invoice debt of patient could be done fast and correctly. As well as, the debt collector could send the letter of the debt payment to a debtor faster, which the number of the debtor is 178 companies. For the next step, it is necessary to consider for giving a time limitation in sending the letter of the debt collector and the operational vehicles especially motorcycle, in order to reach more debtors in all of Jabotabek area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana
"ABSTRAK
Fokus penelitian ini pada pemakaian gelang identitas pasien rawat inap kelas 2
dan 3 di Rumah Sakit Haji Jakarta. Tujuannya untuk mengetahui gambaran
pemasangan gelang identitas. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif melalui
pendekatan sistem dengan metode observasi, wawancara, telaah dokumen, dan
studi kepustakaan. Hasil penelitian dari 79 pasien yang diteliti didapatkan bahwa
pasien yang memakai gelang identitas sebanyak (86,07%) dan pasien yang tidak
memakai gelang identitas sebanyak (13,92%)

ABSTRACT
This study focused on the use of identification band inpatients class 2 and 3 in
Rumah Sakit Haji Jakarta. The goal is to find an overview of the identification
band installation. This research is a qualitative descriptive through the system
approach by the method of observation, interviews, document review, and
literature study. The results of the 79 patients studied showed that patients
wearing identification band (86.07%) and patients not wearing identification band
(13.92%)"
2014
S54130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supartini
"Dokumentasi keperawatan merupakan bukti dari pelaksanaan keperawatan yang menggunakan metode proses keperawatan, berisi tentang catatan respon pasien terhadap tindakan medis dan tindakan keperawatan serta merupakan indikator mutu asuhan keperawatan. Agar pelayanan keperawatan berkualitas maka perawat diharapkan dapat menerapkan asuhan keperawatan dengan pendokumentasian yang benar.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelengkapan dokumen asuhan keperawatan terkait dengan faktor individu, faktor organisasi dan faktor psikologis, menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara mendalam. Observasi memungkinkan peneliti mengamati langsung tantangan perawat dalam melengkapi dokumen pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan, implementasi, evaluasi dan catatan keperawatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pengisisan kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan di rumah sakit Santo Antonio masih di bawah standar Depkes. Perawat sudah menyadari pentingnya pendokumentasian asuhan keperawatan. Kendala yang dihadapi antara lain kurangnya tenaga dan kurangnya fasilitas yang ada seperti petunjuk teknis pengisian dokumentasi asuhan keperawatan. Selain itu, belum pernah dilakukan pelatihan terkait dengan pendokumentasian asuhan keperawatan. Perawat memanfaatkan hasil dokumentasi sebagai materi komunikasi kemajuan kondisi pasien, namun dokter belum memanfaatkan secara maksimal hasil dokumentasi yang dibuat oleh perawat.
Saran dari penelitian ini adalah agar pihak manajemen memenuhi jumlah tenaga, mengadakan pelatihan dan seminar, membuat petunjuk teknis pengisian dokumentasi asuhan keperawatan, menerapkan supervise berjenjang serta membuat lembar catatan pasien yang terintegrasi dari seluruh tenaga kesehatan. Saran untuk Kemenkes adalah mengembangkan peraturan yang memberikan pemisahan yang jelas antara tugas dokter dan tugas perawat.

Nursing documentation is an evidence of the implementation of nursing, using the nursing process method, which is contains the report of the patients’ response to the medical and nursing care also an indicator of the nursing care quality. In order to support the nursing care quality, the nurse should applied itself with proper documentation.
The aim of this research is to analyze the completion of the nursing care document, in relation to the individual, organizational, and psychological factors by using qualitative methods such as observation and in-depth interviews. This study is allow to observed nurses challenges to complete the document, diagnose, treatment planning, implementation, evaluation and medical record.
The study revealed that nursing care document completion in Saint Antonio hospital is still below standard even the nurses realized the importance of documenting nursing care. Challenges were found are the nurses work load, no technical guideline for completing the nursing document, no trainings and no workshops for the nurses. Nurses are going to use the results of the documentation to discuss the progress of patient’s condition, but clinicians do not use it as expected.
The study suggests the management to increase the number of personnel, to held trainings and seminars for nurses, to develop technical guideline for nursing documentation, to implement head nurse’s supervision and also create an integrated record sheet based on various personal’s health. Recommendation for Ministry of Health is to provide regulation of clear duty of nurses and doctors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Rachma
"Skripsi ini membahas pengaruh karakteristik individu dokter dan petugas pengembali berkas rekam medis (pos perawatan) terhadap mutu berkas rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaiman Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa mutu berkas rekam medis kategori baik jumlahnya lebih rendah dibandingkan yang kategori mutunya tidak baik. Sementara itu diketahui bahwa tidak ada perbedaan proporsi yang signifikan antara karakteristik individu dokter dan petugas terhadap mutu berkas rekam medis. Disarankan untuk melakukan pengujian terhadap variabel non karakterisitik individu yakni variabel organisasi dan psikologis yang secara teori efeknya langsung mempengaruhi kinerja.

The focus of this study is about the influence of the individual characteristics of physician and the officer who responsible to return medical record (post care officer) against quality of inpatient medical record document at Rumah Sakit Haji Jakarta 2011. The purpose of this study is to know how individual characteristics of physician and officer give an effect to the quality of medical record which are managed by them. This research is descriptive quantitative using cross sectional study. Based on the result, medical record which good quality is less quantity than not good quality. In Addition, there is not different proportion that significant between individual characteristic physicians and return medical record officer (post care) against the quality of inpatient medical record. The researcher suggest that need to do the next research againts non-individual characteristics variable such as organizational and psychological variable which are based on theory, that variables are have direct effect to influence the quality of work."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Prihartin
"Kesuksesan pengelolaan tim sangat dipengaruhi oleh motivasi tim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik kepribadian perawat dan motivasi perawat. Desain riset menggunakan deskriptif korelasi dengan tekhnik cross sectional dan sampel berjumlah 161 perawat di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan adalah instrumen motivasi dari teori Mc.Clelland dan instrumen kepribadian berdasarkan DISC. Mayoritas perawat mempunyai tipe steadiness (41.6%) dan motivasi kerja perawat mayoritas rendah dengan perbedaan persentase 3.2%.
Hasil bivariat tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik kepribadian dan motivasi (p= 0.792 pada grafik least dan 0.540 pada grafik most . Usia memiliki hubungan yang bermakna dengan motivasi (p=0.032, . Secara deskriptif tipe kepribadian dominance dan compliance memiliki motivasi tinggi dibandingkan influence, steadines.
Kesimpulan riset tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik kepribadian (DISC) dan motivasi. Riset menyarankan dilaksanakan riset lanjutan dengan menggunakan instrumen DISC pada populasi yang berbeda.

The success of the team management is strongly influenced by team motivation. This study was aimed to determine the relationship of nurse personality characteristics and nurse motivation. Used descriptive correlation research design with cross sectional methode, with total sampling 161 nurses in inpatient department. The instrument used Mc.Clelland Theory and based on the DISC personality.
The result of this study, majority of nurses had the steadiness type (41.6%) and low motivation majority of nurses with a percentage difference of 3,2%. Results of bivariate there was no significant relationship between personality characteristics and motivation (p = 0.792 at least charts and 0.540 on most charts, ). The age had a significant relationship with the motivation (p = 0.032, ). ). In the descriptive, dominance and compliance personality type had much more motivation than influence, steadiness.
Conclusion research was no significant relationship between personality characteristics (DISC) and motivation. The study recommended further research carried out by using the DISC instruments in different populations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yossy Syarnen
"Skripsi ini menganalisis tentang bagaimana kelengkapan pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa (LPKPJ) di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor yang dilakukan oleh perawat dengan subjek penelitian adalah Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa tahun 2011 Penelitian ini dilakukan dengan dua metode yaitu kuantitatif untuk melihat besar kelengkapan pengisian lembar tersebut dan kualitatif untuk melihat gambaran berdasarkan gambaran dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana, metode, pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa, penyusunan rencana keperawatan, dan monitoring serta evaluasi.
Hasil Penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa besar kelengkapan pengisian lembar pengkajian itu di ruang rawat inap sebesar 1, 45% yang artinya bahwa banyak lembar pengkajian keperawatan pasien jiwa yang tidak terisi lengkap. Sedangkan pada hasil penelitian kualitatif menyebutkan bahwa dari sumber daya manusia berdasarkan pendidikan dan pelatihan didapat bahwa perawat umumnya memiliki pendidikan D3 meskipun masih ada yang berpendidikan SPK/SPRB, namun untuk pelatihan mengenai rekam medis perawat belum pernah mengikuti, sedangkan berdasarkan beban kerja, perawat merasa jumlah perawat belum cukup. Selain itu sumber daya manusia berdasarkan persepsi menemukan bahwa perawat umumnya sudah mengerti dan paham mengenai fungsi Pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa. Untuk sarana dan prasarana umumnya sudah tersedia di setiap ruangan namun untuk tempat penyimpanan masih belum memadai. Pada metode dengan melihat ketersediaan dan penerapan SPO serta sosialisasi, ditemukan bahwa SPO terkait kelengkapan pengisian LPKPJ sudah tersedia yaitu SPO Rekam Medis tentang Pengisian Rekam Medis, Petunjuk Teknis tentang pengisian LPKPJ, serta SPO tentang asuhan keperawatan.
Untuk hasil penelitian berdasarkan Pengisian LPKPJ, perawat paham tentang alur pengisian tetapi pelaksanaannya kurang maksimal karena tugas perawat terkait pendokumentasian tidak sedikit, selain itu di ruang Subadra pengisian tidak hanya untuk pengkajian jiwa tetapi juga pengkajian fisik sehingga perlu format yang bisa menggambarkan kondisi fisik dan jiwa dengan lebih efektif. Dari hasil penelitian mengenai proses perencanaan asuhan keperawatan menyebutkan bahwa perawat juga telah paham bahwa dengan mengisi LPKPJ nantinya akan digunakan untuk menegakkan diagnosa keperawatan sehingga dapat ditentukan rencana asuhan keperawatan untuk pasien, namun pelaksanaannya pun masih belum maksimal. Dan dari monitoring dan evaluasi ditemukan bahwa monitoring dan evaluasi yang dilakukan selama ini hanya untuk resume medis dan informed consent sedangkan untuk LPKPJ belum dilakukan.
Saran yang diusulkan yaitu melakukan pelatihan terkait kelengkapan pengisian rekam medis termasuk LPKPJ karena LPKPJ merupakan bagian dari berkas rekam medis pasien yang harus diisi lengkap; perlu dilakukan penambahan kapasitas untuk tempat penyimpanan sesuai dengan kebutuhan di tiap ruangan; Melakukan perhitungan kebutuhan perawat untuk mengetahui jumlah perawat ideal sehingga pelaksanaan asuhan keperawatan dapat berjalan secara optimal; Memodifikasi format Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa untuk ruangan khusus seperti Subadra yang melayani pasien dengan gangguan jiwa yang disertai gangguan fisiknya untuk memudahkan melakukan pengkajian sehingga bisa menggambarkan kondisi fisik dan jiwa pasien dengan optimal; Menambahkan kolom tanda tangan perawat-perawat yang telah mengkaji pasien di setiap ruangannya sehingga nantinya jika terdapat ketidaklengkapan pengisian bisa melihat siapa saja perawat yang bertanggungjawab dalam pengkajian yang telah dilakukan sehingga memudahkan proses monitoring dan evaluasi; Menambahkan kolom tanggal pengkajian disetiap point dengan tujuan memberikan informasi tentang kapan pengkajian terhadap point tersebut dilakukan; Melakukan sosialisasi SPO Rekam Medis kepada seluruh perawat secara langsung; Melakukan bimbingan teknis terkait juknis pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa di ruangan.

This study analyse about the completeness of Psyciathric Patient Nursing Assessment Form (LPKPJ) in Inpatient Room at the Hospital of Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor that nursing did with the subject of this research is the Psyciathric Patient Nursing Assessment Form (LPKPJ) in 2011. This research used two methods is Quantitative for know about the value of completeness and Qualitative for describe completeness based on Human Resources, infrastructure and medium, method, filling of Psyciathric Patient Nursing Assessment Form (LPKPJ), the proses of nursing plan, and also monitoring and evaluation process.
Results of quantitative research is Value of completeness in Inpatient room is 1,45%, that mean the incompleteness is higher than completeness. Meanwhile, results of the qualitatif research is if from human resources in education is most of nurses had a Diploma III although several of them had a School of Nursing graduate till now, however in training history, most of them had never get training for completeness of medical records especially Psyciathric Patient Nursing Assessment Form, But based on nursing workload, they feeling that number of nursing in the room is not sufficient. In other case, for perception most of nurses know and understand about the function of filling LPKPJ. For medium and infrastructure, all of room had a place for filling and had a place for storage to supply of medical records form but for storege is not sufficient yet in the several room. For methods, with analyse willing and application also socialization is procedures about completeness Psyciathric Patient Nursing Assessment Form that is Standard Procedures of Operation (SOP) of Medical Records about filling the medical records, technical instruction for filling LPKPJ, also SOP about nursing care.
For results based on filling LPKPJ, they understand about the filling process, but for action not optimum yet because nurse has many task of nursing care, in Subadra, not only filling psyciatric assessment but also physic assessment because it is the psyciatric-physic room. Results based on nursing plan process is they understand to filling assessment for make sure of diagnosis of nursing and then make a planning to take action a nursing care, but in reality, this not optimum too. The last from monitoring and evaluation results is the monitoring and evaluation did along only for medical resume and informed consent, for other is not yet including.
Suggestions can be proposed to improved training about completeness medical record, including Psyciathric Patient Nursing Assessment Form, because the LPKPJ is also a part of medical records that complete for filling; do additional capacity for storage supply of medical records form depend as need; do a counting for need of nursing in a room for get ideal number of nursing in a room; do modifying Psyciathric Patient Nursing Assessment Format for Subadra room for effectiveness and eficiency; do additional spot for signature of nursing that do assessment in each room at the patient who'll be their guarantee to facilitate of monitoring and evaluation; do additional date coloumn in each point of assessment form for noted by nursing that filled the point for information of assessment did; do direction socialitation of medical records procedure to all of nurses; do techincal guidance of filling assessment in room.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>