Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202845 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Liliosa Maria T.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26632
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Hernawati
"Salah satu upaya untuk menurunkan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau oleh masyarakat secara luas sampai ke tingkat desa yang terpencil. Untuk mempermudah upaya tersebut dilakukan penempatan bidan di desa. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitaif dan dianalisa secara deskriptif, Bivariar, Multivariat, Uji Intertaksi, perhitungan Dampak Potensi. Penelitian dilaksanakan di 34 puskesmas 118 bidan di desa di kabupaten Bekasi.
Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan di desa dalam pelayanan Antenatal Care dan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan adalah; imbalan, kepemilikan motor, alat, dan motivasi. Faktor yang tidak berhubungan dengan kinerja bidan di desa adalah; umur, domisili, lama bekerja, kemampuan, status kepegawaian, status perkawinan, rencana kerja, supervisi, peran SPKDS, pelatihan, sikap, dan motivasi. Faktor yang paling bermakna berhubungan dengan kinerja bidan di desa adalah motivasi, sedangkan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja bidan di desa adalah imbalan. Perlu adanya peningkatan dedikasi oleh bidan di desa serta pembekalan alat bidan kit yang lengkap bagi peningkatan bidan di desa.

Highly Maternal Mortality Ratio (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) can be decreased by improving health service able to be reached by society widely until cloistered villages. This research was done by cross sectional method using a quantitative approach and descriptive analysis. Research executed in 34 public health centers, 118 village midwifes in sub-province of Bekasi.
Researches Result indicates that factors related to countryside midwife performance in Antenatal Care and Bearing Help by health officer are; reward ownership of motor, appliance, and motivation. Meanwhile, Factors which unrelated to countryside midwife performance are: age, domicile, old work, ability, officer status, marriage status, Job planning, supervision, SPKDS role, training, attitude, and motivation. Improving dedication by village midwife and providing midwifes complete kit are needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T30818
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Zaim
"Angka kematian bayi dan angka kematian ibu di Kalimantan Barat masih tinggi, karena cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan masih rendah. Cakupan pertolongan persalinan di Kabupaten Sanggau paling rendah dari Kabupaten dan Kota lainnya di Kalimantan Barat, kemungkinan karena kinerja bidan PTT di desa masih rendah.
Tujuan penelitian ini untuk mengelahui gambaran kinerja bidan PTT di desa dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja tersebut meliputi: status perkawinan, pelatihan, lama kerja, tempat tinggal, supervisi, jumlah dukun bayi dan dukungan pemerintah desa di Kabupaten Sanggau tahun 1999.
Metode penelitian dengan rancangan potong lintang dan sample seluruh populasi sebanyak 137 responden. Pengumpulan data dilakukan wawancara langsung. Analisis data dengan univariat, bivariat menggunakan chi Kuadrat dan multivariat menggunakan Regresi Logistik.
Hasil penelitian kinerja bidan PTT di desa relatif rendah, dimana cakupan pertolongan persalinan S 27% dari target sebesar 50,1%. Variabel yang terbukti bermakna adalah pelatihan, lama kerja dan supervisi. Pelatihan memberikan kontribusi relatif dominan terhadap peningkatan kerja bidan PTT di desa.
Disarankan adanya kebijakan pelatihan, meneruskan perpanjangan kontrak kerja dan kewenangan pengangkatan bidan PTT atau PNS oleh pemerintah daerah. Adanya program perencanaan prioritas pelatihan, penempatan dan kemandirian bidan PTT serta supervisi. Selanjutnya agar diadakan penelitian jenis latihan dan supervisi yang efektif dan efisien serta lama kerja yang dapat meningkatkan kinerja.

Factors that Correlate with Delivery Performance of On-Contract-Basis Midwives in Village in Sanggau District West Kalimantan Year 1999 Infant Mortality and Maternal Mortality rates in West Kalimantan remain high as consequence of coverage of delivery service by health workers is still small. The coverage of delivery service in Sanggau District is the lowest one compare to other districts or cities in West Kalimantan. This may be related to low delivery performance of on-contract-basis midwives of villages in the district.
The purpose of this study was to investigate the performance of on-contractbasis midwives in villages and factors that correlate with the performance. The factors are : marital status, training, duration of work in village, residence, supervision, number of traditional birth attendant and support from the village office in Sanggau District in 1999.
The study employed a cross sectional design and the number of selected sample from the population was 137 respondents. Data were gathered by direct interviews. Data analysis was carried out by means of univariat, bivariat tests using Chi-Square and multivariat test using Logistic Regression.
The study result reveals that the delivery performance of on-contract-basis midwives in villages in the district is relatively low in which the coverage of the delivery service of S 27% of the target reached from 50.1%. It is also revealed that training, duration of work and supervision correlate significantly with the performance. Training contributes relatively dominantly to the improvement of the delivery performance of on-contract-basis midwives in the villages.
This study recommends that training policies be established, work contract be extended and recruitment of on-contract-basis midwives and state-employed midwives be authorized- to the local government. This study also recommends that there should be programs that cover training priority planning, distribution and independence of on-contract-basis midwives as well as supervision. There should also be studies focusing on effective and efficient training and supervision programs as well as on duration of work thay may lead to improvement of delivery performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T 10499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Soetimah
"Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang tugas sehari-harinya terlibat langsung pada pelayanan kebidanan terutama dalam pelaksanaan pertolongan persalinan. Pekerjaan ini mempunyai risiko tinggi terhadap kemungkinan penularan berbagai penyakit, termasuk HIV/AIDS. Salah satu upaya untuk memberikan perlindungan baik kepada klien maupun kepada bidan sendiri adalah dengan melaksanakan tindakan pencegahan infeksi melalui cuci tangan, sebelum dan sesudah melakukan tindakan, menggunakan sarung tangan ketika melakukan tindakan, menggunakan larutan antiseptik untuk persiapan sebelum tindakan, melakukan langkah﷓langkah proses pencegahan infeksi pada peralatan setelah digunakan dengan melakukan dekontaminasi, pencucian, sterilisasi atau desinfeksi tingkat tinggi dan mengelola sampah dengan baik dan benar (IBI, UNFPA, BKK13N, 2000).
Berdasarkan konsep World Health Organization (1994): The Four Pillars of Safe Motherhood dalam upaya penyelamatan ibu dan bayi, Departemen Kesehatan antara lain menerapkan pelayanan kebidanan dasar melalui pertolongan persalinan aman dan bersih. Hal ini dilaksanakan dengan mengenal standar minimal tiga bersih yang meliputi bersih penolong, bersih alat dan bersih tempat/lingkungan, untuk mencegah terjadinya penularan penyakit atau infeksi bagi petugas atau bidan yang bekerja baik di Rumah Sakit, Puskesmas, maupun di unit-unit pelayanan kesehatan lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh pelatihan berdasar kompetensi terhadap kepatuhan bidan melaksanakan pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan normal dihubungkan dengan faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan pengamatan langsung di Puskesmas yang dilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni Tahun 2004.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum sepenuhnya bidan patuh melaksanakan pencegahan infeksi terdapat (57,3%) tidak patuh, belum semua bidan dilatih pencegahan infeksi (56,1%), pengetahuan tentang pencegahan infeksi masih kurang (58,5%), sikap terhadap pencegahan infeksi masih belum positif (52A%), umumnya lama kerja lebih dari 10 tahun (82,9°/o), ketersediaan alat dan bahan yang tidak lengkap (39%), bekerja tanpa SOP (73,2%) responden berpersepsi ada dukungan atasan (93,9%) dan dukungan teman (92,7%). Hampir semua bidan mendapat dukungan terhadap pelaksanaan pencegahan infeksi dari atas (93,9%) dan dukungan dari teman (92,7%).
Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ditemukan faktor yang mempengaruhi kepatuhan melaksanakan pencegahan infeksi adalah pelatihan (OR=2,583), pengetahuan (OR=3,010) dan sikap (OR=2,962).
Memperlihatkan hasil penelitian peneliti menyarakankan adanya kebijakan peningkatan jumlah bidan yang dilatih, peningkatan supervisi, melengkapi alat dan bahan PI, pengadaan dan sosialisasi penggunaan SOP.
Daftar Pustaka : 23 (1985 - 2002)

The Effect of "Training Based on Interest" to Midwife Compliance Executing the Infection Prevention in Normally Give Birth Help on RB Puskesmas East Jakarta Subdistrict in the Year 2004Midwife is one of the health energy which daily duty involved directly io midwife service especially in the execution of giving birth. This job has a high risk to the infection of many kind of disease, including HIV/AIDS. One of the strive to give good protection whether to client or midwife is by executing the infection prevention by washing hands, before and after doing things, using glove when doing things, using antiseptic for the preparation before action, doing infection prevention process steps to tools after being used by doing decontamination, wash, sterilization or high level disinfection and distributing waste with well and right (IBI, UNFPA, BKKBN, 2000).
In pursuant to the World Health Organization concept (1994): The Four Pillars of Safe Motherhood in doing some effort for rescuing mother and her baby, Health Department applying basic midwife service through a safe and healthy give bind It conducted by knowing the 3 minimal clean standards which are clean help, clean tools, and clean environment/society, to prevent the disease infection or infection for worker or midwife which is working well in Hospital, Puskesmas, and also in other health care units.
This research aim to get a picture of training influence based on competition to midwife compliance in doing the infection prevention in normally give born help relate to predisposition factor, possible factor, and lasing factor. This research is a descriptive research with cross sectional design. Data obtained through the questioner spreading and direct observation in Puskesmas which is executed on May until June in the year 2004.
Research result show that not yet all midwife obediently doing the infection prevention there's (57,3%) not obedient, not yet all midwife trained infection prevention (56,1%), the lack of knowledge about infection prevention (58,5%), not yet posing a the attitude to infection prevention (52,4%), work longer than 10 years in common (82,9%), the availability of tools and substance not complete (39%), work without SOP (73,2%), respondent perception that there's a support from government (93,9%). and friend support (92,7%). Almost all the midwife got support with the infection prevention from above (93,9%) and support from all friends (92,7%).
The result of multivariate analysis with logistic regression testing found factor which influencing the obedience in doing infection prevention are training (OR=2,583), knowledge (OR=3,10I) and attitude (OR=2,962).
Showing the result researcher advising a midwife improvement in quantity policy which is trained, supervision improvement, tools equipping and PI substance, Levying and socialization in using SOP.
Bibliography: 23 (1985-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rosalina Nungkat
"Salah satu upaya menunmkan angka kesakitan dan kematian ibu adalah melalui pemberian pelayanan yang berkualilas. Pelayanan yang berkualitm dapai di wujudkan dengan adanya tenaga kesehatan yang kompeten, termasuk bidan di desa. Desain Penelitian dengan cross sectional untuk mengelahui kompetensi dan kinexja bidan di desa dalam melaksanakan pelayanan asuhan parsalinan nommal di Kabupaten Bengkayang lahun 2008. Populasi adalah bidan di desa yang bertugas di polindes. Sampel pmelitian ini adalah semua bidan di desa yang bexjumlah 53 orang yang sudah meudapatkan pelatihan asuhan persalinan normal (APN).
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (83,2%) bidan di desa kurang kompeten mc-laksanakan suhan persalinan normal (APN). Kompetensi merupakan faktor yang bermalcna terhadap kinexja bidan di desa dalam melaksanakan asuhan persalinan nomml berdmarkan indikator cakupan persalinan dengan Oddss Ratio 31 (95% CI: 3,4 - 28l,9) dan berdasarkan persentase kasus yang di mjuk pada alpha 5% terdapat perbedaan yang signiiikan antara rata-rata persentase kasus komplikasi persalinan yang di rujuk oleh bidan di desa dengan kompetensi. Bidan yang kurang kompelen merujuk rata-rata 13 % kasus komplikwi persalinan, sedangkan bidan yang kompeten merujuk rata-rata 4 % kmus komplikasi persalinam Vayiabel lain yang bennakna dengan lcineaja adalah pengalaman kelja bidan di desa dengan Oddss Ratio 6,7 (95% CI: 1,3 - 3317). Variabel pendidikan, umur, peralatan dan bahan menunjukkan hubungan yang tidak bemiakna. Oleh karena itu kompelensi bidan di dwa perlu ditingkatlcan bukan hanya dengan pelatihan saja tetapi perlu ditindak lanjuti dengan supervisi yang teerprogram dan uji sertifikasi kompefersi oleh suatu badan yang terakreditasi.

One of effort for decrease of morbidity and maternal mortality be giving a quality health care.That is necessary human resources of health which having competency, included midwife in the village This research to be done with cross- sectional design for knowing competency of midwife in the village on going nomially birth attendant care at Bengkayang District 2008. Population research are midwives in tlievillage which on duty at the village centre attendant Samples research are all of the midwives intthe village, there are 53 persons which got training normally birth attendant care.
The result showed most of midwifes (83,2%) have not enough competent on going normally birth attendant care. Competency is afsigniticant factor to midwife performent on going normally birth attendant indicated birth attendant target with Odds Ratio '31 (95% CI:3,4 - 28I,9) and presentation of cases refered on alpha 5 %, there is a differentiation signilicantly between mean procentace cased refered with competency. The village's midwives which not enough competent refered mean 13% cases birth attendant complication, the midwives in the village which competent refered 4 % cases birth attendant complication. Significant variable with perrofmmtee is experienee job, odds nano 6,1 (95% cr; 1,3 _ sag). Another variables are educatiorg age and equipment showed not significant. That is why competency of the midwivx in the village necessary to be increased not only with training but also a programmly supervising and competency sertilication test from accreditation organization.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34291
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eulisa Fajriana
"Sebuah penelitian dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tengah bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja bidan khususnya dalam pertolongan persalinan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel penelitian adalah bidan di desa yang bertugas di Kabupaten Aceh Tengah dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara total populasi dengan jumlah sampel 146, yang terdiri dari bidan di desa dengan masa kerja < 5 tahun.
Variabel-variabel yang diteliti meliputi variabel dependen yaitu kinerja bidan dalam pertolongan persalinan , sedangkan variabel independen adalah faktor internal yang terdiri atas lama tugas, pengalaman, sikap, status perkawinan dan faktor eksternal yang terdiri atas tempat tinggal, sosialisasi, penghargaan, umpan balik, JPS-BK, sarana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja bidan dengan kategori baik sebesar 36, 2%, dan kinerja bidan dengan kategori kurang 63,8 %. Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan (JPS-BK) dan pengalaman mempunyai hubungan yang bermakna tehadap kinerja bidan di desa.
Penelitian ini menyarankan kepada pembuat kebijakan, agar terus mengupayakan rangsangan yang dapat meningkatkan kinerja bidan dengan pemberdayaan yang lebih effektif dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Kepada Pelaksana program hendaknya berupaya meningkatkan pengalaman bidan dengan pelatihan, diskusi bahkan program magang atau kakak asuh. Selain itu mengingat pentingnya dana JPS-BK, perlu diusahakan agar dana itu tetap tersedia di masyarakat atau dicari penggantinya.

Factors Associated With Midwife Performance at Rural For Delivery Aids at District of Central Aceh - September 1999A study was implemented at District of Central Aceh to asses the midwifes performance and find factors related to it.
The research method used is cross sectional one. The sample was the community midwife in charge at District of Central Aceh. All midwifes who worked for period less than five years, were used as samples, the number was 146.
The dependent variable was the midwifes performance in deliver us services, whereas the independent variables were internal factors comprised of job period, experience, attitude, marital status and external factors consisted of socialization, award, feedback, and JPS-BK facilities and residing.
This research found that 36,2% of midwifes had a good performance and 63,8% had a fair performance. It was found that social safety net in Health and experience were significantly correlated with then midwifes performance.
This research suggest to policy maker to consistency seek out stimulation that may increase midwifes performance by empowering in more effective framework to increase midwifes experience the program executives should give the midwifes use experience through training, discussion and learning by doing. It is advised to keep Social Safety Net in health find or its replacement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T1910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayuk Sri Rahayu
"Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator kesejahteraan suatu bangsa. Upaya yang dilakukan di bidang kesehatan adalah dengan meningkatkan umur harapan hidup, dengan cam menurunkan Angka Kcmatian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Dibanding ncgara- negara ASEAN, AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi, demikian juga kondisi AKI dan AKB di Jawa Barat, termasuk di Kabupatcn Karawang.
Pelayanan antenatal merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling cfektif untuk pencegahan kesakitan dan kematian ibu. Kematian ibu dapat dicegah bila komplikasi dan keadaan resiko tinggi kehamilan dapat dideteksi sejak dini melalui pemeriksaan antenatal sedini' mungkin. Hasil kegiatan yang dilakukan oleh bidan di desa Kabupaten Karawang dalam pelayanan antenatal (cakupan ANC KI dan K4}, menunjukkan adanya kesenjangan yang tinggi. Hal ini merupakan indikator bahwa kincda bidan di desa masih belum baik.
Tujuan peneiitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pengalaman, tempat tinggal, motivasi, kelengl-:apan alat, supervisi dan klasiiikasi desa dengan kinerja bidan di desa dalam pelayanan antenatal. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan populasi semua bidan di desa sebanyak 305 respondcn. Sampel penelitian semua populasi, yang berhasil didata sebanyak 289 responden. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Maret-April 2008, di Kabupatcn Karawang, dengan wawancara dan menggunakan kuesioner. Analisis univariat dengan mcmbuat distribusi frekuensi masing-masing variabel, analisis bivariat dengan uji kai kuadrat dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda dengan kriteria kemaknaan p<0,0S.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi bidan di desa yang mempunyai kinerja kurang (49,8%),. sedikit Iebih rendah dibanding bidan di desa yang mempunyai kinerja baik (50,2%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tentang umur kehamilan dan fokus supervisi berhubungan signifikan dengan kinerja bidan di desa. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel fokus supervisi bcrhubungan signifikan dengan kinerja bidan di desa. Bidan di desa dengan fokus supervisi kurang akan berpeluang mempunyai kineqja kurang, 1,7 kali lcbih besar dibanding bidan di desa dengan fokus supervisi baik.
Berdasarkan basil pcnelitian, penulis merekomendasikan saran sebagai berikut: Bagi Puskesmas dan Dinas Kesehatan perlu meningkatkan supervisi dengan cara mcmbuat jndnval supervisi, cek list, kemudian didiskusikan, sampai terbentuk formulasi tentang masalah yang ada, menentukan penycbab masalah, prioritas dan membuat langkah- langkah perbaikan, membuat komitmen bersama untuk pcrbaikan, melakukan pelatihan bagi pctugas supervisi, kemudian melakukan uji coba, menilai hasi I yang dicapai dan menentukan tindak Ianj ut bcrikutnya.
Bagi bidan di desa perlu memahami kembali tentang tujuan, wewenang, lugas pokok dan fungsi sebagai bidan di desa, meningkatkan kerjasama, lebih proaktif dan meningkatkan .sq/T skiil. Bagi masyarakat perlu kexjasama dan partisipasinya dalam pelayanan antenatal. Bagi peneliti lain perlu dilakukan penelitian tentang fokus supervisi untuk meninkatkan kinerja bidan di desa dalam pelayanan antenatal dengan wawancara independen dan tentang kinerja bidan di desa secam komprehensif.

The level of public health is one of the indicators related to the wealth of society. One of the efforts being done in the health subject is to increase the age life expectancy by reducing the matemal mortality rate (MMR) and neonatal mortality rate (NMR). Comparing to the other ASEAN countries, Indonesia’s MMR and NMR are still high, and so docs for of West .lava’s MMR and NMR, including Karawang regcncy.
Antenatal care is one of the most effective health interver' veventing the matemal morbidity and mortality. Matemal mortality ca- vented, if complication and high risk conditions are detected early by anten. are. Activity result of village midwives on antenatal care in Karawang rcgency (including ANC KI dan K4) shows high discrepancy; which indicates that village midwives performances is not yet good.
The research objective is to tind out the link between knowledge, experience, residence, motivation, full-equipments, supervision and village classification with village midwives' performances in the antenatal care. This research of cross sectional program, uses a population of all the village midwives which are 305 respondents. The sample is using all ofthe population, 289 are successiiilly recorded as data. The data collection is started from March until April 2008, in Karawang regency, through interview and questionnaire fonns. Univariate analysis by making frequency distribution of such variable, bivariate analysis by chi square test and multivariate analysis by multiregression logistic test with p va1ue<0,05.
The research result shows that the proportion of the village midwives with low performance (49,8%) is almost the same as the village midwives with good performance (50,2%). The bivariate analysis shows variable knowledge of the age of pregnancy and supervision focus has significant relationship with the village midwives’ performance. The village midwives with less supervision focus have an opportunity to perfonn less by 1.7 times greater than the village midwives with good supervision focus.
According to research results, writer recommends advises as the following: For the Public Health Center and Official Health needs an improvement on supervision by making supervision schedule, check list and continued with discussions, in order to find the formulation ofthe existing problem, the cause of the problem, priorities and developing solving steps, making commitment together to improve, conducting training for supervision officers, then conducting testing which evaluate the result and decide the next steps.
For the village midwives, they need to understand the objectives, authority, the main function and responsibilities as village midwives, to improve teamwork, be more proactive and to improve soft skill. For the surrounding society, its teamwork and participation are importantly needed in the antenatal care. For other researchers, it is needed to carry on further researches about supervision focus to improve the village midwives performance in the antenatal care with independent interview and about comprehensive of the village midwives performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34360
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliah
"Penelitian ini bertujuan mendapatkan garribaran pemanfaatan pelayanan puskesmas ditinjau dari aspek pengguna jasa (pendidikan, jumlah anggota keltiarga, persepsi sakit), penyelenggara pelayanan (kualitas pelayanan, sikap petugas) dan pendukung (penghasilan, penyandang dana, jarak, sarana transportasi, biaya transportasi) di Puskesmas Pasar Kemis kabupaten Tangerang tahun 2001. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional untuk melihat hubungan pendidikan, jumlah anggota keluarga, persepsi sakit, kualitas pelayanan, sikap petugas, penghasilan, penyandang dana, jarak, sarana transportasi dan biaya transportasi dengan pemanfaatan puskesmas. Sebagai responden adalah masyarakat yang memanfaatkan pelayanan Puskesmas Pasar Kemis, berjumlah 400 orang yang dipilih secara acak sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendidikan, persepsi sakit, sikap petugas, penyandang dana, jarak, biaya transportasi berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas. Sementara faktor besarnya jumlah anggota keluarga, kualitas pelayanan, penghasilan, sarana transportasi tidak berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas. Dari keenam faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas, ternyata persepsi sakit yang paling dominan berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas dengan 0R2,428 (Cl : 1,50 - 3,93). Dari uji interaksi didapat adanya interaksi antara persepsi sakit, penyandang dana dan jarak yang berarti antara persepsi sakit, penyandang dana dan jarak saling mempengaruhi dalam pemanfaatan puskesmas. Agar pemanfaatan puskesmas lebih baik lagi dimasa yang akan datang, maka perlu dilakukuan upaya lebih meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat, sehingga persepsi masyarakat tentang sakit akan benar dan mendekatkan jangkauan pelayanan dengan mengoptimalkan kegiatan diluar gedung melalui kegiatan puskesmas keliling atau kegiatan lainnya.

This research aimed to discribe the utilization of public health center (PHC) from user, provider and supporting factors ( education, size of family, perception of illness, quality of sevice, provider behaviour, income, found provider, distance, means of transportation, transportation cost in Pasar Kemis Public Health Center, Distrct of Tangerang, the Year 2001. The design of this research was a cross sectional approach. Analisis was conducted to see the assosiation between education, size of family, perception of illness, quality of sevice, provider behaviour, income, found provider, distance, means of transportation, transportation cost, with utilization of Public Health Center. The respondents were community to utilization Pasar Kemis Public Health Center, selected by using a simple random sampling technique. Total sample were 400 people. The study revealed that education, perception of illness, provider behaviour, found provider, distance, transportation cost were releated to utilization of public health center. However size of family, quality of sevice, income, means of transportation factors were did not assosisted to utilization. The perception of illness were the major factors that releated with the utilization. of public health center, with the odds ratio were 2,428 (CI : 1.50 -- 3.39). Basically the utilization of health service is the resulth of interaction between the user and provider of health sevice. The interaction is very complex and influenced many factors. The study revealed that perception of illness, found provider, means of transportation were releated to utilization of public health. This research recommends that in order to increase the utilization of PHC next time through health promotion that perception of illness were correct. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T10296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>