Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107376 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarcisia Purnamasari
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai membentuk perilaku makan yang baik pada anak prasekolah. Perilaku makan yang baik meliputi sikap menyukai makan dan makanan, makan makanan bervariasi, memiliki regulasi diri, dan memiliki tata krama ketika makan. Partisipan psikoedukasi ini adalah tiga puluh ibu, yang memiliki anak 3-5 tahun. Pengetahuan ibu akan diukur sebelum dan sesudah psikoedukasi dengan pre-test dan post test. Alat ukur yang digunakan adalah dibuat sendiri oleh pelaksana psikoedukasi. Pre-test dan post-test itu terdiri dari empat aspek perilaku makan yang baik. Psikoedukasi ini dilaksanakan selama dua kali, tiga sampai empat jam per sesi di mana para ibu memperoleh pengetahuan yang luas mengenai perilaku makan yang baik. Hasil analisis data menunjukkan pengingkatan nilai rata-rata pre-test dan post-test sebesar 7.83, di mana data dianalisis menggunakan uji t (pair sample t test). Berdasarkan analisis, ditunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan antara pre-test dan post-test. Evaluasi dari hasil menunjukkan bahwa program ini merupakan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai perilaku makan yang baik pada anak prasekolah.

ABSTRACT
The objective of this study was to increase mother’s understanding of good eating behavior in preschooler. Good eating behavior of appreciating food, eating variety of foods, having self-regulation, and eating manners. Thirty mothers of children aged three-until-five years completed a psychoeducation about assembling good eating behavior in preschooler. Mothers’ understanding was measured after and before psychoeducation using a pre-test and post-test design. The questioner was made by the writer. It consists of four aspect of good eating behavior. The program consists of two days, three to four hour sessions in which a small group of parents become more knowledgeable in assembling good eating behavior in preschooler. The result was showed the increasement of pre- test and post-test’s mean, which it was analyzed with T-test (pair sample t test). The result was significant. The evaluation indicates that psychoeducation was an effective approach for educating mothers about good eating behavior in preschooler."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T32717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsiyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum perilaku makan ibu serta faktor lainnya, yaitu interaksi saat makan, variasi makanan anak, riwayat ASI eksklusif dan riwayat BBLR, serta hubungannya dengan perilaku picky eating pada anak usia pra-sekolah di sekolah Islam Al-Azhar 10 dan EvFiA Land School, di Kota Serang tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 151 sampel dengan rentang usia antara 2-6 tahun. Pengambilan data dilakukan pada bulan April-Mei dengan instrumen penelitian berupa kuesioner dan catatan makanan anak.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 35,1% siswa berperilaku picky eating. Penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat 38,4% ibu yang berperilaku picky eating. Uji statistik menggunakan uji chi square menunjukkan ada hubungan antara variabel perilaku makan ibu, interaksi saat makan dan variasi makanan anak dengan perilaku picky eating pada anak. Namun uji tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara variabel ASI eksklusif dan riwayat BBLR dengan perilaku picky eating pada anak.
Penelitian ini menyarankan agar orang tua memberikan contoh perilaku makan yang baik kepada anak, meluangkan waktu makan bersama, menghindari perilaku memaksa atau merayu saat anak sulit makan, dan meningkatkan variasi makanan anak.

This research is aim to understand the description of mothers’ eating behavior and other factors, such as interaction during meals, children's food variety, history of exclusive breastfeeding and history of low birth weight, as well as the relation with picky eating behaviors of preschooler children at Al-Azhar 10 Islamic School and EvFiA Land School in Serang, 2013. This research was quantitative with cross-sectional design. The number of samples in this study was 151 with ages ranging between 2-6 years of age. This study was conducted on April-May use questionnaire and children food diary.
The results found that there were 35,1% of students with picky eating behavior. The study also found that there were 38,4% of mother with picky eating behavior. Statistical test using the chi square test showed that there was relation between maternal eating behavior variables, interaction during meals, variety of children’s food and picky eating behavior in children. However, the test showed that there was no association between history of exclusive breastfeeding and history of low birth weight variables with picky eating behavior in children.
This study suggests parents to provide a good example of eating behavior to the children, spare time to eat together, avoid forcing or seducing when a child is not eating properly, and increase children food variety.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar Listiya Ningrum
"Perilaku sulit makan pada anak dapat mengurangi asupan nutrisi anak usia prasekolah. Salah satu faktor penyebab perilaku sulit makan pada anak adalah pola asuh orang tua yang salah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah di RW 03, Kelurahan Pajang, Tangerang dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 92 ibu yang mempunyai anak usia prasekolah. Teknik sampling yang dilakukan adalah cluster sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 46% anak usia prasekolah mengalami perilaku sulit makan dan 75% ibu menerapkan pola asuh demokratis. Namun tidak ada hubungan antara pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah (p vaIue=0.423; α= 0.05).

Picky-eating behavior at children could decrease nutrition intake at preschool-age children. Incorrect parenting is one of the factor that could influence that behavior. The goal of this descriptive-correlative study was to investigate the effect of mother-parenting on picky-eating behavior at preschool-age. This study used cross-sectional design and examined 92 mothers who had children at preschool-age. Sampling method for this study was cluster sampling. There are 46% of preschool-age children experienced picky-eating behavior and 79% mothers applied democracy-parenting. These result suggest that no relation between mother-parenting and picky-eating behavior at preschool children (p value=0.1423, α= 0.05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5869
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nikita Yudharani
"ABSTRAK
Gangguan Autism Spectrum Disorder (ASD) meliputi perilaku sulit untuk melakukan interaksi dan komunikasi sosial, adanya perilaku yang berulang (stereotipik), serta terbatasnya minat pada kegiatan atau hal-hal tertentu.Beberapa gejala yang ditampilkan oleh anak dengan ASD tersebut dapat menjelaskan rendahnya durasi perilaku on-task saat belajar.Dalam kegiatan belajar, perilaku on-task merupakan perilaku yang diperlukan untuk menghadapi tugas yang diberikan, terutama tugas menulis.Rendahnya durasi perilaku on-task juga dapat disebabkan oleh kurangnya minat anak dalam menyelesaikan tugas menulis.Perilaku on-task merupakan perilaku dimana anak duduk di belakang meja dan mengerjakan tugas yang diberikan. Pada penelitian ini, teknik yang digunakan adalah token economy pada anak usia pra-sekolah (5 tahun 7 bulan) dengan ASD. Intervensi pada penelitian ini terdiri dari 10 sesi, yang pada setiap sesi terdapat target waktu spesifik di mana anak diharapkan dapat mempertahankan perilaku on-task.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan durasi waktu perilaku on-task, meskipun demikian bantuan berupa prompt masih banyak diperlukan untuk memunculkan dan mempertahankan perilaku on-task dalam mengerjakan tugas menulis

ABSTRACT
Symptoms of Autism Spectrum Disorder (ASD) include deficits in social interaction and social communication, repetitive behaviors (stereotyped), and lack of interest in activities or certain things. On children with ASD, these symptoms may explain low on-task behavior duration while studying. On-task behavior is needed to complete the tasks given, especially tasks which involve writing. Low on-task behavior duration can also be influenced by the child?s lack of interest in completing the writing task. On-task behavior occurs when the child sits behind a desk and works on any given task. In this study, the token economy technique is used on a preschooler (5 years and 7 months old) with ASD. The intervention consists of 10 sessions, and the child is expected to maintain on-task behavior for specific periods of time in each session. The results show that the duration of on-task behavior increased at the end of the program. However, prompts are still needed to help induce and maintain on-task behavior while completing writing tasks"
2016
T46373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyan Idayati
"Usia prasekolah merupakan periode emas anak dalam pertumbuhan dan perkembangan. Untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan yang optimal dibutuhkan asupan nutrisi yang adekuat. Akan tetapi pada anak usia tersebut sering mengalami kesulitan makan sehingga peran orang tua dalam memenuhi asupan nutrisi anak sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu terhadap pemberian makan anak usia prasekolah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian yang digunakan adalah ibu yang memiliki anak usia prasekolah di Kelurahan Pancoran Mas, Depok dengan jumlah responden 102 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 37 pertanyaan tentang pemberian makan pada anak prasekolah. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebanyak 85,3% responden memiliki tingkat pengetahuan baik tentang pemberian makan pada anak. Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi orang tua dalam memahami pola makan anak prasekolah sehingga orang tua tetap dapat menjaga asupan nutrisi anak yang optimal.

Preschool children age is a golden period for growth and development. Optimal growth and development processes have supported by adequate nutritional intake. At this age, the children have difficulty to eat, so that the parent’s role to complet the nutrition intake for children is very important. This study purpose is to describe the level of mother’s knowledge on feeding of preschool child. This study have used a descriptive research design with a quantitative approach, by 102 mother of preschool children as the samples in the Pancoran Mas, Depok. The technique’s sample is purposive sampling. Instrument have used in this study was a questionnaire, that consist of 37 questions about feeding preschool child. The results of univariate analysis showed that 85.3% of respondents had a good knowledge about feeding children. The results of this study are expected to be useful for parents in understanding the diets of preschool children, so that parents still keep optimum nutrition for their children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Isyalhana
"Banyak ibu yang sudah merasa bahwa edukasi seks penting untuk diberikan sejak dini, namun ibu belum memiliki pengetahuan yang baik mengenai edukasi seks bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas program Psikoedukasi “A-B-Se” (Ayo Bicara Seks!) dalam meningkatkan pengetahuan ibu mengenai edukasi seks bagi anak prasekolah. Program ini terdiri dari 2 sesi dengan durasi 90 menit pada setiap sesi. Desain penelitian ini adalah one group pre-test post-test design. Partisipan penelitian adalah 13 ibu yang memiliki anak berusia 3-5 tahun. Materi psikoedukasi diadaptasi dari tema pengetahuan ibu mengenai edukasi seks oleh Martin et al. (2018). Alat ukur yang digunakan dikembangkan oleh peneliti berdasarkan studi literatur serta melewati uji validitas dan reliabilitas. Hasil olah data pre-test dan post-test 1 dengan metode Wilcoxon signed-rank test menunjukkan signifikansi nilai p sebesar 0,012 (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut, psikoedukasi “A-B-Se” efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai edukasi seks bagi anak prasekolah secara signifikan. Setelah jeda 20 hari, hasil post-test 2 menunjukkan sedikit penurunan rata-rata skor partisipan namun hasil uji signifikansi tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, pengetahuan ibu dapat ditingkatkan dengan mengikuti program ini, namun perlu dilakukan tindakan lebih lanjut agak pengetahuan ibu dapat bertahan setelah program selesai

Many mother knew that children need sex education from an early age, but do not have adequate knowledge about this matter yet. This study aims to test the effectiveness of the “A-B-Se” Psychoeducation Program (Let’s Talk about Sex) in increasing mother's knowledge about sex education for preschool children. This program has 2 sessions with 90 minutes duration in each session. The research design is a one group pre-test post-test design. The participants of this study were 13 mothers who have children aged 3-5 years. The materials for this psychoeducation were adapted from the theme of mother’s knowledge about sex education by Martin and colleagues (2018). The data was collected using a measuring tool for mother's knowledge about sex education for preschool children which was developed by researcher based on literature studies and has passed validity and reliability tests. The result of pre-test and post-test 1 data analyzed using the Wilcoxon signed-rank test method showed a significant p value of 0.012 (p<0.05). Based on the result, the psychoeducation program "A-B-Se" is effective in increasing mother's knowledge about sex education for preschool children significantly. After 20 days of interlude, the mean score of post-test 2 showed slight decrease, but the result of significance test did not show significant change in mother’s knowledge. Based on there results, mother’s knowledge about sex education for preschool children can be increased by participating in this program, but further measures need to be taken with the aim that mother’s knowledge can sustain even after the program has finished"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerald Aldian Wijaya
"Regurgitasi merupakan gejala saluran cerna fungsional yang paling sering ditemukan pada bayi di bawah 12 bulan. Prevalensi regurgitasi paling tinggi pada bulan pertama kehidupan dan mengalami penurunan seiring bertambah usianya bayi. Diagnosis regurgitasi menggunakan kriteria Rome IV berdasarkan gejala klinis. Tata laksana utama adalah parental reassurance untuk meyakinkan orang tua bahwa regurgitasi merupakan proses fisiologis. Hingga saat ini, belum ditemukan penelitian yang mencari tahu pengetahuan dan perilaku ibu mengenai regurgitasi pada bayi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini berusaha untuk mencari tahu lebih lanjut. Kuesioner pengetahuan dan perilaku ibu terhadap regurgitasi pada bayi dibagikan kepada ibu-ibu dengan bayi di bawah 12 bulan. Hasil kuesioner dianalisis dengan SPSS 20.0 untuk mencari hubungan kedua skor dengan faktor ibu, yaitu usia ibu, tingkat pendidikan, status sosioekonomi, dan jumlah anak. Prevalensi regurgitasi pada bayi berusia 0-12 bulan berdasarkan kriteria Rome IV adalah 15% dan berkurang seiring bertambahnya usia bayi. Median skor pengetahuan adalah 12 dari total 12 poin dan perilaku adalah 8 dari total 12 poin. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara faktor ibu yang diuji dalam penelitian ini dengan pengetahuan dan perilaku ibu mengentai regurgitasi pada bayi. Edukasi penanganan regurgitasi perlu diberikan kepada masyarakat mengingat tingkat perilaku masih memerlukan pemahaman tambahan.

Regurgitation is the most frequently found functional gastrointestinal disorder on infants under 12 months old. It is most prevalent on the first months of life and declines as infant gets older. Diagnosis is made by using the Rome IV criteria. Main treatment for regurgitation is reassuring the parents that regurgitation is a physiological process. Until now, there is no study on the knowledge and behavior of mothers regarding infantile regurgitation and its related factors. This study attempts to find out more around this topic. Questionnaire about the knowledge and behaviour of mothers regarding infantile regurgitation is distributed to mothers with infants under 12 months old. Both scores are analyzed using SPSS 20.0 to find the relationship with maternal factors, such as age, education level, socioeconomic status, and number of children. The prevalence of infantile regurgitation according to Rome IV criteria is 15% and decreases as infant gets older. The median of the knowledge score is 12 out of 12 points and the behavios score is 8 out of 12 points. No significant relationship is found between maternal factors and both the knowledge and behavior score. Further education on treatment for regurgitation is still needed."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Ira Dian Sari
"Rendahnya pemahaman Ibu tentang cara tepat penanganan masalah perilaku mengganggu pada anak prasekolah menyebabkan Ibu memilih cara yang menurutnya cepat dan mudah untuk diaplikasikan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas dari intervensi pelatihan 4R untuk meningkatkan pemahaman 4R Ibu dalam menangani anak prasekolah dengan masalah perilaku mengganggu. 4R terdiri dari empat langkah: Respond, Review, Reflect, Right (Borba, 2008) dan merupakan salah satu cara penanganan masalah perilaku mengganggu anak. Lima orang Ibu yang memiliki anak prasekolah dari PAUD di Pondok Kelapa, Jakarta Timur mengikuti intervensi selama tiga hari yang dilanjutkan dengan praktik langkah 4R di rumah. Pelatihan ini menggunakan desain one group pre-test and post-test dengan Kuisoner Pemahaman 4R sebagai alat ukur. Analisis hasil penelitian dengan Paired Sample T-Test serta menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil menunjukkan bahwa intervensi pelatihan 4R secara signifikan efektif dalam meningkatkan pemahaman 4R Ibu anak prasekolah dengan masalah perilaku mengganggu. Implikasi dari penelitian ini adalah adanya modul pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman 4R Ibu dalam menangani anak prasekolah dengan masalah perilaku mengganggu.

The mother's low understanding of the appropriate way to handle disruptive behavior problems in preschool children causes the mother to choose a method that’s quick and easy to apply. The purpose of the study was to know the effectiveness of 4R training interventions to improve Mother’s 4R understanding of handling preschoolers with disruptive behavior problems. 4R consists of four steps: Respond, Review, Reflect, Right (Borba, 2008). Five Mothers who have preschool children from PAUD in Pondok Kelapa, East Jakarta followed a three-day intervention that followed the practice of 4R steps at home. This training uses a one group pre-test and post-test design with a 4R Understanding Questionnaire as a measuring tool. The analysis of the results was conducted with the Paired Sample T-Test and the Wilcoxon Signed Rank Test. Results showed that interventions were significantly effective in improving the understanding of 4R preschool children Mothers with disruptive behavior problems. This study implies that the presence of learning modules can improve Mother's Understanding of the 4R in dealing with preschoolers with disruptive behavior problems."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziyah Khairunnisa
"Masalah makan pada balita sering terjadi di Indonesia diantaranya anak terlalu pemilih, makan terlambat dan bahkan penolakan makan.Nutrisi pada balita harus dapat terpenuhi dengan baik karena sangat mempengaruhi tahap pertumbuhan dan perkembangan anak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku makan anak balita di Kota Depok. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Jumlah sampel terdiri dari 205 anak balita berusia 12-59 tahun yang sedang berkunjung untuk berobat di Puskesmas Kota Depok.Penarikan sampel menggunakan teknik consecutive sampling.Penelitian ini menggunakan kuesioner Children Eating Behavior Questionnaire CEBQ yang terdiri dari 8 kategori. Hasil penelitian didapatkan bahwa perilaku makan anak balita secara keseluruhan yaitu baik.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pelayanan kesehatan untuk membuat suatu program untuk mempertahankan perilaku makan yang baik pada anak.

Feeding problems in toddlers are often occur in Indonesia, among the children are too picky, eating late and even rejection of eating. Nutrition in toddlers should be given enough because it really affects for the growth and development of children. This design aims to determine the description of eating behavior of toddler in Depok City. The type of research used is cross sectional. The sample size consists of 205 children aged 12 59 years who are visiting for treatment at Community Health Center in Depok City. Sampling is using the consecutive sampling technique. This study uses a questionnaire of Children Eating Behavior Questionnaire CEBQ which consists of 8 categories. The results obtained that the overall eating behavior of toddler is good. The results of this study is expected to be an input for health services to create a program to maintainthe good eating behavior in children. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah Nurul Fauziah
"Anak usia prasekolah merupakan masa kritis dalam proses perkembangan seorang individu. Orang tua, terutama ibu memiliki peran yang penting dalam tercapainya perkembangan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Saat ini, banyak ibu bekerja diluar rumah sehingga ibu memiliki peran ganda didalam kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perkembangan anak usia prasekolah pada ibu yang bekerja. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan analisis univariat. Responden merupakan anak usia prasekolah yang memiliki ibu bekerja di PAUD/TK pada Kelurahan Tanah Baru Beji Depok n=93 diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur perkembangan anak menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KPSP. Hasil penelitan menunjukkan perkembangan anak sebagian besar 62,4 sesuai dengan tahap tumbuh kembang. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan promosi kesehatan tentang pentingnya pemantauan perkembangan anak terutama pada ibu bekerja.

Preschoolers is a critical period in the development of an individual. Parents, particularly mothers have an important role in the achievement of development in accordance with the stages of child development. Today, mothers have work so mother has a double role in her life. This study aims to describe the development of preschool children of working mothers. This study design is descriptive univariate analysis. Respondents are preschoolers whose mothers work in early childhood kindergarten in Tanah Baru, Beji, Depok n 93 were taken by purposive sampling technique. The instrument used to measure the child 39 s development is Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KPSP. The results showed a large majority of child development 62.4 according to the stage of growth and development. This research is expected to be used as consideration of the importance of health promotion monitoring child development, especially on working mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S69501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>