Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 236554 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diina Maulina
"Tesis ini membahas masalah keluhan yang sering dirasakan pekerja dibeberapa bagian tubuhnya seperti leher, tulang punggung dan bahu pada pekerja pemasangan baut di Factory Assembly PT. GIKEN Precision Indonesia, dimana pada saat melakukan aktivitas pekerjaannya dominan dalam keadaan berdiri lama, melakukan gerakan berulang dan postur janggal, sedangkan selama perusahaan ini berdiri belum pernah melakukan analisis risiko ergonomi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis postur kerja dan gambaran keluhan yang mengarah pada MSDs pada pekerja pemasangan baut di Factory Assembly PT.GIKEN Precision Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan REBA.
Hasil penelitian menyarankan memberikan pemahaman melalui pelatihan kerja atau training tentang risiko ergonomi di tempat kerja dan tata-tata cara bekerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi, Pekerja sebaiknya melakukan istirahat selama beberapa menit disaat sudah mulai merasakan kelelahan atau stress otot tubuh. Menyediakan bangku yang nyaman dan memadai di sekitar area kerja sehingga ketika pekerja merasa lelah setelah bekerja dengan postur berdiri dalam waktu yang cukup lama, mereka dapat duduk sejenak dan melemaskan otot.

This thesis discusses issues that are often perceived grievances of workers in some parts of the body such as the neck, spine and shoulder Screw on installation worker at Factory Assembly PT. GIKEN Precision Indonesia, at which time the dominant work activity in a state of long standing, perform repetitive movements and awkward postures, whereas during the company's standing has never made ergonomic risk analysis.
The purpose of this study to determine the working posture analysis and description of complaints that lead to MSDs in workers at Factory mounting Screw Precision Assembly PT.GIKEN Indonesia. The study design is cross-sectional and REBA.
The results suggest giving understanding through job training or training about the risks of ergonomics in the workplace and governance procedures to work in accordance with ergonomic principles, workers should have a break for a few minutes when already feeling tired or stressed muscles of the body. Providing a comfortable and adequate bench around the work area so that when workers feel tired after working with the standing posture in a long time, they can sit for a moment to relax the muscles.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32655
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggiri Herliani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26423
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Sarbiah
"Postur janggal saat bekerja dapat menimbulkan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Pada wawancara awal di departemen produksi didapatkan hampir semua pekerja mengeluh pegal dan nyeri pada anggota tubuhnya. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan postur kerja dan keluhan MSDs pada pekerja konveksi di departemen produksi PT. Z Batam. Penelitian ini mengunakan desain cross sectional dan metode penilaian untuk postur tubuh pekerja dengan REBA (rapid entire body assessment).
Hasil penelitian menunjukkan tingkat risiko MSDs pada tingkat menengah yang artinya perlu investigasi lebih lanjut dan perubahan. Dan 84 persen pekerja mengeluh mengalami keluhan MSDs yang dinilai dengan nordic body map. Penulis menyarankan agar desain kerja lebih diperhatikan dan disesuaikan dengan pekerja, memberikan pemahaman melalui pelatihan kerja tentang risiko ergonomi dan tata-tata cara bekerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi, Pekerja sebaiknya melakukan peregangan otot agar otot bisa berelaksasi.

Awkward postures while working can cause complaints of Musculoskeletal Disorders (MSDs). Almost all of the workers interviewed, at the production department convection complained of stiffness and pain in the limbs. The purpose of this study is to explain the working postures and MSDs, affecting workers at the production section of PT Z Batam. This study uses crosssectional design and posture assessment for workers, using the Rapid Entire Body Assessment (REBA) method.
The finding showed that the risk of MSDs occurred at the secondary level, which means the need for further investigation and changes to be made. And 84 percent of the workers who complained of pains related to MSDs were assessed with nordic body map. The author suggested that more attention and design work are tailored to the workers, through job training an understanding of risk governance ergonomics and work procedures in accordance with the principles of ergonomics.Workers should also perform muscle stretching in order to recharge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Bagus Riyanto
"Aktivitas di dalam ruang kantor seperti menggunakan komputer merupakan pekerjaan yang paling sering dilakukan. Penggunaa komputer yang terus-menerus setiap harinya akan menimbulkan risiko pekerja mengalami musculoskeletal disorders MSDs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif MSDs pada pekerja pengguna komputer di kantor PT XYZ. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat risiko ergonomi, usia, jenis kelamin, masa kerja, durasi kerja, indeks massa tubuh, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, dan keluhan subjektif MSDs. Penelitian ini dilakukan kepada 26 pekerja dengan desain studi cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kecenderungan antara indeks massa tubuh, kebiasaan merokok, serta kebiasaan olahraga terhadap keluhan subjektif MSDs.

Office activities such as computer use are the most common tasks. Continuous computer usage every day poses a risk to workers experiencing musculoskeletal disorders MSDs. This study aims to know the level of ergonomic risk and subjective complaints MSDs on computer user workers in the office of PT XYZ. The variables studied in this study were an ergonomic risk, age, gender, length of service, duration of work, body mass index, smoking habit, exercise habit, and subjective complaints MSDs. This research was conducted to 26 workers with cross sectional study design. The results showed that there was a tendency between body mass index, smoking habits, and exercise habits of subjective MSDs complaints. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Adam Rabbani
"Banyak laporan dan risalah mengenai keluhan MSDs diantara pekerja yang berkerja secara duduk, berdiri, pengemudi, mengangkat barang-barang secara manual dan lainnya. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa gambaran faktor risiko ergonomi pada pengemudi bajaj melalui pengukuran postur kerja dan keluhan subjektif yang mengarah pada Musculoskeletal disorders. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Menggunakan Metode REBA dan Nordic Body Map, hasil penelitian menunjukkan 54 responden penelitian mengalami keluhan Musculoskeletal disorders. Hasil penilaian tingkat risiko ergonomi menggunakan metode REBA pada 5 pengemudi bajaj yang diteliti menunjukkan risiko sedang dan rendah dengan kisaran nilai REBA 2-5. Sedangkan hasil observasi pada keluhan subjektif yang mengarah pada Musculoskeletal disorders dari 54 responden yang di observasi menunjukkan seluruh pengemudi bajaj 54 (100%) responden merasakan ada keluhan pegal/nyeri/sakit/tidak nyaman. Keluhan terbesar terjadi pada bagian punggung bawah (70.37%), leher (55.55%), dan punggung atas (55.55%).Disarankan untuk melakukan perbaikan pada  peralatan  kerja, melakukan peregangan setiap 4 jam sekali selama 1-5 menit dan melakukan olahraga teratur untuk mempertahankan berat badan normal.

Many reports and treatise concerning MSDs complaints of worker who worked in sitting, standing, drivers, lifting items manually and other. This study aims to analyze the risk factors of ergonomic description from the Bajaj driver's by measuring working postures and subjective symptoms that lead to the Musculoskeletal disorders. This is a descriptive observational study with cross- sectional approach. Using REBA and Nordic Body Map, the results showed 54 respondent feel complaints of MSDS. While the level of ergonomic risk assessment using REBA from 5 bajaj drivers worker observed indicate medium and low risk with REBA range of values 2-5. While the results of observations on the subjective symptoms lead to Musculoskeletal disorders from 54 respondents observed showed all respondents 54 (100%) respondents feel there are complaints soreness / aches / pain / discomfort. The biggest complaint occurred at the lower back (70.37%), the neck (55.55%), and upper back (55.55%). It is recommended to carry out repair on work equipment, stretching every 5 hours for 1-5 minutes and do regular exercise to maintain normal body weight."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danita Apriyani
"Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan pada pekerja manufaktur di PT Antam UBPP Logam Mulia Pulo Gadung ndash; Jakarta Timur, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi serta gambaran keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs pada pekerja manufaktur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quick Exposure Check QEC dan Nordic Map Questionnaire NMQ. Keluhan MSDs selama 12 bulan terakhir yang paling sering dialami pekerja manufaktur terakhir berupa keluhan pada leher 40,32, bahu kanan 25,81, punggung bawah 33,87, punggung atas 22,58 dan pergelangan tangan kanan 19,35 dengan variasi kategori risiko mulai dari sedang hingga tinggi.

This research was conducted on manufacture workers of PT Antam UBPP Logam Mulia in Pulo Gadung, East Jakarta. The purpose of this research was to determine the risk level of ergonomic and the overview of Musculoskeletal Disorders MSDs among manufacture workers. Quick Exposure Check QEC dan Nordic Map Questionnaire NMQ were used as the methodology in this research. For the last 12 months, the result shows that the most frequent Musculoskeletal Disorders MSDs complained by the workers are on the neck 40,32, right shoulder 25,81, lower back 33,87, upper back 22,58 and right wrist 19,35, with variative risk categories starts from medium to high."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Gustarida Jamal
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif MSDs terkait aktivitas manual handling pada mekanik Toyota Auto 2000 di Cikarang tahun 2013 dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) dan kuesioner NBM (Nordic Body Map) yang telah dimodifikasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diteliti yaitu seluruh mekanik Toyota Auto 2000 di Cikarang yang berjumlah 34 orang.
Dari hasil risiko ergonomi yang diteliti timbul keluhan musculoskeltal disorders (MSDs). Aktivitas manual handling yang dilakukan mekanik menghasilkan risiko sedang dimana membutuhkan investigasi lebih lanjut dan dilakukan perubahan prosedur. Sedangkan untuk hasil keluhan MSDs berdasarkan kuesioner menunjukkan bahwa bahu kanan (52,9%) dan pinggang (58,8%) paling banyak dirasakan keluhan oleh mekanik yang berumur < 25 tahun dengan masa kerja < 5 tahun dan memiliki kebiasaan olahraga, merokok dan kurangnya jam tidur.

The purpose of this research is to describe the ergonomic risk level and subjective complaints musculoskeletal disorders manual handling related activities at Toyota Auto 2000 mechanical Cikarang in 2013 with REBA (Rapid Entire Body Assessment) method and NBM (Nordic Body Map) questionnaires that have been modified and using cross sectional approach. Sample studies is all mechanical Toyota Auto 2000 Cikarang amounting to 34 people.
From the research results ergonomic risk arising complaints musculoskeletal disorders (MSDs). Manual handling activities are performed mechanic produce a medium risk which that requires further investigation and change soon. For the complaints MSDS based on questionnaire results showed that the right shoulder (52,9%) and waist (58,8%) most widely perceive by mechanical complaints under the age 25 years with year of service under 5 years and have exercise,smoking habits and lack of sleep hours.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Dani Lestari
"Gangguan otot rangka akibat kerja (gotrak) menjadi salah satu masalah kesehatan serius di berbagai industri yang diderita oleh pekerja. Walau tidak fatal gotrak cenderung mengurangi efisiensi kerja dan kualitas hidup. Keluhan gotrak yang dialami pekerja railway maintenance umumnya dirasakan pada bagian leher, punggung dan lutut, dimana keluhan tersebut disebabkan oleh postur janggal, bekerja di tempat yang sempit, berat beban dll. Pekerjaan railway maintenance memiliki faktor risiko yang dapat berpengaruh terhadap keluhan gotrak yaitu faktor risiko individu, fisik, psikososial, lingkungan dan organisasi. PT X merupakan BUMD di bidang perkeretaapian yang diantaranya mencakup pekerjaan railway maintenance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dari pekerjaan railway maintenance yang berpengaruh terhadap keluhan gotrak pekerja. Penelitian ini berjenis kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel menggunakan total populasi pada pekerja railway maintenance khususnya pada departemen yang menangani rolling stock maintenance (Departemen RSM dan Departemen RSIT) berjumlah 109. Departemen RSM mencakup light maintenance, sedangkan Departemen RSIT mencakup heavy maintenance. Manajemen data menggunakan SPSS 25, analisa data mengunakan analisa deskriptif, bivariat (uji chi square dan uji regresi logistik sederhana) dan multivariat menggunakan metode enter (uji regresi logistik ganda). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitas dan lembar Rapid Entire Body Assesment (REBA). Hasil menunjukkan gambaran aktivitas pekerjaan di Departemen RSM terdiri dari pekerjaan di bagian rooftop, carbody, interior, underfloor dan di dalam kantor. Sedang pada Departemen RSIT terdiri dari pekerjaan di bagian carbody, pantograf, valve, brake, air compressor, motor traksi, bogie, elektrikal, AC, dan didalam kantor. Keluhan gotrak dirasakan oleh 62 pekerja railway maintenance di PT X (63.9%), dimana keluhan yang paling banyak dirasakan pada bagian leher, punggung bawah, kedua bahu, pergelangan tangan kanan dan punggung atas. Tingkat risiko ergonomi dari pekerjaan railway maintenance pada 2 departemen tersebut bervariasi mulai dari diabaikan hingga sangat tinggi, dimana penyumbang skor disebabkan oleh adanya postur janggal pada bagian leher, punggung, lengan atas, kedua kaki, dan berat objek. Faktor risiko yang berpengaruh terhadap keluhan gotrak yaitu dukungan sosial (OR 3.39, 95% CI 1,29-8.88). Intervensi yang dilakukan untuk mengurangi tingkat risiko ergonomi dari pekerjaan tersebut menggunakan hierarki pengendalian, sedangkan untuk mencegah keluhan gotrak yang berasal dari faktor risiko psikososial Upaya berfokus pada pengurangan tenaga manusia saat bekerja, peningkatan reward, peningkatan kepuasan kerja dan pengelolaan distres di tempat kerja.

Musculoskeletal Disorders (MSDs) are one of the serious health problems in various industries suffered by workers. Although not fatal, MSDs tends to reduce work efficiency and quality of life. Complaints experienced by railway maintenance workers are generally felt in the neck, back and knees, where the complaints are caused by awkward posture, working in narrow places, heavy loads etc. Railway maintenance work has risk factors that can affect MSDs complaints, namely individual, physical, psychosocial, environmental and organizational risk factors. PT X is a BUMD in the field of railway which includes railway maintenance work. This study aims to determine the risk factors of railway maintenance work that affect MSDs workers complaints. This study was quantitative using a cross sectional design. The number of samples using the total population of railway maintenance workers, especially in departments that handle rolling stock maintenance (RSM Department and RSIT Department) amounted to 109. The RSM Department covers light maintenance, while the RSIT Department covers heavy maintenance. Data management using SPSS 25, data analysis using descriptive analysis, bivariate (chi square test and simple logistic regression test) and multivariate using enter method (multiple logistic regression test). The instruments used in this study were questionnaire sheets that had been tested for validity and reliability and Rapid Entire Body Assessment (REBA) sheets. The results show a picture of work activities in the RSM Department consisting of work on the rooftop, carbody, interior, underfloor and inside the office. While in the RSIT Department consists of work in the carbody, pantograph, valve, brake, air compressor, traction motor, bogie, electrical, air conditioning, and in the office. MSDs complaints were felt by 62 railway maintenance workers at PT X (63.9%), where the most complaints were felt in the neck, lower back, both shoulders, right wrist and upper back. The level of ergonomic risk of railway maintenance work in the 2 departments varies from negligible to very high, where the contributor to the score is caused by awkward posture on the neck, back, upper arms, both legs, and the weight of the object. Risk factors that influence gotrak complaints are social support (OR 3.39, 95% CI 1.29-8.88). Interventions carried out to reduce the level of ergonomic risk of the work use a hierarchy of control, while to prevent complaints of fatigue derived from psychosocial risk factors Efforts focus on reducing human labor while working, increasing rewards, increasing job satisfaction and managing stress at work."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Afwan
"Sebuah postur kerja dan area kerja yang ergonomis akan mempengaruhi keselamatan, kesehatan dan produktivitas pada saat bekerja. Pekerjaan dalam budidaya udang terutama pada saat pengecekan anco oleh para pekerja/feeder berkaitan dengan postur kerja yang dilakukan secara berulang dan monoton. Tentunya kondisi tersebut mengakibatkan feeder pada tambak udang berada pada postur kerja yang tidak alamiah dan bersifat statis sehingga beresiko menimbulkan gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini mencoba mempelajari rangkaian kerja dan aspek ergonomi yang mempengaruhi postur area kerja yang ergonomis dalam aktivitas pengecekan anco menggunakan metode simulasi pada virtual environrnment. Penyesuaian dilakukan dengan mendesain kursi dan gawangan yang ergonomis. Penilaian postur kerja dilakukan dengan mengevaluasi Posture Evaluation Index (PEI) yang terdiri dari penilaian LBA, OWAS dan RULA dari pada task analysis toolkit software Tecnomatix Jack 8.2.

An ergonomic work posture and work area will affect safety, health and productivity at work. Work in shrimp farming, especially when checking anco by workers/feeders, is related to repetitive and monotonous work postures. Of course, these conditions cause the feeder in shrimp ponds to be in an unnatural and static working posture so that it is at risk of causing musculoskeletal disorders. This research tries to study the work series and ergonomic aspects that affect the ergonomic work area posture in anco checking activities using a simulation method in a virtual environment. Adjustments are made by designing ergonomic chairs and seats. Assessment of work posture is carried out by evaluating the Posture Evaluation Index (PEI), which consists of LBA, OWAS and RULA assessments from the Tecnomatix Jack 8.2 software task analysis toolkit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dewi Gustiyani
"Penelitian ini menggambarkan postur kerja dan keluhan gejala musculoskletal disorders (MSDs) pada pekerja pembuat tahu. Postur kerja merupakan faktor risiko terjadinya keluhan gejala musculoskeletal. Keluhan gejala musculoskeletal merupakan gangguan pada otot, tendon, ligamen, saraf, jaringan lunak dan sendi. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional.Penelitian ini menggunakan lembar kerja REBA Rapid Entire Body Asessment untuk mengetahui postur kerja dari aktivitas pembuatan tahu di Pengrajin Tahu Tambah Rahayu. Postur Kerja yang dinilai yaitu postur punggung, leher, kaki, lengan bagian atas, lengan bagian bawah, pergelangan tangan dan penilaian aktivitas, beban, dan coupling. Sedangkan untuk mengetahui gambaran keluhan gejala MSDs pada pekerja menggunakan kuisioner yang mengacu pada Nordic Body Map. Nordic Body Map merupakan salah satu metode pengukuran subyektif untuk mengukur rasa sakit otot pada pekerja. Nordic Body Map berupa gambar tubuh manusia yang terdiri dari beberapa segmen tubuh. Faktor individu dinilai menggunakan kuisioner yang diberikan pada seluruh pekerja di Pengrajin Tahu Tambah Rahayu.Hasil penelitian pada 11 aktivitas kerja dan 17 responden didapatkan bahwa pekerja dominan berumur ge; 25 tahun, masa kerja < 2 tahun dan IMT normal. Semua pekerja mengeluhkan gejala MSDs dalam 12 bulan terkahir 43 dan 7 hari terkahir 57 , bagian tubuh yang paling mengalami keluhan gejala MSDs adalah punggung bawah, jenis keluhan yang dirasakan adalah pegal ndash; pegal yang dirasakan dalam tingkat sedang, waktu timbul keluhan setelah bekerja dan penangan yang dilakukan dengan beristirahat. Postur kerja dengan tingkat risiko sangat tinggi terdapat pada aktivitas merendam kedelai dan mengepak tahu. Tingkat risiko dapat diturunkan dengan perbaikan desain tempat kerja, pengaturan jam kerja, penyediaan media edukasi dan melakukan peregangan otot.

This study illustrates the work posture and complaints of symptoms of Musculoskletal Disorders MSDs in tofu maker workers. Posture is a risk factor for symptoms of musculoskeletal symptoms. Complaints of musculoskeletal symptoms are a disorder of muscles, tendons, ligaments, nerves, soft tissues and joints. This research is descriptive observational by using cross sectional approach.This research uses REBA worksheet Rapid Entire Body Asessment to find out the working posture of the activity of making tofu in Tambah Rahayu Factory. Work posture assessed is the posture of the back, neck, legs, upper arms, lower arms, wrists and assessment of activity, load, and coupling. While to know picture of symptoms MSDs symptoms on workers using questionnaires that refer to the Nordic Body Map. Nordic Body Map is one of the subjective measurement methods to measure muscle pain in workers. Nordic Body Map is a human body image consisting of several body segments. Individual factors were assessed using a questionnaire given to all workers in the Tofu Maker.The results of the study on 11 work activities and 17 respondents found that the dominant workers aged ge 25 years, working period"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>