Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151222 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samsul Rizal
"Angka pemanfaatan ulang pasien rawat jalan sejak tiga tahun ke belakang di Rumah Sakit Harapan Bunda Lampung Tengah, memperlihatkan adanya penurunan pemanfaatan layanan ini. Menurunnya angka pemanfaatan ulang pasien rawat jalan ini sangat perlu untuk antisipasi dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi turunnya pelayanan rawat jalan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan ulang pasien pada instalasi rawat jalan di Rumah Sakit Harapan Bunda Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional (potong lintang). Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner yang diisi sendiri oleh responden (self- administered questionnaire yaitu pasien instalasi rawat jalan). Populasi penelitian adalah semua pasien yang berkunjung ulang lebih dari satu kali ke instalasi rawat jalan RS Harapan Bunda Lampung tengah dengan besar sampel sebanyak 106 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pemanfaatan ulang pasien rawat jalan di RS Harapan Bunda Lampung Tengah rendah. Faktor-faktor yang memiliki hubungan bermakna secara statistik dengan pemanfaatan ulang adalah persepsi responden terhadap tarif, fasilitas rumah sakit, pelayanan dokter, pelayanan SDM rumah sakit, waktu tempuh dan sumber pembiayaan.
Pemanfaatan ulang pasien rawat jalan di RS Harapan Bunda Lampung Tengah sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan yang diberikan. Peneliti menyarankan pihak manajemen rumah sakit untuk mendorong semua petugas rumah sakit baik medis maupun non medis memberikan pelayanan yang berorientasi kepada pasien. Selain itu, pihak manajemen menerapkan sistem penghargaan dan sanksi disiplin untuk memotivasi petugas rumah sakit melayani dengan lebih optimal.

The number of re-utilization of outpatient since three years ago at Harapan Bunda Hospital Central Lampung, it shows that there is a decrease in the utilization of this service. The decreasing number of outpatient re-utilization was extremely need to be anticipated. It can be analyzed from the influence factors that caused the decrease this outpatient service.
The objective of this research was to investigate the influence factors of patient re-utilization in outpatient installation at Harapan Bunda Hospital, Central Lampung. This research used Quantitative approach with Cross Sectional Design. This research applied the Primer Data that was taken from the self-administered questionnaire. The population of the research was all patient who ever visited the Outpatient Installation at Harapan Bunda Hospital Central Lampung more than one time. There were 106 respondent involved in this research.
The result showed that most of all outpatient re-utilization at Harapan Bunda Hospital Central Lampung is low. The factors that have a statistically significant relationship with re-utilization were respondents? perception toward the cost, hospital facilities, doctor care services, hospital human resources service, travelled distance and financial resources.
The outpatient re-utilization at Harapan Bunda Hospital Central Lampung was depend on the quality service that given to the patient. The researcher suggested to the hospital management staff to encourage to the entire staff in the hospital, both medic and non-medic, to give service that oriented to the patient. In addition, the management introduced a system of reward and punishment discipline to motivate hospital staff to serve optimally.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T32259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Triasih
"Skripsi ini membahas tentang adanya tren penurunan jumlah kunjungan pasien rawat inap yang menunjukkan indikasi rendahnya tingkat loyalitas pasien di Instalasi Rawat Inap RSAB Harapan Kita, dimana pasien mungkin beralih pada rumah sakit lain atau mungkin tidak kembali melakukan kunjungan karena merasa tidak puas karena layanan yang diberikan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan variabel independen yaitu kualitas pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) dengan variabel dependen yaitu loyalitas pasien di Instalasi Rawat Inap RSAB Harapan Kita tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel 106 responden yang merupakan pasien baru ataupun pasien lama. Untuk menguji analisis univariat digunakan analisis distribusi frekuensi, sedangkan untuk menguji analisis bivariat menggunakan uji kai kuadrat.
Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas pasien karena p value < α (α = 0,05). Didapatkan nilai p value untuk masing-masing dimensi kualitas pelayanan; yaitu tangibles (p value = 0,001), reliability (p value = 0,023), responsiveness (p value = 0,006), assurance (p value = 0,002) dan empathy (p value = 0,033). Begitu juga dengan hubungan kepuasan pasien dengan loyalitas pasien menunjukkan adanya hubungan yang signifikan yaitu p value = 0,001.

This thesis discusses the trend of decline in the number of patient visits that show indications of low levels of patient loyalty Installation Inpatient RSAB Harapan Kita, where the patient may be switched to another hospital or may not return to visit because it was not satisfied by the services provided.
The purpose of this study to determine the relationship of independent variables of service quality (tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy) with the dependent variable in patient loyalty Installation Inpatient RSAB Harapan Kita in 2012. This study used a cross-sectional study design, the sample size is 106 respondents were new patients or patients longer. To test for univariate analysis of frequency distribution analysis was used, while to test bivariate analysis using quadratic kai test.
The analysis showed no significant relationship between service quality and loyalty of patients as p value < α (α = 0.05). Obtained p value for each dimension of service quality, that is tangibles (p value = 0.001), reliability (p value = 0.023), responsiveness (p value = 0.006), assurance (p value = 0.002) and empathy (p value = 0.033). So is the relationship of patient satisfaction with the loyalty of the patients showed a significant relationship ie, p value = 0.001.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qurrotu Ainy
"Skripsi ini membahas Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Barang di Gudang Sentral Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Tahun 2012. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan sistem. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa unsur-unsur dari input dan proses dalam sistem logistik di RSAB Harapan Kita mempengaruhi output berupa ketersediaan barang di gudang sentral. Unsur-unsur dari input yang memiliki permasalahan paling dominan adalah SDM dan fasilitas penyimpanan. Sedangkan, unsur-unsur dari proses yang memiliki permasalahan paling dominan adalah perencanaan dan penetapan kebutuhan serta pengendalian. Hal tersebut menyebabkan terjadinya permasalahan pada output yaitu berupa kekosongan dan penumpukan barang di gudang sentral. Oleh karena itu, diperlukan suatu perbaikan hingga perubahan pada setiap unsur dari masing-masing level.

The focus of this study is Analysis of factors affecting the availability of goods in central warehouse at Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita 2012. This research is qualitative research and use system aproach. The result of this research shows that elements of input and process in logistic system at RSAB Harapan Kita affect output in the form of availability of goods in central warehouse. Elements of input that have the most dominant issue are from human resources and storage facilities. Meanwhile, elements of process that have the most dominant issues are from planning, determining needs, and controlling. This causes problems of stockout and overstock in central warehouse. Therefore, they need an improvement to the change at each element from each level in logistic system at RSAB Harapan Kita."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Bhaktiar Koe
"Pernbentukan kawasan perdagangan bebas oleh banyak negara, termasuk Indonesia, membuat pexsaingan makin ketat, termasuk induslri rumah sakit. Agar dapat bcrtahan, rumah sakit diharapkan dapat mcningkatkan pendapatan dan menekan biaya. Pendapatan lnstaiasi Farmasi RSAB HK hanya mempunyai ratio pcndapatun sebesar 28 - 29 % giari total pendapatan rumah sakit, sedangkan litcmtur menyatakan sekitar 40-50 %. Dineksi rumah sakit mengharapkan pcndapatan ditingkatkan menjadi 40 %.
Dilakukan penelitian kualitatif selama 2 bulan pada bulan April dan Mei 2007 di Rumah Sakit Anak dan Bunda I-Iarapan Kita untuk mengctahui mengapa banyak resep keluar. Jumlah informan sebanyak 21 orang. Kesesuaian infonnasi didapatkan dari informan petugas Instalasi Farmasi dan petugas lain yang mcngetahui/berhubungan dengan aktivitas instalasi. Kecukupan informasi/inf`o|'man clilakukan dengan snow balling efécr. Metode pengumpulan informasi dilakukan dengan wawancara, observasi, dan pemeriksaan data/dokumen. Validitas data dijaga dcngan lriangulasi sumber, metode, dan data/analisis.
Hasil penelitian menunjukkan harga obat mahal, obat tidak lengkap, dan waktu tunggu lama berhubungan dengan rendahnyn pcmanfaatan lnstalasi Farmasi RSAB HK. Peneiusuran lebih lanjut, empat faktor diatas disebabkan:
  1. Forrnularium yang out of date dan tidak ditaati;
  2. Pembayaran vendor dan petty cash yang terlambat,
  3. Kurangnya insentif untuk memotivasi pasien rnembeli opal di RS;
  4. Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai yang kurang tepat;
  5. Pengelolaan dan monitoring stok kurang optimum;
  6. SIRS yang tidak dapat digunakan memonitor stok;
  7. Skedul kerja petugas tanpa pcnjadwalan scsuai beban kcrjajam sibuk.
Beberapa hal disarankan untuk mengatasi hal ini berdasarkan kemudahan melakukan, lama waktu pelaksanaan, penggunaan sumbcr daya, dan efektivitas:
  1. Koreksi hai-ga jual obat rajal scsuai aturan PPN;
  2. Mempcrccpal pembayaran vendor dan penggantian petty cash gudang farmasi;
  3. Menerapkan metode stok minimum dan maksimum pada pengelolaan persediaan;
  4. Sosialisasi peian lnstalasi Farmasi dalam memmjang aktivitas RS;
  5. Perbaikan SIRS schingga mampu mcmonitor stok dan melatih petugas menggunakan dengan benar;
  6. Mengatur jadwal masuk petugas sesuai jam sibuk;
  7. Membatalkan rencana penambahan depo ranap;
  8. Penentuan strategi harga dengan super value strategy (kualitas tinggi dan harga murah) untuk jangka pendek (misalnya 1 tahun) dan dilanjutkan dcngan high value strategy (kuaiilus tinggi dengan harga sedang) atau good value strategy (kualitas sedang harga dengan rendah) ditambah pengenaan margin lebih besar untuk obat pasien ranap kelas yang lebih linggi dan obat slow moving, serta perlakuan pembelian obat pasien rawat inap kelas 3 dan intensif sebagai pasien rawat map.

Free trade zone among countries, including Indonesia, create tight competitions in hospital industry. To survive, hospital has to increase revenues and decrease costs. As a government hospital, the ratio of pharmacy installation revenues compared to total revenues is 28 - 29 %. Some literatures indicate higher number reaching 40-50 % for industry average. The management of the hospital is targeting and demanding increased ratio to 40 %.
A qualitative research was conducted in April and May 2007 at the Children and Women Hospital Harapan Kita to detemtine why many prescriptions failed to be used inside and were outside. 21 persons were used as informants. Informations appropriateness was got by using employees of Instalation and other persons who knew lnstalation activity. Snow balling effect in deciding the adequacy of the informants and information was used. Information and data collection was conducted using interviews, observation, and documents/data study. Triangulation of sources, methods and data/analysis were used to maintain the validity of data.
The results of the study show that high price ofthe drugs/medicines, unavailability of some arrays of the medicines, and long queues are the prominent causes of internal prescription leakage. Further investigation reveal above problems were caused by:
  1. Outdated formularium;
  2. Dcllaycd payment lo vendor and reimbursement of the petty cash;
  3. Not enough incentives to motivate patient to buy inside;
  4. In-appropriate application of value added tax;
  5. Not optimized inventory management;
  6. Hospital Information system is unable to monitored drugs stocks;
  7. Evenly distributed staffs allocation, without considering the needs to assign more people at busy hours.
Seven issues are suggested to solve the problems based on feasibility, effcetivity, duration of the afford, and usages of the resources:
  1. Price correction due to in-appropriate of value added tax;
  2. Expedite faster payment to vendors, and expedite reimbursement petty cash;
  3. Apply minimum and maximum stock system to inventory management;
  4. Sosialize the iinance role of thc instalation to Hospital activity;
  5. Upgrade computer program systems and train staffs in better using it;
  6. Reschedule work force so that more staffs are on duty at peak hours;
  7. Abort the plan to establish second In-patient depo;
  8. Rocalculating thc selling price in terms super value strategy (high quality low price) for I year, then to high value strategy (high quality normal price) for good value strategy (normal quality low price), higher margin for higher class of in-patient and slow moving drug, and sell medicine without VA tax to class 3 and intensive in-patient.
    1. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekti Prameswari Susilo
"Interaksi obat terjadi apabila efek dari suatu obat berubah dengan adanya obat lain, obat herbal, makanan, minuman, atau zat kimia lainnya. Apabila pasien mengonsumsi dua atau lebih obat secara bersamaan mempunyai potensi untuk terjadinya interaksi obat, baik menghasilkan respon peningkatan atau penurunan konsentrasi obat di dalam darah. Semakin banyak obat yang dikonsumsi oleh pasien, maka semakin besar kemungkinan terjadinya reaksi yang merugikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi obat pada peresepan pasien rawat jalan (depo farmasi 24 jam) RSAB Harapan Kita selama 14 hari periode Bulan April 2022.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif. Data penelitian diperoleh dari resep obat pada tanggal 1 April - 18 April 2022 yang diterima oleh depo farmasi 24 jam RSAB Harapan Kita baik pasien golongan BPJS maupun pasien non-BPJS. Interaksi obat-obat per lembar resep dianalisis menggunakan software Lexicomp. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa interaksi obat ditemukan pada 50% lembar resep BPJS dan 36% lembar resep non-BPJS pada pasien rawat jalan di depo farmasi 24 jam RSAB Harapan Kita. Sebagian besar kejadian interaksi antar obat yang terjadi baik pada resep BPJS maupun Non-BPJS tergolong tidak berisiko tinggi (risk rating C).

Drug interactions occur when the effect of a drug changes with the presence of other drugs, herbal medicines, food, drinks, or other chemical substances. If a patient takes two or more drugs simultaneously, there is the potential for drug interactions to occur, either resulting in a response of increasing or decreasing the concentration of the drug in the blood. The more drugs consumed by the patient, the greater the possibility of adverse reactions. Therefore, this study aims to determine drug interactions in prescribing outpatients (24-hour pharmacy depot) at RSAB Harapan Kita for the 14-day period in April 2022.
This research is a descriptive observational study with retrospective data collection. Research data were obtained from drug prescriptions on April 1 - April 18 2022 which were received by the 24-hour pharmacy depot at RSAB Harapan Kita, both BPJS class patients and non-BPJS patients. Drug-drug interactions per prescription sheet were analyzed using Lexicomp software. Based on the results of the research that has been done, it can be concluded that drug interactions were found in 50% of BPJS prescription sheets and 36% of non-BPJS prescription sheets for outpatients at the 24-hour pharmacy depot at Harapan Kita Hospital. Most of the interactions between drugs that occurred in both BPJS and Non-BPJS prescriptions were classified as not having high risk (risk rating C).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wan Kynanthi Nufira
"Studi ini bertujuan untuk mengetahui manajemen penyimpanan obat di Instalasi Logistik Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita tahun 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif melalui pengamatan langsung, telaah dokumen, dan wawancara mendalam kepada informan terkait.
Hasil penelitian menunjukkan ada faktor-faktor input dan proses yang belum terlaksana dengan baik, sehingga berakibat kepada hasil penyimpanan seperti kualitas (mutu) obat yang belum optimal. Disarankan faktor-faktor yang menunjang manajemen penyimpanan dapat ditingkatkan seperti SDM, anggaran, prosedur, formulir/dokumen, sarana dan prasarana, penyusunan obat, serta stock opname.

This study aims to determine the drug storage management in the Logistics Installation of Children and Maternity Harapan Kita Hospital in 2014. This research was conducted by using qualitative approach with descriptive design through direct observations, documents learning, and in-depth interviews with related informants.
The results showed flawed input factors and processes which resulted in storage outcomes such as the quality of medicinal drugs not optimal or change in medicinal drugs? quality like damaged syrup?s packaging. It is suggested that the supporting factors such as human resources, budget, procedure, forms/documents, facilities and infrastructure, drugs? organization, and stock opname be improved."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Barsya
"Rumah Sakit Islam AI-lhsan sebagai sebuah rumah sakit Swasta dituntut untuk mampu memenuhi tuntutan masyarakat akan sebuah peiayanan kesehatan yang bermutu, sehingga mampu meningkatkan daya saing dengan rumah sakil swasta lain baik rumah sakit swasta nasional maupun rumah sakit swasta Asing. Rumah Sakit Islam Ai ihsan Hingga buian Seplernber Tahun 2005 kapasitas tempat tidur meniadi 139, untuk melihat trend cakupar: pelayanan rawat Rumah Sakit.
Tujuan penelitian ini adaiah untuk mengetahui anaiisis keterkaitan faktor- faklor karakteristik pasien di intnslaasi rawai inap Rumah Sakil islam Ai ihsan padan tahun 2003 dengan kepuasannya melaui pengukuran harapan dan persepsi pasien tersebut. Data primer melalui pengisian kueeioner oieh pasien yang seda ng dan reiah dirawat di instaiasi Rawat Inap Rumah Sakit islam Al Ihsan Bandung pada buian Oktober tahun 2005.jumiah sample scbanyak 100 responfien. ‘fariabei independent yang dianaiisis adaiah karatcteristik pasien yaitui Umur pasien, jenis keiamin, tingkat pendidikan, status keiompoic pasien dan pendapatan sedangkan variabel dependennya adalah kepuasan pasien melalui pengukuran persepsi dan harapan pasien berdasarkan 5 (lima) di mensi service qur1/ily. Data yang clikumpuikan dioiah secara kuantitatii Analisa statistic yang digunakan aciaiah anaiisis univariat, bivariat, serta anailisis Rat-tesius.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi pasien yang puas yaitu 37% seciangkan yang tidak puas scbcsar 63%, karakteristik pasien yang iebih banyak afiaiah umur 3 36 tanun ( 53% }, iaki-iaizi 53%, 5 SMA (66%), keiompok pasien umum (63%), dan pendapatan 2 Rp i.OUO.UOU,- (59%), Uji bivariai dengan Chi Square secara garis besar didapat karaktcristik pasien yang berhubungan dcngan harapan adalah pendapatan pasien seciangkan karakteristik pasien yang berhubungan dengan pcrsepsi adalah: umur, pendiciikan dan status keiompok pasien sedangkan pada karakteristiit pasicn yang bcrhubungan cicngan kepuasan adalah semua kelompok pasten yang ciihagi menurut umur, jems kelamin, pendidikan,status keiompok pasien dan pendapalan memiiiki tingkai itepuasan yang sama untuk sumua dimcnsi pelayanan.
Hasil amalisis kartesius didapatkan factor ruang perawatan yang nyaman, bersih, keiengkapan pcraiatan kesehatan dan prosedur pasien puiang merupakan komponen yang harus menjadi prioritas mama, factor pemeriksaan rutin pasien, cepat tanggap dolder dan perawat, kemampuan dokter mendiagnosa penyakit, sopannsantun doktcr da perawat scrta peiayanan yang tidak memandang status socialmerupakan prestasi yang harus dipertahankan, factor ruangan yang sejuk, ketepatan waktu visits, cepat tanggap petugas kebersihan, keamanan lingkungan, pemberian keterangan pcnyakil lanpa diminta, komunikasi dan pemberian kesempatan bertanya dan perhatian perawat dan petugas kepada pasien merupakan prioritas rendah ( Hi ) dan factor ruang perawatan yang Iuas, kecepat langgapan petugas adrnnnintrasi, keterampilan perawat, komunikasi dan pe-mberian kesempatan bertanya dart perawat merupakan kinerja yang bcriebihan ( IV ). Berdasarkan hasii peneiitian, disarankan kepatia scmua pihak yang terkait untuk memperhatikan pasien yang mempunyai harapan tinggi tetapi berpersepsi rendah, dimana hal tersebtu mcnggambarkan tingginya tingkat kctidakpuasan dari paslen.

Al Ihsan Islamic Hospital as a private hospital has already trusted for fultill the society demand which concerning to high quality health care, that makes Al Ihsan able to increasing its competitiveness compare with other national private hospital, even other foreign-private hospital. Until September 2005, the bed capacity of Al Ihsan Islamic Hospital has reached 139 number of beds.
The aim of this research is to analyze the connection among the patient characteristic factors in the hospitalization installation of Al Ihsan Islamic Hospital on 2005 and sc the patient satisfaction by measuring the patient expectations and perceptions. This research is using a cross sectional design. The primary data is from the questionnaire which has been answered by the patient on the hospitalization by October 2005 as much as 100 respondent. The independent variables are the patient characteristic, that is, patient age, gender, education level, patient grouping status, and patient income. While the dependent variables are the patient satisfaction by measuring their expectations and perceptions based on S (five) dimensions of service quality. The data has been processed quantitatively and the statistic analysis that is used are univariat analysis, bivariat analysis, and cartesius analysis.
This research result indicating that 37% are satisfied patient and 63% are unsatistied~ patient. Large number of patients are having demcgraphy characteristic as follow, by this as many as 53% patients are equal or more than 36 years old, 58% are men, 66% has a senior high school background, 63% are grouping patients, and 59% are the patient who has producing income Rp. l.OO0.00O,- / month. Bivariat test with chi square, by and large, had obtained that patient characteristic which related to an expectation is patients income, where as characteristic that related to perceptions are age, education level, patient grouping status, while characteristics that related to satisfactions are all ofthe patient group which divided according by age, gender, education level, patient grouping status, and income has equal satisfaction level with all of service dimensions.
Based on cartesius analysis, we know that a comfortable and neat treatment room, a comprehensiveness of medical equipment and after-hospitalize procedure are the first priority component (I). The patient routine examination, doctor and nurse responsiveness, doctor capability in diagnosing disease, the behavior of a doctor and nurse, and not discriminate a social status is an achievement that we should appreciate (II). A chilly room, exactness of visiting time, responsiveness of cleaning service officer, area safety, giving disease information initiatively, communicative, giving a chance to ask, and a nurse attention are a lowers priority (III). A vast treatment room, responsiveness of administration officer, a nurse skill, communicative, and giving a chance to ask fiom a nurse are an excessive performance (IV). Based on this research, I suggesting to all interrelated party to pay attention to the patient which has a higher expectations but has a lower perceptions which is depict the highness of an unsatisfied patient.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T29416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putri Piandani
"Keselamatan pasien merupakan hal yang fundamental dalam pelayanan kesehatan. Rumah Sakit sebagai lingkungan kompleks dengan resiko yang tinggi memberikan peluang terhadap terjadinya kesalahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap terjadinya insiden keselamatan pasien (IKP) berupa KTD, KNC dan KTC di Rumah Sakit X, Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian didapatkan insiden keselamatan pasien (IKP) di Rumah Sakit X dari bulan April 2012 sampai dengan September 2013 terjadi sebanyak 15 kasus yang terdiri atas 2 kasus KNC, 3 kasus KTC dan 10 kasus KTD. Insiden keselamatan pasien (IKP) dipengaruhi oleh faktor individu, faktor sifat dasar pekerjaan, faktor lingkungan organisasi dan manajemen serta faktor lingkungan fisik dan tempat kerja. Faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya IKP adalah faktor individu (kompetensi tenaga medis) dan faktor organisasi–manajemen. Komunikasi dan kerjasama tim diperlukan dalam mengintegrasikan komponen – komponen yang ada di Rumah Sakit.
Patient safety is fundamentalissue in providing a health care. Hospital as a complex environment have a high risk of giving an opportunity to the occurrence of errors. The purpose of this study was to determine the factors that influence the patient safety incidents (IKP) such as KTD, KNC and KTC in The X Hospital in Lampung Tengah. This study uses a qualitative methode with case study design. The results showed patient safety incidents (IKP) at The X Hospital from April 2012 to September 2013 occurred as many as 15 cases consists of KNC 2 cases , 3 cases of KTC and 10 cases of KTD. Patient safety incidents (IKP) is influenced by individual factors,the nature of the work factors, the management and organization factors and physical environmental factors and workplace. The most influential factor on the IKP are individual factors (competence of medical personnel) and the organizational-management factors.In order to integrate all components in the hospital, communication and teamwork are needed."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, 2014
T39322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratama Edi
"Dengan semakin pesatnya pertumbuhan jumlah rumah sakit di Indonesia, khususnya di Jakarta, maka dibutuhkan suatu rancangan strategi pemasaran yang tepat agar dapat bersaing dengan rumah sakit lain. Salah satunya adalah dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pasien dalam memilih rumah sakit. Dengan menggunakan salah satu teknik pohon klasifikasi yaitu algoritma CHAID, kita dapat mengetahui faktor-faktor yang paling memiliki signifikansi terkuat yang mempengaruhi pasien dalam memilih suatu rumah sakit. Dengan mengetahui hasil dari penelitian ini, kita dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat guna membantu pihak rumah sakit dalam bersaing dengan rumah sakit lain.

With the rapid growth in the number of hospitals in Indonesia, especially in Jakarta, it takes a design appropriate marketing strategies to compete with other hospitals. One of the way is to determine factors that influence patient's decision in choosing hospitals. By using one of the classification tree technique, CHAID algorithm, we can determine factors that have the strongest significance that affects patient in choosing hospital. By knowing the results of this study, we can develop appropriate marketing strategies to help this hospital in competing with other hospitals."
2011
S187
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Purwatika Soekardjo
"Kepuasan pasien adalah kebutuhan, keinginan dan harapan yang dapat terpenuhi sesuai dengan apa yang dapat diberi oleh pemberi pelayanan kesehatan. Dikatakan puas apabila yang didapat dan dirasakan melebihi kebutuhan, keinginan serta harapan pasien.
Kepuasan pasien juga merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pihak manajemen pemberi pelayanan. Banyak hal yang mempengaruhi kepuasan pasien antara lain faktor sosiodemografi, pengalaman masa lalu, cerita dari teman dan lain-lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari gambaran maupun tingkat kepuasan pasien rawat inap yang dihubungkan dengan faktor-faktor karakteristik pasien, kelas perawatan, jenis pelayanan di unit rawat inap sebuah rumah sakit.
Penelitian dilakukan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita Jakarta pada bulan September 2001. Cara pengambilan sampel dengan cara pusposive sample size. Populasi pada penelitian ini adalah pasien penunggu pasien rawat Inap yang akan pulang/keluar dari RSAB Harapan Kita.
Terpilih sampel sebanyak 108 pasien/penunggu pasien rawat Inap. Jenis penelitian yang digunakan cross sectional. Analisis yang digunakan analisis Unvariat dan Bivariat dengan menggunakan uji Chi - square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 75%, dan pasien yang menyatakan tidak puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 25%. Secara statistik dengan analisis uji Chi - square pada level of significant α 5% diperoleh variabel yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor-faktor pendidikan, pekerjaan, pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan petugas front line, pelayanan petugas keuangan, fasilitas ruangan, tarif. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor umur, cara bayar dan kelas perawatan.

The Factors which were related to Patient Satisfaction at Inpatient Department of "Harapan Kita" Children and Maternity Hospital, Jakarta, 2001Patient satisfactions are the need, demand and expectation of any patient which can be fulfilled by any health service provider. Patients were satisfied if they got and felt everything exceed their needs, demand and expectation everything exceed their needs, demand and expectation everything.
Patient satisfaction is one of many indicators that measure health service quality and can be used to give feed back to health provider management.
Patients satisfaction is depended by many factors, such as social demography factors, old time experiences, hear say stories and etc.
The objective of this study is to find factors which might be related to patient satisfaction such as patient characteristic, inpatient room classification, inpatient services rendered.
This study was conducted in "Harapan Kita" Children and Maternality Hospital Jakarta in September 2001. Sampling is done by purposive sample size. The population sample are all in patient who soon will discharge from hospital. There were 108 samples chosen for this study, the method used was the cross sectional approach: analyses used are univariate and bivariate, using the Chi - square Test.
The patient distribution by satisfaction level showed that 81 patients (75%) are satisfied and 27 patients are less satisfied.
The study revered that factors which related to Patient Satisfaction were education, occupation, doctor's services, nurse services, front line officers, treasury officers, room facilities, tariffs. The factors which were not related to patient satisfaction including: age, payment systems and room classification.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>