Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125775 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yanuar Mahayuono
"ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur kesenjangan Pendapatan di Provinsi Lampung dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kesenjangan di Provinsi Lampung. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel pada periode 2003-2010. Tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Weighted Coefficient Variation (CVw) atau Williamson. Nilai indeks berkisar antara 0 sampai dengan 1. Sedangkan alat analisis lainnya menggunakan regresi data panel fixed effect dengan PDRB Perkapita di Provinsi Lampung sebagai variabel terikat, dan variabel bebasnya adalah indeks pembangunan manusia, Pendapatan Asli Daerah, tenaga kerja dan panjang jalan.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan Indeks Williamson, selama kurun waktu 2003-2010 terjadi kesenjangan pendapatan yang sangat tinggi di Provinsi Lampung, walau secara umum mengalami fluktuasi dengan trend yang menurun. Kondisi ini diperkirakan karena ketergantungan pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan yang cukup tinggi pada hampir semua kabupaten/kota di Provinsi Lampung, sehingga laju pertumbuhan sektor pertanian yang negatif akan berdampak pada perlambatan bagi laju pertumbuhan ekonomi daerah tersebut secara keseluruhan, sedangkan sektor-sektor lainnya terutama sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa lainnya hanya tersentra pada Kabupaten/Kota tertentu saja. Hal ini berdampak pada tingkat kesenjangan antar kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Dari periode penelitian, ternyata dari tahun 2003 – 2005 angka indeks Williamson naik masing masing sebesar 0,8969, 0,8965 dan 0,8971, tetapi pada tahun 2006 dan 2007 mengalami penurunan sebesar 0,8965, dan sebesar 0,8946 tetapi tahun 2008 dan 2009 mulai meningkat lagi yaitu sebesar 0,8947 dan 0,8972. Namun pada tahun 2010 kembali terjadi penurunan lagi sebesar 0,8956. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi kesenjangan yang semakin besar di Provinsi Lampung adalah indeks pembangunan manusia, Pendapatan Asli Daerah dan panjang jalan sementara tenaga kerja hanya sedikit mempengaruhi ketimpangan.

ABSTRACT
This study aims to measure income gap in Lampung Province and determine what factors causing the inequality. The study used panel data for the period of 2003-2010. For inequality this research uses weighted analysis of Coefficient Variation (CVw) or Williamson. Index values are ​​ranging from 0 to 1. For analysis of determinant, this study used panel data fixed effect regression , with GDP per capita in the province of Lampung as the dependent variable and index of human development, local revenue, labor and road length as the independent variable.
Based on calculations by Williamson Index, during the period of 2003-2010, very high income inequality in Lampung province existed, although generally fluctuated with a declining trend. From analysis of determinant, this condition is occured since all districts/ cities in Lampung Province has quite high dependence on agriculture, livestock, forestry and fisheries, so the negative rate of growth on agricultural sector would slow the rate of economic growth in the region as a whole. While the other sectors, especially the manufacturing, trade, hotels and restaurants and other services sectors are concentrated in districts / cities only. This has an impact on the level of inequality between districts / municipalities in the province of Lampung. From the period of the study, in 2003 - 2005 figures Williamson index rose respectively to 0.8969, 0.8965 and 0.8971, but in 2006 and 2007 decreased to 0.8965, and 0.8946 but in 2008 and 2009 began to increase again to 0.8947 and 0.8972. But in 2010 a decrease occurred again to 0.8956. While the factors that affect the larger gaps in the province of Lampung is the human development index, revenue and road length whilst labor only slightly affects inequality."
2013
T32744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Isran
"Perkembangan perekonomian di indonesia menunjukkan adanya ketimpangan pembangunan antar daerah, seperti antara wilayah KBI dengan KTI maupun di dalam wilayah KTI sendiri. Peranan investasi pada pertumbuhan ekonomi sangat besar. Investasi (akumulasi modal) sering kali terkonsentrasi pada daerah yang lebih maju, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendasari keputusan pemilik modal.
Penelitian ini bertujuan melihat ketimpangan pendapatan di wilayah KTI dan pengaruh investasi dan faktor-faktor lainnya terhadap ketimpangan antar daerah di wilayah KTI selama periode tahun 2005-2012. Penelitian ini menggunakan analisis indeks entropi theil untuk melihat ketimpangan di wilayah KTI dan analisis regresi data panel terhadap 12 provinsi di KTI untuk melihat pengaruh dari investasi dan faktor-faktor lainnya terhadap ketimpangan di wilayah KTI.
Hasil temuan dari penelitian ini menemukan bahwa ketimpangan di wilayah KTI selama periode tahun 2005-2012 lebih besar diakibatkan oleh ketimpangan di dalam provinsi yaitu 48,43% dibandingkan ketimpangan antara provinsi sebesar 24,31%. Dari hasil regresi menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah dan dana alokasi khusus berpengaruh signifikan negatif, sedangkan ekspor, tenaga kerja terdidik dan jumlah penduduk berpengaruh signifikan positif terhadap disparitas di wilayah KTI.

Economic developments in Indonesia indicates an imbalance of economic development between regions, such as between a western region and an eastern region, and also within an eastern region. Investment have a significant impact on economic growth. Investments (capital accumulation) are often concentrated in developed regions, because it is influenced by several factors that underlie decisions of Investors.
This study has examined an income inequality in an Eastern Indonesia and an impcat of investment and other factors to inequality between region in Eastern Indonesia during the period 2005-2012. This study has used a Theil entropy index to evaluate inequality in Eastern Indonesia and panel data regression analysis of a 12 provinces in Eastern Indonesia in order to find impact of investments and other factors on a regional inequality in Eastern Indonesia.
The findings of this study indicates that an inequality in Eastern Indonesia during the period 2005-2012 that an inequality within provinces is about 48.43% and is larger than an inequality between provinces that is about 36.51 %. An regression analysis indicates that a local goverment income and a special allocation fund have a significant negative effect, while exports, educated workforces and a number of population have a significant positive effect on an inequality in Eastern Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T36862
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yagi Sofiagi
"Tesis ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi disparitas pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Metode analisis yang digunakan adalah teknik kuantitatif Indeks Williamson, Tipologi Klaasen dan Regresi Data Panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi disparitas pendapatan yang cukup tinggi di Provinsi Jawa Barat dalam jangka waktu 2003-2008 mencapai angka 0,6 dan cenderung menurun. Hasil regresi data panel menunjukkan bahwa faktor rasio guru terhadap murid, jumlah dokter, tingkat partisipasi angkatan kerja dan alokasi investasi mempunyai pengaruh terhadap disparitas pendapatan antar kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.

This thesis is discuss about disparity of income within region di Jawa Barat. The tools of analysis are Williamson Index, Klaasen Tipology, and Regression model using pooling regression.
Based on Williamson Index, we found that disparity of income within region in Jawa Barat is relatively high and reach number of index 0,6 but tended to decrease over the period of 2003-2008. Estimation using fixed effect with cross section weight method we found that the ratio between number of teachers to number of students, number of Public Health Center, TPAK and investment could significantly affected to disparity of income within region in Jawa Barat."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28067
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Donna Beteresia
"[Disparitas pendapatan tengah menjadi permasalahan serius dibelahan dunia. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan terjadinya perubahan struktur ekonomi diikuti dengan meningkatnya disparitas pendapatan di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan analisis Location Quotient (LQ) dan regresi data panel pada 19 kabupaten/kota dari tahun 2006-2011. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 2 variabel yang signifikan mengurangi ketimpangan pendapatan yaitu sektor perdagangandansektorpertanian. Sementara itu hasil analisis LQ menunjukan mayoritas daerah kabupaten di Provinsi Sumatera Barat dapat mengandalkan sektor pertanian. Sementara daerah perkotaan lebih mengandalkan sektor keuangan, pengangkutan dan jasa.
;Income disparity is becoming a serious problem in worldwide. Structural changes and higher level of growth rate followed by an increasing in income disparity in West Sumatra. This Research is investigated by analyzing Location Quotient and a balance panel with 19 districts from 2006 to 2011. This study found that trade and agriculture sectors are significantly reduced income disparity. Meanwhile Location Quotient results showed that majority of districts in the province of West Sumatra can rely on the agricultural sector. While urban areas rely more on the financial transport and services sector.
, Income disparity is becoming a serious problem in worldwide. Structural changes and higher level of growth rate followed by an increasing in income disparity in West Sumatra. This Research is investigated by analyzing Location Quotient and a balance panel with 19 districts from 2006 to 2011. This study found that trade and agriculture sectors are significantly reduced income disparity. Meanwhile Location Quotient results showed that majority of districts in the province of West Sumatra can rely on the agricultural sector. While urban areas rely more on the financial transport and services sector.
]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T44355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atik Yulianti
"Penelitian ini menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan kecenderungan tingkat disparitas antar Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada periode 2005-2012. Penelitian ini menggunakan model regresi data panel fixed effect dan menggunakan indeks Williamson serta indeks Theil untuk mengukur disparitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada periode 2005-2012, (1) investasi pemerintah, pendapatan asli daerah (PAD), tenaga kerja serta aglomerasi industri signifikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (2) Terjadi disparitas yang fluktuatif dengan kecenderungan menurun dan tergolong rendah. (3) Tingkat disparitas antar daerah di pulau Bangka lebih lebar dibandingkan dengan tingkat disparitas antar daerah di pulau Belitung dan disparitas antar pulau Bangka dan pulau Belitung.

The objective of this study is to analyze the factors that affecting economic growth and disparities trend between Province of Kepulauan Bangka Belitung districts on the period of 2005-2012. To measure the disparities, this study uses panel data regression with fixed effects model, Williamson index and Theil index. The results of this study indicate that on 2005-2012, (1) government investment, regional income, labor and industrial agglomeration have significant and positive effect on economic growth in the Province of Kepulauan Bangka Belitung districts. (2) There are disparities fluctuation with a declining trend and relatively low. (3) The level of disparity between districts in Bangka Island is wider than the disparity between districts in the Belitung Island and Bangka Belitung Island."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Hidayat
"Obyek wisata Taman Nasional Way Kambas merupakan salah satu obyek wisata di Propinsi Lampung yang memiliki potensi sumberdaya alam dan keanekaragaman jenis fauna langka dan jumlah pengunjung yang paling tinggi bila dibandingkan dengan kawasan konservasi lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah biaya perjalanan ke obyek wisata Way Kambas, biaya waktu, pendapatan individu, tingkat pendidikan dan waktu luang mempengaruhi jumlah permintaan kunjungan wisata ke Taman Nasional Way Kambas, Kabupaten Lampung Timur dengan menggunakan metode biaya perjalanan (Travel Cost Method). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda dengan menggunakan OLS, untuk menduga kesediaan membayar dan analisis biaya perjalanan (Travel Cost Analysis) dalam menghitung manfaat Wisata Taman Nasional Way Kambas. Hasil penelitian menunjukkan lima variabel berpengaruh terhadap jumlah permintaan pariwisata ke Taman Nasional Way Kambas yaitu biaya perjalanan, biaya waktu, pendapatan individu, pendidikan dan waktu luang. Distribusi manfaat biaya perjalanan terdiri dari biaya transportasi (48,67%), biaya akomodasi (2,1%), biaya konsumsi (27,6%), biaya sewa (7,79%), biaya tiket masuk (8,04%) dan biaya dokumentasi (5,81%). Penelitian ini merekomendasikan pengembangan obyek wisata Taman Nasional Way Kambas perlu ditingkatkan lagi selain dalam pengelolaan juga dalam pengoptimalan potensi yang dimiliki.
Way Kambas National Park is one of the tourist destinations in Lampung province that has the beauty of natural resources and endangered fauna species diversity. It also has the highest number of visitors compared to other conservation areas. The objective of this study was to determine whether the travel cost to Way Kambas, time cost, individual income, educational level and leisure excursions affect the number of visit to the Way Kambas National Park in East Lampung regency by using the travel cost method. The analytical tool used in this study is multiple linear regression using OLS, to estimate willingness to pay and travel expenses (Travel Cost Analysis) in calculating the benefits of Way Kambas National Park. The results showed that five variables affect the amount of tourism demand to the Way Kambas National Park. The variables are the cost of travel, time costs, individual income, education level and leisure time. Distribution of travel costs benefits consist of transportation costs (48.67%), accommodation costs (2.1%), the cost of consumption (27.6%), rentals (7.79%), admission fee (8.04% ) and documentation fee (5.81%). The study recommends that the Way Kambas National Park need to be developed in terms of the management as well as in optimizing its potential."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T31091
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Budi Basa
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan mengukur disparitas di Provinsi Sumatera Utara dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat disparitas di Provinsi Sumatera Utara. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan runtun waktu (time series) periode 1987 - 2008. Untuk perhitungan disparitas digunakan Indeks Williamson. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat disparitas di Provinsi Sumatera Utara digunakan model persamaan regresi berganda dengan bantuan software Eviews 4.00. Model regresi yang digunakan adalah model linear dengan variabel bebas yaitu Inflasi (digunakan pendekatan dengan tingkat inflasi), peranan perdagangan diukur melalui rasio net ekspor terhadap PDRB, kontribusi pengeluaran pemerintah terhadap PDRB dan tingkat pertumbuhan tenaga kerja non pertanian.
Dari hasil perhitungan tingkat kesenjangan antar daerah didapatkan hasil bahwa perkembangan disparitas pendapatan yang terjadi di Provinsi Sumatera Utara berfluktuatif, pada tahun 1988 Indeks Williamson Provinsi Sumatera Utara sebesar 0,567 dan turun menjadi 0,426 pada tahun 1998 pada krisis ekonomi global. Pada tahun berikutnya tahun 2005 akibat adanya shock dari luar yaitu kebijakan pemerintah pusat untuk menaikkan harga BBM membuat Indeks Williamson meningkat menjadi 0,436. Selanjutnya Indeks Williamson semakin meningkat pada tahun berikutnya sampai pada angka 0,485 pada tahun 2008.
Sedangkan untuk mengetahui dampak kesenjangan dan variabel lain terhadap indeks Williamson digunakan model regresi berganda sebagai berikut: CVwt = β0 + β1 INF + β2 TRA + β3 EXP + β4 URB + ε Hasil estimasi didapatkan bahwa variabel berdasarkan hasil analisis regresi berganda, diperkirakan dipengaruhi oleh perdagangan yang diwakili oleh net ekspor terhadap PDRB. Sedangkan tingkat inflasi, kontribusi pengeluaran pemerintah terhadap PDRB dan tingkat pertumbuhan tenaga kerja non pertanian tidak mempengaruhi tingkat disparitas pendapatan di Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian tersebut memiliki implikasi kebijakan yang diarahkan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi antara lain kebijakan peningkatan net ekspor di sektor pertanian dan industri.

This study aimed to determine and measure the disparities in the province of North Sumatra and know the factors that influence the level of disparity in the province of North Sumatra. The data used are secondary to the time series data in the period 1987 to 2008. Index used for calculation of disparity Williamson. Meanwhile, to determine the relationship between the factors that influence the level of disparity in the province of North Sumatra used model of multiple regression equations with the help of software Eviews 4:00. Regression model used is a linear model with independent variables of inflation (the approach used for inflation), the role of trade is measured by the ratio of net exports to GDP, the contribution of government expenditure to GDP and the growth rate of nonfarm employment.
From the calculation of the level of regional disparities showed that growth of income disparity that occurred in North Sumatra province fluctuated, in 1988, North Sumatra Williamson Index of 0.567 and decreased to 0.426 in 1998 on the global economic crisis. In the following year in 2005 due to the shock from the outside of the central government policy to increase fuel prices make Williamson's index increased to 0.436. Furthermore, Williamson index increased in the following year until the number 0.485 in 2008.
Meanwhile, to determine the impact of inequality and other variables on the index Williamson used multiple regression model as follows: CVwt = β0 + β1 INF + β2 TRA + β3 EXP + β4 URB + ε The estimation results obtained that the variables based on multiple and share government expenditure to GDP. While the rate of inflation, and the growth rate of non-agricultural labor force does not affect the level of income disparity in the province of North Sumatra. The results of these studies have implications for policies aimed at increasing economic growth include an increase in net exports of agriculture and industry sectors."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30065
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zaitun Cahyani
"ABSTRAK
Prediksi Imbal hasil saham merupakan topik yang tidak henti-hentinya dibicarakan banyak orang, baik dari kalangan akademis sampai kalangan masyarakat. Semakin bertambahnya minat investor dalam investasi saham merupakan alasan yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan analisa yang lebih mendalam terkait hubungan antara pendapatan dengan prediksi imbal hasil saham tersebut. Penulis dalam hal ini meyakini earning yield yang mendasari pengukuran prediksi imbal hasil saham. Earning yield (EP) dalam hal ini, penulis kelompokkan dalam dua bagian yaitu earning yield positive (EPWIN) dan earning yield negative (EPLOS). Penulis ingin mengetahui EP, EPWIN atau EPLOS yang paling mendorong naiknya imbal hasil saham. Penulis menggunakan analisis Vector Autoregression (VAR) atau Vector Error Correction Model (VECM). Selain itu, penulisan ini juga bertujuan memberikan gambaran bagi investor untuk mengetahui waktu pasar yang tepat untuk membeli atau menjual saham. Untuk itu, penulis menggunakan model analisis waktu pasar yang dirumuskan oleh Scott w. Banhart dan Aontoine Gianetti (2008). Penulis menjadikan perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada IHSG dari tahun 2003-2010 sebagai sampel dalam pengolahan data. Dari hasil pengolahan yang dilakukan secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa EPLOS (earning yield negative) yang mendorong pertumbuhan prediksi imbal hasil saham. EPLOS juga dapat menunjukkan waktu pasar yang tepat bagi investor untuk membuat keputusan berinvestasi pada saham.

ABSTRACT
The prediction of stock return is always a continually discussed both by the academics and by the public. The ever increasing intererest of investors in stock return lays the foundation for the researcher to analyze more deeply the correlation between revenue and the predictions for this stock return. The researcher thus believes that earning yield is what forms the basis for predicting stock return. Fikri Ismail: The researcher divides earning yield into two types: earning price yield positive (EPWIN) and earning price yield negative (EPLOS). The researcher is particularly interested in finding out which EP, EPWIN, and EPLOS is most responsible for increasing the value of stock return. For that purpose, the researcher opts to use Vector Autoregression (VAR) and Vector Error Correction Model (VECM) analyses. Furthermore, this reseach aims to educate investors on when it is the right time to sell their sticks. The researcher employs the market timing developed by Scott W. Banhart and Antoine Gianetti (2008). The samples for data analysis include companies that have registered with IHSG from 2003-2010. A preliminary analysis indicates that it is EPLOS that drives the growth of stock return predictions. EPLOS can also predict good market timing so that investors can make decisions regarding on their stock invesment activities."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heppi Yana Syateri
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan mengukur tingkat kesenjangan antardaerah kabupaten/kota di Provinsi Banten dan mengetahui hubungan faktor-faktor mempengaruhi tingkat kesenjangan di Provinsi Bengkulu serta dampak faktor-faktor tersebut terhadap tingkat kesenjangan. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan runtun waktu (Time Series) periode 1983-2003.
Untuk perhitungan tingkat kesenjangan digunakan Indeks Williamson. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesenjangan dan tingkat kesenjangan di Provinsi Bengkulu digunakan model persamaan regresi berganda dengan bantuan software Eviews 3.00. Model regresi yang digunakan adalah model double log linear dengan variabel bebas yaitu Investasi (digunakan pendekatan dengan nilai PMTDB), jumlah tenaga kerja, jumlah sumbangan dari pemerintah pusat yang diterima oleh daerah dan pengeluaran konsumsi rumah tangga.
Dari hasil perhitungan Tingkat Kesenjangan antar daerah didapatkan hasil bahwa tingkat kesenjangan selama periode 1983-2003 berfluktuatif dan semakin menurun. Nilai terendah terjadi pada tahun 1999 sebesar 0,16 dan tertinggi pada tahun 1984 sebesar 0,49.
Hasil estimasi didapatkan bahwa variabel PMTDB dan Tenaga Kerja memiliki hubungan yang negatif yang berarti apabila jumlah PMTDB dan Tenaga Kerja meningkat maka akan menurunkan tingkat kesenjangan. sedangkan variabel sumbangan memiliki hubungan yang positif artinya apabila jumlah sumbangan meningkat maka akan meningkatkan tingkat kesenjangan. Dari besarnya koefisien, maka variabel sumbangan lebih elastis dibandingkan dengan tenaga kerja dan PMTDB.
Hasil penelitian tersebut memiliki implikasi kebijakan yang diarahkan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi antara lain kebijakan peningkatan investasi dan kebijakan tenaga kerja."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15328
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novie Ariani
"Rabies (penyakit anjing gila) merupakan penyakit zoonosa yang disebabkan oleh Lyssa virus (virus rabies) dan ditularkan ke manusia melalui gigitan hewan penular rabies. Rabies ini mempunyai masa kesakitan yang relatif pendek, Case Fatality Rate (CFR) 100%, menyerang semua umur dan jenis kelamin, sekali gejala klinis muncul selalu berakhir dengan kematian. Bali menjadi daerah endemis tahun 2008 dengan kasus GHPR dan lyssa yang cukup tinggi.
Tujuan penelitian ini adalah memgetahui gambaran kasus rabies di provinsi Bali dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi masa inkubasi rabies di Bali. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel 72 kasus.
Rata rata masa inkubasi kasus rabies di provinsi Bali adalah 113 hari, dengan rata rata masa inkubasi paling pendek yaitu 20 hari adalah kasus dengan lokasi luka di kepala. Faktor umur, jenis kelamin dan jumlah luka gigitan terbukti tidak mempengaruhi masa inkubasi rabies di provinsi Bali. Faktor yang mempengaruhi masa inkubasi rabies di Bali adalah lokasi luka. Lokasi luka yang dekat dengan saraf memiliki risiko 81,8% untuk mengalami masa inkubasi  90 hari.

Rabies (hydrophobia) is a zoonosis disease caused by Lyssa virus (rabies virus) and is transmitted to humans through the bite of infected animal. Rabies has short duration of illness, Case Fatality Rate (CFR) 100%, attacks all ages and genders, once clinical symptoms occured it will ends with death. Bali has been infected since 2008 with a high number of animal bite cases and lyssa cases.
The purpose of this study was to describe rabies cases in the province of Bali and to know the factors affecting rabies incubation period in Bali province. The research was conducted with cross sectional design with 72 sample cases.
Average incubation period of rabies cases in the province of Bali is 113 days, and the shorter average incubation period is 20 days for the case with wound location at head. Factors age, sex and number of bite wounds proved not to affect the incubation period of rabies in the province of Bali. Factors affecting the incubation period of rabies in Bali is the location of the wound. Location close to the nerve injury had 81.8% risk for having an incubation period < 90 days.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>