Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123780 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Haryani
"ABSTRAK
Sibling rivalry pada anak toddler adalah kecemburuan toddler terhadap adik kandungnya. Oleh karena itu, pengetahuan ibu sangat penting dalam mengatasi peristiwa sibling rivalry pada anak toddler. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang sibling rivalry pada anak usia toddler di Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini melibatkan 96 ibu yang memiliki anak usia toddler
dimana anak usia toddler tersebut mempunyai adik kandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (56,2%) ibu memiliki tingkat pengetahuan baik tentang sibling rivalry. Peneliti menyarankan ibu menggunakan pengetahuannya tentang sibling rivalry untuk mengatasi terjadinya sibling rivalry pada anak toddler.

abstract
Sibling rivalry in toddler is the toddler?s jealous to his younger sibling. Therefore, knowledge of mother is important to handle sibling rivalry in toddler. This study used descriptive quantitative design to identify mother?s knowledge level about sibling rivalry in toddler at Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok. This study involved 96 mothers with toddler who has younger sibling. The results showed that the majority (56.2%) mothers had good knowledge about the level of
sibling rivalry. Researcher recommended that mothers used their knowledge about sibling rivalry to handle sibling rivalry in toddler."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42789
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Amalia
"Ketika memasuki masa lanjut usia, seorang individu akan mengalami perubahan fisik, kognitif dan psikologis. Perubahan yang terjadi dapat mempengaruhi lansia dalam mencapai tugas perkembangannya. Oleh karena itu, peran serta dukungan keluarga dalam merawat lansia sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dalam merawat lansia terhadap pencapaian tugas perkembangan lansia. Desain penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan cross-sectional. Metode pemilihan sampel yaitu probabilitas sampling dengan sampel 104 responden lansia.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara dukungan penghargaan dengan pencapaian tugas perkembangan lansia (p=0.012). Penelitian ini merekomendasikan kepada pemberi pelayanan kesehatan, khususnya keperawatan keluarga untuk meningkatkan pemberian informasi kepada keluarga mengenai tugas perkembangan lansia dan dukungan keluarga khususnya, dukungan penghargaan yang meliputi memberikan bimbingan dan pujian, kesempatan memberikan pendapat dan memberikan hadiah dalam momen penting, sehingga lansia mampu mendapatkan kualitas hidup yang optimal.

An individual will experience physical, cognitive and psychological changes that may affect the elderly in achieving development tasks. Therefore, the role of family support in caring for the elderly is very necessary. This study aims to determine the relationship of family support in caring for the elderly to the achievement of the elderly’s developmental tasks. A descriptive analysis with the cross-sectional approach was applied to 104 elderly respondents.
The results showed that is no significant relationship between family support to the elderly developmental task achievement (p = 0.012). The study recommended that health care providers, especially family nurse improve the provision of information to families regarding developmental tasks, appraisal support such as caring, opportunity to give an opinion and give present in a pivotal moment, so that the elderly were able to get a quality of optimal living.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahidin
"Dibetes melitus yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah diatas 200mg/dL merupakan keadaan klinis yang dapat terjadi akibat gangguan pada produksi dan pengguanaan insulin. Beberapa penelitian menunjukan bahwa angka kejadian diabetes melitus dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan seberapa besar risiko terjadinya kasus diabetes melitus berdasarkan faktor-fktor risiko yang terdapat pada masyarakat. Pengambilan sampel pada penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan desain cross sectional dan teknik non-probability sampling, (consecutive sampling). Instrument yang digunakan adalah Finnish Diabetes Risk Score (FINDRISC) untuk mengukur risiko diabetes dengan melakukan sedikit modifikasi sebagai penyesuaian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 33,3% responden memiiki risiko sangat rendah, 46,9% responden dengan risiko rendah, 9,4% risiko sedang dan 10,4% risiko tinggi.

Diabetes mellitus is characterized by high blood sugar levels above 200mg/dl is a clinical situation that may occur due to interference with production and insulin pengguanaan. Several studies have shown that the incidence of diabetes mellitus from is continously increased. This study aims to describe how great the risk of diabetes mellitus cases based risk factors contained in the community. Sampling on this quantitative descriptive study using cross-sectional design and non-probability sampling, (Consecutive sampling). Instrument used is the Finnish Diabetes Risk Score (FINDRISC) ​​to measure the risk of diabetes by making a few modifications to the adjustment. These results indicate that 33.3% of respondents coined the very low risk, 46.9% of respondents with low risk, moderate risk of 9.4% and 10.4% of high risk."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Zannah
"Demam berdarah dengue merupakan penyakit tular vektor. Pada tahun 2021 Indonesia memiliki IR 11,48/100.000 penduduk dan Case Fatality Rate sebesar 0,89%. Pada tahun 2021 Depok memiliki kasus tertinggi sebanyak 3.155 kasus (IR= 75,24/100.000 Penduduk). Pencegahan DBD dilakukan dengan dibentuknya Kordinator kader jumantik tiap RT untuk meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ). ABJ baik jika ≥ 95%. Peningkatan Angka Bebas Jentik (ABJ) dipengaruhi oleh pengetahuan dan peran koordinator kader jumantik . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan peran koordinator kader jumantik terhadap angka bebas jentik (ABJ) di Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok tahun 2022. Penelitian kuantitatif menggunakan data primer yaitu kuesioner yang telah dimodifikasi dari arahan Kemenkes RI dan penelitian sebelumnya. Desain penelitian cross sectional, sampel penelitian 101 responden. Hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan Angka Bebas Jentik (ABJ) dan terdapat hubungan yang signifikan Peran Koordinator Kader Jumantik yaitu Pemantauan Jentik Berkala (PJB) terhadap Angka Bebas Jentik (ABJ).

Dengue hemorrhagic fever is a vector-borne disease. In 2021 Indonesia has an IR of 11.48/100,000 population and a Case Fatality Rate of 0.89%. In 2021 Depok has the highest case of 3,155 cases (IR = 75.24/100,000 Population). Prevention of DHF is carried out by establishing a jumantik cadre coordinator for each RT to increase the larva-free rate (ABJ). ABJ is good if 95%. The increase in larva free rate (ABJ) is influenced by the knowledge and role of the jumantik cadre coordinator. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and the role of the jumantik cadre coordinator on the larva-free rate (ABJ) in Tugu Village, Cimanggis District, Depok City in 2022. This quantitative study used primary data, namely a questionnaire that had been modified from the direction of the Indonesian Ministry of Health and previous research. The research design is cross sectional, the research sample is 101 respondents. The results of the study showed that there was a significant relationship between knowledge and the larva-free rate (ABJ) and there was a significant relationship between the role of the Jumantik Cadre Coordinator, namely Periodic Lartic Monitoring (PJB) on the larva-free rate (ABJ)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galia Wardha Alvita
"Dukungan keluarga diperlukan untuk meningkatkan perawatan diabetes mellitus pada lansia karena dapat meningkatkan motivasi lansia untuk bersikap dan berperilaku sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan perawatan diabetes pada lansia di rumah di Kelurahan Cisalak Pasar Kota Depok dengan menggunakan metode descriptive correlational dan desain cross sectional, melibatkan sampel 81 responden dengan tekhnik total sampling. Analisis menggunakan chi-square dan regresi logistik ganda.
Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara dukungan emosional, dukungan penghargaan, informasi dan instrumental dengan perawatan diabetes pada lansia (p < 0,05). Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa dukungan emosional merupakan faktor yang dominan terhadap perawatan diabetes pada lansia setelah dikontrol dengan jenis kelamin dan pendapatan lansia dengan nilai OR: 14,402. Dukungan yang diberikan keluarga kepada lansia dapat meningkatkan motivasi lansia dalam melakukan perawatan DM sehingga perawat perlu meningkatkan peran serta keluarga dalam merawat lansia DM khususnya dengan memberikan dukungan emosional.

Family support is needed to maintain elderly with DM because of improving encourage elderly motivation to healthy behaviour. This study aimed to determine the correlation between family support and diabetes care of elderly at Cisalak Pasar, Depok, using descriptive correlation method and cross sectional design. A total of 81 respondent participant in this study. Statistical analyzed used chi-square and multiple logistic regression.
The result showed that there was correlation between emotional, prestige, information, and instrumental with diabetes care of elderly (p < 0,05). The dominant factor is emotional support controlled by sex and financial (OR: 14,042). Nurse have to increase family role for managing DM of elderly with emotinal support.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hera Hastuti
"ABSTRAK
Usia balita dapat dikatakan sebagai masa yang berisiko karena pada usia ini
sangat mudah dipengaruhi penyakit saluran pernapasan (Non Pneumonia dan
Pneumonia) karena dapat berdampak kepada pertumbuhan dan perkembangannya
serta dapat mengakibatkan kematian. Lima tugas kesehatan keluarga diharapkan
dapat mengidentifikasi, mengurangi dan menanggulangi permasalahan ISPA Non
Penumonia pada balita. Tujuan Penelitian ini adalah ingin mendapat gambaran
hubungan pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan kejadian ISPA Non
Pneumonia pada balita di kelurahan Tugu. Desain penelitian ini deskriptif
korelasional dan desain Cross Sectional dengan jumlah sampel 109 orang. Hasil
penelitian menunjukkan ada hubungan pelaksanaan tugas kesehatan keluarga
dengan kejadian non pnemnonia pada balita.

ABSTRACT
Age of the children can be considered as at risk period because at this age are very
susceptible to respiratory diseases (Non Pneumonia and Pneumonia) because it
can affect the growth and development and can lead to death. 5 family health tasks
are expected to identify, mitigate and cope with problems of Non Pneumonia
disease in infants. The purpose of this study is to get an idea of the relationship of
family health task execution with non-pneumonia disease incidence in infants in
Kelurahan of Tugu. The study design was descriptive correlative and design Cross
Sectional with a sample of 109 people. The results of this study showed
relationship between ability of families health implementation task with the
incidence of non pneumonia in infants."
2012
T30659
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ratnawati
"Kegiatan pendidik sebaya dilaksanakan untuk mencegah terjadinya perilaku seks bebas pada remaja. Penelitian ini bertujuan menggali pengalaman remaja sebagai pendidik sebaya dalam pencegahan perilaku seks bebas di sekolah dan masyarakat. Penelitian menggunakan wawancara mendalam kepada sepuluh partisipan di SMU “R”, Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok pada Desember 2012-Januari 2013. Penelitian menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Analisis data menggunakan metode Colaizzi. Remaja menyatakan senang menjadi pendidik sebaya karena bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan. Pengalaman remaja diperoleh saat menjalani proses awal menjadi pendidik sebaya dan dalam pelaksanaan kegiatan pendidik sebaya. Hambatan dari diri sendiri dan lingkungan serta dukungan lingkungan dialami remaja selama pelaksanaan kegiatan. Remaja berharap agar kegiatan pendidik sebaya terus berlanjut. Perawat komunitas perlu berperan aktif mengembangkan program pendidik sebaya bagi remaja sebagai salah satu tindakan utama asuhan keperawatan komunitas tingkat prevensi, khususnya dalam pencegahan perilaku seks bebas.

Peer education has been conducted to prevent free sex behavior among adolescents. The research aims to explore adolescent’s experience as peer educator to prevent free sex behavior in school and community. The research used in-depth-interview to purposive sample of ten respondents in Senior High School “R”, Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok in December 2012-January 2013. The study design was qualitative using descriptive phenomenology approach. Data analysis used Colaizzi method. Adolescents state happy to be peer educators because of internal-and-external-benefits. The experience gained from process to become peer educator and peer educator performances. Adolescents face internal-and-external-problems as well as gain external supports. Adolescents hope that peer educator program remains ongoing. Community nurses needs to actively develop peer educator program for adolescents as one of main activities of community nursing care at preventive level, specifically to prevent free sex behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T31336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Sulistiya Ningsih
"ABSTRAK
Hipertensi dan merokok mempunyai prevalensi tinggi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan dan perilaku merokok warga yang menderita hipertensi di RW 09 Tugu Cimanggis-Depok. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana dan metode tidak acak purposive sampling dengan melibatkan 75 responden. Hasil penelitian menggambarkan bahwa lebih dari setengah (57,3%) responden mempunyai tingkat pengetahuan yang masih kurang tentang rokok. Responden mengetahui penyakit-penyakit yang disebabkan akibat merokok, salah satunya yakni hipertensi (62,7%) tetapi banyak responden yang belum mengetahui zat-zat dalam rokok seperti tar (32%) dan karbon monoksida (36%). Sebanyak 10,7% responden merupakan perokok aktif. Peneliti menyarankan agar masyarakat diberikan pendidikan kesehatan mengenai rokok dan hipertensi agar
angka hipertensi dapat diturunkan.

abstract
Smoking and hypertension has a high prevalence in Indonesia. This research is subjected to study about people who are smoking and having hypertension in RW 09. Tugu Cimanggis-Depok. This study includes simple descriptive design and purpose sampling and also includes 75 respondents. The study shows that more than half (57.3%) the population have less knowledge about smoking. The respondents know
about various diseases such as hypertension (62,7%) but does not know that smoking consists of tar (32%) and carbon monoxide (36%). Around 10,7% are active smokers. The writer suggest that people are given health education about smoke and hypertension so hypertension rates can be decreased."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42791
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Monika
"Latar belakang : Inkontinensia urin merupakan salah satu permasalahan eliminasi yang sering dialami oleh lansia yang berdampak pada fisik, psikologis, dan sosial ekonomi. Deteksi dini dan pendidikan kesehatan terkait kesehatan perkemihan dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman akan pentingnya mencari pertolongan kesehatan. Bladder training dan latihan kegel dapat menurun keluhan inkontinensia urin, tetapi masih sedikit studi terkait pelaksanaan di keluarga dan komunitas.
Tujuan : mengidentifikasi efek dari intervensi LASMINIT deteksi dini, pendidikan kesehatan terkait kesehatan perkemihan, bladder training, dan lantihan kegel disertai buku panduan dan catatan monitoring dalam meningkatkan perilaku kesehatan dan mengurangi keluhan inkontinensia urin di keluarga dan komunitas.
Metode : desain evidence based practice. Dengan sampel sebanyak 42 lansia di komunitas. Intervensi LASMINIT dilakukan selama 12 minggu.
Hasil : studi ini menunjukkan adanya perubahan perilaku pengetahuan, sikap dan keterampilan lansia baik di keluarga maupun di komunitas yang signifikan setelah diberikan intervensi p = 0,0001 dan keluhan inkontinensia urin juga mengalami perubahan yang signifikan p= 0,0001 , dimana frekuensi berkemih menjadi 7 kali sehari, frekuensi mengompol menjadi 1x seminggu, dan interval berkemih meningkat menjadi 3 jam.
Kesimpulan : Terdapat perubahan perilaku yang mengarah lebih baik dan penurunan keluhan inkontinensia urin setelah pelaksanaan intervensi LASMINIT. Komponen keterampilan dan interval berkemih mengalami perubahan yang besar, hal ini disebabkan karena motivasi dan adanya dukungan dari keluarga dan teman sebaya selama menjalani intervensi.

Background Urinary incontinence is the most frequent elimination problems experienced by the elderly who has physical, psychological, and socioeconomic impacts. Early detection and health education related to urinary health can increase motivation and understanding of the importance of seeking health care. Bladder training and Kegel exercises can decrease urinary incontinence symptoms, but there are still few studies related to implementation in family and community.
Objective to determine the effects of LASMINIT interventions early detection, health education related to urinary health, bladder training, and kegel incontinence with guidebooks and monitoring records in improving health behavior and reducing urinary incontinence symptoms in families and communities.
Method evidence based practice design. With a sample of 42 elderly in the community. LASMINIT interventions are conducted for 12 weeks.
Results this study showed a significant change in the behavior knowledge, attitudes and skills of the elderly in the family and community after intervention p 0.0001 and urinary incontinence was also significantly altered p 0.0001 , Where the frequency of urination to 7 times a day, the frequency of leakage to 1 times a week, and the urinary interval increased to 3 hours.
Conclusions There are better behavioral changes and decreased urinary incontinence after LASMINIT interventions. Components of skills and voiding intervals undergo major changes, due to motivation and support from family and peers during the intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>