Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167417 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melia Natawidjaja
"Dewasa ini peluang bisnis mengembangkan lapangan minyak marjinal tidak diimbangi dengan tingkat keberhasilan perusahaan perusahaan bisnisnya. Kendala pengelolaan pada umumnya adalah keterbatasan dana dan sulitnya mencari pendanaan untuk membiayai bisnis yang padat modal dan berisiko tingg1 ini. Namun tidak demlkian halnya dengan PT. Indelberg Indonesia dan Elnusa Tristar Ramba Ltd, dengan strategi yang tepat dalam pengelolaam1ya kedua perusahaan tersebut mampu membuktikan bahwa bisnis ini menarik untuk dijadikan ladang investasi. Mempelajari langkah dan Cara apa yang telah dilakukan PT. Indelberg lndonesla dan Elnusa Tristar Rarnba Ltd hingga berhasil memaksimalkan nilai perusahaannya pada satu tahun pertama beroperasi, merupakan sesuatu yang menarik mengingat tidak banyak perusahaan yang bisa melakukannya.

Nowadays, business opportunity to develop marginal oi1field doesn't have given good result yet for the oil industry. The main reason of the management difficulties is scarcity in funding due to the characteristic of its industry. Otherwise. PT. Indelberg Indonesia and Elnusa Tristar Ramba Ltd have right strategies for managing the business and show us that business is interesting for investment. Learning from PT. 1ndelberg Indonesia and E1nusa Tristar Ramba Ltd about their successful! to maximize the value of their fim1 in the first year operation will become something useful because its not commonly happened."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T32000
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Yudho Adianto
"Tujuan karya akhir ini adalah mengidentifikasi kapabilitas perusahaan, mengkaji visi dan misi, serta merancang balanced scorecard di PT.Grahanusa Mediatama untuk meningkatkan efektifitas implementasi strategi perusahaan tidak hanya dari ukuran finansial. Balanced Scorecard sebagai Sistem Manajemen Strategis mengkomunikasikan dan mengawasi eksekusi strategi melalui proses cascading sampai dengan level departemen dan alignment. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa strategi perusahaan kurang selaras dan kurang dikomunikasikan. Balanced scorecard disertai cascading dan alignment membantu perusahaan meningkatkan implementasi strategis dalam hal komunikasi dan sinergi. Diharapkan karya akhir ini dapat menjadi referensi perusahaan dan pihak lain dalam mendalami balanced scorecard khususnya dari sisi praktek cascading dan alignment strategi.

This thesis is to identify and evaluate company capabilities, vision and mission, and design PT.Grahanusa Mediatama?s scorecard to improve strategy implementation, accomodating non-financial measures. Balanced scorecard as a Strategic Management System communicate and monitor strategy execution through cascading and alignment processes. The cascading processes will be made through departmental level. This study reveals that company strategy lacks communication thus execution. Cascading and alignment process of balanced scorecard could significantly improve communication and synergy across unit. The expectation is that this study could contribute a reference to those building the balanced scorecard or studying further about strategic cascading and alignment processes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31471
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yandi
"Dengan semakin meningkatnya kegiatan perdagangan internasional yang dilakukan oleh para pengusaha di Indonesia, bisnis sambungan langsung internasional (SLI) juga mengalami peningkatan pertumbuhan yang tinggi. Hal ini terlihat dari meningkatnya volume trafik percakapan dari 492,5 juta menit di tahun 1994 menjadi 644,7 juta menit serta kenaikan pertumbuhan pelanggan dari 18 % di tahun 1998 menjadi 36,5 % di tahun 1999 yang diterima INDOSAT selaku operator telekomunikasi internasional di Indonesia.
Munculnya UU telekomunikasi yang baru yaitu UU no. 36 tahun 1999, serta akan datangnya era globalisasi, akan membuat bisnis ini diselenggarakan secara kompetisi yang akan dimulai pada tahun 2004. TELKOM melihat hal ini sebagai suatu peluang yang baik untuk dapat mengembangkan bisnis portofolionya di masa mendatang. Untuk dapat memasuki bisnis yang baru diperlukan suatu strategi yang tepat, maka dari itu tujuan dari penulisan tesis ini yaitu memberikan usulan mengenai strategi bisnis apa yang akan dilakukan TELKOM memasuki bisnis SLI untuk meningkatkan pendapatan usahanya dengan melakukan analisa terhadap faktor ekstemal dan internal TELKOM.
Metoda analisa yang dipakai adalah menggunakan matrik internal, matrik eksternal, matrik internal-eksternal, matrik Boston Consulting Group (BOG), dan matrik SWOT. Hasil dari analisa tersebut akan berupa beberapa alternatif strategi, yang kemudian dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM), akan didapatkan strategi mana yang paling tepat dilakukan TELKOM.
Berdasarkan hasil dari matrik QSPM diperoleh hasil bahwa alternatif strategi yang tepat adalah dengan melakukan aliansi strategis dengan perusahaan telekomunikasi lain. Untuk mendapatkan keberhasilan dari strategi ini, ada beberapa faktor panting yang harus diperhatikan yaitu pemerintah dengan regulasinya, pemasaran, SDM, Divisi RisTI serta infrastruktur yang dimiliki TELKOM.

As well as the high demands of international trading to Indonesian merchant, business in International Direct Connection (SL1) also has grown rapidly. This is shown from volume of communication traffic. In 1994, the volume of communication traffic is 492, 5 millions minutes and become 644, 7 millions minutes in 1998. Also, the level of customer that is served by INDOSAT as International telecommunication operator in Indonesia has grown from 18, 4 % in 1998 to 36, 5 % in 1999. Recently, government has issued a new policy in telecommunication, which is UU no. 36/1999. Besides that, there will be globalization era when we must compete not only with Indonesian business companies but also with internationals. TELKOM sees this globalization era as a great opportunity to develop portfolio business in future. The aim of this thesis is to give input about strategy to start this new business. The strategy has a goal to raise the income of the company by analyzing the external and internal factors to TELKOM.
Analyzing method uses internal matrix, external matrix, internal-external matrix, Boston Consulting Group (BCG) matrix, and SWOT matrix. The result of the analyzing system will be an alternative strategy, which uses QSPM and it, will get the right strategy for TELKOM.
According to the result of Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) matrix, it will sum up the best strategy for TELKOM. Based on the result of QSPM matrix, the best alternative strategy is doing strategy alliance with other telecommunication company. However, to get the best result of this strategy, there are some important factors that should be considered such as government and its policy, marketing, SDM (the source of human quality), RisTI Division, and the TELKOM infrastructure."
2000
T10331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Islami Rusdianawati
"Tesis ini membahas tentang penyusunan Rencana Strategi Bisnis RSUD Palabuhanratu tahun 2012-2016 sebagai prasyarat untuk menjadi PPK BLUD (Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah). Tujuan penelitian ini adalah disusunnya rencana strategi bisnis yang paling sesuai dan realistik dengan kondisi internal dan eksternal RSUD Palabuhanratu.
Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan pendekatan analisis masalah secara deskriptif analisis menggunakan alat formulasi strategi berupa Analisis SWOT, Matriks EFE, Matriks IFE, Matriks IE dan Matriks TOWS. Strategi terpilih hasil analisis adalah Product Development dan Market Penetration. Selanjutnya dari strategi terpilih dibuat alternatif strategi yang aplikatif untuk diimplementasikan langsung oleh RSUD Palabuhanratu.
Berdasar hasil penilaian dengan QSPM, maka strategi terpilih yang diimplementasikan dari strategi Product Development adalah : Meningkatkan Jenis Layanan, anatar lain dengan pembukaan poli eksekutif, penambahan jenis poli spesialis, dan pembangunan ruang VVIP. Adapun strategi yang akan diimplementasikan dari Market Penetration adalah : Pelayanan Luar Gedung, seperti pelayanan poli spesialis di Puskesmas, kerjasama dengan klinik-klinik perusahaan dalam hal pelayanan medis, penyediaan obat-obatan, layanan ambulan dan lain-lain.

This thesis discusses the preparation of the Strategic Business Plan for Hospital Palabuhanratu years 2012 - 2016 as a prerequisite for the KDP BLUD. The BLU policy is one of government's efforts to improve the quality of its Public Service including hospitals. The purpose of this study is to review the most appropriate and realistic formulation of business strategy plan due the condition of internal and external conditions Palabuhanratu hospitals.
This study is an operational research approach focusing on problem analysis and descriptive analysis using strategy formulation tools in the form of a SWOT analysis, EFE matrix, IFE Matrix, IE Matrix and Matrix tows. Based on strategy analysis and TOWS matrix IE result, this research chosen Product Development and Market Penetration. Furthermore, based from the chosen strategy this thesis made applicable alternative strategies to be implemented directly by the Palabuhanratu Hospital.
Based on the assessment results with QSPM, which is an instrument of strategic decision-making, then selected the strategy which is implemented from the Product Development strategy is to: improving the service type, such as opening executive poly, the addition of specialists poly types and the construction of VVIP room. Another strategy would be implemented from Market Penetration is: Foreign Service Buildings, such as poly specialist services in health centers, clinics cooperation with companies in terms of medical services, provision of drugs, ambulance services and others.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30277
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Budi Winarso
"ABSTRAK
Indonesia telah dihadapkan pada arus globalisasi, baik dalam bidang industri
barang maupun jasa yang mau tidak mau, suka tidak suka harus dihadapi. Demikian pula di sektor telekomunikasi, bahkan Indonesia telah menandatangani kesepakatandengan WTO tentang jadwal komitment Indonesia dalam liberalisasi sektor telekomunikasi. Dimana pada tahun 2011, akan muncul Iiberalisasi di sektor jasatelekomunikasi
Melihat pasar Indonesia adalah pasar yang potensial, maka pada saat itu
Indonesia akan "dibanjiri" operator lain baik swasta dalam negeri maupun asing yang terjun dalam bisnis telekomunikasi. Sehingga PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk akan kekurang pasar untuk ekspansi usahanya. Uniuk itu bagi PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk tidak ada pilihan Iain, kecuali memasuki pasar Iuar negeri.
Dalam tesis ini dianalisa kondisi Iingkungan strategis dalam bisnis
telekomunikasi di negara dunia ketiga, melalui studi kasus kerjasama Operasi
MediaOne Internasional di Divisi Regional Ill Jawa Barat. Dari analisis tersebut didapat profil peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan MediaOne International sebagai pemain yang memasuki pasar negara dunia ketiga tersebut.
Dan profil peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan tersebut dapat
dianalisa posisi perusahaan dalam bisnis ini, alternatif sirategi yang bisa digunakan. Disamping itu juga dillakukan analisa kesejangan melalui kajian ekonomis dengan analisa payback periode, NPV dan IRR untuk mengetahui kelayakan bisnis MediaOne International selama dan pasca krisis ekonomi dan krisis politik di Indonesia.
Dari berbagai analisa disimpulkan bahwa strategi bisnis telekomunikasi di
negara dunia ketiga sebaiknya adalah :
1. Menerapkan visi bahwa terjun ke bisnis internasional harus sebagai core
bisnis, bukan sekedar investasi
2. Pentingnya memilih negara tujuan bisnis telekomunikasi yang :
- Kondisi politik dan ekonominya stabil dengan resiko politik yang rendah
- Pertumbuhan ekonomi tinggi dan teledensity rendah.
3. Pentingnya menerapkan strategis bisnis overall cost leadership di negara
tujuan.
4. Melakukan kerjasama atau aliansi strategis dengan perusahaan
telekomunikasi incumbent.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, rneskipun dilanda krisis
ekonomi dan kemudian krisis politik, masih merupakan pasar yang potensial bagi perusahan multinasional.
Eksternal and internal strategic factor analysis summary menunjukkan bahwa
faktor-fakior strategis eksternal dan internal MediaOne International bersifat outstanding. Combinasi kedua faktor strategis ini dianalisis melalui Metrix internal-eksternal menunjukkan bahwa bisnis MediaOne International berada dalam posisi pertumbuhan.

Abstract
Indonesia has been faced to globalization era, both in industrial and services, in telecommunication sector also. Indonesia has been signed the agreement of WTO about Indonesian commitment schedule of liberalization of telecommunications schedule in 2011.
Indonesia is a potential market, so in that time, Indonesia will be flooded by others operator, foreign operator and/ or local operator in telecommunications business. So PT. Telekomunikasi lndonesia's market will decrease. Because of that. there is no choice for PT. Telekomunikasi Indonesia's, except enter the international market to expand her business.
In this thesis will be analyzed the strategic environmental of telecommunication business in the third world countries, through case study of Operating Cooperation of MediaOne International in Division of Regional lll West Java. From the analysis will be got the profile of opportunity, threat, strength and weakness of MediaOne International as the multinational company who enter the market of the third world countries.
From the profile of opportunity, threat, strength and weakness can be analyze company position in this business and strategy alternative that can be implemented. Beside that, this thesis will analyze the gap analysis use payback period, NPV and IRR analysis to study the feasibility of MediaOne lnternational business during and after economic and political crisis in Indonesia.
From the analysis can be concluded, that the best strategy of telecommunication business in the third world countries are :
1. Company who enter the international business have to determine the
vision, that international business is a core business, not just investment.
2. It is important to choose that the telecommunication business object country should have :
- Political and economic stability with low political risk.
- High economic growth and low teledensity.
3. It is important to use overall cost leadership business strategy in the object country
4. Conduct the cooperation or strategic alliance with incumbent.
As one of the third world countries, even though Indonesia has been facing
economic and politic crisis, she is still potential market for multinational company.
External and internal strategic factor analysis summary show that external and internal strategic factors of MediaOne International is outstanding. Combination analysis of that two strategic factor in Internal - External Matrix show that MediaOne International is in growth position."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pujitriasih Prabandari
"ABSTRAK
PT Medco Energi Intemasional Tbk (MEl), sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di industri minyak dan gas bumi, juga terimbas krisis ekonomi tersebut. Sebelum krisis ekonomi, seperti umumnya perusahaan besar lainnya, MEl banyak melakukan investasi jangka panjang dengan pinjaman dalam mata uang dolar Amerika, yang berbiaya relatif lebih rendah tanpa dilengkapi fasilitas perlindungan yang memadai. Akibatnya pada saat krisis ekonomi melanda yang ditandai dengan turunnya nilai tukar Rupiah secara drastis, MEl tidak mampu membayar hutang jangka pendeknya dalam mata uang asing yang jatuh tempo. Untuk dapat bertahan hidup, mau tidak mau dilakukan restrukturisasi hutang yang dimilikinya, baik dengan mengkonversi hutang menjadi penyertaan modal, penjadwalan kembali pembayaran hutang dan melakukan review atas kinerja bisnis masing-masing anak perusahaan.
Proses restrukturisasi keuangan yang sudah dimulai sejak tahun 1999 ini dinilai berhasil menyelamatkan MEL Langkah selanjutnya, MEl mengkaji kinerja anak perusahaan yang belum merighasilkan laba, salah satu di antaranya adalah PT Meta Epsi Antareja (MEA), perusahaan yang bergerak di bidang pengeboran darat, yang dalam beberapa tahun terakhir terns mengalami kerugian. Karena MEl memiliki anak perusahaan lain yang bergerak di industri yang sama dengan kinerja yang baik, PT Apexindo Pratama Duta (Apexindo), dan setelah mempertimbangkan seluruh opsi yang ada, maka diputuskan kedua perusahaan tersebut dimerger. Yang dimerger adalah MEA (target company) yang masih mengalami kerugian, yang melebur dalam Apexindo (acquiring company) yang telah memiliki keuntungan yang memuaskan.
Merger yang dilakukan ini bertujuan meningkatkan efisiensi melalui sinergi yang tercipta, menyatukan kompetensi untuk memperluas portofolio jasa yang ditawarkan sehingga menambah sumber pendapatan bagi perusahaan.
Pasca merger, penulis ingin melihat apakah tujuan merger semula dapat dicapai. Karena itu penulis melakukan analisis, baik analisis ekstemal - umum maupun industri - dan analisis internal, serta mencatat keunggulan bersaing (competitive advantages) dan kompentansi inti (core competition) yang dimiliki Apexindo. Penulis juga melakukan perhitungan Free Cash Flow untuk dapat mengukur shareholders value yang dihasilkan dari merger tersebut Perhitungan Free Cash Flow Valuation digunakan sebagai salah satu alat pengukuran dari Value Based Management (VBM). Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai per saham adalah Rp 542, lebih tinggi dari harga jual saham per 31 Desember 2002, yaitu Rp 385.
Agar keunggulan bersaing (competitive advantage) dan kompetensi inti (core compentecy) yang dimiliki Apexindo tetap memberikan pertambahan nilai kepada pemegang saham Apexindo, dan agar harga pasar Apexindo lebih mendekati nilai intrinsiknya, terdapat beberapa tindakan yang perlu diambil, sebagai berikut :
a. Melakukan kajian komprehensifterhadap efek-efek negative merger
Menurut hemat penulis, proses identifikasi problem yang sehubungan dengan merger,
belum dilakukan secara komprehensif Kajian ini akan membantu Apexindo
membentuk langkah-langkah yang harus diambil untuk memperbaiki kondisi tersebut.
b. Penerapan strategi pasca merger yang tepat
Pada tingkat unit bisnis, strategi yang diperlukan Apexindo adalah mencari pasar barn agar rig-rig yang dimiliki terutilisasi penuh, salah satunya dengan melakukan analisis mendalam untuk menurunkan harga jual jasa pengeboran darat, mencari peluang pasar baru bagi rig lepas pantainya untuk menurunkan ketergantungan Apexindo terhadap satu pelanggan, dan meningkatkan efisiensi/produktivitas dari kegiatan operasional. Pada tingkat korporat, Apexindo perlu menguatkan kontrol, koordinasi dan transfer knowledge kepada anak perusahaanya, agar keberadaan anak perusahaan memperkuat market power Apexindo.
Setelah strategi-strategi tersebut ditetapkan, Apexindo perlu membuat kontrol agar kemajuan pencapaian dari strategi tersebut dapat diukur, dan tindakan koreksi dapat diambil sesegera mungkin. Kontrol ini dapat berupa financial control maupun pencapaian milestone dari strategi yang diterapkan.
Adalah penting bagi Apexindo untuk menerapkan good corporate governance dan ethics dalam manajemennya. Hal ini menjadi penting agar pencapaian strategi bukanlah merupakan usaha rekayasa di luar batas-batas kewajaran untuk mencapai hasil, namun benar-benar merupakan kumpulan tindakan produktif jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Elizabeth Anggraini F.
"Pengembangan produk baru merupakan pertanda adanya kesehatan dalam unit bisnis suatu perusahaan. 3M merupakan salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di berbagai bidang industri dan consumer market. Salah satu cabang perwakilan 3M yang berada di Indonesia, mempunyai ide untuk memasarkan produk penetrant oil di pasar Indonesia. Produk yang akan dipasarkan sudah ada di portofolio produk global yang dimiliki oleh salah satu unit bisnis 3M yaitu Electrical Market Division (EMD).
Produk penetrant oil merupakan produk pencegah karat yang banyak dijumpai di pasar baik itu industri manufaktur maupun di pasar rite. Banyak pemain yang sudah lama mendominasi pasar salah satu contoh merek yang terkenal adalah WD-40. WD-40 menawarkan berbagai macam fungsi (multipurpose) di mana produk berfungsi untuk merontokkan karat, melumasi dan membersihkan kotoran/debu. Dari ketiga fungsi tersebut banyak produk-produk yang memposisikan diri untuk Iiingsi yang spesilik baik itu hanya sebagai pelumas (lubricant), pembersih (cleaner), pencegah karat (rust preventive) atau bahkan menawarkan ketiga solusi di atas sebagai suatu produk multiguna (multipurpose)
Produk 3M memiliki berbagai macam ini produk di kategori penetrant oil namun kemampuan marketing dan sales serta pengetahlian pasar produk sangat minim. Dengan melihat potensi dan peluang pasar yang ada serta lini produk yang sudah dimiliki di portofolio global, maka perlu dilakukan analisis proses-proses produk baru dengan mengikuti tahapan-tahapan analisis 3M NPI (New Product Introduction) yang tidak dilakukan sepenuhnya mengingat produk ini hanya mengadopsi produk baru yang sudah ada dan nengimplementasikannya melalui pengembangan produk di pasar Indonesia.
Produk baru tidak akan sukses dalam pemasarannya apabila ide dan konsep yang ada tidak dipersiapkan secara matang. Oleh sebab itu analisis pasar dan kondisi internal diperlukan untuk memantapkan EMD memasuki pasar produk. Gambaran umum kondisi pasar produk didapat dari analisis terdekat yang dipilih berupa pertumbuhan pasar, segmentasi pasar dan persaingan. Ketiga analisis di atas menunjukkan pasar produk cukup menarik untuk dimasuki, hal ini didapat dari pertumbuhan industri yang mengakibatkan peningkatan mesin-¬mesin secara tidak langsung akan mengakibatkan pertumbuhan produk-produk perawatan dan pemeliharaan; segmentasi pasar produk yang tersebar mencakup segmen pasar industri manufaktur, pasar produk otomotif dan rumah tangga; persaingan cukup ketat dengan pemimpin pasar mendominasi pangsa pasar yang besar numun porsi pasar pemain-pemain kecil masih optimis untuk dimasuki.
Dari ide tersebut di atas dan dengan kondisi pasar yang cukup menarik maka dibutuhkan Voice of Customer (VOC) dari konsumen pengguna produk dari berbagai segmen. VOC dilakukan secara kualitatif berupa Focus Group Discussion (FGD) untuk pengetahuan mendalam mengenai produk, keinginan dan ketidakpuasan konsunien produk. Hasil FGD mengeksplorasi keinginan dan keluhan-keluhan pada atribut produk pesaing yang sudah ada di pasar, sehingga penyesuaian perlu dilakukan sesuai dengan analisis kemampuan marketing dan teknikal. Penyesuaian dilakukan pada bentuk produk, manfaat dan teknologi yang dibutuhkan pasar di Indonesia. Penyesuaian pada bentuk dilakukan pada desain kemasan, ukuran dan accessories. Sementara penyesuaian pada manfaat ditekankan pada produk perontok karat dan penyesuaian teknologi dilakukan melalui peningkatan performansi cairan perontok karat.
Untuk menyaring kembali konsep yang ada dengan melakukan upaya meningkatkan peluang sukses di pasar, maka perlu dilakukan analisis segmen pasar yang dituju, serta strategi yang akan diimplementasikan di target pasar tersebut. Melalui analisis yang dilakukan sesuai kemampuan internal EMD, target pasar produk adalah .di segmen pasar industri manufaktur. Meskipun ukuran pasar dan pertumbuhan pasar ri(el lcbih besar, narnun keputusan target pasar pada industri manufaktur tersebut didasarkan kembali pada kemampuan internal perusahaan di mana kemampuan marketing dan sales yang berpengalaman dan ticlak memerlukan biaya yang besar di industri manufaktur ini
Positioning produk sama dengan pesaing utama dengan penekanan pada perontok karat dan diferensiasi dilakukan melalui penambahan fitur-fitur produk seperti accessories berupa tempat sedotan, petunjuk penggunaan dalam dua bahasa dilengkapi gambar petunjuk dan pelayanan keluhan konsumen (customer care) yang diperlukan konsumen. Sementara positioning harga dilakukan melalui low active strategy dengan memposisikan harga di bawah harga pemain utama. Posisi 3M di pasar sebagai penantang pasar dengan tujuan untuk share-growth dilakukan melalui flank attack dengan membangun demand secara selektif dan mengambil pangsa pasar pelanggan pesaing rnelalui inisiatif-inisiatif marketing yang dicapai dengan head-to-head positioning dengan pemain utama pasar dan diferensiasi positioning dengan pemain lain (niche) fokus pada segmen yang belum dilayani.
Oleh sebab itu diperlukan bauran pemasaran untuk mengimplementasikan strategi tersebut dengan inisiatif-inisiatif marketing melalui peningkatan performansi atribut produk, penetapan harga di bawah harga pemain utama, pemanfaatan saluran distribusi. Selain itu push strategy dilakukan melalui program-program marketing, promosi dalam bentuk sales promotion berupa cash discount, sales incentive, bundling program, advertising di majalah-¬majalah "Industri" dan "Elektrikal" serta mengadakan event-event melalui seminar dan product training untuk mengedukasi pasar.
New product development demonstrates the healthiness of company's business units. 3M is one of the multinational companies in the world that serves various industrial and consumer market. 3M Indonesia, as one of the subsidiaries, has idea to market the penetrant oil product in Indonesian market. This product is available in global portfolio product that owned by one of the business unit; Electrical Market Division (EMD).
Penetrant oil is the rust preventive product and mostly found in manufacturing industry and retail market. Many players are entering this product-market; one of the famous and well known product brands is WD-40. WD-40 offers multipurpose functions for rust remover, lubricant and cleaner. From all functions, many products positioned for the specific function such as only as lubricant, cleaner, rust preventive or even offering the three functions as well as a multipurpose product.
3M products have many product lines in penetrant oil category but lack of marketing and sales competence and product market knowledge. Seeing the potential market, opportunities and product line availability in global portfolio, new product process analysis should be assessed by the following 3M NPI stages analysis (New Product Introduction), The process is not fully completed because it only adopts the portfolio's product global and implemented through the product development phases in Indonesia market.
The new product will be not successfully implemented in the market if the idea and concept of the product did not prepare well. Therefore, market analysis is required in order to support EMD entering the product-market. General condition of product market defined from the choices of important analysis which consist of market growth, market segmentation and competition. Three points analysis showed that product market is interested. It comes from the growing industries in Indonesia that will impact the increased of machine maintenance demand; market segmentation embraced the overall industries from manufacturing industries. product market automotives, and household industries and last is the tight competition among main players with dominant market share but the small portion of few player can be grabbed optimisticly.
From the above ideas and the interested condition of product market, Voice of Customer (VOC) is needed from customer in every segment of the market. VOC is implemented through Focus Group Discussion (FGD) which is aimed to know more about the product knowledge, needs and customer dissatisfaction matted point. Deliverables of FGD explores need and complaint of competitors' product attributes, so the adjustment is required to implement appropriate with the marketing and technical analysis. The adjustments perform through product form, benefit and technology that are suitable for Indonesian market. Form adjustment is implemented on packaging design, sizes and accessories, hence, the benefit adjustment executes through emphasizes of rust remover product. Technology adjustment is accomplished through the increasing of rust remover liquid performance.
Market segmentation analysis and strategic implementation at target market is obliged to verify the concept through increasing the implementation of successfully opportunity in the market. Target market for the products is manufacturing industries based on EMD internal capability. Even though the retail sizes and its growth are bigger than manufacturing industries, the decision of target market is mainly considering based on the internal capability whereas marketing and sales capability well and less cost to market the product in this segment.
Product positioning as well as the main competitor with the emphasizes fur rust remover and diferentiation is applied through the additional products features such as accessories for straws' place, bilingual product's instruction with' pictures and also supporting from customer care hotline. Indeed, price positioning is implemented with low active strategy that positioned the price under the competitor's price. 3M product position in the market as a challenger with the share-growth goals through flank attack with stimulate selective demand and capture the market share target competitor's through penetrating marketing initiatives with head-to-head positioning with market leader and positioning differentiation with niche player focused on untapped segments.
In summary, the marketing mix strategy required to be implemented by synergizing marketing initiatives through improvement on product's performance, pricing decision under market leader, and good existing channel distribution. Push strategy is implemented through marketing programs such as sales promotion program, cash discount, sales incentive, bundling program, advertisement on the "Industrial" and "Electrical" magazines, and various events like seminar and product trainings to educate market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardjono Abdoerrachman, supevisor
"Masalah penelitian adalah strategi penawaranlpemasaran yang dapat digunakan oleh DJ Migas dalam melaksanakan program tender wilayah kerja migas. Tujuan penelitian adalah menganalisis strategi penawaran/pemasaran yang dapat digunakan oleh DJMigas dalam melaksanakan program tender wilayah kerja migas. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang menggambarkan strategi pemasaran tender wilayah kerja migas pada suatu periode waktu yang didasari oleh fakta yang sebenarnya, melalui telaah data dan telaah kasus. Penelitian dilakukan dengan menggunakan riset kepustakaan, yakni dari buku dan literatur yang berhubungan dan riset lapangan dimana dilakukan dengan cara mengadakan pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan masalah yang akan dibahas dalam tesis ini. Pada penelitian kali ini disusun strategi pemasaran program tender wilayah kerja migas yang tepat dengan mempertimbangkan faktor ekstemal dan internal melalui teknik TOWS analisis. Penyusunan strategi dilakukan dalam dua tahap yaitu input stage, yang menganalisis situasi untuk menentukan peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan dengan menggunakan alat bantu External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE) matrik. Berdasarkan analisis tersebut, posisi pada saat ini berada pada posisi agresif dengan strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk baru. Implementasi strategi yang dianjurkan adalah melakukan penetrasi pasar dengan menggencarkan kegiatan pemasaran melalui bauran promosi untuk mendukung marketing strategy dan citra merek perusahaan dan pengembangan pasar dan pengembangan produk untuk antisipasi kejenuhan pasar. Rekomendasi yang diberikan adalah melakukan strategi pengembangan pasar, dimana untuk mencapai strategi ini dapat dilakukan dengan mengembangkan jaringan distribusi dan promosi yang terpadu dan memberikan kepuasan bagi korisumennya dengan produk yang berkualitas prima. Ini dapat dilakukan dengan dukungan sarana, prasarana serta infrastruktur yang dimiliki oleh DJMigas, meningkatkan kemampuan riset, mengelola & memberdayakan modal yang dimiliki dengan penuh kehati-hatian serta aktif mengikuti seminar-seminar teknologi yang berkaitan dengan teknologi eksplorasi dan eksploitasi untuk menambah wawasan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>