Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156107 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gerald P. S.
"Peneilitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan terhadap kompensasi medik dokter di Rumah Sakit PGI Cikini. Faktor·faktor yang diteliti yaitu faktor individu terdiri dari usia, jumlah tanggungan, jenis kelamin status pernikahan dan status kepemilikan rumah; faktor praktik meliputi lama berpraktik dan jumlah tempat praktik; dan faktor organisasi yang terdiri dari manajemen kompensasi dan dukungan pengembangan diri.
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data rnenggunakan tabulasi frekuensi sederhana, tabulasi silang, Chi-Square dan korelasi Ranks Spearman's.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan secara umum dokter cukup puas dengan kompensasi medik yang diterimanya. Berdasarkan uji statistik, sebagian besar faktor Individu tidak memiliki hubungan dengan kepuasan terhadap konpensasi medic, terutama aspek usia, jumlah tanggunagn, jenis kelami, dan status perkawinan. Hanya faktor status kepemilikan rumah yang memiliki hubungan dengan kepuasan terhadap kompensasi medik. Faktor praktik yang terdiri dari lama praktik dan jumlah tempat praktik tidak memiliki hubungan dengan kepuasan terhadap kompensasi medik, Sementara untuk faktor organisasi, manajemen kompensasi memiliki hubungan signifikan dengan kepuasan terhadap kompensasi medic, sedangkan dukungan pengembangan diri tidak memiliki hubungan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, pihak manajemen rumah sakit perlu mempertimbangkan faktor kepemilikan rumah dalam upaya meningkatkan kepuasan dokter terhadap kompensasi medic dengan memberikan fasilitas pinjaman lunak untuk pembelian rumah. Selain itu, manajemen kompensasi perlu diperbaiki dengan cara mengimplementasikan sistem kompensasi yang adil dan transparan. Manajemen juga perlu mendenganrkan dan mengadopsi masukan-masukan dari dokter yang konstruktif, dalam rangka memperbaiki syytem kompensasi di rumah sakit."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20884
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitinjak, Labora
"ABSTRAK
Jenjang karier perawat merupakan sistem yang dapat meningkatkan kepuasan kerja, kinerja
dan profesionalisme perawat melalui peningkatan kompetensi. Komponen sistem jenjang
karier dalam penelitian ini meliputi pengembangan karier, penghargaan terhadap perawat,
kesempatan melakukan pekerjaan menantang, memiliki jalur promosi dan pengakuan
terhadap perawat. Sistem jenjang karier perawat di RS PGI ”Cikini” Jakarta telah
diperkenalkan sejak tujuh tahun lalu di mana perawat sangat mengharapkan penerapan
sistem jenjang karier namun belum ada keputusan pimpinan rumah sakit untuk
menerapkan sistem tersebut. Penelitian ini menggunakan purposive sampling sebanyak 42
orang responden yakni 21 orang di kelompok kontrol dan 21 orang di kelompok intervensi.
Pengumpulan data dilakukan dua kali yakni sebelum dan 7 minggu setelah intervensi.
Tujuan penelitian ini untuk menilai pengaruh penerapan sistem jenjang karier terhadap
kepuasan kerja perawat di RS PGI ”Cikini” Jakarta dengan disain quasi eksperimen dalam
bentuk pre and post test with control group. Uji statistik yang digunakan adalah uji t,
korelasi dan one way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok
intervensi terdapat peningkatan kepuasan kerja perawat dengan p-value: 0,000 pada kelima
komponen sistem jenjang karier pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok
kontrol. Peningkatan kepuasan kerja perawat juga lebih tinggi pada post test dibandingkan
pre test pada kelompok intervensi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan sistem
jenjang karier dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat. Berdasarkan hasil penelitian di
atas, maka untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RS PGI ”Cikini” Jakarta
disarankan untuk menerapkan sistem jenjang karier berdasarkan keputusan pimpinan
rumah sakit.

ABSTRACT
Career stage is a system which can enhance job satifaction, work performance and professionalism of nurse through competence enhancement. The component of career stage system being researched included career development, appreciation to the nurse, opportunity for doing challenging task, opportunity for promotion and recognition of the nurse. Nurse career stage system at PGI “Cikini” Hospital in Jakarta has been known since seven years ago in which nurse expects this system to be implemented, however there is no decision as to implement the system yet. The study was aimed to evaluate the influence of the applied of career system for job satisfaction of the nurses in PGI “Cikini” Hospital in Jakarta. The design used was quasi experiment in pre and post test with control group, which the intervention was given at H Unit and as control group was Renal Unit. By using purposive sampling 21 nurses was selected in each unit. Data collection was twice, i.e before intervention and 7 weeks after intervention. The statistic used are t-test, correlation and one way Anova. The result showed that in the intervention group, the improvement of job satisfaction of the nurses more higher with p-value: 0.000 for all components of career stage system (career development, appreciation to the nurse, opportunity for doing challenging task, opportunity for promotion and recognition of the nurse). The study concluded that the implementation of the career stage system could improve the job satisfaction of the nurses at PGI “Cikini” Hospital in Jakarta. Based on this result to enhance the quality of nursing services at PGI “Cikini” Hospital in Jakarta, it is suggested to the director to implement this system."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
NLP. Dina Susanti
"Supervisi (pengawasan) yang dilakukan oleh para manajer yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan manajemen di suatu rumah sakit merupakan salah satu upaya dalam menjaga mum pelayanan kesehatan yang diberikan. Supervisi bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan kesalaban agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi. Kepala ruangan sebagai manajer tingkat satu dalam sebuah ruang rawat harus mampu melaksanakan supervisi dengan baik. Supervisi yang baik akan berdampak pada staf dalam pemberian asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Penelitian ini merupakan penelilian kualitatif dengan pendekatan phenomenologi, yang diperoleh dengan da1a primer dari 11 orang partisipan yang terdiri dari 7 orang kepala ruangan, 2 orang perawat pelaksana dan 2 orang dan bidang keperawatan dengan mengunakan teknik wawancara mendalam. Pengolahan data dengan membaca hasil transkrip kemudian dibuat tema yang akhimya dijadikan kategori. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan 7 kategori yaitu: visi misi, jenjang karir, penghargaan, fungsi supervisi, pembelajaran, komunikasi, mutu peIayanan.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan pengalaman kepala ruangan dalam pelaksanaan supervisi staf yang belum memahami supervisi, pemahaman visi misi rnasih kurang serta mengenai jenjang karir yang berkaitan dengan penghargaan. Saran yang perlu segera dibentuknya jenjang karir, perlu dilakukan supervisi langsung dari bidang perawatan ke tiap ruangan dan aplikasi Iangsung kelapangan tentang pelaksanaan pelatihan yang ada.

Supervision conducted by managers who responsible to manage hospital as one of efforts for maintaining a given medical service quality. Supervision having purpose to indicate the shortage and failure in order to be improved and being not repeated. Head or room as firs rank manager in in any in patient room should be able to supervise it kindly. A good supervision will bring impact against to their staff in giving medical care for patient. This research is qualitative one by phenomenology approach obtained by primary data from 11 participants consist of 7 heads of room, 2 care giver and 2 nurses using intenriew technical deeply. Data processing by reading transcript, and then by titling and making category finally. Based on result of processing data may be obtained 7 categories those are : vision and mission, career hierarchy, appreciation, supervision timction, Ieaming, communication, and service quality. By research result had been obtained conclusion on experience of room?s head in conducting supervision staff who had not understood supervision and mission and regarding career hierarchy regarding appreciation. Imnmediately, suggestion to be formed is career hierarchy to be supervised from nursery section to each room directly, and direct application to the field regarding a given training exercise."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17768
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Dewi Pusporini
"Masalah-masalah baik intern maupun ekstern akan selalu menyertai perkembangan suatu organisasi. Organisasi dalam memecahkan masalahnya, harus melakukannya secara sistematis dan untuk itulah organisasi memerlukan adanya suatu sistem informasi khususnya Sistem Informasi Akuntansi . Penulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai SIA dan diharapkan agar pihak RS PGI CIKINI dapat menggunakannya sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki SIA yang sudah ada serta dapat menunjang keberhasilan RS PGI CIKINI claim mencapai tujuannya. Penulisan Skripsi ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan (Penelitian kepustakaan adalah mencari informasi serta landasan teoritis mengenai Sistem Informasi Akuntansi dan peranannya dalam Rumah Sakit khususnya Rumah Sakit Swasta dengan cara membaca dan mamahami buku-buku literatur. Penelitian Lapangan adalah melakukan tehnik tanya jawab dengan orang-orang di bagian akuntansi RS PGI CIKINI . Kesimpulan setelah mengadakan peninjauan terhadap SIA dari Rumah Sakit Swasta yaitu RS PGI CIKINI adalah bahwa RS PGI CIKINI telah membuat suatu sistem Informasi yang baik tetapi pelaksanaan dari sistem tersebut seringkali tidak sesuai dengan perencanaan semula Untuk itu penulis telah memberikan beberapa perbaikan pada prosedur-prosedur atau siklus-siklus pada RS tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Wahyu Praptiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dimensi kualitas yang berhubungan dengan kepuasan dokter spesialis radiologi terhadap pemanfaatan teleradiologi di Provinsi DKI Jakarta tahun 2013. Desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teleradiologi dimanfaatkan oleh 58,7% dokter spesialis radiologi (n=155) dan kebutuhan merupakan faktor yang berhubungan paling kuat dengan pemanfaatan teleradiologi. Dokter spesialis radiologi yang puas terhadap teleradiologi sebanyak 78% (n=91) dan tangibility merupakan faktor yang berhubungan paling kuat dengan kepuasan dokter spesialis radiologi. Kelengkapan dan kerahasiaan data pasien serta evaluasi oleh pimpinan unit radiologi merupakan prioritas utama untuk meningkatkan kepuasan dokter spesialis radiologi.

This study aims to determine the quality dimension factors related to the radiologist satisfaction toward the use of teleradiology in Jakarta in 2013. The research design is a descriptive quantitative study with cross sectional approach. The results showed that teleradiology utilized by 58,7% of radiologists (n=155) and the need is the most strongly factor related to the use of teleradiology. Radiologists were satisfied with the teleradiology as much as 78% (n=91) and tangibility is the most strongly factor related to the radiologist satisfaction. Completeness and confidentiality of patient data and the evaluation of the radiology leader are priorities to improve radiologist satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35735
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Dwiana Wijayanti
"Pelaksanaan supervisi klinik yang adekuat meningkatkan pelayanan keperawatan optimal, identik dengan proses penyelesaian masalah. Desain penelitian quasi eksperimen pre-post with control group. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh penerapan quality circle oleh perawat clinical care manager terhadap kemampuan melakukan supervisi klinik. Sampel penelitian diperoleh secara purposive sampling terdiri dari 105 perawat pelaksana dan 14 perawat clinical care manager. Instrumen penelitian berjumlah 42 pernyataan yang dikembangkan dari Manchester Clinical Supervision Scale. Penerapan quality circle berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan supervisi klinik pada aspek pengembangan profesional, aspek peningkatan keterampilan klinik, aspek alokasi waktu untuk refleksi, dan aspek kualitas hubungan interpersonal supervisorsupervisee (p=0,000, p=0,004, p=0,007, p=0,017; α=0,05). Pelaksanaan quality circle secara konsisten berpeluang meningkatkan kemampuan supervisi klinik dan kualitas pelayanan keperawatan. Keberlangsungan quality circle memerlukan dukungan dari institusi pelayanan keperawatan dan perlunya standar pelaksanaan supervisi klinik sesuai kompetensi dan tingkat usia perawat pelaksana.

Implementation of adequate clinical supervision will enhancing the nurse services, is identical to the problem solving process. The research design was quasi experimental pre-post with control group, the aim of this study was to identify the effect of quality circle implementation by clinical care manager nurse to enhance the ability of clinical supervision. Samples obtained by purposive sampling consist of 105 nurses and 14 clinical care manager nurses. Instrument amounted 42 statements were developed from Manchester Clinical Supervision Scale. The application of quality circle increased significantly the ability of clinical supervision on professional development aspect, clinical skill improvement aspect, time allocation for reflection aspect, and interpersonal relationship quality aspect (p=0,000, p=0,004, p=0,007, p=0,017, α=0,05). Consistent implementation of quality circle potentially increasing the ability of clinical supervision and the quality of nursing services. Sustainability of clinical supervision requires the support of nursing care institution and standards procedure of clinical supervision is needed appropriate to the level of competency and age of the nurse."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31835
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Theresia Yulita
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan faktor-faktor manajemen yang berhubungan terhadap kepuasan kerja dokter spesialis di RS OMNI Alam Sutra. Penelitian ini dengan metode penelitian penyebaran kuesioner, dimana penelitian ini bersifat deskriptif analitik yaitu suatu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena ketidak puasan kerja dokter rumah sakit OMNI. Penelitian ini menggunakan pendekatan potong lintang yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel bebas dan terikat dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Pada penelitian ini dilakukan analisis secara bertingkat, yaitu (1). Analisis univariat, (2). Analisis Bivariat, (3). Analisis Multivariat.
Dari hasil penelitian di dapatkan Berdasarkan hasil analisis multivariat, variabel independen yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja responden yaitu kebijakan dan aturan rumah sakit (p-value=0,001) dengan OR = 7 yang artinya kebijakan dan aturan rumah sakit yang baik akan berpeluang 7 kali lebih besar memberikan kepuasan kerja yang baik terhadap responden dibanding dengan kebijakan dan aturan RS yang kurang baik serta variable kelengkapan alat (p-value=0,003) dengan OR = 5,9 yang artinya kelengkapan alat yang baik akan berpeluang 5,9 kali lebih besar memberi kepuasan kerja yang baik terhadap responden dibanding dengan kelengkapan alat yang kurang baik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya faktor-faktor manajemen yang berhubungan terhadap kepuasan kerja dokter spesialis di rumah sakit OMNI Alam Sutra.

The purpose of this study was to find factors related to satisfaction management specialists working in hospitals OMNI Alam Sutra. This research studies the spread of the questionnaire method, which is a descriptive analytic study is a study that tries to explore how and why the phenomenon of workplace dissatisfaction OMNI hospital doctors. This research approach is a cross-sectional study to study the dynamics of the correlation between the dependent variable and tied to the data collected at the same time at some point. In this research, the analysis in stages, namely (1). Univariate analysis, (2). Bivariate analysis, (3). Multivariate Analysis.
From the results of research in getting Based on multivariate analysis, the independent variables that affect the job satisfaction of respondents that the policies and rules of the hospital (p-value = 0.001) with OR = 7, which means the policy and rules of good hospitals will likely 7 times more likely good job satisfaction among respondents compared with the policies and rules as well as hospitals that are less variable completeness of the tool (p-value = 0.003) with OR = 5.9, which means completeness good tools will likely provide 5.9 times greater job satisfaction well to the respondents compared with unfavorable completeness tools. From the results of this study concluded that the factors relating to satisfaction management specialists working in OMNI Alam Sutra Sutra hospital."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Joanne Cindy Theresia
"Skripsi ini membahas mengenai sistem penjadwalan shift kerja perawat pada Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat dengan menggunakan pendekatan Goal Programming. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk melihat bagaimana sistem penjadwalan shift kerja perawat di Rumah Sakit PGI Cikini, serta untuk mencari sistem penjadwalan terbaik yang bisa memenuhi aturan Pemerintah, kebijakan rumah sakit, dan juga memperhitungkan preferensi perawat.
Penjadwalan yang diusulkan tersebut diharapkan bisa memberikan rasa adil (fairness) kepada setiap perawat karena penjadwalan yang baik dan adil dapat memengaruhi kualitas pelayanan rumah sakit. Dari keempat preferensi perawat terhadap jadwal kerjanya, hanya dua preferensi yang bisa dipenuhi secara bersamaan dengan aturan dari rumah sakit untuk menghasilkan penjadwalan terbaik, yaitu preferensi untuk memiliki jumlah shift pagi dan sore lebih banyak daripada shift malam, dan menghindari adanya hari kerja diantara hari-hari libur.

This research discusses the job scheduling system for nurses in PGI Cikini Hospital with Goal Programming approach. This research is conducted with a case study design to analyze the nurse scheduling criteria and choose the best schedule for nurses. The best schedule is the one which can consider Government’s rules about working hour, hospital’s rules, and also nurses’ preferences toward their schedules.
The best schedule can give fairness for every nurses, boost nurses’ performance and also affect their performance quality while working. The result shows that 2 out of 4 preferences can be met, namely nurses will have total numbers of morning and evening shift more than numbers of night shift, and they will not have any working days in between their days-off.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Lukas
"Makin besar rumah sakit, berarti makin banyak jumlah dokter dengan berbaagai macam keahlian, yang akan menyebabkan keanekaragaman resep yang dituliskan sehingga menyulitkan pihak rumah sakit dalam menyediakan obat. Dalam hal ini pengadaan obat menjadi semakin serba tidak pasti, membingungkan, obat dalam "hutan belantara".
Formularium rumah sakit merupakan buku yang berisi nama obat-obatan yang disediakan di rumah sakit untuk pasien rawat inap dan rawat jalan. Dengan formularium diharapkan dapat memudahkan dokter dalam menulis resep. Namun dalam pelaksanaannya dapat menimbulkan konflik bagi dokter karena dirasakan sebagai pembatasan dalam memilih obat yang tepat.
Penelitian ini merupakan suatu survei analitik cross sectional. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap 10 orang dokter penulis resep terbanyak yang masuk di Instalasi Farmasi Rurnah Sakit (IFRS) dan data sekunder di ambit dari resep yang masuk di IFRS selama 3 bulan terakhir yaitu bulan Maret, April, ,dan Mei 2000 yang berjumlah 1.116 lembar resep. Penelitian ini dilakukan di poli rawat jalan dan IFRS PGI Cikini. Hasil penelitian ini dianalisis secara statistik univariat dan bivariat, T test dan Chi Square menggunakan SPSS 10. Penelitian ini menyimpulkan bahwa rata-rata penulisan resep di RS PGI Cikini di luar formularium berjumlah 50,8%. Kebanyakan dokter tidak memahami isi buku formularium (70%), sedangkan pendidikan dokter dan status dokter ada hubungan dengan penulisan resep. Dokter umum dengan status honorer dan tetap lebih banyak menulis resep di luar formularium daripada dokter spesialis atau subspesialis sebagai dokter tamu. Sebagai saran untuk tindak lanjut, maka direksi rumah sakit perlu mengintervensi terhadap dokter sebagai penulis resep supaya menu makan formularium rumah sakit dan memberikan tugas kepada panitia farmasi dan terapi untuk mensosialisasikan buku formularium secara terus menerus.

The bigger the hospital means that there are doctors with various specialties who prone to prescribe drugs without taking into consideration the hospital formula. This will cause difficulties to the hospital in trying to be able to provide all the drugs needed. The hospital as the drugs provider will face uncertainties confusion and without direction like somebody in the wilderness. Hospital formula is a book contains name of drugs provided by hospital for both inpatients and outpatients. With the formulary, we expect it can help and guide doctors to write a prescription. But, as a matter of fact we find that formulary can become an abstract for doctors to choose what they think is the best for their patients.
This research is using a cross sectional analytic survey. The process of collecting primary data was undertaken by interviewing intensively 10 doctors as the ten biggest prescribes. Secondary data was taken from the prescription received by Hospital Pharmacy Installation in this recent 3 months, March, April, and May 2000. They are 1.116 prescriptions. This research was done in outpatient Department and Cikini Hospital Pharmacy Installation. This research is using univariat and bivariat statistic methods; T test and chi square in SPSS 10. The results show that prescription of Drugs unlisted in the formula book (50.8%). Most of doctors do not understand content of formula book (70%), whereas the basic medical education and status of the doctors have a correlation with prescription writing. General Physicians with honorary status and full time status are more often prescribing drugs unlisted in the formula book compared to specialist doctors or super specialist doctors who are the visiting doctors of the hospital.
As the conclusion I suggest the board of Director should insist to the doctors as the drugs prescribes to use the Hospital Formula Book properly and do not prescribe unlisted drugs. Furthermore, The Pharmacy and Therapy Committee has to socialize the Hospital Formula Book continuously and evaluate the implementation periodically.
"
2000
T4028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adolfina R. Amahorseja
"Selama kurun waktu 3 tahun antara 1988 sampai 1990 nampak jumlah penderita. "stroke" di RS. PGI. Cikini Jakarta cendrung meningkat, 149 penderita (1988), 237 penderita (1989), dan 241 penderita (1990). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor risiko yang dapat menimbulkan "stroke", dalam penelitian ini faktor risiko yang diteliti yaitu hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterolerni, dan merokok.
Penelitian ini merupakan studi kasus-kontrol (case-control study), dengan menggunakan data sekunder yang didapat dari catatan medik RS.PGI. Cikini Jakarta dari penderitapenderita rawat mondok bulan April sampai Desember 1991, dimana diperoleh jumlah kasus 124. orang dan kontrol 124 orang. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah analisa terhadap distribusi frekuensi, tabulasi silang, dan multiple logistic regression.
Hasil penelitian merunjukkarn bahwa faktor risiko hipertensi, dan hiperglikemi secara statistik mempunyai hubungan. yang bermakna dengan kejadian "stroke", dimana individu dengan hipertensi mempurnyai risiko 11.021 kali untuk menjadi "stroke" dibandingkan dengan yang tidak menderita hipertensi. Individu dengan hiperglikemi mempunyai risiko 4, 325 kali untuk menjadi "stroke" dibandingkan dengan yang tidak hiperglikemi. Sedangkan faktor hiperkolesterolemi dan merokok menunjukkan hubungan yang tidak bermakna dengan kejadian "stroke". Dari analisa dengan multiple logistic regression yang paling besar pengaruhnya adalah faktor hipertensi.
Berdasarkan informasi yang didapat, maka saran-saran yang dikemukakan adalah pemeriksaan laboratorium klinik tidak hanya kolesterol total, tetapi perlu pula diperiksa HDLC (high density lipoprotein cholesterol) dan LDLC (Low density lipoprotein cholesterol}, agar hasilnya dapat lebih memuaskan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>