Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99974 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inanda Karina Astari Fatma
"Visit Musi 2008 merupakan program baru yang digulirkan pemerinlah untuk mcningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sumatera Selatan. Untuk melihat apakah progmm promosi Visit Musi 2008 mampu mencapai tujuan dan sasaran, maka penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai evaluasi alat komunikasi pemasaran produk jasa wisata baru terhadap pengambiian keputusan kimjungan wisatawan. Pendekatan yang digunakan yaitu dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang mengungkapkan realitas, berangkat dari acuan kerangka konseptual untuk diperlihatkan pada kcnyataan di lapangan. Alat komunikasi pemasaran Visit Musi 2008 yang paiing menyentuh aspek konatif wisatawan dalam pengambilan keputusan kunjungan wisata ke Sumatera Selatan adalah .sales promotion atau promosi penjualan.

Visit Musi 2008 is a new govcmmcnt’s program in order to raise the number of foreign visitors to South Sumatera. To see of Visit Musi 2008 promotion program can bc reach its goals and targets, for this occasion, this research to adopt the evaluation of marketing communication tools of new tourism services product marketing toward the decision making of tourist's visit. The approach of this research using qualitative research in order to shown up the reality using the conseptual design to reveal the truth of existing reality. The most touching tourist Visit Musi 2008 communication tools on the conatif aspect of decision making for tourist’s visit to South Sumatera is sales promotion."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T34252
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Dety Laila Qara
"Industri bumbu masak mengalami perkembangan pesat. Peluang bisnis di industri ini menarik para pengusaha MSG (mononatrium glutamat) untuk membangun bisnis dalam ceruk pasar ini. Tak terkecuali PT Miwon Indonesia pada tahun 1973 ikut hadir dalam bisnis penyedap rasa MSG sebagai produk me-too dengan merek Miwon. Saat ini terdapat kurang lebih tiga merek produk MSG yang bersaing untuk memperebutkan pasar konsumen di industri MSG.
Akan selalu bermunculan para pengikut baru, hal ini membuat perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan pada keunggulan produk MSG mereka, tetapi juga harus menerapkan konsep strategi komunikasi pemasaran yang mampu menarik perhatian pasar dan bisa mendapat tempat dihati konsumen juga bagaimana perusahaan mampu menghasilkan produk yang memang dibutuhkan dan diinginkan konsumen sehingga akan menciptakan permintaan pasar.
Penelitian ini menggambarkan dan menganalisa bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh produk Miwon sebagai produk me-too, serta menganalisa kendala-kendala yang dihadapi dan mengidentifikasi medium apa yang paling tepat untuk digunakan oleh produk Miwon.
Di akhir penelitian, penulis menemukan bahwa Miwon memadukan berbagai unsur pemasaran melalui marketing mix dan promotion mix. Untuk kualitas rasa maupun isi, produk Miwon sudah mampu mengakomodir keinginan dan kebutuhan konsumennya. Ukurannya yang kecil hingga besar menjadi keunggulan dan diferensiasi karena kebanyakan kompetitornya berukuran lebih besar dan lebih mahal. Sejauh ini target retailer sudah mencapai target tetapi target konsumennya belum mencapai target. Hal ini dikarenakan distribusi yang belum menyebar rata.

Seasoning industry grows very fast in Indonesia. Good opportunity lures entrepreneurs to build their seasoning business. Miwon Indonesia Ltd joins the current competition by introducing me-too product called Miwon. Nowadays, there are three seasoning products in Indonesian market.
It's always possible for new brands to join the crowd. Each brand can't only boast its overcoming quality of the product. They must adapt the right strategy of marketing communication to attract customers.
The research explains the strategy of marketing communication of me-too product. The possible communication problems and the most precise medium are identified by the researcher.
In conclusion, researcher finds that me-too product use two concepts of marketing, marketing mix and promotion mix. Speaking of the product quality, me-too product can accommodate the need of the customers. Me-too product may use differentiation to compete with other products. Sizing strategy is an example of the differentiation. Me-too product can fulfill the sales goal for retailers. But, reaching the sales goal for customers needs more efforts. Me-too product needs prevalent distribution to survive the business.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hadiati Amalia
"Majalah kini berupaya menarik pembaca yang terspesialisasi dengan mengkhususkan produksi informasi untuk target di pasar yang spesifik. Sementara itu, industri pernikahan mengalami perkembangan pesat. Peluang bisnis yang dimilikinya secara nyata menarik para pengusaha media massa untuk membangun bisnis dalam ceruk pasar ini. Tak terkecuali Le Mariage yang sejak tahun 2004 terbit sebagai majalah gratis (free magazine) kemudian pada tahun 2009 berubah konsep menjadi majalah jual.
Saat ini terdapat kurang lebih sepuluh buah majalah pernikahan yang bersaing untuk memperebutkan pasar pembaca dan pengiklan di industri pernikahan. Akan selalu bermunculan para pesaing baru, hal ini membuat perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan pada keunggulan produk majalah mereka, tetapi juga harus menerapkan konsep pemasaran yang mampu menarik perhatian pasar dan bisa mendapat tempat dihati konsumen juga bagaimana perusahaan mampu menghasilkan produk yang memang dibutuhkan dan diinginkan sehingga akan menciptakan permintaan pasar.
Penelitian ini menggambarkan dan menganalisa bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh majalah Le Mariage, serta menganalisa kendala-kendala yang dihadapi dan mengidentifikasi medium apa yang paling tepat untuk digunakan oleh majalah Le Mariage serta dampaknya terhadap tujuan pemasaran secara umum. Penelitian ini didasari oleh beberapa teori komunikasi yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran dan pengaruhnya terhadap strategi pemasaran.
Dalam merintis bisnis, sebelum mengetahui strategi apa yang digunakan, harus ditetapkan dahulu tujuan yang akan dicapai dalam melaksanakan strategi ini. Dan tujuan tersebut dituangkan dalam informing, persuading, reminding atau ke dalam AIDDA, Attention, Interest, Desire, Decision, dan Action. Kemudian untuk menggapai tujuan tersebut disusunlah strategi dalam segmenting, targeting dan positioning kemudian product, place, price, dan promotion yang dikenal dengan bauran pemasaran (marketing mix). Dan total bauran promosi (promotion mix) terdiri dari campuran spesifik periklanan, public relation, personal selling, promosi penjualan, dan alat-alat direct marketing yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan dengan pelanggan.
Unit analisa penelitian ini adalah sebuah organisasi media massa yakni PT. Le Mariage Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan strategi studi kasus, penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu untuk menggambarkan strategi yang telah dilakukan majalah Le Mariage dan metode explanatif untuk menganalisa pengaruh strategi yang dilakukan terhadap tujuan pemasaran. Dalam hal ini, metode deskriptif tidak sebatas pada pengumpulan data dan penggunaannya, tetapi juga meliputi analisa dan interpretasinya tentang arti data tersebut. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan penelaahan dokumen.
Di akhir penelitian, penulis menemukan bahwa dalam usahanya mencapai tujuan pemasaran, yang diidentifikasikan sebagai kenaikan jumlah penjualan baik pembaca maupun pemasang iklan, Le Mariage memadukan berbagai unsur pemasaran melalui marketing mix dan promotion mix. Untuk kualitas isi majalah Le Mariage sudah lengkap dan mampu mengakomodir keinginan dan kebutuhan pembacanya. Ukurannya yang handy size menjadi keunggulan dan diferensiasi, karena kebanyakan kompetitornya berukuran lebih besar. Sejauh ini target pengiklan sudah mencapai target tetapi target pembacanya belum mencapai target.
Hal ini dikarenakan distribusi yang kurang tepat sasaran dan belum menyebar rata. Selain itu, kegiatan komunikasi pemasaran tanpa dilandasi marketing plan sehingga mengakibatkan kegiatan promosi yang kurang efektif dan efisien dan berpengaruh terhadap penjualan terhadap pembaca khususnya belum mencapai target yang diharapkan.

All Magazines are now trying to attract readers who are specialized in the production of specialized information to a specific target market. Meanwhile, the wedding industry undergoing rapid development. Business opportunity in this market attracted the attention of media entrepreneurs to build a business in this market niche. No exception for Le Mariage since 2004 published a free magazine and then in 2009 changed the concept to sell magazines.
Currently there are approximately ten media of wedding magazines competing for readers and advertisers in the market wedding industry. There will always be new competitors popping up, it makes the company can not simply rely on their magazine product excellence, but also have to apply marketing concepts to attract market attention and hearts of consumers could have a place as well as how the company is able to produce a product that is needed and wanted so will create market demand.
This study describes and analyzes how marketing communication strategy conducted by the Le Mariage magazine, and analyze the obstacles and identify what is the most appropriate medium for use by the Le Mariage magazine and its impact on general marketing purposes. This study is based on several theories related to communication and marketing communication impact on marketing strategy.
In starting a business, before knowing what strategies are used, Goal have to be set first to achieve in implementing this strategy. Objectives are set forth in informing, Persuading, Reminding or into AIDDA, Attention, Interest, Desire, Decision, and Action. Then to reach the goals formulated strategy in segmenting, targeting and positioning later product, place, price, and promotion is known as the marketing mix (marketing mix). And total promotion mix (promotion mix) composed of a specific blend of advertising, public relations, personal selling, sales promotion, and direct-marketing tools that the company uses to persuasively communicate customer value and build customer relationships.
The unit of analysis of this study is a mass media organization namely PT. Le Mariage Indonesia. By using a qualitative approach and strategy case studies, this research conducted by descriptive method, which is to describe the strategy that has made the magazine Le Mariage and explanatif method to analyze the influence of the strategy pursued against marketing purposes. In this case, the descriptive method is not limited to data collection and use, but also includes the analysis and interpretation of the meaning of the data. Techniques used in data collection techniques in-depth interviews, observations, and review of documents.
At the end of the study, the authors found that in attempting to reach marketing objectives, which is identified as an increase in the sales of both readers and advertisers, Le Mariage combines various elements of the marketing mix and marketing through the promotion mix. For Le Mariage quality magazine content is complete and able to accommodate the wants and needs of readers. The handy size of the magazine give Le Mariage advantage and differentiation, as most competitors are larger in size. So far the target advertisers are reaching the target but the readers target has not yet reached. This is because the distribution is less well targeted and has not spread evenly. Moreover, marketing communication activities without based marketing plan promotional activities resulting in effective and efficient manner and affect the sales of the particular reader has not reached the expected target.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T33752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tonny Hendriawan
"ABSTRAK
Penelitian ini untuk mencari dan mengetahui strategi komunikasi pemasaran
pasar tradisional modern Sinpasa di Serpong, Tangerang. Tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk memahami strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
oleh pengelola atau manajemen Pasar Sinpasa di Serpong, Tangerang, termasuk
latarbelakang dan evaluasi terhadap starategi yang diterapkan.
Sebelum mengetahui strategi yang digunakan, ditetapkan terlebih dahulu
tujuan yang akan dicapai dalam penerapan strategi ini yang dituangkan dalam
proses segmenting, targeting dan positioning. Selanjutnya bagaimana mencapai
tujuannya dengan menyusun strategi Product, Place, Price dan Promotion yang
dikenal dengan Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Total bauran promosi
(promotion mix) tersebut adalah Bauran Komunikasi Pemasaran (marketing
communication mix) yang terdiri dari percampuran spesifik dari periklanan, public
relations, dan alat-alat direct marketing yang digunakan untuk
mengkomunikasikan nilai secara persuasif dan membangun hubungan yang positif
dengan konsumen.
Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan evaluasi
proses sebuah studi kasus. Penelitian dalam kasus ini menunjukkan bahwa
Publicity merupakan sarana komunikasi pemasaran yang efektif. Public Relation
dengan sarana online menggunakan website dan even yang melibatkan konsumen
serta Word of Mouth juga menjadi sarana yang efektif.
Program revitalisasi pasar tradisional merupakan program untuk
meningkatkan kontribusi dan peran pasar tradisional sebagai salah satu kekuatan
ekonomi bagi rakyat. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi
pengelolaan pasar tradisional modern lainnya.

ABSTRACT
This research is to find out and to determine marketing communication strategies
used by traditional market that has been revitalized. The case is how to manage
traditional market in a modern way which is Sinpasa market in Serpong,
Tangerang. The result of this research is to elaborate marketing communication
strategies undertaken by management of Sinpasa Market in Serpong, Tangerang,
including made an evaluation and the strategy.
When we manage the modern traditional markets and before knowing what
strategy will be use, the first step is to set the goal that will be achieved on
implementation of the strategy. The objectives to be achieved is the process of
segmenting, targeting and positioning and the next step is how to gain the goal
and to develop the strategy based on Product, Place, Price and Promotion, known
as Marketing Mix (Marketing Mix). Total promotion mix is Mix Marketing
Communications (marketing communication mix) consisting specific mixed of
advertising, public relations, and direct marketing tools used by company or
organization to deliver communicate and built positive relationships with
consumers.
This research was conducted by using evaluation process and qualitative case
study. This case study shows that the Publicity is the most effective way. Public
Relations activities that involving consumers, and Word of Mouth also be an
effective tool for the strategy. The revitalization of traditional market program is
a program that encouraged by the government and private sectors to increase
contribution of traditional market to the economic power for people. The results
and conclusions are reference for modernization of traditional market as the goal
of the traditional markets revitalization program."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Suryawan
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh strategi komunikasi pemasaran terpadu (IMC) terhadap minat beli kembali produk industri pada perusahaan B2B. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan responden adalah pelanggan B2B yang berjumlah 100 orang. Metode analisa data dilakukan dengan metode statistik deskriptif dan regresi linier untuk membuktikan hipotesa dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan strategi IMC berpengaruh dalam menumbuhkan Minat Beli Kembali. Dari faktor-faktor IMC yang digunakan oleh PT. Surya Sarana Dinamika didalam memasarkan produk Toshiba Robot, faktor IMC yang memiliki pengaruh paling besar adalah variabel Event and Experience sedangkan faktor yang memiliki pengaruh paling kecil adalah Interactive Marketing.

This thesis discusses the effect of integrated marketing communication strategies (IMC) on re-purchase intention of industrial products at B2B companies. This research is a quantitative research, with respondents are B2B customers totaling 100 people. Method of data analysis was conducted using descriptive statistics and linear regression to prove the hypothesis in this study.
The results showed an effect of IMC strategy in growing re-purchase intention. IMC factors used by PT. Surya Sarana Dinamika in marketing products of Toshiba Robot that has the most impact is variable Event and Experience while the factors that had the least impact is Interactive Marketing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Angeliqa
"Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh yang terjadi antara terpaan stimulus komunikasi pemasaran yang telah dijalankan oleh Wella sebagai salah satu produsen produk pewarna rambut terhadap keputusan mahasiswi dalam menentukan pilihan terhadap produk pewarna rambut.
Penelitian dilakukan di 1 (satu) Perguruan Tinggi Swasta, yaitu: Universitas Katolik Atmajaya - Jakarta. Pertimbangannya adalah terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan karakteristik produk yang menjadi obyek dalam penelitian ini, antara lain; mahasiswa memenuhi segmen yang menjadi target pemasaran produk, dan ditemukannya banyak mahasiswa yang pernah menggunakan produk sejenis.
Penelitian dilakukan dengan memakai pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan dengan metode survei. Populasi penelitian adalah mahasiswi Universitas Atmajaya tahun pertama hingga kelima. Sampling dilakukan secara purposive sampling karena syarat pengkategorisasian responden yang begitu spesifik.
Data digali menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan skala Likert. Kemudian uji statistik menggunakan uji korelasi dan regresi. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa hanya terpaan personal selling saja yang memiliki hubungan dengan elemen dalam pengambilan keputusan yang didasarkan pada konsep hierarchy of effect.
Pada uji kekuatan hubungan antara variabel independen (terpaan personal selling) dengan variabel dependen (elemen pengambilan keputusan) didapatkan nilai r pearson's yang kesemuanya berada jauh di bawah nilai 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi tidaklah terlalu kuat.
Sedangkan dari uji regresi menunjukkan bahwa pengaruh yang terjadi antara variabel independen terhadap variabel dependen tidaklah terlalu besar (ditunjukkan oleh nilai R square di bawah 0,25 atau 25%). Artinya di sini, ada variabel-variabel lain yang lebih mempengaruhi keputusan mahasiswi tersebut, dibandingkan variabel tingkat terpaan personal selling semata.
Maka dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh produsen dengan menggunakan saluran komunikasi iklan melalui media massa, personal selling, kerjasama dan sponsorship, serta event khusus, ternyata memiliki perbedaan dalam hal content, intensitas, dan kedekatan dengan titik penjualannya. Sehingga perbedaan tersebut juga memberikan dampak yang berbeda terhadap proses pengambilan keputusan konsumen."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustika Candrawardani
"Tingkat ramah lingkungan konsumen yang masih rendah menjadi tantangan pemasaran produk eco-friendly homes yang semakin berkembang di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana perbedaan respon dalam pembentukan attitude toward the ad (AAD), attitude toward the product (AAP), dan purchase intention (PI) produk eco-friendly homes diantara kelompok high, medium, low involvement with the environment dengan self-benefit appeal dan environment-benefit appeal.
Penelitian ini berbentuk penelitian eksperimen dengan menggunakan analisis statistik deskriptif terhadap 123 orang mahasiswa MMUI sebagai partisipan. Riset eksperimen ini berbentuk factorial design 2x3 (benefit appeals & involvement with the environment).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok high involvement with the environment respon AAD, AAP, PI dengan environment-benefit lebih tinggi dibandingkan selfbenefit. Sedangkan pada kelompok medium & low involvement with the environment respon AAD, AAP, PI dengan self-benefit lebih tinggi dibandingkan environment-benefit.

The low involvement with the environment of Indonesian consumers becomes a challenge for marketing of developed eco-friendly homes recently in Indonesia. General objective of this research is to examine the benefit appeals (self-benefit appeal and environment-benefit appeal) effect in influencing attitude toward the ad (AAD), attitude toward the product (AAP), dan purchase intention (PI) of ecofriendly homes product in high, medium, low level of involvement with the environment.
This research used an experimental research design with statistic descriptive analysis through 123 undergraduate student of MMUI as a participant. This experimental research was require factorial design 2x3 (benefit appeals & involvement with the environment).
The results showed that for those high involvement with the environment, environment-benefit was more persuasive in influencing AAP, AAD, and PI than the self-benefit. For those low, and medium involvement with the environment, self-benefit was more persuasive in influencing AAP, AAD, and PI than the environment-benefit.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T30285
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Yurista
"Komunikasi pemasaran dengan cara yang lama (satuarah) sudah dianggap tidak efektif. Seiring kemajuan zaman, harapan pelanggan pun menjadi tinggi.Pelanggan ingin diakui sebagai individu yang unik dan ingin dilayani secara personal. Relationship marketing dianggap mampu memenuhi harapan pelanggan saat ini karena menekankan pada relationship, networks dan interaction.
Relationship marketing tidak hanya membahas hubungan relasional antara produsen dan konsumen, namun juga membahas hubungan relasional yang berada di luar pasar (mega marketing) dan juga hubungan relasional di dalam organisasi (nano relationship). Fokus utama dari relationship marketing adalah pelayanan pelanggan.
Penelitian ini berusaha untuk mengevaluasi kegiatan relationship marketing yang telah dilakukan oleh PT. Garuda Mataram Motor sebagai supplier mobil premium Audi dalam memasarkan produk-produknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data diperoleh melalui metode wawancara mendalam dengan narasumber terpercaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Garuda Mataram Motor telah menerapkan beberapa dari 30 hubungan relasional yang dijelaskanoleh Evert Gummeson.Perusahaan lebih mementingkan terhadap pembentukan citra disbanding penjualan produk secara langsung. Melalui brand image yang baik, perusahaan yakin bahwa penjualan pun akan meningkat. Perusahaan tidak hanya berusaha untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, namun juga memberikan kesenangan melalui pemberian servis melebihi harapan pelanggan.
Bagi peneliti di masa yang akan datang diharapkan dapat menganalisis lebih dalam lagi tentang penerapan relationship marketing, khususnya pada perusahaan yang berbasis business to customer.

Conventional marketing communication has been assumed no longer ineffective. In line with growing era, customer expectation becomes higher. Customer has desire to be acknowledge as unique individual and wants to be personally served. Relationship marketing has been assumed can fulfill that customer expectation now days because emphasize on relationship, networks and interaction.
Relationship marketing doesn?t only discuss about relational relationship between producer and customer, furthermore it discusses about relational relationship which exist above the market (mega marketing) and relational relationship inside the organization (nano relationship). The main focus of relationship marketing is customer service.
This research tries to evaluate relationship marketing activity which has been done by PT. Garuda Mataram Motor as the supplier of premium car Audi in marketing its products. This research uses qualitative approach. Data collection was gathered trough depth interview with trusted man source.
The result of the research shows that PT. Garuda Mataram Motor has implemented some the relational relationship which is explained by Evert Gumesson. The company emphasizes on image creation rather than direct product sales. Through good brand image, company believes that sales will be increased. Company is not only trying to give satisfaction to customer, but more than that, to give delight to customer by giving a service more than the expectation.
For the future researcher, to be expected to has deeper research on relationship marketing implementation, especially in company based on business to customer (B2C).
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Dwi Oktaviani
"Bentuk komunikasi tradisional seperti Advertising kini sudah mulai ditinggalkan oleh perusahaan, karena biaya yang tinggi dan semakin padatnya persaingan iklan di media elektronik dan cetak tersebut. Sebelum adanya komunikasi yang terintegrasi (Integrated Marketing Communication atau IMC), perusahaan menjalankan promosi produknya secara terpisah. Melalui IMC pesan disampaikan lewat berbagai macam bentuk media dalam sebuah tema yang memiliki "One Voice, One Look" sehingga tercipta sebuah konsistensi informasi di benak konsumen.
Berbagai media yang digunakan dalam IMC adalah advertising, public relation dan publicity, internet, direct selling, personal selling dan sales promotion. Media-media promosi ini digunakan untuk mempengaruhi dalam proses pembelian produk. Pada produk-produk yang bersifat high involvement, komunikasi yang diterima oleh receiver akan berdampak pada pembentukan cognitive, affective dan conative. Lebih jauh lagi ketiga tahapan tersebut akan dijabarkan menggunakan Hierarchy of Effects Model, di mana cognative mencakup awareness dan knowledge; affective terdiri dari liking, preference dan conviction; sedangkan conative merupakan tujuan terakhir dalam model ini yaitu purchase.
Tujuan pertama diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas setiap media IMC ini terhadap masing-masing tahapan pembelian pada produk yang bersifat high involvement, dengan studi kasus produk otomotif Toyota Yaris. Tujuan
kedua adalah untuk mcngetahui apakah media tradisional yaitu advertising berpengaruh terhadap pembentukan purchase behaviour. Produk Yaris dipilih sebagai objek penelitian karena dianggap memiliki konsistensi dalam keseluruhan materi komunikasinya. Alasan lain adalah karena produk ini baru diluncurkan pada pertengahan bulan Februari 2006, schingga daya ingat responden terhadap media promosi diharapkan masih tinggi.
Pada penelitian ini responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu user dan non user Yaris, di mana masing-masing responden terdiri dari 50 orang. Pembagian kelompok ini dilakukan untuk mcngetahui sampai sejauh mana kefektifan promosi produk Yaris terhadap scliap tahapan pembelian produk pada kelompok users dan non users.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan antara keefektifan promosi pada responden users dan non users. Pada responden non users, seluruh alat promosi tidak berpengaruh pada pembentukan liking dan preference pada produk Yaris. Hal ini dapat terjadi karena asosiasi responden terhadap kendaraan kelas citycar, masih didominasi oleh kendaraan Honda Jazz yang juga merupakan pioneer di kelasnya. Pada responden users, alat promosi yang mempengaruhi tahapan liking adalah public relation, intemet dan direct marketing. Pembentukan preferensi sangat dipengaruhi oleh public relation dan direct marketing, sedangkan Internet dan personal selling hanya sedikit berpengaruh. Berdasarkan hasil riset juga ditemukan bahwa pengaruh advertising pada tahapan pembelian menunjukkan perbedaan pada responden users clan non-users. Pada responden users, advertising mempengaruhi purchase behaviour, berbeda halnya dengan non users responden di mana advertising tidak mempengaruhi purchase intention.

Traditional communication, such as Advertising, is beginning to be abandoned by company due to the high cost and extremely cluttered competition among electronic media. Before Integrated Marketing Communications (IMC) was founded, company runs promotion separately. Through IMC, information is passed with lots of kind of media in a single campaign theme that has "One Voice, One Look". The objective is to make a clarity and consistency message in audience mind.
There are many kind of media such as advertising, public relation and publicity, internet, direct selling, personal selling and sales promotion. These promotion media are used to persuade audience through their purchasing decision. In a high involvement product category, the message that is being received by audience will have impact in cognitive, affective and conative behavior. Further more, these three orders model will be called Hierarchy of Effects Model. Cognitive stage includes awareness and knowledge, while affective stage includes liking, preference and conviction behavior, and conative is the final destination to customer behavior that is purchase.
The first objective of this research is to find out the affectivity of each IMC tools to stages in hierarchy of effects model in a high involvement product, with Toyota Yaris as a study case. The second objective is to know if advertising still has big impact on purchase behavior.
The object of this research is Toyota Yaris, the reason is because it is founded that Yaris is being promoted with IMC strategy. Another reason is because Toyota Yaris was just launched this February 2006, so the media exposure among audience should be high.
In this research, there are 100 respondents which being divided into 2 groups (users and non users), each of these groups contains of 50 respondents.
Research shows that there are differentiation between promotion affectivity on users and non user respondent. In non user respondents, all IMC tools have no impact on liking and preference stages. These were cause by low awareness to the brand Toyota Yaris compare to Honda Jazz as the pioneer in mini MPV class. In users respondents, internet, Public relation and direct marketing have impact on liking stage. Preference stage is highly influence by public relation and direct marketing, while Internet and personal selling only have low impact. Research also shows that in user respondents, advertising does have big impact on consumers purchase behavior. The reason behind this is the high corporate image of Toyota as Yaris producer. In non user respondents, it is founded that advertising have no impact on purchase behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Femilia Pertiwi
"Perkembangan teknologi khususnya kehadiran internet membawa perubahan yang sangat besar disegala bidang, khususnya pada bidang komunikasi yang telah mengubah ekosistem komunikasi ke publik. Perubahan pola komunikasi dan aktivitas manusia membuat terjadi perubahan perilaku konsumen pula. Agar dapat bertahan, maka pelaku bisnis harus mampu beradaptasi bahkan melakukan inovasi dalam melakukan komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran yang awalnya identik dengan komunikasi pemasaran tradisional berkembang menjadi komunikasi pemasaran digital. Penjualan yang biasanya dilakukan secara langsung atau offline menjadi jalur baru untuk dilakukan secara online. Begitu pula pada bisnis pialang berjangka di Indonesia, untuk meningkatkan penjualan dan memenangkan hati pelanggan, maka perlu memodifikasi strategi komunikasi pemasarannya. Sebagian besar Perusahaan Pialang di Indonesia masih menggunakan komunikasi pemasaran tradisional, dan sebagian kecilnya sudah mulai melakukan komunikasi pemasaran digital. Salah satu perusahaan yang sudah melakukan proses digitalisasi pada strategi komunikasi pemasarannya adalah perusahaan XYZ. Penelitian kualitatif ini hendak menunjukkan strategi komunikasi pemasaran dengan menggunakan teori IMC dan konsep digitalisasi pada komunikasi pemasaran era 4.0 yang dilakukan perusahaan XYZ. Pada penelitian ini ditemukan bahwa proses digitalisasi strategi komunikasi pemasaran tidak hanya sebatas perubahan media yang digunakan menjadi media digital, tetapi juga ada pada perubahan bauran pemasarannya. Dan akhirnya strategi komunikasi pemasaran digital tidak menghilangkan komunikasi pemasaran tradisional melainkan berjalan beriringan saling menguatkan dan terintegrasi.

Technological developments, especially the presence of the internet brought enormous changes in all fields, especially in the field of communication that has changed the communication ecosystem to the public. Changes in communication patterns and human activities make changes in consumer behavior as well. In order to survive, the business person must be able to adapt and even innovate in marketing communications. Marketing communication which was originally synonymous with traditional marketing communication developed into digital marketing communication. Sales which are usually done directly or offline become a new line to be made online. Similarly, the futures brokerage business in Indonesia, to increase sales and win the hearts of customers, it is necessary to modify the marketing communication strategy. Most of the Brokerage Companies in Indonesia still use traditional marketing communication, and a small portion have started to do digital marketing communication. One company that has carried out a digitalization process on its marketing communication strategy is XYZ company. This qualitative research would like to demonstrate a marketing communication strategy using IMC theory and the concept of digitalization in marketing communication era 4.0 conducted by XYZ companies. In this research, it was found that the process of digitizing marketing communication strategies is not only limited to changes in the media used into digital media, but also on changes in the marketing mix. And finally digital marketing communication strategies do not eliminate traditional marketing communication but go hand in hand with mutually reinforcing and integrated."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>