Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78588 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simbolon, Manotar Freendom
"Pendahuluan : Kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi, dari hulu sampai hilir mempunyai peranan dalam memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan. Salah satu peralatan operasi paling panting dalam kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi adalah tangki penimbun. Hasil produksi usaha Minyak dan Gas Bumi, balk sebelum dan sesudah proses pemumian pengolahan, disimpan di dalam tangki penimbun. Dalam operasinya, tangki penimbun dapat mengalami kegagalan operasi seperti kebocoran, kebakaran, tumpahan, ledakan, collapse yang disebabkan oleh vacuum dan menggelembung bahkan pecah yang disebabkan oleh overpressure. Berdasarkan hal -hal tersebut di etas, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut unluk mengetahui kemungkinan adanya faktor lain yang menyebabkan collapsenya tangki A-24.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendakatan metode analisis pohon kegagalan (Fault Tree Analisys) untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian colLapsenya tangki A-24, dengan melakukan studi evaluasi kualitatif dan semi kuantitatlf dimana data yang diteliti berasal dari data primer (laporan hasil penyelidikan) dan data sekunder yang terkait dengan kebijakan perusahaan, peranoangan, pengoperasian, inspeksi dan pemeliharaan tangki penimbun dan peralatan lain yang ada di PT. X. Diharapkan dengan analisis pohon kegagalan ini diketahui faktor atau beberapa faktor yang paling dominan penyebab collapsenya tangki A-24.
Telitian: Aspek input adalah kebijakan perusahaan mengenai K3LL, dokumen desain dan konstruksi tangki, pompa dan peralatan lainnya, Dokumen operasi, inspeksi dan perawatan tangki termasuk peralatan pemafasan tangki, pompa dan peralatan lainnya serta laporan kecelakaan Collapsemya tangki A-24. Aspek Proses adalah evaluasi kebijakan perusahaan, pengumpulan data, evaluasi dan analise data menggunakan Fault Tree Analysis. Aspek output adalah diketahuinya penyebab paling dominan collapsenya tangki A-24 den adanya rekomendasi untuk mencegah terjadinya collapse dimasa yang akan datang.
Kesimpulan : Faktor yang mengawali terjadinya penyebab langsung dan penyebab dasar adalah kelemahan kontrol atau pengawasan oleh manajemen. Faktor paling domlnan penyebab collapsenya tangki A-24 disebabkan tidak berfungslnya breather valve dan goose neck (unsafe condffion). Faktor - faktor seperti operasi pampa tidak normal, korosi atap dan dinding tangki, perubahan cairan yang ditimbun dan perubahan temperatur atau tekanan cairan di dalam tangki dapat secara tidek langsung menyebabkan collapsenya tangki A-24 (unsafe condition). Sedangkan belum sempurnanya instruksi tertulis, kurangnya kepatuhan tehadap perundang-undangan serta kurangnya pengetahuan dan kelerampilan SOM secara tidak langsung menyebabkan collapsenya tangki A-24 (basic cause dan lack of control).

Oil and gas operation activities, from the downstream to the upstream, have a great role in giving some add values to the continuous growth of the national economics. One of the most important equipment in the oil and gas operation activities is the storage tanks. Oil and gas products, before and after the refinery processes, are stored in the storage tank. In its operation, storage tank may undergo some operation failures, such as leakage, fire, spill, explosion, collapsed (caused by vacuum condition) and even burst (caused by overpressure). Based on the situation above mentioned, it is important to make a further analysis to find other possible factors that cause the A-24 tank to collapse.
Method: This research use Fault Tree Analysis method to find factors that are affecting A-24 tank to collapse, using qualitative and semi-quantitative study to evaluate primary data (investigation report) and secondary data related to company policy, design, operation, inspection and maintenance of the storage tank and other equipment in PT X. From this fault tree analysis, it is expected that the most dominant factor or factors to the collapse of the A-24 tank can be found.
Concern: The input aspects are company policy on safety, health and environmental; tank, pump and other equipment design and construction documents; operation, inspection and maintenance documents of tank and its breathing equipment, pump and other equipment; and incidental data of the A-24 tank collapse case. The process aspects are company policy evaluation and data collection, evaluation and analysis using Fault Tree Analysis method. The output aspects are to find the most dominant cause of the A-24 tank collapse and to give recommendation to prevent tank collapse in the future.
Summary: The factor that starts direct cause and basic cause is management lack of control or supervision. The most dominant factor to the A-24 tank collapse is the malfunction of breather valve and goose neck (unsafe condition). Some factors, such as abnormal pump operation, corroded tank roof and shell, change of liquid stored, and change of liquid temperature and/or pressure inside the tank, may indirectly cause the A-24 to collapse (unsafe condition). While improper written instruction, lack of compliance to regulation, lack of knowledge and unskillful human resources, may indirectly cause the collapse of the A-24 tank."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T32491
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Manotar Freedom
"Pendahuluan : Kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi, dari hulu sampai hillr mempunyai peranan dalam memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan. Salah satu peralatan operasi paling panting dalam kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi adalah tangki penimbun. Hasil produksi usaha Minyak dan Gas Bumi, balk sebelum dan sesudah proses pemumian pengolahan, disimpan di dalam tangki penimbun. Dalam operasinya, tangki penimbun dapat mengalami kegagalan operasi seperti kebocoran, kebakaran, tumpahan, ledakan, collapse yang disebabkan oleh vacuum dan menggelembung bahkan pecah yang disebabkan oleh overpressure. Berdasarkan hal - hal tersebut di alas, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui kemungkinan adanya faktor lain yang menyebabkan collapsenya tangki A- 24.
Metoda: Penelitian ini menggunakan pendekatan metode analisis pohon kegagalan (Fault Tree Analisys) untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian colapsenya tangki A-24, dengan melakukan stud! evaluasi kualitatif dan semi kuantitatif dimana data yang cfrtellti berasal dari data primer (laporan hasll penyelidikan) dan data sekunder yang terkait dengan kebijakan perusahaan, perancangan, pengoperaslan, lnspeksi dan pemeliharaan tangki penimbun dan peralatan lain yang ada di PT. X. Dlharapkan dengan analisis pohon kegagalan ini diketahul faktor atau beberapa faktor yang paling dominan penyebab colapsenya tangki A-24.
Telitlan: Aspek input adalah kebijakan perusahaan mengenai K3LL, dokumen desain dan konstruksi tangki, pompa dan peralatan lainnya, Dokumen operasi, inspeksi dan perawatan tangki termasuk peralatan pemafasan tangkl, pompa dan peralatan lainnya serta laporan kecelakaan Collapsenya tangki A-24. Aspek Proses adalah evaluasi kebijakan perusahaan, pengumpulan data, evaluasi dan analisa data menggunakan Fault Tree Analysis. Aspek output adalah diketahuinya penyebab paling dorninan collapsenya tangki A-24 dan adanya rekomendasi untuk mencegah terjadinya collapse dimasa yang akan datang.
Kesimpulan : Faktor yang mengawali terjadinya penyebab langsung dan penyebab dasar adalah kelemahan kontrol atau pengawasan oleh manajemen. Faktor paling dorninan penyebab collapsenya tangki A-24 disebabkan tidak berfungsinya breather valve dan goose neck (unsafe condition). Faktor - faktor seperti operasi pompa tidak normal, korosi atap dan dinding tangki, perubahan cairan yang ditimbun dan perubahan temperatur atau tekanan cairan di dalam tangki dapat secara tidak langsung menyebabkan collapsenya tangki A-24 (unsafe condition). Sedangkan balum sempurnanya instruksi tertulis, kurangnya kepatuhan tehadap perundang-undangan serta kurangnya pengetahuan dan keterampilan SDM secara tidak langsung menyebabkan collapsenya tangki A-24 (basic cause dan lack of control).

Oil and gas operation activities, from the downstream to the upstream, have a great role in giving some add values to the continuous growth of the national economics. One of the most important equipment in the oil and gas operation activities is the storage tanks. Oil and gas products, before and after the refinery processes, are stored in the storage tank. In its operation, storage tank may undergo some operation failures, such as leakage, fire, spill, explosion, collapsed (caused by vacuum condition) and even burst (caused by overpressure). Based on the situation above mentioned, it is important to make a further analysis to find other possible factors that cause the A-24 tank to collapse. Method This research use Fault Tree Analysis method to find factors that are affecting A-24 tank to collapse, using qualitative and semi-quantitative study to evaluate primary data (investigation report) and secondary data related to company policy, design, operation, inspection and maintenance of the storage tank and other equipment in PT X. From this fault tree analysis, it is expected that the most dominant factor or factors to the collapse of the A-24 tank can be found.
The input aspects are company policy on safety, health and environmental; tank, pump and other equipment design and construction documents; operation, inspection and maintenance documents of tank and its breathing equipment, pump and other equipment; and incidental data of the A-24 tank collapse case. The process aspects are company policy evaluation and data collection. evaluation and analysis using Fault Tree Analysis method. The output aspects are to find the most dominant cause of the A-24 tank collapse and to give recommendation to prevent tank collapse in the future. Summary The factor that starts direct cause and basic cause is management lack of control or supervision. The most dominant factor to the A-24 tank collapse is the malfunction of breather valve and goose neck (unsafe condition). Some factors, such as abnormal pump operation, corroded tank roof and shell, change of liquid stored, and change of liquid temperature and/or pressure inside the tank, may indirectly cause the A-24 to collapse (unsafe condition). While improper written instruction, lack of compliance to regulation, lack of knowledge and unskillful human resources, may indirectly cause the collapse of the A-24 tank.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T32830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhindani Jaya Wardhani
"[ABSTRAK
Produksi gross existing Lapangan X sekitar 4500 bpd (barrel per day). Rencana jangka panjang Lapangan X adalah infill drilling, work over, serta optimasi lifting minyak dan gas dengan target produksi gross 9000 bpd. Karena kapasitas maksimum dari fasilitas yang telah terpasang tidak mampu memenuhi target produksi jangka panjang, maka diperlukan penelitian penambahan peralatan produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alat-alat yang perlu ditambahkan serta kapasitasnya dengan memperhatikan sisi keekonomiannya. Pada penelitian ini dilakukan simulasi produksi dengan variasi laju produksi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 3 skenario, Skenario I dengan laju produksi 15 MMscfd; Skenario II dengan laju produksi 20 MMscfd; Skenario III dengan laju produksi 25 MMscfd. Penambahan kapasitas fasilitas produksi dilakukan jika kenaikan laju produksi mencapai 30%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa skenario terbaik ialah Skenario III. Peralatan yang perlu ditambahkan pada Skenario III adalah separator HP, separator LP, scrubber HP dan kompresor. Dari Analisis keekonomian yang dilakukan pada skenario III menunjukkan bahwa nilai IRR sebesar 44%, NPV pada 12%DF sebesar MUS$ 5.852,94 dan payout time 3,2 tahun.

ABSTRACT
Gross existing production of Field X is around 4500 bpd (barrel per day). The long-term plan of Field X are infill drilling, work-over, as well as optimization of oil and gas lifting with gross production target of 9000 bpd. Because the capacity of the existing facilities are unable to fullfill production target, then a research to investigate the addition of facilities is needed.This research will be carried out by doing simulation with varying production rate.Three scenarios have been investigated, i.e. Scenario I with production rate of 15 MMscfd; Scenario II of 20 MMscfd; Scenario III of 25 MMscfd. Capacity production facility is uprated if the increase in the rate of production reaches 30%. The results show that the best scenario is Scenario III. Equipment to be added in the Scenario III are HP separator, LP separator, scrubber HP and compressor. The economic analysis show that Scenario III is attributed to IRR of 44%, NPV of MUS $ 5,852.94 at 12% DF and the payout time of 3.2 years., Gross existing production of Field X is around 4500 bpd (barrel per day). The long-term plan of Field X are infill drilling, work-over, as well as optimization of oil and gas lifting with gross production target of 9000 bpd. Because the capacity of the existing facilities are unable to fullfill production target, then a research to investigate the addition of facilities is needed.This research will be carried out by doing simulation with varying production rate.Three scenarios have been investigated, i.e. Scenario I with production rate of 15 MMscfd; Scenario II of 20 MMscfd; Scenario III of 25 MMscfd. Capacity production facility is uprated if the increase in the rate of production reaches 30%. The results show that the best scenario is Scenario III. Equipment to be added in the Scenario III are HP separator, LP separator, scrubber HP and compressor. The economic analysis show that Scenario III is attributed to IRR of 44%, NPV of MUS $ 5,852.94 at 12% DF and the payout time of 3.2 years.]"
2015
T43812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Patumpu P.
"Untuk memelihara keharmonisan suatu rantai usaha, evaluasi atas keadaan operasi sekarang dan prediksi atas keadaan di masa mendatang penting dilaksanakan.
Studi ini dilaksanakan untuk mengestimasi permintaan (ekspor) LNG (Liquefied Natural Gas) dari Indonesia dan pengaruhnya atas kapasitas kilang, penyimpanan, dan pelabuhan muat sekarang hingga tahun 2017.
Pada saat ini Indonesia memiliki 13 train dengan total kapasitas produksi 30,77 juta ton per tahun. Pada akhir tahun 1999, kapasitas produksi diharapkan sebesar 33,72 juta ton per tahun.
Peningkatan jumlah kontrak penjualan, permintaan per bulan yang tidak merata, perubahan jadwal yang diakibatkan oleh masalah-masalah di kilang dan kapal, cuaca buruk, masalah koordinasi, dan berkurangnya flexibilitas dalam melaksanakan "swapping cargo" setelah tahun 2000 diperkirakan akan menciptakan permasalahan-permasalahan dalam perencanaan dan penjadwalan. Keadaan diatas akan menjadi iebih sulit dikarenakan keterbatasan kapasitas kilang, penyimpanan, dan kapal pada sisi penjual maupun pembeli.
Dari analisa, didapati bahwa permintaan pembeli tidak merata setiap bulan. Kelebihan kapasitas produksi sangat kecil (hanya 2 standard cargoes) pada tahun 1999. Kapasitas penyimpanan saat ini (232.257 ton) sudah kurang memadai untuk mendukung operasi dalam memenuhi permintaan di masa mendatang. Pemakaian pelabuhan muat (64%) pads tahun 2001 keatas sudah melebihi batas yang direkomendasikan (50%). Total keseluruhan "boil-off gas" diperkirakan sebesar 17 sampai 18 standard kargo pada tahun 2010.
Hasil studi merekomendasikan :
· Pelaksanaan negoisasi dengan pembeli agar meratakan permintaannya setiap bulan atau mengurangi seasonality.
· Peningkatan kehandalan kilang untuk menghindari perawatan dan perbaiakan yang tidak direncanakan.
· Pembangunan satu pelabuhan muat untuk mendukung operasi kilang dan pemuatan guna menjamin keselamatan.
· Pembangunan satu tangki penyimpanan berkapasitas 57.263 ton untuk mengatasi peningkatan permintaan.
· Perencanaan penelitian untuk mempelalari pengurangan boil-off gas sewaktu pelayaran, sewaktu pemuatan, dan sewaktu produksi dengan menggunakan tekhnologi Baru.
· Modifikasi/upgrade/pemasangan tekhnologi informasi untuk meningkatkan koordinasi."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Tritama
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari harga minyak mentah dan faktor-faktor fundamental yang meliputi perubahan net operating cash flow, perubahan nilai cadangan migas terbukti (proved reerve) dan perubahan tingkat produksi minyak dan gas bumi terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan ROE serta imbal hasil saham.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang terdaftar di 4 (empat) bursa saham, yakni New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE), Australia Securities Exchange (ASX) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2007-2010.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa harga minyak dan perubahan net operating cash flow berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE dan return saham. Sedangkan perubahan nilai cadangan terbukti dan perubahan tingkat produksi minyak dan gas bumi tidak berpengaruh terhadap ROE dan return saham.

This study aims to examine the effect of crude oil prices and fundamental factors. These fundamental factors includes changes in net operating cash flow, changes in value of oil and gas proved reserves and also changes in value of oil and gas production on profitability which described by return on equity (ROE) and stock return of international oil and gas companies.
Sample that used in this study are oil and gas companies listed in 4 (four) stock exchanges; the New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE), Australia Securities Exchange (ASX) and Indonesia Stock Exchange (BEI) for the period from 2007 until 2010.
The results of this study found that crude oil prices and changes in net operating cash flow have positive and significant impact to ROE and stock return. While changes in the value of oil and gas proved reserve and oil and gas production has no significant impact to ROE and stock return.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hartmann, John P.
New York: John Wiley & Sons Inc, 1997
665.542 HAR t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Sukmaningrum
"Penelitian ini berfokus pada hubungan harga minyak, nilai tukar nominal, dan return saham perusahaan subsektor Crude Petroleum & Natural Gas Production yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2009-September 2013 menggunakan metode Vector Autoregression (VAR). Lima perusahaan yang menjadi objek penelitian secara individual adalah PT. Energi Mega Persada, Tbk. (ENRG), PT. Medco Energi Internasional, Tbk. (MEDC), PT. Elnusa, Tbk. (ELSA), PT. Radiant Utama Interinsco, Tbk. (RUIS), dan PT. Ratu Prabu Energi, Tbk. (ARTI).
Berdasarkan uji unit root, secara keseluruhan semua variabel stasioner pada first difference. Berdasarkan uji panjang lag, kelima perusahaan menggunakan lag 2. Dalam uji kausalitas Granger, harga minyak mempengaruhi return saham ENRG dan ARTI, nilai tukar nominal berpengaruh terhadap return saham ENRG, dan return saham ENRG dan ELSA terhadap harga minyak.
Hasil uji Impulse Responses, stock return tidak secara langsung responsif terhadap oil price dikelima perusahaan. Stock return dipengaruhi oleh oil price dan exchange rate pada kelima perusahaan dengan tingkat yang beragam. Hasil uji Variance Decomposition, harga minyak menjelaskan return saham lebih baik dibandingkan nilai tukar nominal.

This study focused on relationship between oil prices, nominal exchange rate, and stock return of Crude Petroleum & Natural Gas Production subsector companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period of January 2009-September 2013 using the Vector Autoregression (VAR). There were five companies used and observed individually in this research, namely PT. Energi Mega Persada, Tbk. (ENRG), PT. Medco Energi Internasional, Tbk. (MEDC), PT. Elnusa, Tbk. (ELSA), PT. Radiant Utama Interinsco, Tbk. (RUIS), and PT. Ratu Prabu Energy, Tbk. (ARTI). Based on the unit root test, all variables stationary in first difference.
Based on the lag testing, found that five companies used lag 2 furthermore. In Granger Causality test, oil prices affect stock return of ENRG and ARTI, nominal exchange rate affect stock return of ENRG, and also stock return ENRG and ELSA affect oil prices.
The result of Impulse Responses, stock return is not directly responsive to oil price in five companies. Stock return is influenced by the oil price dan exchange rate in five companies with various levels. The result of Variance Decomposition, oil prices explains stock return better than the nominal exchange rate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman Afif
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis signifikansi pengaruh perubahan harga minyak dunia terhadap return saham maskapai penerbangan. Industri penerbangan merupakan salah satu sektor yang sangat bergantung dengan penggunaan minyak dalam hal operasional. Oleh karenanya, harga minyak memberikan dampak yang besar terhadap beban yang harus ditanggung oleh maskapai penerbangan. Dengan metode time series menggunakan model GARCH (1,1), peneliti berhasil membuktikan, bahwa perubahan harga minyak dunia akan mempengaruhi sebagian besar return saham maskapai penerbangan di kawasan Amerika Utara dan Eropa. Selain faktor perubahan harga, faktor lainnya, yakni volatilitas harga minyak juga ternyata meningkatkan risiko saham maskapai penerbangan di seluruh kawasan yang diteliti. Risiko ini akan mempengaruhi return dan harga saham maskapai penerbangan yang diperdagangkan di bursa.

This study aims to analyze the significance of the effect of oil price change on airlines stock return. Airlines industry is one of the most dependent sectors for oil usage, in terms of operational activities. Hence, oil price provides a big impact for expenses that airlines must pay. With GARCH (1,1) model, the researcher finds that oil price change affects airline stock return, mostly in Asia-Pacific and Europe. Moreover, in addition to oil price change, another factor, which is oil price volatility also increases the risk for the airlines stock in all particular observed regions. This risk will affect price and return of airline stocks in the market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitinjak, Johanna Berlian Kristianti
"ABSTRAK
Minyak mentah dapat dikatakan komoditi yang sangat penting secara global.
Hampir setiap negara bergantung pada minyak baik produsen maupun konsumen.
Dari sudut pandang teoretis, fluktuasi harga minyak dapat mempengaruhi pasar
keuangan melalui berbagai hal. Penelitian ini memeriksa akan hubungan yang ada
antara perubahan harga minyak dan pengembalian saham.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis vector autoregressive atau
VAR dengan piranti lunak Eviews. Pada penelitian ini perubahan harga minyak
akan dibagi menjadi tiga yaitu: linier, asimetrik dan nonlinier

ABSTRACT
Crude oil is a very important comodity. Almost every country dependent on oil,
either they are producers or consumers. From the theoretical point of view,
fluctuations in oil prices can affect financial markets through various things. This
study will examine the existing relationship between oil price changes and stock
returns.
In this study, the author use vector autoregressive or VAR analysis with software
Eviews. In this study, changes in the changes of oil price will be divided into
three: linear, asymmetric and non-linear"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Huda Salasa Majid
"Industri maritim mendominasi mode transportasi dunia karena lebih dari 80% volume perdagangan internasional diangkut melalui laut. Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia memiliki peran yang besar terkait hal tersebut. Keputusan pendanaan sangat penting bagi perusahaan untuk kelangsungan perusahaan serta meningkatkan daya saing. Penelitian ini menunjukan pengaruh harga bahan bakar dan indeks konektivitas maritim (LSCI) terhadap hubungan antara struktur modal perusahaan dengan faktor determinanya. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 23 perusahaan di industri maritim di Indonesia. Data yang diolah diambil dari laporan keuangan tahun 2016-2020 dengan menggnakan metode andom effect model. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa harga bahan bakar dan LSCI memperkuat dan memperlemah hubungan antara leverage perusahaan dengan faktor-faktor determinannya seperti profitabilitas, tangibilitas, dan arus kas operasional. Hasil ini dapat membantu perusahaan untuk membuat keputusan terkait struktur modal yang optimal. Fokus utama dari penelitian ini adalah melihat pengaruh harga bahan bakar dan LSCI terhadap hubungan antara struktur modal perusahaan dan faktor determinannya di industri maritim di Indonesia. Perusahaan harus mempertimbangkan fluktuasi harga bahan bakar dan LSCI sebagai faktor penting dalam membuat keputusan terkait pendanaan dan investasi, selain itu perusahaan juga harus fokus kepada tangibilitas dan profitabilitas dalam membuat keputusan tersebut.

Maritime industries dominate the world’s trade transportation mode because more than 80% of international trade volume is transported by sea. Indonesia as the biggest maritime country in the world has a big contribution to international trade volume. Investment decision are very important for the sustainability & competitiveness of the companies in this industry. This article shows several variables such as oil crude price and maritime connectivity index have determined the capital structure of firms in maritime industry in Indonesia. The research analysed 23 listed company in maritime industry in Indonesia between 2016-2020 using ordinary least square and random effect model. The Study result in accordance to both trade-off theory and pecking order theory. It shows that financial leverage is negatively affected by return on asset, and positively affected by tangibility, and operating cash flow. In addition, oil crude price & maritime connectivity index have strengthened and weaken the correlations between financial leverage and its independent variable such as return of asset, tangibility and operating cash flow. These findings could help managers of the company to make a decision of their optimal capital structure based on those variables. This study has focused on macro economical factor that affect in firms’ capital structure such as Crude Oil Price & Maritime Connectivity. Companies in maritime industry in Indonesia have to be more focus on tangibility and profitability of the company to make an investment decision. Furthermore, the results show that fluctuations of crude oil price and maritime connectivity index also become factors to be consider to optimize the capital structure of the Companies."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>