Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150188 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roy Astungkoro
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh indeks-indeks saham internasional dan variabel makroekonomi terhadap indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode statistik, sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi sembilan indeks saham internasional yang terdiri dari negara Singapura; Malaysia; Taiwan; Korea Selatan; Hong Kong; Jepang; Australia; Inggris; dan Amerika Serikat, dan lima variabel makroekonomi yang terdiri dari inflasi; tingkat suku bunga,jumlah uang beredar, kurs dan harga minyak dunia selama periode 1999:0l-20l0:05. Metode estimasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi estimasi OLS dan GARCH.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan periode penelitian yang digunakan tidak ditemukan masalah GARCH dalam estimasi, sehingga penulis menggunakan metode estimasi OLS. Dari keempat belas variabel yang digunakan selama periode penelitian 1999:0l-20l0:05, hanya variabel kurs dan indeks saham Singapura (SSI) yang memiliki pengaruh signifikan. Selain itu dengan membagi periode penelitian menjadi tiga periode didapatkan : variabel SSI, Nikkei, inflasi dan kurs berpengaruh signifikan pada periode 1999:0l-2003:0l; variabel DJIA, KSII, dan kurs berpengaruh signifikan pada periode 2003:0I-2008:0l; variabel kurs berpengaruh signifikan pada periode 2008:01-2010:05."
2010
T33251
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Galuh Diah Andarini
"Dinamika pasar modal bukanlah kegiatan yang terisolasi dari aktivitas ekonomi yang berada di luar pasar modal, kondisi makroekonomi yang seringkali mempengaruhi dan menyebabkan gejolak pada pasar modal. Hal tersebut menunjukkan eratnya pengaruh makroekonomi terhadap indeks harga saham gabungan di pasar modal. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah meneliti pengaruh kondisi makroekonomi yang diwakili oleh variabel Nilai kurs, BI rate, Inflasi, dan PDB, serta bagaimana pengaruhnya terhadap indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2005 ? 2014.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan regresi linier berganda. Data diperoleh dari Monthly Statictic, Indonesia Stock Exchange, Indikator ekonomi dari Badan Pusat Statistik, dan Laporan bulanan Bank Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel PDB memiliki pengaruh positif signifikan terhadap indeks harga saham gabungan, sedangkan ketiga variabel nilai kurs, inflasi, dan BI rate terbukti memiliki pengaruh negatif terhadap indeks harga saham gabungan. Hasil penelitian juga menyimpulkan bahwa keempat variabel makroekonomi tersebut secara simultan berpengaruh terhadap indeks harga saham gabungan.

The activity of capital market oftentimes affected by the economy conditions of its country, as well as macroeconomic variables that influence capital market?s activity, it means that there is a relation between macroeconomic variables and capital market?s activity movements. Therefore, this research aims to analyze the impact between four macroeconomic variables such as Inflation, GDP, BI rate, and the exchange rate to Stock Price Index (IHSG) in Indonesia Stock Exchange (BEI) during the period of July 2005 to December 2014.
This research using multiple regression method to analyze the relationship between Inflation, GDP, BI rate, the exchange rate and Stock Price Index (IHSG), all of data used was obtained from official websites of Indonesia Stock Exchange, Central Bureau of Statistics, and Bank of Indonesia. The result of this research showed that GDP, and exchange rate has a positive influence towards IHSG while the other variables like BI rate is shown to have a negative influence towards IHSG. Inflation surprisingly has no significant effect on the IHSG. This research also concludes that the four macroeconomic variables are simultaneously affect the IHSG.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alamsyah Pradana
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh variabel makroekonomi terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel makroekonomi berupa inflasi, suku bunga SBI, jumlah uang beredar (M2), dan nilai tukar Rupiah (Rp) terhadap Dolar Amerika (USD). Penelitian ini menggunakan metode regresi dengan OLS yang dilanjutkan dengan ARCH/GARCH karena ditemukannya masalah heteroskedastisitas pada data yang diolah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel nilai tukar Rupiah (Rp) terhadap Dolar Amerika (USD), jumlah uang beredar dan suku bunga SBI berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia selama periode 2001-2012 sedangkan variabel inflasi tidak berpengaruh secara signifikan.

This study investigate the influence of macroeconomic variables on Jakarta Composite Index in the 2001-2012 period. The purpose of this study is to analyze the influence of macroeconomic variables to Jakarta Composite Index such as inflation rate, SBI interest rate, money supply, Rupiah exchange rate to USD. The finding of this study based on regression model with OLS method and ARCH/GARCH method is that exchange rate variables, money supply and SBI rate significantly influence the Jakarta Composite Index and the inflation rate variables is not influence the Jakarta Composite Index significantly. This implies that beside the exchange rate, money supply and SBI rate variables there should be another macroeconomic variables that significantly influence the Jakarta Composite Index."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Adila Safaati
"Faktor makroekonomi memiliki peran penting dalam pertumbuhan perkonomian sebuah negara. Hal ini secara tidak langsung juga menentukan kondisi dan aktivitas pasar modal negara tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara kebijakan moneter terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pada Bursa Efek Indonesia BEI dengan menggunakan metode time series VAR Vector Autoregressive Representation dan data bulanan setiap variabel sebagai sampel selama periode 2009 ndash; 2016. Variabel dependen yang digunakan adalah Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, sementara variabel independen yang digunakan merupakan variabel makroekonomi berupa variabel makroekonomi dengan 5 proksi, yaitu tingkat suku bunga SBI, jumlah uang beredar M2, inflasi, GDP riil, dan nilai tukar kurs. Hasil penelitian yang menemukan adanya kointegrasi kesetimbangan jangka panjang antara variabel makroekonomi dengan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antarvariabel yang menjadi indikator dari kestabilan suatu negara dan mempengaruhi tingkat return yang didapatkan pada pasar modal.

Macroeconomic variable plays an important role in the economic growth of country. This indirectly also determines the condition and activities of the capital market. Therefore, this study aims to analyze the effect of monetary policy on Jakarta Composite Index JCI on Indonesian Stock Exchange BEI using time series VAR Vector Auto regression Representative method and monthly data of each variable as sample during period 2009 2016. Dependent variable used is Jakarta Composite Index JCI, while independent variable used is macroeconomic variable in the form of monetary policy with 5 proxies, i.e. interest rate SBI, money supply M2, inflation, real GDP, and exchange rates. The result found an existence of co integration long term equilibrium between monetary policies with Jakarta Composite Index JCI, in term of significant effects among these variables which consistent with the statement of Arbitrage Pricing Theory that macroeconomic factors become one affecting indicator of the stability rate of return earned on the capital market. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Wardani
"Di pasar modal Indonesia, IHSG sangat penting karena bisa menjadi tolak ukur kesehatan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel makroekonomi terhadap indeks harga saham digabungkan di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2018. Variabel makroekonomi yang diuji dalam penelitian ini adalah suku bunga Bank Indonesia, tingkat inflasi, jumlah uang beredar dan nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS. Penelitian ini menggunakan data sekunder kuantitatif dan diuji menggunakan analisis kointegrasi dan pendekatan kausalitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data periode bulanan 2009-2018. Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan antara semua variabel makroekonomi memiliki hubungan jangka panjang dengan Indeks Harga Saham Gabungan periode 2009-2018.

In the Indonesian capital market, the JCI is very important because it can be a measure of economic health in Indonesia. This study aims to determine the relationship between macroeconomic variables on the stock price index combined in the Indonesia Stock Exchange for the period 2009-2018. The macroeconomic variables tested in this study are the Bank Indonesia interest rate, the inflation rate, the money supply and the rupiah exchange rate against the US Dollar. This study used quantitative secondary data and was tested using cointegration analysis and a causality approach. The data used in this study are the 2009-2018 monthly data. The results obtained indicate that all macroeconomic variables have a long-term relationship with the Composite Stock Price Index for the 2009-2018 period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfa Rega Montana
"ABSTRAK
Tesis ini meneliti pengaruh indeks-indeks internasional terhadap indeks
harga saham gabungan Indonesia, baik pengaruh jangka panjang dalam bentuk
kointegrasi, maupun jangka pendek dalam bentuk Impulse Response Function dan
Granger Causality. Data yang digunakan berupa indeks penutupan harian periode
2001-2011, dalam mata uang lokal masing-masing negara. Dari hasil pengujian
didapatkan bahwa Indonesia terkointegrasi secara bivariat dengan Amerika
Serikat dan Singapura dan secara multivariat dengan ASEAN dan G8.Impulse
Response Function menunjukkan bahwa goncangan dari pasar saham negaranegara
yang terkointegrasi secara bivariat dengan Indonesia memberi dampak
jangka panjang kepada pasar saham Indonesia. Terakhir, dari hasil uji Granger
Causality didapatkan bahwa nilai-nilai lampau dari indeks harga saham Amerika
Serikat, Singapura, Rusia, Meksiko, Chili dan Peru mempengaruhi nilai kini dari
indeks harga saham Indonesia.

ABSTRACT
This research investigate the long-run and short-run impact of international
indeks to the Indonesia composit index using Cointegration, Impulse Response
Function and Granger Causality test. Sample being used is the daily closing price
of each index over the period of 2001-2011 in their local currency denomination.
Based on the testing, Indonesia is cointegrated with Singapore and USA
(bivariate) and ASEAN and G8 (multivariate). Impulse Response Function test
shows that shocks from cointegrating countries will give a long-run effect to the
Indonesian stock market. Lastly, Granger Causality test shows that the previous
value of Singapore, USA, Russia, Mexico, Chile and Peru index will affect the
current value of the Indonesian index."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34733
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Fuad Salim
"Sebagai bagian dari sistem perekonomian, perkembangan pasar modal dipengaruhi oleh kondisi ekonomi itu sendiri. Tujuan skripsi adalah mengetahui hubungan antara fluktuasi indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta dengan fluktuasi beberapa variabel makroekonomi, yaitu inflasi, suku bunga dan jumlah uang beredar. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menerapkan model Sehwert yang telah dimodifikasi, dengan menghitung pertumbuhan fluktuasi variabel-variabel tadi. Data diambil dari Bank Indonesia dan Bursa Efek Jakarta. Hasil regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa untuk IHSG menurun sebesar 21,05 % . Untuk setiap kenaikan 1 % fluktuasi suku bunga, maka rata-rata fluktuasi IHSG meningkat sebanyak 14,3 % .Untuk setiap kenaikan 1 % fluktuasi uang beredar maka rata-rata fluktuasi IHSG meningkat sebanyak 52,5% Dari hasil tadi nampak bahwa fluktuasi uang beredar memiliki pengaruh dominan dibanding variabel lainnya. Namun adjusted R-squared regresi ini hanya sekitar 22 %, jadi masih ada variabel lain yang belum dispesifikasikan. Kekurangmampuan model ini menjelaskan fluktuasi IHSG juga disebabkan karena sebelum 1988, aktivitas BEJ rendah sekali. Kesimpulan lain ialah bahwa kondisi makroekonomi tidak langsung mempengaruhi IHSG. Pengaruh ini tidak sama untuk semua sektor. Investor masih terpengaruh 'sentimen pasar' dalam menentukan saham yang akan dibeli. Kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintah memberikan dampak tertentu pada fluktuasi IHSG, dan ini hendaknya diketahui oleh pelaku pasar modal, sehingga mereka dapat memahami hubungan antara pasar modal dengan perekonomian. Dengan demikian maka tindakan-tindakan antisipatif dapat diambil. Penelitian-penelitian di masa mendatang hendaknya dapat mencakup kuantitas dan kualitas data yang lebih balk sehingga hasil yang diperoleh juga lebih baik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Bashir Kodar
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari variabel ekonomi makro yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran investasi, pengeluaran pemerintah dan net ekspor terhadap variabel terikat yaitu Indeks Harga Saham Gabungan. Penelitian ini menggunakan metode analisis Vector Error Correction Model (VECM) dengan program EViews. Penelitian ini mengolah data secara triwulanan dengan urutan waktu atau time series dari triwulan keempat tahun 1995 sampai dengan triwulan keempat tahun 2014. Melalui analisis model VECM didapatkan hasil bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada diferensi pertama dan terjadi kointegrasi. Sementara hasil pengujian hubungan kausalitas Granger menunjukkan adanya hubungan kausalitas antar variabel. Berdasarkan analisis model VECM, terdapat hubungan jangka panjang antara variabel dependen dan variabel independen. Disamping itu, pada model tersebut juga terdapat hubungan jangka pendek yaitu pengeluaran konsumsi, pengeluaran investasi, dan pengeluaran pemerintah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Berdasarkan analisis Impulse Response Function dapat dilihat bahwa shock pada setiap variabel akan menghasilkan guncangan yang sangat tajam di awal periode, namun akan stabil sampai akhir periode. Analisis Variance Decomposition menunjukkan kontribusi terhadap guncangan pada awal periode sangat dipengaruhi oleh IHSG namun pada akhir periode komposisi berubah. Kontribusi terbesar adalah variabel pengeluaran pemerintah dan variabel net ekspor.

This research aimed to analyze the effect of macroeconomic variables, namely household consumption spending, investment spending, government spending and net exports to the dependent variable, the Composite Stock Price Index. This research analysis method is Vector Error Correction Model (VECM) by EViews. The research process the data on a quarterly basis with time series of the fourth quarter of 1995 to fourth quarter of 2014. Through the VECM analysis showed that the data used in this research are stationary at first difference and cointegrated. While Granger causality test results indicate a causal relationship between variables. Based on VECM analysis, there is a long run relationship between the dependent variable and independent variables. Besides, in this model also found a short run relationship, namely consumption, investment, and goverment spending to the Composite Stock Price Index. Based on Impulse Response Function analysis can be seen that the shock on each variable would produce a very sharp shocks in the early period, but will be stable until the end of the period. Variance Decomposition analysis showed the contribution to shocks at the beginning of the period greatly influenced by IHSG but at the end of the period of composition changes. The largest contribution is variable government spending and net export variable."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfin Merancia
"Penelitian ini menganalisis penyebab ketidakstabilan Risiko Jakarta Islamic Index (JII) dan membandingkannya dcngan Indcks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dalam penyebab-penyebabnya maka dimasuklcan variabel makroekonomi dan indeks reĀ§0nnl, dimana variabel makroekonomi tersebut meliputi inflasi, nilai tukar, dan Sertifikat Bank Indonesia, sedangkan indeks regional meliputi lndeks Dow Jones di Amerika, dan Nikkei di Jepang.
Terdapat dua tahapan yang akan digunakan dalam penelitian, Pertama adalah Metode Regressi ARCH GARCH mmtuk melihat risiko/volatilitas dari variabel .III dan IHSG. Dalam pencarian risikote|sebutdigunakanpulamodelARlMApadadataindeks IIIdan IHSGdan memasuldcan model ARIMA tersebut dalam metode ARCH GARCH. Kedua adalah mencaxi pengaruh variabel makroekonomi dan indeks regional terhadap risiko III dan IHSG yang telah didapm dengan metode Ordinary Least Squares (OLS) jika data risiko beisifat homoskedastis, atau kembali menggunakan metode ARCH GARCH, jika data zisiko bersifat heteroskedastis.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa suku bunga merupakan penyebab ketidakstabilan Risiko .III dan IHSG. Untuk variabel dependen Risiko Jakarta Islamic Index (JII), variabel independen Kurs, SBI, lndeks Dow Jones, dan Nikkei signifikan mempengaruhi, sedangkan inilasi tidak signifikan mempengaruhi. Di lain pihak untuk variabel dependen Risiko Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), variabel independen SBI, dan Indeks Dow Jones signifikan mempengaruhi, sedangkan Inflasi, Kurs dan Indeks Nikkei tidak signiikan mempengaruhi.

This Research analyzes the causes of Jakarta Islamic Index?s (JII) risk instability and compares it to Indeks Harga Saham Gabungan?s (IHSG). In identifying the causes, then macroeconomic variable and regional indexes are put in the model, where macroeconomic variable cover inflation, exchange rate, and SBI, while regional indexes cover Dow Jones Index, and Nikkei Index.
There are two stageusedinthis research First is ARCH GARCH method to get the risk data from JlI`and IHSG variables. In searching the risk, ARIMA model is used in the method of ARCH GARCH regression For the second phase is that identifying the influence of macroeconomic variablesand regional indexes toward the risk of JII and IHSG that already obtained by using Ordinary Least Squares (OLS) if the risk data contain homoscedasticity or by using ARCH GARCH method for the second time if the risk data contain heteroscedasticity.
The conclusion of this research is that interest rate is the cause of JII and IHSG?s risk. For dependent variable JlI?s risk, independent variable such as exchange rate, SBI, Dow Jones Index, and Nikkei Index significantly influence the risk, while inflation is not significantly influence the risk. On the other side for depend t variable lHSG?s risk, independent variable such SBI, and Dow Jones Index significantly influence the risk. While inflation, exchange rate, and Nikkei Index is not significantly influence the risk.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33431
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>