Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 217106 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwan Hermawan
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengapa produk mudharabah masih kecil porsinya di Bank Syariah dan faktor yang paling dominan yang mendorong nasabah dalam memilih produk mudharabah di Bank Syariah. Dalam hal ini peneliti melihat dari dua sisi yaitu persepsi keuntungan bisnis nasabah dan persepsi risiko bisnis nasabah. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang teknik pengambilan keputusan pengembangan bisnis, dan peneliti mengambil konsep biaya dalam teknik pengambilan keputusan bisnis dan manajemen risiko dalam pengambilan keputusan bisnis sebagai dasar dalam pembentukan variabel penelitian. Variabel penelitian yang akan dianalisis terdiri dari 7 variabel yaitu; biaya langsung, biaya tak langsung, risiko non sistematis, risiko sistematis, usia perusahaan, jenis perusahaan, dan jumlah karyawan. Data penelitian yang digunakan adalah data primer, yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden sebanyak 130 orang, yang sudah menjadi nasabah di Bank BRI Syariah Cabang Bandung baik yang sudah memilih produk mudharabah maupun yang belum. Pada penelitian ini analisis data juga menggunakan analisis model regresi logistik (metode Iogit). Model logit adalah metodologi ekonometrik regresi probabilitas non linier, dimana varlabel terikatnya merupakan variabel dikotomi/kategorik atau biasa disebut dengan variabel dummy yang mengikut fungsi distribusi logistik. Pada penelitian ini model logit digunakan utuk menjawab pertanyaan penelitian mengenai probabililas preferensi nasabah dalam memilih mudharabah. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Secara bersama-sama persepsi keuntungan melalui biaya operasional langsung dan biaya operasional tidak langsung yang ditanggung perusahaan serta risiko bisnis nasabah melalui risiko sistematis dan risiko non sistematis yang dihadapi perusahaan berpengaruh signifikan terhadap preferensi nasabah pada produk mudharabah.

This research is done to see why mudharabah product still a small portion at Islamic banks and the most dominant factor why people choosing mudharabah product at Islamic Banks. In this case the researcher looked at from two side which are the customer perception of profitability and customer perceptions of business risk. The foundation of the theories used in this study was the theory of business decision-making techniques, and researcher took the concept of cost management in business decisions making and risk management in business decision making as the basis for the formation of the study variables. There are 7 research variables that will be analyzed, which are; direct cost, undirect cost, non systematic risk, systematic risk, age of company, kind of company and total of employee. The research data that used are primary data, obtained by distributing questionnaires to the respondents as many as 130 people, who have become customers of Bank BRI Syariah at Bandung Branch either already chose the product mudharabah or have not chosen yet. In this study data analysis also used logistic regression analysis model (logit method). Logit model is econometric methodology non-linear probability regression, where dependent variable is a dichotomous variable/categorical or commonly called dummy variables that follow logistic distribution function. In the research, logit model was used to answer the research question about the probability of customer preferences in choosing mudharabah. The research result showed that jointly benefit perception through direct operating costs and indirect operating costs of the company and customer business risks through systematic risk and non-systematic risk faced by the company's significant impact on customer preferences in product mudharabah."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33357
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Happy
"Pengemudi sepeda motor usia dewasa menengah (40-65 tahun) dikenal sebagai pengemudi yang paling sedikit mengalami kecelakaan dan juga paling jarang melakukan perilaku mengemudi berisiko terutama mengebut. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan peran normlessness trait dan persepsi risiko dalam menghambat pengemudi motor usia dewasa menengah untuk mengebut. Sampel penelitian ini adalah 150 orang pengemudi sepeda motor dewasa menengah (40-65 tahun).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa normlessness trait dan persepsi risiko tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan mengebut. Penelitian selanjutnya ada baiknya mencermati pengaruh faktor internal yang lain seperti penurunan kondisi fisik, kognitif dan persepsi terhadap perilaku mengebut pada pengemudi usia dewasa menengah.

The middle adulthood (40th up to 65th year old) motorcyclists was found fewer doing risky driving behavior, especially speeding, than younger motorcyclists. This study specifically aims to prove the influence of normlessness trait and risk perception as internal factor inhibits speeding behavior the middle-adulthood motorcyclist. The sample was 150 old drivers (whose age is 40-65 years old).
The results showed that normlessness trait and the perception of risk has no influence on the speeding decision-making. The next study ought to considering the influence of others internal factors such as the decline in physical, cognitive, and perception ability for speeding in middle-adulthood motorcyclist.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melita Tarisa
"Pengemudi sepeda motor usia muda seringkali dikenali lewat kecenderungan mereka melakukan perilaku mengemudi yang berisiko. Salah satu perilaku mengemudi berisiko yang banyak dilakukan adalah mengebut. Kecenderungan pengemudi melakukan perilaku mengebut dapat dicermati dengan menggunakan pemahaman teori pengambilan keputusan. Keputusan pengemudi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh dua faktor internal, yaitu persepsi risiko dan sensation-seeking terhadap pengambilan keputusan untuk mengebut dengan menggunakan pendekatan field research. Sampel penelitian ini adalah 107 orang pengemudi sepeda motor berusia muda (18-25 tahun).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 16,5% kebervariasian perilaku mengebut dapat dijelaskan oleh persepsi risiko dan sensation-seeking. Sensation-seeking memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan persepsi risiko dalam menjelaskan perilaku mengebut. Eksplorasi terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengambilan untuk mengebut perlu dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang dinamika perilaku mengebut pada pengemudi motor usia muda.

Young motorcyclists are often engage in risky riding behavior. One of the most prevalent risky riding behaviors among the young motorcyclists are the speeding behavior. Their susceptability to speeding can be understood in terms of the decision-making theory. To make a decision, the individual are affected by two factors, the internal factors and the external factors. This research is aimed to prove the effect of two internal factors, i.e risk perception and sensation-seeking traits towards the decision to speeding by using fied research methods. The participants of this research consist of 107 young motorcyclists aged from 18 to 25.
Results of findings claimed 16.5% variability of speeding decisions can be explained by risk perception and sensation seeking trait. Sensation-seeking traits had a bigger impact on decision to speeding than risk perception. Future studies should explore other factors that accounts to decision to speeding in order to have a more comprehensive understanding of speeding behavior in young motorcyclists.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priyandana Kusumadi
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh persepsi risiko dan persepsi keuntungan terhadap pengambilan keputusan melanggar lampu merah pada pengemudi sepeda motor berusia muda. Pada setiap pengambilan keputusan dalam mengemudi, individu akan selalu mempersepsikan dampak negatif berupa risiko akibat dari suatu tindakan, serta dampak positif berupa manfaat dari suatu tindakan, dan memperhitungkannya untuk mendapatkan hasil yang dianggap terbaik (Sitkin & Weingart, 1995). Agar dapat menghasilkan keputusan yang baik dan tidak membahayakan, dinamika persepsi risiko dan persepsi keutungan yang terjadi pada individu harus dilakukan secara efektif.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan non-experimental. Penelitian ini menggunakan satu set kuesioner yang terdiri dari delapan skenario mengemudi yang dapat memunculkan pengambilan keputusan untuk melanggar lampu merah. Pada tiap skenario yang terdapat dalam penelitian ini, terdapat pertanyaan-pertanyaan yang mengukur persepsi risiko, persepsi keuntungan, serta pengambilan keputusan melanggar lampu merah. Sampel yang digunakan adalah 100 orang responden pengemudi sepeda motor di wilayah Jabodetabek.
Dengan menggunakan multiple regression, diperoleh hasil bahwa persepsi risiko dan persepsi keuntungan secara signifikan mempengaruhi pengambilan keputusan melanggar lampu merah. Persepsi keuntungan memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan persepsi risiko dalam mempengaruhi pengambilan keputusan melanggar lampu merah pada pengemudi sepeda motor berusia muda.

The objective of this research is to study the influence of risk perception and utility perception on young motorcycle rider's red-light crossing decision making in jakarta. Upon making a decision, motorcycle rider will always perceive negative and positive impact of the action that will be decided, and take it into account to produce the best outcome (Sitkin & Weingart, 1995). In order to generate a good and safe decision, motorcycle rider will have to effectively perceive the risk and utility of the action taken from the decision making.
This research is a qualitative and non-experimental study. This research will use one set of questionnaire consisting eight riding scenario which will bring up the decision to cross a red-light. Each and any one of these eight scenario consist questions to assess risk perception, utility perception, and red-light crossing decision making. Respondents of this research is 100 motorcycle rider in Jakarta.
By using multiple regression, it was found that risk perception and utility perception is a significant predictor of red-light crossing decision making. Among the two variable, utility perception is shown to have a greater effect than risk perception on young motorcycle rider's red-light crossing decision making.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ichwan
"Pengemudi sepeda motor dewasa menengah di wilayah Jakarta seringkali melakukan pelanggaran lampu merah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari sensation-seeking dan persepsi risiko terhadap perilaku melanggar lampu merah pada pengemudi dewasa menengah dengan memberikan skenario mengemudi. Sampel penelitian ini adalah 100 orang pengemudi sepeda motor berusia antara 45 hingga 65 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi risiko memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan melanggar lampu merah. Di sisi lain, sensation-seeking tidak berpengaruh secara signifikan. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan terhadap pengemudi sepeda motor dewasa menengah yang tergabung dalam klub sepeda motor. Hal ini dilakukan karena pengemudi tersebut mengemudi untuk bersenang-senang, bukan untuk tujuan aktivitas rutin sehari-hari.

Middle adulthood motorcycle riders in Jakarta often running red lights. This running red lights behavior influenced by two factors, sensation-seeking and risk perception. This study purposes is proving the influence of sensation-seeking and risk perception toward running red light decision making on middle adulthood by giving them driving scenarios. Samples in this study are 100 motorcycle riders within age range between 45 to 65 years old.
The result shows that risk perception has influence toward running red light decision making. On the other hand, sensation-seeking doesn?t. The next researches should aim middle adulthood who joined motorcycle clubs because they ride for joys and pleasures, not for daily routin activites.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Gabriella Eclesi
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh persepsi konsumen terhadap e-store image dalam pengambilan keputusan pembelian suatu produk, yaitu e-store di Indonesia. Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modeling dengan program LISREL 8.72. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa e-store image mempengaruhi secara positif terhadap perceived value ( utilitarian dan hedonic value) serta berdampak pada intensi pembelian suatu produk.

This research investigates the influence of country of consumer perceptions towards e-store image in a product purchase decision. The case study used is e-store in Indonesia. In this research, Structural Equation Modeling (SEM) with LISREL 8.71 program has been used to process the data. The result shows that country of origin image. The results of this study indicate that e-store image influenced positively against the perceived value (both hedonic and utilitarian value) as well as the impact on product purchase decision. Interpretations, limitations, and managerial implications are discussed further."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukmo Gunardi
"Tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan dari sikap terhadap manajemen kokpit, hazardous attitudes dan persepsi mengenai risiko terhadap pengambilan keputusan pilot dalam operasi non-normal. Dengan metode non-random, angket model Likert diberikan kepada 537 pilot aktif, kesemuanya pria, baik dari penerbangan militer maupun sipil. Variabel demografis seperti jam terbang total, usia dan organisasi pilot disertakan dalam penelitian. Metode model persamaan struktural SEM digunakan, baik untuk menganalisis model pengukuran maupun struktural; di samping perbandingan rerata seperti uji-t, nalisis varians satu jalur dan korelasi bivariat. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa model teoretis pengambilan keputusan pilot dalam operasi non-normal dapat dijelaskan melalui sikap terhadap perilaku manajemen kokpit, hazardous attitudes, dan persepsi mengenai risiko. Hasil penelitian ini antara menambahkan pentingnya aspek afektif dalam teori pengambilan keputusan, yang diharapkan berimplikasi praktis untuk memperkaya pelatihan pilot dalam konteks crew resource management."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2011
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho J. Setiadi
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008
330NUGB003
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho J. Setiadi
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008
330.01 NUG b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho J. Setiadi
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008
330NUGB001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>