Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107548 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Verdianto Prakoso
"Laporan magang ini membahas prosedur audit atas Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) Bank B. Bank B merupakan perusahaan yang bergerak di industri perbankan. Tim audit KAP OBSE melakukan prosedur audit dimulai dari tahap penerimaan dan kelanjutan hubungan klien, dilanjutkan dengan perencanaan audit, pendesainan audit, pekerjaan lapangan, dan terakhir penyelesaian dan pelaporan. Temuan dari audit atas Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) adalah banyak AYDA yang tidak jelas upaya penyelesaiannya dan dokumentasi upaya penyelesaian hanya mencakup sebagian dari total AYDA. Selain itu banyak AYDA yang dinilai tidak menggunakan KJPP Independen dan laporan penilai intern kurang dapat diandalkan.
This report is discussing about audit procedure of foreclosed collateral on PT Bank B. Bank B is a company which provides services on financial industry especially banking. KAP OBSE audit team perform audit procedures starting from the stage acceptance and continuance of client relationship, followed by audit planning, audit design, fieldwork, and the last is completion and reporting. Audit team found there is some asset that isn?t clear about its settlement effort. Besides there is only half of foreclosed collateral which documentation is completed. Another founding is some foreclosed collateral are assessed without independent appraisal and internal appraisal found less reliable."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S54651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.R. Livia Wildasiwi Wardhana
"ABSTRAK
Laporan magang ini membahas prosedur audit atas Agunan Yang Diambil Alih
(AYDA) pada Bank X. Bank X merupakan perusahaan yang bergerak pada
industri perbankan. Laporan magang ini bertujuan untuk memberikan informasi
dan analisis mengenai prosedur audit yang dilakukan oleh KAP ABC serta
menganalisis hasil temuan audit. Prosedur audit yang dilakukan KAP ABC
dimulai dari tahap perencanaan dan prosedur awal, dilanjutkan dengan tahap
identifikasi risiko dan pengembangan strategi, audit lapangan dan diakhiri pada
tahap penyelesaian dan penyusunan laporan keuangan hasil audit. Temuan yang
didapat saat melakukan audit atas Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) pada
tahapan audit lapangan adalah belum dibentuknya Penyisihan Penghapusan Aset
(PPA).

ABSTRACT
This internship report explains audit procedures of foreclosed collateral on Bank
X. Bank X is a company engaged in the banking industry. This internship report
aims to provide information and analysis on audit procedures done by KAP ABC
and analysis on audit findings. Audit procedures done by KAP ABC is started
from planning and innitial procedure stage, followed by risk identification and
strategy development stage, fieldwork and ended by completion and preparation
of audited financial statement stage. The audit finding obtained when conducting
audit procedures is the bank has not established provision (PPA) on their
foreclosed collateral."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Radityo Putranto Utomo
"Laporan ini membahas mengenai prosedur loan review KAP Mulia atas fasilitas kredit oleh Bank SBP Indonesia pada debiturnya. Loan review yang dilaksanakan merupakan audit KAP Mulia atas laporan keuangan Bank SBP Indonesia yang berakhir pada 31 Desember 2016. Pembahasan laporan menitikberatkan prosedur pengisian kertas kerja atas loan review dan mencocokkan segala kelengkapan dokumen kredit atas debitur guna menilai kesesuaian nilai kolektabilitas Bank SBP Indonesia. Loan review atas Bank SBP Indonesia melibatkan 141 sampel debitur. Dapat disimpulkan bahwa kontrol atas debitur sudah cukup baik karena mayoritas nilai yang diberikan KAP Mulia tidak jauh berbeda dengan yang diberikan oleh Bank SBP Indonesia.

This report discussed the loan review procedures conducted by KAP Mulia over the loans that were given by Bank SBP Indonesia to their debtors. The loan reviews within this report were part of annual financial audit for the period ended December 31st, 2016. This report emphasized the fulfillment of the loan reviews rsquo working paper and the examination of related credit documents in order to check the suitability of the collectability score reported by Bank SBP Indonesia. A total of 141 samples of debtors were used within this report. It was found that Bank SBP rsquo s control over their debtors were satisfactory as the score discrepancies between the internal and the one provided by KAP Mulia were quite small."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Ari Windayani
"ABSTRAK
Bank dalam menjalankan kegiatan penyaluran kredit harus dilakukan dengan
prinsip kehati-hatian melalui analisis yang akurat dan mendalam, penyaluran yang
tepat, pengawasan dan pemantauan yang baik, perjanjian yang sah dan memenuhi
syarat hukum, pengikatan jaminan yang kuat dan dokumentasi perkreditan yang
teratur dan lengkap. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar kredit yang
disalurkan dapat kembali tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian kredit
yang telah meliputi pinjaman pokok dan bunga. Selain itu, sumber dana yang
dimiliki oleh bank bukanlah dana pribadi bank melainkan dana yang bersumber
dari masyarakat. Apabila kredit yang telah disalurkan Bank kepada masyarakat
dalam jumlah besar tidak dibayar kembali kepada Bank tepat pada waktunya
sesuai dengan perjanjian kredit maka kualitas kredit dapat digolongkan menjadi
Non Performing Loan (NPL). Jumlah kredit yang Non Performing Loan nya
tinggi dapat mengganggu likuiditas Bank yang bersangkutan. Permasalahan yang
akan diteliti adalah upaya penyelesaian kredit macet berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan upaya penyelesaian kredit macet melalui
agunan yang diambil alih oleh Bank B. Penelitian ini merupakan penelitian
hukum normatif dengan data yang digunakan adalah data sekunder yang
dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan data hasil penelitian dianalisis secara
kualitatif. Upaya penyelesaian kredit macet berdasarkan peraturan perundangundangan
yang berlaku yaitu melalui restrukturisasi yang telah diatur dalam Surat
Direksi Bank Indonesia Nomor 31/150/KEP/DIR tanggal 12 November 1998
tentang Restrukturisasi Kredit dan upaya penyelesaian kredit macet melalui
agunan yang diambil alih merupakan salah satu upaya restrukturisasi kredit dari
perundang-undangan yang berlaku yang mana dengan adanya Acta De Command
tersebut sebagai ciri khas bahwa penyelesaian kredit ini dilakukan dengan cara
agunan yang diambil alih oleh pihak bank selaku kreditur

ABSTRACT
Banks when perform the lending to its customers, it must be done with the
precautionary principle through an accurate and in-depth analysis, lending to the
right subject, good supervision and monitoring, fulfill the validity of agreement
and any legal requirements, vigorous binding security, comprehensive and wellorganized
loan documentation. The aim that the loans can be returned in a timely
manner in accordance with the credit agreement which has been covering
principal and interest. In addition, the source of funds owned by the bank is not
belong to the bank but a private fund of funds sourced from the public. If the Bank
loan that disbursed to the public in large numbers are not paid back to the Bank in
a timely manner in accordance with the credit agreement, the credit quality can be
classified as non-performing loan (NPL), and if NPL is high it?s may irritate the
bank to perform its funds liquidation. The issues that will be examined is the loan
resolution efforts based on the legislation in force and loan resolution efforts
through the foreclosed properties by Bank B. This research is a normative law
based research, using the secondary data as collected through the study of
literature and the data were analyzed qualitatively. The Efforts loan resolution
based on the legislation in force, namely through a restructuring that has been set
in the Letter of Directors of Bank Indonesia Number 31/150 / KEP / DIR dated
November 12, 1998 on Restructuring Credit and loan resolution efforts through
foreclosed properties is one of the restructuring of the loan from the legislation in
force, where the presence of Acta De Command as a characteristic that the credit
settlement is done by means of foreclosed properties by the bank B as the
creditor."
2016
T46469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcella Nathania
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi prosedur audit yang dilakukan oleh KAP BTS atas akun Kas dan Bank PT EXO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022. PT EXO adalah sebuah perusahaan yang menyediakan jasa asuransi. Evaluasi dilakukan untuk membandingkan kesesuaian prosedur audit KAP BTS dengan standar yang berlaku. Proses audit yang dibahas adalah proses pengujian dan pemeriksaan akun Kas dan Bank PT EXO. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, prosedur audit atas akun Kas dan Bank PT EXO telah sesuai dengan prosedur audit dalam buku referensi auditing dan standar audit yang berlaku serta memenuhi asersi yang diuji. Laporan magang ini menyajikan refleksi diri selama periode magang, menggambarkan pengalaman pribadi, tantangan yang dihadapi, dan pembelajaran yang diperoleh dalam konteks lingkungan kerja yang nyata.

This internship report aims to evaluate the audit procedures carried out by KAP BTS on PT EXO's Cash and Bank accounts for the period ending December 31, 2022. PT EXO is a company that provides insurance services. An evaluation is carried out to compare the suitability of KAP BTS audit procedures with applicable standards. The audit process discussed is the process of testing and examining PT EXO's cash and bank accounts. Based on the evaluation carried out, the audit procedure of PT EXO's Cash and Bank accounts are in accordance with auditing procedures in the auditing reference book and applicable auditing standards and meet the assertions tested. This internship report provides self-reflection during the internship period, describing personal experiences, challenges faced, and lessons learned in the context of a real work environment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Tiominar
"Laporan magang ini membahas dan menganalisis prosedur audit yang dilakukan oleh KAP CEF terhadap Bank IMO atas surat berharga untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Prosedur audit yang dilakukan oleh KAP CEF terhadap Bank IMO meliputi perencanaan dan prosedur awal, identifikasi risiko dan pengembangan strategi, audit lapangan dan pengumpulan bukti audit serta penyelesaian kegiatan audit. Hasil audit yang dilakukan oleh KAP CEF terhadap Bank IMO menunjukkan bahwa kontrol internal Bank IMO telah dijalankan sesuai dengan prosedur dan tidak ada penemuan yang signifikan yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan. Selain itu KAP CEF, telah melaksanakan prosedur audit sesuai dengan standar audit yang berlaku.

This report aims to discuss and evaluate the audit procedures conducted by the CEF KAP to Bank IMO on marketable securities for the period ended December 31, 2016. The audit procedures performed by the CEF KAP to Bank IMO include preliminary planning and procedures, risk identification and strategy development, field audit and audit evidence collection and completion of audit activities. The results of the audit indicate that the internal control of Bank IMO has been executed in accordance with the procedure and no significant findings that affect the user of the financial statement. In addition, the CEF KAP has implemented audit procedures in accordance with applicable audit standards."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, Junior Renhard B
"ABSTRAK
Pendirian Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bertujuan untuk menjamin simpanan dana nasabah pada bank. Dalam pelaksanaannya terdapat permasalahan yaitu hilangnya penjaminan dana nasabah akibat nasabah menerima cashback yang diberikan bank. Pemberian cashback tersebut dapat menyebabkan hilangnya penjaminan atas simpanan nasabah. Tesis ini membahas dan menganalisis mengenai perlindungan hukum yang diberikan kepada nasabah penyimpan dana penerima cashback PT. Bank IFI (BDL) dengan menggunakan studi kasus pada likuidasi PT. Bank IFI (BDL), serta untuk mengetahui upaya-upaya hukum yang dapat dilakukan nasabah penyimpan dana penerima dana cashback PT. Bank IFI (BDL). Penelitian dilakukan dengan metode yuridis normatif, yaitu metode yang menitikberatkan penelitian dengan menggunakan data sekunder di bidang hukum yang terkait dengan cash back dan likuidasi bank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank sebagai pelaku usaha memiliki kewajiban untuk menyampaikan informasi secara jelas dan lengkap tentang produk yang ditawarkan beserta risiko dalam produk tersebut. Dalam kasus PT. Bank IFI (BDL) nasabah merasa bahwa PT. Bank IFI tidak pernah menyampaikan kepada nasabah bahwa pemberian cashback mengakibatkan hilangnya penjaminan nasabah. Untuk mendapatkan kembali hak-haknya, UU LPS dan UU Perlindungan Konsumen memberikan perlindungan hukum kepada nasabah yaitu berupa kesempatan untuk melakukan pengajuan keberatan kepada LPS, mediasi melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dan upaya terakhir adalah melakukan gugatan kepada lembaga peradilan.

ABSTRACT
Establishment of the Deposit Insurance Agency (LPS) aims to ensure customer funds on bank deposits. In practice there are problems due to loss of funds guarantee customers receive the cashback given bank. Giving cashback can cause the loss of the guarantee of customer deposits. This thesis discusses and analyzes the legal protection provided to depositors receiving cashback PT. IFI Bank (BDL) by using a case study on the liquidation of PT. IFI Bank (BDL), as well as to know the legal measures that can be done depositors beneficiary cashback PT. IFI Bank (BDL). The study was conducted with the normative method, a method that emphasizes research using secondary data in the areas of law related to the liquidation of the bank and cash back. The results showed that the bank as businesses have an obligation to present a clear and complete information about the products offered and the risk in the product. In the case of PT. IFI Bank (BDL) customers feel that PT. Bank IFI never convey to customers that giving cashback result in loss of customer assurance. To regain their rights, LPS Act and the Consumer Protection Act provides legal protection to customers in the form of opportunities for filing objections to the LPS, mediation through the Dispute Settlement Board Consumer and final attempt is suing the judiciary."
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T35599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Grace Priscilla
"Laporan ini menjelaskan mengenai proses audit yang dilaksanakan oleh KAP TWR atas pembiayaan Murabahah dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bank B Syariah, sebuah Bank Umum Syariah di Indonesia. Prosedur audit yang dilakukan mengacu kepada Pedoman Audit KAP TWR yang sudah berbasiskan ISA. Setelah melakukan tes-tes dalam prosedur audit, auditor dapat menyimpulkan bahwa Bank B Syariah telah menetapkan PSAK 102 PAPSI dan PSAK 55 dengan sesuai, serta secara keseluruhan laporan keuangan Bank B Syariah telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, sehingga laporan keuangan Bank B Syariah diberikan opini wajar tanpa pengecualian.

This report describes the auditing procedure executed by TWR Public Accounting Firm upon murabahah financing and provision of impairment loss of B Islamic Bank, a General Islamic Bank in Indonesia. Audit procedure is carried out based on TWR Audit Guide which has complied with ISA standard. Based on tests conducted during audit procedure, auditor concludes that B Islamic Bank has applied PSAK 102 PAPSI and PSAK 55 accordingly, and the overall financial statement of B Islamic Bank has been presented fairly in all material respects, so that unqualified opinion was given upon B Islamic Bank 39 s financial report."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amara Dhatu
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi stabilitas keuangan pada bank yang terdaftar pada bursa efek Indonesia pada periode 2007 - 2011. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank yang terdaftar di BEI. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 27 bank periode tahun 2007- 2011. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi data panel dengan menggunakan software eviews 6.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada beberapa model memperlihatkan pengaruh antara variabel market power terhadap financial stability dimana financial stability diukur oleh non performing loans dan z-index.
Studi memperlihatkan bahwa market power berpengaruh secara negatif terhadap financial stability yang diukur dengan non performing loans tetapi berpengaruh positif terhadap financial stability yang diukur dengan menggunakan z-index. Semakin besar pasar yang diraih oleh bank maka semakin banyak kredit macet yang dihasilkan. Serta pengaruh antara variabel market power dengan variabel finacial stability yang diukur dengan z-index yaitu semakin besar pasar yang diraih bank maka semakin stabil pula stabilitas keuangan bank tersebut.

Purpose of this study is to determine the factors that influence financial stability in the banks listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2007-2011. The sample used in this study are listed on the Stock Exchange bank. The samples used were as many as 27 bank-year period from 2007 to 2011. The analysis technique used is panel data regression using eviews 6.0 software. These results indicate that on some models show the influence of variables to the financial stability of market power where financial stability is measured by nonperforming loans and z-index.
Studies show that market power can negatively affect the financial stability as measured by non-performing loans but a positive effect on financial stability as measured by using z-index. The bigger the market was achieved by the bank, the more the resulting credit crunch. As well as the influence of variables with the variable market power finacial stability as measured by the z-index of the market that is increasingly achieved by the bank, the more stable is also the financial stability of the bank.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Rahmawati
"Bank sebagai badan usaha melakukan kegiatan usaha, terkait dengan fungsi dan tujuan bank sebagai penyimpan dan penyalur dana kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam kegiatan bank sebagai penyalur dana, yaitu pemberi fasilitas kredit, terdapat 2 (dua) pihak yaitu bank sebagai kreditor dan nasabah sebagai debitur. Dalam kegiatan pemberian fasilitas kredit antara bank dan nasabah, kedua belah pihak terikat dalam suatu hubungan hukum dan oleh karena itu perlunya perlindungan hukum bagi para pihak. Pemberian fasilitas kredit oleh bank tidak lepas dari pemberian jaminan oleh nasabah kepada bank atas kredit yang diterimanya. Jaminan kredit yang diberikan dapat berupa emas yang fisiknya dikuasai oleh bank sebagai pemberi kredit. Atas jaminan kredit berupa emas tersebut, bank hanya menguasai fisiknya dan bukan sebagai pemilik. Kepemilikan emas tersebut masih berada pada si nasabah debitur. Dalam praktek pemberian kredit oleh bank dengan jaminan, ditemukan indikasi penyimpangan yang dilakukan oleh pihak bank sebagai kreditor atas perlakuannya terhadap jaminan yang diberikan nasabah debitur. Untuk itu perlu perlindungan hukum terhadap nasabah debitur atas jaminan yang diberikannya kepada bank yang disalahgunakan sehingga menimbulkan peristiwa hukum, yaitu pelanggaran hukum yang merugikan nasabah debitur.

Banks as business entity are doing business activities, which is related with the function and the purpose as the depositary bank and channeling funds to the community in order to improve the living standard of the people. In bank's activities as channeling funds, that is as a credit facilitator, there are 2 (two) parties, that are bank as a creditor and debtor customers. In credit facilities activity between bank and debtor customer, both parties are bound in a relationship of law and therefore need for legal protection for the parties. Provision of credit facilities by banks cannot be separated from the provision of collateral by the customer to the bank for a loan that they have received. Credit assurance or credit collateral that is given to the bank can be form such as gold and the form of the gold is held by the bank as a lender. Gold which is as bank collateral, the bank only has a possesion of the gold physical and not acting as the owner. The ownership of that gold as a credit collateral is still on the debtor customer. On credit facilities activity with collateral, is found the indication of irregularities committed by the banks as creditor for their authority of collateral that is given by debtor customers. Based on that issue, we need legal protection to debtor customers against bank for the collateral that is given to the bank, which is being abused and caused legal events, that is tort law."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T39357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>