Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126595 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Neli Suharti
"Perawat merupakan salah satu pekerjaan yang sangat beresiko mengalami burnout. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan burnout dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre Jakarta.
Desain penelitian ini adalah deskripsi korelasi dengan responden sebanyak 110 orang yang dipilih dengan metode simple random sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner modifikasi Maslach Burnout Inventory (MBI) dan kuesioner Rivai.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara Burnout dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (p value = 0,018; α = 0,05). Tingkat burnout yang dialami perawat termasuk kategori sedang, dan kinerja yang dicapai oleh perawat dalam kategori kinerjanya baik, menggambarkan bahwa perawat bekerja secara profesional meskipun mengalami burnout tingkat sedang.
Penelitian ini menyarankan rumah sakit agar memperhatikan tingkat kejenuhan untuk menghindari pengaruh terhadap kinerja perawat.

Nurses are one of the professions vulnerable to burnout. This study aim is to determine the relationship between burnout and nurses work performance at Metropolitan Medical Centre Hospital, Jakarta.
The research design of this study was descriptive-correlation with 110 samples selected using simple random sampling technique. Research instrument was modified Maslach Burnout Inventory (MBI) and Rivai Questionnaire.
Study result showed a significant relationship between burnout and the work performance of nurses at Metropolitan Medical Centre Hospital (p value = 0,018; α = 0,05). Burnout level of nurses was moderate, and nurses showed good work performance.
This finding suggested nurses work professionally despite the level of burnout was moderate. It is recommended to hospitals to regard the level of burnout to avoid influence on nurses work performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhartati
"Belum adanya gambaran tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan etika profesi keperawatan merupakan masalah di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center Jakarta. Penerapan etika keperawatan yang tidak baik akan berdampak pada menurunnya mutu pelayanan keperawatan yang dapat berdampak pada pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan etika keperawatan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan penerapan etika profesi keperawatan oleh perawat pelaksana. Penelitian ini dilaksanakan di seluruh ruangan baik di poliklinik maupun diruang rawat inap Rumah Sakit Metropolitan Medical Center Jakarta dari tanggal 27 Mei 2002 sampai dengan 7 Juli 2002. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi bersifat cross sectional kepada 127 perawat pelaksana. Analisis yang gunakan adalah univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50,4% perawat berperilaku etikal dalam memberikan asuhan keperawatan dan 49,6% kurang etikal, yang merupakan gambaran komposit dari otonomi, tidak merugikan berbuat baik, adil, jujur, dan menepati janji. Dari hasil analisis bivariat diketahui ruang tempat kerja berhubungan secara bermakna dengan penerapan etika. Hasil analisis multivariat menunjukkan pemahaman merupakan variabel yang paling berhubungan dengan penerapan etika setelah dikontrol dengan variabel tempat kerja.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pimpinan rumah sakit untuk mengadakan kajian tentang program pengembangan sumber daya tenaga perawat yang telah berlangsung sebelumnya serta mengadakan crash programe untuk peningkatan pengetahuan perawat tentang etika keperawatan. Kepada PSDM dan manajer keperawatan tertinggi, menengah, dan bawah disarankan perlunya penggalangan dan intensifikasi pemahaman tentang etika keperawatan, role model pelayanan keperawatan yang etik dan profesional, reinforcement/penghargaan pada perawat pelaksana yang berprestasi. Bagi Pusdiknakes dan institusi Akper untuk dapat melakukan pembenahan kurikulum dan peningkatan proses pembelajaran etika keperawatan. Bagi organisasi profesi dapat menyusun langkah-langkah profesional pembinaan etika profesi bagi perawat ditatanan pelayanan kesehatan. Bagi peneliti lain agar dilakukan penelitian sejenis dengan cakupan populasi yang lebih luas dan desain yang berbeda.

One of the problems at the Metropolitan Medical Center Hospital Jakarta is the unavailability of evidence on the factors related to the implementation of professional code of ethics. High quality of nursing care in the context of nursing service required the nurses with ethical behaviors.
The purpose of this study was to describe the implementation of nursing ethics and to identity factors related to the implementation of nursing ethics by nurse providers at the MMC Hospital Jakarta. This research was implemented at all setting of services both at the out-patient and in-patient department, from 27'h May to 7th June 2002. The research utilized a descriptive correlation design and a cross sectional with quantitative research method. The numbers of respondents were 127 nurse providers out of 196 persons. The data was analyzed using univariate, bivariate, and multivariate statistical treatments.
The results showed that 50, 4% nurses had good ethical behaviors in providing nursing care, and 49, 6% were poor in ethics. The bivariate analysis revealed that work place of nurses has a significant correlation with nursing ethics implementation. While, the result of multivariate showed that the ethical comprehension of nurses was the determinant factor significantly related to implementation of ethics after controlled by workplace.
Based on the research finding, it's recommended to director of the MMC Hospital to review the existing nursing personnel development; and to conduct comprehensive training on nursing ethics for improvement of nurses' knowledge. Furthermore, recommendation is also directed to head of human resources development and nursing manager to strengthen and intensify nursing ethic internalization of nurse providers; create role model; and give reinforcement. It is also recommended to center of education for health personnel Diploma of Nursing Institution to review the curriculum; improving the learning strategy of nursing ethic. For Indonesian nurses association to develop guideline for conducive and operational supervision to nurses at workplace. More research with larger population, more variables, and using different research design.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T7048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ikhwan
"Perawat adalah satu profesi pelayanan kesehatan yang berisiko tinggi mengalami kejenuhan kerja karena beban kerja yang berat dan stres kerja yang tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kinerja dan produktifitas kerja, Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang bertujuan mengetahui gambaran kejenuhan (burnout) dan kinerja perawat dan unit rawat inap salah satu rumah sakit rujukan nasional di Jakarta. Jumlah partisipan pada penelitian sebanyak 96 perawat (usia rata-rata 30,36; SD=7,990) yang dipilih berdasarkan metode random sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner burnout dari MBI (Maslach Burnout Inventory), kuesioner kinerja perawat dan kuesioner stres perawat ENSS (Expanded Nursing Stress Scale).
Hasil penelitian didapatkan sebagian besar partisipan penelitian mengalami stres kerja sedang (66,7%), mempunyai tingkat kejenuhan (burnout) sedang (83,3%), dan mempunyai kinerja sangat baik (80,2%). Rumah sakit diharapkan dapat lebih memberikan perhatian terhadap stres dan kejenuhan kerja terhadap para perawatnya agar dapat menberikan situasi kerja yang lebih kondusif yang dapat mempengaruhi kenyamanan perawat dalam bekerja.

The nurse is a profession of health services at high risk of job burnout because of the heavy workload and job stress high can cause a decrease in performance and productivity of work, this research uses descriptive design that aims to know the description saturation (burnout) and the performance of nurses and unit inpatient one national referral hospital in Jakarta. The number of participants in the study were 96 nurses (average age 30.36; SD = 7.990) were selected by random sampling method. The research instruments used questionnaires burnout of the MBI (Maslach Burnout Inventory), questionnaires performance of nurses and nurse Enns stress questionnaire (Expanded Nursing Stress Scale).
Results research shows the majority of study participants were experiencing work stress (66.7%), has a saturation level (burnout) moderate (83.3%), and has a very good performance (80.2%). The hospital is expected to give more attention to stress and job burnout against the nurses in order to give more employment situation more conducive to affect the comfort of nurses in work.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peni Cahyati
"Dalam manajemen sumber daya manusia di rumah sakit, terdapat proses untuk mengevaluasi prestasi kerja karyawan yang dikenal dengan istilah penilaian kinerja. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan sistem penilaian kinerja diantaranya adalah faktor peran karyawan sebagai penilai maupun yang diniiai. Untuk mengevaluasi sejauh mana sistem tersebut diterima oleh karyawan, salah satu teknik evaluasinya adalah dengan survey pendapat karyawan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kepuasan perawat terhadap sistem penilaian kinerja. Desain yang digunakan deskriptif korelasi bersifat cross sectional, dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui instrumen pengukuran pemahaman dan kepuasan terhadap sistem penilaian kinerja, konsep yang digunakan merupakan modifikasi dari konsep-konsep penilaian kinerja dari Anderson (1993), Handoko (1995), Bernadine & Russet (1993), Steers (1985), Saydam (1996) dan Nawawi (2000) . Sampel penelitian adalah 117 orang perawat pelaksana yang bekerja di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre Jakarta dan pernah mendapatkan penilaian kinerja. Data kualitatif diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD) terhadap sembilan orang perawat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre Jakarta menyatakan puas dengan sistem penilaian kinerja dan pemahaman tentang sistem penilaian kinerja baik. Dari analisis bivariat menunjukkan bahwa umur, masa kerja dan tingkat pemahaman berhubungan dengan kepuasan terhadap sistem penilaian kinerja. Analisis multivariat memperoleh hasil masa kerja dan tingkat pemahaman berhubungan dengan kepuasan terhadap sistem penilaian kinerja, adapun yang paling dominan hubungannya dengan kepuasan terhadap sistem penilaian kinerja adalah. tingkat pemahaman 0=0,0005).
Analisis isi tentang kepuasan terhadap sistem penilaian kinerja, perawat menyatakan sistem penilaian kinerja dikaitkan dengan imbalan, syarat mengikuti pendidikan, syarat mendapatkan fasilitas lain, diumpanbalikkan dan dapat membedakan kinerja yang baik atau tidak baik. Sedangkan yang kurang memuaskan dan perlu ditingkatkan adalah penilai yang kurang obyektif dalam memberikan penilaian, umpan balik terlambat dan kurang arahan-arahan dari penilai.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka pihak manajemen Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre disarankan perlu mempertahankan tingkat kepuasan dan evaluasi terhadap kepuasan hendaknya dilakukan secara berkala, karena kepuasan bukan hal yang menetap tetapi akan berubah setiap waktu sesuai dengan perubahan situasi.

Analysis on Factors Related With Nurses Satisfaction Toward The System of Work Evaluation at Metropolitan Medical Centre Hospital JakartaDiscussing human resources at a hospital, there is a process to evaluate the work achievement of employee that is well known as work evaluation. Some factors effecting work evaluation success are employee's role either as appraiser or as the object of the evaluation. One of techniques to evaluate how far the system is well accepted by employee is survey of employee's opinion.
This research is to obtain description on nurses' satisfaction on work evaluation system. The used design was descriptive correlation with cross sectional, and utilized methods were qualitative and quantitative. The quantitative data was attained through instrument of understanding measurement and satisfaction on the work evaluation system, the functioned concept constituted modification of several work evaluations of Anderson (1993), Handoko (1995), Bernadine & Russel (1993), Steers (1985), Saydam (1996) and Nawawi (2000. The sample research was 117 executing nurses who work at Metropolitan Medical Centre Hospital Jakarta. They once experienced work evaluation. The qualitative data was obtained through Focus discussion group on nine hospital attendants.
The results indicated that the nurses of Metropolitan Medical Centre Hospital Jakarta were satisfied with the work evaluation system and the understanding of the work evaluation was good. The bivariat analysis implied that age, year of work, and understanding level were related with satisfaction on work evaluation system. The multivariat analysis got the results that the year of work and understanding level were connected with satisfaction on the work evaluation system, and the most dominant factor related with the satisfaction toward the system of work evaluation was the understanding level (p 0.0005).
The content analysis of satisfaction work evaluation system and the nurses stated that the evaluation system connected with reward, requirement to join a training, and eligibility to get other facilities, were fed back and could differentiate which work is good or bad. Meanwhile something less satisfying and need to be enhanced was less objective grading, late feed back, and less direction of grader.
Based on the research it is recommended that the Metropolitan Medical Centre Hospital Jakarta should keep the satisfaction level and the evaluation on the satisfaction should be carried out periodically since the satisfaction is not something constant but changeable anytime as the situation drag to change.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T1234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Talenta
"Burnout merupakan kondisi seseorang yang mengalami stres kerja sehingga berakibat kepada kelelahan fisik, emosional, perubahan perilaku, dan penurunan pencapaian kerja. Sedangkan, perilaku caring merupakan inti dari praktik keperawatan sebagai fenomena universal yang berpengaruh terhadap komunikasi, cara berpikir, berperasaan, dan berperilaku satu sama lain.
Hasil penelitian pada 87 perawat di RS Kanker menunjukkan tidak adanya hubungan bermakna antara tingkat burnout dengan perilaku caring perawat onkologi di RS Kanker jakarta dikarenakan hasil distribusi data yang tidak normal. Sekitar 50,7% perawat yang memiliki tingkat burnout tinggi tergolong berperilaku caring tinggi dan 49,3% tergolong berperilaku caring rendah.
Berdasarkan hasil analisis data, rumah sakit sebaiknya meningkatkan pelatihan mengenai excellent service dan patient safety, gathering antar perawat dan tenaga kesehatan, serta rotasi ruangan kerja perawat sesuai kompetensi agar dapat menurunkan tingkat burnout dan meningkatkan perilaku caring yang berdampak pada pelayanan kesehatan optimal kepada klien kanker.

Burnout is a condition when a person experiencing stress over work, resulting in physical and emotional exhaustion, as well behavioral changes and declining employment achievement. Caring behavior is the core of nursing practice, as the universal phenomenon which has implications on communication, ways of thingking, feelings, and behavior to each other.
Ther result from a study on 87 nursing staffs at Hospital of Cancer in Jakarta showed that there was no significant relationship between the levels of burnout and caring behavior among oncology nurse in Hospital of Cancer, since the data distribution of the variables were abnormal.
Based on the data analysis, the hospital need to develop training programs for nurses and other health care professionals, alos arranging job rotations which fit the nurses competencies, in order to reduce levels of burnout, while upgrading nurses caring behavior, which improve the optimality of the health care service for oncology clients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricka
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komponen quality of work life dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Ichsan Medical Centre Tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptik analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study dengan jumlah sampel 36 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan komputerisasi dan untuk melihat hubungan dilakukan uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan p 0,05.
Hasil menunjukkan bahwa komponen kompensasi yang diterima, fasilitas yang didapat, partisipasi karyawan, pengembangan karir, penyelesaian masalah dan komunikasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja perawat pelaksana.
Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan untuk pemberian kompensasi dan insentif yang sesuai dengan posisi dan jabatan, penyediaan program pensiun bagi perawat, penyediaan program konseling, peninjauan sarana kesehatan dan keselamatan kerja, melibatkan perawat dalam pembuatan keputusan penting, memberikan promosi jabatan, penyediaan waktu dan tempat untuk berdiskusi, menerapkan komunikasi terbuka dan efektif, dan membangun citra / memperkuat identitas rumah sakit.

The purpose of this thesis is to investigate the relationship between quality of work life component with nurses performance component in Ichsan Medical Center Hospital in Year 2012. This thesis is analytic descriptive investigation with Cross Sectional Study approach with 36 sample o f nurses. Data collection is done by using questioner. Data analysis is done by using univariat and bivariat with computerization. Chi-square statistic test is used to investigate the relationship, with level of significance p 0,05.
The result shows that compensation, facility, employee participation, career development, problem solving and communication component has significant relationship with nurses performance.
Based on this result than it is suggested to adjust incentives and compensation based on position and authority, provide pension and counseling programs to nurses, healthy and safety work facility observation, build nurse involvement in decision making, create job promotion, give time and place for discussion, implement open and effective communication, and build image or strength the hospital identity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S45555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waruwu, Faonasa Natalius
"Kepuasan kerja adalah kombinasi keadaan psikologis, fisiologis dan lingkungan yang menyebabkan orang jujur dan mengatakan saya puas dengan pekerjaan saya. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah deskriftif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional, dengan bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan model praktek keperawatan profesional dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RS MMC Jakarta tahun 2015. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 113 perawat. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil dalam penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pendekatan manajemen (p=0,024), sistem pemberian asuhan keperawatan (p=0,027) dengan kepuasan kerja perawat setelah di kontrol oleh karakteristik perawat.

Job satisfaction is a combination of psychological state, physiological and environmental causes people to be honest and say I am satisfied with my work. The method used in this research is quantitative descriptive cross-sectional approach, with the aim to determine the association between implementation of professional nursing practice model (PNPM) with nurses job satisfaction in the inpatient hospital room MMC Jakarta Hospital in 2015. The sample in this research were 113 nurses. Methods of data collection using the questionnaire. The results in this study showed a significant relationship between management approach (p= 0,024), a system of nursing care (p = 0,026) with the job satisfaction of nurses after the control by nurse characteristics."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T42745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Shanty
"Laboratorium Mikrobiologi RS. MMC memiliki Alat Kultur Darah Otomatis sejak 4 tahun, namun pemanfaatan alat tersebut sejak awal sangat rendah. Dalam upaya meningkatkannya dan memanfaatkannya serta untuk mencapai misi dan moto rumah sakit, Laboratorium Mikrobiologi RS. MMC memerlukan perencanaan strategik agar dapat meminimalkan kelemahan dan mengatasi ancaman eksternal serta merebut peluang yang ada dan memanfaatkan kekuatan internalnya.
Untuk dapat menyususun perencanaan strategik Laboratorium Mikrobiologi , dilakukan penelitian operasional dengan analisis kuantitatif dan kualitatif, dibantu dengan peramalan menggunakan model Time Series Forecasting dari program QSB+ (Quantitative System for Bussiness). Penyusunan strategi dilakukan oleh CDMG (Consensus Decision Making Group) yang terdiri dari para direksi, kepala departemen, kepala seksi terkait, konsultan laboratorium dan panitia nosokomial. Penelitian dimulai dari tahap I (Input stage), terdiri dari analisis lingkungan eksternal dan internal. Kemudian tahap II (Matching stage) yaitu melakukan analisis dengan matriks Internal-Eksternal (IE) dan matriks TOWS untuk mendapatkan alternatif strategik. Selanjutnya tahap III (Decision stage) dengan menggunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) untuk mendapatkan penentuan strategik terbaik.
Hasil penelitian pemilihan alternatif strategik berdasarkan Matriks IE, yaitu Laboratorium Mikrobiologi RS. MMC berada pada sel II yang berarti pada posisi Growth and Build dengan strategi intensif dan integratif. Strategi yang disepakati CDMG dan dianggap paling sesuai untuk mendayagunakan Alat Kultur Darah Otomatis adalah strategi intensif (Market Penetration, Market Development dan Product Development).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi product development adalah strategi yang terpilih untuk mendayagunakan Alat Kultur Darah Otomatis di Laboratorium Mikrobiologi RS. MMC.
Saran yang dianjurkan adalah dibentuknya tim pemasaran dan merealisasikan kegiatan pemasaran untuk mendayagunakan Alat Kultur Darah otomatis di Laboratorium Mikrobiologi RS. MMC.

Strategy to Improve the Efficiency of the Automatic Blood Culture Machine at Metropolitan Medical Centre Hospital Jakarta in the Year 2000 - 2004The Microbiology laboratory at MMC Hospital has had an Automatic Blood Culture Machine for 4 years, but right from the beginning it has been under productivity. To improve its productivity and achieve the hospital goal we need to develop a strategic plan using TOWS system i.e. reduces the weaknesses, be aware of external threats and develop internal strengths.
To develop a strategic plan an operational research qualitative and quantitative analysis was performed with the aid of forecasting technique such as Time Series Forecasting from QSB+. The strategic through a Consensus Decision Making Group (CDMG), consisting of directors, head of departments, middle managers (associated with the unit), laboratory consultant and representative from the Nosocomial committee.
The research was done in 3 stages.
Stages I (Input stage)
Analyzed the external and internal environment.
Stage II (Matching stage)
IE Matrix and TOWS Matrix was used for the analysis to find a possible alternative strategy.
Stage III (Decision stage)
Was to determine the best possible strategy using the QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).
The result of the research, CDMG agree that the Microbiology laboratory at MMC Hospital according to IE Matrix is in a position of Growth and Build, and therefore improve the efficiency of the Automatic Blood Culture Machine. Various intensive strategies may be used i.e. market penetration, market development and product development.
It may be conclude that the product development strategic is the most appropriate strategy to improve the efficiency of the Automatic Blood Culture Instrument in the Microbiology laboratory of MMC hospital.
We recommend the establishment of marketing team to help realize and activate the potential market in order to improve the efficiency of the Automatic Blood Culture Machine at MMC hospital."
2000
T7767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halya Hanuna Kirana
"Kualitas tidur buruk banyak dialami oleh perawat. Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan kejadian burnout pada perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dan kejadian burnout pada perawat di Rumah Sakit. Penelitian kuantitatif analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 337 perawat ruang rawat inap, ICU, IGD, dan rawat jalan yang dipilih dengan stratified random sampling di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Alat ukur yang digunakan adalah Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Copenhagen Burnout Inventory (CBI). Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dan burnout pada perawat (p<0,001, α= 0.05). Selain itu didapatkan 73% perawat memiliki kualitas tidur yang buruk dan 12,2% perawat mengalami burnout berat. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas tidur dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis perawat. Kejadian burnout pada perawat perlu diminimalisir dengan meningkatkan kualitas tidur perawat. Oleh karena itu, penting bagi pihak Rumah Sakit dan perawat untuk meningkatkan sleep awareness, sehingga kualitas tidur perawat menjadi lebih optimal.

Many nurses experience poor sleep quality. Poor sleep quality can cause burnout in nurses. This study aims to determine the relationship between sleep quality and the incidence of burnout in nurses in hospitals. This correlative analytical quantitative with a cross-sectional approach involving 337 inpatient, ICU, ER, and outpatient nurses who were selected using stratified random sampling at one of the hospitals in Jakarta. The measuring instruments used are the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and the Copenhagen Burnout Inventory (CBI). Hypothesis testing was conducted with a chi-square statistical test. The results showed that there was a significant relationship between sleep quality and burnout in nurses (p=0.001, α= <0.005). Apart from that, it was found that 73% of nurses have poor sleep quality and 12.2% of nurses experienced severe burnout. This study shows that sleep quality can affect the psychological well-being of nurses. Therefore, hospitals and nurses need to increase nurses’ sleep awareness, so that nurses' sleep quality becomes more optimal."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Lusiyana
"ABSTRAK
Nama : Ana LusiyanaProgram Studi : Kepemimpinan dan Manajemen dalam KeperawatanJudul : Analisis Antara Kompetensi Manajerial Case Manager dengan Burnout, Turnover Intention, dan Kinerja Perawat di Rumah SakitPembimbing : Dr. Hanny Haniyani, S.Kp., M.Kep Abstrak Burnout atau kelelahan emosional, turnover intention atau sikap memutuskan untuk pindah kerja, dan belum optimalnya kinerja perawat merupakan komponen mutu asuhan keperawatan yang masih bermasalah. Resiko yang muncul akibat adanya burnout, turnover intention, dan rendahnya kinerja perawat yaitu tidak efektifnya asuhan keperawatan pasien yang dapat menurunkan kualitas pelayanan. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi dampak kompetensi manajerial case manager terhadap burnout, turnover intention, dan kinerja perawat. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional di tiga rumah sakit dengan 235 responden. Hasil analisis menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kompetensi manajerial case manager dengan burnout, turnover intention,dan kinerja perawat. Alternatif solusi untuk meningkatkan efektifitas alur pasien yaitu mengoptimalkan peran dan fungsi case manager. Perlu adanya peningkatan kompetensi case manager melalui internalisasi peran dan fungsi manajerial case manager serta pendidikan informal maupun formal untuk dapat menurunkan burnout, turnover intention, dan kinerja perawat. Kata Kunci: burnout, case manager, kinerja, kompetensi, turnover intention

ABSTRACT
Name Ana LusiyanaStudy Program Leadership and Management in NursingTitle Relationship rsquo s Analysis between Nurse Case Manager with Nurse Burnout, Turnover Intention, and performance Counselor Dr. Hanny Handiyani, S.Kp., M.Kep Burnout or emotional fatigue, turnover or attitude deciding to quit from work, and low nurse rsquo s performances nurses are quality component of nursing care which still problematic in hospotal management. Greatest risk arising from burnout, turnover intention, and the low performance of nurses is ineffective nursing care which can reduce the quality of service. The purpose of this study was to identified impact of managerial competence of nurse case manager on burnout, turnover intention, and nurse performance. Research method used in this research was cross sectional design in three hospitals with 235 respondents. The results from analysis indicate that there is a relationship between managerial competence case manager with burnout, turnover intention, and nurse performance. Alternative solutions to improve the effectiveness of the patient care is to optimize the role and function of the case manager. There needs to be increased case manager competence through internalization of the role and function of managerial case manager and informal and formal education to reduce burnout, turnover intention, and nurse performance. Key word burnout, case manager, performance, competency, turnover intention"
2018
T50911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>