Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165521 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Khairani
"Penelitian ini berusaha meneliti efisiensi pasar valuta asing Indonesia setelah mereformasi rezim nilai tukarnya menjadi nilai tukar mengambang. Data nilai tukar yang digunakan untuk makalah ini adalah nilai tukar rupiah (Rp) terhadap dolar Amerika Serikat (USD), rupiah terhadap yen Jepang (JPY), dan rupiah terhadap won Korea Selatan (KRW) sejak Januari 2000 sampai dengan November 2012, dimana Indonesia pada 14 Agustus 1997 merubah rezim nilai tukarnya yang semula berupa rezim managed floating regime menjadi free floating regime. Penelitian ini menguji efisiensi pasar valuta asing bentuk lemah (weak form), dengan menggunakan Unit Root Test, dan regresi dengan pendekatan Efficient Market Hypothesis. Selain itu, penelitian ini juga mencoba menguji dengan menggunakan pendekatan paritas suku bunga baik terbuka maupun tertutup. Hasil yang di dapat bahwa pasar valuta asing Indonesia telah efisien bentuk lemah. Namun, jika ditinjau dengan pendekatan paritas suku bunga, pasar valuta asing Indonesia belum efisien.

This study sought to assess the efficiency of Indonesia's foreign exchange market after the reform of its exchange rate regime to a floating exchange rate. Data exchange rates used for this paper is the rupiah (IDR) against the U.S. dollar (USD), the rupiah against the Japanese yen (JPY), and the rupiah against the South Korean won (KRW) from January 2000 to November 2012, where Indonesia on August 14, 1997 to change its exchange rate regime which was originally a regime of managed floating regime became free floating regime. This study examined the efficiency of the foreign exchange market is weak form (weak form), by using the Unit Root Test, and regression to the Efficient Market Hypothesis approach. In addition, this study also attempted to examine the use of interest rate parity approach either open or closed. The result shows that the Indonesian foreign exchange market has been weak form efficient. However, if the review with interest rate parity approach, Indonesia's foreign exchange market has not been efficient."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Gunadi
"Sangatlah penting bagi investor untuk memprediksi return dari investasi yang akan dilakukan. Faktor apa saja yang harus dipertimbangkan investor dalam mengestimasi return. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor market return, size, book to market, momentum, dan foreign exchange terhadap return portofolio dengan menggunakan metode multiple linear regression. Sampel penelitian terdiri dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 sampai 2012 yang secara berurutan berjumlah 326, 328, 342, dan 375 perusahaan. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah one factor model, Fama and French three factor model, dan Carhart four factor model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa market return, size, dan book to market memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return portofolio. Faktor foreign exchange risk memiliki pengaruh yang positif pada portofolio sensitive namun berpengaruh negatif pada portofolio insensitive. Terakhir yaitu faktor momentum tidak mempengaruhi return portofolio. Selain hasil tersebut, penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nonlinear antara return dan foreign exchange sensitivity yang berbentuk parabola.

It is important for investors to predict the return of investment will be made. What factors should be considered. This study aims to examine the influence of market return, size, book to market, momentum, and foreign exchange to the portfolio return by using multiple linear regression method. The sample used in the empirical tests consists of companies listed on the Indonesian Stock Exchange from 2009 to 2012 with the number of smaple firms are 326, 328, 342, and 375. The model used in this study are one factor models, Fama and French three factor model, and Carhart four factor models.
The results showed that the market return, size, and book to market has a positive and significant effect on portfolio returns. Foreign exchange risk factors have a positive effect on the sensitive portfolio but negative on the insensitive portfolio. Finally, the momentum factor does not affect the portfolio return. In addition, this study show that the relationship between returns and foreign sensitivity is nonlinear (parabolic).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Asarowati
"Skripsi ini membahas anomali pasar Day of the Week Effect yang terjadi pada pasar valuta asing Indonesia periode 2001-2007. Return harian terhadap Rupiah dari tujuh (7) nilai tukar mata uang asing yang paling likuid digunakan dalam penelitian, yaitu Australian Dollar (AUD), Canadian Dollar (CAD), Swiss Franc (CHF), Euro (EUR), British Pound (GBP), Japanese Yen (JPY) dan US Dollar (USD). Data dianalisis meng gunakan analisis regresi berganda variabe dummy dan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa tidak ada Day of the Week Effect pada pasar valuta asing Indonesia di periode tersebut. Lebih spesifik, ter nyata Day of the Week Effect terjadi pada bulan tertentu. Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya dari anomali ini baik pada pasar valuta asing maupun pasar saham. Dari hasil ini dapat ditarik kesimpulan dan beberapa implikasi manajerial.

This thesis examines market anomaly the Day of the Week Effect existed in Indonesia foreign exchange market for period 2001-2007. The daily return against Rupiah of the 7 most liquid foreign exchange rates are used in this research, those are Australian Dollar (AUD), Canadian Dollar (CAD), Swiss Franc (CHF), Euro (EUR), British Pound (GBP), Japanese Yen (JPY), and US Dollar (USD). The data collected was analyzed using multiple regression analysis of dummy variables and the results showed that no Day of the Week Effect in Inodnesia foreign exchange market on that period. Specifically, the Day of the Week Effect exist on certain months. This latter result is consistent with previous studies on anomalies either in the foreign exchange markets or the stock markets. Further discussions and managerial implications can be derived from these results."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6617
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
F. Budi Pranata
"Alasan dan tujuan penelitian: Melalui skripsi ini, penulis mencoba menjabarkan perlakuan akuntansi serta pengungkapan dalam laporan keuangan sehubungan dengan transaksi foreign exchange. Skripsi ini juga menjabarkan sejauh mana Bank Asing "X" telah mengungkapkan dengan baik dan jelas transaksi foreign exchange. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat mengungkapkan permasalahan yang dihadapi dalam pengaturan perlakuan akuntansi dan pengungkapan foreign exchange. Metode penelitian: Studi kepustakaan dilakukan dengan menggunakan berbagai macam literatur seperti: buku teks, majalah yang berkaitan dengan foreign exchange. Studi laporan keuangan dilakukan dengan meneliti laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan Bank Asing "X". Hasil penelitian: Bank Asing "X" hanya mengungkapkan transaksi foreign exchange pada Catatan atas Laporan Keuangan. Namun BIS telah merintis jalan dengan mensyaratkan bank untuk mengungkapkan transaksi ini dalam laporan keuangan dengan heading khusus, yaitu Off-balance Sheet Transaction. Disamping itu, dalam perhitungan Capital Adequacy Ratio, bank harus pula memasukkan komponen off balance sheet dimana masing-masing komponen memiliki bobot (prosentase) tertentu dalam perhitungannya. Untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, laporan keuangan Bank harus disusun berdasarkan PAI dan SKAPI. Laporan keuangan bank terdiri atas: Neraca, Laporan Komitmen dan Kontinjensi, Perhitungan Laba Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan. Kesimpulan dan Saran: Laporan keuangan bank harus disajikan dalam Rupiah, baik untuk Neraca, Laporan Komitmen/Kontinjensi, Income Statement, Laporan perubahan posisi keuangan dan Catatan atas laporan keuangan, yang disusun berdasarkan PAI dan SKAPI. Penyajian transaksi off-balance sheet dalam bentuk rekening administratif seperti yang diusulkan SKAPI sehingga memudahkan pembaca laporan keuangan dalam mengantisipasi risiko ekonomi yang terkandung dalam laporan keuangan tsb. Penyajian transaksi offbalance sheet seperti future options dan margin trading dalam laporan keuangan. Translasi kurs untuk Current Assets dan Current Liabilities menggunakan Current Rate, sedangkan untuk Fixed Assets, Non-current Assets dan Long-term Liabilities digunakan Historical Rate. Akhir kata, semoga kesimpulan dan saran-saran ini dapat berguna bagi penyajian laporan keuangan bank asing "X" di tahun-tahun mendatang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S19093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Kemenady
"Dengan perkembangan pasar uang yang pesat, banyak pihak
yang berusaha mengambil keuntungan sesaat dari selisih kurs suatu mata uang yang sedang bergejolak relatif terhadap mata uang yang lain. Pengamatan terhadap kurs mata uang di pasar uang dapat dilakukan setiap detik melalui media telekomunikasi, misalnya Reuter, Telerate.
Gejolak kurs mata uang terutama disebabkan oleh bebera
pa faktor, yaitu persepsi pedagang valas dan adanya berita perubahan ekonomi, politik, bahkan perang. Faktor-faktor ini akan membuat kurs suatu mata uang bergejolak untuk jangka waktu yang pendek atau bahkan untuk jangka waktu yang panjang, bila diikuti oleh perubahan fundamental ekonomi.
Berdasarkan pengamatan langaung yang dilakukan di
beberapa pusat perdagangan valas di Jakarta, studi ini mengadakan analiasa data nilai tukar valas selama tahun 1990 untuk empat mata uang yang dipasarkan di pasar uang dunia, yaitu: CRF (Swiss France), GBP (Pound Sterling), DM (Mark German), dan Yen, semuanya relatif terhadap USD (US Dollar). Pengamatan didasarkan atas harga tukar valas saat pasar dibuka (opening Market) setiap hari. Dari analisa data dilakukan secara kualitatif atas dasar pengamatan bulanan dengan meninjau aspek umum, teknis, dan fundamental yang menentukan kurs valas. Pendekatan moving average dilakukan dalam beberapa tingkat.
Dari analisa diketahui bahwa pada saat moving average
tingkat 3 dan 7 bertemu maka akan diikuti oleh pembalikan arah dan nilai kurs valas. Pembelian atau penujalan suatu valuta asing dilakukan berdasarkan jenis mata uang yang dimiliki pada saat teradi pembalikan arah, sehingga dapat diperoleh keuntungan. Tingkat 3 dan 7 dipilih karena kurva moving average tingkat 3 biasanya berperilaku serupa denga kurva nilai tukar valas yang sebenarnya. Sedangkan kurva moving average tingkat 7 merupakan bentuk penghalusan kurva nilai tukar valas yang lebih cenderung mendahului arah kurva ke garis horisontal. Kedua kombinasi moving average? tingkat 3 dan 7 merupakan kombinasi yang baik untuk melihat kecenderungan kurva nilai tukar dalam kurun waktu satu minggu.
Selanjutnya, andaikan kedua kurva moving average
tingkat 3 dan 7 sejajar dengan kurva nilai tukar sebenarnya pada umumnya arah gerakan nilai tukar akan terus searah sampai suatu saat bila kedua kurva moving average saling mendekat dan berpotongan maka akan terjadi pembalikan arah. Jikalau kedua kurva moving average saling berpotongan satu dengan yang lain dalam waktu yang singkat, saat-saat tersebut kurang menguntungkan untuk mengadakan transaksi, baik untuk membeli ataupun menjual. Keadaan pasar yang stabil dengan kurva moving average yang tidak terlalu berfluktuasi dalam waktu beberapa hari, merupakan keadaan yang baik untuk memasuki pasar. Tindakan membeli atau menjual tergantung jenis mata uang yang dimiliki atau mata uang yang hendak dibeli.
Hasil temuan di atas tentu masih perlu dilengkapi lagi
dengan pengujian lebih lanjut dalam praktek sehingga model ekspektasi dan temuan ini dapat lebih akurat untuk menentukan ekspektasi kurs suatu mata uang.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1991
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Anggitawati
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa Kausalitas Granger antara pergerakan nilai tukar dan arus masuk bersih asing di pasar modal Indonesia, menggunakan data harian untuk periode 2011 hingga 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah vektor autoregresi VAR . Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pergerakan imbal hasil nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS dan arus masuk bersih asing pada pasar modal. Penelitian ini juga membedakan arus masuk bersih asing pada pasar modal menjadi pasar saham dan pasar surat utang. Hasil VAR menunjukkan respon pergerakan nilai tukar terhadap guncangan transaksi asing pada pasar surat utang adalah negatif dan signifikan, sedangkan respon terhadap guncangan transaksi asing pada pasar saham lebih rendah. Di sisi lain, hasil menunjukkan repon yang lebih lambat pada arus transaksi asing terhadap guncangan pada pergerakan nilai tukar.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the causality between the movement of the exchange rate and net foreign inflow in capital market Indonesia, using daily data for the period 2011 to 2016. The research method used is the vector autoregression VAR . Variables used in this study is the return movement of the Rupiah against the US Dollar and net foreign inflow in capital market. This Research also distinguish net foreign inflow into stock market and bond market. The VAR results show that the response of the exchange rate movement to the shock in the foreign transaction flows in bond market is a negatif and significant, while the response to the shock in the foreign transaction flows in stock market is low. On the other side, the result show slower response of the foreign transaction flows to the shock in the exchange rate movement."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.A. Gunawan
"Pada saat ini telah berkembang tiga pendekatan untuk menjelaskan prilaku kurs valas, yaitu: (1) pendekatan makro yang mengemukakan bahwa perubahan faktor makro ekonomi (fundamental) antar-negara yang secara langsung mendorong perubahan kurs valas, (2) pendekatan struktur mikro pasar yang mengemukakan bahwa faktor struktur mikro pasar yang menentukan perubahan kurs valas melalui informasi dan aliran pesanan, serta (3) pendekatan analisis teknikal yang memperkirakan dinamika perubahan kurs valas melalui analisis terhadap pergerakan data historis.
Dalam kenyataan praktis, para pelaku pasar secara simultan menggunakan informasi yang bersifat makro, mikro maupun historis. Oleh karena itu, dalam model ini akan dimasukkan peubah makro yang diwakili kurs berjangka satu minggu, peubah struktur mikro pasar yang diwakili jumlah tick dari kutipan (quote), dan peubah historis yang diwakili nilai kurs masalalu.
Memperhatikan bahwa data frekuensi tinggi umumnya mempunyai ciri heteroskedastik dan adanya volatility clustering, maka pada penelitian ini dipergunakan model GARCH. Disamping itu, karena pasar valas yang tidak transparan dimana beberapa peubah transaksi tak dapat diamati ditingkat pasar, maka pada penelitian ini dipergunakan beberapa peubah untuk memproxy peubah yang tak teramati tersebut, seperti misalnya kurs berjangka untuk memproxy tingkat bunga yang tak tersedia intrahari dan jumlah tick untuk memproxy kegiatan pasar (orderflow).
Analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa memang nilai historis dari peubah mempunyai pengaruh terhadap nilai peubah saat ini. Seperti misalnya perubahan imbal hasil masalalu mempunyai hubungan dengan perubahan imbal hasil kini. Demikian juga volatilitas masalalu mempunyai hubungan dengan volatilitas kini dan rentang relatif masalalu mempunyai hubungan dengan rentang relatif kini. Oleh karena itu disimpulkan perlunya menambahkan aspek historis ini secara eksplisit kedalam model Mikro-Makro (Evans & Lyons, 2002) untuk menjelaskan perubahan peubah kurs valas, terutama model determinasi kurs.
Penelitian ini mempunyai implikasi secara teoritis terhadap model hybrid yang menjelaskan tentang determinasi kurs, serta secara praktis terhadap kebijakan makro ekonomi, strategi para pelaku pasar dan kebijakan pengelolaan risiko perusahaan akibat perubahan nilai tukar valuta asing, dimana dinamika masalalu makin menjadi lebih penting.
Untuk memahami prilaku kurs secara lebih lengkap perlu dilakukan kajian lanjutan dengan menggunakan interval waktu yang lebih lama (perjam, perhari atau perminggu), jenis matauang yang lebih banyak dan pasar yang terpisah (Australia, Asia, Eropa dan Amerika) agar dapat diungkapkan prilaku pasar yang berbeda secara lebih jelas serta lengkap. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
D554
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Opti
"Penelitian ini bertujuan memperoleh hasil pengujian efisiensi pasar nilai tukar rupiah bentuk lemah (weak form efficiency market) untuk nilai tukar rupiah terhadap USD, nilai tukar rupiah terhadap dollar Singapura, nilai tukar rupiah terhadap DM dan nilai tukar rupiah terhadap Yen, pada masing-masing sistem nilai tukar yang telah diterapkan di Indonesia. Sistem nilai tukar yang pernah diterapkan di Indonesia adalah sistem nilai tukar tetap , sistem nilai tukar terkendali mengambang, sistem nilai tukar terkendali mengambang dengan crawling pegs dan sistem nilai tukar mengambang bebas.
Penelitian ini menggunakan data bulanan untuk menguji efisiensi pasar pada periode sistem nilai tukar tetap, yaitu kurs tengah bulanan Januari 1971 sampai 1978. Sedangkan untuk periode sistem nilai tukar berikutnya menggunakan kurs tengah harian 1 Januari 1990 sampai 30 Juni 1998. Data nilai tukar diambil dari Bank Indonesia.
Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori manajemen keuangan intemasional, teori ekonomi intemasional dan teori ekonometrik. Teori ekonometrik digunakan untuk menguji apakah pasar valuta asing dari nilai tukar rupiah merupakan pasar efisien bentuk lemah, yaitu dengan menggunakan Unit Root Test, Box-Pierce Statistic dan menggunakan regresi sederhana. Unit Root rest digunakan untuk menguji asumsi dasar deret berkala , bahwa claret berkala harus stasioner. Data deret berkala dari nilai tukar tersebut belum stasioner maka untuk mendekatkan pada data yang stasioner dilakukan pembedaan sampai Box-Pierce Statistic digunakan untuk menguji apakah secara keseluruhan ada otokorelasi, dan sedangkan analisa regresi sederhana dengan menggunakan Joint Hyphothesis digunakan untuk menguji apakah suatu deret berkala random-walk.
Hasil dari penelitiaan ini adalah bahwa pada periode fixed exchange rate system, managed floating exchange rate system dan managed floating exchange rate system with crawling bands system, pasar valuta asing dari nilai tukar rupiah terhadap Dollar-Amerika, Dollar-Singapura, DM-Jerman dan Yen-Jepang, menunjukkan adanya otokorelasi yang mana tidak random-walk Hasil ini menandakan bahwa pasar belum efisien bentuk lemah. Karena kondisi pasar valuta asing di atas bukan merupakan pasar efisien maka pelaku pasar dapat meramalkan pergerakan nilai tukar dari meta uang tersebut. Sedangan pada periode free floating exchange rate system menunjukkan keadaan yang inconclusive (tidak meyakinkan) apakah menolak atau menerima HO. Hal ini dikarenakan hasil dari kedua pengujian yaitu dengan analisa otokorelasi dan dengan menggunakan pengujian Joint Hypothesis menghasilkan kesimpulan yang bertentangan."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardiansyah
"Selama bertahun-tahun, Foreign Exchange Market (FXM), telah mengalami beberapa perubahan besar. Perubahan ini meliputi perkembangan institusi, dan juga perkembangan teknologi. Perubahan tersebut membawa dampak yang signifikan dalam berbagai dimensi market, seperti cara trading, kompetisi, size of the market, dan efisiensi pasar. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengikuti perkemhangan dalam lingkungan pasar valuta asing.
Perkembangan yang terpenting dalam FXM selama bertahun-tahun adalah evolusi dari independent cross market dimana nori-dollar rates ditentukan oleh kekuatan free supply dan demand. Evolusi ini memberikan lebih banyak produk dan peluang bagi trader sehingga volume trading dalam pasar meningkat.
Evoulusi terbaru dalam independent cross market, digabung dengan perkembangan teknologi dalam computerized trading, menandai awal era baru dari Foreign Exchange Market. Triangular Arbitrage yang dahulu hanya sekedar teori, sekarang menjadi prkatek yang umum bagi mereka yang mempunyai akses dana yang besar. Hal ini menggambarkan bagaimana proses konversi satu mata uang ke mata uang yang lainnya, dan ditukar lagi kedalam bentuk mata uang yang lainnya, kemudian dikembalikan lagi dalam bentuk mata uang awal mcmberikan keuntungan yang tak terduga.
Risk-free profit bisa didapatkan dengan mengambil keuntungan dari perbedaan harga (price dispcrepancies) mata liang dalam pasar yang berbeda. Karya Akhir ini memberikan gambaran teori dari Triangular Arbitrage dan review secara komprehensive mengenai Foreign Exchange Computerized Trading. Kemudian juga selain teori, Karya Akhir ini memberikan metode dalam menguji dan triangular arbitrage dalam lima mata uang utama berdasarkan informasi empirik yang disebut dengan direct and precise test.
Pendekatan 1111 berguna untuk menguJI inefisiensi dalam FXM sehingga mengimplikasikan tersedianya risk-free profit. Trader dapat menggunakan peluang ini untuk lebih memfokuskan diri pada pasar yang memberikan peluang profit paling besar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Anggun
"Penelitian ini menganalisis tipologi pencucian uang dan pendanaan terorisme yang dilakukan melalui penyelenggara kegiatan penukaran valuta asing bukan bank (KUPVA BB) di Indonesia, menganalisis mitigasi risiko tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan tindak pidana pendaaan terorisme (TPPT) pada KUPVA BB yang dilakukan oleh Bank Indonesia serta upaya optimalisasi yang dapat dilakukan oleh Bank Indonesia selaku Lembaga Pengawas dan Pengatur dalam rangka pencegahan TPPU dan TPPT pada penyelenggara KUPVA BB di Indonesia. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal yang menggabungkan data-data hasil analisis penelitian doktrinal dengan data empiris yang berasal dari hasil penelitian lapangan. Penulis mendapatkan data primer yang bersumber dari wawancara dengan Pengawas KUPVA BB dan Penyusun Kebijakan KUPVA BB dari Bank Indonesia serta FGD antara Bank Indonesia dengan Kementrian/Lembaga terkait serta Bank Indonesia dengan Asosiasi KUPVA BB dan Perwakilan 10 Besar KUPVA BB yang memiliki market share terbesar secara nasional. TPPU dan TPPT menjadi ancaman bagi negara Indonesia baik ancaman terhadap stabilitas perekonomian dan integritas sistem keuangan, ancaman terhadap kredibilitas Indonesia di mata internasional, ancaman terhadap risiko investasi dan TPPT menjadi ancaman bagi kedaulatan NKRI. Undang-Undang Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) memberikan legal mandat kepada Bank Indonesia selaku Lembaga Pengawas dan Pengatur bagi Penyelenggara KUPVA BB. Penyelenggara KUPVA BB rentan dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk melakukan TPPU dan TPPT sehingga Bank Indonesia perlu melakukan upaya mitigasi risiko TPPU dan TPPT pada Penyelenggara KUPVA BB. Tingginya risiko TPPU dan TPPT pada KUPVA BB, perkembangan teknologi, implementasi UU P2SK, kondisi geografis negara Indonesia yang berbatasan dengan negara-negara lain serta status keanggotaan negara Indonesia sebagai Full Member FATF perlu ditindaklanjuti dengan upaya optimalisasi pencegahan TPPU dan TPPT pada penyelenggara KUPVA BB oleh Bank Indonesia baik dari sisi pengaturan, perizinan dan pengawasan, maupun kerjasama dengan Kementrian/Lembaga lain

This research analyzes the typology of money laundering and terrorism financing conducted through non-bank foreign exchange providers (KUPVA BB) in Indonesia. It also examines the mitigation of money laundering (TPPU) and terrorism financing (TPPT) risks in KUPVA BB carried out by Bank Indonesia, as well as optimization efforts that can be undertaken by Bank Indonesia as the Supervisory and Regulatory Institution in preventing TPPU and TPPT among KUPVA BB providers in Indonesia. The study is structured using a doctrinal research method, combining data from the doctrinal analysis with empirical data obtained from field research. The primary data is sourced from interviews with supervisors of KUPVA BB and policy makers from Bank Indonesia, as well as Focus Group Discussions (FGD) between Bank Indonesia, relevant Ministries/Agencies, and the Association of KUPVA BB along with the Top 10 Representatives of KUPVA BB with the largest national market share. TPPU and TPPT pose threats to Indonesia, impacting economic stability, the integrity of the financial system, the country's credibility internationally, and investment risks, with TPPT further endangering the sovereignty of the Republic of Indonesia. The Law Number 4 of 2023 concerning the Development and Strengthening of the Financial Sector (UU P2SK) legally mandates Bank Indonesia as the Supervisory and Regulatory Institution for KUPVA BB providers. KUPVA BB providers are vulnerable to exploitation by criminals engaging in money laundering (TPPU) and terrorism financing (TPPT). Therefore, Bank Indonesia needs to make efforts to mitigate TPPU and TPPT risks among KUPVA BB providers. The high risks of TPPU and TPPT in KUPVA BB, technological advancements, the implementation of UU P2SK, Indonesia's geographical conditions bordering other countries, and Indonesia's status as a Full Member of FATF require follow-up actions to optimize the prevention of TPPU and TPPT among KUPVA BB providers by Bank Indonesia. This optimization includes regulatory measures, licensing and supervision, as well as collaboration with other Ministries/Agencies.
"
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>