Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 219870 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Rebeka Meidiana
"Sejak tahun 2010, penggunaan m-tiketing mulai diperkenalkan di Indonesia pada bioskop x untuk dapat mengatasi permasalahan sistem antrian yang panjang saat memesan tiket dengan cara konvesional seperti biasa. Ironisnya sistem antrian selama ini tidak efektif karena penonton harus mengantri dalam antrian yang cukup panjang dan cukup lama untuk mendapatkan tiket bioskop namun tidak jarang sebelum gilirannya membeli tiket, tiket yang ingin dibeli sudah habis terjual penonton yang sedang antri tidak mendapatkan informasi mengenai tiket yang masih tersedia.
Penelitian ini dilakukan dengan metode SPSS 14, mengambil sampel sebanyak 160 orang, dengan unit analisis masyarakat penggunan mtiketing di bioskop x yang berada di kawasan Jakarta yaitu, Megaria/Metropole, Gandaria, KelapaGading, Pondok Indah, danKampus UI, dilakukan pada bulan februari 2013-juni 2013.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh mobile ticketing knowledge terhadappersepsikemudahaanmenggunakan m-tiketing, teradapat pengaruh compatibility terhadap persepsi kemudahan mengunakan m-tiketing dan persepsi kegunaan menggunakan m-tiketing, tidak ada pengaruh reachbility dan convenience terhadap persepsi kemudahan menggunakan dan persepsi kegunaan menggunakan m-tiketing, perilaku keinginan menggunakan m-tiketing dipengaruhi oleh persepsi kemudahan menggunakan m-tiketing.

Since 2010, the use of m-ticketing was introduced in Indonesia in cinema x to be able to overcome the problems of the system are long queues when you book your ticket as usual conventional manner. Ironically for a queuing system is not effective because the audience had to queue up in a long queue and long enough to get tickets before the movie, but not infrequently turn to buy tickets, tickets to be purchased are sold out audiences that are in the queue do not get information about tickets still available.
This research was conducted was conducted using SPSS 14, taking a sample of 160 people, with the unit of analysis, and the use of m-ticketing in cinema x which is in the Jakarta area, Megaria / Metropole, Gandaria, KelapaGading, Pondok Indah, and the UI campus this research doing start from February until June 2013.
The results of this study concluded that there are significant knowledge of mobile ticketing to ease the perception of using m-ticketing, teradapat compatibility influence the perceived ease of use mticketing dang perception of the usefulness of using m-ticketing, there is no influence reachbility and convenience to the perceived ease of use and perceived usefulness use m-ticketing, behavioral willingness to use m-ticketing is influenced by perceived ease of use m-ticketing.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
White, Gerald I.
Haboken: John Wiley & Sons, 1994
657.3 WHI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Yulius
"lnformasi kinerja keuangan perusahaan merupakan hal yang cukup penting untuk diketahui oleh perusahaan yang bersangkutan dan pihak-pihak yang membutuhkannya seperti calon investor. Investor membutuhkan informasi kinerja keuangan perusahaan untuk mendapatkan manfaat dalam pengambilan keputusan untuk menentukan investasi saham yang menguntungkan. Return merupakan suatu tingkat pengembalian yang diharapkan investor atas dana yang diinvestasikannya yang berupa dividen atau capital gain tatkala investor melepas sahamnya di pasar. Untuk mendapatkan informasi kinerja keuangan yang baik, maka dilakukan analisa rasio keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan merupakan instrumen anaiisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Return on Equity (ROE), Economic Value Added (EVA), dan Market Value Added (MYA) terhadap return saham pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEl dalam kurun waktu tahun 2003-2008. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling dan pengujian dilakukan dengan anaJisis regresi berganda. Dari hasil analisis dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu berdasarkan pengujian regresi berganda ditemukan bahwa secara parsial Economic Value Added (EVA) tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. Sedangkan Return on Equity (ROE), Market Value Added (MVA) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Secara bersama-sama kelima variabel mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Company's financial performance information is important enough to be known by the company concern and the parties who need such as potential investors. Investors need information to the company's financial performance benefits in decision making to determine the profitable stock investment. Return is an expected rate of return for investors who invested funds in the form of dividends or capital gains when investors off shares in the market. To obtain information of good financial performance, it is the company financial ratio analysis. Financial ratio analysis is an analytical instrument company achievement that describe the various relationships and financial indicators are intended to indicate a change in circumstances or achievements financial operations in the past and helps illustrate the trend pattern of these changes, and then show the risks and opportunities inherent in the company concerned. This study aims to test the influence of Return on Equity (ROE), Economic Value Added (EVA), and Market Value Added (MVA) against the return of shares in companies listed on the Stock Exchange in the period 2003-2008. Sampling is purposive sampling method and the testing carried out by multiple regression analysis. From the anaJysis several conclusions can be drawn that is based on the results of multiple regression testing found that the partially Economic Value Added (EVA) does not have a significant impact on stock returns. While Return on Equity (ROE), Market Value Added (MVA) has a significant impact on stock returns. Together the five variables have a significant impact on stock returns.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T31995
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Putri Agustina
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, kinerja keuangan, struktur kepemilikan, leverage dan auditor terhadap pengungkapan sukarela. Penelitian ini menggunakan 71 sampel perusahaan dari industri manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Hasil uji analisis menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pengungkapan sukarela perusahaan publik di Indonesia sebesar 0.1873. Hal ini mengindikasikan masih rendahnya tingkat pengungkapan sukarela di Indonesia. Penelitian ini membuktikan bahwa variabel ukuran perusahaan dan variabel dividen sebagai proksi dari kinerja keuangan memiliki pengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan sukarela secara signifikan. Sedangkan variabel struktur kepemilikan, leverage dan auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela. Dari penelitian ini disarankan bagi emiten untuk memanfaatkan laporan tahunan sebagai salah satu media pengungkapan berbagai informasi kepada seluruh stakeholder.

The study was conducted to analyze the effect of firm size, financial performance, ownership structure, leverage and auditor of voluntary disclosure. This study uses a sample of 71 firms from manufacturing industries are listed on the Indonesia Stock Exchange. Test results of the analysis show that the average level of voluntary disclosure of public companies in Indonesia by 0.1873. This indicates the low level of voluntary disclosure in Indonesia. This study proves that the variable size and variable dividends as a proxy of financial performance has a positive impact on voluntary disclosure levels significantly. While the variables of ownership structure, leverage and auditor no significant effect on the level of voluntary disclosure. From this study it is advisable for issuers to take advantage of the annual report as one of the media disclosure of information to stakeholders.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Kristian
"Penelitian ini memberikan bukti empiris atas pengaruh reputasi auditor, umur perusahaan, struktur kepemilikan, dan jenis industri terhadap pengungkapan informasi keuangan melalui website perusahaan (IFR). Hasil pengujian atas sampel perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI selama tahun 2010 menunjukan bahwa reputasi auditor dan jenis industri berpengaruh terhadap IFR, sedangkan umur perusahaan dan struktur kepemilikan perusahaan tidak berpengaruh. Selain itu ada variasi substansial dalam kualitas dan tingkat penerapan IFR. Beberapa perusahaan mengungkapkan hanya sebagian laporan keuangan, sementara perusahaan yang lain mengungkapkan laporan keuangan lebih lengkap dalam website perusahaan.

This research provides empirical evidence on the effect of auditor reputation, firm age, ownership structure, and industry classification on the disclosure of financial information through the company website (IFR). Test results on samples of non-financial companies listed on the Stock Exchange during 2010 showed that the auditor's reputation and industry classification affect the IFR, while the company's age and structure of corporate ownership has no effect. In addition there is substantial variation in the quality and level of application of the IFR. Some companies disclose only part of their financial statements, while other companies are more fully disclose their financial statements in the company's website.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Pradana Kurnia
"Laporan magang ini berisi mengenai mekanisme rekonsiliasi utang piutang PT X dengan anak perusahaannya. PT X merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri minyak dan gas. Salah satu upaya untuk menghasilkan laporan keuangan konsolidasian yang relevan dan reliable adalah dengan memastikan bahwa saldo yang dieliminasi dalam laporan keuangan masing-masing entitas akuntansi telah menunjukkan angka yang sama, yaitu dengan cara rekonsiliasi. Selama ini, PT X melaksanakan rekonsiliasi secara manual setiap tiga bulan sekali, yaitu dengan mempertemukan entitas-entitas bisnisnya dan mencocokkan saldo akun hubungan berelasi sesuai dengan dokumen pendukungnya.

This internship report contains the mechanisms of PT X payables and receivables reconciliation with subsidiaries. PT X is a company engaged in the oil and gas industry. In order to create relevant and reliable consolidation financial statements it need to ensure that the balances of each entity that are eliminated in the consolidation financial statements have indicate the same amount, that is the way of reconciliation. All this time, PT X performs manual reconciliation every three months, that is by bringing business entities and reconciles affiliated account balances in accordance with the supporting documents."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Siska MY
"Indonesia memiliki tipe pasar saham yang tidak efisien secara informasi sehingga rentan terhadap terjadinya asymmetric information yang memicu timbulnya idiosyncratic risk. Idiosyncratic risk merefleksikan informasi yang spesifik tentang perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi faktor penyebab idiosyncratic risk yang ditinjau dari pengungkapan besaran RPTs baik dari laporan keuangan berupa RPT Assests and Liabilities (RPTAL) dan dari laporan laba rugi RPT Sales and Expenses (RPTSE) serta dari large shareholders. Penelitian ini juga mengevaluasi peran dari rangkap jabatan dewan komisaris dari pengaruh pengungkapan besaran RPTs terhadap idiosyncratic risk. Sampel dalam penelitian ini adalah 302 perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode 2019 sampai dengan 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan besaran RPTAL berpengaruh positif terhadap idiosyncratic risk akan tetapi berbanding terbalik dengan pengungkapan besaran RPTSE yang berpengaruh negatif terhadap idiosyncratic risk. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan besaran RPTSE dapat dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai salah satu bentuk transaksi untuk meminimalkan risiko yang terjadi.Untuk large shareholders memiliki pengaruh positif terhadap idiosyncratic risk yang menunjukkan bahwa masih tingginya agency problem yang terjadi dalam perusahaan karena large shareholders memiliki kontrol terhadap perusahaan. Peran dari rangkap jabatan dewan komisaris sebagai variabel moderating menunjukkan hasil pengaruh positif pengungkapan besaran RPTAL terhadap idiosyncratic risk diperlemah dengan meningkatnya rangkap jabatan dewan komisaris. Di samping itu, peran rangkap jabatan dewan komisaris terhadap pengungkapan besaran RPTSE dimana hasil menunjukkan pengaruh negatif pengungkapan besaran RPTSE terhadap idiosyncratic risk diperkuat dengan meningkatnya rangkap jabatan dewan komisaris. Oleh karena itu, peran rangkap jabatan dewan komisaris pada pengungkapan besaran RPTAL maupun RPTSE mendukung reputational hypothesis yang dapat menurunkan terjadinya idiosyncratic risk pada perusahaan.

Indonesia has a type of stock market that is not informationally efficient so that it is vulnerable to the occurrence of asymmetric information which triggers the emergence of idiosyncratic risk. Idiosyncratic risk reflects specific information about the company. The purpose of this study is to evaluate the factors that cause idiosyncratic risk in terms of the disclosure of RPTs amount both from the financial statements in the form of RPT Assets and Liabilities (RPTAL) and from the income statement of RPT Sales and Expenses (RPTSE) as well as from large shareholders. In addition, this study also evaluates the role of multiple directorships in the effect of disclosing the amount of RPTs on idiosyncratic risk. The sample in this study was 302 companies listed on the IDX from 2019 to 2020. The results showed that disclosure of the RPTAL amount positively affected idiosyncratic risk but was inversely proportional to the disclosure of the RPTSE amount, which negatively affected idiosyncratic risk. This shows that companies can use disclosure of the RPTSE amount as a form of transaction to minimize the risks. For large shareholders, it positively influences idiosyncratic risk, which indicates that there are still significant agency problems that occur in companies because large shareholders have control over the company. The role of multiple directorships as a moderating variable shows that the positive effect of disclosure of RPTAL amount on idiosyncratic risk is weakened by increasing the multiple directorships. In addition, the results of the multiple directorships on disclosure of RPTSE amount where the results show a negative effect of disclosure of RPTSE amount on idiosyncratic risk is strengthened by increasing the multiple directorships. Therefore, the dual role of multiple directorships in the disclosure of RPTAL and RPTSE amount supports the reputation hypothesis that can reduce the occurrence of idiosyncratic risk in companies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Farchan Fathurrahman
"Laporan ini membahas tentang gambaran umum persaingan usaha leasing ruang kantor di Jakarta dimana salah satu usaha PT Binakarsa Swadaya Adalah leasing ruang kantor di gedung Graha Binakarsa. Analisis usaha leasing ini dilakukan dengan menggunakan Porter?s five forces analysis. Selain itu analisis usaha leasing ini juga dilakukan dengan melihat trend dari perubahan komposisi bidang usaha dari perusahaan yang menjadi lessee dan juga dari occupancy rate di Graha Binakarsa.
Sebagai temuannya, occupancyrate di Graha Binakarsa tergolong rendah dibandingkan dengan occupancyrate gedung-gedung perkantoran di sekitarnya. Temuan lain adalah terjadinya perubahan pola komposisi bidang usaha dari perusahaan-perusahaan yang menjadi lessee di binakarsa swadaya. Temuan ini dapat menjadi bahan pertimbangan PT Binakarsa Swadaya dalam membuat keputusan-keputusan strategisnya di masa yang akan datang terutama dalam usaha leasing nya.
Selain itu penelitian ini juga menganalisis laporan keuangan yang hasilnya dapat digunakan untuk pertimbangan pengambilan keputusan keuangan dan operasional di masa depan. Analisis laporan keuangan yang dilakukan meliputi analisis komparatif yang terdiri dari analisis vertikal dan analisis horizontal. Disamping itu penulis juga melakukan analisis rasio keuangan yang juga dapat menunjukkan kinerja perusahaan. Baik analisis usaha leasing dan analisis laporan keuangan dilakukan menggunakan data yang tersedia selama selama sepuluh triwulan terakhir.

This report shows the overview of leasing competition in Jakarta which one of the business of PT Binakarsa Swadaya is leasing office building. The analysist of leasing business was conducted with Porter?s Five Forces Analysis. Besides, the analysis of this leasing business was also conducted by showing the trend of changing business composition criteria of the lessees and also from the occupancy rate in Graha Binakarsa.
As the result, the author found that the occupancy rate in Graha Binakarsa is categorized as low compared with the nearby buildings. Another finding is that the composition of the lessees and their business almost changing all the time. This finding can be used to make strategic decition for the company in the future, aspecially for it?s leasing business.
This report also conducts analysis of financial statement which is useful in taking financial decision and operational decision for the company. The analysis of financial statement that have been conducted in this internship report are vertical analysis and horizontal analysis. Besides, the author also conduct analysis of financial ratio which could help in showing company performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Widodo
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melalcukan obscrvasi tentang pengungkapan informasi sosial dan hubungannya dcngan proiitabilitas. Ada empat faktor yang dipertimbangkan untuk mengungkapkan informasi sosial. Keempat faktor tersebut adalah ukuran perusahaan, tingkat hutang, struktur kepemilikan publik dan pertumbuhan penjualan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari |12 perusahaan. Dengan menggunakan semua sektor kecuali sektor bidang kcuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Jakarta tahun 2005-2006. Sampel data menggunakan metode pwgoosive sampling. Metode analisis data menggunakan analisis deskiptif dan addilive model.
Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan dan tingkar hutang yang dipertimbangkan perusahaan dalam mengungkapan informasi sosial. I-Iasil penelilian ini juga menjelaskan bahwa tingkat pengungkapan informasi sosial, tingkat hutang, ukuran perusahaan dan pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh positif dan signitikan terhadap tingkat proiitabilitas perusahaan.

The objective of this research is to observe the extent of disclosure about social information and its relationshqn with profitability There are four factors considered to disclose social information: size, leverage, public ownership structure and sales growth.
The data used in this research were pooling data for 112 firms of all sectors excluding _financial institution sector that are published in Jakarta Stock Exchange 2005-2006. Samples are taken by using purposive sampling. The descriptive and additive models were used to analyze the data.
Results of this study indicated that size and leverage was considered by corporate to disclose social inkzrmation. Findings of this research also shows that the disclosure of social information leveL leverage, size and sales growth have positive and significant influence to firm is profitability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T34590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noven Dwi Riangga Z
"Studi literatur yang ada banyak yang mempelajari apa yang mempengaruhi pilihan pendanaan perusahaan antara sewa guna usaha dan utang tetapi hasilnya masih bermacam-macam. Penelitian ini meneliti pengaruh kendala finansial dengan proksi tingkat dana internal dan tingkat modal riil perusahaan terhadap pilihan pendanaan sewa guna usaha dan utang menggunakan data perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2003 hingga 2012. Dengan menggunakan model Ordinary Least Square didapatkan hasil bahwa setiap peningkatan dari dana internal akan diikuti dengan kenaikan sewa guna usaha, tetapi diikuti dengan nilai dari utang yang menurun. Selanjutnya setiap kenaikan modal riil perusahaan akan diikuti dengan penurunan nilai sewa guna usaha dan diikuti dengan kenaikan nilai utang.

There are some studies that investigate the relationship between leasing and debt but the result still mixed. This paper investigate the relationship between financial constraints with internal funds and collateral as primary proxy to corporate financing choices between leasing and debt using listing company data exclude financial company from2003 to 2012. With ordinay least square model the result show that every increase in internal funds lead to increase in leasing, but it lead to decrease in debt. Moreover, every increase in collateral lead to decrease in leasing but increase in debt.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>