Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209211 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edy Nugraha
"Skripsi ini membahas status sosial dan kekuasaan narapidana di penjara dalam novel Kisah Para Ratib karya Arswendo Atmowiloto. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dan pendekatan sosiologi sastra. Dari penelitian ini dapat dilihat adanya perbedaan status sosial dan kekuasaan narapidana di dalam penjara. Tingkatan status sosial narapidana di dalam novel hampir serupa dengan struktur sosial narapidana di dalam dunia nyata. Dimensi tingkatan status sosial yang berpengaruh terhadap kekuasaan narapidana di dalam penjara adalah dimensi kekuasaan dan kekayaan. Struktur paling atas dalam dimensi kekuasaan ditempati oleh napi kepala kamar/yang dituakan/brengos. Selain itu, struktur paling atas dalam dimensi kekayaan ditempati oleh napi kelas bos besar. Jadi, status sosial narapidana yang berkuasa di dalam penjara adalah kepala kamar/yang dituakan/brengos dan napi golongan bos besar.

This study focuses on the social status and the power of prisoners in the novel Kisah Para Ratib (Story about the Prayers) by Arswendo Atmowiloto. This study uses the analityc-descriptive method and the sosiology of literature approach. Based on the characters, characterizations, and settings, this study shows that there are different statuses and powers among the prisoners in the prison. The social stratification in the novel is almost the same with the one in the prisoners real life. The dimensions of the social status which determine the prisoners power are the power and the economic dimension, in which the highest position in the dimensions is occupied by kepala kamar/brengos and bos besar. As a result, the social status of the prisoners who have the power in the prison are kepala kamar/yang dituakan/brengos and bos besar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andinti Putri Khairunnisa
"Naskah merupakan benda budaya yang paling berharga. Salah satu benda budaya peninggalan nenek moyang tersebut adalah naskah Hikayat Cindabaya. Isi naskah ini menonjol pada satu aspek sosial yang ada dalam masyarakat, yakni aspek status sosial. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini merupakan kajian filologi yang memanfaatkan kajian sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dasar penentu status sosial dalam Hikayat Cindabaya, menunjukkan persoalan status sosial yang terdapat di dalam Hikayat Cindabaya, khususnya diskriminasi dan mobilitas status sosial, serta menganalisis dampak dari persoalan status sosial tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik studi pustaka. Penelitian ini menggunakan sumber utama berupa transliterasi naskah Hikayat Cindabaya karya Jumsari Jusuf dan sumber pendukung berupa buku, artikel, dan penelitian yang berhubungan dengan status sosial. Hasil dari penelitian ini, ditemukan empat dasar penentu status sosial dalam Hikayat Cindabaya, yakni berdasarkan ukuran kekuasaan, ukuran ilmu pengetahuan, ukuran kekayaan, dan ukuran kekuatan. Selain itu, persoalan status sosial yang dominan dalam Hikayat Cindabaya adalah diskriminasi dan mobilitas status sosial. Dalam hal ini, terlihat pula dampak dari terjadinya persoalan status sosial, yaitu kemakmuran, kesengsaraan, ketakutan, kesedihan, dan kekecewaan.

Manuscripts are the most valuable cultural objects. One such cultural object is the Hikayat Cindabaya manuscript. The content of this manuscript highlights one social aspect of society, namely social status. In this regard, this research is a philology study that utilizes literature studies. This study aims to describe the basis for determining social status in Hikayat Cindabaya, show the social status issues that are presented in Hikayat Cindabaya--especially discrimination and social status mobility--and analyze the impact of these social status issues. The method used in this research is descriptive qualitative method with literature study technique. This research uses the transliteration of the manuscript of Hikayat Cindabaya by Jumsari Jusuf as the main source as well as books, articles, and research related to social status as supporting sources. As a result of this research, four basic determinants of social status were found in Hikayat Cindabaya, namely based on the measure of power, the measure of knowledge, the measure of wealth, and the measure of power. In addition, the dominant social status issues in Hikayat Cindabaya are discrimination and social status mobility. In this case, we can also see the impact of social status issues, namely prosperity, misery, fear, sadness, and disappointment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andromeda M.F.K.
"Masalah lingkungan yang banyak muncul merupakan konsekuensi dari kegiatan tidak ramah lingkungan yang dilakukan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat di setiap negara mulai menyuarakan kepedulian lingkungannya dalam berbagai macam bentuk. Kepedulian lingkungan tersebut menjamur di setiap lapisan status sosial ekonomi, baik di negara berkembang dan maju.
Penelitian ini membahas kepedulian lingkungan dalam konteks Indoensia sebagai negara berkembang. Berdasarkan temuan penelitian, tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi dan kepedulian lngkungan. Namun, ada hubungan antara kepedulian lingkungan khusus dan tindakan lingkungan. Implementasi nyata dari kepedulian masyarakat justru karena rusaknya lingkungan hidup sekitar. Di samping itu, masyarakat setempat, pemerintah lokal, dan pelaku pasar juga memiliki peran dalam pembentukan kepedulian lingkungan.

Emergence of environmental problems is a consequence from unfriendly activities toward environment by humans. As time goes by, society in every country become concern to the environment in all sort of way. The environmental concern has spread to all socio-economic status in both developing countries and developed countries.
This research talks about environmental concern in Indonesia?s context as a developing country. According to the research finding, there is no relation between socio-economic status and the environmental concern. However, there is a correlation between specific environmental concern and environmental action. Real implementation from the society concern is driven by damaged environment its self. In addition, local community, local government, and market doer also has a role in making the environmental concern.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Free Press, 1966
301.1 CLA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"A lot of disease's occurrence has been caused by smoking which which exclusively happened to woman, especially due to their health reproductive... "
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Mariani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5183
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam masyarakat saat ini, sangat umum jika ada pemisahan beberapa sekelompok orang. Kelas segregasi dapat didasarkan pada status sosial, aspek ekonomi, pendidikan dan faktor-faktor lain yang dianggap penting oleh masyarakat. Makalah ini mengkaji penggunaan teori kelas Marxisme untuk menganalisa fenomena kelas segregasi dalam film Snowpiercer. Sebagian besar plot film yang dianalisa adalah tentang pemberontakan beberapa sekelompok orang di kereta yang memperjuangkan kesetaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji teori kelas Marxisme terhadap adegan, latar belakang dan tema film Snowpiercer. Dalam konsekuensi dari penindasan oleh pemimpin kereta api, beberapa kelompok marjinal orang yang tinggal di bagian ekor kereta memutuskan untuk mematahkan peraturan yang da di dalam kereta dan pindah ke setiap masing-masing gerbong depan kereta. Makalah ini menyimpulkan bahwa teori kelas Marxisme menjadi kebalikan dari banyak adegan film Snowpiercer ini di mana banyak despotisme terjadi karena kelompok yang memiliki kekuatan lebih dominan dan menguasai setiap aspek sumber daya di kereta.

In the society nowadays, it is very common if there is separation of some group of people. The separation of people can be based on their social status, economy aspects, education and other factors which are considered important by the society. The paper examines the use of Marxism class theory in order to analyze class segregation phenomenon in Snowpiercer film. Most of the film plot is about the rebellion of some group of people in the train that fight for the equality. The purposes of this paper is to examine the Marxism class theory to the scenes, backgrounds and theme of the snowpiercer film. In consequence of the opression by the train leader, some marginalized group of people who live in the tail section of the train decide to break the regulation of the train and move to every each front wagon of the train. The paper concludes that Marxism class theory become the opposite of many scene of this Snowpiercer film where many despotism happen because of the group who have more dominant power and controlled every resource aspect on the train.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rofina Noor Imani
"Perbedaan status dan kelas-kelas sosial masih menjadi topik yang diangkat dalam film-film, termasuk dalam film drama Cina. Salah satu drama serial yang mengangkat topik ini adalah Meteor Garden (2018) yang merupakan sebuah produksi ulang dari drama serial asal Taiwan dengan judul yang sama di tahun 2001. Drama serial romantis ini menceritakan tentang kisah cinta tokoh sentral Daoming Si dan Dong Shancai yang penuh lika-liku. Perhatian utama penelitian terdapat pada konflik-konflik yang terjadi antara kedua tokoh ini yang diakibatkan oleh perbedaan status sosial mereka. Hasil analisis menunjukkan bahwa, 1) konflik mengenai perbedaan status sosial digambarkan melalui ekonomi, latar belakang keluarga, popularitas, dan dinamika kekuasaan. 2) Penyelesaian konflik dilakukan melalui perkembangan karakter dan perjuangan antara kedua tokoh yang menunjukkan bahwa nilai sejati seseorang tidak tergantung pada status sosial.   3) Konflik perbedaan status sosial justru membuat kedua tokoh semakin kuat dalam mempertahankan hubungannya dan rela mengorbankan banyak hal.

Differences in social status and social classes continue to be a recurring theme in movies, including Chinese dramas. One such drama that explores this topic is "Meteor Garden" (2018), a remake of the original Taiwanese drama with the same title from 2001. This romantic serial narrates the twists and turns of the central characters' love story, Daoming Si and Dong Shancai. The primary focus of the research lies in the conflicts that occur between these two characters caused by their differences in social status. The analysis results indicate that: 1) conflicts regarding social status differences are depicted through economic factors, family backgrounds, popularity, and power dynamics. 2) The conflict resolution is achieved through the development of characters and the struggle between them, showing that a person's value does not depend on social status. 3) Social status conflicts do not lead the main characters to give up; instead, they grow stronger in maintaining their relationship and are willing to sacrifice a lot for each other."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiditya Pamungkas
"Skripsi ini membahas gejala perwujudan kelompok hobi dalam kehidupan sosial masyarakat Jakarta, yaitu kelompok hobi Harley-Davidson. Kelompok hobi ini dalam kenyataanya memiliki identitas tertentu sebagai identifikasi perbedaan dengan kelompok-kelompok hobi lainnya serta persamaan bagi sesama anggota kelompok. Identitas kelompok hobi ini dapat diidentifikasi melalui bentuk atribut-atribut yang digunakan oleh para anggota yaitu motor Harley-Davidson, pakaian khusus, helm dan berbagai aksesoris. Para anggota kelompok motor Harley-Davidson memang umumnya berasal dari kelas sosial atas seperti tercermin dari latar belakang profesi mereka yaitu pejabat pemerintah dan pengusaha papan atas. Melalui kegiatan interaksi sosial antar anggota berbagai peluang bisnis pun dapat dinegosiasikan dan disepakati diantara mereka. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada signifikansi identitas sosial dalam memanfaatkan peluang bisnis dan menunjukan status sosial. Kegiatan penelitian ini menerapkan metode dan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan pengamatan terlibat.

This undergraduate thesis examines urban social phenomenon of a hoby group whose members are fond to ride big bike motor particularly Harley-Davidson. This group as a matter of fact has and reflect an identity to distinct itself from other similiar groups and to identify their social and economic characteristics among the members. It can be identified by the use of attributes such as leather jacket, boots, and other Harley-Davidson’s accessories. All of these attributes are symbol which belong to members upper class social status. Most of the members have professions such as high level government official and rich enterpreneurs. Therefore, membership, in this matter, function as means to show their social status. Besides that, thiis hobby group functions as well providing arenas too deal business matters among members. This research was carried out based on qualitative methods, in paricular applying depth interview and observation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seira Latanssa
"Penelitian ini ingin membuktikan pengaruh ancaman pada status kelompok terhadap tingkah laku menolong defensif bantuan kepada outgroup yang dianggap mengancam status identitas ingroup Penelitian ini didasarkan pada Teori Identitas Sosial dari Tajfel dan Turner Lebih lanjut penelitian ini juga ingin melihat sifat bantuan seperti apakah yang lebih banyak diberikan dependen atau otonom Dalam penelitian ini pengaruh ancaman pada status kelompok divariasikan dalam dua kondisi terancam versus tidak terancam Sebanyak 72 orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini Berdasarkan hasil analisis chi square 2 diketahui bahwa ancaman pada status kelompok memiliki pengaruh yang kuat secara signifikan terhadap tingkah laku menolong defensif Lalu berdasarkan tabel crosstabulation frekuensi dari sifat bantuan yang diberikan pun berbeda secara signifikan dimana bantuan yang bersifat otonom lebih banyak diberikan.

This study aimed to prove the effect of status threat to defensive helping extending help to outgroup whose threaten ingroup`s status identity This study was based on Social Identity Theory that introduced by Tajfel and Turner Furthermore this study also wanted to examine the nature of help that was given dependency or autonomy oriented help In this study status threat was varied into two condition threat versus unthreat 72 college students from Faculty of Psychology University of Indonesia participate in this study Chi square 2 analyses found significant effect of status threat to defensive helping Then based on crosstabulation table the nature of help was also significantly different and more autonomy oriented help than dependency oriented help."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>