Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54386 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hikmahwaty
"ABSTRAK
Latar belakang : Usia Harapan Hidup (UHH) diperkirakan pada 2014 sudah mencapai 72 tahun. Peningkatan tersebut akan berdampak pada peningkatan jumlah lansia. Pada tahun 2050 mencapai 2 milyar lansia. Meningkatnya jumlah lansia menjadi perhatian kita semua, baik pemerintah, lembaga masyarakat maupun masyarakat itu sendiri. Kementerian kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan indikator dalam pelayanan kesehatan lanjut usia. Namun dalam pelaksanaannya, target indikator tersebut masih belum tercapai, terutama skrining kesehatan pada 100% lansia di panti werdha.
Tujuan : Mengembangkan sistem informasi pemantauan status kesehatan lansia agar dapat memonitoring status kesehatan lansia.
Metode : menggunakan metode kualitatif dan System Development Life Cycle (SDLC).
Hasil : Dengan dikembangkannya sistem informasi pemantauan status kesehatan lansia berbasis panti werdha, maka panti werdha dapat memberikan informasi capaian skrining kesehatan lansia dipanti kepada puskesmas dan suku dinas kesehatan. Selain itu, keluarga lansia juga dapat memonitoring status kesehatan lansia.
Kesimpulan : Pengembangan sistem informasi ini menghasilkan data status kesehatan individu lansia dilevel panti terkait capaian indikator skrining kesehatan pada 100% lansia dipanti yang dapat dimanfaatkan oleh puskesmas, suku dinas kesehatan maupun keluarga lansia.

ABSTRACT
Background: life expectancy estimated in 2014 has been reached 72 years. The increase will have an impact on the increasing number of elderly. In 2050 will be reached 2 billion elderly. The increasing number of elderly being attention for government, community agencies and the community itself. Indonesian republic's ministry of health has set an indicator in elderly health care. But in practice, the target indicator is still not achieved, especially at 100% health screening elderly in nursing homes.
Objective: develop monitoring health status information systems to elderly.
Methods: using qualitative methods and System Development Life Cycle (SDLC).
Results: developed of monitoring information system based on the health status of elderly nursing homes, can provide performance indicator of elderly health screening to the primary health care and district of health. In addition, elderly relatives can also monitor the health status of elderly.
Conclusion: these information system development to produce health status data of elderly individuals associated performance indicators nursing homes at 100% health screening elderly in nursing homes, which can be used by primary health care, district of health and elderly families."
2013
T35172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramlah
"Penelitian bertujuan mengetahui hubungan pelaksanaan tugas kesehatan dan dukungan keluarga dengan pengabaian lansia di wilayah kerja Puskesmas Kassi- Kassi Makassar. Desain penelitian deskriptif korelasi, pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel secara cluster, responden berjumlah 223. Sampel penelitian yaitu keluarga dengan anggota keluarga lansia. Uji statistik yang digunakan chi square dan Regresi Logistik.
Hasil penelitian menyatakan tidak ada hubungan pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan pengabaian lansia. Ada hubungan dukungan informasi, instrumental, penghargaan, dan dukungan emosi dengan pengabaian lansia. Dukungan emosi dominan berhubungan dengan pengabaian lansia.
Disimpulkan bahwa lansia membutuhkan dukungan dari keluarga, khususnya dukungan emosional sehingga dapat menghindari kejadian pengabaian lansia dalam keluarga.

The purpose of this study is to determine the correlation between implementation of health task and families? support with neglect toward elderly in working area of Kassi-Kassi Public Health Center Makassar. This study used descriptive correlation design with cross sectional approach, the sample of 223 was recruited using cluster. The samples were elderly and their family member. Data was analyzed using Chi-square and logistic regression.
The result showed that there was no significant correlation between implementation of health task with neglect toward elderly. However, there was correlation between informational, acknowledgement, and emotional support with neglect toward elderly. Hence, the emotional support has the highest correlation with neglect toward elderly.
In conclusion, elderly people need family?s support, especially emotional support that can prevent them from neglect.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Herlinah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi di Wilayah Kecamatan Koja Jakarta Utara. Metode penelitian menggunakan cross sectional, dengan jumlah sampel 99 responden. Pengambilan sampel dengan teknik multi stage random sampling. Sampel pada penelitian ini adalah lansia dengan usia 60 tahun ke atas, didiagnosis hipertensi TD ≥ 140/90 mmHg, lansia tinggal bersama keluarga, berkomunikasi verbal dengan baik, bersedia menjadi responden. Analisis data menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara dukungan emosional, dukungan penghargaan, informasi, dan instrumental dengan perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi dengan nilai (p<0,05). Analisis lebih lanjut menunjukan bahwa dukungan informasi merupakan faktor yang dominan terhadap perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi. Dukungan keluarga sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan lansia.

This study aims to determine the relationship of family support with the behavior of elderly in the control of hypertension in the Territory District of Koja, North Jakarta. Method using cross-sectional study, a sample of 99 respondents. Sampling with multi stage random sampling technique. The sample in this study were elderly with the age of 60 years and over, diagnosed hypertension, BP ≥ 140/90 mmHg, the elderly living with family, with good verbal communication, willing to be respondents. Analysis of data using chi-square test.
Results showed no relationship between emotional support, support awards, information, and instrumental behavior in the elderly with hypertension control values (p <0.05). Further analysis showed that the support of information is the dominant factor in controlling the behavior of elderly hypertension. In order to improve the health of older adults are optimal, the importance of family support and health promotion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Permatasari
"Penelitian dengan judul "Persepsi Lansia terhadap Asuhan Keperawatan Gerontik yang Dilakukan Mahasiswa FIK - UI di Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur", menggunakan 35 responden yang ada RW 03, 05, 06, Kelurahan Rawa Bunga. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner data demografi keluarga, angket persepsi lansia terhadap asuhan keperawatan gerontik yang dapat melihat respon keluarga terhadap asuhan keperawatan gerontik yang telah dilakukan oleh mahasiswa FIK-UI.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah secara purposif yaitu lansia yang memenuhi kriteria diambil sebagai responden dengan penjelasan terlebih dahulu (informed concern). Lansia yang memenuhi kriteria adalah lansia yang telah dibina oleh mahasiswa FIK-Ul.
Hasil dan penelitian menunjukkan bahwa lansia dapat melupakan manfaat dilakukannya asuhan keperawatan gerontik dengan skor rata-rata 4,04. Untuk menindaklanjuti penelitian ini direkomendasikan untuk dilakukan penelitian tentang lansia terhadap asuhan keperawatan gerontik dengan menggunakan metode kualitatif, karena persepsi merupakan penjelasan tentang pengalaman yang tidak cukup hanya menggunakan metode kuantitatif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wulandari Citra A.
"Meningkatnya usia harapan hidup berdampak pada peningkatan jumlah penduduk lanjut usia. Lansia merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap gangguan kesehatan dan gizi. Ketidakberdayaan usia lanjut akan memberikan beban tersendiri untuk keluarga yang merawatnya. Tidak heran banyak lansia yang di terlantarkan oleh keluarga sendiri akibat ketidakberdayaan itu. Pemerintah memberikan kebijakan dengan menyediakan tempat yang layak bagi lansia khususnya lansia terlantar yaitu panti werdha.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara karakteristik individu, tingkat depresi, status kesehatan,serta asupan zat gizi makro terhadap status gizi lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budhi Mulia 1 dan 3 Jakarta Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan desain studi Cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 150 orang.
Hasil studi didapatkan kejadian gizi kurang pada lansia sebesar 17,3%. Status gizi lansia memiliki hubungan yang bermakna dengan umur, keluhan kesakitan, tingkat depresi dan asupan lemak (P-value < 0,05).
Disarankan pihak panti mengontrol setiap asupan zat gizi makro yang dikonsumsi lansia serta selalu memberikan makanan sesuai dengan gizi seimbang dan lansia senantiasa memelihara kesehatan fisik maupun mental

Increasing life expectancy impact on increasing number of elderly people. Elderly are vulnerable groups of health and nutritional disorders. Helplessness of old age will give a burden to their family care. No wonder many seniors who are abandoned by their own families due to the powerlessness. Therefore the government policy by provided decent place for the elderly especially for the displaced called nursing homes.
The purpose of this study is to assess the relationship between the individual characteristics, levels of depression, health status, and macro nutrient intake on nutritional status of the elderly in the PSTW Budhi Mulia 1 and 3 Jakarta in 2013. This study uses cross-sectional study design with a sample size of 150 people.
The study found the incidence of malnutrition in the elderly by 17.3%. Nutritional status of the elderly have a significant association with age, complaint of pain, depression and fat intake level (P-value <0,05).
It is recommended that the social institution control every macro nutrient intake consumed by the elderly and always give appropriate foods with balanced nutrition and the elderly continue to maintain physical and mental health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grahyta Dhamayanti
"Latar Belakang: Informasi yang tidak efektif disebabkan oleh adanya keterlambatan pengembalian dan ketidaklengkapan pengisian data rekam medis. Kepmenkes Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit menetapkan waktu pengembalian dokumen rekam medis yaitu 1x24 jam dan kelengkapan dokumen rekam medis harus 100%. Di RSUP Fatmawati Jakarta terdapat peningkatan prosentase keterlambatan pengembalian dan ketidaklengkapan dokumen rekam medis rawat inap.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi alur, kebutuhan sistem informasi yang akan dikembangkan, serta merancang sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap di RSUP Fatmawati.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilakukan secara bertahap sesuai tahapan SDLC, serta menggunakan pendekatan metode prototype.
Hasil: Adanya masalah-masalah pada sistem informasi rumah sakit saat ini yang membuat petugas masih harus melaksanakan pekerjaannya secara manual. Sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap dirancang melalui penyusunan alur sistem, perancangan basis data, tampilan antarmuka (userinterface), SPO, dan manualbook.
Kesimpulan dan Saran: Sistem informasi yang baru dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, mempercepat dan mempermudah pekerjaan petugas, serta menghasilkan laporan yang bermutu. Sehingga capaian SPM rumah sakit dan indikator mutu IRMIK meningkat. Sebaiknya ada dukungan penyediaan sarana dan prasarana dari rumah sakit untuk pengembangan sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap, perlu adanya sosialisasi SPO dan manualbook, proses uji coba sistem kepada user, serta sebaiknya dilakukan upaya perawatan basis data secara berkala.

Background: In the hospital, ineffective information is caused by late referral and incomplete medical records. Decree of the Minister of Health No. 129/2008 of Hospital Minimum Service Standards explained this case. The standard said that medical record documents must be returned in 1x24hours and its completeness must be 100%. Nevertheless, Fatmawati Jakarta Hospital underwent an increase of late returns and incomplete inpatient medical record documents percentages.
Objectives: Aims of this study are determining and identifying flow and needs of the development of an information system. Also, this study aims to design an information system for monitoring inpatient medical record documents.
Methods: This study used a qualitative method, SDLC stages, and a prototype method approach.
Results: There are problems in the current hospital information system. Also, it makes employees still need to do their works manually. Therefore, an inpatient medical record document monitoring information system was designed through some stages. Those are the system flow, database, user interface, OPS, and manualbook formings.
Conclusions and Recommendations: The new information system provides some improvements in the hospital. Those are particularly in achievement and enhancement of quality indicators and standards. This is because it can overcome problems and produce quality reports. Also, it makes employees do their works efficiently. For recommendations, the hospital should support this development by facilities and infrastructure provision. They also need to socialize the operational procedure standard and manualbook. Then, they should do the process of testing the system to users and database maintenance efforts regularly."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Lisayana Suci Listari
"Populasi lansia yang semakin meningkat menyebabkan terjadinya peningkatan rasio ketergantungan penduduk tua terhadap penduduk usia produktif. Hal ini mengakibatkan timbulnya berbagai masalah, termasuk tempat tinggal lansia. Kebanyakan lansia akhirnya memilih untuk tinggal di panti werdha.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran tingkat kepuasan terhadap pelayanan keperawatan di PSTW Budi Mulia 01 Cipayung, Jakarta Timur.
Desain penelitian ini adalah deskriptif kuatitatif dengan menggunakan sampel sebesar 70 responden yang dipilih dengan purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner dan akan dianalisis dengan menggunakan analisis univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 50 % lansia puas terhadap pelayanan keperawatan di panti. Penelitian ini penting untuk meningkatkan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada lansia.

Growing elderly population led to an increase in the dependency ratio of the elderly population of productive age population. This has resulted in a variety of issues, including the elderly residence. Most elderly people eventually choose to live in nursing homes.
This study aims to identify the picture of the level of satisfaction with nursing care in PSTW Budi Mulia 01 Cipayung, East Jakarta.
The study design was a descriptive quantitative using a sample of 70 respondents were selected by purposive sampling. Instrument used was a questionnaire and will be analyzed using univariate analysis.
The results showed that as many as 50% of seniors are satisfied with the services in nursing homes. This study is important for improving the nursing care given to the elderly. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Rekawati
"Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan teknik survey yang bertujuan untuk memperoleh gambaran pengetahuan, sikap dan praktek lanjut usia dalam melakukan perawatan kebersihan diri di Panti Tresna Wredha Budi Mulia Jakarta Timur. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara mengenai kemampuan (pengetahuan, sikap dan praktek) lanjut usia dalam memenuhi perawatan kebersihan dirinya serta pemeriksaan fisik mengenai kebersihan diri lanjut usia. Data dianalisa dari pernyataan pengetahuan, sikap dan praktek yang dikelompokkan dalam variabel pengetahuan, sikap dan praktek. Kemudian berdasarkan skala penilaian yang sudah ditetapkan, hasil penghitungan dikelompokkan untuk menilai level//tingkatannya.
Penelitian dilaksanakan di Panti Tresna Wredha Budi Mulia Jakarta Timur dengan mendapatkan responden sebanyak 36 lanjut usia yang dipitih secara acak. Hasil penelitian didapatkan data bahwa pengetahuan lanjut usia mengenai kebersihan diri sangat baik sebesar 72,22 %, baik sebesar 13,89 % dan cukup sebesar 8,33 %. Sikap lanjut usia terhadap perawatan kebersihan diri sebesar 58,33 % bersikap baik, 30,56% bersikap cukup namun masih ada lanjut usia yang bersikap acuh atau kurang terhadap perawatan kebersihan diri yaitu sebesar 11,11 %. Praktek terhadap kebersihan diri yang dilakukan lanjut usia relatif sudah cukup baik, hat ini ditunjukkan dari data yang diperoleh yaitu lansia yang melakukan praktek kebersihan diri sangat baik sebesar 19,44 %, lansia yang melakukan praktek kebersihan diri baik sebesar 27,78 %, lanjut usia yang melakukan perawatan diri cukup sebesar 41,67 % namun masih ada lanjut usia yang m asih kurang dalam melakukan praktek terhadap kebersihan dirinya yaitu sebesar 11,11 %.
Hasil data di atas ternyata tidak sejalan dengan hasil pemeriksaan fisik mengenai kebersihan diri lanjut usia. Sehingga penelitian ini perlu sekali ditindaklanjuti dengan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi semua faktor yang mempengaruhi lanjut usia dalam pemenuhan perawatan kebersihan dirinya. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Nathania Martayoga
"Latar belakang: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status kesehatan gigi dan mulut dengan kualitas hidup lansia. Metode Total 93 subjek dinilai status kesehatan gigi dan mulutnya menggunakan indeks DMFT dan status periodontal standart WHO, sedangkan kemampuan mastikasi menggunakan skor color changing chewing gum. Tingkat kualitas hidup dinilai menggunakan kuesioner GOHAI versi Bahasa Indonesia dan kuesioner WHO.
Hasil: Nilai mean kuesioner WHO adalah 24,3. Kesulitan menggigit dan mengunyah makanan memiliki hubungan bermakna dengan jumlah gigi asli r=0,3; r=0,3 dan kemampuan mastikasi r=-0,4; r=-0,3. DT memiliki hubungan bermakna dengan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari r=0,2. Nilai mean GOHAI adalah 51,5. Kemampuan mastikasi memiliki hubungan bermakna dengan limitasi fungsi r=0,3, aspek psikologis r=0,2, dan pengaruh terhadap kehidupan sehari-hari r=0,3. Rasa sakit dan ketidaknyamanan memiliki hubungan bermakna dengan DT r=0,3 dan BOP r=-0,3.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status kesehatan gigi dan mulut terhadap kualitas hidup lansia.

Background: This study aims to examine the relationship between oral health status and quality of life of independent living elderly. Methods Total of 93 subjects oral health status was recorded using DMFT index and WHO standarts periodontal index, and masticatory performance was recorded using color changing chewing gum. Quality of life was recorded using GOHAI and WHO questionnaire.
Results: Mean scores WHO questionnaire is 24,3. Significant relationship exist between difficulty in biting and chewing food with natural teeth r 0,3 r 0,3 and masticatory performance r 0,4 r 0,3. DT was positively correlate with difficulties doing usual activities r 0,2. Mean scores GOHAI Indonesian version is 51,5. Masticatory performance was positively correlate with functional limitation r 0,3, pshycology aspects r 0,2, and effect on daily performance r 0,3. Significant relationship exists between pain and discomfort with DT r 0,3 and BOP r 0,3.
Conclusion: There is significant relationship between oral health and quality of life.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shintha Silaswati
"Penurunan kesehatan klien lanjut usia/lansia yang dirawat di rumah sakit seringkali terlambat diketahui
oleh perawat. Mendeteksi adanya masalah kesehatan yang kemudian menentukan klien mengalami
kemunduran kondisi kesehatan selama dalam perawatan belum dapat dilakukan dengan cepat. Kondisi
ini terjadi karena banyaknya instrumen yang harus diisi oleh perawat untuk dapat menentukan masalah
keperawatan klien dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan instrumen deteksi kemunduran kesehatan lansia dan pemodelan
teoritisnya yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan saat memberikan asuhan keperawatan
klien di Rumah Sakit. Penelitian ini diawali dengan studi literatur, identifikasi instrumen yang
digunakan Rumah Sakit untuk menapis masalah kesehatan lansia yang dirawat, me n g konsultasikan
i n s t r ume n k e p a d a 7 orang pakar akademisi dan praktisi dari berbagai keilmuan terkait,
dilanjutkan dengan menggunakan metode cross sectional untuk uji construct validity dengan analisa
menggunakan Confirmatory Factor Analysis. Uji model teoritis kemunduran kesehatan lansia dilakukan
dengan menggunakan Structural Equation Modelling pada 469 klien geriatri dari empat Rumah Sakit
Umum Daerah (2 Kabupaten dan 2 Kota). Analisa data menggunakan software MPlus dari Muthen and
Muthen versi 8.1. Hasil penelitian ini adalah instrumen deteksi kemunduran kesehatan lanjut usia
atau IDeKu Ke Lansia dan pemodelan teoritis kemunduran kesehatan lansia di rumah sakit Indonesia
yang komprehensif dan meliputi penilaian aspek fisik, kognitif-mental, sosial dan spiritual. Hasil
penelitian menjelaskan bahwa aspek f isik berdampak langsung terhadap kemunduran
kesehatan lansia (koefisien RMSEA < 0,05; CI 95%: < 0,05; probability RMSEA > 0,05; CFI 0,846;
TLI 0,801) atau memenuhi kriteria unidimensional dan fit. Tanda-tanda vital (frekuensi nadi dan
pernafasan), hasil pemeriksaan gula darah sewaktu, usia dan riwayat pendidikan merupakan indikator
yang secara langsung mempengaruhi kemunduran fisik. Kemunduran fisik berpengaruh langsung
terhadap masalah status gizi, aktifitas sehari-hari, kemunduran aspek kognitif-mental, dan aspek sosial.
Jenis Kelamin berdampak tidak langsung untuk terjadinya kemunduran fisik melalui mediator
kemunduran aspek sosial dan riwayat pekerjaan. IDeKu Ke Lansia merupakan instrumen pertama di
Indonesia yang secara valid dan reliabel mampu mengukur kemunduran kesehatan lansia secara
menyeluruh yaitu meliputi bio-psiko-sosio dan spiritual. Pengembangan instrumen ini dirancang untuk
memudahkan perawat dalam mengambil keputusan klinik secara cepat dalam memberikan asuhan
keperawatan. IDeKu Ke Lansia memiliki keunggulan sederhana, dapat dilakukan dengan cepat dan
mampu menilai kondisi kesehatan lansia secara komprehensif. IDeKu Ke Lansia diharapkan mampu
menguraikan kompleksitas masalah keperawatan selama lansia dalam perawatan, terutama dalam
mendeteksi masalah kesehatan lansia saat klien masuk ruang rawat inap di Rumah Sakit. Instrumen ini
dapat diubah dalam bentuk digital agar semakin memudahkan perawat untuk mengambil keputusan
klinis dalam pemberian asuhan keperawatan klien lansia yang dirawatnya
The deterioration of elderlys health status is often seen through by nurses. Detecting a health problem
to determine if the client goes under a deterioration during the care could not be done quickly yet. This
happens due to the time taken for many instruments a nurse has to fill out to determine the problem.
This research aims to develop the instrument to detect the elderlys health deterioration and its
theoretical model as the means to make the decisions on nurse care in hospitals. This research is done
with literature study, instruments identification on what has already used in the hospitals, consultation
with seven academic and practitioner experts from the related studies, followed by cross sectional
method to test out the construct validity with Confirmatory Factor Analysis. The theoretical model test
on elderlys health deterioration was conducted with Structural Equation Modelling on 469 geriatric
clients from State Hospitals (2 districts and 2 cities). Data analysis was done by MPlus software from
Muthen and Muthen ver.8.1. The result would be an elderly health deterioration detection instrument
or IDeKu KE Lansia and the a comprehensive theoretical model on elderlys health deterioration in
hospitals in Indonesia, including the assessments of physical, cognitive-mental, social and spiritual
aspects. The result shows that physical aspect is directly affecting on the deterioration (coefficient
RMSEA < 0,05; CI 95%; < 0,05; probability RMSEA > 0,05; CFI 0.846; TLI 0,801) or to fulfil the fit
and unidimensional criteria. Vital signs (pulse and breathing frequency), blood sugar test result, age,
and educational background are the indicators that directly affect the physical deterioration. The
physical deterioration would directly affect the nutritional status, daily activities, setbacks on cognitivemental,
and social aspect. Gender does not directly affect the physical deterioration through the
mediator of social aspect and educational background. IDeKu Ke Lansia is the first valid and reliable
instrument in Indonesia to measure the overall elderlys health deterioration including bio-psycho-socio
and spiritual. The development of this instrument is designed to let the nurse easily make a clinical
decision during the care. IDeKu Ke Lansia has a simple distinction, it could quickly and
comprehensively determine the elderlys health condition. IDeKu Ke Lansia is expected to disentangle
the complexity of elderlys health status during the care especially in detecting the problem at the time
when the elderly was admitted to the hospital. This instrument could be altered into digital form so that
it could be easily used by the nurse in taking clinical decisions during the elderly care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>