Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96999 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maya Nirmala Budiman
"Tesis ini membicarakan mengenai Analisis Kinerja Rumah Sakit Pluit menggunakan Malcolm Baldridge for Perfomance Excellence sebagai alat ukur.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja rumah sakit Pluit dari sisi kepemimpinan, perencanaan strategis, pelanggan, tenaga kerja, pengukuran kinerja dan teknologi, operasional dan hasilnya. Studi ini menggunakan pendekatan operasional dengan fokus analisis problem dan analisis deskriptif menggunakan metode wawancara mendalam dan Consensus Making Group. Evaluasi berdasarkan Kriteria Malcolm Baldrige yang mempunyai dua dimensi yaitu : proses dan hasil. Hasil evaluasi dari Rumah Sakit Pluit menggunakan Malcolm Baldrige memperlihatkan bahwa Rumah Sakit Pluit sekarang ini berada dalam masa stagnasi. Harus ada tindakan-tindakan yang diambil agar Rumah Sakit Pluit dapat memperbaiki kinerjanya.

This thesis discuss about performance analysis in Pluit Hospital using Malcolm Baldridge for Performance Excellence as the tool. The purpose of this study is to analyze Pluit hospital performance from leadership, strategic planning, focus on customer, performance measurement and technology, focus on workforce, focus on operational and the results. This study using operational research approach focusing on problem analysis and descriptive analysis using in-depth interview and Concensus Decision Making Group. The evaluation based on Malcolm Baldridge Criteria scoring system which have two (2) dimension : process and result. The evaluation result for Pluit Hospital using Malcolm Baldridge shows that Pluit Hospital is in the time of stagnancy. There are several measures that has to be taken so Pluit Hospital can improve its performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asruddin
"Cakupan imunisasi dasar kepada bayi Di Kabupaten Tangerang tiga tahun terakhir tahun 2014-2016 naik 2 % - 7 % setiap tahunya hal ini memberikan informasi bahwa cakupan imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang selalu mengalami peningkatan setiap tahun serta cakupan imunisasi secara nasional melampau target nasional 90 % menjadi 93,83 %. Hal ini berbeda dengan kejadian difteri Kabupaten Tangerang. Sehingga bupati Kabupaten Tangerang menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri. Penyelenggaraan program imunisasi memberikan peran penting dalam (KLB) pemberian vaksin oleh tenaga kesehatan dapat mematurasi persepsi masyarakat sehubungan dengan reaksi yang tidak diinginkan akibat vaksinasi sehingga menyebabkan munculnya kembali penyakit dalam bentuk (KLB). Kejadian ini juga dapat terjadi karena vaksin yang telah rusak tidak dapat diperbaiki lagi dan tidak dapat menimbulkan kekebalan Akibatnya wabah penyakit yang dapat dicegah imunisasi akan terus terjadi sehingga penelitian ini akan mengetahui gambaran dan hubungan kinerja pengelola program berdasarkan Malcolm Baldrige. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam.
Hasil kinerja pengelola imunisasi berdasarkan Malcolm Baldrige di peroleh bahwa perencanaan strategis memiliki hasil yang paling tinggi sebesar 85,02. Variabel yang paling rendah adalah fokus pada tim dengan nilai 78,02. Pada hasil multivariate menunjukkan bahwa Korelasi Hasil Kinerja memiliki korelasi yang kuat dengan variabel Kepemimpinan Perencanaan Strategis, Fokus pada Pelanggan, Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan, Fokus pada Tim dan Fokus pada Proses dengan Nilai koefisien determinan (R2=0,793) dimana variabel yang paling tinggi memberikan pengaruh terhadap hasil dengan niai Standardized Coefficients (B) = 0,429 atau 42,9 % sedangkan variabel fokus pada tim adalah variabel yang paling kecil memberikan pengaruh terhadap hasil kinerja dengan nilai Standardized Coefficients (B) = 0,003 atau 0,3 %. Sehingga semakin baik pengukuran, analisa dan manajemen pengetahuan, perencanaan strategis, fokus pada pelanggan, kepemimpinan, fokus pada proses dan fokus pada tim akan meningkatkan hasil kinerja pengelola program puskesmas.

Coverage of basic immunization to infants In Tangerang Regency, the last three years of 2014-2016 rose 2% - 7% every year, this provides information that immunization coverage of the Tangerang District Health Office always increases every year and immunization coverage nationally exceeds the national target of 90% 93.83%. This is different from the incidence of diphtheria in Tangerang Regency. So that the regent of Tangerang Regency stated that the Extraordinary Events (KLB) of diphtheria. The implementation of an immunization program provides an important role in the outbreak of vaccines by health workers who can preserve people`s perceptions regarding unwanted reactions due to vaccination, causing re-emergence of diseases in the form (KLB). This event can also occur because a damaged vaccine cannot be repaired and cannot cause immunity. As a result, outbreaks of immunization-preventable diseases will continue to occur so that this study will know the description and relationship of program management performance based on Malcolm Baldrige. The method used is quantitative and qualitative methods using questionnaires and in-depth interviews.
The results of theperformance of immunization managers based on Malcolm Baldrige were obtained that strategic planning had the highest yield of 85.02. The lowest variable is to focus on the team with a value of 78.02. On the results of multivariate showed that the correlation results of performance has a strong correlation with the variable Leadership Strategic Planning, Customer Focus, Measurement, Analysis and Knowledge Management, Focus on Team and Focus on Process Rated determinant coefficient (R2= 0.793) where the variable most The high effect on the results with the Standardized Coefficients (B) = 0.429 or 42.9% while the focus variable on the team is the smallest variable which has an effect on the performance results with the Standardized Coefficients (B) = 0.003 or 0.3%. So that better measurement, analysis and knowledge management, strategic planning, customer / patient focus, leadership, focus on the process and focus on the team will improve the performance results of the health center program managers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fuad Afdhal
"Beberapa tahun belakangan ini mutu produk banyak dibahas dan dibicarakan para konsumen. Begitu juga yang terjadi dengan mutu suatu jasa. Konsumen memang makin kritis dalam melakukan penilaian terhadap produk dan jasa yang dipasarkan.
Keinginan konsumen kita untuk memperoeh jasa yang bermutu agaknya sudah memasuki spektrum yang semakin luas antara lain dalam pelayanan bank, biro perjalanan dan rumah sakit. Khusus untuk rumah sakit ada dua pendapat yang jawabannya tergantung kepada status sosial ekonomi dari para pemakai jasa.
Bagi yang tingkat hidupnya baik termasuk dalam kelas sosial ekonomi menengah ke atas bagaimanapun karena kemampuan finansial yang dimiliki mereka bebas menentukan pilihan. Apalagi akses kepada informasi tentang berbagai rumah sakit tidak sulit untuk diperoleh. "
1999
JMAR-1-2-Jun1999-57
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aikens, C. Harold
"Presents quality as a core value that influences virtually every decision and behavior within an organization. This textbook examines the link between management practice, employee behaviors and quality, and demonstrates how Quality Inspired Management (QIM) can lead to a quality-driven enterprise."
New Jersey: Pearson/Prentice Hall, 2006
658.401 3 AIK q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Distria Putri Wulandari
"Untuk dapat meningkatkan kinerjanya, Permen PU No. 04/PRT/M/2009 harus dapat disesuaikan dengan standar Internasional yang digunakan saat ini, yaitu ISO 9001:2015. Selain itu perlu juga dilihat pengaruh prinsip pada ISO 9001:2015 serta implementasi Permen PU No. 04/PRT/M/2009 terhadap proyek pemerintah di bidang konstruksi. Penelitian ini fokus pada prinsip evaluasi kinerja dan peningkatan.
Hasil dari penelitian ini yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel pada ISO 9001: 2015 dengan Permen PU No. 04/PRT/M/2009. Selain itu terdapat dua variabel dalam prinsip evaluasi kinerja dan peningkatan yang belum diterapkan dengan baik, yaitu pada kegiatan evaluasi terhadap hasil pengukuran kepuasan pelanggan dan melakukan audit internal SMM untuk mengukur kinerja SMM.

To be able to improve their performance, Permen PU No. 04 PRT M 2009 that issued by the Ministry of Public Works and Housing regarding to QMS must be adjusted to the international standards, which is ISO 9001 2015. In addition, we also need to consider the impact of the principles in ISO 9001 2015 and the implementation of Permen PU No. 04 PRT M 2009 in government construction projects. This research focuses on the performance evaluation amd improvement principle
The result of this research is that there is no significant difference between the variables in ISO 9001 2015 and Permen PU No. 04 PRT M 2009. There are also two variables in the performance evaluation and improvement principle that have not been applied properly, which are the activity of evaluation to measures customer satisfaction by assessing the responses received on the QMS performance and perform internal audits of QMS to measure QMS performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dary Vito Kurniawan
"Salah satu penyebab kegagalan proyek disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dalam perencanaan, perencanaan yang kurang baik, dan manajemen yang tidak efisien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gap dari kegiatan SMM pada prinsip perencanaan dalam Permen PU No.04/PRT/M/2009 dengan ISO 9001:2015 dan untuk mengetahui bagaimana penerapan kegiatan SMM di proyek Bina Marga. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat tujuh variabel ISO 9001:2015 yang belum terdapat di Permen PU No.04/PRT/M/2009, empat diantaranya mengenai klausul perencanaan dalam tindakan pada peluang dan risiko, serta tiga mengenai klausul perencanaan dalam merencanakan perubahan. Dalam penerapannya dua variabel dalam penerapannya berpengaruh terhadap proyek di kementerian PUPR mengenai merencanakan perubahan untuk meningkatkan SMM, serta satu variabel dalam penerapannya berpengaruh yang tidak dominan mengenai manual mutu.

One of the causes of project failure is due to differences in planning, poor planning, and inefficient management. This research was conducted to know the gap of SMM activities on the principles of planning in the Minister of Public Work Regulation No.04 PRT M 2009 with ISO 9001 2015 and to know how the implementation of SMM activities in Bina Marga project. The results of this study found that there are seven variables of ISO 9001 2015 that have not been included in Regulation of Minister of Public Works No.04 PRT M 2009, four of which are about planning clauses in action on opportunity and risk, and three regarding planning clause in planning change. In its application two variables in its application affect the project in the PUPR ministry on planning changes to improve the QMS, as well as one variable in its application has an effect that is not dominant about the quality manual."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Christian Felix Yurosario
"Penelitian ini membahas defect yang muncul dalam proses pengemasan susu bubuk 400gr pada mesin Wolf di Departemen Powder Packing PT. Frisian Flag Indonesia. Dalam kasus ini, defect merupakan segala ketidaksuaian kualitas, bentuk, dan dimensi kemasan dengan standar yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan usulan-usulan solusi untuk mengatasi defect yang muncul pada mesin Wolf 4/5 di departemen Powder Packing PT. Frisian Flag Indonesia. Analisa defect dilakukan dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) dengan alat bantu 7 tools of quality dan metode FMEA. Metode FMEA digunakan untuk menemukan prioritas penanganan terhadap penyebab defect pada tahap Analyze DMAIC. Hasil yang dicapai adalah prioritas penanganan berdasar nilai Risk Priority Number (RPN) terbesar untuk kemudian dijadikan dasar pada tahap Improve. Tahap Control dilakukan dengan cara membuat standar pemeriksaan baru terhadap pemeliharaan dan operasional mesin.

The focus of this study is about the defects that arise in milk powder packing process size 400gr on the Wolf machine at Powder Packing Departement, PT. Frisian Flag Indonesia. In this case, the defect is any out of spec of quality, shape, and dimensions of the standart pouch. This study aimed to obtain a solution proposals of the defects that appear on the machine Wolf 4/5. Analysis to the defect is done by using the DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) with 7 tools of quality tools and FMEA method. FMEA method is used to find the priority handling to the cause of the defect that found in the Analyze of DMAIC. Then the Risk Priority Number (RPN) value is used as the basis in the Improve of DMAIC to find the solution priority. In the control phase, this study is develop some Standart Operation Procedure (SOP) for the preventif maintenance activity and operational activity, to keep the improvement implementation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Hariara
"Tidak bisa kita pungkiri pada masa sekarang ini kualitas sangat dibutuhkan didalam setiap industri konstruksi. Setiap orang menginginkan bahwa konstruksi yang telah mereka beli atau investasikan memiliki umur yang cukup panjang sehingga target keuntungan mereka telah tercapai sebelum masa pakai dari konstruksi itu berakhir. Untuk dapat memastikan bahwa umur pakai dari konstruksi itu sesuai dengan yang telah mereka perhitungkan maka dibutuhkan suatu parameter yang disebut dengan mutu. Mutu dari konstruksi yang baik tentu saja akan menjamin usia pakai dari konstruksi itu. Kepastian mutu dari setiap material yang dipakai oleh industri konstruksi sangat menentukan mutu dari konstruksi itu sendiri PT. PPI (Pacific Prestress Indonesia) adalah salah satu perusahaan yang bergerak didalam bidang penyedia material berbahan beton yang menggunakan ISO 9001: 2000 sebagai jaminan akan kualitas produk yang mereka buat. Mutu dan pelayanan adalah sarana untuk mencapai kepuasan dan ikatan dengan pelanggan. Tujuan keseluruhan bisnis bukanlah untuk menghasilkan produk atau jasa yang bermutu, atau memberikan pelayanan yang prima. Tujuan utama adalah menghasilkan pelanggan yang puas dan setia yang akan terus menjalin bisnis. Oleh karena itu, memberikan mutu yang tinggi dan pelayanan yang prima adalah suatu keharusan apabila ingin mencapai tujuan utama: pelanggan yang puas dan setia. Dari hasil yang didapat dalam menerapkan ISO 9001: 2000, faktor sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam kesulitan menjalankan segala persyaratan yang ada dalam ISO 9001: 2000, faktor sumber daya manusia ini yang lama-kelamaan membentuk suatu budaya organisasi perusahaan menjadi kurang peduli akan pentingnya menjalankan semua persyaratan yang ada dalam ISO 9001: 2000.

We can not deny that, at this time, quality is very needed in every construction industry. Every people wants that the construction that they have buy or invest have long enough lifespan so their profit target have been reach before the construction age is ended. To make sure that the lifespan of the construction agree with the lifespan that they have counted so its need a parameter called quality. The quality of good construction will guarantee the lifespan of the construction. Quality assurance of every material used in construction industry affected the construction quality itself. PT. PPI (Pacific Prestress Indonesia) is one of a company that moves to supply concrete material that using ISO 9001: 2000 as a guarantee of their product. Quality and service is a medium to reach satisfaction and bond with customer. The whole purpose of business is not to make a qualified product or service, or giving the first-rate service. The main purpose is to make a satisfied and loyal customer that will always build business. So, giving the high qualified of product and first-rate service is a must if we want to reach the main purpose: a satisfied and loyal customer. From the result of applying ISO 9001: 2000, human resource factor is the, main factor of the difficulty of approaching all the condition written in ISO 9001: 2000, this human resource factor eventually make an organizational behavior becoming less aware of approaching all the condition written in ISO 9001: 2000."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soin, Saru Singh
New York: McGraw-Hill, 1999
658.401 3 SOI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Aidah
"Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi alur proses pelayanan dengan menggunakan pendekatan lean six sigma dan memberikan usulan perbaikan di Instalasi Radiologi RS Hermina Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian operasional (operational research) dengan desain penelitian kuantitatif dan kualitatif yang didapatkan dari hasil observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Sasaran penelitian adalah pemeriksaan radiologi konvensional sebanyak 31 sampel. Hasil yang didapatkan dari pengukuran value stream mapping (VSM) adalah rata-rata lead time per pasien 2 jam 26 menit 42 detik pada shift pagi siang dan 12 jam 34 menit 53 detik pada shift malam. Bottleneck terletak pada siklus pengolahan ekspertise dikontribusi oleh sebagian besar waste of waiting, yaitu menunggu foto dibaca oleh dokter spesialis radiologi. Akar penyebab masalah adalah tidak ada jam praktek dokter spesialis radiologi pada shift malam hari serta belum diterapkan standarisasi waktu tunggu pelayanan radiologi untuk semua jenis pasien. Usulan perbaikan yang diberikan adalah dilakukannya standardized work, visual management, dan just in time sehingga diestimasikan lead time dapat dikurangi sebesar 26,47% (1 jam 47 menit 52 detik) pada shift pagi dan siang, serta shift malam 49,35% (6 jam 22 menit 28 detik).

The purpose of this study is to identify the service process flow using lean six sigma approach and giving improvement suggestions in radiology instalation at Hermina Tangerang Hospital. This is a quantitative and qualitaive operational research which the data was collected from observation result, in-depth interview, and document review. Target research of the study was the coventional radiology examinations with 31 samples. The result based on value stream mapping (VSM) measurement showed the average lead time per patient is 2 hours 26 minutes 42 seconds in the day shift and 12 hours 34 minutes 53 seconds in the night shift. The bottleneck is located in the expertise processing cyle which dominantly contributed by waste of waiting by waiting the image to be interpreted by the radiology specialist doctor. The root cause of the problem was the unavailability of the radiology specialist doctor in the night shift and there is no standardization of patients waiting time in the radiology services.  The improvement suggestions are the radiology department needs to apply a standardized work, visual management, and just in time, so that it is estimated that the lead time can be reduced 26,47% (1 hour 47 minutes 52 seconds) in the day shift and 49,35% in the night shift (6 hours 22 minutes 28 seconds)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>