Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188680 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmi Yunita
"Penelitian tesis ini dilakukan di Organisasi Nirlaba XYZ, yang bekerja untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Tantangan yang dihadapi organisasi ini adalah untuk membangun budaya pembelajaran organisasi agar bisa mencapai tujuan-tujuan strategisnya. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan desain non-eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi budaya pembelajaran organisasi di XYZ adalah tools dan teknologi untuk berbagi pengetahuan dan perceived behavioral control. Untuk meningkatkan budaya pembelajaran organisasi di Organisasi Nirlaba XYZ, peneliti merekomendasikan intervensi berupa workshop tentang solusi tools dan teknologi untuk berbagi pengetahuan serta pelatihan manajemen waktu untuk meningkatkan faktor perceived behavioral control.

This research is conducted in the Organization XYZ; it is a not-for-profit organization working to improve the quality of education in Indonesia. The challenge faced by the organization is to build an organizational learning culture in order to achieve its strategic objectives. The research is a correlational research with a non-experimental design. The result shows that the factors affecting organizational learning culture in XYZ are tools and technology for knowledge sharing and perceived behavioral control. As interventions to improve organizational learning culture in XYZ, the researcher recommends a workshop on tools and technology for knowledge sharing in XYZ and time management training to increase perceived behavioral control among the staff."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Surya Saputra
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh organisasi pembelajar, budayaorganisasi dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja anggota kepolisianPolres Metropolitan Jakarta Utara. Organisasi pembelajar merupakan organisasiyang berusaha mentransformasikan dirinya sesuai dengan perkembanganlingkungan organisasi. Budaya organisasi adalah ldquo;shared values rdquo; sebagaiperwujudan nilai-nilai yang dibutuhkan bagi seluruh anggota organisasi untukmendukung keberhasilan tujuan organisasi Polres Metropolitan Jakarta Utara.Budaya organisasi diharapkan dapat membangun komitmen dan kepuasan kerjaanggota untuk mewujudkan tujuan organisasi. Penelitian ini mengambil sampelsecara acak yaitu sebanyak 403 orang anggota polisi yang berada padalingkungan Polres Metropolitan Jakarta Utara dan Polsek jajaran. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji model pengaruh antara independent dan dependentvariabel digunakan analisis SEM Structural Equation Modelling.
Hasil penelitian menemukan bahwa komitmen organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja r= 0.512. Selanjutnya organisasi pembelajar mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja r= 0.271. Dalam model SEM ditemukan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh yang cukup kuat dan signifikan dengan organisasi pembelajar r= 0.625. Sedangkan variabel organisasi pembelajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi r= 0.271. Budaya organisasi tidak mempunyai pengaruhyang signifikan baik terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
Dari temuan dan analisis hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi pembelajar perlu dikembangkan untuk meningkatkan kepuasan kerjaanggota. Organisasi pembelajar perlu ditansformsikan ke dalam organisasi untuk mendukung kepuasan kerja anggota. Organisasi pembelajar juga perlu ditransformasikan ke dalam organisasi sehingga dapat mewujudkan komitmenanggota terhadap organisasi khususnya dalam membangun budaya belajar dalamorganisasi Polres Metropolitan Jakarta utara.

This study was to examine the effect of learning organization, organizationalculture, and organizational commitment towards employees job satisfaction ofpolice officers at North Jakarta Metropolitan Resort Police. Learning organizationis an organization which often transforming itself in relation to the environmentalchange. While organizational culture is a shared values of organizational memberto create values which are needed to achieve the organizational success. Organizational culture was expected to build the organizational commitment andthe employees job satisfaction to reach the organization objective. This studyinclude 403 police officers randomly selected from Police Resort and Polsekoffice. To analyse the model of effect especially between independent dandependent variabel , this study used SEM Structural Equation Modelling.
The finding of the study indicated that the effect organizational commitment wassignificant to the employees job satisfaction r 0.512 . In addition, learningorganization had a significant relationship to employee job satisfaction r 0.271 .In SEM model of analysis was also found that organizational commitment wasstrongly significant effect to organizational culture r 0.625 . While, learningorganization was significantly effect the organizational commitment r 0.271 .Organizational culture was not significantly effect the organizational commitmentand employees job satisfaction.
Based on the findings and analysis, the study concluded that organizational commitment, learning organization need to bedeveloped at Police Resort to improve the employee job satisfaction. Learningorganization had to transform into the Polcice Resort to create employee job satisfaction. Learning organization was important to be transform into the PoliceResort to support the employees organizational commitment, especially to buildthe learning and service culture within the police officer at North Metropolitan Police Resort.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Hendrawan Adilukito
"ABSTRAK
The purpose of this thesis is to assess the organization culture and managerial
competencies based on the Competing Values Framework by Cameron and Quinn
(2006). The population is all of the employees of PT. XYZ, a family owned
company and doing business related to exhibition services. This research used
Organization Culture Assessment Instrument (OCAI) as the data analysis
technique to diagnose the dominant orientation of organization based on the core
culture types and Management Skill Assessment Instrument (MSAI) to describe
and obtain description of the management behavior on the job. The results showed
that the dominant organizational cultures in PT XYZ at current condition are
Hierarchy and Market while the Clan culture as the expected culture. For the
assessment of managerial competencies in PT XYZ through a descriptive analysis
and Importance Performance Analysis by Martilla and James (1977), the result
shows that the overall average score of the current condition is in “Average” level
while the expected is in “Good” level. There is only one competency category,
Managing Continuous Improvement, which is considered as the focus of the
improvement and needs immediate improvements.

ABSTRACT
Tujuan dari tesis ini adalah untuk menilai budaya organisasi dan kompetensi
manajerial berdasarkan Competing Values Framework dari Cameron dan Quinn
(2006). Populasi yang dinilai adalah seluruh karyawan PT. XYZ, sebuah
perusahaan keluarga dan melakukan bisnis yang berkaitan dengan jasa pameran.
Penelitian ini menggunakan Organization Culture Assessment Instrument (OCAI)
sebagai teknik analisis data untuk mendiagnosis orientasi dominan organisasi
berdasarkan jenis budaya inti dan Management Skill Assessment Instrument
(MSAI) untuk memperoleh gambaran tentang perilaku manajemen pada
pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi yang dominan
di PT XYZ pada kondisi saat ini adalah Hierarchy dan Market sementara budaya
Clan sebagai budaya yang diharapkan. Untuk asesmen kompetensi manajerial di
PT XYZ melalui analisis deskriptif dan Importance Performance Analysis dari
Martilla dan James (1977), hasilnya menunjukkan bahwa nilai rata-rata
keseluruhan untuk kondisi saat ini berada di level "Rata-rata" sedangkan yang
diharapkan adalah di level "Baik". Hanya terdapat satu kategori kompetensi,
Mengelola Perbaikan Berkelanjutan (Managing Continuous Improvement), yang
dianggap sebagai fokus perbaikan utama dan membutuhkan perbaikan segera"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albrecht, Karl, 1941-
New York: AMACOM, 2003
658.403 8 ALB p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Made Gede Oka Utama
"Saat ini, anggota polisi membutuhkan pendidikan tinggi, mobilitas tinggi untuk memaksimalkan pekerjaan mereka, namun lingkungan eksternal yang dihadapi oleh anggota polisi juga telah berkembang lebih kompleks dan dinamis. Perubahan lingkungan dari organisasi kepolisian tentunya menuntut anggota kepolisian untuk memiliki cara dan pola pikir baru dalam bekerja sehingga komitmen semua anggota kepolisian untuk melakukan perubahan sesuai dengan nilai-nilai peradaban masyarakat. Setiap organisasi membutuhkan komitmen dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Semakin tinggi kepuasan kerja, semakin tinggi komitmen karier. Terkait masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh budaya organisasi, kepuasan kerja, dan kepemimpinan terhadap komitmen organisasi. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survei dan studi literatur untuk mendukung hipotesisnya dan menggunakan teori Denison (2000) sebagai dimensi untuk menggambarkan temuan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja sebagai variabel kuat yang memberikan pengaruh terhadap komitmen anggota, di sisi lain, kepemimpinan memberikan pengaruh langsung terhadap komitmen, sedangkan budaya organisasi sebagai alat untuk komitmen memberikan pengaruh lebih dari keduanya, kepemimpinan dan kepuasan kerja.

Nowadays, police members need high education, high mobility to maximize their work, however, the external environment faced by members of the police has also developed more complex and dynamic. The environmental change of the police organization certainly requires members of the police to have new ways and mindset of working so that the commitment of all members of the police to make changes in accordance with the values of community civilization. Every organization needs a commitment from organizational members to achieve organizational goals. The higher job satisfaction the higher career's commitment. Regarding to the problem, the purpose of this research is to examines the influence of organizational culture, job satisfaction, and leadership on organizational commitment. This quantitative study uses survey methode and literature studies to support its hyphotesis and uses Denison (2000) theory as its dimention to describe the field finding. The results shows that job satisfaction as a powerful variabel that gives effect to member's commitment, on the other hand, leadership gives direct influence to the commitment, while, organizational culture as a tool to the commitment gives more influence than both, leadership and job satisfaction."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Febri Koriyani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Budaya dalam Organisasi
dengan Komitmen Afektif terhadap Perubahan pada Perusahaan Rintisan Berbasis
Digital. 113 responden dari berbagai perusahaan rintisan berbasis digital terlibat dalam
penelitian ini. Alat ukur yang digunakan untuk Budaya dalam Organisasi adalah
Organizational Culture Survey (OCS) yang dikembangkan oleh Glaser, Zamanou, dan
Hacker (1987), sementara Komitmen Afektif terhadap Perubahan Commitmen To Change Inventory (CTC Inventory) yang dikembangk anm eonleghg uMnaekyaenr
dan Herscovitch (2002) dengan hanya mengambil dimensi dari Komitmen Afektif
terhadap Perubahan. Kedua alat ukur tersebut sebelumnya telah di adaptasi ke dalam
aBnathaaras aa Inntadroan eBsuiad.a Hyaa sdial ldaamri Opergnaenliitsiaansi mdeennguannju Kkkoamni atmdaenny Aa fheukbtuifn tgearnh aydaanpg Pseigrunbifaihkaann
(r= 0,440, p<0,01). Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara setiap 6 komponen Budaya dalam Organisasi (Kerja tim & Konflik,
Nuansa dan Moral, Alur Informasi, Keterlibatan, Supervisi, dan Rapat) dengan
Komitmen Afektif terhadap Perubahan. Penelitian ini diharapkan akan membantu
perusahan-perusahaan rintisan berbasis digital untuk memahami variabel Budaya
dalam organisasi maupun komponen-komponennya yang berhubungan dengan
Komitmen Afektif, sehingga implementasi perubahan akan berhasil.

ABSTRACT
Commitment to Change in Digital Based Start-up. 113 Participants were involved in
thi study. The measurement tools used in this study is the Organizational Culture
Siurvey developed by Glaser, Zamanou, and Hacker (1987) Change Inventory (CTC Inventory) developed by Meyer and H earnsdc otvhietc hC (o2m0m02i)t.m Feonrt
the purpose of measuring Affective Commitment to Change, only items from this
dimension are used to measure Affective Commitment to Change. The Measurement
tools were adapted into Bahasa Indonesia for better understanding. This study showed
that there is a significant relationship between Organizational Culture and Affective
Commitment to Change (r= 0,440, p<0,01).. Furthermore, this study also found that
every component form Organizational Culture (Teamwork & Conflict, Climate &
aMnodr aslieg,n Iifnivcoanlvtleym ceonrtr, eIlnaftoedrm taot iAonff eFclotiwve, SCuopmermviitsmioenn, ta tnod Cmheaentgineg. sF) raorme atlhl ep roessiutilvt eolyf
this study, hopefully start-up companies can understand more about Organizational
culture or it
of change implementations."
2016
S63246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billyawan Sugiantoro
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan diagnosis budaya organisasi dan kompetensi manajerial. Responden adalah seluruh karyawan PT. Pactoconvex Niagatama. Penelitian ini rnenggunakan konsep Competing Values Framework (Cameron dan Quinn, 2006) dengan kuesioner Organization Culture Assessment Instrument dan Management Skill Assessment Instrument yang kernudian diolah dengan Importance Performance Analysis. Hasil penelitian menemukan bahwa tipe budaya organisasi saat ini didominasi oleh tipe clan dan market, sementara tipe budaya yang diinginkan didominasi oleh tipe clan dan aclnocracy. Hasil lainnya adalah bahwa karyawan rnenilai kornpetensi rnanajerial berada pada posisi "sedang" yang berarti telah cukup rnernuaskan dan kategori kornpetensi yang perlu rnenjadi fokus perbaikan adalah managing team, managing continuous improvement dan managing coordination.

This study aims to diagnose the organization culture and managerial competencies using the Competing Values Framework by Cameron and Quinn (2006). Respondents are whole employees of PT.PactoconveX Niagatama, a professional convention organizer. This study used Organization Culture Assessment Instrument (OCAI) and Management Skill Assessment Instrument (MSAI). By using descriptive analysis and Importance Performance Analysis, the result found that clan culture and market culture are dominant in current situation. Moreover, clan culture and adhocracy culture are the preferred dominant culture. The result also found that employees feel that the score for management skill is "moderate" (satisfying enough). PT.PactoconveX Niagatama should concentrate to make an improvement in some management skill categories: managing team, managing continuous improvement and managing coordination."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32207
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Puspita Sari
"Tesis ini membahas tentang pengaruh perilaku kepemimpinan dan budaya organisasi pembelajar terhadap komitmen organisasi di organisasi pelajar. Permasalahan yang terjadi adalah minimnya kehadiran pengurus IKOSI Zona 2 dalam setiap agenda. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan mengadopsi instrumen Organizational Commitment Questionnaire (OCQ) dari Mowday, Steers dan Porter (1979), instrumen Perceived Leadership Behavior Scales (PLBS) dari House dan Dessler (1974), dan instrumen Dimensions of Learning Organization Questionnaire dari Watkins dan Marsick (1997), ditambah 3 pertanyaan demografis berupa jenis kelamin, jabatan dan masa kepengurusan.
Setelah data dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS ver 21.0, hasil penelitian menyimpulkan tidak terdapat pengaruh jenis kelamin dan jabatan terhadap komitmen organisasi, perilaku kepemimpinan, dan budaya organisasi pembelajar, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari perilaku kepemimpinan dan budaya organisasi pembelajar secara masing-masing terhadap komitmen organisasi di IKOSI Zona 2. Namun terdapat pengaruh yang positif dan tidak signifikan secara simultan perilaku kepemimpinan dan budaya organisasi pembelajar terhadap komitmen organisasi di IKOSI Zona 2. Untuk itu, perlu adanya eksplorasi lebih jauh tentang alasan minimnya kehadiran pengurus dalam agenda IKOSI Zona 2.

This thesis discusses the influence of leadership behavior and learning organization culture on organizational commitment in student organizations. The problem that occurs is the lack of board presence IKOSI Zone 2 in each agenda. This research was conducted through a quantitative approach by adopting instrument Organizational Commitment Questionnaire (OCQ) of Mowday, Steers and Porter (1979), the instrument Perceived Leadership Behavior Scales (PLBS) of the House and Dessler (1974), and the instrument of Dimensions of Learning Organization Questionnaire from Watkins and Marsick (1997) plus three demographic questions such as gender, position and time management.
After the data were analyzed using SPSS software ver 21.0, the results of the study concluded that there was no influence of gender and position to organizational commitment, leadership behavior, and learning organization culture, there is a positive and significant effect of leadership behavior and learning organization culture respectively on organizational commitment in IKOSI Zone 2. Yet there is a positive influence and simultaneously insignificant behavior leadership and learning organization culture on organizational commitment in IKOSI Zone 2. Therefore, it's need for further exploration of the reasons for the lack of presence in the board agenda IKOSI Zone 2.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan komunikasi terhadap employee engagement di Kementerian Sekretariat Negara. Penelitian ini menggunakan kuesioner budaya organisasi Van den Berg dan Wilderom (2004), Communication Satisfaction Questionnaire (CSQ) (Clampitt dan Downs 1996) untuk mengukur komunikasi, dan employee engagement (Saks, 2006). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif dan regresi berganda. Hasil penelitian dari 302 responden menunjukkan tingkat employee engagement pada Kementerian Sekretariat Negara pada kategori tinggi, termasuk pada dimensi job engagement dan organization engagement.
Hal ini berarti pegawai Kementerian Sekretariat Negara memiliki ikatan baik pada organisasi maupun pekerjaan mereka, merasa bangga pada organisasi, berdedikasi, serta tertarik untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi. Secara umum, budaya organisasi dan komunikasi berpengaruh terhadap employee engagement sebesar 38,6%. Secara lebih spesifik, improvement orientation (dimensi budaya) dan horizontal and informal communication (dimensi komunikasi) memiliki pengaruh signifikan terhadap job engagement. Dan dimensi komunikasi berupa supervisory communication, personal feedback dan horizontal and informal communication memiliki pengaruh signifikan terhadap organization engagement. employee Saran bagi organisasi adalah organisasi perlu memikirkan kembali bagaimana cara dan bentuk penghargaan yang akan diberikan kepada pegawai atas kinerja dan prestasinya.

This study aims to determine the influence of organizational culture and communication on employee engagement in the Ministry of State Secretariat. This study using Van den Berg and Wilderom questionnaire (2004), Communication Satisfaction Questionnaire (CSQ) (Clampitt and Downs (1996) to measure communication, and a questionnaire developed by Saks (2006) to measure employee engagement. Methods of data analysis that been used in this research is descriptive and multiple regression analysis. The results of the 302 respondents indicated the level of employee engagement at the Ministry of the Secretariat of State of the Republic of Indonesi in the high category, including the dimensions of job engagement and organization engagement.
This means that employees of the Ministry of State Secretariat of the Repblic of Indonesia has engagement to both the organization and their work, proud of the organization, dedicated and keep to engage in the activities of the organization. In general, level of the organizational culture and communication influence on employee engagement at 38.6%. Specifically, improvement orientation (the organizational cultural dimension) and horizontal and informal communication (communication dimension) has a significant influence on job engagement. And dimensions of communication in the form of supervisory communication, personal feedback and horizontal and informal communication has a significant influence on the organization engagement. Future studies are recommended to investigate other factors that influence employee engagement.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson, Priscilla
"This book is the true story of how people can react, respond, and survive in the most extreme imaginable crisis.
"
Alexandria, Virginia: American Society for Training & Development, 2010
e20441077
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>