Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4150 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miller, Johnm
"Buku yang berjudul "The driving instructor's handbook 1995" ini merupakan sebuah buku panduan mengenai instruksi-instruksi dalam berkendara."
[Place of publication not identified]: Kogan Page, 1994
R 629.383 MIL d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hole, Graham
"Road accidents are the major cause of death and injury among young people in the developing world, and the field of psychology can offer great insights into the many factors that are at play when we get behind the wheels of our cars. Based on data collected around the world on drivers of all age groups, Graham Hole provides an up to date picture of the realities of driving, including visual perception issues, cell phone distractions, fatigue, drugs, and the effects of aging. These insights can help explain why we crash, as well as how we achieve the amazing feat of not crashing more oft"
New Jersey: Lawrence Erlbaum, 2007
153.8 HOL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maulida Bellafaransi
"ABSTRAK
Tingkat pelanggaran lalu lintas di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Faktor yang menjadi penyebab pelanggaran lalu lintas ini terbagi menjadi faktor internal yaitu karakteristik pengemudi, dan faktor eksternal yaitu situasi lalu lintas di jalan raya seperti kepadatan lalu lintas. Pada karakteristik pengemudi, terdapat perbedaan perilaku pada pria dan wanita dalam berkendara. Walaupun begitu, baik pria dan wanita memiliki kesamaan aktivitas yang dilakukan saat mengendarai mobil, yaitu mendengarkan musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari genre musik dan kepadatan lalu lintas terhadap perilaku pengendara mobil pria dan wanita, yang dilihat dari jumlah pelanggaran, kecepatan rata-rata, dan frekuensi pengereman. Sementara genre musik yang diujikan adalah musik pop, jazz, dan rock. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan driving simulator dan kuesioner perilaku pengendara DBQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genre musik mempengaruhi perilaku seseorang dalam berkendara. Baik pria maupun wanita memiliki kecenderungan berperilaku lebih baik ketika diperdengarkan musik jazz dan berperilaku paling agresif ketika diperdengarkan musik rock.

ABSTRACT
The number of traffic violations in Indonesia is always increasing for years. This might be caused by the internal factors, which is the characteristic of the driver, and the external factors, which is the traffic situation such as traffic density. Driving behavior of men are women tends to be different. However, they have similarity in activities performed while driving, which is listening to music. This study aims to determine the effect of music genres and traffic density on the driving behavior of men and women, which could be seen from the number of violations, average speed, and braking frequency. The music genres which are being tested is pop, jazz, and rock. This research was conducted by using a driving simulator and driving behavior questionnaire (DBQ). The results showed that the music genres affect a person's driving behavior. Both men and women have a tendency to behave better in driving when jazz was played, but behave more aggressively in driving when rock was played.
"
2015
S60096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Habiburrahman
"ABSTRAK
Mobil MPV merupakan tipe mobil yang selalu ada pada peringkat pertama penjualan di Indonesia. Riset ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penguatan kepuasan pengendara mobil MPV akibat dari intervensi variabel pengendara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square PLS-SEM terhadap 516 pengendara mobil MPV di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi melalui kuesioner yang telah dibagikan. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel pengendara dengan variabel operasional terhadap kepuasan pengendara mobil. Pada akhir riset menggunakan metode fenomenologi untuk lebih memahami karakteristik pengendara dan memberikan analisa yang lebih akurat dalam memahami fenomena ini.

ABSTRACT
MPV is a type of car that has always existed at the first rank of sales in Indonesia. This research aims to undesrtand the relationship of strengthening the satisfaction of MPV driver as a result of intervention by driver variables. The methods used in this research is Partial Least Square PLS SEM against 516 MPV drivers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi through a questionnaire which had been distributed. The results showed the existence of a significant relationship between a driver variable with operational variable towards satisfaction of the driver. At the end of research using the method of Phenomenology to better understand the characteristics of the driver and give a more accurate analysis in understanding this phenomenon."
2017
T48145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmanuel Wullur
"Beberapa penelitian di dalam maupun luar Indonesia sudah menemukan adanya perbedaan perilaku berkendara antara masa sebelum pandemi dan saat pandemi. Namun, studi yang membandingkan perilaku berkendara masa pandemi dan masa setelah pandemi masih minim dan baru dilakukan di luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan persepsi terhadap kondisi lalu lintas, persepsi risiko, perilaku berkendara berisiko pengendara, serta perilaku berkendara berisiko pengendara lain antara masa saat dan setelah pandemi pada pengendara sepeda motor usia dewasa muda. Partisipan pada penelitian (n=111) berdomisili di jabodetabek dan setiap variabel diukur dengan kuesioner self-report. Hasil paired samples t-test menunjukkan bahwa persepsi risiko dan perilaku berkendara berisiko pengendara lain mengalami peningkatan setelah pandemi, sementara persepsi terhadap kondisi lalu lintas menjadi lebih negatif. Namun, tidak ditemukan perubahan perilaku berkendara berisiko pengendara setelah pandemi. Implikasinya, adaptasi pengelolaan lalu lintas setelah pandemi sebaiknya difokuskan pada peningkatan kualitas jalan ketimbang pada penindakkan terhadap perilaku berisiko di jalan.

Several studies conducted within and outside of Indonesia have found differences in driving behavior between the pre-pandemic and during pandemic periods. However, studies comparing driving behavior during and after the pandemic are still lacking and have only been conducted abroad. This study aims to compare perceptions of traffic conditions, risk perception, risky driving behavior of riders, and risky driving behavior of other drivers between the time of and after the pandemic in young adult motorcyclists. Participants in the study (n = 111) were domiciled in Jabodetabek and each variable was measured using a self-report questionnaire. The results of the paired samples t-test show that other drivers' perceptions of risk and risky driving behavior have increased after the pandemic, while perceptions of traffic conditions have become more negative. However, no change in risky driving behavior was found after the pandemic. The implication is that post-pandemic traffic management adaptations should be focused on improving road quality rather than on taking action against risky behavior on the road."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Eka Putri Nurtantri
"[ABSTRAK
Dalam penggunaan transportasi, banyak pengendara yang hanya memikirkan
kepentingan individu mereka, tanpa memikirkan kepentingan pengguna jalan
lainnya. Akibatnya, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas. Data Kepolisian RI
menyebutkan pada 2010, jumlah korban meninggal kecelakaan lalu lintas di
Indonesia menacapai 31.234 orang, 21%-nya merupakan pejalan kaki. Secara
umum, kecelakaan lalu lintas terjadi karena beberapa faktor seperti kelalaian
manusia, kondisi jalan, kelayakan kendaraan, dan belum optimalnya penegakan
hukum lalu lintas. Berdasarkan teori Rasmussen, dasar perilaku seseorang
dipengaruhi oleh keterampilan (skill), peraturan (rule), dan pengetahuan
(knowledge). Pengetahuan merupakan dasar dari seseorang untuk menganalisis
dan mengambil keputusan serta berperilaku. Kurangnya pengetahuan tentang
keselamatan dan keamanan saat berkendara dapat membuat pengemudi kurang
tanggap terhadap situasi yang membahayakan pengguna jalan, termasuk para
pejalan kaki yang akan menyebrang melewati zebra cross, sehingga berpotensi
terjadinya kecelakaan di jalan raya. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
mengenai tingkat pengetahuan mahasiswa S1 Ekstensi FKM UI angkatan 2012
yang mengendarai kendaraan mobil ataupun motor terkait fasilitas zebra cross.
Metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan menggunakan metode
survei (kuesioner). Responden adalah 106 mahasiswa/i Ekstensi FKM UI
angkatan 2012 yang dapat berkendara. Hasil penelitian menunjukkan tingkat
pengetahuan mahasiswa/i baik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai
aspek rambu lalu lintas yang terkait dengan fasilitas zebra cross yaitu sebesar
83,96%. Pertanyaan-pertanyaan mengenai standar/pedoman mengemudi terkait
dengan fasilitas zebra cross memperoleh hasil sebanyak 99,06% mahasiswa/i
berpengetahuan baik. Sedangkan untuk peraturan perundangan terkait dengan
fasilitas zebra cross, tingkat pengetahuan mahasiswa/i yang baik dan yang kurang
baik tidak jauh berbeda yaitu sebesar 54,72% dan 45,28%.

ABSTRACT
In the context of the use of transportation, many people in fact only care about
their individual interests, without looking carefully at the interests of the other
road users. Consequently, there are many accidents on the road. The data from
Indonesian National Police in 2010 confirmed, the death toll of traffic accidents in
Indonesia reached 31 234 people, 21% of them were pedestrians. In general,
traffic accidents occurred due to several factors such as human error, road
conditions, vehicle eligibility, and traffic enforcement that has not been used
optimally. Based on the theory of Rasmussen, a person's behavior is influenced by
basic skills (skills), rules (rule), and knowledge (knowledge). Knowledge is the
basis of a person to analyze and make decisions and behave. The lack of
knowledge about safety and security when they are driving can make the driver
less responsive to the situations which endanger road users, including pedestrians
to cross through the zebra crossing, so that make a potential occurrence of
accidents on the highway. Therefore, the research is needed on the level of student
knowledge S1 Extension FKM UI 2012 who are driving automobile or motor
vehicle related to zebra crossing facilities. The method used is descriptive study
using a survey method (questionnaire). Respondents were 106 extension student
from FKM UI 2012 who can drive. The results showed that the good level from
student knowledge to answer questions about the aspects of traffic signs
associated with the zebra crossing facilities in the amount of 83.96%. Questions
regarding standards / guidelines related to zebra crossing facilities obtain the
result of 99.06% for good knowledgeable students. Meanwhile, the driving rules
related to the zebra crossing facilities, the good level of knowledge of the student
and the less is not much different in the amount of 54.72% and 45.28%;ABSTRAK
Dalam penggunaan transportasi, banyak pengendara yang hanya memikirkan
kepentingan individu mereka, tanpa memikirkan kepentingan pengguna jalan
lainnya. Akibatnya, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas. Data Kepolisian RI
menyebutkan pada 2010, jumlah korban meninggal kecelakaan lalu lintas di
Indonesia menacapai 31.234 orang, 21%-nya merupakan pejalan kaki. Secara
umum, kecelakaan lalu lintas terjadi karena beberapa faktor seperti kelalaian
manusia, kondisi jalan, kelayakan kendaraan, dan belum optimalnya penegakan
hukum lalu lintas. Berdasarkan teori Rasmussen, dasar perilaku seseorang
dipengaruhi oleh keterampilan (skill), peraturan (rule), dan pengetahuan
(knowledge). Pengetahuan merupakan dasar dari seseorang untuk menganalisis
dan mengambil keputusan serta berperilaku. Kurangnya pengetahuan tentang
keselamatan dan keamanan saat berkendara dapat membuat pengemudi kurang
tanggap terhadap situasi yang membahayakan pengguna jalan, termasuk para
pejalan kaki yang akan menyebrang melewati zebra cross, sehingga berpotensi
terjadinya kecelakaan di jalan raya. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
mengenai tingkat pengetahuan mahasiswa S1 Ekstensi FKM UI angkatan 2012
yang mengendarai kendaraan mobil ataupun motor terkait fasilitas zebra cross.
Metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan menggunakan metode
survei (kuesioner). Responden adalah 106 mahasiswa/i Ekstensi FKM UI
angkatan 2012 yang dapat berkendara. Hasil penelitian menunjukkan tingkat
pengetahuan mahasiswa/i baik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai
aspek rambu lalu lintas yang terkait dengan fasilitas zebra cross yaitu sebesar
83,96%. Pertanyaan-pertanyaan mengenai standar/pedoman mengemudi terkait
dengan fasilitas zebra cross memperoleh hasil sebanyak 99,06% mahasiswa/i
berpengetahuan baik. Sedangkan untuk peraturan perundangan terkait dengan
fasilitas zebra cross, tingkat pengetahuan mahasiswa/i yang baik dan yang kurang
baik tidak jauh berbeda yaitu sebesar 54,72% dan 45,28%.

ABSTRACT
In the context of the use of transportation, many people in fact only care about
their individual interests, without looking carefully at the interests of the other
road users. Consequently, there are many accidents on the road. The data from
Indonesian National Police in 2010 confirmed, the death toll of traffic accidents in
Indonesia reached 31 234 people, 21% of them were pedestrians. In general,
traffic accidents occurred due to several factors such as human error, road
conditions, vehicle eligibility, and traffic enforcement that has not been used
optimally. Based on the theory of Rasmussen, a person's behavior is influenced by
basic skills (skills), rules (rule), and knowledge (knowledge). Knowledge is the
basis of a person to analyze and make decisions and behave. The lack of
knowledge about safety and security when they are driving can make the driver
less responsive to the situations which endanger road users, including pedestrians
to cross through the zebra crossing, so that make a potential occurrence of
accidents on the highway. Therefore, the research is needed on the level of student
knowledge S1 Extension FKM UI 2012 who are driving automobile or motor
vehicle related to zebra crossing facilities. The method used is descriptive study
using a survey method (questionnaire). Respondents were 106 extension student
from FKM UI 2012 who can drive. The results showed that the good level from
student knowledge to answer questions about the aspects of traffic signs
associated with the zebra crossing facilities in the amount of 83.96%. Questions
regarding standards / guidelines related to zebra crossing facilities obtain the
result of 99.06% for good knowledgeable students. Meanwhile, the driving rules
related to the zebra crossing facilities, the good level of knowledge of the student
and the less is not much different in the amount of 54.72% and 45.28%, ABSTRAK
Dalam penggunaan transportasi, banyak pengendara yang hanya memikirkan
kepentingan individu mereka, tanpa memikirkan kepentingan pengguna jalan
lainnya. Akibatnya, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas. Data Kepolisian RI
menyebutkan pada 2010, jumlah korban meninggal kecelakaan lalu lintas di
Indonesia menacapai 31.234 orang, 21%-nya merupakan pejalan kaki. Secara
umum, kecelakaan lalu lintas terjadi karena beberapa faktor seperti kelalaian
manusia, kondisi jalan, kelayakan kendaraan, dan belum optimalnya penegakan
hukum lalu lintas. Berdasarkan teori Rasmussen, dasar perilaku seseorang
dipengaruhi oleh keterampilan (skill), peraturan (rule), dan pengetahuan
(knowledge). Pengetahuan merupakan dasar dari seseorang untuk menganalisis
dan mengambil keputusan serta berperilaku. Kurangnya pengetahuan tentang
keselamatan dan keamanan saat berkendara dapat membuat pengemudi kurang
tanggap terhadap situasi yang membahayakan pengguna jalan, termasuk para
pejalan kaki yang akan menyebrang melewati zebra cross, sehingga berpotensi
terjadinya kecelakaan di jalan raya. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
mengenai tingkat pengetahuan mahasiswa S1 Ekstensi FKM UI angkatan 2012
yang mengendarai kendaraan mobil ataupun motor terkait fasilitas zebra cross.
Metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan menggunakan metode
survei (kuesioner). Responden adalah 106 mahasiswa/i Ekstensi FKM UI
angkatan 2012 yang dapat berkendara. Hasil penelitian menunjukkan tingkat
pengetahuan mahasiswa/i baik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai
aspek rambu lalu lintas yang terkait dengan fasilitas zebra cross yaitu sebesar
83,96%. Pertanyaan-pertanyaan mengenai standar/pedoman mengemudi terkait
dengan fasilitas zebra cross memperoleh hasil sebanyak 99,06% mahasiswa/i
berpengetahuan baik. Sedangkan untuk peraturan perundangan terkait dengan
fasilitas zebra cross, tingkat pengetahuan mahasiswa/i yang baik dan yang kurang
baik tidak jauh berbeda yaitu sebesar 54,72% dan 45,28%.

ABSTRACT
In the context of the use of transportation, many people in fact only care about
their individual interests, without looking carefully at the interests of the other
road users. Consequently, there are many accidents on the road. The data from
Indonesian National Police in 2010 confirmed, the death toll of traffic accidents in
Indonesia reached 31 234 people, 21% of them were pedestrians. In general,
traffic accidents occurred due to several factors such as human error, road
conditions, vehicle eligibility, and traffic enforcement that has not been used
optimally. Based on the theory of Rasmussen, a person's behavior is influenced by
basic skills (skills), rules (rule), and knowledge (knowledge). Knowledge is the
basis of a person to analyze and make decisions and behave. The lack of
knowledge about safety and security when they are driving can make the driver
less responsive to the situations which endanger road users, including pedestrians
to cross through the zebra crossing, so that make a potential occurrence of
accidents on the highway. Therefore, the research is needed on the level of student
knowledge S1 Extension FKM UI 2012 who are driving automobile or motor
vehicle related to zebra crossing facilities. The method used is descriptive study
using a survey method (questionnaire). Respondents were 106 extension student
from FKM UI 2012 who can drive. The results showed that the good level from
student knowledge to answer questions about the aspects of traffic signs
associated with the zebra crossing facilities in the amount of 83.96%. Questions
regarding standards / guidelines related to zebra crossing facilities obtain the
result of 99.06% for good knowledgeable students. Meanwhile, the driving rules
related to the zebra crossing facilities, the good level of knowledge of the student
and the less is not much different in the amount of 54.72% and 45.28%]"
2015
S59105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunu Bagaskara
"

Peran emosi dalam performa mengemudi mulai mendapat perhatian khusus dalam studi mengenai perilaku mengemudi dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini mengingat bahwa pengalaman emosional, terutama marah, memiliki hubungan dengan perilaku mengemudi berisiko, yang merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan. Melalui pendekatan afek heuristik dan appraisal tendency framework, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara emosi marah (disposisional/trait dan situasional/state) dengan memperhitungkan peran sikap pro risiko sebagai mediator. Disertasi ini terdiri dari dua studi. Studi pertama meggunakan metode survei yang melibatkan 202 pengemudi mobil; studi kedua menggunakan metode eksperimental terhadap 100 pengemudi berusia 19-25 tahun. Hasil kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa emosi marah, baik dalam perspektif trait maupu state memengaruhi munculnya perilaku mengemudi berisiko. Secara lebih spesifik, pengemudi dengan trait driving anger tinggi dan pengemudi yang merasakan pengalaman emosi marah menunjukkan perilaku mengemudi berisiko yang lebih sering. Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa pengaruh state marah terhadap perilaku mengemudi berisiko terjadi secara independen dari peran trait driving anger. Artinya, situasi yang membangkitkan state marah pengemudi mampu meningkatkan munculnya perilaku mengemudi berisiko, terlepas dari tingkat trait driving anger yang dimiliki pengemudi. Analisis mediasi menemukan bahwa hubungan antara emosi marah dan perilaku berisiko tersebut dimediasi oleh sikap positif terhadap risiko. Dengan kata lain, pengemudi yang pemarah ataupun dalam keadaan marah cenderung membentuk sikap yang positif terhadap perilaku mengemudi berisiko, yang pada akhirnya mendorongnya untuk menampilkan perilaku mengemudi berisiko. Temuan-temuan ini berimplikasi pada pentingnya pemahaman dan pengelolaan dampak emosi marah terhadap keselamatan berlalu-lintas. Sejumlah intervensi perlu dikembangkan dalam upaya meminimalisasi dampak negatif dari emosi negatif terhadap performa mengemudi.


The role of emotions in driving performance began to receive special attention in studies of driving behavior in recent years. This is considering that emotional experience, especially anger, has a fairly strong relationship with risky driving behavior, which is one of the main causes of accidents. Utilising heuristic affect and appraisal tendency framework approaches, this study aims to examine the relationship between anger (both dispositional/trait and situational/state) by taking into account the role of pro-risk attitudes as the mediator. This dissertation consists of two studies. The first study used a survey method involving 202 car drivers; the second study used an experimental method for 100 drivers aged 19-25 years. The results of the two studies show that anger, both in the perspective of trait and state, influence the risky driving behavior. More specifically, drivers with high trait driving anger and those who experience anger while driving show risky driving behavior more frequently. The results of this study also show that the influence of state anger on risky driving behavior occurs independently of the role of driving anger trait. That is, situations that elicit the drivers anger state is able to increase the likelihood of risky driving behavior, regardless of the level of drivers trait driving anger. Mediation analysis found that the relationship between anger and risky behavior was mediated by positive attitude towards risk. In other words, drivers high on trait driving anger or those who experience high anger while driving tend to form positive attitudes towards risky driving behaviors, which in turn encourages them to engange risky driving behavior. These findings have implications for the importance of understanding and managing the effects of anger on traffic safety. A number of interventions need to be developed in an effort to minimize the negative impact of negative emotions on driving performance.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
D2781
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rohman Harits Martawireja
"ABSTRAK
Grafik kecepatan, jarak dan waktu berkendaraan atau yang lebih dikenal dengan driving cycle telah dikembangkan sebagai referensi untuk berbagai macam bidang penelitian. Karakteristik kecepatan selama berkendaraan dipresentasikan dengan grafik hubungan antara kecepatan dengan waktu maupun kecepatan dengan jarak kendaraan. Dari karakteristik grafik hubungan tersebut didapatkan persamaan model matematis hubungan antara kecepatan dan jarak. Untuk selanjutnya, model ini diasosiasikan dengan bentuk model polinomial sebagai model berkendaraan.Pengumpulan data dilakukan di ruas jalan antara Depok sampai dengan Lenteng Agung melalui alat GPS logger yang dipasang pada kendaraan. Data posisi dan kecepatan dari GPS diambil dengan interval setiap 1 detik untuk 1 jenis kendaraan yaitu sepeda motor. Hasil dari analisis disajikan dalam grafik driving cycle selama berkendara yang merupakan hubungan antara kecepatan dengan jarak. Grafik ini kemudian dibuat hubungan matematis dengan format persamaan fourier yang akan menghasilkan sejumlah data dengan x berupa jarak selama perjalanan dan y adalah kecepatan kendaraan. Model matematis berupa polinomial orde 4 dihasilkan sebagai model berkendaraan untuk sepeda motor.

ABSTRACT
Driving velocity, distance, and time curve, or commonly called by lsquo driving cycle rsquo has been developed as reference for various research areas. The velocity characteristic during driving is presented by velocity vs. time and velocity vs. distance curves. From the characteristic of the curve, mathematics model of the relation between velocity and distance is derived. Then, this model is associated with polynomial model form as the driving model.The data collection is conducted on the main road between Depok to LEnteng Agung by using GPS logger attached to the motorcycle. Position and velocity data is logged every 1 second.The analysis result is presented by driving cycle curve of velocity vs. distance, which later its mathematical relation is derived using Fourier equation. From the Fourier equation, series of data x and y, with x is distance and y is velocity during the driving are derived. Mathematical model in form of 4th order polynomial is created as driving cycle model for motorcycle"
2018
T49061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Hamid
"Kejadian kecelakaan mobil perusahaan menambah daftar terjadinya kasus kecelakaan mobil yang terus meningkat dari tahun ketahun dan ini terjadi hampir diseluruh dunia. Bahkan diberbagai negara, kecelakaan menjadi pembunuh yang paling handal. Di Amerika Serikat (USA), dilaporkan orang yang meninggal akibat kecelakaan mobil meningkat setiap tahunnya, yaitu 40.716 orang pada tahun 1994 dan meningkat menjadi 42.643 orang pada tahun 2003. Di Indonesia pada tahun 1997 tercatat sekitar 34.000 korban, dan pada tahun 1999 meningkat menjadi 47.000 korban kecelakaan.
Berdasarkan hasil analisis data statisik di Indonesia, penyebab kecelakaan lalu lintas terbesar adalah faktor manusia, dan ternyata sekitar 90% kecelakaan diakibatkan oleh pengemudi bukan faktor mekanis atau faktor lainnya. (data Ditlantas Polri tahun 2002). Tingkat pengetahuan dalam mengemudi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya umur, pendidikan, pengalaman mengemudi dan pelatihan mengenai safety driving. PT. X yang bergerak dalam bidang jasa pengeboran, banyak menggunakan berbagai jenis kendaraan untuk mendukung operasional kegiatan perusahaan, seperti mobil van, truck, wheel loader, mobile crane, dll. Untuk itu pengetahuan mengenai safety driving penting bagi setiap driver untuk mencegah terjadinya kecelakaan, yang dapat merugikan perusahaan dan karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dan bersifat desktiptif analisis. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah driver PT. X yang ada di kantor Jakarta. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dan analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa driver PT. X memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dan tinggi dan tidak satupun yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah mengenai safety driving."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Guntur Hardyansyah
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya reformasi Polri di bidang pelayanan SIM yang diharapkan mampu memberikan hasil yang best practice melalui pelaksanaan program SIM Nasional Presisi (SINAR) di Satpas Polda Metro Jaya. Namun, inovasi ini belum berdampak signifikan, dan masyarakat DKI Jakarta masih banyak yang belum merasakan manfaat yang dihasilkan dari program ini. Berdasarkan persoalan tersebut, penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi pelaksanaan program tersebut dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat digunakan untuk mengoptimalkan pelaksanaan program tersebut. Pisau analisis dalam penelitian ini adalah teori inovasi, teori best practice, dan teori manajemen. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, dan metode penelitian penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi program SIM Nasional Presisi (SINAR) yang dilaksanakan Satpas Polda Metro Jaya telah memenuhi kriteria best practice, yang mana hal ini dapat dilihat dari dimensi dampak, dimensi kemitraan, dimensi keberlanjutan, dimensi kepemimpinan dan pemberdayaan masyarakat, dan dimensi transferability. Namun, pada dimensi kesetaraan gender dan pengeculian sosial SINAR belum mampu mengakomodasi perpanjangan SIM untuk kaum disabilitas dalam hal ini SIM D. Ditemukannya hambatan pada dimensi kesetaraan gender dan pengeculian sosial ini dapat disebabkan oleh minimnya kompetensi sumber daya manusia Satpas pada bidang teknologi informasi, kurangnya koneksi sosial dan publikasi hingga inovasi yang baik ini tidak popular atau dikenal baik oleh seluruh lapisan masyarakat, dukungan anggaran untuk inovasi yang belum menyeluruh dan belum didukung oleh dana DIPA, dan jaringan internet tidak stabil yang mengganggu proses pelaksanaan perpanjangan SIM A dan C.

The background of the research is the Indonesian Natioanl Police reform in services related to issuing driving license services. Such services are expected to be able to generate best practices through the implementation of SINAR (Precision National Driving License). As a matter of fact, the innovation has not resulted in a significant impact and there are still many people living in Jakarta Special District who have not yet experienced the benefits generated by the program. Based on these problems, this research is intended to evaluate the implementation of the program and analyze the factors that influence them so that the results of the decisions can be used to optimize the implementation of the program. The study employs several analytical tools, such as innovation theory, best practice theory, and management theory. The study also uses the qualitative approach using field research method. The results of the study indicate that the innovation of SINAR program carried out by Satpas of Jakarta Metropolitan Police Region the Polda Metro Jaya Satpas has met the best practice criteria, which can be seen from the impact dimensions, partnership dimensions, sustainability dimensions, leadership and community empowerment dimensions, and transferability dimensions. However, on the dimensions of gender equality and social exclusion, the SINAR program has not been able to accommodate the extension of driving licenses for people with disabilities, in this case Diving License D. The results of the research also reveal that the obstacles found in the dimensions of gender equality and social exclusion can be caused by the lack of competence of Satpas human resources in the field of information technology; lack of connection of social media and publications until these good innovations are not popular or well known by all levels of society; budget support for innovations that has not been comprehensive and has not been supported by state budget; and unstable internet networks that interfere with the process of the implementation of the extensions of Driving License A and Driving License C"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>