Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194986 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Perawat merupakan profesi yang rentan mengalami stres. Pada ruangan perawatan Gawat Darurat dan Intensive Care Unit, perawat dihadapan pada kondisi pasien yang gawat darurat dan kritis yang memerlukan penanganan yang cepat dan tepat. Kondisi tersebut dapat menyebabkan stres. Penelilian ini berlujuan untnk melihat perbedaan tingkat stres pada perawat pelaksana IGD dan ICU di RSU UKI. Penelitian ini dilakukan dengan teknik total sampling, desain deskripsi komparatif dengan pendekatan cross sectionai. Data yang terkumpul dianalisis dengan rumus chi square dengan alfa 0,05 CI 95%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada tingkat sires antara perawat IGD dan ICU RSU UKI (p-value 0,5l2; α 0,05). Penelitian ini merekomendasikan adanya penelitian lebih lanjut dengan ruang lingkup penelitian yang lebih spesifik.

Nurses are vuhierable to experiencing stress profession. In Emergency treatment room (ER) and the Intensi ve Care Unit (ICCU), nurses is faced the patient's condition and critical emergency that requires rapid and precise handling. The condition can cause stress. This study aints to look at different levels of stress on ER and ICU nurses at UKI General Hospital. Research was condutcted with a total sampling technique and used coniparative description design with cross sectional approach. The collected data were anabrzeci with chi square formula with 95% CI 0.05 alpha. The resuits of this study indicate that showed no significant difference in stress levels between ER and ICU nurses at RSU UKI (p-value 0.512, α 0.05). The study recommends further research with a scope of more specific research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA5948
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Mulia Sari
"Terbatasnya waktu respon, penurunan daya tahan tubuh, serta banyaknya prosedur invasif yang dilakukan perawat kepada pasien menjadi penyebab tingginya risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan di instalasi gawat darurat dan ruang perawatan intensif. Insiden infeksi terkait pelayanan kesehatan dapat dicegah dan dihindari melalui penerapan kepatuhan kewaspadaan standar. Namun, tingkat kepatuhan kewaspadaan standar pada perawat masih tergolong rendah. Perilaku kepatuhan kewaspadaan standar pada perawat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor demografi, predisposisi, pemungkin, dan penguat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan kewaspadaan standar pada perawat. Desain riset menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan 100 perawat ruang perawatan intensif dan IGD yang dipilih dengan menggunakan metode convenience sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Nilai kepatuhan kewaspadaan standar perawat relatif cukup rendah yaitu sebesar 54.66 (SD = 4.68) atau sekitar 67.89 persen dari total nilai kepatuhan tertinggi. Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa usia (p = 0.939), lama bekerja (p = 0.564), jenis kelamin (p = 0.064), tingkat pendidikan (p = 0.870), unit kerja (p = 0.078), jenjang karir (p = 0.919), pelatihan (p = 0.065), pengetahuan (p = 0.137), sikap (p = 0.738), ketersediaan fasilitas (p = 0.810), standar prosedur operasional (p = 0.229), dan dukungan atasan (p = 0.436) tidak memiliki hubungan yang bermakna. Hanya efikasi diri (p = 0.009) yang memiliki hubungan yang bermakna dengan kepatuhan kewaspadaan standar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa efikasi diri merupakan faktor yang esensial untuk meningkatkan kepatuhan kewaspadaan standar. Hasil penelitian ini merekomendasikan rumah sakit untuk menyelenggarakan atau menggiatkan program atau aktivitas yang mampu meningkatkan efikasi diri perawat agar tingkat kepatuhan kewaspadaan standar perawat dapat meningkat.

The limited response time, decreased immune system, and many invasive procedures performed by nurses to the patient are responsible for the high risk of healtcare-associated infections (HAIs) in the emergency and intensive care units. The incidence of HAIs can be prevented and avoided through compliance on standard precautions. However, the level of nurses compliance on standard precautions is still low. The compliance on standar precautions can be influenced by several factors, such as demographic, predisposing, enabling, and reinforcing factors. This study aimed to identify factors affecting nurses compliance on standard precautions.  This study used descriptive correlation with cross sectional approach. The study involved 100 intensive care and emergency care nurses who were selected using convenience sampling method. Data were collected using questionnaires. The study revealed that the mean score of nurses compliance on standard precaution was 54.66 (SD = 4.68) or 67.89 percent of the total correct score. The results of the study, furthermore, showed that there was no significant correlation between age (p = 0.939), working experience (p = 0.564), gender (p = 0.064), level of education (p = 0.870), working unit (p = 0.078), level of career (p = 0.919), training (p = 0.065), knowledge (p = 0.137), attitude (p = 0.738), facility (p = 0.810), standard operational procedure (p = 0.229), managerial support (p = 0.436) with standard precaution compliance. Only self-efficacy showed significant correlation with standard precaution compliance (p = 0.009). The study concluded that self- efficacy could increase nurses compliance on standard precautions. The results of the study recommended the hospitals conducting programs or activities that may enhance nurses efficacy, because it can improve nurses compliance on standar precautions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evlyn Agustina
"Tuntutan kerja yang tinggi dapat menjadi faktor resiko stres kerja bagi perawat yang bekerja di ruang IGD. Mekanisme koping yang adaptif sangat penting bagi perawat dalam menghadapi masalah kerja yang terjadi. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres kerja dan mekanisme koping perawat IGD RS Husada. Sampel pada penelitian ini adalah total populasi yaitu sebanyak 23 responden. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan analisis univariat.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 14 orang (60.9%) perawat di IGD mengalami tingkat stres kerja sedang dan perawat yang memiliki mekanisme koping adaptif berjumlah 14 orang (60,9%). Penelian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi perawat, sehingga perawat IGD memiliki mekanisme koping yang adaptif dalam menghadapi stres kerja di IGD.

High work demands in Emergency Department may be the risk factor that increasing job stress for the nurses. The adaptive coping mechanism is an important thing to hold for nurses to face their problems at work. This descriptive research is made for identifiying the stage of job stress and coping mechanism in Husada Hospital Emergency Department nurses. The respondents of its research contains of 23 respondents in total population. The methode of analysis which applied in this research is univariat analysis.
As the result, there are 14 nurses (60,9%) have a middle stage of job stress and 14 nurses have an adaptive coping mechanism. Hopefully, this research might be the reference for nurses, so they may have an adaptive coping mechanism that usefull for dealing with their job stress in Emergency Department.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atik Setiawati
"Ruang Neonatus Intensive Care Unit (NICU) merupakan salah satu ruang perawatan kritis yang membutuhkan keterampilan khusus dari perawatnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres kerja perawat di ruang NICU RSAB Harapan Kita. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik total sampling, dengan jumlah responden 37 orang perawat dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tentang stres kerja. Analisa yang digunakan adalah analisis univariat.
Hasil penelitian ini menunjukkan 59,5% responden memiliki tingkat stres ringan, 32,4% responden memiliki tingkat stres sedang dan 8,1% responden memiliki tingkat stres berat. Saran bagi bidang keperawatan RSAB Harapan Kita dapat membuat sebuah wadah konseling sebagai tempat bertemunya perawat dan dilakukannya rotasi kerja secara berkala. Untuk institusi pendidikan perlu dikembangkan mata ajaran keperawatan jiwa melalui simulasi manajemen stres kerja perawat dan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya adalah melihat faktor-faktor apa saja yang menyebabkan stres kerja di ruang NICU.

Neonatus Intensive Care Unit (NICU) is one of the critical care room that need a special skills from the nurses. This research is a quantitative descriptive to know the level of nurses work?s stress in NICU RSAB Harapan Kita. The sampling population are 37 nurses of NICU of Harapan Kita, using the technique of total sampling, with univariat analysis and the data collected by using questionnaire.
The result of research shows that 59,5% respondents have low level stress, 32,4% respondents have middle level stress and 8,1% respondents have high level stress. The Advice for RSAB Harapan Kita that they can make a nurses consulting group as a place to express their feeling and do a work rotation temporary. Hopefully the nurse could know and also handle the work?s stress. For the education institution, they need to develop subject about psychiatric nursing and management of nursing that talk deeply nurses work?s stress management, and for the next research is by looking at what factors that make work?stress in NICU.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Perwita Intansari
"Intervensi posisi prone penting bagi pasien yang mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sehingga perawat ICU yang menangani pasien ini harus memiliki pengetahuan dan motivasi untuk menerapkan posisi prone dengan benar. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Responden berjumlah 101 perawat ICU di Jakarta yang dipilih dengan teknik random sampling menggunakan rumus Lemeshow. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas perawat memiliki pengetahuan yang baik tentang posisi prone (97%) dan motivasi yang baik dalam memberikan posisi prone (86,1%). Sebagian besar dari mereka berusia antara 21 hingga 35 tahun, memiliki pendidikan Vokasi (D3), dan memiliki pengalaman kerja selama 1 hingga 10 tahun. Namun, penelitian juga mengungkapkan adanya kendala dalam memberikan posisi prone, seperti kurangnya tenaga perawat dan beberapa prosedur yang tidak berjalan secara maksimal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar gambaran perawat ICU dalam upaya memberikan pelayanan keperawatan yang efektif dengan memberikan posisi prone kepada pasien ARDS di unit ICU.

Prone positioning intervention is important for patients suffering from Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), ICU nurses should have the knowledge and motivation to apply prone positioning correctly. The research design used was a descriptive method. Respondents totaled 101 ICU nurses in Jakarta who were selected by random sampling technique using the Lemeshow formula. The results showed that the majority of nurses had good knowledge about prone position (97%) and good motivation in providing prone position (86.1%). Most of them were between 21 to 35 years old, had a vocational education (D3), and had work experience for 1 to 10 years. However, the study also revealed obstacles in providing the prone position, such as nursing shortage and some procedures that did not run optimally. The results of this study are expected to serve as basic data for ICU nurses in an effort to provide effective nursing services by giving prone positions to ARDS patients in the ICU unit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simalango, Antonius
"Kualitas layanan rumah sakit perlu dijaga, salah satunya dengan manajemen Sumber Daya Manusia(SDM) yang baik. Kepuasan kerja dapat menjadi indikator dalam evaluasi manajemen SDM, terutama terkait kinerja dan juga dalam perencanaan kebutuhan SDM. SDM terbesar yang penting dan jumlahnya besar di rumah sakit adalah perawat. RSU X adalah rumah sakit rujukan di Jawa Barat yang memiliki tugas dalam hal pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pertumbuhan jumlah layanan semakin bertambah, mengharuskan rumah sakit untuk selalu melakukan evaluasi layanannya, dan tak ketinggalan melakukan evaluasi manajemen SDM. Penelitian ini hendak melihat dan menganalisis faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja di Instalasi Gawat Darurat, Bedah Sentral, Rawat Intensif dan Hemodialisis RSU X tersebut.
Jenis penelitian non ekperimental dengan pendekatan studi kuantitatif dan desain cross sectional. Populasi dan sampel adalah perawat perawat IGD, IBS, ICU dan HD tahun 2020, yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variabel yang menunjukkan ada 3 variabel yang menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dan secara bersama-sama dengan faktor kepuasan kerja, yaitu kesempatan pengembangan karir kesempatan peningkatan kompetensi dan keamanan kerja yang merupakan bagian dari pekerjaan/organisasi. Disarankan untuk membuat perbaikan pengelolaan/perencanaan manajemen pengembangan SDM, peningkatan kompetensi dan juga keamanan kerja pada critical unit.

Quality of hospital services needs to be maintained, one of them is with good human resources management. Job satisfaction can be used as an indicator in the evaluation of human resources management, especially related to performance and also in the planning of human resources needs. The largest human resources that are important and have large numbers in hospitals are nurses. RSU X is a referral hospital in West Java that has a duty in terms of public health services. The increasing of heatlh services requiring hospitals to always evaluate their services, and the human resources management. This study was about to analyze factors related to job satisfaction in the Emergency, Central Surgery, Intensive Care and Hemodialysis unit at RSU X Public Hospital.
This is a non-ekperimental research with quantitative study approach and cross sectional design. The population and sample are emergency unit, central surgery, intensive care and hemodialysis nurses in 2020, who meet inclusion and exclusion criteria.
The results showed that the variables showed that there are three variables that show a relationship, partial and together with the job satisfaction factors. They are career development, opportunities for increased competency and job . It is recommended to make improvements to the human resources anagement, competency improvement and also job security in special/critical unit.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Said Usman
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan karakteristik individu (umur, jenis kelarnin, status perkawinan, tingkat pendidikan), karakteristik pekerjaan (tanggung jawab, variasi tugas, beban kerja), dan karakterist & suasana kerja (supervisi, insentif pelatian, kesempatan memperoleh pendidikan lanjutan, fasilitas kerja, hubungan antar karyawan) dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan di ruang rawat inap RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Desain penelitian ini adalah non experimental dengan pengumpulan data dilakukan secara cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bekerja diruang rawat imp RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, dihitung dengan pendugaan proporsi populasi yang berjumlah 79 orang.
Hasil penelitian pada analisis univariat menunjukkan bahwa motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan di ruang rawat inap RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori rendah (54,4%). Dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa karakteristik individu hanya variabel tingkat pendidikan yang berhubungan secara signifikan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan (P.value=O,044). Karakteristik pekerjaan yang berhubungan secara signifikan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan adalah tanggung jawab (P.value4J,006) dan beban kerja (P.value=0,001). Sedangkan karakteristik suasana kerja yang berhubungan secara signifikan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan adalah supervisi (P.value 1,001), insentif (P.value O, 0O0), pelatihan (P.value=,000), dan fasilitas kerja (P.value ,011). Hasil analisis multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa variabel insentif merupakan variabel yang secara statistik paling signifikan berhubungan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan di ruang rawat inap RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh (P.value,001).
Berdasarkan hasil penelitian ini, untuk meningkatkan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan maka peak manajemen RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh khususnya bidang keperawatan perlu memperhatt`lcan serta memperbalki suasana kerja dan karakteristik pekerjaan, menetapkan secara jelas pemberian insentif, meningkatkan pengembangan sumber daya manusia khususnya tenaga keperawatan, meninjau kembali keseimbangan antara beban kerja perawat dengan jumlah pasien, meningkatkan tanggung jawab perawat dengan cara merubah metode penugasan keperawatan dari metode fungsional ke metode tim, melakukan supervisi secara berkala, merencanakan dan melaksanakan pelatihan proses keperawatan secara bertahap, dan penambahan fasilitas kerja di ruang rawat inap.
Untuk penelitian lanjutan disarankan agar dilakukan dengan membandingkan faktor-faktor yang memotivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan pada beberapa rumah sakit yang berbeda, metode pengumpulan data untuk variabel motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan dilakukan dengan cara observasi langsung sehingga mendapatkan data yang lebih okjektif, serta melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan pemberian insentif dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan.

The objectives of this research are to describe relation between individual characteristics (age, sex, marriage status, length of work, and level of education), job characteristics (responsibility, job variation, and workload), and working situation characteristics (supervision, incentives, training, the opportunity for continuing of study, work facility, and human relations) with nurse's motivation in implementation standard nursing process in the inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh. Design of the research is non-experimental with data collected by using cross-sectional approach. The sample of this research was 79 nurses at inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh and was appointed takes proportionally from the population in the hospital.
The results of univariate analysis concluded that nurse's motivation in the implementation of nursing process at the inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh was at low category (54,4%). The results of bivariate analysis showed that: individual characteristics only level of education was significantly related to nurse's motivation in the implementation of nursing process (P.value O, 004). Job characteristics that was significantly related to the nurse's motivation in the implementation of nursing process is sense of responsibility (P.value M), 006), and workload (P.value O, 001). Whereas, working situation characteristics was significantly related to the nurse's motivation in the implementation of nursing process include: supervision experienced (P.valueM3, 001), incentives (P.value~, 000), trainings participated (P.value~, 000), and working facilities (P.value, 01 l). The result of multivariate analysis using logistic regression indicated that the incentives (P.value 0,001) constituted the most significant related to the nurse's motivation in implementation of nursing process at the Inpatient Care Unit of this hospital.
Based on the results, this research can conclude that in order to increase nurse?s motivation in the implementation of nursing process (at the inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh) especially in nursing care unit, attention must be paid to the improvement of work situation and job characteristics. Incentives must be clearly determined, to improve nursing performance in nursing process. Review of the balance between nurse workload with amount of patient is also important. To raise the nurse's responsibility changes must be made in nursing methods from functional to team approach. Supervision must be come out regularly. Training is also important aside from improvement of working facilities at the Inpatient Care Unit.
Recommendation to further research is away other to compare nurse's motivating factors in two or more different hospitals, or using different data collection method, and in the difference ways of doing observation to bring about more objective of data, other research is about incentives related to the nurse's motivation in the implementation of nursing process.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T9531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Nyoman Tri Darmayanti
"ABSTRAK
Tenaga perawat di ICU RSU Tabanan yang memiliki dasar pelatihan perawat ICU
sebagai suatu keharusan, kurang dari 50%. Profesionalisme perawat merupakan
bagian intergral dari pelayanan asuhan kesehatan didasarkan pada ilmu dan
keterampilan keperawatan menuju pelayanan kesehatan yang bermutu.
Tesis ini tentang hubungan antara sistem rekrutmen, sistem penempatan dan
orientasi serta pengembangan SDM terhadap kompetensi perawat melalui
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Populasi penelitian kuantitatif adalah
perawat ICU sedangkan informan untuk kualitatif adalah manajemen SDM rumah
sakit umum Tabanan.
Hasil penelitian menunjukkan kompetensi perawat di ICU RSU Tabanan kurang
dari nilai yang diharapkan, namun ada hubungan yang bermakna antara sistem
rekrutmen, sistem penempatan dan orientasi serta pengembangan SDM dengan
kompetensi perawat. Belum adanya standar sistem penempatan tenaga perawat
sesuai kompetensinya serta sistem rekrutmen, orientasi perawat dan
pengembangan SDM belum berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu perlunya disusun standar yang baku untuk meningkatkan
kompetensi perawat sehingga akan menghasilkan tenaga yang berkompeten dan
berkinerja tinggi.

ABSTRACT
Intensive Care Nurse as health care provider in Tabanan Hospital that have basic
skill as intensive care is a necessary quality, less than 50%. Nurse Profesionalism
is an integral part to health care services based on nursery knowledge and skill
toward better helath care.
This thesis focus on relationship between recruitment system, placement system
,orientation,and also development of human resource against nursecompetence
through qualitative and quantitativeapproach. Quantitative study in population
subject is nurse while informant for qualitative study is Human resource
management in Tabanan General Hospital
The results showed that the nurse competeny of nurses in ICU of Tabanan
General Hospital is less than the expected value, but there is a meaningful
relationship between the recruitment system, placement and orientation system as
well as the development of human resources with the competence of nurses. Lack
of standardization of nurse placement system suitable for their competencies, as
well asrecruitment system,nurse orientation and human resource development not
developing according to a predetermined standard.
Because of this reasons, we need to establish a standardized approach to improve
nurse competency to produce competent human resource and better in
performance"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39192
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat konsentrasi perawat shift malam ICU. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat ICU di empat rumah sakit yaitu RS. Pantai Indah Kapuk, RS Umum Bekasi, RS. Haji dan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dengan teknik pengambilan sampel quota sampling dengan kriteria perawat ICU yang bertugas shift malam pada periode penelitian berlangsung yaitu dari tanggal 1 Mei sampai dengan 21 Mei 2010.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar perawat (65%) merniliki konsentrasi yang tinggi serta pendokumentasian yang Iengkap, dan hampir setengah dari responden (35%) memiliki konsentrasi rendah Serta pendokumentasian yang tidak Iengkap. Hal ini harus menjadi perhatian bagi manajemen keperawatan di rumah sakit untuk menjaga konsentrasi perawat shift malam di ICU tetap tinggi sehingga dapat mempertahankan kualitas asuhan keperawatan tetap baik pada malam hari khususnya dalam hal keselamatan pasien (patient safety).

The purpose of this research is to describe the concentration level of night shift nurses in ICU Research metode was descriptive. Population for this research is ICU nurses in four hospital in Jakarta i.e. Pantai Indah Kapul: Hospital, Bekasi General Hospital, Hajj Hospital and Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital. Sample was taken by quota samppling technic and the criteria for the responden was all ICU nurses who on night shy? during this research periode from May 1st to May 21st 2010.
Research results show that 65% respondens have high concentration level with complete nursing documentation, and 35% respondens have low concentration level with uncomplete nursing documentation. This result need attention from nursing manager to keep the concentration of ICU night shift nursees in high level, so it can maintain good quality in nursing care, especially for the patient safety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5933
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Dokumentasi rnerupakan segala sesuatu yang tertulis yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakdisiplinan perawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan di Runmah Sakit Asri Jakarta. Penelitian rnenggunakan desain deskriptif dengan tehnik pengambilan sampel total sampling dan simple random sampling untuk observasi rekam medis. Jumlah sampel 30 orang dan 48 rekam medis.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan. Faktor pendukung adalah fasilitas yang memadai, motivasi, dan tingkat pengetahuan. Faktor penghambat yang ditemui adalah bentuk format pendokumentasian yang dirasakan kurang efektif dan kurangnya ketersediaan waktu. Hasil observasi pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Asri diperoleh sebanyak 28,97%.

Documentation refers to everything written that can be count on as a note about the evidence for person who in charge. This study aimed to find out the description of factors that affect nurses indiscipline nursing care documentation at Asri Hospital Jakarta. This study uses a descriptive design with sampling techniques performed by the total sampling and simple random sampling for the observation of medical records. The sanioie are 30 persons and 40 medical record
This study showed there are several factors that affect the supporting and documenting nursing care. Some factors involved so that the documentation can be appropriate, there are: proper facilities in documentation, motivation and level of knowledge. Fine factors which are forbid including: the documentation's form pattern which is an affective for the nurse, and lack of time. Fire observations of nursing care documentations at Asri Hospitai about 28, 97%.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5863
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>