Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuda Trihapsari
"Gangguan pola tidur sangat umum terjadi pada lansia. Masalah tersebut berhubungan dengan beberapa faktor termasuk status psikososial. Penelitian deskriptif korelatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan gangguan pola tidur dan status psikososial pada lansia di Kelurahan Sukatani Cimanggis Depok. Wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner telah dilakukan kepada 59 responden yang memenuhi kriteria inklusi.
Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa 74,6% lansia mengalami gangguan pola tidur dan 40,7% diantaranya memiliki status psikososial yang buruk. Dengan menggunakan analisis chi square (a=0,05) didapatkan hasil bahwa gangguan pola tidur berhubungan dengan status psikososial pada Iansia (p=0,013). Lansia dengan status psikososial yang buruk mempunyai peluang lebih besar untuk mengalami gangguan pola tidur.

Sleep disturbances are very common among elderly people. The problem is related to many factors include psychosocial status. This descriptive corelative study is aimed to identify the relationship between sleep disturbance and psychosocial status in the elderly who live in Sukatani Cimanggis Depok. Fivety nine subjects who niet the inclusion criteria were obtained by structure interview.
This study found that the prevalence of sleep disturbance was 74,6% and that with bad psychosocial status was 40,7%. In addition, chi square test analysis (a=0. 05) revealed that sleep disturbance was related to psychosocial status in the elderly p=0. 013). Elderly with bad psychosocial status had more chance to had sleep disturbance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5778
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fariz Iqbal
"Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam mensukseskan pembangunan nasional. Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman, timbul masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan, salah satunya perilaku merokok sejak dini. Prevalensi perokok terutama di Indonesia meningkat setiap tahunnya, terutama pada kelompok remaja. Perilaku merokok saat ini merupakan kebiasaan lazim yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini menarik untuk ditelaah mengingat bahwa rokok merupakan isu utama dalam mempengaruhi kesehatan.
Berangkat dari permasalahan tersebut, dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui gambaran mengenai perilaku merokok berdasarkan faktor umur, jenis kelamin, pengetahuan dan sikap tentang rokok, teman dan keluarga khususnya pada remaja di lingkungan RW. 22 Kelurahan Sukatani Kecamatan Cimanggis, Depok. Penelitian ini menggunakan rancangan survei dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni tahun 2008 dengan jumlah sampel sebesar 107. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden sedangkan data sekunder yang diperoleh berupa data jumlah remaja di lingkungan RW. 22 Kelurahan Sukatani Kecamatan Cimanggis, Depok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 59,8% responden menyatakan pernah merokok. Diantara responden yang pernah merokok, 7,8% menyatakan merokok pertama kali pada usia kurang dari 10 tahun, 34,4% pada usia 10-15 tahun, 53,1% pada usia 16-20 tahun, dan 4,7% pada usia lebih dari 20 tahun. Dari 59,8% responden yang pernah merokok, 81,3% diantaranya masih merokok.
Diantara responden yang masih merokok, 46,2% responden menghisap rokok sebanyak 1-5 batang setiap hari, 44,2% menghisap 6-10 batang per hari, dan 9,6% menghisap 11-15 batang setiap harinya. Proporsi responden yang mempunyai tingkat pengetahuan tinggi mengenai rokok adalah 30,8%, sedangkan 69,2% lainnya mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah. Proporsi responden yang bersikap negatif terhadap rokok lebih banyak (56,1%) daripada responden yang bersikap positif (43,9%). Sebagian besar responden (98,1%) memiliki satu atau lebih teman yang berperilaku merokok.
70,1% responden pernah ditawarkan/diberi rokok oleh temannya, sedangkan 29,9% lainnya tidak pernah ditawarkan/diberi rokok oleh temannya. 75,7% responden memiliki salah satu atau lebih dari anggota keluarga yang merokok, 24,3% lainnya menyatakan bahwa salah satu atau lebih dari anggota keluarganya tidak ada yangmerokok. Diantara responden yang memiliki anggota keluarga yang merokok, 90,1% memiliki ayah yang merokok, 8,6% memiliki ibu yang merokok, 42% memiliki kakak yang merokok, dan 25,9% memiliki adik yang merokok.
Hasil analisis bivariat menyimpulkan ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p = 0,000), pengetahuan (p = 0,02), dan faktor teman (p = 0,033) dengan perilaku merokok responden. Selain itu, tidak ada hubungan yang signifikan antara umur (p = 0,47), sikap (p = 0,185), dan faktor keluarga (p = 0,715) dengan perilaku merokok responden.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada Dinkes Depok untuk melakukan penyuluhan tentang rokok dan bahayanya secara intensif sehingga timbul kesadaran masyarakat terutama remaja untuk tidak merokok dan menghentikan kebiasaan merokok. Selain itu, pemerintah daerah Depok agar memberlakukan peraturan yang lebih ketat seperti larangan merokok bagi anak-anak dan remaja."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adelina Mailuhu
"[ABSTRAK
Peningkatanjumlah Ianjut usia (Lansia) di dunia termasuk di Indonesia membawa
dampak yang sangat besar bagi kesehatan lansia yaitu muneulnya penyakit
degeneratif yang multifatologis salah satunya adalah penyakit persendian akibat
gangguan muskuloskeletal. Jawa Barat tennasuk: memiliki penyakit persendian
sebesar 24,7%, Keluhan yang paling sering muneul akibat gangguan
muskuloskeletal adalah nyeri sendi, kekakuan dan hambatan gerak. Intervensi
yang dilakukan untukmengatasi masalah tersebut melalui pengembangan inovasi
program perawatan mandiri dengan penerapan Kartu Perawatan Mandiri Nyeri
sendi (KAPERMANS) terhadap penunman nyeri sendi. Aktifitas yang
didokumentasikan pada KAPERMANS adalah jalan santai, latihan ROM dan
Hidroterapi. Hasil menunjukan terjadi penurunan nyerisendi(tr 0,044)kekakuan
sendi (p=0,032) dan hambatan gerak(p=O,044). Terjadi peningkatan pengetahuan perawat, kader dan lansia. Kesimpulan KAPERMANS terbukti efektif menurunkan nyeri sendi, kekakuan dan hambatan gerak padalansia.ABSTRACT Increasing the number of elderly (Elderly) in the world, including in Indonesia,
bringingenormous impact for the health of the elderly, namely the emergence of
degenerative diseases multiphatologis one of which is a disease of the joints due
to musculoskeletal disorders. West Java including havingjoint diseaseby 24.7%,
the most frequent complaintarises due to musculoskeletal disorders arejoint pain,
stiffuess and motion constraints. Interventions to overcome these problems
throughthe development of innovative self-care programwith the implementation
of Joint Pain Self Care Card (KAPERMANS) to decrease joint pain.
KAPERMANS activity is documented in a relaxed way, ROM exercises and
hydrotherapy. Results Showeda Decrease joint pain (p = 0.044)joint stiffuess (p
=0.032) and Overcome barriers to movement (p =0.044). Increase in knowledge
of nurses, cadres and the elderly. Conclusion KAPERMANS proven effective in loweringjoint pain, stiffnessand motionbarriersin the elderly., Increasing the number of elderly (Elderly) in the world, including in Indonesia,
bringingenormous impact for the health of the elderly, namely the emergence of
degenerative diseases multiphatologis one of which is a disease of the joints due
to musculoskeletal disorders. West Java including havingjoint diseaseby 24.7%,
the most frequent complaintarises due to musculoskeletal disorders arejoint pain,
stiffuess and motion constraints. Interventions to overcome these problems
throughthe development of innovative self-care programwith the implementation
of Joint Pain Self Care Card (KAPERMANS) to decrease joint pain.
KAPERMANS activity is documented in a relaxed way, ROM exercises and
hydrotherapy. Results Showeda Decrease joint pain (p = 0.044)joint stiffuess (p
=0.032) and Overcome barriers to movement (p =0.044). Increase in knowledge
of nurses, cadres and the elderly. Conclusion KAPERMANS proven effective in loweringjoint pain, stiffnessand motionbarriersin the elderly.]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Handayani
"Relaksasi otot progresif bentuk relaksasi yang digunakan untuk mengatasi gangguan pola tidur serta mengontrol tekanan darah. Intervensi dengan aromaterapi lavender dapat berpengaruh terhadap peningkatan rasa nyaman yang mengantarkan seseorang untuk lekas tertidur. Aspek psikologis yang terganggu dapat menyebabkan ketidak nyamanan dan berdampak terhadap gangguan pola tidur sehingga diperlukan menenangkan jiwa melalui dzikir sebelum tidur terapi dzikir dapat memberikan ketenangan psikologis, ketika seseorang berzikir, menurunkan kecemasan, dan meningkatkan tidur.Hal ini perlu menjadi perhatian, sehingga dikembangkan inovasi relaksasi otot progresif, aromaterapi lavender, dan dzikir (ROPALDZI) sebagai intervensi penanggulangan pada gangguan pola tidur lansia hipertensi di Kelurahan Jatijajar Kota Depok. Tujuan dari inovasi ini adalah untuk memberikan wawasan tentang efek intervensi pengungkapan ROPALDZI terhadap penurunan tekanan darah dan gangguan tidur pada lansia. Metode yang digunakan adalah studi kasus sebanyak 44 lansia yang ada di Kelurahan Jatijajar dengan menggunakan pengambilan sampel kenyamanan . Inovasi ROPALDZI merupakan integrasi dari Relaksasi Otot Progresif, Aromaterapi Lavender, Dan Dzikir, terdiri dari 6 sesi dari 12 sesi. Data sebelum dan sesudah intervensi diukur dalam tensimeter, instrumen perilaku (pengetahuan sikap dan keterampilan) dan lansia dalam mengelola gangguan pola tidur pada lansia hipertensi dimodifikasi oleh penulis, pengukuran nilai gangguan pola tidur menggunakan PSQI. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan lansia (p<0,05) dan penurunan kebiasaan tidur yang signifikan (p<0,05), penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik (p<0,05). Kesimpulannya, terjadi penurunan tekanan darah dan gangguan tidur pada kelompok lansia setelah dilakukan ROPALDZI. Diharapkan hasil penelitian ini dapat diterapkan oleh perawat dalam penatalaksanaan dan pengendalian gangguan tidur pada lansia dengan hipertensi pada masyarakat.

Relaksasi otot progresif adalah relaksasi yang digunakan untuk mengatasi gangguan pola tidur dan mengontrol tekanan darah. Intervensi dengan aromaterapi lavender dapat berefek meningkatkan rasa nyaman yang menyebabkan seseorang cepat tertidur. Aspek psikologis yang terganggu dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan berdampak pada terganggunya pola tidur sehingga perlu dilakukan penenangan jiwa melalui dzikir sebelum tidur Terapi dzikir dapat memberikan ketenangan psikologis, saat seseorang membaca dzikir, mengurangi kecemasan, dan memperbaiki tidur. Hal ini perlu menjadi perhatian, sehingga dikembangkan Inovasi Relaksasi Otot Progresif, Aromaterapi Lavender, dan Dzikir (Ropaldzi) sebagai Intervensi Keperawatan pada Gangguan Pola Tidur pada Lansia Hipertensi di Kelurahan Jatijajar Kota Depok.. Tujuan dari invensi ini adalah untuk memberikan gambaran tentang pengaruh Intervensi Keperawatan ROPALDZI dalam menurunkan tekanan darah dan mengubah pola tidur pada lansia. Pendekatan convenience sample dilakukan pada lansia 44 tahun di Desa Jatijajar. Penemuan ROPALDZI menggabungkan Relaksasi Otot Progresif, Aromaterapi Lavender, dan Dzikir dalam total dua belas pertemuan. Pengumpulan data sebelum dan sesudah intervensi menggunakan sphygmomanometer, perilaku instrumen (pengetahuan, sikap, dan keterampilan), dan lansia dalam mengelola gangguan pola tidur pada lansia hipertensi yang dimodifikasi oleh penulis, dan PSQI digunakan untuk menghitung nilai tidur. gangguan pola.Temuan menunjukkan peningkatan pengetahuan, sikap, dan kemampuan geriatri (p0,05), serta penurunan substansial dalam pola tidur (p0.05 ) dan tekanan darah sistolik dan diastolik (p0,05). Setelah penerapan ROPALDZI, terjadi penurunan tekanan darah, penurunan pola tidur yang terganggu, dan peningkatan perilaku. Diyakini bahwa temuan penelitian ini akan membantu perawat mengelola dan mengobati gangguan pola tidur pada lansia hipertensi di masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Rahman Hamid, 1982-
"ABSTRAK
Masalah yang cukup kompleks dan kerap terjadi pada lansia adalah gangguan fungsi psikososial dimana hal ini terjadi karena fungsi psikososial mendapatkan stressor yang cukup besar dan tidak mampu menemukan penyelesaian dari sumber stressor tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pelaksanaan intervensi Latihan Jalan AkTif terhadap peningkatan fungsi psikososial di Kota Depok. Penerapan implementasi ini merupakan menggunakan evidence based practice. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling. Analisis data menggambarkan karakteristik responden, peningkatan rerata pengetahuan, sikap dan keterampilan. Analisis Statistik menggunakan uji paired t test didapatkan p value 0,000 untuk dampak negatif psikososial DASS dan 0,004 pada fungsi intelektual SPMSQ pada lansia. Latihan Jalan AkTif dapat meningkatkan fungsi psikososial pada lansia secara signifikan. Disarankan agar latihan ini dapat diterapkan dalam rangka pemberian asuhan keperawatan pada lansia secara rutin dan terjadwal.

ABSTRACT
The complicated problems and often occurs in the older adult is a disruption of psychosocial function where this happens because psychosocial function get a big enough stressor and unable to find a solution from the source of the stressor. The purpose of this study is to describe the implementation of Jalan AkTif Exercise interventions to improve psychosocial function in Depok City. This study uses the evidence based practice. Sampling is done by consecutive sampling. Data analysis describes the characteristics of respondents, improvement average by knowledge, attitude and skill. Statistical analysis using paired t test obtained p value 0,000 for negative psychosocial impact DASS and 0,004 on intellectual function SPMSQ in elderly. Jalan AkTif Exercise can significantly improve the psychosocial function of the older people. It is recommended that this exercise be applicable in order to provide nursing care to the older adult regularly. Key words walking and cognitive Exercise, older adults"
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ramlah
"Karya Tulis Ilmiah bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan model Keluarga Untuk keluarga (KUK) pada aggregate lansia dengan stroke di Kelurahan Tugu, Depok. Pelaksanaan Model Keluarga Untuk Keluarga merupakan integrasi model Self care dan model family Centered Nursing. Pelaksanaan model KUK menggunakan pendekatan pengelolaan manajemen keperawatan, asuhan keperawatan keluarga, dan asuhan keperawatan komunitas. Hasil dari pelaksanaan model ini yaitu terjadi peningkatan kemampuan kelompok pendukung keluarga (pengetahuan, sikap, keterampilan), peningkatan tingkat kemandirian keluarga, dan peningkatan kemampuan lansia (pengetahuan, status kesehatan, tingkat ketergantungan atau kemandirian). Disimpulkan bahwa pelaksanaan model Keluarga Untuk Keluarga dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga lansia dengan stroke.

Scientific Writing aims to know the description of the implementation of a model family to family (KUK) in the aggregate the elderly with stroke in the Kelurahan Tugu, Depok. Implementation of the Model Family To Family is the integration of self care model and family centered nursing model. KUK execution model using the management approach of nursing management, family nursing care, and community nursing care. The results of the implementation of this model, namely an increase in the ability of family support groups (knowledge, attitudes, skills), increasing the level of family self-sufficiency, and increase the ability of elderly people (knowledge, health status, level of dependence). Concluded that the implementation of Family to Family models can improve the ability of families in caring for elderly family members with stroke."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Monika
"Latar belakang : Inkontinensia urin merupakan salah satu permasalahan eliminasi yang sering dialami oleh lansia yang berdampak pada fisik, psikologis, dan sosial ekonomi. Deteksi dini dan pendidikan kesehatan terkait kesehatan perkemihan dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman akan pentingnya mencari pertolongan kesehatan. Bladder training dan latihan kegel dapat menurun keluhan inkontinensia urin, tetapi masih sedikit studi terkait pelaksanaan di keluarga dan komunitas.
Tujuan : mengidentifikasi efek dari intervensi LASMINIT deteksi dini, pendidikan kesehatan terkait kesehatan perkemihan, bladder training, dan lantihan kegel disertai buku panduan dan catatan monitoring dalam meningkatkan perilaku kesehatan dan mengurangi keluhan inkontinensia urin di keluarga dan komunitas.
Metode : desain evidence based practice. Dengan sampel sebanyak 42 lansia di komunitas. Intervensi LASMINIT dilakukan selama 12 minggu.
Hasil : studi ini menunjukkan adanya perubahan perilaku pengetahuan, sikap dan keterampilan lansia baik di keluarga maupun di komunitas yang signifikan setelah diberikan intervensi p = 0,0001 dan keluhan inkontinensia urin juga mengalami perubahan yang signifikan p= 0,0001 , dimana frekuensi berkemih menjadi 7 kali sehari, frekuensi mengompol menjadi 1x seminggu, dan interval berkemih meningkat menjadi 3 jam.
Kesimpulan : Terdapat perubahan perilaku yang mengarah lebih baik dan penurunan keluhan inkontinensia urin setelah pelaksanaan intervensi LASMINIT. Komponen keterampilan dan interval berkemih mengalami perubahan yang besar, hal ini disebabkan karena motivasi dan adanya dukungan dari keluarga dan teman sebaya selama menjalani intervensi.

Background Urinary incontinence is the most frequent elimination problems experienced by the elderly who has physical, psychological, and socioeconomic impacts. Early detection and health education related to urinary health can increase motivation and understanding of the importance of seeking health care. Bladder training and Kegel exercises can decrease urinary incontinence symptoms, but there are still few studies related to implementation in family and community.
Objective to determine the effects of LASMINIT interventions early detection, health education related to urinary health, bladder training, and kegel incontinence with guidebooks and monitoring records in improving health behavior and reducing urinary incontinence symptoms in families and communities.
Method evidence based practice design. With a sample of 42 elderly in the community. LASMINIT interventions are conducted for 12 weeks.
Results this study showed a significant change in the behavior knowledge, attitudes and skills of the elderly in the family and community after intervention p 0.0001 and urinary incontinence was also significantly altered p 0.0001 , Where the frequency of urination to 7 times a day, the frequency of leakage to 1 times a week, and the urinary interval increased to 3 hours.
Conclusions There are better behavioral changes and decreased urinary incontinence after LASMINIT interventions. Components of skills and voiding intervals undergo major changes, due to motivation and support from family and peers during the intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evie Kemala Dewi
"Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita menjadi baik adalah makanan yang dikonsumsi. Apabila makanan yang dikonsumsi seimbang, maka status gizi balita pun akan baik. Untuk itu, peran ibu sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan makanan pada balita. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi balita adalah persepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi ibu balita tentang status gizi balita. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan total sampling. Jumlah responden sebanyak 94 orang di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Depok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 57,4% ibu memiliki persepsi yang baik dan sebesar 42,6% ibu memiliki persepsi yang kurang tentang status gizi anaknya. Rekomendasi untuk ibu balita adalah lebih meningkatkan kunjungan ke posyandu agar mendapatkan informasi terkait status gizi balita sehingga akan mengubah persepsi ibu dan diharapkan dapat menurunkan persentase balita yang mengalami gizi lebih, gizi kurang, dan gizi buruk.

One of factors that influence the growth and development of toddlers is food consumed. When the food intake is balanced, the nutritional status of toddlers will be better. Therefore, mother’s role is indispensable in meeting the food needs of toddlers. One of factors that affect the nutritional status of toddlers is perception. This research aims to describe the nutritional status of the mother’s perception of toddlers. The research design used descriptive with total sampling technique. The number of respondents is taken on as many as 94 people in the Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Depok.
The results showed 57,4% of mother’s had a good perception and 42,6% mother’s had a poor perception about nutritional status of her toddler. Recommendation for mothers is to improve health center visits in order to obtain information about nutritional status of toddlers that will change the perception of the mother and is expected to reduce the percentage of infants who experienced more nutrition, malnutrition, and poor nutrition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ni Ketut Ayu Mirayanti
"Pola asuh pemenuhan nutrisi yang kurang efektif menyebabkan kurang gizi balita. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan pola asuh pemenuhan nutrisi dalam keluarga dengan status gizi balita. Desain cross sectional digunakan pada 142 responden. Tidak ada hubungan yang bermakna teridentifikasi antara pola asuh pemenuhan nutrisi dalam keluarga (riwayat nutrisi saat hamil, pemberian ASI eksklusif, persiapan dan penyimpanan makanan, penerapan PHBS rumah tangga, cara komunikasi keluarga dengan balita, peran keluarga dalam pemenuhan nutrisi, nilai dan keyakinan keluarga terhadap pola nutrisi dan kemampuan keluarga untuk memilih makanan sehat) dengan status gizi balita. Namun, upaya pemberdayaan keluarga menjadi hal penting dalam penatalaksanaan kurang gizi balita.

Ineffective nutrition parenting in family may caused under-five year children malnourished. The study aimed to determine the correlation of parenting nutrition with nutritional status. A cross-sectional design applied to 142 samples. There were no significant associations identified between nutrition parenting (nutritional history during pregnancy, breastfeeding, food preparation and storage, households clean and healthy behavior, family communication, family roles of nutrition, family values and beliefs on nutrition patterns and the ability of families to choose healthy foods) with under-five year children nutritional status. However, family empowerment is an important way to manage nutritional problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31000
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>