Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176906 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salman Arief
"ABSTRAK
Analisis yang dilakukan dalam penulisan ini adalah sengketa tanah yang terletak di Belawan,
Medan, Sumatera Utara, antara M. Hafizham melawan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan
Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan terkait eksistensi Hak Grant Sultan No. 1709 Tahun
1917 yang berada dalam Hak Pengelolaan No.1/Belawan I. Analisis ini mengkaji Putusan
Pengadilan Negeri Medan Nomor: 561/Pdt.G.Int/2011/PN.MDN yang diputuskan pada tanggal
5 Juni 2012 yang pada pokoknya mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian. Selain itu,
oleh karena PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) mengajukan banding atas putusan Pengadilan
Negeri Medan tersebut, maka analisis ini juga mengkaji Putusan Pengadilan Tinggi Medan
Nomor: 375/PDT/2012/PT.MDN yang diputuskan pada tanggal 5 Juni 2013, yang pada
pokoknya membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 561/Pdt.G.Int/2011/PN.MDN
karena Judex Factie telah melanggar Hukum Acara Perdata, memutus melebihi kewenangannya,
salah dan keliru mengenai dasar kepemilikan atas tanah Grant Sultan No. 1709 Tahun 1917, dan
telah salah mengenai penyalahgunaan keadaan (Misbruik van Omstandigheden). Dalam analisis
penulisan ini, terdapat tiga pokok permasalahan yang akan dibahas, yaitu pertama mengenai
pengaturan dan pengaplikasian konversi tanah Grant Sultan, kedua mengenai status kepemilikan
tanah Grant Sultan No. 1709 Tahun 1917 dan ketiga mengenai eksistensi tanah Grant Sultan No.
1709 Tahun 1917. Untuk menjawab ketiga pokok permasalahan tersebut, metode penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif atau metode penelitian kepustakaan
(library research) khususnya mengenai sejarah dan pengaturan Grant Sultan Kesultanan Deli di
Sumatera Utara, baik sebelum maupun sesudah berlakunya Undang-Undang No. 5 Tahun 1960.
Sumber dari subjek penelitian adalah bahan hukum primer yaitu peraturan perundang-undangan
dan Putusan Pengadilan Negeri Medan No 561/PDT.G.Int/2011/PN-MDN serta Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No 375/PDT/2012/PT.MDN. Bahan hukum sekunder yang digunakan
adalah literatur/buku yang berkaitan dengan Hukum Agraria, Grant Sultan, Kesultanan Deli dan
konversi hak atas tanah. Hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, pertama,
mengenai pengaturan dan pengaplikasian konversi atas tanah Grant Sultan diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 jo. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN
Nomor 3 Tahun 1997. Kedua, mengenai status kepemilikan tanah Grant Sultan No. 1709 Tahun
1917 merupakan milik bersama (kolektif) Tengku Ibnu Maja Jafar, Tengku Muhammad Erfan
dan M. Hafizham. Ketiga, mengenai eksistensi tanah Grant Sultan No. 1709 Tahun 1917, baik
Majelis Hakim Pengadilan Negeri maupun Majelis Hakim Pengadilan Tinggi, didalam
pertimbangannya mengakui eksistensi atau keberadaan tanah Grant Sultan No 1709 Tahun
1917, walaupun menurut Majelis Hakim Pengadilan Tinggi, tanah Grant Sultan No. 1709 Tahun
1917 letak dan batasnya tidak jelas. Solusi atas permasalahan tersebut adalah Pemerintah
seharusnya segera mengambil langkah untuk mengatur secara jelas mengenai tanah-tanah hak
adat ciptaan Pemerintah Swapraja termasuk cara dan syarat pendaftaran penegasan konversinya.
Selanjutnya solusi yang dapat ditempuh bagi para pihak yang berperkara, oleh karena Surat
Grant Sultan diterbitkan oleh Sultan Deli dan dicatat di Kantor Kesultanan, maka pihak
Kesultanan Deli-lah yang mengetahui baik mengenai keabsahan maupun mengenai letak dan
batas atas tanah Grant Sultan No. 1709 Tahun 1917. Selain itu, harus ditelusuri apakah sejak
diterbitkan Surat Grant Sultan No. 1709 Tahun 1917, pemiliknya telah memenuhi kewajibannya
untuk mengerjakan tanahnya atau tidak.

ABSTRACT
The analysis conducted in this thesis is a dispute of land that located in Belawan, Medan,
North Sumatra, between M. Hafizham against PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) and
Head of the Medan Land Office related to existence the rights of Grant Sultan Number 1709
of 1917 which is in the HPL No.1/Belawan I. This analysis examines the decision of Medan
District Court Number: 561/Pdt.G.Int/2011/PN.MDN on June 5, 2012 which is principally
granted a partially plaintiff’s lawsuit. In addition, because of PT. Pelabuhan Indonesia I
(Persero) appealed that decision of the Medan District Court, the analysis also examines the
decision of Medan High Court Number: 375/PDT/2012/PT.MDN on June 5, 2013, which is
principally cancel the decision of Medan District Court Number:
561/Pdt.G.Int/2011/PN.MDN, because Judex factie have violated the Procedure of Civil
Code, decide exceeded its authority, wrong and mistaken in judging the basis of land
ownership of Grant Sultan Number 1709 of 1917, and has been wrong and mistaken in
judging of undue influence (Misbruik van Omstandigheden). In the analysis of this thesis,
there are three principal issues to be discussed, the first is the implementation and
conversion of Grant Sultan land, the second is how the ownership status of Grant Sultan
Number 1709 of 1917 land, the third is the existence of Grant Sultan Number 1709 of 1917.
To answer those three basic problems, the research method that conducted is the normative
legal research method or library research methods, especially regarding the history and
regulation of Grant Sultan on Deli Sultanate in North Sumatra both before and after the
enactment of Law Number 5 of 1960. The sources of the subject research are the primary
legal materials that is Laws and Regulations, Medan District Court Decision Number
561/PDT.G.Int/2011/PN-MDN and Medan High Court Decision Number
375/PDT/2012/PT.MDN, and secondary legal material, are literature/books relating to the
Agrarian Law, Grant Sultan, Sultanate of Deli and conversion of land rights. The first result
of the analysis that conducted in this study regarding the implementation and conversion the
Grant Sultan rights is stipulated in Government Regulation Number 24 of 1997 jo. The
Regulation of Minister of Agrarian Affairs/Head of National Land Agency Number 3 of
1997. The second result is the ownership status of the Grant Sultan Number 1709 of 1917,
are the collectively property by Tengku Jafar Ibnu Maja, Tengku Muhammad Erfan and M.
Hafizham. The third result, the existence of land Grant Sultan Number 1709 of 1917, both
the State Court Judge and High Court Judge, in his discretion does not deny the existence of
Grant Sultan land Number 1709 of 1917, even though according to the High Court Judge,
the location and land boundaries of Grant Sultan Number 1709 of 1917 land are unclear. the
solution to these problems is, the Government should take steps to regulate the customary
land rights immediately including the terms and conditions of its conversion registration.
Furthermore, the solution that can be reached by the parties is therefore Sultan Grant Letter
issued by the Sultan of Deli and registered in the Sultanate, the Sultanate of Deli is the one
who knows both of validity, location and boundaries of Grant Sultan Number 1709 of 1917
land. Furthermore, it should be traced whether since issued Letter of Grant Sultan Number
1709 of 1917, the owner has fulfilled its obligation to utilize the land or not."
Salemba: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T38768
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Fitri Hapsari
"ABSTRAK
Laporan ini mengangkat kasus pembatalan penjualan tanah XX yang melibatkan
perusahaan real estat PT Z (penjual) dan PT M (pembeli). Analisis dilakukan dengan
berfokus pada perlakuan akuntansi PT Z terkait aset real estat dan pengakuan
pendapatan atas penjualan aset real estat serta tindakan Kantor Akuntan Publik A (KAP
A) selaku auditor. Berdasarkan hasil analisis, mengacu pada PSAK 44, PT Z
seharusnya tidak dapat mengakui pendapatan atas penjualan bidang tanah XX. Selain
itu, PT Z seharusnya tidak mengakui pemerolehan aset real estat baru dari pembatalan
penjualan. Sehingga, berdasarkan hasil diskusi dengan KAP A, penyajian kembali
perlu dilakukan.

ABSTRACT
This report focuses on the case of sale cancellation of land XX involving real estate
company, PT Z (seller) and PT M (buyer). The analysis was performed by focusing on
the accounting treatment by PT Z related to the real estate asset and the revenue
recognition on the sale of real estate asset as well as the action of Public Accounting
Firm A (KAP A) as the auditor. Based on the analysis, referred to PSAK 44, PT Z
should not be able to recognize revenue on the sale of land XX. In addition, PT Z should
not recognize the acquisition of new real estate asset from the sale cancellation. Thus,
based on the discussion with KAP A, restatement is necessary.;;"
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Rineka Cipta, 1991
346.043 HUK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bina Aksara, 1985
346.043 HUK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Bintang
"Perumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping pangan dan sandang, dan perumahan merupakan kebutuhan dasar (basic needs) yang bersifat materi dan non materi. Itulah sebabnya pembangunan perumahan dan permukiman selalu diarahkan untuk meningkatkan serta menciptakan kerukunan hidup keluarga dan kesetiakawanan sosial masyarakat dalam rangka membentuk lingkungan serta persemaian nilai budaya bangsa dan pembinaan watak anggota keluarga. Oleh karena itu pembangunan perumahan dan permukiman tersebut sangat erat kaitannya dengan ketahanan daerah/ wilayah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan ketahanan nasional. Pembangunan Rumah Sederhana (RS) dan Rumah 'Sangat Sederhana (RSS), sudah berjalan dan berkembang sedemikian pesat di Jambi dan seluruh propinsi di Indonesia sehingga perlu dikaji bagaimana sunibangannya terhadap Ketahanan Daerah yang bersangkutan. Hal inilah yang penulis uraikan bagaimana sumbangannya terhadap Ketahanan Daerah, apakah bersifat positif atau sebaliknya yang dapat diketahui melalui pendekatan berbagai aspek astra gatra."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Amalia Jamhur
"Penelitian ini membahas mengenai perbuatan melawan hukum dalam jual beli tanah berdasarkan akta hibah yang pada akhirnya berimplikasi kepada hak pembeli yang telah membeli tanah tersebut dengan itikad baik. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Fokus penelitian adalah untuk mengetahui apakah perbuatan Para Terbanding yang menjual tanah berdasarkan akta hibah tersebut adalah perbuatan melawan hukum, serta melihat bagaimana sebenarnya praktik maupun teori terkait perlindungan terhadap pembeli yang beritikad baik. Dimana meskipun pembeli beritikad baik pada prinsipnya harus dilindungi, namun ketika dimasukkan dalam keadaan tertentu, ternyata terdapat hak pembeli beritikad baik yang dapat dikesampingkan. Pada akhirnya penulis mengelaborasi dua fokus di atas untuk melihat apakah putusan hakim telah tepat atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa putusan hakim kurang tepat dilihat dari peraturan perundang-undangan dan teori-teori hukum yang terkait.

The research discusses the illegal act of buying and selling land based on the grant deed, which in turn has implications for the rights of buyer who have purchased the land in good faith. The research method used is normative juridical. The focus of the research is to find out whether the act of the Appealed who sold the land base on the grant deed is an act against the law, and to see how the actual practice and theory regarding the protection of buyer with good intentions. Although the buyer in good faith in principle must be protected, when it is included in certain circumstances, it turns out tha there is a right of the buyer in good faith which can be overridden. In the end the writer elaborates the two focuses above to see whether the judge’s decision has been correct or not. The result of the research show that the judge’s decision is not correct in view of the statutory regulations and related legal theories."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chadijah Rizki Lestari
"ABSTRAK
Hak Tanggungan merupakan lembaga jaminan yang kuat, salah satu cirinya adalah mudah
dan pasti dalam pelaksanaan eksekusi. Berdasarkan ketentuan Pasal 6 Undang-undang
Nomor 4 tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan menentukan bahwa apabila debitur cidera
janji, pemegang Hak Tanggungan mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan
atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari
hasil penjualan tersebut. Penjualan ini disebut dengan parate executie. Namun, di dalam
prakteknya, pelaksanaan parate executie ternyata tidak dapat berjalan dengan semestinya
sebagaimana yang terjadi pada putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1429
K/Pdt/2011. Pokok permasalahan yang diangkat penulis dalam penulisan ini adalah
bagaimanakah bentuk upaya penyelesaian kredit macet dengan jaminan Hak Tanggungan
berdasarkan putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1429 K/Pdt/2011? Dan
hambatan-hambatan apa sajakah yang akan dihadapi dalam pelaksanaan parate executie Hak
Tanggungan sebagai jaminan kredit untuk memberikan perlindungan hukum bagi
kepentingan kreditur? Penelitian ini merupakan penelitian hukum dengan metode pendekatan
yuridis normatif, menggunakan bahan hukum primer dan sekunder yang bersifat ekspanataris.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa dalam hal kredit macet atau wanprestasi, kreditur
berhak menjual obyek hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum.
Namun, terdapat beberapa hambatan yang dapat ditemui dalam pelaksanaan lelang umum
tersebut, yaitu adanya gugatan yang dilakukan oleh debitur kepada pengadilan negeri
sehingga menghambat pelaksanaan lelang dan sulitnya mencari pembeli lelang. Terhadap hal
tersebut, penulis menyarankan agar kreditur hendaknya lebih gencar melakukan
pengumuman melalui berbagai media, baik media massa maupun media elsktronik sehingga
diperoleh calon pembeli lelang. Selanjutnya dalam rangka penyaluran kredit, kreditur
hendaknya menerapkan prinsip 5-C (capacity, character, capital, collateral, dan condition of
economy) sehingga dapat meminimalisir terjadinya kredit macet.

ABSTRACT
Security on land is a powerful security agency, one of the it's character is easy and
definitely in execution. Under the provisions of Article 6 of Law No. 4 of 1996
Regarding Security On Land determines that if the debtor don't do like the contact
said, the holders of security on land have the right to sell the object of security on
land on its own power through a public auction and taking payment of its receivable
from the sale proceeds. This sale is called parate executie. However, in practice, the
implementation parate executie was not able to walk properly, as happened in the
Supreme Court of the Republic of Indonesia No.1429 K/Pdt/2011. The principal
issues raised in this paper is how the form of the settlement of bad loans with security
on land based on the decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia No.
1429 K/Pdt/2011? And what are the obstacles will be faced in implementation parate
executie as loan collateral to provide legal protection for the benefit of creditors? This
research is a law with normative juridical approach, using primary and secondary
legal materials that are explained. The survey results revealed that in terms of bad
debts or defaults, the lender has the right to sell the rights object Dependant on its
own power through a public auction. However, there are some obstacles that can be
encountered in the implementation of the public auction, namely the claim made by
the debtor to the district court so that hinder the implementation of the auction and
the difficulty of finding buyers auction. Against this, the authors suggested that
lenders should be more incentive to do the announcement through a variety of media,
both mass media and the media in order to obtain prospective buyers. Furthermore, in
order to lending, creditors should analize carefully by the principle of 5-C (capacity,
character, capital, collateral, and condition of economy) so as to minimize the
occurrence of bad debts."
Universitas Indonesia, 2013
T35241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Kumoro Setiadi
"Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel apa sajakah yang berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan yang termasuk kedalam sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2010-2014. Jumlah perusahaan yang termasuk kedalam penelitian ini adalah sebanyak 32 perusahaan. Pada penelitian ini menggunakan 10 rasio yang digunakan untuk menggambarkan struktur modal, antara lain profiability, growth, asset tangibility, size, cost of debt, liquidity, financial distress, tax rate, dan age. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel seperti asset tangibility, size, liquidity, dan financial distress berpengaruh terhadap struktur modal.

The purpose of writing this study is to determine what are the variables that affect the company's capital structure which are included in property and real estate sector in the Indonesia Stock Exchange for period 2010-2014. The number of companies included in this study are 32 companies. In this study using 10 ratio used to describe the capital structure, profiability, growth, asset tangibility, size, cost of debt, liquidity, financial distress, tax rate, and age. Results from this study showed that variables such as asset tangibility, size, liquidity, and financial distress affect the capital structure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratcliff, Richard U.
New York: McGraw-Hill, 1949
333.33 RAT u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yowaldi
"ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk mengamati hubungan antara harga tanah dan
jarak ke CBD di Bekasi. Asumsi yang digunakan adalah bahwa hubungan antara
harga tanah dan jarak ke CBD adalah negatif dan signifikan. Data yang digunakan
dalam analisis pada tesis ini adalah data harga tanah yang bersumber dari Dinas
Tata Kota Bekasi pada tahun 2011 yang terdiri dari 12 kecamatan. Dari hasil
analisis, di dapatkan hubungan antara harga tanah dan jarak ke CBD adalah
negatif dan signifikan. Selain itu juga diketahui faktor-faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi harga tanah di Bekasi selain dari lokasi ke CBD. Kami
menggunakan kondisi infrastruktur di sekitar daerah penelitian sebagai factor lain
yang mempengaruhi harga lahan. Untuk infrastruktur jalan, hasilnya adalah
signifikan dan negatif dan untuk infrastruktur pipa air, hasilnya adalah positif dan
signifikan.
Tesis ini juga membandingkan hasil dari analisis dengan hasil dan kondisi
pada kota Jakarta, karena Jakarta memiliki hubungan dan keterkaitan erat dengan
perkembangan dan pembangunan di Kota Bekasi. Hasil yang didapatkan bahwa
Jakarta dan Bekasi memiliki hubungan yang sama antara harga tanah dan jarak,
yang berbeda adalah hanya pada koefisiennya. Kami juga mencoba untuk
mengaitkan hasil analisis ini ke RTRW 2010 - 2030 Kota Bekasi. Dalam RTRW
Kota Bekasi 2010 - 2030, perencanaan perkotaan di Bekasi dikembangkan
menjadi 3 sistem hirarki yaitu 1 CBD, 4 sub CBD dan 7 sub CBD dengan tingkat
layanan lingkungan. Berdasarkan analisis hubungan antara harga tanah dan jarak
ke CBD di Kota Bekasi bahwa penerapan sistem hirarki 3 belum mempengaruhi
pola harga lahan di Bekasi dan Pusat Kota atau CBD masih sebagai inti dan pusat
kegiatan di Bekasi.

ABSTRACT
This paper aims to observe the relationship between land price and distance
to CBD in Bekasi. The assumption is that the relationship between land price and
distance to CBD is negative and significant. In the analysis, we use data from city
and regional planning in 2011 that consist of 12 sub district in Bekasi. From the
statistical analysis result, the relationship between land price and distance to CBD
is negative and significant. Furthermore, there are other factors that can influence
the land price in Bekasi besides the location. We use infrastructure condition
surrounding area of observation. For road infrastructure, the result is significant
and negative and for water pipe infrastructure, the result is positive and
insignificant.
In addition, this paper is also comparing the result from the Jakarta. The
result is almost similar and the different is only on the coefficient. We also try to
relate the result of this paper to the master plan 2010 – 2030 of Bekasi. In master
plan Bekasi 2010 – 2030, urban planning in Bekasi is developed into 3 hierarchy
systems which are 1 CBD, 4 sub CBD and 7 sub CBD with neighbourhood
services level. Based on the analysis of the relationship between land price and
distance to CBD, the implementation of the 3 hierarchy system are not yet effect
the land price pattern in Bekasi and CBD is still as the core and centre of activity
in Bekasi."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>