Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92003 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dedy Hermanto
"Teknologi Informasi (TI) saat ini digunakan oleh seluruh perusahaan industri tidak terkecuali PT XYZ. Penggunaan TI ini dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing terhadap kompetitor yang bergerak pada bidang sejenis. Hasil produksi yang diberikan oleh PT XYZ, diharapkan merupakan hasil produksi yang berkualitas dan bersaing di pasaran. Dengan penerapan TI, PT XYZ memiliki daya saing yang tinggi dengan kualitas hasil produksi yang terjamin dan terpantau. Tata kelola TI merupakan suatu kegiatan yang terhubung secara terstruktur serta terdapat proses untuk melakukan pengendalian dan pengarahan organisasi dalam mencapai tujuan penggunaan TI. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat kematangan dalam penggunaan tata kelola TI pada PT XYZ. Terkait hal tersebut dalam penelitian ini digunakan COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) untuk melakukan pengukuran pemanfaatan TI. Informasi lain juga didapat dari manual mutu, observasi dan hasil wawancara. Hasil dari penelitian ini berupa tingkat kematangan yang diperoleh oleh PT XYZ dalam implementasi TI yaitu dengan rata-rata 2,76. Hasil tingkat kematangan yang didapat oleh PT XYZ saat ini dihubungkan dengan tingkat kematangan yang diharapkan PT XYZ, hal ini digunakan untuk pemberian rekomendasi bagi PT XYZ untuk meningkatkan tata kelola TI PT XYZ.

Information Technology (IT) adopt by all industry organization not least PT XYZ. Use of IT can also enhance competitiveness with all competitors on same field insdustry.Production output given by PT XYZ, is expected has quality and competitive in the market industry. With the application of IT, has high competitiveness with guaranteed and monitored production quality. IT Governance is an activity that is connected in a structured and process for controlling and directing the organization in achieving its goals of IT usage.This research is used to determine the level of maturity in the use of IT Governance at PT XYZ. Related to this, COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) use for measure the use of IT. Additional was also obtained from the quality manual, observation and interviews.The results of this research is a level maturity that obtained by PT XYZ in IT implementation with an average of 2.76. The results from maturity level PT XYZ linked to the expected maturity level, it is use for provision recomendations for PT XYZ to improve IT Governance for the use of IT."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Najib
"Di era digitalisasi ini, teknologi informasi (TI) di lingkungan perusahaan otomotif memiliki peran penting dalam keberlangsungan proses bisnis perusahaan. Agar tetap mampu bertahan dan bersaing di pasar global industri otomotif, PT XYZ menargetkan penerapan smart manufacturing dengan memanfaatkan TI. Namun hal ini tidak diimbangi dengan arahan yang jelas mengenai aktivitas TI untuk menuju digitalisasi dan smart manufacturing. Peran TI di PT XYZ juga masih dianggap sebagai pendukung, bukan sebagai bagian inti dari pencapaian penerapan smart manufacturing. Disamping itu permasalahan TI juga masih terjadi, antara lain permasalahan berhentinya proses produksi karena masalah TI, kurangnya sumber daya manusia untuk TI, tertundanya penyelesaian proyek TI, serta tidak adanya pedoman tata kelola TI. Permasalahan TI ini terjadi karena PT XYZ belum mengetahui seberapa penting dan seberapa tingkat kapabilitas tata kelola TI karena belum dilakukannya evaluasi tata kelola TI di PT XYZ.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas tata kelola TI di lingkungan PT XYZ menggunakan kerangka kerja COBIT 5 dengan atribut pengukuran berdasarkan Process Assessment Model (PAM). Pemilihan proses COBIT 5 yang relevan dilakukan dengan pemetaan tujuan bisnis PT XYZ menuju tujuan terkait TI dan tujuan proses sesuai dengan COBIT 5 goals cascade. Pemetaan tersebut menghasilkan proses yang relevan yang kemudian diukur tingkat kapabilitasnya. Selanjutnya penulis menyusun rekomendasi perbaikan setelah dilakukan analisis kesenjangan antara tingkat kapabilitas saat ini dengan target kapabilitas yang diinginkan. Data dikumpulkan melalui wawancara dan FGD dengan manajemen PT XYZ, serta didapatkan dari observasi dokumen perusahaan dan studi pustaka terhadap teori yang relevan.
Dari 37 proses COBIT yang diukur, sebagian besar proses berada pada tingkat kapabilitas 1 dari skala 5. Sejumlah 12 proses mencapai tingkat kapabilitas 0 (incomplete), 21 proses mencapai tingkat kapabilitas 1 (performed), 4 proses telah mencapai tingkat kapabilitas 2 (managed), dan masih belum ada proses yang mencapai tingkat kapabilitas 3 (established). Rekomendasi disusun oleh penulis dan diberikan ke PT XYZ untuk menuju target di kapabilitas tingkat 3 dan dapat digunakan sebagai solusi permasalahan TI yang terjadi di PT XYZ.

In this digitalization era, information technology (IT) in the automotive company's environment has an important role in the sustainability of the company's business processes. In order to survive and compete in the global automotive industry, PT XYZ targets the adoption of smart manufacturing by utilizing IT. However, this is not matched by a clear direction on IT activities for digitalization and smart manufacturing. The role of IT in PT XYZ is still regarded as a supporter, not as a core part of the achievement of smart manufacturing implementation. In addition, IT problems are still occurring, including problems of production linestop due to IT problems, lack of IT human resources, delays in IT project completion, and lack of IT governance guidelines. This IT problem occurs because PT XYZ does not know the importance and the capability of IT governance because it has never been evaluated.
This study aims to measure the level of IT governance capability within PT XYZ using the COBIT 5 framework with measurement attributes based on the Process Assessment Model (PAM). The relevant COBIT 5 process selection is done by mapping PT XYZ's business goals toward IT related objectives and process objectives in accordance with COBIT 5 goals cascade. The mapping resulted in a relevant process which then each level of capability will be measured. Furthermore, the authors compose recommendations for improvement after analyze the gap between the current level of capability with the desired target capability. Data were collected through interviews and FGD with the management of PT XYZ, and obtained from company document observation and literature study on relevant theory.
37 COBIT processes was measured then most processes are at the level of capability 1 of scale 5. There is 12 processes achieved capability level 0 (incomplete), 21 processes achieved capability level 1 (performed), 4 processes had reached capability level 2 (managed), and still no process reached capability level 3 (established). Recommendations are composed by the authors and given to PT XYZ to reach targets at capability level 3 and it can be used as a solution to IT problems that occur in PT XYZ.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Fransiska Prihatini
"PT. Semen Baturaja (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi semen di Indonesia. Perusahaan belum pernah melakukan penilaian keselarasan strategi teknologi informasi (TI) terhadap strategi bisnis, dan belum pernah melakukan pengukuran tingkat kematangan tata kelola TI, padahal hal tersebut merupakan hal yang penting. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui apakah strategi TI yang selama ini diterapkan sudah mendukung strategi bisnis, sejauh mana hasil dan pencapaian strategi tersebut, dan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil implementasi strategi TI dalam mendukung strategi bisnis. Penilaian keselarasan strategi TI terhadap strategi bisnis pada PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang menggunakan Strategic Alignment Model (SAM). Sedangkan pengukuran tingkat kematangan tata kelola TI menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui bahwa strategi TI selaras terhadap strategi bisnis pada perusahaan dan berada pada perspektif transformasi teknologi. Sedangkan tingkat kematangan tata kelola TI bernilai 3,36 atau berada pada level tiga (defined process).

PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang is one of the companies that produce cement in Indonesia. The Company has not been assessed alignment of IT strategy against business strategy, and have not been measuring the maturity level of IT governance, yet they are important. This research can be used to determine whether an IT strategy that has been applied already support the business strategy, the extent to which the results and the achievement of the strategy, and what should be done to improve the results of the implementation of the IT strategy in support of business strategy. Alignment assessment of IT strategy against business strategy in PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang using the Strategic Alignment Model (SAM). While measuring the maturity level of IT governance using the COBIT 4.1 framework. The results of this research note that the IT strategy is aligned against business strategy of the company and are in the technological transformation perspective. The maturity level of IT governance is worth 3.36 or at three level (defined process)."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ompusunggu, Louis Dwysevrey
"Perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini menyebabkan pengguna internet semakin meningkat. Peningkatan pengguna internet berbanding lurus dengan peningkatan pengguna layanan e-commerce dimana terdapat lebih dari dua miliar pengguna e-commerce di dunia.
XYZ.com adalah salah satu produk dari PT XYZ yang menyediakan layanan e-commerce di Indonesia yang memiliki semangat untuk menjadikan pelanggan sebagai prioritas utama. Untuk mewujudkan pelayanan yang prima dalam industri e-commerce, diperlukan pemanfaatan teknologi informasi yang tepat, sehingga keberadaan teknologi informasi menjadi faktor penentu keberhasilan PT XYZ dalam menjalankan strategi perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas tata kelola teknologi informasi PT XYZ dengan mengacu kepada Process Assessment Model (PAM) COBIT 5, serta menyusun rekomendasi perbaikan proses.
Setelah melakukan pengukuran terhadap sepuluh proses COBIT 5, ditemukan bahwa terdapat satu proses yang memiliki nilai tingkat kapabilitas 0, empat proses yang memiliki nilai tingkat kapabilitas 1, empat proses yang memiliki nilai tingkat kapabilitas 2, dan satu proses yang memiliki nilai tingkat kapabilitas 3.

The rapid development of technology today causes internet users to increase. The increase in internet users is directly proportional to the increase in users of e-commerce services where there are more than two billion e-commerce users in the world. There are many aspects of technology used when building an e-commerce service such as Electronic Data Exchange and Payment Gateway.
XYZ.com is one of the products of PT XYZ that provides e-commerce services in Indonesia that has the passion to make customers a top priority. To realize excellent service in the e-commerce industry, it is necessary to use the right information technology, so that the existence of information technology is a determining factor for the success of PT XYZ in carrying out the company's strategy.
This study aims to measure the level of information technology governance capability of PT XYZ by referring to the COBIT 5 Process Assessment Model (PAM), and to develop recommendations for process improvement.
After measuring ten COBIT 5 processes, it was found that there is one process that has a capability level value of 0, four processes have a capability level value of 1, four processes have a capability level value of 2, and one process has a capability level value of 3.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Radhwa Dhiya"Razani
"CIT sebagai salah satu Divisi di PT XYZ yang berfokus pada pengelolaan Teknologi Informasi dan Infrastruktur, memiliki Tata Kelola TI yang secara regular (tahunan) diaudit oleh pihak internal maupun eksternal. Jika melihat dari catatan pengukuran kapabilitas Tata Kelola TI yang pernah dilakukan, di tahun 2017, terdapat 37 proses yang diukur. Hasilnya adalah 21 proses berada di tingkat kapabilitas 1, 12 proses berada di tingkat kapabilitas 0 dan 4 proses berada di tingkat kapabilitas 2. Selain itu, pengukuran di tahun 2019 menunjukkan hasill, dari 6 proses yang diukur, semuanya berada di tingkat 1. Namun, data hasil Audit regular di tahun 2018 - 2020 menunjukkan bahwa hasil Audit belum mencapai target kepatuhan yang ditetapkan (95%). Sebagai langkah untuk mencapai tingkat kepatuhan tersebut, dilakukan pengukuran untuk mengetahui tingkat kapabilitas TI. sehingga dapat mengetahui aksi perbaikan yang dilakukan. Peneliti melakukan pengukuran tingkat kapabilitas Tata Kelola TI menggunakan COBIT 2019. Pengukuran diawali dengan pemetaan proses menggunakan Goal Cascade. Hasil pemetaan Goal Cascade memperoleh sembilan proses. Perhitungan menggunakan perhitungan kapabilitas COBIT 2019, yang melibatkan jangkauan atau skala penilaian. Setelah itu, dilakukan analisis kesenjangan antara hasil pengukuran dengan target yang telah ditetapkan. Target yang ditetapkan adalah tingkat tiga. Proses yang tingkat kapabilitasnya dibawah tiga, mendapatkan rekomendasi perbaikan. Hasil pemgukurannya adalah dari sembilan proses yang diukur, terdapat tiga proses dengan tingkat kapabilitas empat (Quantitatively), lima proses dengan tingkat kapabilitas dua (Not Very Organized), dan satu proses dengan tingkat kapabilitas satu (Incomplete).

CIT is one of Division at PT XYZ which focuses in managing Information Technology & Infrastructure, has IT Governance that regularly audited by Auditor to know the IT Performance. Based on historical assessment of the IT Governance’s measurement, the measurement of IT Governance in 2017 had result 37 measured prosesses with the details were 21 processes in the 1st level, 12 processes in 0 level and four processes in 2nd level. Moreover, in 2019 there was external consultant who measured the capability of IT Governance, the result explained that all measured processes (six processes) placed at 1st level. However, based on regular Audit result start from 2018 – 2020, the result was still under target (95%). In order to increase the performance and achieve the target, researcher did the measurement of IT Governance to know the deficiency and get recommendation for improvements. The measurement used COBIT 2019 framework which involved mapping using “Goal Cascade”. The measurement used capability measurement of COBIT 2019. Based on interview with CIT management, got nine processes to be masured. The measurement result was three processes is placed in 4th level, five processes is in 2nd level and one process in 1st level. The target for the capability is in 3rd level. So, the processes which is under the target need the improvement based on the given recommendation."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Papilaya, Ishak Hein Febrian
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan tata kelola teknologi informasi pada PT. XYZ, yang merupakan perusahaan e-commerce Business-to-Business B2B. Penilaian tingkat penerapan tata kelola teknologi informasi dilakukan dengan menggunakan kerangka Control Objectives for Information and Related Technology COBIT 5. Penilaian tata kelola dibagi menjadi 5 domain proses yaitu Evaluate, Direct, Monitor EDM, Align, Plan, Organize APO, Build, Acquire, Implement BAI, Deliver, Service, Support DSS, dan Monitor, Evaluate, Assess MEA. Kemudian dilakukan penilaian atas tingkat kapabilitas terkait proses-proses tersebut. Berdasarkan hasil penelitian pada PT. XYZ, rata ndash; rata tingkat kapabilitas adalah sebesar 2,87. Angka ini menunjukan bahwa tata kelola teknologi informasi yang diterapkan oleh PT. XYZ berada pada level 2 yang merupakan proses managed. Artinya proses yang sudah berjalan diterapkan dengan teratur, penerapan tata kelola teknologi informasi sudah direncanakan, diawasi, dan disesuaikan dengan kebutuhan PT.XYZ.

The purpose of this research to assess the implementations level of information technology governance on PT. XYZ as a business to business B2B e-commerce company. This research was conducted by using the framework of Control Objectives for Information and Related Technology COBIT 5. The assesment divides governance process to 5 domains Evaluate, Direct, Monitor EDM, Align, Plan, Organize APO, Build, Acquire, Implement BAI, Deliver, Service, Support DSS, and Monitor, Evaluate, Assess MEA. Each domains was identified by using the capability levels. Based on this study PT. XYZ achieves capability level on 2,87. This number indicate that the implementation level of IT governance control by PT. XYZ was on level 2, known as managed process. The implementation of information technology governance has been planned, monitored, and adjusted to company objective."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Dwi Saputra
"Menurut hasil survey salah satu organisasi peneliti teknologi informasi (TI), pegeluaran organisasi untuk teknologi informasi tiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengeluaran TI tersebut, sudah seharusnya organisasi bisa banyak mendapat manfaatnya. ITGI menyebutkan masih banyak organisasi yang belum bisa mendapatkan manfaat dari investasi berbasis TI, sehingga perlunya dilakukan pengukuran terhadap manfaat TI tersebut. Untuk mengukur manfaat TI tersebut, baik yang bersifat tangible maupun intangible, diperlukan metode pengukuran yang dapat memberikan gambaran terhadap organisasi dalam melakukan sebuah investasi berbasis TI.
Saat ini, metode/framework yang dapat digunakan untuk mengukur manfaat TI sudah banyak tersedia, antara lain Business Value Index, Total Economic Impact, Applied Information Economic, dan Val IT. Masing-masing metode tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Penulis melakukan penelitian di PT. XYZ, dimana organisasi tersebut sudah menerapkan COBIT 4.0 secara baik. Pada penelitian kali ini, penulis menggunakan framework Val IT dikarenakan Val IT selaras dengan COBIT 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kemapanan tata kelola investasi di PT. XYZ, dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dan juga wawancara dengan beberapa pihak yang terkait.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kemapanan tata kelola investasi TI di PT. XYZ sudah berada pada level 3 (defined) dari skala 0-5. Hal ini berarti tingkat kemapanan tata kelola TI sudah cukup baik. PT. XYZ sendiri menargetkan untuk meningkatkan tingkat kemapanan tersebut, sehingga bisa mencapai level yang lebih baik. Oleh karena itu, penulis memberikan beberapa rekomendasi menggunakan key management practices yang sudah disediakan di framework Val IT 2.0.

Survey on various organizations shows increasing number of corporate spending in IT investment each year. However, ITGI claims there are lots of organizations which have not achieved proportional benefit compared to the amount of their IT investment. Based on this fact, measurement of IT benefit is required. Measurement method that could describe an organization behavior on IT investment is required to measure tangible and intangible IT benefit of the organization.
There are various methods or frameworks that have been could be to measure IT benefit such as Business Value Index (BVI), Total Economic Impact (TEI), Applied Information Economics (AIE), and Val IT. This research takes PT XYZ as the study case, which already implemented COBIT 4.0 framework properly. This research will measures IT benefits in PT XYZ with Val IT framework. Both of the framework (COBIT 4.0 and Val IT) are complement and align with each other. This research aims to measure the maturity level of IT investment governance in PT XYZ using questionnaires and interviews with several corresponding parties.
This research shows that IT investment governance in PT XYZ reaches 3 (defined) scale 0-5. The score describes decent performance of their IT investment governance. PT XYZ aims higher maturity level of their IT investment governance, hence some recommendations based on key management practices in Val IT 2.0 framework was given.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Onni Agung Priyadianto
"Penggunaan teknologi informasi (TI) saat ini telah menjadi hal yang mutlak dalam peningkatan kualitas dan kinerja dari suatu organisasi, termasuk juga pada instansi pemerintah yang memiliki fungsi utama untuk melayani masyarakat. Perencanaan aplikasi dan infrastuktur TI yang baik merupakan hal yang penting untuk keberhasilan implementasi TI agar berfungsi sesuai dengan tujuan implementasi dan manfaat yang optimal. Terkait dengan hal tersebut penelitian ini dilakukan pada Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk menilai tingkat kematangan Tata Kelola TI dengan menggunakan COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies) serta tingkat keberhasilan dan permasalahan pada implementasi RITIK (Rencana Induk Teknologi Informasi Komunikasi) Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta pada instansi pengelola TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
Hasil dari penelitian ini berupa penilaian tingkat kematangan Tata Kelola TI di Pemda DKI Jakarta, kesimpulan analisa perancanaan dan implementasi TI pada instansi pemerintah dan rekomendasi untuk meningkatkan Tata Kelola TI di Pemda DKI Jakarta. Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk pengelolaan TI pada pemerintahan daerah ataupun instansi pemerintah.

The use of information technology (IT) has become an absolute must in improving the quality and performance of an organization, included on government agency whose main function is to serve the community. Planning of good applications and IT infrastructure is essential to the success of IT implementation in order to function approriate with the implementation objectives and optimal benefit. Related with that case, this study was conducted at the Jakarta Local Government to assess the maturity level of IT Governance using COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies) and the level of success and problems in implementation RITIK (Information and Communication Technology Master Plan) Provincial Government of DKI Jakarta at TIC (Technology of Information and Communication) in Jakarta Local Government.
The results of this study in the form of assessment of the level of maturity of IT Governance in the Jakarta Local Government, conclusions from IT planing and implementation analysis in government agencies and recommendations for improving IT Governance in Jakarta Local Government. Furthermore, the results of this study are expected to be used as input to the management of IT in local government or government agency.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Riadi
"Teknologi Informasi (TI) memiliki peranan penting bagi setiap organisasi baik lembaga pemerintah maupun perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi pada kegiatan bisnisnya, serta merupakan salah satu faktor dalam mencapai tujuan organisasi. Peran TI akan optimal jika pengelolaan TI maksimal. Pengelolaan TI yang maksimal akan terlaksana baik dengan menilai keselarasan antara penerapan TI dengan kebutuhan organisasi sendiri. Semua kegiatan yang dilakukan pasti memiliki risiko, begitu juga dengan pengelolaan TI. Pengelolaan TI yang baik pasti mengidentifikasikan segala bentuk risiko dari penerapan TI dan penanganan dari risiko-risiko yang akan dihadapi. Untuk itu organisasi memerlukan adanya suatu penerapan berupa tata kelola TI (IT Governance).
Pengukuran tingkat kematangan proses tata kelola TI ini dilakukan dengan menggunakan COBIT 4.1. Proses TI yang kemudian dipetakan ke penilaian control objectives dan statements COBIT 4.1 Maturity Model. Hasil pengukuran tersebut kemudian dipadukan untuk memperoleh tingkat kematangan proses TI. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh ada 28 proses TI, 173 detailed control objectives, 880 statements yang relevan dengan proses TI pada tahap awal inisialisasi 1(Initial/Ad Hoc) yang terdiri dari 11 proses, proses TI pada tahap mengulang tetapi intuitif 2(Repeatable but Intuitive) terdiri dari 15 proses, dan terakhir proses TI pada tahap dapat ditetapkan 3(Defined Process) yang terdiri atas 2 proses.

Information Technology (IT) has an important role in every organization both government and companies that use information technology in their business activities, as well as a factor in achieving organizational goals. The role of IT will be optimal if the IT management is maximum. The maximum IT management carried out well by assessing the alignment between the application of IT and the needs of the organization itself. All activities are performed must have a risk, as well as IT management. Definitely good IT management identifies any risk of IT implementation and management of risks to be faced so that organizations should require the existence of a form of application of IT governance.
Measuring maturity level of IT governance process is performed using COBIT 4.1. IT Process are then mapped to the assessment of control objectives and statements COBIT 4.1 Maturity Model. The measurement results are then combined to obtain the level of maturity of IT processes. From the results obtained by the research conducted there were 28 IT processes, 173 detailed control objectives, 880 statements were relevant to IT processes at an early level 1 Initialization/Ad Hoc which consists of 11 processes, IT processes at the level 2 Repeatable but intuitive consists of 15 processes, and IT processes in the last level 3 Defined Process, which consists of 2 processes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gesit Singgih Febyatmoko
"Pada era dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dan tingkat persaingan yang semakin tajam dan dinamis, PT XYZ menyadari pentingnya knowledgesebagai aset strategis organisasi. Inisiatif yang sudah dijalankan dalam rangka mewujudkan knowledge sebagai aset strategis, adalah menerapkan Knowledge Management melalui serangkaian knowledge managementsystemyang telah dijalankan.
Namun sayangnya, PT XYZ belum memiliki metode yang efektif untuk mengukur aspek-aspek utama knowledge management. PT XYZ belum bisa mengetahui tingkat kesuksesan penerapan knowledge management saat ini. Pengukuran tingkat kematangan diperlukan untuk membantu PT XYZ supaya fokus dan memprioritaskan aspek-aspek pada knowledge management yang perlu ditingkatkan.
Peneliti menggunakan metodologi General Knowledge Management Maturity Model (G-KMMM) sebagai model kematangan untuk mengukur tingkat kematangan knowledge management. Peneliti menggunakan model G-KMMM yang terdiri dari 5 aspek pengukuran, yaitu Culture, Strategy, Policy, Process, dan Technology. Model G-KMMM terdiri dari lima tingkat kematangan, yaitu initial, aware, defined, managed, dan optimizing.
Pada penelitian ini, peneliti berusaha untuk menjawab pertanyaan penelitian yang muncul dalam penerapan Knowledge Management di PT XYZ yaitu pada tingkat berapa kematangan knowledge management pada organisasi dan rekomendasi strategi yang bisa diberikan untuk meningkatkan tingkat kematangan tersebut.
Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan, aspek Culture telah mencapai level kematangan 3, aspek Strategy pada level kematangan 3, aspek Policy pada level kematangan 2, aspek Process pada level kematangan 2, dan aspek Technology pada level kematangan 3. Rekomendasi strategi juga diusulkan sebagai prioritas indikator-indikator yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan tingkat kematangan knowledge management di PT XYZ.

In an era where the science and technology is rapidly evolving and level of competition becomes more intense and dynamic, PT XYZ realize the importance of knowledge as a strategic asset of the organization. Initiatives have been implemented by the management in order to realize knowledgeas a strategic asset. Knowledge Management is implemented through series of knowledge management systems that have been adopted.
Unfortunately, PT XYZ do not have an effective method for measuring key aspects of knowledge management. PT XYZ can not determine the level of success of the implementation of knowledge management. Measuring the level of maturity is needed to help PT XYZ to focus and prioritize aspects of the knowledge management that needs to be improved.
Researchers used a methodology of General Knowledge Management Maturity Model (G-KMMM) as a model for measuring knowledge management maturity level. Researchers used a model consisting of five aspects of measurement, namely Culture, Strategy, Policy, Process, and Technology. G-KMMM consists of five maturity levels, theinitial, aware, defined, managed, and optimizing.
In this study, researchers attempted to answer the research questions that arise in the implementation of Knowledge Management at PT XYZ ie at what level of knowledge management maturity and recommendations that can be given to increase the maturity level.
Based on the measurement results, aspect of Culture has reached maturity level 3, Strategy aspect on maturity level 3, Policy aspect on maturity level 2, Process aspect on maturity level 2 and Technology aspect on maturity level 3. Recommended strategies are proposed as indicators that need to be improved to increase the maturity level of knowledge management at PT XYZ.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>