Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47287 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniel Putra
"Rosella berkhasiat anti-inflamasi dan anti-bakteri.
Tujuan : Mengetahui kondisi makroskopis, mikroskopis ulser mukosa yang diaplikasikan
ekstrak rosella.
Metode : Tiga puluh enam tikus sprague-dawley dibagi, Triamcinolone Acetonide 0.1% sebagai kontrol positif, saline 0.9% sebagai kontrol negatif, ekstrak rosella 7.5% sebagai kelompok perlakuan, selama 1, 3, 7, 14 hari.
Hasil : pada perlakuan 7 hari, selisih diameter awal dan akhir kelompok ekstrak rosella 7.5% lebih besar dibandingkan TA dan saline, skor radang ulser kelompok ektrak rosella 7.5% lebih rendah dibandingkan TA dan saline.
Kesimpulan : Aplikasi ekstrak rosella 7.5% efektif mempercepat penyembuhan ulser pada perlakuan 7 hari.

Roselle have anti-inflammatory, anti-bacteria effect.
Objectives : To determine macroscopic, microscopic condition of ulcers after application of roselle extract.
Methods : thirty six sprague-dawley rats were divided, TA 0.1% as positive control, saline 0.9% as negative control, roselle extract 7.5% as treatment group. healing was observed in the first, third, seventh, and fourteenth day.
Result : In 7 days, the diameter differences of ulcers applied with roselle extract 7.5% is bigger and inflammation score of ulcers is lower than TA and saline.
Conclusion : application of roselle extract 7.5% is effective in accelerating healing in 7 days.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Erdiani
"Pendahuluan: Rosela memiliki khasiat antiinflamasi. Ulser merupakan keadaan inflamasi dalam rongga mulut.
Tujuan: Menganalisis efektivitas ekstrak etanol terstandar kelopak bunga rosela terhadap penyembuhan ulser.
Metode: Penelitian in vivo pada model ulser 12 tikus, dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan. Rosela diteteskan 2 kali sehari pada ulser, kemudian hari ke 3 dan 7 dikorbankan. Parameter yang diobservasi adalah kemerahan dan bengkak di sekitar jaringan ulser, diameter ulser, serta skor radang.
Hasil: Rosela 7.5% 7 hari dapat menghilangkan kemerahan, sedangkan 3.75% dan 7.5% menurunkan diameter ulser dan skor radang.
Kesimpulan: Aplikasi tetes ekstrak terstandar rosela efektif dalam mempercepat penyembuhan ulser.

Background: Roselle has antiinflammatory effect. Ulcer is an inflammatory condition in oral.
Objective: Analyze effectiveness of roselle in healing an ulcer.
Methods: This research in vivo on ulcer model 12 rats, divided into control and treatment group. Roselle drops were applied twice a day on ulcer, then day 3 to 7 was sacrificed. Healing process was observed by looking redness and swelling, ulcer diameter, and inflammation score.
Results: Roselle 7.5% 7 days can eliminate redness, while 3.75 % and 7.5% reduced ulcer diameter and inflammation score.
Conclusion: Application drops of standardized ethanol extract of roselle are effective in ulcer healing."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S45513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lili Nur Indah Sari
"Latar Belakang: Rosela dilaporkan memiliki khasiat sebagai antiinflamasi.
Tujuan: mengetahui efektivitas rosela terhadap ulser mukosa mulut.
Metode: 12 tikus sprague-dawley dibagi dua; kelompok kontrol dan perlakuan. Triamcinolone diaplikasikan pada kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan diberikan aplikasi tetes rosela 7.5% dan 15%, selama 3 atau 7 hari.
Hasil; Hilangnya kemerahan dan pengurangan diameter ulser pada rosela 7 hari (7.5% dan 15%), hilangnya bengkak pada rosela 7 hari (15%) dan penurunan skor radang pada rosela 3 hari (15%) dan 7 hari (7.5% dan 15%).
Kesimpulan: Efektivitas rosela setara Triamcinolone 0.1% pada kemerahan dan penurunan diameter ulser 7 hari.

Backgrounds: Roselle have effect as anti-inflammatory.
Objectives: To determine the effectiveness of roselle towards oral mucosa ulcer.
Methods: 12 sprague-dawley rats were divided into 2 groups; control and treatment. triamnicolone as positive control, treatment group was dropped by 7.5% and 15% roselle. Wound healing was observed in the third or seventh day.
Results; Redness disappearance and ulcer diameter decrease in seventh days (7.5% and 15%). Swelling disappearance in seventh days (15%). Inflammation score decrease in both third days (15%) and seventh days (7.5% and 15%).
Conclusions: roselle is effective for ulcer healing. the Effectiveness is equivalent to Triamcinolone 0.1% in redness disappearance and decreasing of ulcer diameter in seventh days."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S43942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ulcer healing process in an incricate and active process including reconstruction process of mucos through formation of granulation tissue..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Lewis
"Ulser sering ditemukan di mukosa mulut. Rosella dilaporkan dapat mempercepat penyembuhan ulser.
Tujuan: Menganalisis efektivitas ekstrak etanol kelopak bunga rosella teridentifikasi 3.75%.
Metode: sebanyak 36 ekor tikus dibagi 3 kelompok paparan saline, triamcinolone acetonide, ekstrak rosella 3.75%. Tikus dikorbankan pada harike 2, 4, 8, dan 15. Spesimen difiksasi dan dilakukan skoring pada sediaan mikroskopik.
Hasil: Pemaparan saline menunjukkan skor radang 3; pemaparan triamcinolone acetonidepada dua ekor tikus menunjukkan skor radang 1, satu ekor tikus menunjukkan skor radang 2; pemaparan ekstrak rosella 3.75% menunjukkan skor radang 2.
Kesimpulan: Pemaparan ekstrak rosella 3.75% kurang efektif menyembuhkan ulser mukosa mulut.

Ulcers are often found in oral mucosa. Roselle has been reported to accelerate wound healing.
Objectives: To analyze the effectiveness of identified ethanol extract of roselle calyx 3.75%.
Methods: A total of 36 rats were divided into 3 groups of application, saline, triamcinolone acetonide, and roselle extract 3.75%. Rats were sacrificed on 2nd, 4th, 8th, and 15th days. Specimens were made and microscopic slide were scored.
Results: Saline application showed inflammation score 3. Triamcinolone acetonide application showed inflammation score 1. Roselle extract application showed inflammation score 2.
Conclusion: Application of roselle extract 3.75% less effective to accelerate wound healing.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Yulia
"ABSTRAK
Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi dari diabetes mellitus yang
berdampak terhadap kehidupan pasien. Cardiff Wound Impact merupakan salah satu
instrument untuk mengukur dampak dari luka. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah instrument Cardiff Wound Impact ini merupakan pengukuran
yang baik dan layak digunakan jika dikaitkan dengan budaya yang ada di Indonesia.
Disain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang
(cross-sectional) menggunakan sampel pasien ulkus diabetikum di RSPI Sulianti
Saroso dan Klinik Wocare Center sebesar 51 pengukuran yang dipilih dengan
teknik purposive. Instrumen yang digunakan adalah Cardiff Wound Impact
Questionaire . Pada uji validitas muka tidak ada masalah yang bermakna dari segi
bahasa dan makna kalimat. Uji validitas konstruk dilakukan dengan analisis faktor
dan didapatkan bahwa nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of sampling Adequacy
(KMO) dan Bartlet Test tiap komponen CWI berada pada rentang 0,741-0,834.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan ada hubungan yang kuat antara skala kualitas
hidup dengan kepuasan kualitas hidup (p=0005; r=0,764). Penelitian ini telah
menunjukkan bahwa CWI merupakan alat yang valid dan reliable dalam mengkaji
dampak dari luka ulkus diabetikum di Indonesia karena sudah teruji melalui
validitas muka dan konstruk. Penelitian ini merekomendasikan perlu dilakukan
penelitian ulang dengan proporsi yang merata antar ruang rawat jalan dan ruang
rawat inap

ABSTRACT
Diabetic foot ulcer is one of the diabetes mellitus complications that impact on the
patients life. Cardiff Wound Impact is one of instrument that can measure the
impact of chronic wounds. The purpose of this study was to evaluate and validate
the Cardiff Wound Impact in diabetic foot ulcer in Indonesia population. This
research was used cross-sectional method and used 51 sample of diabetic foot
ulcers patients in Sulianti Saroso hospital, Wocare Clinic and Husada hospital.
The respondents filled the Cardiff Wound Impact Questionar. In the face validity
there was no significant problems in terms of language and meaning of a sentence.
Construct validity was performed by factor analysis and found that the value of
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO) and Bartlet Test of
each component of CWI are in the range 0.741 to 0.834. The results of this study
also showed a strong correlation between the scale of quality of life and
satisfaction of quality of life (p = 0005; r = 0.764). This study has shown that the
CWI is a valid and reliable tools to assess the impact of the diabetic foot ulcer in
Indonesia because it has been tested through the face and construct validity.
Researcher suggested for this research need to be done again with the same
proportion between outpatients and inpatients wards"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Indrayati
"Telehealth nursing adalah layanan berbasis teknologi informasi yang diharapkan dapat menjadi sarana untuk mempermudah komunikasi antara pasien dan perawat dalam merawat luka terutama pada saat kondisi pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas telehealth nursing terhadap penyembuhan ulkus kaki diabetik. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan pre-post test with control group. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 46 orang diperoleh melalui teknik consecutive sampling. Kelompok eksperimen diberikan telehealth nursing yang berisi kombinasi edukasi dan monitoring perawatan luka mandiri dan kelompok kontrol diberikan edukasi dan perawatan luka secara langsung di klinik luka. Penyembuhan luka diukur dengan menggunakan Bates Jensen Wound Assessment Tool (BWAT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa telehealth nursing memiliki efektifitas yang signifikan yaitu sebesar p=0,873 (α>0.05) pada proses penyembuhan luka. telehealth nursing adalah pilihan terbaik dalam merawat ulkus kaki diabetik pada pasien yang mengalami kesulitan atau dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk perawatan luka secara langsung ke layanan kesehatan.

Telehealth nursing as an information technology-based service is expected to be a means to facilitate communication between patients and nurses in caring for wounds, especially during the COVID-19 pandemic. This study aims to identify the effectiveness of telehealth nursing in healing diabetic foot ulcers.This study was a quasi-experimental with a pre-post test with a control group. The study was conducted on 46 people using consecutive sampling. The intervention group was given telehealth nursing which contained a combination of education and self manage wound care monitoring and the control group was given education and wound care at the wound clinic. Wound healing was measured using the Bates Jensen Wound Assessment Tool (BWAT). The results showed that telehealth nursing had significant effectiveness of p=0.873 (α>0.05) in the wound healing process. telehealth nursing is the best choice in treating diabetic foot ulcers in patients who have difficulty or with conditions that do not allow direct wound care to health services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darwin Yunaidy
"Ulser adalah masalah yang sering ditemukan pada rongga mulut. Keluhan sakit seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman pada penderita yang dapat memengaruhi kualitas hidupnya, sehingga penderita cenderung mencari pengobatan untuk menangani hal tersebut. Propolis merupakan bahan alami yang memiliki kandungan flavonoid yang dapat bertindak sebagai anti-inflamasi dalam menangani ulser. Mengetahui efektivitas pasta gigi propolis sebagai pengobatan ulserasi traumatik termal pada mukosa bukal. Penelitian dilakukan secara in vivo dengan menggunakan model ulser traumatik termal pada mukosa bukal 16 ekor Mus musculus (SwissWebster) yang terbagi dalam penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Penelitian menggunakan 3 kelompok dengan kelompok pasta gigi propolis, pasta gigi kontrol dan larutan saline (NaCl 0,9%). Dilakukan pemaparan trauma termal dengan ballpointed bersuhu 80oC selama 5 detik. Pengamatan dilakukan secara klinis berupa perubahan diameter ulser, pembengkakan dan kemerahan di sekitar ulser, berat badan serta persentase penyembuhan ulser, dan secara histopatologis berupa perubahan skor radang. Mus musculus kemudian dikorbankan pada hari pertama terbentuk ulser, hari puncak ulser dan hari sembuhnya ulser pada setiap kelompok. Pada pengamatan makroskopis, persentase penyembuhan kelompok pasta gigi propolis lebih cepat dibanding kelompok pasta gigi kontrol dan saline, serta rata-rata waktu penyembuhan ulser juga lebih cepat, yaitu sembuh pada hari ke-8. Pada pengamatan mikroskopis, semua kelompok perlakuan mengalami perubahan skor radang dibandingkan ketika hari pertama terbentuknya ulser. Pasta gigi propolis efektif terhadap penyembuhan ulser traumatik termal pada mukosa bukal Mus musculus (Swiss Webster).

Ulcer is a problem which is mainly found in the oral cavity. The pain resulted often causes discomfort towards the patients hence affecting their life quality. As a result, they tend to seek treatment to deal with it. Propolis is a natural ingredient that contains flavonoid which can act as an anti-inflammatory to treat the ulcer. To determine the efficacy of propolis toothpaste as a treatment for thermal traumatic ulcer of the buccal mucosa. The study was conducted in vivo by using the thermal traumatic ulcer model of the buccal mucosa of 16 Mus musculus (Swiss Webster) and divided into preliminary test and continuous test. There are 3 groups in the study, using propolis toothpaste, control toothpaste and saline (NaCl 0,9%) groups. The thermal trauma is exposed by a 80oC ballpointed for 5 seconds. Observations are made clinically (difference in ulcer diameter, swelling and redness around the ulcer, weight and percentage of ulcer healing) and histopathologically in the form of changes in inflammation score. Mus musculus was then sacrificed on the first day of ulcer formation, ulcer peak day and ulcer healing day in each group. In the macroscopic observation, the ulcer healing percentage in propolis toothpaste group was faster than the control groups, and the ulcer healing time was also faster, which was healed on the 8 day. In the microscopic observation, all treatment groups show changes in inflammation score compared to the first day of ulcer formation. Propolis toothpaste is effective towards the healing of thermal traumatic ulcer in the buccal mucosa of Mus musculus (Swiss Webster)."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Agustina
"Ulkus Diabetik merupakan penyakit komplikasi dari diabetes melitus. Kondisi ulkus diabetikum dapat menimbulkan komplikasi fisik, psikologis, sosial serta lingkungan yang menyebabkan munculnya ketidaknyamanan. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan pengalaman ketidaknyamanan pasien dengan ulkus diabetikum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dekskriptif, dimana dilakukan dengan indepth interview. Didapatkan delapan partisipan, yaitu tiga laki laki dan lima perempuan. Didapatkan hasil sembilan tema, yaitu pemahaman diabetes melitus, pengalaman terjadinya ulkus diabetikum, pengalaman nyeri ulkus diabetikum, pemahaman kenyamanan, perubahan dalam kehidupan, dukungan sosial yang diterima, pengalaman spiritual saan memiliki ulkus diabetikum, dukungan tenaga kesehatan dan pengalaman psikologis. Penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan penelitian serupa pada rumah sakit yang berbeda.

Diabetic ulcers is the complication of diabetes mellitus disease. Diabetic ulcers can cause physical, psychological, social and environment that cause the appearance of discomfort. The purpose of this study is to describe the experience of discomfort of patients with diabetic ulcers. This study used qualitative methods dekskriptif phenomenology, which is done by in-depth interview. Obtained eight participants, three men and five women. This research found nine themes, there are understanding of diabetes mellitus, diabetic ulcers experience, diabetic ulcer pain experience, understanding of comfort, changes in life, received social support, spiritual experience in diabetic ulcers, support health professionals and psychological experience. The study recommends to similar studies conducted in different hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Ristiyanto
"Latar Belakang: Peningkatan insiden tukak peptikum perforasi (TPP) Divisi Bedah digestif RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Selama enam bulan awal pandemi Covid-19, naik empat kali lipat, dibandingkan enam bulan sebelum pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menilai peran stres psikologis sebagai faktor risiko tukak peptikum perforasi.
Metodologi: Merupakan studi retrospektif potong lintang, membandingkan 2 kelompok subjek penelitian, TPP pandemi Covid-19 Maret 2020 hingga Maret 2021 dan non-pandemi Covid-19 Juli 2017 hingga Februari 2020. Data demografi, klinis, dan tingkat stres psikologis yang diukur dengan Perceived Stress Scale (PSS-10) merupakan variabel yang diperiksa.
Hasil: Tercatat 53 TPP, 28 subjek pada pandemi, pria 11, wanita 17, rerata usia 63 tahun, pemakaian obat antiinflamasi nonsteroid atau jamu 80%, komorbid 92,8%, lama rawat 23,6 hari, morbiditas 78,5%, infeksi daerah operasi 17%, pneumonia 38,9%, dan mortalitas 46,4%. 25 subjek pada non-pandemi, pria 21, wanita 4, rerata usia 53 tahun, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid atau jamu 85%, komorbid 48%, rerata skor boey 1,3, PULP 6,8, ASA 3, lama rawat 16,2 hari, morbiditas 52%, infeksi daerah operasi 12%, pneumonia 36%, dan mortalitas 28%. Penilaian PSS-10 pada 37 subjek, pada pandemi, stres berat delapan, stres sedang tujuh, stres ringan empat. Pada non-pandemi stres berat satu, stres sedang delapan, stres ringan sembilan. Uji Fischer exact didapatkan perbedaan antara stres ringan-sedang dengan stres berat pada kedua kelompok, p = 0,019. Uji Spearman didapatkan korelasi moderat (rs = 0,422) antara stres psikologis dengan pandemi, p = 0,009.
Simpulan: Pandemi Covid-19 memperberat stres psikologis, meningkatkan morbiditas dan mortalitas tukak peptikum perforasi.

Background: Increased incidence of perforated peptic ulcer (PPU) Digestive Surgery Division, Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. During early of six months Covid-19 pandemic, increased four times, compared to six months before Covid-19 pandemic. This study aims to evaluate the role of psychological stress as a risk factor for perforated peptic ulcer.
Methodology: a cross-sectional retrospective study, compare 2 groups on the PPU subjects of COVID-19 pandemic March 2020 to March 2021 and non-pandemic Covid-19 July 2017 to February 2020. Demographic, clinical, and psychological stress data as measured by Perceived Stress Scale (PSS-10) were variables to be evaluated.
Results: Registered 53 PPU, 28 subjects in Covid-19 pandemic, 11 males, 17 females, 63 years mean age, 80% used of nonsteroidal anti-inflammatory drugs or Indonesian herbs, 92.8% comorbidities, 23.6 days length of stay, 78,5% morbidity, 17% surgical site infection, 38.9% pneumonia, and 46,4% mortality. 25 subjects in non-pandemic, 21 males, 4 females, 53 years mean age, 85% non-steroidal anti-inflammatory drugs or Indonesian herbs, 48% comorbidity, 1.3 mean boey score, 6.8 PULP, 3 ASA, 16.2 days length of stay, 52% morbidity, 12% surgical site infection, 36% pneumonia, and 28% mortality. PSS-10 evaluated on 37 subjects, in pandemic, eight severe stress, seven moderate stress, four mild stress. In non-pandemic, one severe stress, eight moderate stress, and nine mild stress. Fischer's exact test found a difference between mild-moderate stress and severe stress in both groups, p = 0.019. Spearman's test found a moderate correlation (rs=0.422) between psychological stress and the pandemic, p = 0.009.
Conclusion: Covid-19 pandemic exacerbates psychological stress, increasing morbidity and mortality of perforated peptic ulcer.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>