Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151867 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Indah Wuriani
"Skripsi ini membahas pelanggaran kesusilaan dalam lirik campursari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelanggaran kesusilaan berupa muatan pornografi dalam lirik campursari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori makna referensial segitiga makna Ogden dan Richards, teori ranah pragmatik Yule, dan teori tindak tutur prinsip kerja sama Grice. Hasil penelitian ini menemukan adanya pornografi dalam lirik campursari berupa kata, frasa dan kalimat yang memiliki relasi makna dengan pornografi berupa tuturan yang mengomunikasikan hal-hal yang dimaksudkan untuk memicu munculnya nafsu berahi orang lain, memuat eksploitasi aktivitas seksual dan bagian tubuh yang berkaitan dengan seksualitas.

This thesis discusses about the violation towards morality found in the lyrics of campursari songs. The purpose of this study is to discover the violation towards morality in the form of pornography contents in the lyrics of campursari songs. This study uses the theory of referential meaning triangle by Ogden and Richards, pragmatics theory by Yule and the principles of cooperative languages by Grice. This study reveals that there are pornography contents implicated in the lyrics of campursari songs by words, phrases and sentences. They are related to pornography contents as they communicate things that are meant to stimulate sexual desires and explore sexual activities and parts of body associated with sexuality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afry adi Chandra
"ABSTRACT
Penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika (Ferdinand D.Saussure) ini bertujuan untuk meninjau aspek moral yang terdapat dalam lirik lagu campursari karya musisi Jawa timur. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dengan semakin berkembangnya teknologi pun cara berpikir masyarakat, saat ini banyak bermunculan lagu campursari karya beberapa seniman lokal Jaa Timur yang krisis akan moral. Karya tersebut lebih mengangkat sisi seksualitas, sikap melawan tataran norma dalam masyarakat (perselingkuhan), poligami, pengangguran, membuka aib seseorang, maupun merendahkan martabat orang lain."
Surakarta: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, 2017
805 HSB 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Sella Oktaviani
"Skripsi ini menyajikan mengenai analisis gaya bahasa pada lirik lagu campursari. Salah satu musisi yang lagunya memiliki banyak gaya bahasa adalah Koko Thole. Oleh karena itu, sumber data diambil dari album The Best Campursari Koko Thole. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif untuk mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa pada lirik lagu campursari Koko Thole. Berdasarkan konsep Gorys Keraf mengenai gaya bahasa, ditemukan beberapa gaya bahasa yang paling dominan yaitu gaya bahasa retoris aliterasi, asonansi dan gaya bahasa kiasan personifikasi. Gaya bahasa yang ditemukan menunjukan bahwa lagu-lagu Koko Thole tidak memiliki lirik sederhana, lagu-lagunya juga berbeda dengan lagu campursari pada umumnya.

This thesis presents about language style in campursari rsquo s song lyrics. One of musician who has song lyric with many language elements is Koko Thole. Therefore, this thesis took The Best Campursari Koko Thole rsquo s album as data source. According to Gorys Keraf rsquo s about language style, have find some language style. That most dominant language style that find is asonance rhetorica rsquo s style, alitration rhetorical rsquo s style, personification figures style. Those language style shows that Koko Thole's song lyric is not simple and easy to undesratnd, his songs also different with the general campursari rsquo s song.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wiradharma
"Beberapa lirik lagu dangdut menggunakan metafora dalam mengungkapkan realitas sosial yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana metafora dalam lirik lagu dangdut mengungkapkan realitas sosial. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data lagu yang digunakan terdapat sepuluh lirik lagu dangdut pada tahun 2003?2015. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Analisis Makna Metafora (Knowles dan Moon, 2006) dan teori Metafora Konseptual (Lakoff dan Johnson, 1980) yang saling melengkapi. Kajian Semantik Kognitif (Evans dan Green, 2006) digunakan untuk mengungkapkan makna metafora dengan tidak memisahkan pengetahuan linguistis dan ensiklopedis.
Hasil penelitian ini mengungkapkan angka, kata dan frasa metaforis yang terjadi pengalihan konsep dari makna literal ke makna metaforis karena adanya persamaan konsep, proses, keadaan, sifat, bentuk, jumlah, rasa, karakter, fungsi dari sesuatu benda atau hal yang dialihkan. Realitas sosial yang diungkapkan dalam lirik lagu dangdut meliputi perilaku dan keadaan seseorang, ilustrasi pornografi, ungkapan terhadap perilaku positif dan negatif seseorang.
Klasifikasi metafora yang terdapat dalam lirik lagu dangdut, yaitu metafora ontologis dan struktural. Asal ranah sumber metafora berasal dari angka, barang, buah, hewan, indra, keadaan, makanan, tempat, tindakan, dan waktu. Relasi antara ranah sumber dengan ranah sasaran berupa perbandingan kata yang mempunyai kesamaan konsep sehingga terjadi perubahan makna dan pengalihan konsep. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat metafora kreatif sebagai ungkapan yang belum terdapat dalam kamus, seperti keong racun, buaya buntung, serta 69 yang secara metaforis mengandung makna pornografi.

Several dangdut song's lyric use metaphor in revealing the social reality in the society. This research's objective is to discover how metaphor in dangdut song's lyric reveal the social reality. The research's method used is qualitative. The data used are lyrics taken from 10 dangdut song during 2003?2015. The theory used in this research is the analysis of metaphor meaning (Knowles and Moon, 2006) and conceptual metaphor theory (Lakoff and Johnson, 1980) which complement each other. The study of cognitive semantics (Evans and Green, 2006) is used to reveal the meaning of metaphor without separating from linguistics and encyclopedic knowledge.
The result of the research shows metaphoric number, word, and phrase which undergoes the process of changing from literal to metaphoric meaning because there is a similarity in concept, process, situation, feature, shape, numbers, sense, character, or function of something altered. The social reality revealed in dangdut song's lyric consist of someone's behavior and condition, pornography illustration, and expression on someone's positive and negative behavior.
The metaphor in dangdut song's lyrics can be classified into ontological and structural metaphor. The source of metaphor can be from numbers, goods, fruit, animal, sense, condition, food, place, action, and time. The relation between the source and the target of metaphor is in the form of comparison of words which has the similar concepts which enables meaning and concept changing. The finding of this research shows that there are several creative metaphor which can not be found in the dictionary such as "keong racun", "buaya buntung", and "69" which metaphorically contain pornography meaning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Adhani
"Sebagian lagu lagu campursari dicekal oleh KPID Jawa Tengah karena berasosiasi pornografi. Asosiasi pornografi merupakan pertautan dalam diri seseorang Setelah melihat atau mendengar suatu objek sehingga mengarahkan ingatan pada hal hal yang dapat membangkitkan berahi seksual seseorang. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik lirik lagu campursari yang berasosiasi pornografi. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Analisis wacana dalam penelitian ini menggunakan tiga pendekatan, yakni semantik, pragmatik, dan semiotik. Dalam pengumpulan data digunakan data lagu campursari yang termasuk dalam 43 lagu yang dicekal KPID Jawa Tengah. Selanjutnya, digunakan teknik catat transkrip lirik lagu campursari tersebut dari berbagai sumber di internet. Adapun teknik analisis data menggunakan model interaktif. Karakteristik lagu lagu campursari yang menimbulkan asosiasi pornografi adalah sebagai berikut: pertama, menggunakan pilihan
judul yang terkait objek dan aktivitas seksual; kedua, menciptakan ambiguitas makna; ketiga, menggunakan asosiasi alat kelamin; keempat, menggunakan asosiasi bagian tubuh yang sensual; kelima, menggunakan asosiasi kepasrahan seksual; keenam, menggunakan asosiasi rangsangan seksual; ketujuh, menggunakan asosiasi tahapan hubungan seksual; kedelapan, menggunakan asosiasi hubungan seksual; kesembilan, menggunakan asosiasi intensitas hubungan seksual; kesepuluh, menggunakan asosiasi
kepuasan seksual; kesebelas, menggunakan asosiasi perselingkuhan; kedua belas, menggunakan asosiasi tempat prostitusi; ketiga belas, menggunakan asosiasi tarif seksual; keempat belas, menggunakan asosiasi akibat hubungan seksual."
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2019
400 BEBASAN 6:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Margaretha M.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11626
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nafili Pradiva Agdira
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konotasi emosi positif dan emosi negatif yang muncul dari penggunaan kata ganti “Aku, Kamu, dan Kita” beserta kata hasil konstruksinya, dalam lirik pada lagu-lagu karya Tiara Andini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan Teknik simak catat. Data penelitian diambil dari lirik tiga belas lagu Tiara Andini yang dikonversi ke dalam format teks dan dianalisis menggunakan perangkat lunak Antconc. Analisis dilakukan pada klausa yang mengandung kata ganti orang (pronomina) untuk mengidentifikasi jenis emosinya. Penelitian menunjukkan bahwa kata ganti "Aku" dan "Ku" lebih sering diasosiasikan dengan emosi positif daripada emosi negatif. Sebaliknya, kata ganti "Kamu" dan "Kau" cenderung menunjukkan keseimbangan antara emosi positif dan negatif. Sementara itu, kata ganti "Kita" menunjukkan sedikit lebih banyak emosi positif daripada negatif. Dengan adanya penelitian  ini, diharapkan dapat membantu memahami bagaimana kata ganti orang dapat mencerminkan konotasi emosi dalam lirik lagu, serta menunjukkan penggunaan analisis semantik dalam studi linguistik.
This research aims to identify the positive and negative emotional connotations that arise from the use of the pronouns “Aku, Kamu, and Kita” along with their constructed forms in the lyrics of songs by Tiara Andini. The study employs a descriptive qualitative method with a note-taking technique. Data for the research were collected from the lyrics of thirteen songs by Tiara Andini, which were converted into text format and analyzed using the Antconc software. The analysis was conducted on clauses containing personal pronouns to identify the types of emotions. The research indicates that the pronouns "Aku" and "Ku" are more often associated with positive emotions than negative ones. Conversely, the pronouns "Kamu" and "Kau" tend to show a balance between positive and negative emotions. Meanwhile, the pronoun "Kita" shows slightly more positive emotions than negative ones. This research is expected to help understand how personal pronouns can reflect emotional connotations in song lyrics, as well as demonstrate the use of semantic analysis in linguistic studies."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewanti Putri Sekarsari
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena alih bahasa pada lagu yang banyak dilakukan oleh beberapa kalangan masyarakat. Dewasa ini, lagu-lagu campursari kembali populer bersamaan dengan meningkatnya popularitas seniman senior, yaitu Didik Prasetyo atau biasa dipanggil dengan nama Didi Kempot. Semakin populer sebuah lagu, semakin banyak pula orang yang berusaha untuk menyebarluaskan lagu tersebut salah satunya dengan melakukan alih bahasa yang kemudian diunggah ke laman sosial media. Penelitian ini membahas tentang hasil analisis alih bahasa berdasarkan teknik penerjemahan Newmark dan struktur gramatikalnya (pergeseran bentuk atau transposisi) pada lirik lagu campursari ke dalam bahasa Arab. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui metode yang paling banyak diterapkan oleh penerjemah dan jenis pergeseran bentuk (transposisi) apa saja yang paling banyak terjadi dalam proses penerjemahan ketiga lirik lagu. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi ilmu kebahasaan bagi masyarakat umum khususnya para akademisi yang bergerak di bidang kebahasaan. Setelah melakukan analis, dapat diketahui secara keseluruhan bahwa dalam proses penerjemahan lagu Bapak, Sewu Kutho, dan Tatu, penerjemah menggunakan enam metode penerjemahan Newmark dan empat jenis pergeseran bentuk (transposisi). Mayoritas metode yang digunakan adalah metode harfiah (literal method). Pergeseran bentuk (transposisi) yang paling sering terjadi adalah pergeseran bentuk otomatis atau wajib karena mengikuti kaidah bahasa. Dikarenakan metode yang paling sering digunakan adalah metode harfiah (literal method), membuat lagu-lagu campursari ciptaan Didi Kempot mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat dari semua kalangan. Masyarakat tidak membutuhkan interpretasi lebih untuk memahami setiap lirik lagunya

This research is motivated by the phenomenon of language transfer in songs that are widely performed by some circles of society. Nowdays, campursari songs are popular again, along with the increasing popularity of senior artists Didik Prasetyo or commonly know as Didi Kempot. The more popular a song is, the more people try to disseminate the song, one of them is to transfer the language and upload to social media. This research will discuss the results of language transfer analysis based on Newmark translation techniques and its grammatical structure (transposition) on campursari song lyrics into Arabic. The main purpose of this study is to find out what methods used the most by translators and what kind of shape change (transposition) occurred the most in the process of translating all three song lyrics. In addition, it is expected that this research can be a source of linguistic information for the general public, especially for linguists. After analyzing, it can be found that in the process of songs translation entitled: Bapak, Sewu Kutho, and Tatu, translators used six Newmark translation methods and four types of shape shifts (transposition). The majority of method used is literal method. The most common shape shift (transposition) is automatic or mandatory form shifting because it follows language rules. Because the most commonly used method is the literal method, it makes songs campursari created by Didi Kempot are easily accepted and understood by people from all circles. People don't need more interpretation for understanding every lyric of songs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Imtya Rahmi Lazuardini
"Pada situasi bilingualisme dapat terjadi pemakaian bahasa secara bergantian, salah satunya disebut dengan campur kode. Dalam proses campur kode tidak dapat dihindari adanya interferensi atau masuknya unsur-unsur bahasa ibu terhadap bahasa lain yang dituturkan oleh bilingual, salah satunya yakni dalam bentuk interferensi bunyi. Penelitian ini membahas bagaimana pengaruh bunyi bahasa Belanda terhadap kosakata bahasa Indo yang diserap dari bahasa Indonesia pada tiga lagu karya Ricky Risolles. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan peran distribusi fonem dalam interferensi bahasa Belanda terhadap kosakata bahasa Indo yang digunakan sebagai objek penelitian. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang diambil dari tiga lagu karya Ricky Risolles. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat interferensi fonologis bahasa Belanda terhadap kosakata bahasa Indo pada tiga lagu karya Ricky Risolles, dan dapat disimpulkan terdapat delapan kata bahasa Indo yang mengalami perubahan bunyi akibat interferensi, yakni: 'kentoet, sajoer lodeh, mata gelap, boleh, gatal, ngentot, putih, dan tjeplok'.

In the situation of bilingualism, there is a possibility of two languages used alternately, one of which is called code mixing. In the process of code mixing, it cannot be avoided that there will be interference of the mother language elements to another language that is spoken by a bilingual. One of the interference is at the sound level. This research discusses how Dutch influence on the vocabulary of Indo language which absorbs from the Indonesian on three songs by Ricky Risolles. The aim of this research is to explain the role of phoneme distribution interference in Dutch towards the Indo language vocabularies in the research objects. The descriptive qualitative method is used to analyze the data that are taken from three songs by Ricky Risolles. The results show that there is interference of Dutch phonology towards Indo language vocabulary in the three songs. It can be concluded that there are eight words of Indo language that sustain the changes of sound due to the interference, namely: 'kentoet, sajoer lodeh, mata gelap, boleh, gatal, ngentot, putih, and tjeplok.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Rachmawati
"ABSTRAK
Lagu merupakan salah satu unsur pendukung dalam film atau drama. Lirik dalam lagu membantu penontonnya untuk lebih memahami kisah dalam film atau drama dengan lebih jelas. Penelitian ini melakukan pendekatan ilmu linguistik, yaitu semantik. Semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan makna konotasi cinta yang ada di dalam empat lirik lagu dari drama Goblin, yaitu . lagu lsquo;Cheot-nun-chereom Neo-ege Ga-gett-da rsquo; oleh Ailee, lsquo;Cheot Nun rsquo; oleh Jung Joonil, lsquo;Beautiful rsquo; oleh Crush dan lsquo;Heaven rsquo; oleh Roy Kim dan Kim Yeji. Drama Goblin adalah drama Korea Selatan yang telah ditayangkan pada akhir November 2016 hingga akhir Januari 2017 di tvN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ditemukan makna konotasi cinta positif dan negatif pada keempat lirik lagu drama Goblin. Pada penelitian ini, makna konotasi cinta positif lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan makna konotasi cinta yang negatif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca.

ABSTRACT
Song is one of the supporting elements in a movie or drama. The lyrics in the song help the audience to better understand the story in the movie or drama more clearly. This research approach linguistic science, that is semantic. Semantics is the study of meaning. The purpose of writing this journal is to know and explain the meaning of the connotation of love that is in the four lyrics of the song from the drama Goblin, that is. 39 Cheot Nun 39 by Ailee, 39 Cheot Nun 39 by Jung Joonil, 39 Beautiful 39 by Crush and 39 Heaven 39 by Roy Kim and Kim Yeji. Goblin is a South Korean drama that has aired in late November 2016 until the end of January 2017 on tvN. This study used descriptive qualitative method. The results found the positive and negative connotation meaning of love in the four lyrics of Goblin rsquo s songs. From this study, the positive connotation meaning of love is a lot more than the negative connotation meaning of love. This study is expected to provide information to the reader."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>