Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152700 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evan Candra
"Konstruksi dapat dianggap sebagai industri dinamik, yang secara konstan selalu menghadapi ketidakpastian. Ketidakpastian ini membuat para manajemen sulit untuk menhitung biaya yang kadang berkonsekuensi berujung pada biaya yang berlebihan. Sukses dari sebuah sudut pandang manajemen dapat dilihat dari selesainya sebuah proyek dengan kemungkinan biaya terkecil, secepat mungkin, kualitas tinggi, tanpa kecelakaan, dan sebagainya. Tetapi terkadang terjadi sesuatu kecelakaan yang dapat berakibat kepada kelebihan biaya proyek. Ini dapat terjadi karena diakibatkan oleh banyak faktor seperti estimator yang tidak berpengalaman, pengetahuan kontraktor yang kurang tentang lokasi proyek, penggunaan material yang salah, penyediaan data yang salah, dan banyak lainnya. Dalam laporan ini, studi kasus yang digunakan adalah Grand Hyatt Proyek. Ini merupakan salah satu contoh proyek yang kelebihan biaya di Indonesia.

Construction can be considered as a dynamic industry, which is constantly facing uncertainties. These uncertainties and the many stakeholders in these kinds of projects, make the management of costs difficult, which consequently causes cost overruns. Success from the project management's viewpoint is when the project is completed with the lowest possible cost, as quickly as possible, with the highest quality, with no accidents, etc. But sometimes there's an accidents that cause initial cost become overruns. This can be caused by many factors such as inexperience estimators, lack of knowledge of contractor about location of the project, wrong materials usage, wrong historical cost data, and many more. In this report, the case study that used to be is Grand Hyatt Hotel project. There is one of examples of cost overruns in construction project in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54174
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Manggala Kusumo Wijayanto
"Karya tulis ini telah menilai kondisi jalan di area konstruksi, daerah Tanjung Priok. Tanjung Priok memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, karena terdapat pelabuhan utama Jakarta. Dimana sumber perekonomian Indonesia bertulang punggung di Jakarta, daerah-daerah perindustrian, seperti Karawang juga mengandalkan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai tempat bertransaksi.
Dengan menggunakan methodology yang ditulis Bethan Davies, penulis menilai kondisi lalu lintas di area Tanjung Priok.Langkah-langkah yang digunakan adalah literature review, pembelajaran kasus-kasus, pengumpulan data, dan penilaian kondisi lapangan. Digunakan dua contoh kasus serupa yang sudah dikerjakan oleh Garry Suliphan et all yang sudang berpengalaman dalam bidang lalu lintas di daerah konstruksi selama puluhan tahun, untuk mendapatkan penilaian lalu lintas yang akurat.
Telah ditemukan bahwa di daerah Tanjung Priok masih dalam kondisi kurang baik untuk dilalui kendaraan, karena tingkat kemacetan yang masih signifikan. Kemacetan dapat dikarenakan area konstruksi yang tidak dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas untuk meningkatkan persepsi pengendara akan zona konstruksi.

The content of this project is assessment of traffic management during construction in Tanjung Priok area. Tanjung Priok is crucial to the economy of Indonesia, since the main harbor is located in this area. Industrial area, such as Karawang, also deliver its goods to Tanjung Priok Harbor.
Using methodology written by Bethan Davies, writer could assess traffic management during construction more accurately. Sequences of methodology are literature review, case study, data collection, and field assessment. Usage of two case study that are done by Gary Suliphan who is experience in this field assist writer to make conclusion of this project.
It was found that in Tanjung Priok area remained congested with vehicles, mostly trucks. This categorized the road as not good for boosting the economy of Indonesia. Frequently the traffic was because of traffic signals were not in place.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54175
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yopie Suryadi
"ABSTRAK
Pembangunan konstruksi bangunan sipil tidak selalu berada di atas tanah dasar
yang relatif baik, tanah lunak sebagai konsekwensi tempat pelaksanaan konstruksi
menjadi kendala terutama pada proses konsolidasi yang nilainya cukup besar
dengan waktu yang lama.
Dalam pemodelan tanah berdasarkan parameter hasil uji lapangan dan uji
laboratorium perlu ketelitian dan pemahaman yang komprehensif sehingga
diperoleh pemodelan tanah yang mendekati kondisi ideal di lapangan. Dengan
pemodelan yang akurat akan diperoleh estimasi settlement konsolidasi yang
mendekati kondisi lapangan sehingga deviasi settlement hasil analisis teori dan
pelaksanaan di lapangan bisa diminimalisir.
Dari hasil penelitian, perbaikan tanah dengan preloading dan drainase vertikal
akan mempercepat proses settlement konsolidasi. Optimalisasi desain preloading
dan drainase vertikal ( jarak spasi, kedalaman instalasi dan property material )
sangat mempengaruhi besaran settlement konsolidasi yang dihasilkan. Dengan
perencanaan perbaikan tanah yang baik, akan menghasilkan waktu konsolidasi
yang cepat dan biaya konstruksi yang ekonomis."
2011
S94198
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marendra Uka Ermaya
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang pengalokasian berbagai macam risiko pada stakeholder terkait seputar proyek yang mana diambil contoh proyek Mass Rapid Transit Jakarta pada tahapan konstruksi proyek dimana dalam proyek ini terdapat keterlambatan dalam penyelesaiannya dikarenakan alokasi risiko yang tidak tepat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pengalokasian risiko perlu dilakukan untuk mengetahui tanggung jawab tiap stakeholder terhadap risiko terkait yang mana bila tidak dialokasikan pada stakeholder yang tepat akan membuat proyek terhambat. Penelitian ini menggunakan metode delphi dan survei menggunakan kuesioner. Setelah dilakukan analisa dan validasi didapatkan masing-masing risiko yang muncul dengan para stakeholder utama yang menanggungnya dengan mayoritas risiko ditanggung oleh pihak kontraktor.

ABSTRACT
This paper discusses the allocation of various types of risk on relevant stakeholders about the project which were sampled on Jakarta Mass Rapid Transit project in the construction phase of the project where in this project, the time to finished the project has delayed because of risk allocation is not proper. This study is a qualitative research with descriptive design. The allocation of risk needs to be done properly to determine the responsibilities of each stakeholder to the associated risks which if not allocated to the appropriate stakeholders will make the project impeded. This study use Delphi method and questionnaire survey. After being analyzed and validated, we obtain emerging risks with the key stakeholders who bear the risk with the majority of the risk is borne by the contractor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ersa Irawan
"Salah satu permasalahan yang sering terjadi di dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi bangunan gedung secara umum, yaitu timbulnya suatu perubahan perubahan pekerjaan, perubahan-perubahan pekerjaan ini biasa disebut dengan istilah change order atau variation order. Perubahan pekerjaan yang bersifat signifikan dan berskala besar akan mempengaruhi kinerja biaya secara keseluruhan.
Untuk itu diperlukan usaha untuk meminimalkan dampak dari change order terhadap kinerja biaya. Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemilik proyek dalam pengendalian biaya akibat adanya pekerjaan change order yaitu dengan menggunakan jasa konsultan Quantity Surveyor didalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Skripsi ini membahas mengenai peranan konsultan Quantity Surveyor dalam proses pengendalian biaya akibat adanya pekerjaan change order pada proyek konstruksi dan skripsi ini juga membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya change order dilihat dari sisi penyebab terjadinya.
Penelitian dilakukan dengan cara penyusunan dan penyebaran kuesioner berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian. Metode yang digunakan untuk menganalisa data yaitu dengan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process).

One of the problems that often occur in the implementation of a building construction project in general, the emergence of a job changes, job changes are commonly referred to as change order or variation order. Changes in work that is significant and large scale will affect the overall cost performance.
It required an effort to minimize the impact of the change order to the performance fee. One of the efforts made by the owner of the project cost control due to the change order work is by using the services of a consultant Quantity Surveyor in the implementation of construction projects.
This thesis discusses the role of consultant Quantity Surveyor in the process of cost control due to the change order work on construction projects and this paper also discusses about what are the factors that caused the change order in terms of cause.
The study was conducted by preparing and distributing the questionnaire in the form of questions related to research. The method used to analyze the data, namely the AHP method (Analitycal Hierarchy Process).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ditto Ferakhim
"Pemerintah menargetkan kekurangan pasokan atau backlog perumahan di 2019 menjadi 5,4 juta. Dengan kekurangan kebutuhan rumah susun sewa yang masih sangat besar, maka kebutuhan pembangunan rumah susun sewa di masa yang akan datang masih sangat tinggi.
Namun di lain pihak, pada pelaksanaan proyek konstruksi di Indonesia secara umum jumlah kecelakaan kerja juga meningkat. Merujuk data Badan Penyelenggara Jasa Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, secara nasional angka kecelakaan kerja sektor konstruksi tercatat sebagai sektor terbanyak nasional angka kecelakaan kerja.
Manajerial keuangan penting untuk membantu proses pembuatan keputusan terkait keselamatan kerja. Sedangkan penerapan pembiayaan SMK3 di Indonesia pada sektor konstruksi terutama pada bangunan gedung belum diatur secara jelas dan terukur. Pada pelaksanaannya, peraturan yang adapun belum sepenuhnya diikuti oleh para pelaku konstruksi bahkan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sendiri.
Activity-Based Costing (ABC) atau perhitungan biaya berbasis aktivitas telah muncul sebagai pendekatan baru yang menghubungkan biaya yang terkait langsung dengan kegiatan bisnis dengan produk manufaktur. Untuk membuat perhitungan biaya berbasis aktivitas, membuat WBS dan menentukan item pekerjaan secara tepat merupakan upaya yang bermanfaat dan diperlukan untuk penilaian risiko berbasis aktivitas yang efektif.
Pekerjaan arsitektur pada pembangunan gedung dalam hal ini pembangunan rumah susun sewa, adalah pekerjaan yang memiliki jumlah item pekerjaan paling banyak dibandingkan dengan item jenis pekerjaan yang lain.
Maka berdasarkan temuan di atas, mengingat masih tingginya rencana pembangunan rumah susun sewa, masih tingginya angka kecelakaan kerja dan masih belum diterapkannya pembiayaan K3 secara menyeluruh di lingkungan Kementerian PUPR maka penelitian ini fokus terhadap pengembangan biaya K3 untuk pekerjaan komponen arsitektur pada bangunan gedung rumah susun sewa di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berbasis WBS.

The government is targeting a supply shortage or housing backlog in 2019 to be 5.4 million. With the shortage of rental housing needs that are still very large, the development needs of rental flats in the future are still very high.
But on the other hand, the implementation of construction projects in Indonesia in general the number of work accidents also increased. Referring to Labor Social Service Agency (BPJS) data, nationally the number of occupational accidents in the construction sector is recorded as the most national sector of the number of occupational accidents.
Managerial finance is important to assist the process of making decisions related to work safety. While the regulations and provisions concerning OHS financing in Indonesia in the construction sector, especially in buildings, have not been clearly and measurably regulated. In its implementation, the existing regulations have not been fully followed by construction actors even within the Ministry of Public Works and Public Housing itself.
Activity-Based Costing (ABC) has emerged as a new approach that connects costs directly related to business activities with manufactured products. To make activity-based cost calculations, creating a WBS and determining work items appropriately is a useful and necessary effort for effective activity-based risk assessment.
Architectural work on building construction in this case the construction of rental apartments, is a job that has the highest number of work items compared to other types of work items.
Based on the findings above, given the highly demands for the construction of rental apartments, the high number of occupational accidents and the lack of overall implementation of safety cost financing within the Ministry of Public Works and Housing, this study focuses on safety cost components development for architectural component work in rental apartments building project at the Ministry of Public Works and Public Housing base on Work Breakdown Structure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Radiansyah
"Skripsi ini membahas tentang analisa perhitungan Track Acces Charge (TAC) pada perkeretaapian Indonesia atas penggunaan infrastruktur kereta api. Pendekatan yang digunakan menggunakan metode Marginal Cost Plus Markup (MC+). Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan melakukan benchmarking terhadap komponen-komponen penyusun TAC di berbagai negara Eropa. Penelitian ini akan menghasilkan sebuah simulasi untuk menentukan besaran TAC berbasis Infrastructure Maintenance and Operations (IMO) yang bisa digunakan untuk memperkirakan besaran TAC yang seharusnya dibayarkan oleh Operator serta dukungan dan komitmen dari Pemerintah terkait subsidi yang diberikan untuk perkembangan transportasi kereta api di Indonesia.

This final report discuss about analysis of Track Access Charge (TAC) calculation on Indonesian railways for the use of railway infrastructure. The approach used in this study is Marginal Cost Plus Markup (MC+). The methodology of this study is benchmarking the components that compose TAC in Europe countries. The research done for this thesis will generate a simulation to design the TAC that is Infrastructure Maintenance and Operation (IMO) based which can be used to determine the amount of TAC that should be paid by the Operator. The simulation can also be used to determine the goverment’s support and commitment as subsidy on railway development in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Adi Prasetyo
"Berdasarkan cara pengerjaannya, proyek dapat diklasifikasikan menjadi 2 tipe, yaitu proyek padat alat dan proyek padat karya. Kedua tipe proyek ini mempunyai efek dan kriteria yang berbeda. Dengan mengetahui lebih lanjut mengenai tipe-tipe proyek ini, proyek yang dilaksanakan dapat lebih dioptimalkan dan diefisiensikan sasaran metode pengerjaannya yang lebih baik. Contohnya, proyek padat alat dapat membantu dalam penyerapan tenaga kerja dan memakmurkan warga di sekitar proyek. Namun, waktu pengerjaan proyek padat karya akan memakan waktu yang lebih lama dari pada proyek padat alat dan akan memberikan efek kepada biaya pengerjaan proyek.
Lewat skripsi ini, penulis ingin mengetahui benefit ratio antara pengerjaan proyek padat alat dan padat karya. Hasil yang dicapai akan mengidentifikasi cara pengerjaan yang bisa memberikan lebih banyak benefit kepada semua pemangku kepentingan dalam proyek ini. Metode analisis yang dipakai menggunakan benefit ratio dan variabel perhitungannya adalah perbedaan biaya, perbedaan waktu pengerjaan, dan mean dari hasil kuesioner untuk mendukung keabsahan pernyataan awal.

Based on the work methods, a project can be classified in two different types, which are heavy equipment method and labor-intensive method. Both of these types of projects have different effects and criterion. By knowing more about these types of project, the project can be optimized more efficiently. Labor-intensive project can help people to get employed and prospering people around the project area. However, time frame of the project will be longer than heavy equipment method that can affect the cost of the project. Through this thesis, the author is trying to find the benefit ratio between heavy equipment method and labor-intensive method.
The result will indicate the urgency of those projects in remote areas, which is the way that the project is done that has the most benefit for all stakeholders. Method of analysis is uses benefit ratio theory and the calculation variables are included cost differences, time differences, and mean of the questionnaires result to support the initial statement. Result from this thesis is that the benefit ratio of price and time for the local citizens is higher when using labor-intensive method rather than heavy equipment method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megaputra Dirgantara
"Kebutuhan moda transportasi umum kereta api di Indonesia mengalami kemunduran. Salah satu penyebab kemunduran adalah kualitas dari moda transportasi tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk memberi solusi untuk sebuah penyelesaian masalah dari salah satu faktor penyebab kemunduran kualitas dari kereta api tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan analisa komponen-komponen dari TAC (Track Access Charge) dan kemudian dilakukan benchmarking kepada negara-negara Eropa yang telah menggunakan sistem TAC tersebut. Perhitungan dilakukan berdasarkan hasil analisa benchmarking. Hasil perhitungan menunjukan bahwa besaran TAC (track Access Charge) lebih besar dibandingkan besaran IMO (Infrastructure Maintenance and Operation). Walaupun demikian, pemerintah masih bisa menurunkan besaran TAC dengan memberikan subsidi kepada operator kereta api.

The needs of public transportation mode of railways in Indonesia suffered a setback. One of the causes of the decline is the qualities of the transportation. This research was conducted to provide a solution for solving the problems of one of the factors causing the decline of the quality of the railway. In this research, researcher conducted analysis of the components of the TAC (Track Access Charge) and then carried out benchmarking to the European countries which have been using the TAC system. The calculation is done based on the results of the benchmarking analysis. The results show that value of TAC is bigger than the value of IMO (Infrastructure Maintenance and Operation). However, Government could still decrease the value of TAC by giving subsidies to train operator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Wirjono Prodjodikoro, 1903-
Jakarta: Mandar Maju, 2000
346 WIR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>