Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36652 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Deviyanis Rahayu
"Pada tahun 1980-an, Jepang mengalami suatu peningkatan dalam bidang ekonomi. Fase ini disebut dengan bubble economy. Bubble economy merupakan salah satu fase yang terjadi dalam ekonomi Jepang, ketika itu seluruh harga aset di Jepang mengalami kenaikan harga yang drastis. Akibat dari hal ini adalah produksi dalam negeri Jepang meningkat tajam khususnya di bidang mode. Para perancang aktif membuat pakaian sehingga muncul suatu gejala mode baru yang disebut dengan Shibukaji. Shibukaji merupakan gaya berpakaian anak-anak muda Jepang yang sederhana dan kasual. Namun dibalik kesederhanaan itu ternyata baju-baju tersebut merupakan baju bermerk terkenal dan berharga mahal. Shibukaji seakan-akan menjadi suatu simbol atau lambang bahwa mayoritas anak-anak muda di kota-kota besar di Jepang kala itu sudah mencapai suatu kemapanan dalam hidup akibat peningkatan bubble economy yang terjadi pada tahun 1980-an. Anak-anak muda yang bergaya Shibukaji ini berkumpul di pusat kota Shibuya dan membentuk suatu kelompok yang dinamakan Shibukaji-zoku.Selain menjadi representasi dari anak muda perkotaan, ternyata Shibukaji-zoku juga merupakan gambaran anak-anak jalanan yang nakal dan tanda dari kesenjangan sosial yang terjadi di kalangan anak muda pada saat itu. Hanya anak muda yang mapan secara finansial yang mampu bergabung dalam Shibukaji-zoku.

In the 1980's, Japan had an increase in their economy. This phase was called the Bubble Economy. Bubble Economy is a phase that occurs in the Japanese economy, when the entire asset’s prices in Japan experienced a drastic price increases. This caused the level of production in Japan to increase drastically, especially in fashion. Stylists were active in making clothing which caused a new fashion to be born called "Shibukaji". "Shibukaji" is a simple and casual style of fashion used by teenagers. But behind the simplicity of the fashion, the clothing comes with a high value trademark which are expensive. "Shibukaji" becomes a symbol that the majority of the young generation of the big cities in Japan in the 1980's were already rich at that time which was caused by the Bubble Economy. Young people using the shibukaji style assemble at the central city of shibuya and established a group called shibukaji-zoku. Other than being the representative of the city's young generation, it is in fact also become a representation of the bad vandals and sign of the social discrepancy inside the circle of the young generation which happened at that time. Only the wealthy could join in the shibukaji-zoku.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Hermawan
"Kekalahan Jepang pada perang dunia II membawa sebuah dampak besar kepada negara Jepang. Kekalahan Jepang pada saat itu membawa sebuah perubahan pada memori kolektif bangsa Jepang yang kelak akan bertahan selama puluhan tahun. Hal ini dapat terlihat dengan kebijakan pertahanan bangsa Jepang. Bangsa Jepang merasa bertanggung jawab terhadap kekejaman yang telah mereka lakukan selama perang dunia II, sehingga mereka membuat sebuah undang-undang yang menyatakan mereka selamanya akan meninggalkan perang dan tidak akan mengakui keberadaan angkatan bersenjata. Sebuah Konstitusi yang kemudian dijuluki Konstitusi Pasifis. Tapi seiring berkembangnya dinamika hubungan internasional, keberadaan pasal ini menjadi sebuah hal yang bersifat paradoks. Pada saat ini Jepang memiliki angkatan bersenjata yang memiliki anggaran terbesar ketiga di dunia. Sementara interpretasi konstitusi hanya menyebutkan Jepang boleh memiliki angkatan bersenjata untuk keperluan pertahanan. Kehadiran Shinzo Abe sebagai perdana menteri Jepang membawa Jepang kepada sebuah langkah baru, menuju perubahan Konstitusi. Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk menangkap bagaimana perubahan ini kemudian tercermin melalui sebuah fenomena budaya populer Jepang, yaitu serial animasi Gundam.

Japan's defeat at World War II gives a huge impact to the Japanese people. The defeat is causing the Japanese people collective memory to be changed, and it was unchanged for decades after it. The Japanese people feel the responsibility for the cruelty that they came up with, which is causing them to create a constitution that state the renunciation of war and will never admitting any military power. This Constitution is called the Pacifist constitution. But at present, Japan have a third largest defense budget, yet their constitution interpretation still insist that this "Self Defense Force" is for defense purposes only. Through this research, I would like to analyze three Gundam movies from three different era, which will show us how Japanese have changed their collective memory of a traumatic one in World War II. Also, I am analyzing and find out how the Japanese have change from the traumatic past to the current society which is shown by the popular culture phenomenon, Gundam.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sulastri
"Skripsi ini menganalisis hubungan antara praktik aborsi di Jepang dan ritual mizuko kuyo. Skripsi ini menggunakan konsep agama sebagai sistem budaya dari Clifford Geertz dan berdasarkan pada penelitian William R. LaFleur dan Helen Hardacre. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif analisis. Skripsi ini mengemukakan bahwa mizuko kuyo merupakan suatu ritual yang lahir dari difusi antara dua kepercayaan orang Jepang yakni, Shinto dan Buddha, yang dituangkan dalam betuk ritual. Mizuko kuyo merupakan bentuk unik dari sistem kepercayaan orang Jepang.

The focus of this work is to analize the relationship between abortion in Japan and mizuko kuyo rite. This work was compiled using Clifford Geertz's theory of religion as cultural system, and as a base using William R. LaFleur and Helen Hardacre's research. This work using descriptive analytical as method. This work found that mizuko kuyo is a rite that born from the diffusion of Japanese two religion, Shinto and Buddhism, and become a rite. Mizuko kuyo is a uniqueness of Japanese religion system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S54058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salim Djundam
"Tujuan penelitian ini adalah menganalisis serta menentukan tema_tema drama anak-anak yang diterbitkan pada kurun waktu tahun 1980-an. Sembilan belas naskah drama yang terhimpun dalam 9 buku drama menjadi sumber data dalam penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, sedangkan teknik analisis yang digunakan terhadap drama-drama ini adalah teknik deskriptif-kualitatif. Penelitian berhasil mengklasifikasikan tema-tema yang terdapat dalam 19 drama anak-anak menjadi 5 tema sentral. Di samping itu, kecenderungan-kecenderungan yang sama dalam penyajian tema juga dikemukakan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara umum, ke-19 drama anak-anak yang diteliti, disajikan dengan pertimbangan realitas dan imajinasi penikmatnya (anak-anak)."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S10911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Yasmin Pratiwi
"Bahasa anak muda bersifat dinamis dan terus berkembang seiring perkembangan zaman. Di Jepang, salah satu kata yang mengalami perkembangan tersebut adalah kata egui. Kata egui awalnya bermakna ‘intens’ dan ‘brutal’. Makna awal kata egui tersebut, mulanya digunakan dalam konteks ujaran yang negatif. Namun, akhir-akhir ini kata egui juga digunakan dalam konteks ujaran yang positif, sehingga tampaknya kata egui mengalami perluasan makna. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menjelaskan perluasan makna kata egui dalam wakamono kotoba (bahasa anak muda Jepang). Sumber data penelitian ini diambil dari ujaran-ujaran di media sosial Twitter. Untuk membantu analisis makna egui, disebarkan kuesioner kepada penutur jati bahasa Jepang. Hasil penelitian menemukan bahwa kata egui dapat memiliki makna sugoi, totemo, kakkoii, dan kawaii. Walaupun begitu, makna awal kata egui seperti kitsui, mugoi, tsurai, serta mazui juga masih tetap digunakan. Selain itu, dalam penggunaannya, kata egui dapat digunakan sebagai adjektiva, interjeksi, dan adverbia

The languange of young people is dynamic and continues to develop with the times. In Japan, one of the words that has experienced this development is the word egui. The word egui originally meant ‘intense’ and ‘brutal’. The initial meaning of the word egui, was originally used in a negative context of speech. However, lately the word egui is also used in a positive context of speech, so it seems that the word egui has other meanings. Based on this, the meaning of egui is broadening. Thus, the purpose of this study is to explain the broadening meaning of the word egui in wakamono kotoba (Japanese youth language). The data sources in this study were taken from speeches on Twitter. To help analyze the meaning of egui, a questionnaire was distributed to native Japanese speakers. The result of the study found that the word egui can have the meanings of sugoi, totemo, kakkoii, and kawaii. Even so, the initial meaning of egui such as kitsui, mugoi, tsurai, and mazui are still used. In addition, in its use, the word egui can be used as an adjective, interjection, and adverb."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fiori Rizki Djuwita
"ABSTRAK
Makalah ini membahas mengenai pembentukan identitas budaya generasi muda etnik Maluku di Belanda yang terbentuk melalui tiga tahapan proses pembentukan identitas budaya menurut Phinney (1990). Namun makalah ini akan lebih berfokus pada tahapan kedua dari teori pembentukan identitas yaitu, pencarian identitas. Dalam menulis makalah ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Melalui makalah ini akan terlihat pencapaian identitas budaya generasi muda etnik Maluku di Belanda sebagai etnik Maluku yang tinggal di Belanda dengan nilai-nilai budaya yang telah diadaptasi mengikuti modernisasi budaya barat, khususnya Belanda.

ABSTRACT
This paper discusses about the cultural identity formation of young generation of Moluccans in Netherlands which formed by three phase cultural identity formation process according to Phinney 1990 However this paper will mainly focus on the second phase of the cultural identity formation theory namely cultural identity search In writing this paper the author used qualitative research methods This paper presents the cultural identity achievement of young generation of Moluccans in Netherlands as Moluccans who live in Netherlands which the cultural values have been adapted to the modernization of western culture specifically Netherlands."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Charis Christiawan Nugroho
"Skripsi ini membahas bagaimana nilai post-materialisme mempengaruhi orientasi pemilihan perusahaan generasi muda Jepang kontemporer, dalam shūshokukatsudō. Karya tulis ini disusun menggunakan teori perubahan nilai antar-generasi yang dicetuskan oleh Inglehart, sebagai landasan pemikiran. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa keamanan fisik dan ekonomi yang dinikmati oleh generasi muda pada fase pra-dewasa, telah mendorong mereka menuju nilai post-materialisme. Selanjutnya, nilai post-materialisme tersebut, mempengaruhi individu pelaku shūshokukatsudō, untuk memilih perusahaan kecil-menengah sebagai wadah penampung aspirasi mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Ibnu Ghani
"Penelitian ini menganalisis tuturan berbelanja yang digunakan oleh anak-anak Jepang di rentang usia 2 hingga 5 tahun dalam reality show "Hajimete no Otsukai" yang tayang mulai tahun 2022 di Netflix. Penelitian ini berfokus pada penggunaan bahasa Jepang oleh anak-anak dalam konteks berbelanja di pasar dengan cara mengidentifikasi tuturan yang digunakan dalam konteks menanyakan letak barang, menyebutkan barang yang ingin dibeli, menjawab pertanyaan penjual, dan menyatakan alasan membeli barang. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah episode-episode dari reality show "Hajimete no Otsukai”. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur Austin yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi dan teori kesantunan. Analisis dilakukan dengan cara mengidentifikasi tuturan anak saat berbelanja dan mengidentifikasi pola-pola tuturan yang muncul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak menggunakan piranti linguistik berupa ragam santun dengan menggunakan format verba-masu, verba-masu ka, dan verba-n desuka serta ragam biasa dengan menggunakan format verba+yo dan verba+ta.

This study analyzes shopping utterances used by Japanese children aged 2 to 5 years old in the reality show "Hajimete no Otsukai" which airing from 2022 on Netflix. This study focuses on the use of Japanese by children in the context of shopping at the market by identifying the utterances used in the context of asking the location of goods, mentioning the goods they want to buy, answering the seller's questions, and stating the reasons for buying goods. The main data sources used in this study are episodes of the reality show "Hajimete no Otsukai". The theories used in this study are Austin's speech act theory of locution, illocution, and perlocution and politeness theory. The analysis is done by identifying children's speech during shopping and identifying the patterns of speech that appear. The results show that children use linguistic tools in the form of polite varieties using verb-masu, verb-masu ka, and verb-n desuka formats and ordinary varieties using verb+yo and verb+ta formats. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Ralato Dviani Wiraputri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Celebrity Worship, Love Addiction, dan Fear of Intimacy Pada Dewasa Muda Penggemar Idola Jepang. Sebanyak 117 partisipan yang merupakan dewasa muda penggemar idola Jepang mengisi alat ukur Celebrity Attitude Scale untuk mengukur tingkat celebrity worship, Passionate Love Scale untuk mengukur tingkat love addiction, dan Fear of Intimacy Scale untuk mengukur fear of intimacy. Pengolahan data dilakukan menggunakan teknik statistik Pearson Correlation menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan pada skor celebrity worship dan love addiction dengan nilai korelasi yaitu r = 0,706, dan p = 0,000, two tailed. Nilai korelasi positif tersebut menunjukkan semakin tinggi celebrity worship pada partisipan yang menyukai idola Jepang maka akan semakin tinggi pula love addiction mereka terhadap idola Jepang yang mereka sukai. Tidak didapatkan korelasi positif antara celebrity worship dengan fear of intimacy dan love addiction dengan fear of intimacy, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara worship dengan fear of intimacy dan love addiction dengan fear of intimacy.

ABSTRACT
This research aims to examine the relationship between celebrity worship, love addiction, and fear of intimacy among young adults who worship Japanese Idols. 117 young adult participants who worship Japanese Idols filled the Celebrity Attitude Scale to measure the level of celebrity worship, Passionate Love Scale to measure the level of love addiction, and Fear of Intimacy Scale to measure the fear of intimacies level. Data analysis using Pearson Correlation showed a positive correlation between celebrity worship and love addictions scores r 0,706, and p 0,000, two tailed. The positive correlation indicates that the higher participants celebrity worship level, the higher participants love addict level on their favorite Japanese idols. There is no positive correlation between celebrity worship and fear of intimacy, and love addict and fear of intimacy. Thus, there is no relation between celebrity worship and fear of intimacy, and love addict and fear of intimacy."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi, Wulan Tunjung
"Yang dijadikan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah dinamika aliansi keamanan Jepang-AS pada dasawarsa 1980-an. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskripsi analisis, tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang dinamika aliansi keamanan Jepang-AS pada dasawarsa I 980-an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliansi keamanan Jepang-AS pada dasawarsa 1980-an mengalami perkembangan. Hubungan keamanan antarkedua negara berkembang mulai dari pemberian bantuan militer dan AS ke Jepang pada tahun 1950-an sampai dengan dilakukannya transfer teknologi alat-alat pertahanan dari Jepang ke AS pada tahun 1980-an. Bentuk-bentuk program kerjasama yang dijalankan kedua negara sebagai wujud dari hubungan keamanan yang dimiliki kedua negara adalah pemberian lisensi AS pada perusahaan Jepang untuk membuat alat--alat pertahanan, penjualan senjata, serta penelitian dan pengembangan gabungan dalam bidang teknologi militer. Selain itu sejak tahun 1980-an Jepang dan AS melakukan latihan militer bersama. Memasuki tahun 1980-an, seiring dengan meningkatnya kekuatan ekanomi dan teknologi Jepang peranan Jepang dalam hubungan keamanannya dengan AS meningkat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>