Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89302 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kamelia Dewi Muliani
"Salah satu tujuan dari Program Peningkatan Perilaku Disiplin Guru adalah menciptakan suasana yang nyaman dan tertib dalam sekolah. SDN Krukut 3 terletak diperbatasan desa dan kota, dengan fasilitas sekolah yang belum memadai. Fasilitas yang kurang memadai tidak akan menjadi masalah jika diimbangi dengan ketertiban dalam kegiatan belajar mengajarnya. Guru merupakan ujung tombak pendidikan, salah satu perannya adalah menjadi penegak kedisiplinan sekolah. Sebagai penegak kedisiplinan guru harus mentaati peraturan yang ada, agar dapat menjadi contoh yang baik. Situasi yang dapat diamati di SDN Krukut 3 adalah guru sering keluar kelas saat jam pelajaran hanya untuk membaca koran, berbincang-bincang dengan sesama guru bahkan merokok.
Tujuan utama dari program intervensi adalah meningkatkan perilaku disiplin guru dalam mentaati peraturan. Program Peningkatan perilaku disiplin guru dilakukan melalui pendekatan appréciative inquiry. Appréciative Inquiry diharapkan menjadi alternatif baru dalam melakukan perubahan suatu orgànisasiAppreciative Inquiry berusaha menemukan hal-hal terbaik yang terdapat pada guru, sekolah dan lingkungan sekitarnya. Sebuah seni bertanya positif untuk memahami, mengantisipasi dan memperkuat potensi positif yang dimiliki guru. Sebagai ganti dari mencari sumber permasalahan dilalaikan afirmasi tentang topik perubahan. Perubahan melalui Appréciative Inquiry melalui tahapan discovery, dream, design dan destiny.
Membutuhkan waktu 3 bulan untuk mengevaluasi keberhasilannya program intervensi ini. Meski demikian telah dibuat suatu kesepakatan bersama untuk mencapai "perilaku guru taat peraturan" Tahapan lanjutan dari program intervensi peningkatan perilaku disiplin guru masih diperlukan dilanjutkan melalui pelatihan,, workshop dan diskusi sesuai dengan kebutuhan guru."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T37888
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamelia Dewi Muliani
"Salah Satu tujuan dari Program Peningkatan Perilaku Disiplin Guru adalah menciptakan suasana yang nyaman dan tertib dalam sekolah. SDN Krukaut 3 terletak diperbatasan desa dan kota, dengan fasilitas sekolah yang belum memadai. Fasilitas yang kurang memadai tidak akan menjadi masaljah jika diimbangi dengan ketertiban dalam kegiatan belajar mengajamya. Guru merupakan wjung tombak pendidikan, salah satu perannya adalah menjadi penegak kedisiplinan sekolah Sebagai penegak kedisiplinan gum harus mentaati peraturan yang ada, agar dapat menjadi contoh yang baik Situasi yang, dapat diamati di SDN Krukut 3 adalah guru sering keluar kelas saat jam pelajaran hanya untuk membaca koran, berbincang-bincang dengan sesama guru bahkan merokok.
Tujuan utama dari program intervensi adalah meningkatkan perilaku disiplin guru dalam mentaati perafuran. Program Peningkatan perilaku disiplin guru dilakukan melalui pendekatan appreciative inquiry. Appreciative Inquiry diharapkan menjadi alternatif bara dalam melakukan perubahan suatu organisast.Appreciative Inquiry berusaha menemukan hal-hal terbaik yang terdapat pada guru, sekolah dan lingkungan sekitamya. Sebuah seni berianya positif untuk memahami, mengantisipasi dan memperkuat potensi positif yang dimiliki guru. Sebagai panti dari mencari sumber permasalahan dilakukan afirmasi tentang topik perubahan. Perubahan melalui Appreciative Inquiry melalui tahapan discovery, dream, design dan destiny.
Mempbutuhkan waktu 3 bulan untuk mengevaluasi keberhasilannya program intervensi ini. Meski demikian telah dibuat suatu seg ene bersama untuk mencapai” perilaku gum taat peraturan” Tahapan lanjutan _ program intervensi peningkatan perilaku disiplin guru masih diperiukan dilanjutkan metalui pelatihan,. workshop dan diskusi sesuai dengan kebutuhan guru.

The purpose of the program of Developing the Teacher’s Discipline is to create comfortable and deductive situation. SDN Knuikut 3, Limo, Depok ts located at the outskirts with the inadequate facilities. Basically the inadequate facilities will not be the problem that the school has to face on as long as the maintenance of the discipline at the teaching and learning process ts conductively done. As the main person in the teaching and learning process, teachers too must be able to maintain the discipline both in the classroom and outside the classroom. Thus, in becoming the role model for the students, the teachers too must obey and follow the rules applied in school. But in reality that happened in SDN Kmikut 3, Limo, Depok, the teachers manage to skip the class by leaving the classroom during the teaching and learning process, reading the newspaper in the teacher’s lounge and worst above all smoking.
The purpose of this intervention is for the teachers understand and oblige themselves with the rules provided, in order fo maintain the teaching and learning process as well as they can. This program is done by using the appreciative inquiry approaches. Hoping by using these approaches can be chosen as the altemative way to make changes in an organization. Appreciative Inquiry is applied to seek out the positive potentials from teachers, schools and the school’s environment. It is a kind of the art of asking to understand, appreciate and to strengthen the positive potentials that the teachers have. As it is already affirmed in seeking for the main problem to make the changes. These approaches are done through some steps, those are Discovery, Dream, Design and Destiny.
And for the evaluation for this program, it takes 3 months. The agreement fs already settled to obtain the “Teacher’s Attitude towards Rules’. Stil] the continuation of this intervention is required through the training, workshop and so on based on the needs required.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Anggrahitha
"Banyak masalah kesehatan yang terjadi pada anak usia sekolah semakin menguatkan kita bahwa penanaman nilai-nilai PHBS (kebersihan diri dan lingkungan) di sekolah masih minimal dan belum dapat mencapai tingkat yang diharapkan. Sedangkan kita tahu bahwa sekolah merupakan sebuah tempat dimana anak-anak selain memperoleh ilmu pengetahuan juga belajar berinteraksi dan bersosialisasi terhadap sesama. Di sekolah pula anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk beraktivitas sehingga hal itu bisa menjadi ancaman bagi penularan penyakit jika sekolah tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu diperlukan suatu kegiatan intervensi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan praktek PHBS pada anak sekolah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai pengetahuan dan perilaku anak sekolah besarnya perubahan pengetahuan dan perilaku PHBS (kebersihan diri dan lingkungan) setelah kegiatan intervensi. Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah pre-eksperimental dengan rancangan one group pre test and post test design. Sampel dari penelitian ini siswa-siswi kelas 4 dan 5 SDN Cisalak I Depok, yang berjumlah 136 siswa dan diambil secara purposif.
Dari pengolahan data didapat hasil penelitian bahwa terjadi peningkatan mengenai pengetahuan dan praktek PHBS (kebersihan diri dan lingkungan) dari sasaran penelitian sebesar 21,33% untuk aspek pengetahuan dan 32,11% untuk aspek perilaku. Dan peningkatan tersebut sebagian besar terjadi pada kelompok perempuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa ternyata kegiatan intervensi yang dilakukan pada sasaran penelitian (anak usia sekolah dasar), dengan menggunakan metode penyuluhan dan simulasi terbukti dapat menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan dan praktek PHBS (kebersihan diri dan lingkungan) secara signifikan.
Berdasarkan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan intervensi yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan dan praktek siswa-siswi SDN Cisalak I Depok mengenai PHBS (kebersihan diri dan lingkungan). Sehingga diharapkan pihak sekolah dapat terus meningkatkan dan mengembangkan kegiatan yang berorientasi kesehatan di sekolah agar dapat meningkatkan derajat kesehatan anak didiknya. Agar kegiatan atau program kesehatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan efektif, maka dibutuhkan suatu bentuk kerjasama dengan pihak puskesmas dan dinas kesehatan terkait."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan program pelatihan yang efektif dalam meningkatkan kompetensi guru IPA SMP menggunakan strategi scaffolding. Uji utama program pelatihan melibatkan 53 guru IPA SMP. Kelompok kontrol dilatih menggunakan strategi “konvensional” sedangkan kelompok perlakuan dilatih menggunakan program pelatihan guru dengan strategi scaffolding (PPGS). Data dikumpulkan dengan observasi, uji kompetensi, dan produk pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) PPGS merupakan program yang efektif dalam meningkatkan kompetensi peserta, (2) terdapat enam karakteristik PPGS, (3) kelemahan PPGS adalah tidak efisiem waktu, dan (4) keunggulan PPGS adalah student centered dan memotivasi peserta bekerja keras untuk meningkatkan kompetensinya."
FKP 30:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hercarmina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif antara disiplin kerja dan iklim sekolah, masing-masing sebagai variabel bebas, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, dengan motivasi kerja guru sebagai variabel terikat. Lebih lanjut, penelitian ini juga untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas tersebut berdasarkan perbedaan tingkat pendidikan, usia, golongan .kepangkatan, dan masa kerja, dapat meramalkan motivasi kerja guru. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan mengetahui berapa besar sumbangan masing-masing variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.
Penelitian ini dilakukan di Jakarta dari bulan Oktober hingga Desember 1998. Populasi penelitian ini adalah guru SMU unggulan dan pendamping unggulan negeri di DKI Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik korelasional dengan sampel berjumlah 185 orang guru. Sampel tersebut diambil dengan tiga teknik yaitu proportional, stratified, random sampling. Tiga buah instrumen penelitian yang digunakan adalah 1) instrumen pengukur disiplin kerja yang mencakup dimensi ketaatan, kesadaran, dan tanggung jawab; 2) instrumen pengukur iklim sekolah yang mencakup dimensi kerja sama, keterbukaan, dan keakraban; dan 3) instrumen pengukur motivasi kerja yang mencakup dimensi kerja keras, kegairahan, dan kesabaran; ketiga instrumen ini berbentuk kuesioner dan menggunakan skala likert. Instrumen disiplin kerja memiliki 36 butir soal, instrumen iklim sekolah memiliki 22 butir soal, sedangkan instrumen motivasi kerja guru memiliki 23 butir soal. Ketiga instrumen tersebut telah memenuhi syarat sebagai alat pengukur, baik validitas maupun reliabilitas. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis korelasi dan regresi, sederhana dan ganda atau jamak, pada taraf signifikansi cc = q, 05. Seluruh analisis di dalam penelilian inimenggunakan perangkat program komputer SPSSIPC-+.
Penelitian menemukan terdapat hubungan positif antara disiplin kerja dan motivasi kerja guru. Hal itu menunjukkan bahwa semakin tinggi disiplin kerja guru maka semakin tinggi pula motivasi kerja mereka. Di pihak lain, juga terdapat hubungan positif yang bermakna antara iklim sekolah dengan motivasi kerja guru. Hal itu menunjukkan bahwa semakin baik atau kondusif iklim sekolah maka akan semakin tinggi pula motivasi kerja guru. Selain itu, juga ditemukan terdapat hubungan positif yang bermakna disiplin kerja dan iklim sekolah secara bersama-sama dengan motivasi kerja guru. Hal itu menunjukkan bahwa semakin tinggi disiplin kerja guru dan semakin baik iklim sekolah maka semakin tinggi pula motivasi kerja guru."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S8503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Widjayanto
"Sebagai perusahaan jasa dibidang migas dan pertambangan, PT.P tergolong memiliki karakteristik pekerjaan yang mengandung bahaya dan berpotensi terjadi kecelakaan kerja. Pada laporan keselamatan kerja tahun 2002 terjadi peningkatan angka kecelakaan kerja sebanyak 300 persen dibandingkan laporan tahun 2001. Mayoritas dari kecelakaan-kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh kelalaian manusia. Meskipun upaya-upaya berupa evaluasi dan sosialisasi kebijakan dan prosedur keselamatan kerja serta manajemen operasional tambang, mengadakan rapat singkat sebelum pelaksanaan pekerjaan dan penambahan jumlah safety officer pada setiap proyek telah dilakukan, namun kecelakaan kerja masih saja terjadi seperti terlihat pada laporan keselamatan kerja PT.P bulan Januari 2003 dimana terdapat dua kecelakaan kerja yang mengakibatkan 81 hari kerja yang hilang. Hal ini menunjukan bahwa upaya-upaya tersebut belum dapat mengatasi permasalahan yang sebenarnya terjadi. Menurut pendekatan keselamatan kerja dari Petersen, upaya-upaya tersebut baru menyentuh analisa lingkungan fisik dan analisa sistem keselamatan kerja. Sementara analisa terhadap sistem tingkah laku yakni hal-hal yang mempengaruhi tingkah laku belum terlihat. Sedang menurut teori dua faktor dari Herzberg upaya-upaya tersebut belum dapat memperbaiki faktor hygiene dan menimbulkan faktor motivator bagi para pekerja. Sehingga dengan belum terpenuhinya faktor hygiene dan faktor motivator ini membuat para pekerja tambang di PT.P menjadi tidak puas dalam bekerja. Dimana hal ini merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan kerja yang terjadi di PT.P. Untuk itu diperlukan suatu program yang dapat meningigatkan berprilaku aman pada para pekerja di PT.P. Adapun program yang diusulkan untuk meningkatkan berperilaku aman pada para pekerja tambaug di PT.P melalui perbaikan faktor hygiene dan faktor motivator adalah dengan melakukan : survey iklim keselamalan kerja, analisa pekerjaan, manajemen kinerja, pelatihan dan pengembangan, manajemen karir, dan evaluasi pekerjaan. Diharapkan usulan ini dapat melengkapi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan untuk meningkatkan perilaku aman pada para pekerja tambang di PT.P. Disamping kepentingan para kerja untuk bekerja dengan selamat dan kepentingan perusahaan untuk menjaga kelancaran operasional proyek serta menekan biaya-biaya dapat tercapai."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surahmat
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel perilaku kepemimpinan Kepala Balai dengan variabel disiplin kerja Instruktur. Selain itu juga untuk mengetahui perbedaan perilaku kepemimpinan Kepala Balai dan disiplin kerja Instruktur pada beberapa Loka Latihan Kerja Usaha Kecil dan Menengah (LLKUKM) di Jawa Barat.
Latar belakang dari penulisan tesis adalah masih adanya gejala-gejala ketidakdisiplinan Instruktur dan kepemimpinan Kepala Balai yang tidak mendukung produktivitas kerja dan profesionalisme dalam penanganan pelatihan. Metoda penelitian yang digunakan adalah metoda deskriptif dengan analisis statistik inferensial terhadap 90 sampel Instruktur dan enam LLKUKM di Jawa Barat.
Kerangka teori dalam penelitian ini adalah : 1). bahwa kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama dalam membangun disiplin sumber daya manusia, 2) berdasarkan teori X dinyatakan bahwa kelompok manusia X menuntut keterlibatan peranan pemimpin organisasi untuk mengarahkan, mengontrol, membina dan memaksa bawahan agar mau bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, kelompok manusia Y juga menuntut peranan pemimpin untuk mendorong, mendukung, melibatkan dan memberi motivasi bawahan ke arah tujuan organisasi. 3). Keterlibatan peran dari pemimpin itu adalah dalam wujud perilaku tugas dan perilaku hubungan seorang pemimpin dalam mengarahkan disiplin bawahannya kearah yang menunjang tujuan organisasi.
Hasil-hasil dari penelitian ini adalah : 1). Nilai koefisien korelasi antara perilaku tugas dan perilaku hubungan Kepala Balai dengan disiplin kerja Instruktur rx1,Q? = 0,5584. Koefisien determinasi adalah sebesar 1z= 0,3497 atau 34,97 % dengan persamaan garis regresi Y = 51,802 + 0,384 X1+ 0,318 X2.
Sementara itu dalam komparasi kedua variabel itu di enam LLKUKM terdapat hasil analisis perhitungan ANOVA sebagai berikut : 1). rata-rata perbedaan perilaku kepemimpinan pada beberapa LLKUKM dengan nilai F hitung = 4,18 dan 2). rata-rata perbedaan disiplin beberapa LLKUKM dengan nilai F hitung = 1,986.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah :1). Terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara perilaku kepemimpinan Kepala Balai dengan disiplin kerja Instruktur 2). Terdapat perbedaan perilaku gaya kepemimpinan Kepala Balai yang sangat signifikan dan disiplin kerja Instruktur yang signifikan pada beberapa LLKUKM di Jawa Barat, 3) Sebanyak 34,97 % variabilitas disiplin. Kerja Instruktur dapat diprediksi oleh perilaku kepemimpinan Kepala Balai, sedangkan 65,03 % sisanya diprediksi oleh faktor lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Sapinatul Bahriah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap peningkatan literasi sains calon guru kimia pada aspek konteks aplikasi dan proses sains. Metode penelitian yang digunakan adalah metode weak experimental dengan desain the One-Group PretestPostest Design. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Semester 2 Tahun Ajar 2013/2014 FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Instrumen penelitian berupa lembar tes literasi sains dalam bentuk soal esai. Data yang diperoleh berupa nilai rata-rata N-Gain (%). Hasil uji coba menunjukkan literasi sains calon guru kimia setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) mengalami peningkatan. Pada aspek konteks aplikasi sains terjadi peningkatan sebesar 42,49% (kategori sedang) dan pada aspek proses sains terjadi peningkatan sebesar 50,29% (kategori sedang).

ABSTRACT
This study aims to determine the effectiveness of problem based learning to increase scientific literacy chemistry teacher candidates on aspects of the application context and the process of science. The method used was weak experimental with the One-Group Pretest-Posttest Design. The subject were student of chemistry education department Semester 2 in 2013/2014 FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Research instrument is scientific literacy test in the form of essays. Based on data from the pretest and postest calculated value of N-Gain (%). The trial results demonstrate scientific literacy of students after learning with problem based learning has increased On aspects of the application context (42.49%) and on aspects of the process (50.29%)."
Jakarta: Pusat Pendidikan Sains, UIN Syarif Hidayatullah, 2015
370 EDU 7:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>