Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138743 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Margareta Triastuti Pristiwa
"ABSTRAK
Dalam interaksi orangtua dan anak terjadi proses komunikasi, baik verbal maupun
nonverbal. Salah satu tipe komunikasi dalam interaksi orangtua dan anak yang
dapat memicu konflik adalah kontrol. Komunikasi orangtua yang penuh dengan
evaluasi, penilaian, kritik, nasehat, peringatan, anjuran moral, dan perintah
memunculkan beberapa dampak negatif pada anak serta pada hubungan antara
orangtua dan anak. Peneliti melihat bahwa penerapan MOE efektif untuk
memberikan pengetahuan bagi orangtua mengenai komunikasi yang efektif
sehingga orangtua dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, yang
pada akhirnya dapat menumbuhkan komunikasi efektif serta hubungan yang intim
dan hangat antara orangtua dan anak. Penelitian dilakukan terhadap 1 kasus, Dina
dan Bu Ria, dengan pelaksanaan sesi sebanyak 7 (tujuh) kali. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa MOE efektif untuk memberikan pengetahuan bagi orangtua,
namun orangtua belum dapat mempraktekkan MOE secara konsisten.

ABSTRACT
During interaction between parent and child, there is a verbal and non verbal
communication process. One of its communcation’s type that can trigger conflict
is control. Parent’s communication that full of evaluation, judgement, criticism,
preaching, moralizing, and commanding can give negative effects to child and
parent-child relationship. Researcher believe that Parent Effectiveness Training is
effective in giving knowledge to parent about effective communication, so parent
can apply it on daily life, and at the end will build effective communication as
well as warm and intimate relationship between parent and child. This research
was conducted on 1 case, Dina and Bu Ria, with 7 sessions meeting. The result
shows that PET is effective in giving knowledge to parents about effective
communication, but parent hasn’t use PET consistently.;"
2010
T37886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Diana K Rachmah
"ABSTRAK
Attention Deficit Hyperactive Disorder merupakan gangguan perilaku yang memiliki karakteristik utama, yaitu tidak dapat memusatkan perhatian (inatensi), impuslifitas, dan hiperaktivitas; yang menetap selama enam bulan dan timbul sebelum usia 7 tahun (Silver, 1992). Penanganan terhadap AD/HD merupakan penanganan yang bersifat multimodal treatment. Beberapa penanganan yang lazim diberikan adalah intervensi psikologis seperti terapi modifikasi perilaku, terapi sensori integrasi; intervensi medis berupa obat-obatan stimulan, maupun pembekalan ketrampilan pada orangtua.
Mengingat pentingnya peranan orangtua dalam mengoptimalkan penanganan pada anak AD/HD, maka penulis mencoba menyusun modul pelatihan pengasuhan efektif bagi orangtua dengan anak AD/HD. Pelatihan ini disusun berdasarkan penelitian yang dibuat oleh Barkley (dalam Schaefer & Briesmeister, 1989) dan Wiranata (2005) mengenai pengasuhan efektif bagi anak AD/HD.
Pelatihan ini melibatkan 2 pasang orangtua dari anak yang telah didiagnosa AD/HD dan telah menjalani sejumlah penanganan seperti modifikasi perilaku. Pelatihan dilakukan selama 2 hari, dengan 9 sesi. Alur pelatihan disusun berdasarkan 2 teknik yang akan diajarkan pada peserta, yaitu membangun hubungan positif dengan anak (terdiri dari Mendengar Aktif, Pesan Diri, dan No Loose Strategy) dan teknik modifikasi perilaku (Penguatan, Home token, dan Time Out).
Berdasarkan pelatihan yang telah dilaksanakan, evaluasi yang dapat optimal dilakukan adalah evaluasi pemahaman peserta terhadap materi-materi yang disampaikan dalam pelatihan. Terkait materi pelatihan, peserta menunjukkan hasil yang optimal pada materi AD/HD, penyebab, penanganannya, dan dasar pengasuhan efektif anak AD/HD dimana pemahaman peserta terhadap materi-materi tersebut mengalami peningkatan setelah mengikuti pelatihan. Pemahaman mengenai membangun hubungan positif juga mengalami peningkatan meskipun untuk aspek no loose strategy tampaknya kurang optimal dipahami olch peserta. Adapun mengenai pemahaman terhadap materi-materi modifikasi perilaku, pemahaman peserta cukup beragam. Ada yang sudah memahami jenis-jenis dari modifikasi perilaku yang diajarkan dalam pelatihan ini, namun ada juga sebagian peserta yang baru memahaminya secara parsial. Pada akhirnya, disimpulkan bahwa materi-materi yang disusun dalam pelatihan ini dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi materi pelatihan pengasuhan efektif bagi orangtua dengan anak AD/HD mendatang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuristie Lamsinar
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara religious coping dan resiliensi. Partisipan penelitian ini adalah orangtua yang memiliki anak dengan gangguan spektrum autistik, sebanyak 145 orang. Religious coping yang diukur meliputi pola positif dan negatif. Pengukuran religious coping tersebut menggunakan alat ukur Brief RCOPE yang dikembangkan oleh Pargament (1998). Resiliensi diukur menggunakan alat ukur Connor-Davidson Resilience Scale 10 (CD-RISC 10) yang dikembangkan berdasarkan CD-RISC (CDRISC 25) oleh Campbell-Sills dan Stein (2007). Berdasarkan hasil penghitungan korelasi Pearson product moment diperoleh koefisien korelasi antara religious coping positif dan resiliensi sebesar 0.292 dengan nilai signifikansi sebesar 0.00 (p<0.01). Artinya, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara religious coping positif dan resiliensi. Selain itu, diperoleh pula hasil korelasi antara religious coping negatif dan resiliensi sebesar -0.138 dengan nilai signifikansi 0.097 (p>0.05). Artinya, tidak terdapat hubungan antara religious coping negatif dan resiliensi.
The objective of this research was to find the relationship between religious coping and resiliency. The participants of this research were 145 parents of children with autistic spectrum disorder. The measurement of religious coping includes the positive and negative pattem. Religious coping was measured with Brief RCOPE, constructed by Pargament (1998). Resiliency was measured with Connor-Davidson Resilience Scale 10 (CD-RISC 10), which was developed based on CD-RISC (CD-RISC 25) by Campbel-Sills and Stein (2007). The coefficient of Pearson product moment correlation between positive religious coping and resiliency was 0.292 with significance value 0.00 (p<0.01). It indicated that there were positive and significant correlation between positive religious coping and resiliency. The coefficient of Pearson product moment correlation between negative religious coping and resiliency was -0.138 with significance value 0.097 (p>0.05). It indicated that there were no significant correlation between negative religious coping and resiliency."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ludlow, Ron
Yogyakarta: ANDI, 1996
658.45 LUD k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ludlow, Ron
Yogyakarta: Andi, 1996
302.2 Lud k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ludlow, Ron
Yogyakarta: ANDI, 2000
658.45 LUD et
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yudiana Ratnasari
"Penelitian ini mencoba melihat hubungan trait kepribadian dan strategi caping pada orangtua yang memiliki anak autistik. Kondisi spesifik yang terjadi akibat autisme seperti kegagalan berkomunikasi, perilaku tantrum dan tidak biasa, obsesi-kompulsi, serta ketergantungan yang tinggi pada anggota keluarga, membuat orangtua mengalami tingkat stres yang cukup tinggi. Randa! & Parker (1999) mengemukakan bahwa menjadi orangtua anak autistik memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak special needs lainnya seperti down ?s syndrom atau retardasi mental.
Perbedaan trait kepribadian dilihat dari teori McCrae & Costa berdampak pada strategi pemilihan coping terhadap masalah yang dihadapi selama pengasuhan anak autistik tersebut. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa trait kepribadian yang berhubungan positif dengan strategi coping adalah trait ncuroticism. Artinya makin tinggi skor trait ncuroticism seseorang maka akan makin tinggi pula skor strategi coping maladaptifnya. Sementara trait kepribadian conscientiousness memiliki hubungan yang negatif dengan strategi coping maladaptif.
Dominasi trait conscientiousness diikuti oleh trait agreeableness dan extraversión pada subjek penelitian ini sangat tinggi. Ke 50 subjek penelitian ini memiliki skor yang tinggi pada trait ini. Menurut peneliti hal ini terkait dengan usia diatas 30 tahun di mana pada tahapan usia tersebut dominasi trait yang menonjol adalah conscientiousness dan agreeableness (McCrae & Costa, 1992). Meski subjek penelitian ini didominasi oleh wanita namun secara keseluruhan total skor tertinggi dalam pemilihan strategi coping adalah yang berpusat pada masalah. Hal ini sedikit berbeda dengan teori yang mengatakan bahwa wanita umumnya akan memakai strategi coping yang hanya memfokuskan pada pengaturan emosi saja tanpa mengubah stressor."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T37965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Tan
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2011
155.9 ANT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Annisa Izati
"Diskrepansi aspirasi dan ekspektasi pada perempuan dalam konteks transisi menjadi orangtua diprediksi oleh dukungan suami dan ketersediaan pengasuh anak. 64 partisipan, yaitu wanita yang sebelumnya atau saat ini memiliki karir memberikan respon terhadap Career Aspiration Scale (O'Brien, 1996) dan 3-item yang khusus dibuat untuk penelitian ini yang mengukur ekspektasi karir. Partisipan juga memberi respon terhadap item tunggal mengenai ketersediaan pengasuh anak dan Family Support Inventory for Workers (King, Mattimore, Raja, & Adams, 1995) yang mengukur dukungan suami.
Analisis standard multiple-regression menemukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan diskrepansi aspirasi dan ekspektasi karir. Ketersediaan pengasuh anak juga gagal memprediksi diskrepansi pada ibu dalam masa transisi menjadi orangtua. Hasil penelitian menegaskan bahwa selain dukungan suami dan ketersediaan pengasuh anak, karakteristik individu dan dukungan sosial dari sumber lainnya mungkin lebih baik dalam memprediksi diskrepansi aspirasi dan eskpektasi karir pada ibu dalam masa transisi menjadi orangtua.

The discrepancy of career aspiration and expectation of women were predicted by husband support and childcare availability, in context of transition to parenthood. The 64 participants—women who previously or currently have a career—gave response to Career Aspiration Scale (O’Brien, 1996) and specially developed 3- items of career expectation. They also gave response to a single item of childcare availability and Family Support Inventory for Workers (King, Mattimore, King, & Adams, 1995) which measured perceived husband support.
A standard multiple- regression revealed a not significant relationship between husband support and the discrepancy of career aspiration and expectation. Similarly, childcare availability failed to predict the discrepancy among mothers in transition to parenthood. The results suggest that, besides husband support and childcare availability, there are individual characteristics and other social support which might be better predicting discrepancy of career aspiration and expectation among mothers in transition to parenthood.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>